MODIFIKAS TATA RIAS PENGANTIN PUTRI MUSLIM TRENGGALEK

dokumen-dokumen yang mirip
MODIFIKASI TATA RIAS PENGANTIN MUSLIM GAYA SEMANDINGAN TUBAN

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN

PERBANDINGAN HASIL PAES TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN METODE PROPORSIONAL

MINAT KONSUMEN DALAM PEMILIHAN TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL DAN MODIFIKASI DI SALON KEMUNING PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang kaya akan budaya tidak lepas dari tata rias pengantin yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN STANDARDISASI TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat film dokumenter

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERSEPSI MASYARAKAT KETURUNAN ARAB DI JAKARTA TERHADAP TATA RIAS WAJAH PENGANTIN GAYA RAS TIMUR ASING

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA RIAS PENGANTIN

Penjelasan lebih lanjut mengenai mahar dan prosesi pertunangan akan dibahas di bab selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

Dewi Lutfiati Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Journal of Beauty and Beauty Health Education

ABSTRAK PERANCANGAN BOOK DESIGN TATA CARA PERNIKAHAN ADAT YOGYAKARTA. Oleh Wenny Anggraini Natalia NRP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

PEMBUATAN PAES PENGANTIN SOLO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROPORSIONAL

MODIFIKASI TATA RIAS PENGANTIN PUTRI MUSLIM CIREBON KEBESARAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

TATA RIAS PENGANTIN PUTERI MUSLIM TERINSPIRASI DARI TARI SPARKLING DAN PENGANTIN PEGON SURABAYA

Rina Yuliani Mahasiswa S1 Tata Rias, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

MANIFESTASI NILAI TRADISIONAL RIASAN PENGANTIN KONTEMPORER DALAM MATA PELAJARAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, hokum adat, organisasi sosial dan kesenian. Keberagaman keindahan,

UPAYA PENGENALAN TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL GAGRAG KARTIKA RUKMI PADA MASYARAKAT DI DAERAH DESA GAPRANG, KANIGORO, BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

MODIFIKASI TATA RIAS PENGANTIN BALI NISTA UNTUK KASTA SUDRA (JABA)

PENGGUNAAN FACE PAINTING DENGAN TEKNIK MANUAL DAN AIRBRUSH SEBAGAI MAKE UP FOTO PRE WEDDING

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal 65-72

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada garis khatulistiwa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI PEMBELAJARAN PRAKTEK SENI KRIYA PAYET SARUNG BANTAL KURSI PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

KREASI TATA RIAS PENGANTIN MUSLIM TERINSPIRASI BATIK LUMAJANG DAN PENGANTIN LUMAJANG SARI AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

PEMETAAN BORDIR PADA BUSANA WANITA DITINJAU DARI DESAIN, TEKNIK DAN TERAPAN BORDIR PADA UKM BORDIR DI SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi para desainer untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam. menciptakan desain busana wanita.

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kepribadian seseorang. Tidak hanya pakaian sehari-hari saja

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak.

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya kosmetik yang tersedia. Spesifikasi produk kosmetik juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

PENGENALAN TATA RIAS PENGANTIN BEKASRI LAMONGAN KEPADA MASYARAKAT DESA MEKANDEREJO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang

Keragaman Kebaya Pengantin Gaya Solo (Studi Deskriptif mengenai Makna Kebaya Gaya Solo Dalam Prosesi Pernikahan di Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang. terdiri dari ribuan pulau-pulau dimana masing-masing penduduk dan suku

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di zaman modern, inovasi menjadi bagian penting dari kegiatan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN BUSANA PADA MAHASISWI MALUKU TENGGARA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

Transkripsi:

