DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

dokumen-dokumen yang mirip
JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

Lampiran 2

PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

LAMPIRAN. Lampiran 1

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOP. PERSALINAN NORMAL No. Kode : Tanda tangan. Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1/4 PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN

Surat Permohonan Pengambilan Data Awal Penelitian

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI SUBJEK PENELITIAN. Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek dan responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. : Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Tahun 2010/2011

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa Prodi D.III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melakukan Asuhan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan diuraikan tentang pembahasan yang terkait,

Prosedur Pertolongan Persalinan Normal

LEMBAR PENJELASAN KEPADA BIDAN YANG MEMILIKI PRAKTEK MANDIRI/ CALON RESPONDEN

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya

LEMBAR KUESIONER PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) BIDAN PRAKTEK SWASTA DI KECAMATAN LUBUK PAKAM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PATHOLOGI KEBIDANAN PERSALINAN SUNGSANG

SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuhan persalinan normal (APN) adalah asuhan yang bersih dan

Kompresi Bimanual. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

NEONATUS BERESIKO TINGGI

Aspirasi Vakum Manual (AVM)

Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena tumbuh terlalu melekat lebih dalam

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

KEPATUHAN BIDAN PADA ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI RSUD WONOSARI, GUNUNGKIDUL

Surat Permohonan Pengambilan Data Awal Penelitian

cara mengisi partograf

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Kebidanan U`budiyah Banda Aceh.

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR Memahami Konsep Dasar Asuhan Persalinan

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium

Diadjeng Setya Wardani

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

I. Karakteristik 1. Nama Bidan : 2. Usia Bidan : 3. Pendidikan : 4. Lama kerja :... Tahun mulai...s/d...

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th

Membantu Bayi Bernapas. Buku Kerja Peserta

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN DI KABUPATEN BATUBARA TAHUN 2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengalaman berasal dari kata dasar Alami yang mempunyai arti

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN

Mata Kuliah Askeb II

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu alat untuk mencapai tujuan dan sesuatu manusia pada saat itu. Seiring dengan

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

KALA 1. Nama: Diah Ayu Ningsih (kelompok: 11) NIM: milik: Misi Asriani (kelompok: 1) Yang di kritisi:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KALA I PARTOGRAF. By : ADE. R. SST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang

PEMERINTAH KABUPATEN GOWA PUSKESMAS BONTONOMPO II KEC. BONTONOMPO KAB. GOWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

PIMPINAN PERSALINAN BY: ADE. R. SST

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

Daftar Tilik Keterampilan Klinik

PENGKAJIAN INTRANATAL CARE. Tanggal pengkajian : 24Mei 2015 Tempat Pengkajian : BPS Bidan k. Waktu Pengkajian : WIB Nama Pengkaji : Mia dan Ita

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya lailani Zahra, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mana pengertian bidan telah diakui oleh International Confederation of

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

Transkripsi:

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : a) Nilai 2 : Memuaskan :Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai dengan prosedur standar atau pedoman b) Nilai 1 : Tidak Memuaskan : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai dengan prosedur standar c) Nilai 0 : Tidak Dikerjakan : Langkah tugas atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh penguji No Langkah / Tugas Kriteria Penilaian Nilai Max 0 1 2 I Mengenali Gejala Dan Tanda Kala II 1 Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II : a. Ibu merasa adanya dorongan kuat dan meneran b. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada vagina c. Perenium tampak menonjol d. Vulva dan spinter ani membuka II Menyiapkan Pertolongan Persalinan 2 Pastikan kelengkapan, bahan dan obat-obatan essential untuk menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi baru lahir, untuk Aspeksia : a. Tempat yang datar dank eras, yang sudah dialasi kain b. Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi c. Kain bedung bayi yang sudah dibentangkan berserta kain pengganjal bahu bayi d. Balon penghisap dan ambu bag e. Obat-obatan (Vit K dan tetes mata) Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai dalam partus set 3 Pakai celemek plastic 4 Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue handuk pribadi yang bersih dan kering 25

5 Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang digunakan untuk periksa dalam 6 Memasukkan oksitosin kedalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril, pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik) Jumlah 10 III Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik 7 Membersihkan vulva dan perenium, menyeka dengan hati-hati dari depan kebelakang dengan menggunakan kapas yang dibasahi air DTT a. Jika introitus vagina, perenium dan anus terkontaminasi tinja bersihkan dengan seksama dari arah depan kebelakang b. Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang telah disediakan c. Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dokumentasi, lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5 %) 8 Dengan menggunakan tehnik aseptic, melakukan pemeriksaan dalam waktu memastikan bahwa pembukaan servik sudah lengkap. Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi 9 Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 % dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya didalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit 10 Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi terakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160 kali / menit) a. Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal b. Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf Jumlah 8 IV Menyiapkan Ibu dan Keluarga Untuk Membantu Proses Bimbingan Meneran 11 Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran, melajutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalianan aktif dan mendokumentasikan temuatemuan Menjelakan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat medukung dan member semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran 26

