LAPOR! - SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

ADOPSI DAN INTEGRASI LAPOR! - SP4N UNTUK PELAYANAN PUBLIK YANG LEBIH BAIK

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2015

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2014

TENTANG LAPOR! JUM AT I Desember I 2017

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK SECARA NASIONAL

LAPOR! SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik PUSDAI, Bandung 26 Oktober 2016

Pengelolaan Pengaduan

TENTANG LAPOR! MINGGU I APRIL 2017

TENTANG LAPOR! MINGGU I JULI 2017

Pemanfaatan Data untuk Penyusunan Kebijakan

TENTANG LAPOR! MINGGU IV JULI 2017

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

TENTANG LAPOR! MINGGU IV MARET 2017

Paparan Draft Rencana Aksi

TENTANG LAPOR! MINGGU I November I 2017

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA AKSI KETERBUKAAN PEMERINTAH

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, T

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

Perkembangan LAPOR! Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIK SECARA NASIONAL (SIPP) EMIDA SUPARTI Kepala Bidang Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan Publik

User [Pick the date]

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

Arsip Nasional Republik Indonesia

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SRAGEN NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

2012, No BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

Laporan Hasil Pertemuan Pelaksana Teknis Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (Knpk) Tahun 2016

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/16/KEP/ /2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang, disamping kebutuhan akan sandang, pangan serta papan. Informasi terjadi atas dasar komunikasi antar individu satu dan

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Inti Muatan Undang Undang No. 25/2009 ttg. Pelayanan Publik

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BAB III OBJEK PENELITIAN

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

1-30 November Mendorong keterhubungan SP4N-LAPOR!, Kemenpan RB adakan Bimtek 17 provinsi 1 2 D E S E M B E R

PEMERINTAH KOTA MANADO BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT Jalan Balai Kota Nomor 1 Manado Website :

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil BAB 1 PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 121 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

Arsip Nasional Republik Indonesia

Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24 Juli 2013

Transkripsi:

LAPOR! - SP4N untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Pengelolaan pengaduan adalah kegiatan penanganan pengaduan sesuai dengan mekanisme dan tata cara pengelolaan pengaduan, sedangkan Pengadu adalah seluruh pihak baik warga negara maupun penduduk baik orang perseorangan, kelompok maupun badan hukum yang menyampaikan pengaduan kepada pengelola pengaduan pelayanan publik. Penyelenggara pengaduan wajib memeriksa pengaduan dari masyarakat mengenai pelayanan publik yang diselenggarakannya. Proses dan mekanisme penyelesaian pengaduan oleh penyelenggara dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Penyelenggara atau pelaksana dapat dikenakan sanksi apabila dalam pemberian pelayanan tidak sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan, yaitu sanksi berupa teguran tertulis, pembebasan dari jabatan, penurunan gaji, penurunan pangkat, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri, pemberhentian tidak dengan hormat, dan pembekuan misi dan atau izin yang diterbitkan oleh instansi pemerintah. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 4 tahun 2016 tentang Pengintegrasian Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik secara nasional ke dalam aplikasi LAPOR!S-P4N, setiap Pemerintahan Daerah wajib terintegrasi ke dalam aplikasi LAPOR!S-P4N (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat- Sistem Pengintegrasian Pengaduan Pelayanan Publik Nasional). Pengelolaan pengaduan secara nasional merupakan integrasi pengelolaan pengaduan secara berjenjang pada setiap penyelenggara dalam kerangka sistem informasi pelayanan publik. Dimana sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional yang selanjutnya disebut SP4N adalah sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan pengaduan secara berjenjang pada setiap Penyelenggara dalam kerangka sistem informasi pelayanan publik. Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional atau SP4N dibentuk untuk merealisasikan kebijakan no wrong door policy yang menjamin hak masyarakat agar pengaduan dari manapun dan jenis apapun akan disalurkan kepada penyelenggara pelayanan publik yang berwenang menangani. Berdasarkan prinsip tersebut SP4N dibentuk dengan tujuan agar: 1. Penyelenggara dapat mengelola pengaduan dari masyarakat secara sederhana, cepat, tepat, tuntas, dan terkoordinasi dengan baik; 2. Penyelenggara memberikan akses untuk partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan; dan 3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. LAPOR! telah ditetapkan sebagai Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2015. Ketentuan ini mengamanatkan agar seluruh Pemerintah Daerah yang telah menyelenggarakan pengelolaan pengaduan pelayanan publik yang berbasis teknologi informasi, terintegrasi dengan LAPOR! Baik pengaduan pelayanan publik antar instansi, lintas instansi, dari unit terbawah sampai dengan unit teratas. Untuk mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan efektifitas pengelolaan pengaduan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ombudsman RI dan Kantor Staf Presiden telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk memanfaatkan sistem Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat atau LAPOR!SP4N. Sebagaimana yang diatur dalam Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2015, dinyatakan bahwa target pada tahun 2015 adalah seluruh penyelenggara pelayanan publik, dalam hal ini Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah sudah memiliki pengelolaan pengaduan yang efektif. Sedangkan kondisi yang diharapkan pada tahun 2017 ini adalah : 1. Agar seluruh penyelenggara mengimplementasikan pengelolaan pengaduan pelayanan publik yang terintegrasi berbasis teknologi informasi dengan LAPOR!, baik pengaduan pelayanan publik antar instansi, lintas instansi, maupun secara dari unit terbawah sampai dengan unit tertinggi. 2. Agar sumberdaya manusia yang mengelola pengaduan pelayanan publik telah terlatih dan kompeten dalam pengelolaan pengaduan pelayanan publik. 3. Setiap Penyelenggara memiliki mekanisme dan prosedur yang transparan dan akuntabel dalam pengelolaan pengaduan pelayanan publik. 4. Masyarakat sudah mempunyai kesadaran akan partisipasi dan pentingnya pengaduan, berani menyampaikan pengaduan, dan mempunyai sikap bahwa pengaduan berguna bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain dan untuk pemerintah. 5. Penggunaan teknologi informasi yang luas dan terkini dalam pengelolaan pelayanan publik. Mengacu kepada kondisi yang diharapkan tersebut, maka tiap pengelola pengaduan diharapkan dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan pelayanan publik, termasuk pengelolaan pengaduan. Selanjutnya, tiap penyelenggara juga diminta untuk mengimplementasikan pengelolan pengaduan pengaduan pelayanan publik yang terintegrasi berbasis teknologi informasi dengan aplikasi LAPOR!-SP4N.

Bagi pengelola pengaduan yang belum memiliki aplikasi untuk pengelolaan pengaduan, disarankan untuk menggunakan aplikasi LAPOR!-SP4N yang relatif mudah dalam pengelolaannya. Sedangkan bagi pengelola pengaduan yang sudah memiliki aplikasi pengelolaan pengaduan diharapkan dapat melakukan integrasi aplikasi dengan LAPOR!SP4N. Saat ini LAPOR!SP4N telah terhubung dengan Kementrian/Lembaga di Pemerintah Pusat dan juga dimanfaatkan oleh Pemerintah daerah dalam mengelola aspirasi dan pengaduan masyarakat. Kementrian/ Lembaga di Pemerintahan pusat yang telah terhubung ini diantaranya adalah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Sosial, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kepolisian Republik Indonesia. Melalui program integrasi diharapkan semakin banyak K/L/D yang terhubung dan terintegrasi pada sistem LAPOR! Pelaksanaan SP4N dikoordinasikan, dikelola dan diawasi oleh tiga lembaga dalam bentuk kemitraan antara Kemenpan dan RB, KSP dan Ombudsman Republik Indonesia. Kerjasama tiga lembaga dalam pengelolaan pengaduan ini dibentukkan dalam Nota Kesepahaman Bersama tentang Pemanfaatan Sistem Aplikasi Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) sebagai Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) tertanggal 14 Maret 2016 yang kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS). Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara 3 lembaga tersebut, pembagian tanggung jawab ketiga lembaga ini dalam pelaksanaan SP4N dan penggunaan sistem LAPOR! dapat dijelaskan sebagai berikut : A. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai Koordinator SP4N bertanggung jawab, sebagai berikut: - Mempersiapkan kerangka kebijakan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan LAPOR! sebagai SP4N. - Melakukan sosialisasi yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan LAPOR! SP4N. - Melakukan pembinaan terkait pelaksanaan mekanisme dan prosedur LAPOR!-SP4N secara berjenjang, penguatan kapasitas pengelola pengaduan, integrasi LAPOR!-SP4N serta pembangunan Sistem Informasi Pelayanan Publik di tiap K/L dan Daerah.