MODIFIKAS TATA RIAS PENGANTIN PUTRI MUSLIM TRENGGALEK Devi Larasati Sandhi S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya callista.shandy@gmail.com Arita Puspitorini Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya aritapuspitorini@unesa.ac.id Abstrak: Tata rias pengantin di setiap daerah memiliki pakem dan tata cara adat istiadat yang berbeda, seiring berkembangnya zaman, busana pengantin telah mengalami banyak perkembangan dari pakemnya. Model busana selalu berubah setiap waktu, termasuk model berbusana pengantin muslim. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap tata riasnya yang juga harus mengacu pada syariat islam, khususnya pada tata rias yang dilengkapi dengan kerudung atau jilbab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) hasil modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek 2) penilaian responden terhadap hasil modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, dokumentasi dan observasi. Prosedur penelitian melalui tahap eksplorasi, perancangan desain, dan perwujudan dinilai oleh observer. Untuk menganalisis data kualitatif berupa hasil modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek melalui tahapan mengorganisasikan data, mengelompokan, dan menguji keabsahan data. Untuk menganalisis data kuantitatif berupa penilaian responden terhadap hasil modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek menggunakan rumus rata-rata (mean). Hasil pemilihan desain disepakati desain nomor 1 yang akan diwujudkan. Desain yang telah dipilih kemudian diwujudkan. Hasil perwujudan dinilai oleh observer dengan rata-rata 4,29, dengan predikat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek mendapat apresiasi yang baik dan telah sesuai dengan kebutuhan modifikasi pengantin muslim modern. Kata kunci: tata rias pengantin, pengantin modifikasi, pengantin muslim, pengantin Trenggalek Abstract: Wedding makeup in each region has different standards and customs.in line with the development of the era, the wedding dress has great developments from the grip one. Fashion models are always changing all the time, including models of Muslim bridal dress. Therefore, it affects the makeup which must refer to the Islamic Shari'a, especially on the makeup equipped with a veil or hijab. This study aims to determine 1) the result of modification of bridemaids moslem makeup of Trenggalek 2) assessment of respondents to the modification of bridesmaids moslem makeup of Trenggalek. The research type is descriptive qualitative and quantitative research. Sources of data is collected by interview method, documentation and observation. The research procedure through exploration, design, and embodiment is assessed by the observer. To analyze the qualitative data in the form of the modification of bridesmaids moslem makeup of Trenggalek through the stages of organizing data, grouping, and testing the validity of data. To analyze the quantitative data in the form of respondent's assessment of the modification of bridesmaids moslem makeup of Trenggalek using the mean formula (mean). The results of design selection agreed that design number 1 will be taken. The designs that have been selected are then manifested. The result of the embodiment is rated by the observer with an average of 4.29, with a good predicate. Thus it can be concluded that the results of research modification of bridesmaids moslem makeup of Trenggalek get a good appreciation and in accordance with the needs of modern Muslim bride modification. Keywords: wedding makeup, modification make up bride, moslem bride, Trenggalek bride 71