12 Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ia merasa nyaman) 13 Laksanakan bimbingan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran 14 Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan meneran dalam 60 menit Jumlah 8 V Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi 15 Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm 16 Letakkan kain bersih yang dapat dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu 17 Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan 18 Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan Jumlah 8 VI Menolong Kelahiran Bayi Lahirnya Kepala 19 Setelah tampak kepala bayi membuka vulva dengan 5-6 cm, lindungi perenium dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, biarkan kepala keluar berlahan-lahan, menganjurkan ibu meneran berlahan-lahan atau bernafas cepat dan dangkal saat kepala lahir 20 Seka dengan lembut muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain atau kasa yang bersih 21 Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dengan segera lanjutkan proses kelahiran bayi Jumlah 6 Lahir Bahu 22 Setelah kepala melakukan putar paksi luar, tempatkan kedua tangan secara biparietal, mengajurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menggerakkan kearah bawah dan kearah keluar hingga bahu anterior muncul dibawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menggerakkan kearah atas dan kearah luar untuk melahirkan bahu posterior Lahir Badan Dan Tungkai 23 Setelah kedua bahu dilahirkan, tangan bergeser kearah perenium ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri 27

dan memegang lengan dan siku sebelah atas 24 Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas dilanjutkan ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki bayi (memasukkan telunjuk diantara kaki dan memegang masing-masing mata kaki ibu jari dan jari lainnya) Jumlah 4 VII Penanganan Bayi Baru Lahir 25 Lakukan penilaian (selintas) pada bayi baru lahir, jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau mengap-mengap lakukan langkah resusitasi (lanjutkan ke langkah resusitasi apad asfiksia BBL) 26 Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian pusat 27 Letakkan bayi diatas perut ibu dan periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal) 28 Beritahu ibu bahwa ibu akan disuntik agar uterus berkontaksi kembali 29 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 IU IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin) 30 Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi, mendorong isi tali pusat kearah distal ibu dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama 31 Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya, ganti handuk basah atau kain dengan kain kering, biarkan bayi di atas perut ibu 32 Letakkan bayi agar ada kontak kulit dengan ibu ke kulit bayi, letakkan bayi tengkurap didada ibu, luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu / perut ibu, usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu 33 Selimuti bayi dan ibu dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi Jumlah 18 VIII Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III 34 Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari depan vulva 35 Letakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas simfisis untuk mendeteksi kontraksi, tangan lain menegangkan tali pusat 36 Setelah uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan kearah bawah pada tali pusat dengan lembut, lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara menekan uterus kearah atas dan belakang (dorsal cranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya inversion uteri. 28

Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi berikutnya Jika uterus tidak berkonraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga untuk melakukan rangsangan putting susu Jumlah 6 IX Mengeluarkan Plasenta 37 Melakukan penegangan dan dorongan dorso cranial hingga plasenta terlepas, meminta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso kranial) Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama 15 menit : - Mengulangi pemberian oksitosin 10 UI IM - Menilai kandung kemih jika penuh, mengkateterisasi kandung kemih dengan menggunakan tehnik aseptic - Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan - Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya - Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi - Bila terjadi perdarahan, lakukan plasenta manual 38 Saat plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan, memegang plasenta dengan kedua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin, dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut Jika salaput ketuban robek, memakai sarung tangan DTT atau steril dan memeriksa vagina dan servik ibu dengan seksama, menggunakan jari-jari tangan atau klem DTT / steril untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal Jumlah 4 X Rangsangan Taktil (Massase) Uterus 39 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras) Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selama 15 detik mengambil tindakan yang sesuai 29

XI Menilai Perdarahan 40 Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh, meletakkan plasenta di dalam kantung plastic atau tempat khusus 41 Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perenium dan segera lakukan penjahitan laserasi yang mengalami perdarahan aktif 42 Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam 43 Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu 30-60 menit, menyusui pertama biasanya berlangsung 10-15 menit, bayi cukup menyusu dari satu payudara. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu 44 Setelah 1 jam segera lakukan penimbangan / pengukuran badan bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksi dan vitamin K1 mg intramuscular dipaha kiri anterolateral 45 Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi hepatitis B dip aha kanan anterolateral. Letakkan bayi di jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa disatukan, letakkan kembali bayi pada ibu, bila bayi belum berhasil menyusu dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu Jumlah 12 XII Evaluasi 46 Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam setiap 15 menit pada jam pertama pasca persalinan Setiap 20-30 menit pada jam kedua, jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai dengan menatalaksana Antonia uteri 47 Ajarkan ibu / keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi 48 Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah 49 Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan. Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama pasca persalinan, melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal 50 Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 x/i) serta suhu tubuh normal 36,5-37,5 C Jumlah 10 30

XIII Kebersihan dan keamanan 51 Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dokumentasi (10menit), cuci dan bilas peralatan setelah dikontaminasi 52 Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai 53 Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT, bersihkan sisa cairan ketuban, lender dan darah, bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering 54 Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memberikan ASI, anjurkan keluarga untuk member ibu minum dan makanan yang diinginkan 55 Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5% 56 Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, balikan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit 57 Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir Jumlah 14 Dokumentasi 58 Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang) periksa tanda vital dan asuhan kala IV dan lakukan penimbangan bayi, beri tetes mata profilaksis dan vitamin K Total 116 Nilai Akhir : Jumlah nilai yang diperoleh x 100% 116 31