I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. industri industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal didefinisikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen

keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

II. LANDASAN TEORI. dananya untuk investasi dengan harapan akan menerima keuntungan di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan harga saham yang terjadi seorang investor bisa memperoleh return.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama investor dalam melakukan investasi adalah untuk memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menllnjllkkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik. perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan langsung dengan operasi utama perusahaan. pengertian investasi ini

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal. sebagai pemilik modal (investor) kepada perusahaan yang listed di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Selain itu juga penanaman modal atau investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan investor ini tinggal memilih perusahaan go-public yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian saham (stock return) pada sebuah portofolio saham yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan melihat perkembangan perdagangan sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Dari dana tersebut dapat diubah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kebijakan hutang terhadap para investornya terutama pada pemegang saham

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pemberi dana (lender) yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal dan industri industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai jenis instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah ataupun swasta. Pasar modal juga menjadi indikator bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara, dikarenakan pasar modal memiliki peranan yang sangat penting sebagai bagian dari sistem perekonomian, khususnya pada sektor keuangan. Pasar modal Indonesia menjalankan dua fungsi sekaligus, yakni fungsi ekonomi dan fungsi keuangan dalam menjalankan fungsi ekonominya, pasar modal sebagai penyedia fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak yang membutuhkan dana (emiten). Investor berharap akan medapatkan imbalan hasil atau return dari investasi yang dilakukannya. Bagi peminjam dana atau perusahaan emiten, ketersediaan dana tersebut memungkinkan mereka untuk melakukan kegiatan usaha tanpa harus menunggu dana hasil dari operasi perusahaannya.

2 Proses semacam ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan yang pada akhirnya mampu meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Fungsi keuangan dijalankan pasar modal dalam memberikan kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh hasil bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih, dengan adanya pasar modal, investor tidak harus terlibat secara langsung dalam bentuk kepemilikan aktiva riil yang digunakan dalam kegiatan investasi tersebut. Investor akan diwakili oleh broker atau pialang saham untuk melakukan aktivitas investasi di pasar modal. Penulisan pada pembahasan ini jenis investasi yang dipilih adalah investasi dalam bentuk saham. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return. Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi dan merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Investor atau orang-orang yang ingin berinvestasi di bursa saham harus memperhitungkan secara hati-hati keuntungan maksimal yang mungkin akan diterima. Para investor harus mengestimasi semua faktor penting seperti market return, firm size dan book to market ratio. Penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Fama et.al (1992) mengemukakan sebuah model yang disebut Three Factors Model, dalam model ini dikemukakan bahwa ada tiga faktor utama yang signifikan dalam mempengaruhi return saham. Tiga faktor itu adalah firm size yang mencerminkan ukuran besar kecilnya kapitalisasi pasar perusahaan,

3 book to market ratio yang mencerminkan tinggi rendahnya rasio harga pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya, dan market return merupakan selisih dari rata-rata (average) setiap bulan dari seluruh saham dengan risk rate-free bulanan. Three factors model yang dikemukakan oleh Fama et al.. (1992) mengungkapkan suatu hasil yang sudah teruji bahwa tiga faktor dasar yang mempengaruhi return saham adalah Market return, firm size, dan book to market ratio. Menurut model ini ketiga faktor tersebut adalah faktor-faktor yang paling signifikan mempengaruhi keputusan investor terhadap investasi mereka. Penelitian terdahulu telah mencoba untuk mengungkapkan bahwa firm size dan book to market mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memperhitungkan return saham. Penelitian tersebut diantaranya dilakukan oleh Yuningsih dkk. (2007) yang menunjukkan bahwa beta (X1), firm size (X2), book to market ratio (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan kontribusi variabel beta, firm size, book to market ratio mencapai 55,5 persen dalam menjelaskan tingkat return saham. Saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham subsektor perbankan periode 2009-2014 yang terdaftar di BEI. Perbankan sebagai salah satu subsektor ekonomi yang sangat besar peranannya dalam mendukung aktivitas dan pelaksanaan pembangunan yang merupakan alat di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah mengingat kedudukannya

4 yang vital sebagai pembiayaan pembangunan, adapun data perkembangan subsektor perbankan tahun 2014 sebagai berikut: 30000 25000 20000 15000 10000 Perkembangan Subsektor Perbankan Tahun 2014 12.212 10.829 24.254 20.655 5000 1.116 0 Bank Central Asia Tbk Bank Negara Indonesia (persero Tbk) Bank Rakyat Indonesia (persero Tbk) Bank Tabungan Negara (Persero Tbk) Bank Mandiri (Persero Tbk) Sumber www.idx.co.id 25 Agustus 2015. Berdasarkan Gambar 1: Perkembangan Gambar 1 yaitu Subsektor menjelaskan Perbankan bahwa 2014 perbankan di Indonesia Gambar 1 yaitu menjelaskan bahwa perbankan di Indonesia sudah cukup baik, tetapi pada Bank Tabungan Negara mengalami penurunan senilai (Rp1.116 Miliar), di banding bank lainnya hingga mencapai angka (Rp24.254 Miliar), artinya jembatan dalam pertumbuhan ekonomi akan lebih baik, isu terkait saat ini dapat kita ketahui melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar hingga mencapai Rp.14 000 an / 1 $ hal ini di sebabkan faktor eksternal dan kemungkinan permintaan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang meningkat. (www.bi.go.id, 24 Agustus 2015). Perbankan merupakan salah satu sarana yang mempunyai peran strategis dalam menyerasikan dan menyeimbangkan pembangunan. Peran strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai suatu wahana