PENDAHULUAN Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai keanekaragaman suku bangsa, adat istiadat, dan bahasa yang disebut dengan kebudayaan. Salah satu yang menunjukkan keanekaragaman budaya di Indonesia adalah tata rias pengantin. Setiap daerah memiliki jenis tata rias pengantin yang berbeda, perbedaan tersebut menimbulkan berbagai macam kebudayaan yang merupakan keunikan dan layak dikembangkan serta dilestarikan. Pernikahan merupakan suatu langkah hidup yang penting dalam kehidupan manusia dan bukan sekedar hubungan laki-laki dengan perempuan. Perkawinan mempunyai makna yang kokoh baik lahir maupun batin antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk membentuk rumah tangga atau keluarga sesuai dengan tujuan dan ketentuan dari Tuhan dalam rangka beribadah kepada-nya. Dalam proses pernikahan terdapat beberapa syarat yang diatur oleh norma-norma maupun tradisi yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Tradisi untuk memperingati acara pernikahan di masyarakat adalah melaksanakan tata upacara pernikahan yang dirayakan dengan serangkaian upacara yang mengandung nilai budaya luhur, suci, dan memiliki arti filosofis tersendiri. Tradisi atau tata cara pernikahan di setiap daerah di Indonesia memiliki karakter yang berbeda, yang dipengaruhi oleh budaya, adat istiadat, legenda, juga kondisi sosial masyarakatnya. Salah satu karakter tersebut dapat dilihat melalui busana, aksesoris, dan tata rias pengantinnya, yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pernikahan yang dilakukan pada setiap masyarakat memiliki kekhususan, mengingat tradisi yang dimiliki masyarakat berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, baik dalam prosesi upacara adat maupun tata rias untuk pengantinnya yang memiliki ciri khas sesuai dengan kebudayaan yang ada di masyarakat. Seperti halnya busana dan aksesoris, tata rias pengantin juga memiliki lambang dan makna khusus yang intinya adalah harapan agar kedua mempelai dalam menjalani kehidupan perkawinan yang bahagia, sejahtera, dan langgeng (Santoso, 2010:1). Tata rias pengantin di setiap daerah memiliki pakem dan tata cara adat istiadat yang berbeda, seiring berkembangnya zaman, busana pengantin telah mengalami banyak perkembangan dari pakemnya. Model busana selalu berubah setiap waktu, termasuk model berbusana pengantin muslim. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap tata riasnya yang juga harus mengacu pada syariat islam, khususnya pada tata rias yang dilengkapi dengan kerudung atau jilbab. Pada tata rias pengantin muslim seluruh tubuh tertutup kecuali wajah dan telapak tangan. Menurut Riefky (2012:15), tata rias pengantin merupakan karya seni budaya yang berkembang di dalam sebuah kelompok masyarakat dan keberadaanya selalu dicoba untuk dilestarikan. Sebagai sebuah karya seni, tata rias pengantin juga mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan lingkungan dan hidup manusia itu sendiri. Salah satu tata rias pengantin di Indonesia yaitu tata rias pengantin Trenggalek. Tata rias pengantin tradisional Trenggalek sebagian besar dipengaruhi oleh tata rias pengantin Solo, karena Trengalek merupakan daerah Kemataraman, yaitu masuk daerah eks-karisidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, dan Trenggalek) yang sebelumnya adalah wilayah kekuasaan Majapahit. Tata rias pengantin Trenggalek menggunakan riasan wajah korektif. Riasan dahi atau paes bernama Sogokan Sindu Sinyam, yang berarti paes sinom atau lebih dikenal dengan sapitan kembar. Selain paes, riasan dahi juga menggunakan godongan yang terbuat dari daun sirih. Penataan rambut menggunakan sanggul Ukel Tekuk. Busana yang digunakan yaitu kebaya hitam panjang yang berbordir benang emas, jarit motif semen romo bledhak atau gringsing motif asli dari kerajaan Majapahit. Tata rias pengantin Trenggalek memiliki kesan sederhana, kesan sederhana terlihat dari busana pengantin karena bersifat kerakyatan. Sifat sederhana yang dimaksudkan adalah hanya digunakan oleh rakyat biasa di Kabupaten Trenggalek pada zaman Kerajaan Majapahit dan busana yang digunakan sederhana dengan tambahan sedikit aksesoris. Kesan sederhana pada pengantin Trenggalek menjadi faktor turunnya daya tarik masyarakat dalam menggunakan tata rias pengantin Trenggalek. Masyarakat cenderung memilih tata rias pengantin Jogja Paes Ageng, Solo Basahan, atau pengantin modifikasi yang memiliki kesan lebih mewah (kesimpulan hasil wawancara dengan perias dan 10 calon pengantin di Trenggalek). Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat tata rias pengantin mengalami modifikasi. Perubahan ini juga dikarenakan selera masyarakat yang berubah baik mulai dari tata rias wajah, tata rias rambut, dan busana bahkan aksesoris yang dikenakan pengantin. Setiap modifkasi tetap berpijak pada riasan baku yang patut dilestarikan, sehingga tidak menyimpang. Salah satu modifikasi dalam seni tata rias wajah pengantin yaitu mengubah sesuatu atau mengubah tata rias asli tetapi masih tetap ada unsur tradisionalnya maksimal 40%. Syarat modifikasi tata rias pengantin ini berlaku bagi seluruh pengantin tradisional Indonesia termasuk pengantin Trenggalek. Pada era modern modifikasi pengantin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak meninggalkan unsur budaya asli yang dimiliki, seperti modifikasi dengan konsep muslim klasik modern sehingga diperlukan berbagai macam kreatifitas untuk memenuhi keinginan masyarakat sesuai dengan perkembangan yang ada. 72

