BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran sebagai salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, berkembang dan untuk mendapatkan laba. Pemasar harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar sasaran karena kebutuhan merupakan tuntunan dasar manusia. Pada umumnya pemasaran dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dari perusahaan lain. Menurut Kotler dan Keller (2012:27) dalam pengertian pemasaran adalah sebagai berikut: Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin menciptakan, dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Sedangkan menurut David (2011:198): Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Melihat dari beberapa definisi di atas sehingga dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan mulai dari penciptaan barang hingga bagaimana memasarkan suatu barang tersebut ke konsumen dan bagaimana cara untuk melakukan hubungan yang baik dengan konsumen untuk bertujuan agar konsumen selalu melakukan 11
12 pembelian ulang dan loyal terhadap produk-produk yang diciptakan oleh perusahaan dan perusahaan mendapatkan keuntungan. 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Agar dapat tercapai tujuan perusahaan yaitu memberikan keputusan kepada konsumen, maka setiap perusahaan harus menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol aktifitas pemasarannya. Hal ini dapat dilaksanakan dengan melaksanakan manajemen pemasaran. Menurut Kotler (2012:5) pengertian manajemen pemasaran adalah sebagai berikut: Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. berikut: Sedangkan menurut Buchari Alma (2011:130) mendefinisikan sebagai Manajemen pemasaran adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu seni dan ilmu dalam memilih, mendapatkan, mempertahankan, memperbanyak target pasar perusahaan. Manajemen pemasaran juga dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kinerja perusahaan dengan menggunakan proses analisis, implementasi, koordinasi dan program pengawasan termasuk membuat gambaran mengenai pemberian harga,
13 promosi, distribusi dari produk ataupun jasa yang diciptakan oleh perusahaan yang bertujuan untuk membuat atau mempertahankan nilai pertukaran yang menguntungkan sesuai target dan harapan dari pasar demi tercapainya tujuan dari perusahaan. 2.1.2 Pengertian Bauran Pemasaran Pemasaran mempunyai fungsi yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, setiap perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang efektif dengan mengkombinasikan elemen-elemen dalam bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:75): Seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar. Kotler dan Armstrong (2012:75) menjelaskan ada empat komponen yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran yang terkenal dengan sebutan 4P diantaranya sebagai berikut: 1. Product (Produk) Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. 2. Price (Harga) Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk memperoleh produk.
14 3. Place (Tempat) Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. 4. Promotion (Promosi) Promosi adalah aktifitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Dari uraian definisi diatas, semua pengertian bauran pemasaran akan berkaitan dengan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan dimana alat pemasaran yang dimaksud adalah 4P yakni produk, harga, tempat, dan promosi. Dengan menggunakan ke empat unsur bauran pemasaran tersebut maka perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif dari pesaing karena dengan penerapan bauran pemasaran yang efektif dan efisien maka niat beli konsumen pun akan lebih memilih kepada produk perusahaan. 2.2 Produk 2.2.1 Pengertian Produk Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
15 Menurut Kotler dan Armstrong (2009) dalam Ginting (2011:90) definisi produk sebagai berikut : Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, akuisisi, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Adrian Payne dalam Ratih Hurriyati (2010:32): Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata didalamnya suatu tercangkup oleh warna, harga, kemasan, plastik, pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. Dari pengertian produk di atas dapat disimpulkan bahwa produk merupakan barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen baik itu berwujud maupun tidak berwujud. Selain itu produk juga dijual secara eceran melalui tokotoko sehingga konsumen dapat memilih produk yang diinginkan.
16 2.3 Inovasi Produk 2.3.1 Pengertian Inovasi Produk Bilamana suatu perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang mempunyai persaingan yang sangat tinggi, maka perusahaan tersebut harus mempunyai kemampuan untuk melakukan inovasi untuk memperbaiki kualitas (Han 1998 pada jurnal Mohammad Yusak 2013). Menurut Kotler (2007:36) dalam jurnal Digo Bagus Mantra (2014) menyatakan: Inovasi produk adalah gabungan dari berbagai macam proses yang mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Menurut Barker dalam jurnal Sitinjak dan Angeline (2011): Inovasi berarti membuat baru atau membuat suatu proses penciptaan yang baru. Inovasi adalah proses pengenalan produkproduk baru, metode dimana produk-produk baru diciptakan dan menciptakan sumber- sumber kepuasan pelanggan yang baru. Inovasi merupakan bagian dari kerangka kerja yang menghubungkan aspek budaya perusahaan dengan kemampuan berinovasi serta meningkatkan kinerja perusahaan melalui keputusan membeli konsumen. Dari pemikiran di atas dengan adanya inovasi produk yang dilakukan perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan keputusan membeli. Hal tersebut juga didukung oleh Tamamudin (2012:289) yang menunjukkan bahwa semakin tinggi inovasi produk yang dilakukan perusahaan maka akan meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan keputusan membeli.