- Mengelola laporan pengaduan melalui sistem LAPOR! SP4N yang dialihtugaskan secara bertahap dari KSP. - Melakukan pengawasan atas kinerja pengelolaan dan penyelesaian pengaduan dari setiap Penyelenggara pelayanan publik melalui LAPOR!-SP4N. B. Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai penyedia akses dan dukungan teknis sistem LAPOR!SP4N bertanggung jawab sebagai berikut: - Mengelola laporan pengaduan melalui sistem LAPOR! SP4N sebelum sepenuhnya dialihtugaskan kepada Kemenpan RB. - Memberikan dukungan dalam pemanfaatan aplikasi LAPOR!-SP4N serta melakukan pengembangan aplikasi yang dianggap perlu dalam mengakomodasi jenis laporan, pengaduan secara langsung maupun tidak langsung, serta ketentuan lainnya dalam pengelolaan pengaduan; - Memelihara dan mengembangkan perangkat dan sistem aplikasi LAPOR!- SP4N. - Memberikan dukungan dan fasilitasi untuk integrasi aplikasi pengaduan lainnya yang telah terbangun ke dalam LAPOR!-SP4N atas permintaan penyelenggara layanan. - Menyediakan modul panduan dan menyelenggarakan pelatihan tentang sistem LAPOR! - Menggunakan data LAPOR! untuk menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian pembangunan. C. Ombudsman Republik Indonesia sebagai pengawas pelaksanaan SP4N bertanggung jawab sebagai berikut: - Mengawasi pengelolaan dan penyelesaian penanganan pengaduan melalui sistem LAPOR!-SP4N terutama dalam hal terjadi penundaan dalam penyelesaian penanganan pengaduan. - Mengelola laporan pengaduan yang didisposisikan ke Ombudsman RI dari sistem LAPOR! sesuai dengan mekanisme yang berlaku di Ombudsman RI. - Melakukan tindak lanjut yang diperlukan untuk mendorong perubahan sistemik berbasiskan data-data pengaduan masyarakat untuk perbaikan penyelenggaraan negara.

Pengaduan layanan masyarakat dengan menggunakan LAPOR!SP4N menggunakan akses internet dengan situs : www.lapor.id SMS ke nomor 1708 blog.lapor.go.id Facebook: Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat Twitter: @LAPOR1708 Instagram: @LAPOR1708 YouTube: LAPOR1708 Aplikasi mobile apps. Walaupun telah tersedia fasilitas pengelolaan pengaduan layanan masyarakat dengan menggunakan aplikasi LAPOR-SP4N, namun sampai saat ini belum ada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat memanfaatkannya. Hal ini terjadi karena beberapa antara lain belum adanya Petugas yang bertugas menjadi Operator/Tim admin LAPOR!-SP4N, belum adanya Pejabat Penghubung pada OPD yang bertugas mengelola pengaduan secara internal, tidak adanya kerjasama antara Bagian Organisasi dengan Dinas Kominfo untuk mengelola aplikasi ini, dan belum adanya Keputusan Bupati/ Walikota tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Pengaduan dan Petugas Adminstrattor pada OPD menjadi prasyarat untuk membuka akses pada Operator yang mengelola aplikasi LAPOR!SP4N di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Untuk itu, Biro Organisasi Setda. Prov. Sumbar telah mengirimkan Surat kepada Kabupaten/ Kota se Sumbar agar segera menerapkan aplikasi LAPOR!S-P4N dalam mengelola pengaduan pelayanan publik. Di samping itu juga akan ada acara sosialisasi berkenaan tentang LAPOR!S-P4N pada acara FORKOMPANDA Tingkat Sumbar pada tanggal 23 Agustus 2017 mendatang yang narasumbernya dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik aplikasi LAPOR!SP4N