Klasik dan muslim modern merupakan hal yang bertentangan, namun dapat dikolaborasikan untuk memperoleh sebuah karya yang diharapkan. Modifikasi muslim dipilih karena penduduk kabupaten Trenggalek sebagian besar memeluk agama Islam. Modifikasi dengan konsep klasik muslim modern adalah modifikasi yang dilakukan pada tata rias pengantin klasik (tradisional) kemudian dikemas dengan tampilan yang modern sesuai dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan elemen-elemen pengantin tradisional yang harus tetap dipertahankan penggunaannya. Seiring perkembangan zaman, banyak masyarakat yang ingin menjadikan pernikahannya sesuai dengan nilai agama islam, serta kebutuhan masyarakat akan berbusana muslim. Pengantin muslim merupakan pengantin yang dalam pelaksanaan upacara pernikahannya menggunakan busana yang menutup aurat dan tata rias yang sesuai dengan syariat Islam (Syahidah, 2013:12). Dalam modifikasi muslim klasik modern pengantin, membutuhkan inspirasi dan untuk membuat sebuah karya seni membutuhkan banyak ide atau inspirasi. Desain merupakan pengilmuan kata merancang yang penggunaannya dinilai terlalu umum dan kurang mewadahi aspek keilmuwan secara formal (Karmila, 2010:4). Secara praktis desain dimaknai sebagai menggambar sketsa sebelum merealisasikan gagasan ke dalam kenyataan (webser s collegiate dictionary). Desain yang akan diwujudkan disesuaikan dengan konsep muslim klasik modern, aturan islam dan kebutuhan masyarakat. Sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan dan mengembangkan kembali tata rias pengantin Trenggalek, perlu adanya modifikasi tata rias pengantin dengan tetap menggunakan adat budaya daerah asli menjadi inspirasi peneliti membuat modifikasi dengan konsep mulsim klasik modern sebagai respon kebutuhan masyarakat. Makna dari modifikasi adalah memberi sentuhan baru untuk menghasilkan tampilan yang berbeda tanpa harus meninggalkan jejak asli dari karya tersebut (Avantie, 2010:78). Oleh karena itu, dalam penelitian ini diangkat judul Modifikasi Tata Rias Pengantin Putri Muslim Trenggalek dengan harapan masyarakat Trenggalek menggunakan kembali tata rias pengantin Trenggalek dalam pernikahannya dan sebagai upaya melestarikan budaya lokal. Rumusan masalah dari penelitian ini antara lain : 1) bagaimana hasil modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek meliputi tata rias wajah, penataan kerudung, busana dan aksesoris?, 2) bagaimana penilaian responden terhadap hasil modifikasi tatarias pengantin putri muslim Trenggalek? Selaras dengan masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 1) mendeskripsikan hasil modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek, 2) untuk mengetahui penilaian responden terhadap hasil modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek. METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Menurut Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan atau kondisi tanpa mengubah atau memanipulasi terhadap objek penelitian yang hasilnya dilaporkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini mengikuti prosedur pengembangan karya seni. Pengembangan dilakukan untuk menghasilkan sebuah karya dalam bidang tata rias yang sesuai dengan kebutuhan yaitu tata rias pengantin Trenggalek. Menurut Gustami (2007:329) karya seni secara metodologis melalui tahapan rancangan penelitian sebagai berikut : 1. Eksplorasi (pencarian sumber ide dan konsep) 2. Perancangan (rancangan desain karya) 3. Perwujudan (pembuatan karya) 4. Evaluasi akhir melalui pengujian untuk memperoleh pertimbangan kualitas mutu dan karya yang dirancang (Gustami, 2007:329). Seperti bagan dibawah ini : Objek penelitian ini adalah modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan obesrvasi. Instrumen penelitian menggunkan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Validitas data kualitatif menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teori. Untuk menganalisis data kualitatif berupa hasil modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek melalui tahapan mengorganisasikan data, pengelompokan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban, dan menguji keabsahan data. Metode analisis data kuantitatif dengan mengunakan rumus rata-rata (mean) untuk menghitung nilai setiap aspek dari lembar penilaian responden 73

terhadap hasil modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Modifikasi Tata Rias Pengantin Putri Muslim Trenggalek Pemilihan desain menggunakan angket pemilihan desain oleh jumlah penilai 15 orang meliputi 5 perias senior di kabupaten Trenggalek, 2 ahli agama dan 8 masyarakat kabupaten Trenggalek selaku konsumen. Tiga desain yang telah dibuat dipilih salah satu desain yang akan diwujudkan, data dari hasil pemilihan desain yang diperoleh adalah sebagai berikut : Diagram hasil pemilihan desain Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui bahwa observer lebih menyukai desain 1, hal tersebut dapat dilihat dari diagram persentase diatas dengan hasil 67% termasuk dalam kategori disukai. Menurut observer desain 1 dinilai lebih menarik dan masih mempertahankan pakem tata rias pengantin Trenggalek. Desain 2 mendapatkan nilai sebesar 13% dan desain 3 mendapatkan niai sebesar 20%, termasuk dalam kategori sangat tidak diminati. Desain 2 karena terlalu tradisional sehingga kurang diminati, sedangkan desain 3 terlalu meninggalkan unsur pakem. Dilihat dari perolehan persentase dapat disimpulkan bahwa desain 1 merupakan desain yang akan diwujudkan dalam modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek. Berikut desain 1 : 2. Penilaian Responden Terhadap Hasil Modifikasi Tata Rias Pengantin Putri Muslim Trenggalek Pada penelitian ini, data yang dihasilkan adalah hasil jadi modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek. Penilaian dilakukan oleh 35 orang responden yang terdiri dari 5 dosen tata rias, ketua dan wakil ketua HARPI Melati kabupaten Trenggalek, 3 perias senior di kabupaten Trenggalek, 2 ahli agama, dan 23 mahasiswa tata rias. Hasil penilaian adalah sebagai berikut : a. Penilaian hasil tata rias wajah Diagram nilai persentase penilaian modifikasi tata rias wajah pengantin Trenggalek Desain yang terpilih kemudian diwujudkan dalam bentuk modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek sebagai berikut : Berdasarkan diagram penilaian hasil tata rias wajah diperoleh nilai rata-rata 4,42 dengan persentase 88% dengan predikat baik. Menurut Andiyanto (2005:150) menyebutkan bahwa tata rias pengantin adalah tata rias yang harus memiliki kekuatan untuk merubah wajah lebih berseri dan tampak istimewa dengan tetap memperhatikan kecantikan alami yang bersifat personal. Karena pengantin harus tampil istimewa saat ditunjukkan kepada para tamu undangan yang hadir. 74

b. Penilaian hasil modifikasi penataan jilbab Diagram nilai persentase penilaian hasil modifikasi penataan jilbab pengantin. Busana pengantin muslim dapat dimodifikasi dengan busana pengantin tradisional Indonesia, salah satunya yaitu kebaya yang sangat mencerminkan budaya asli Indonesia. Selain itu juga busana pengantin muslimah di modifikasi dengan busana yang mengembang atau yang biasa dikenakan oleh pengantin Internasional sehingga pengantin terlihat elegan dan lebih terkesan modern. d. Penilaian hasil modifikasi keseluruhan Berdasarkan diagram penilaian hasil modifikasi penataan jilbab diperoleh nilai rata-rata 4,5 dengan persentase 90% dengan predikat baik. Menurut Nuvailia (2003:6) menyebutkan bahwa kerudung berasal dari bahasa Indonesia, dalam bahasa arabnya adalah khimmar, jamaknya khumur yaitu tutup atau tudung yang menutup kepala, leher, sampai dada wanita. kerudung hampir sama dengan jilbab, namun jilbab memiliki arti yang lebih luas, karena jilbab dapat diartikan sebagai busana yang menutup seluruh tubuh, mulai dari atas kepala sampai kedua telapak kaki yang menjadi satu tanpa mengunakan kerudung lagi sedangkan khimar atau kerudung yang menutupi kepala hingga dada. c. Penilaian hasil modifikasi busana Diagram nilai persentase penilaian hasil modifikasi busana Berdasarkan diagram penilaian hasil modifikasi penataan jilbab diperoleh nilai rata-rata 4,51 dengan persentase 90% dengan predikat sangat baik. Menurut Noor (2013:13) menyebutkan bahwa warna busana pengantin muslim tidak hanya warna putih, tetapi dapat disesuaikan dengan keinginan calon Diagram nilai persentase penilaian hasil modifikasi keseluruhan Berdasarkan diagram penilaian hasil modifikasi penataan jilbab diperoleh nilai rata-rata 4,66 dengan persentase 93% dengan predikat sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek mendapat apresiasi yang baik dan telah sesuai dengan kebutuhan modifikasi pengantin muslim modern. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penelitian yang berjudul Modifikasi Tata Rias Pengantin Putri Muslim Trenggalek dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil eksplorasi dengan melakukan observasi dan wawancara kepada Ketua HARPI Melati dan dua perias senior di Trenggalek diperoleh tiga desain bentuk modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek yang kemudian dilakukan pemilihan desain dengan cara mengisi angket pemilihan desain oleh perias senior, ahli agama dan calon pengantin di kabupaten Trenggalek. Dipilih satu desain yang akan diwujudkan, yaitu desain nomor satu. Hasil modifikasi terlihat hampir sama dengan tata rias pengantin pakem, perbedaan hanya pada warna eye shadow, blush on dan lipstick, untuk pengganti 75

sanggul memakai daun padan, memakai penataan jilbab, dan memakai kebaya panjang modifikasi modern. 2. Penilaian responden terhadap hasil jadi tata rias wajah memperoleh nilai rata-rata 4,42 dengan persentase 88% dengan predikat baik, hasil penataan jilbab memperoleh nilai rata-rata 4,5 dengan persentase 90% dengan predikat baik, hasil modifikasi busana pengantin muslim memperoleh nilai rata-rata 4,51 dengan persentase 90% dengan predikat sangat baik, hasil jadi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek secara keseluruhan memperoleh nilai rata-rata 4,66 dengan persentase 93% dengan predikat sangat baik. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syahidah, Santi Asy, 2013. Agar engkau Menjadi Istri Penuh Pesona Sepanjang Masa. Yogyakarta: Kamea Pustaka. B. Saran Setelah melakukan penelitian modifikasi tata rias pengantin putri muslim Trenggalek, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.: 1. Perlu adanya kepedulian terhadap tata rias pengantin Trenggalek agar dapat terjaga kelestariannya. 2. Lebih kreatif dalam mengembangkan tata rias pengantin Trenggalek agar lebih diminati masyarakat. 3. Untuk penelitian selanjutnya dalam memilih narasumber disarankan tidak hanya perias, namun juga menyertakan dukun pengantin atau budayawan agar informasi yang di dapat lebih beragam dari beberapa sudut pandang dan latar belakang narasumber. DAFTAR PUSTAKA Andiyanto, Karim Aju Isni. 2005. The Make Over: Rahasia Rias Wajah Sempurna. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Gustami, SP. 2007. Butir-Butir Mutiara Estetika, Ide Dasar Penciptaan Karya. Yogyakarta: Prasiswa. Karmila, Mila. 2010. Bahan Perkuliahan Dasar Desain. Majalah Noor. 2013. Wedding Unique & Intimate. Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nuvailia. 2013. Profesional Hijab Stylist : Panduan Lengkap Penata Kerudung. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Riefky Tienuk, dkk. 2012. Tata Rias Pengantin Yogyakarta : ksatria Ageng selikuran & Kasatrian. Yogyakarta: Kanisus. Santoso, M.Pd, Dra. Tien. 2010. Tata Rias dan Busana Pengantin Seluruh Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 76