17 Berdasarkan teori-teori di atas Inovasi adalah sebuah penemuan baru yang sebelumnya belum pernah dibuat atau dilakukan oleh orang lain, yang tentunya mengandalkan kreativitas yang tinggi. 2.3.2 Konsep Inovasi Menurut Sherwood (2002, p.2) pada jurnal Beni Setiawan (2013), Inovasi adalah sesuatu proses yang memerlukan empat tahap, yaitu: 1. Pengajuan gagasan mempunyai ide telebih dulu. Pengajuan gagasan adalah bagian tengah sasaran suatu inovasi 2. Evaluasi memilih gagasan-gagasan yang ingin ditindaklanjuti. Evaluasi adalah suatu proses yang digunakan untuk memilih gagasan untuk dikembangkan lebih jauh atau kemungkinan lainnya ditolak. Evaluasi terjadi dalam tiga cara yang berbeda, yaitu: a. Secara formal, misalnya dalam konteks masalah bisnis dan persetujuan proyek b. Secara informal, digunakan dalam kelompok-kelompok kecil, dalam pertemuan dan diskusi. c. Secara pribadi di kepala sendiri. 3. Pengembangan memperbaiki gagasan tersebut dari konsep menjadi realitas yang menghasilkan sesuatu. Pengembangan adalah proses yang mengakibatkan suatu gagasan terbukti sebag ai realitas praktis. 4. Implementasi mengupayakan gagasan tersebut sungguh-sungguh terjadi. Implementasi adalah segala kegiatan yang mengakibatkan gagasan yang telah terbukti kebenarannya tersebut benar-benar membuahkan hasil.
18 2.3.3 Indikator Inovasi Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2004) dalam jurnal Andri Setiawan Tjiang dan Dhyah Harjanti (2013) ada tiga indikator inovasi produk yaitu kualitas produk, varian produk, serta gaya dan desain produk. 1. Kualitas Produk Kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsi-fungsinya, yang meliputi daya tahan, kehandalan, dan ketelitian yang dihasilkan. 2. Varian Produk Sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan yang lain, atau antara produk yang dimiliki dengan produk pesaing. 3. Gaya dan Desain Produk Cara lain dalam menambah nilai bagi pelanggan. Gaya hanya menjelaskan penampilan produk tertentu, sedangkan desain memiliki konsep yang lebih dari gaya. Menurut Nancy J. Rabolt & Michael R. Solomone (2009) dalam jurnal Dina Uliana (2012), terdapat lima aspek yang menjadi pertimbangan bagi seseorang calon adopter dalam mengadopsi sebuah inovasi yang disebut dengan innovation attributes yaitu:
19 1. Keunggulan Relatif (Relative Advantage) Yang merujuk pada tingkat dimana sebuah inovasi dipersepsikan lebih baik dari ide yang digantikan. Tingkat keunggulan relative ini seringkali diukur berdasarkan ukuran ekonomi, namun kebanggan social, konviniensi dan kepuasan juga merupakan factor-faktor yang penting dalam pengukuran keunggulan relative. Semakin besar persepsi keunggulan relative dari sebuah inovasi, semakin tinggi tingkat adopsi dari inovasi tersebut. 2. Kompabilitas (Compability) Yang merujuk pada tingkat dimana inovasi dipersepsikan konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman terdahulu dan kebutuhan dari potential adopter. 3. Kompleksitas (Complexity) Merujuk pada tingkat dimana inovasi dipersepsikan sulit untuk dipahami dan digunakan. Mungkin terdapat beberapa inovasi yang sudah dipahami oleh anggota dari system social, tetapi juga terdapat inovasi yang lebih rumit dan akan lebih lambat untuk diadopsi dibandingkan inovasi yang membutuhkan adopter untuk mengembangkan kemampuan dan pemahan baru.
20 4. Ketercobaan (Triability) Merujuk pada tingkat dimana inovasi dimungkinkan untuk dicoba dalam jumlah yang terbatas. Ide baru yang dapat dicoba terlebih dahulu secara umum akan lebih cepat untuk diadopsi. 5. Observabilitas (Observability) Merujuk pada tingkat dimana hasil dari inovasi dapat diamati oleh orang lain. Semakin mudah bagi seseorang untuk melihat hasil dari inovasi semakin mudah bagi mereka untuk mengadopsinya. 2.4 Keputusan Pembelian 2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen sebagai stakeholder suatu perusahaan yang harus diperhatikan, mempunyai prilaku dan persepsi yang berbeda-beda. Konsumen dapat menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan, karena itu perusahaan harus dapat mengambil hati dan membuat image baik dimata konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2012:167) adalah: Keputusan pembelian adalah keputusan meneruskan atau tidak meneruskan pembelian. Menurut Suharno (2010:96): Keputusan pembelian adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya. Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas kebutuhan dan keinginan.