5 yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berasaskan demokrasi ekonomi mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup. Dunia perbankan berperanan penting dalam meningkatkan taraf perekonomian bangsa tidak dapat dihindari lagi, bahkan dunia perbankan pada suatu negara dapat dijadikan sebagai indikator dari perekonomian suatu negara, dikarenakan oleh dunia perbankan tersebut menyangkut dengan sekian banyak dana masyarakat, pada dasarnya peran hukum sebagai pranata untuk mewujudkan keadilan sangat penting. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya aktivitas manusia di berbagai aspek, baik aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, pertahanan keamanan sains dan teknologi. Bidang perbankan idealnya merupakan lembaga-lembaga pembuat undangundang harus lebih teliti dan memiliki orientasi jauh ke depan seperti perlindungan debitur dan harapanya seluruh transaksi di Indonesia menggunakan alat tukar rupiah sehingga rupiah tidak mengalami kemunduran dari mata uang lainnya yang saat ini sedang terjadi, secara otomatis perekonomian Indonesia melemah, di kerenakan semua transaksi menggunakan alat tukar dolar AS. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai PENGARUH MARKET RETURN, FIRM SIZE, BOOK TO MARKET RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PERIODE 2009-2014

6 (STUDI PADA SUBSEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI). 1.2. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah market return, berpengaruh terhadap return saham pada saham Subsektor Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014? 2. Apakah, firm size, berpengaruh terhadap return saham pada saham Subsektor Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014? 3. Apakah book to market ratio berpengaruh terhadap return saham pada saham Subsektor perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014? 4. Apakah market return, firm size, book to market ratio berpengaruh terhadap return saham pada saham Subsektor Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014? 1.3. Batasan Masalah Seiring begitu banyaknya indeks di bursa saham yang beredar di Indonesia. peneliti membatasi penelitian yakni hanya pada subsektor perbankan yang tergabung dalam saham LQ45, dengan demikian yang diperkirakan dapat mewakili dari alat analisis yang di gunakan dalam penelitian ini. Peneliti mengambil lima perusahaan untuk di bahas diantaranya yaitu, Bank Central

7 Asia Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Bank Tabungan Negara ( Persero), Tbk, dan Bank Mandiri (Persero), Tbk. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Market Return terhadap return saham pada saham Subsektor Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh firm size terhadap return saham pada saham Subsektor Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh book to market ratio terhadap return saham pada saham Subsektor Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. 4. Untuk mengetahui secara bersama-sama pengarauh Market Return, firm size, book to market ratio terhadap return saham pada saham Subsektor Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dimaksudkan dapat bermanfaat kepada : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan empiris tentang pengaruh model tiga faktor Fama dan French dalam

8 mempengaruhi excess return saham, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk riset-riset mendatang berkaitan dengan return saham 2. Bagi perusahaan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan kebijakan bagi manajemen dalam hubungannya dengan menjaga market firm size dan Book to market ratio, dengan mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel tersebut terhadap return saham, maka manajemen dapat menentukan prioritas kebijakan yang akan diambilnya. 3. Bagi investor hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan para investor maupun calon investor yang akan melakukan portofolio investasi saham. Investor dapat mempertimbangkan pengaruh dari masing-masing variabel tersebut terhadap return saham, sehingga mereka dapat memutuskan investasi pada saham apa yang akan dipilih, dan dapat memberikan return (maksimal) terbaik bagi mereka 1.6 Kerangka Pemikiran Penelitian Fama et al. (1992) membuktikan bahwa book to market ratio mempunyai pengaruh yang kuat terhadap return saham rata-rata bahkan lebih kuat dari pengaruh firm size, di temukan juga bahwa pengaruh leverage terhadap return saham rata-rata dapat ditangkap oleh pengaruh book to market ratio dan hubungan antara earnings price ratio terhadap return saham rata-rata, sepertinya dapat digantikan oleh kombinasi dari firm size dan book to market ratio karena dua variabel yang disebutkan terakhir (firm size dan book to ratio) merupakan variabel di luar model CAPM, maka oleh Fama

9 et al. (1996) diperkenalkan model untuk menjawab keterbatasan model CAPM yaitu model 3 faktor (three factors model). Market return adalah sebagai selisih dari rata-rata (average) setiap bulan dari seluruh saham dengan risk rate-free bulanan juga sebagai suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas merupakan sebagai fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam periode tertentu. Firm size adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan ukuran kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar dapat ditentukan melalui log natural dari total aset. Faktor ini menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang besar memilki akses yang lebih mudah ke pasar modal. Book to market ratio adalah perbandingan antara nilai buku saham dengan nilai pasar saham. Fama et al. (1995) mendefinisikan book to market equity sebagai Book common equity for the fiscal year ending in calendar year (t- 1), divied by market equity at the end of December of the year (t-1) Book to market ratio dihitung dengan membagi equity per share dengan closing price bulan Desember (akhir tahun), untuk membagi perusahaan menjadi dua yaitu perusahaan dengan book to market ratio rendah dan tinggi.

10 Market Return (X1) Firm Size (X2) Return Saham (Y) Book To Market Ratio (X3) Gambar 2 : Kerangka Pemikiran penelitian 1.7 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang telah di gambarkan maka terdapat tiga variabel bebas yang terdiri dari market return (X1), firm size (X2), book to market ratio (X3) dan variabel terikat return saham (Y) hipotesis yang diajukan adalah: H1: Diduga Market return berpengaruh terhadap return saham. H2 : Diduga Firm size berpengaruh terhadap return saham. H3 : Diduga Book to market ratio berpengaruh terhadap return saham. H4 : Diduga Market return, Firm size, Book to market ratio bersama-sama berpengaruh terhadap return saham.