21 Konsumen yang akan membeli suatu produk, akan berusaha mencari informasi sebanyak mungkin sebelum melakukan keputusan pembelian. Konsumen tersebut biasanya melalui tahapan pengambilan keputusan sebelum melakukan pembelian. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan tahap pemilihan yang dilakukan konsumen dalam pengambilan keputusan membeli suatu produk. 2.4.2 Proses Keputusan Pembelian Kotler dan Armstrong (2012:176) mengemukakan bahwa terdapat lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pengambilan keputusan, yaitu seperti terlihat pada gambar 2.1 berikut ini: Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian Mengenali kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Sumber: Kotler dan Armstrong (2012:176) Keputusan membeli Perilaku pasca pembelian
22 1. Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai pada saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. 2. Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhan akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Besarnya pencarian yang dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi yang telah dimilikinya, kemudahan mendapatkan dan nilai yang diberikan pada informasi tambahan, dan kepuasan dalam pencarian informasi tersebut. sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok: 1. Sumber Pribadi Keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2. Sumber Komersil Iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan pameran.
23 3. Sumber Umum Media massa, organisasi konsumen. 4. Sumber Pengalaman Pernah menangani, menguji, menggunakan produk. 3. Evaluasi Alternatif Model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif yaitu mereka menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar dalam memahami proses evaluasi konsumen: pertama, konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atirbut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. 4. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi alternatif, konsumen membentuk preferensi atas merek- merek dalam kumpulah pilihan. Konsumen juga mungkin untuk membentuk niat untuk membeli suatu produk yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub keputusan: merek, dealer, kualitas, waktu dan metode pembayaran.
24 5. Perilaku Pasca Pembelian Menurut Kotler dan Armstrong (2012:176) setelah mengkonsumsi suatu produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu seperti penjelasan berikut: 1. Kepuasan Pasca Pembelian Kepuasan pembeli adalah seberapa dekat pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk tidak memenuhi harapan, pembeli akan kecewa. Jika sesuai dengan harapan maka pembeli akan merasa puas dan jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas. 2. Tindakan Pasca Pembelian Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Pelanggan yang tidak puas akan bertindak sebaliknya. Mereka mungkin akan mengembalikan atau bahkan membuang produk tersebut atau mengambil tindakan publik seperti mengajukan keluhan ke perusahaan, pengacara atau kelompok lainnya.
25 3. Pemakai dan Pembuangan Pasca Pembelian Jika konsumen menyimpan produk, produk tersebut mungkin tidak memuaskannya dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. konsumen yang puas akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut, atau lebih jauh dari itu melalui proses komunikasi dari mulut ke mulut akan memberitahukan kepuasan tersebut kepada pihak lain seperti keluarga, teman, atau yang lainnya. Tapi jika konsumen tidak puas ia akan bereaksi sebaliknya, mungkin mereka tidak akan lagi membeli produk tersebut selanjutnya konsumen akan mencari lagi informasi yang menginformasikan nilai produk yang lebih baik. 2.4.3 Indikator Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller dalam jurnal Sudarsono dan Kurniawati, (2013:20) proses pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen merupakan indikator keputusan pembelian, yaitu: a. Pengenalan Kebutuhan Ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Kebutuhan itu akan digerakkan oleh rangsangan dari dalam maupun dari luar dirinya. b. Pencarian Informasi Tahap ini merupakan tahapan yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak mengenai suatu produk.
26 c. Evaluasi Alternatif Pada tahapan ini konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam menentukan peringkat produk untuk dipilih. d. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berkaitan dengan persepsi konsumen tentang merek yang dipilih. Sedangkan faktor eksternal adalah sikap orang lain dan situasi yang tak terduga. e. Perilaku Pasca Pembelian Kepuasan konsumen harus dipantau dari mulai pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian. 2.5 Hubungan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Inovasi Produk yang dilakukan merupakan kegiatan promosi suatu perusahaan, hal ini menjadi bagian pertimbangan konsumen dalam usahanya untuk memilih suatu produk. Dalam melakukan evaluasi atas alternatif-alternatif keputusan pembelian konsumen, konumen akan memilih produk dengan inovasi yang paling menarik. Fandy Tjiptono (2008:395) mengatakan dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan selera dan preferensi pelanggan. Perubahan ini pada gilirannya menuntut inovasi dan kreativitas setiap organisasi agar dapat menyempurnakan produk yang sudah ada dan mengembangkan produk baru
27 dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan profitabilitas perusahaan. Inovasi produk merupakan sesuatu yang di persepsi konsumen sebagai hal yang baru. Sebagai produk baru, produk inovasi diharapkan bisa memenuhi harapan konsumen. Inovasi Produk tersebut menjadi bahan pertimbangan utama para konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Boone dalam Poloan (2006:22) dalam jurnal Pinta Gustiana Masda (2013) mengatakan ketika sebuah produk inovasi mampu menghadirkan harapan konsumen maka peluang terjadinya keputusan pembelian konsumen yang besar. 2.6 Penelitian Sebelumnya Untuk mendukung kajian teori dan isi dari penelitian ini peneliti juga menggunakan bahan studi lainnya yaitu penelitian sebelumnya. Penelitianpenelitian ini dilakukan oleh orang-orang terdahulu, peneliti jadikan sebagai bahan referensi dan bahan ajar untuk menyempurnakan penelitian ini. Jurnal yang dipilih adalah berdasarkan variabel-variabel yang di teliti yaitu variabel inovasi produk sebagai variabel independen (X) dan keputusan pembelian sebagai variabel dependen (Y).
28 Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Peneliti Judul, Tahun, dan Sumber Penelitian 1. Agus Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Rahayu Keputusan Pembelian Produk Audio SONY (Survei pada Konsumen di Toko Aneka Irama Jalan ABC Bandung) (2009) Sumber: ejournal.upi.edu Variabel Hasil dan Kesimpulan Inovasi Produk Inovasi produk (X) mempunyai Keputusan pengaruh yang Pembelian (Y) positif terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain, inovasi produk dari audio Sony mampu mempengaruhi pelanggan untuk terus melakukan pembelian produk audio Sony. 2. Agus Susanto Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Batik Tulis Karangmlati Demak (2013) Sumber: lib.unnes.ac.id/ Promosi (X 1 ) Harga (X 2 ) Inovasi Produk (X 3 ) Keputusan Pembelian (Y) Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh promosi, harga dan inovasi produk secara simultan terhadap keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. semakin tinggi promosi, harga dan inovasi produk maka keputusan pembelian batik tulis Karangmlati
29 3. Nur Munifah Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone BLACKBERRY di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (2014) Inovasi Produk (X 1 ) Harga Produk (X 2 ) Proses Keputusan Pembelian(Y) Demak akan semakin meningkat. Hasil dari penelitian ini memberikan hasil yang mendukung teori bahwa inovasi produk dan harga produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sumber: download.portalgaru da.org 2.7 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu berubah seiring berjalannya waktu dan pada umumnya manusia selalu tertarik dengan hal-hal yang baru sehingga seluruh perusahaan di dunia berupaya untuk terus mengembangkan produk baru yang unik dan melakukan inovasi baru atas produk-produk yang sudah ada untuk membedakan diri dan bersaing dengan para kompetitornya agar tetap bertahan di pasar. Salah satu persaingan ketat yang terjadi adalah persaingan telepon seluler. Agus Susanto (2013) berpendapat bahwa persaingan yang semakin ketat dan konsumen yang semakin kritis dalam memilih produk, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam menghasilkan suatu produk. Inovasi akan
30 meningkatkan nilai tambah dari suatu produk, inovasi akan menciptakan suatu produk baru yang dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi pemecahan masalah yang dihadapi konsumen dan akan meningkatkan keputusan pembelian yang tinggi. Menurut Kotler (2007:36) dalam jurnal Digo Bagus Mantra (2014) menyatakan: Inovasi produk adalah gabungan dari berbagai macam proses yang mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Sedangkan menurut Barker dalam jurnal Sitinjak dan Angeline (2011): Inovasi berarti membuat baru atau membuat suatu proses penciptaan yang baru. Inovasi adalah proses pengenalan produkproduk baru, metode dimana produk-produk baru diciptakan dan menciptakan sumber- sumber kepuasan pelanggan yang baru. Dari kedua definisi di atas, maka inovasi produk dapat diartikan sebagai gambaran dari berbagai proses mulai dari konsep suatu ide baru, penemuan baru dan suatu perkembangan dari suatu objek yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Adapun pengertian keputusan pembelian menurut Suharno (2010:96): Keputusan pembelian adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya. Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas kebutuhan dan keinginan.
31 Dan menurut Kotler dan Armstrong (2012:154) pengertian dari keputusan pembelian adalah: Membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Inovasi Produk Kualitas Produk Varian Produk Gaya dan Desain Produk Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah Pencarian Alternatif Pengevaluasian Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka terbentuklah hipotesis sebagai berikut: H a : Inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian H 0 : Inovasi produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian