MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN TEKNIK PENGEMBANGAN KALIMAT DI KELAS VI SDN SUDALARANG III KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/1012

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI MERDEKA 5/3 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

Oleh : SALIMUDIN NIM

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD

PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

MAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :

MAKALAH. Oleh Kusyeni

L I S N I A W A T I NPM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh : Alamsyah ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

MAKALAH JURNAL PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT DENGAN TEKNIK MENYUSUN KATA ACAK SISWA KELAS III SDN TAMBUN 06 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai bahasa pengantar, bahasa Indonesia berperan sebagai alat dalam

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008) dalam bukunya yang berjudul Metode

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE INQUIRY DI KELAS V MI ISLAMIYAH PAMOYANAN

Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning. Ulfah Nuryani STKIP Siliwangi Bandung

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X SMK TARUNA BHAKTI MALANG TAHUN AJARAN 2008/2009. Oleh: Rovimiyanti SMK Taruna Bhakti Malang.

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari empat keterampilan berbahasa. Dilihat dari proses pemerolehan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE LANGSUNG DI KELAS XI SMA PGRI CIBATUA KABUPATEN GARUT MAKALAH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hal apapun termasuk dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

Oleh : CHYNTIA SRIWULANDARI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARA MEULIS PARAGRAF IDUKTIF MELALUI PEDEKATA KOTEKSTUAL DI KELAS V SDS WIDU PUTRA Wiwin Widianti wwidianti70@yahoo.com Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia SEKOLAH TIGGI KEGURUA DA ILMU PEDIDIKA SILIWAGI BADUG ABSTRAK Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui -nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan jangka panjang. Pendekatan kontekstual ( contextual teaching and learning/ctl) adalah suatu pendekatan pengajaran yang karakteristiknya memenuhi harapan itu. Sekarang ini pembelajaran dan pengajaran kontekstual menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran dalam upaya menghidupkan kelas secara maksimal. Kelas yang hidup diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang demikian cepat. Pendekatan kontekstual diharapkan dapat mengenalkan atau menunjukan, memotivasi, dan menarik minat siswa dalam menulis paragraf induktif. Kemampuan siswa kelas V SDS Windu Putra Bandung dalam pembelajaran menulis paragraf induktif meningkat dari nilai rata-rata tes awal 67,0 menjadi rata-rata nilai tes akhir 76,25 dengan selisih nilai 9,25. Penggunaan pendekatan kontekstual efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf induktif pada siswa kelas V SDS Windu Putra. Kata Kunci: model pembelajaran, menulis, paragraf induktif, kontekstual. PEDAHULUA Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan menulis itu sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreatifitas siswa dalam menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara berfikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu dan pengalaman sebagai suatu keterampilan yang produktif. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainnya, seperti aspek berbicara, aspek membaca dan menyimak serta pemahaman kosakata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca. Pemahaman 1 berbagai jenis karangan serta pemahaman berbagai jenis paragraf dan pengembangannya. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) perlu ditegaskan b ahwa tugas sebagai guru adalah membelajarkan siswa, bukan mengajar. Siswalah yang harus didorong agar secara aktif berlatih menggunakan bahasa khususnya pada keterampilan menulis. Tugas guru adalah menciptakan situasi dan kondisi agar siswa belajar secara optimal untuk berlatih menggunakan bahasa agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Dalam menulis dibutuhkan adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan dan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya sehingga akan membentuk sebuah karangan yang baik dan utuh. Indikator keberhasilan pendidikan adalah bahwa anak didik sejahtera. Anak didik sejahtera jika aktivitas belajar menyenangkan dan menggairahkan. Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui -nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan

materi terbukti berhasil dalam kompetensi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan jangka panjang. Pendekatan kontekstual ( contextual teaching and learning/ctl) adalah suatu pendekatan pengajaran yang karakteristiknya memenuhi harapan itu. Sekarang ini pembelajaran dan pengajaran kontekstual menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran dalam upaya menghidupkan kelas secara maksimal. Kelas yang hidup diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang demikian cepat. Melalui penelitian ini, penulis mencoba untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf induktif pada siswa kelas V SD yaitu melalui pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual ini sebagai alternatif pembelajaran menulis paragraf induktif sehingga diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan dan diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran menulis. Pendekatan kontekstual diharapkan dapat mendorong siswa agar menyadari dan menggunakan pemahamannya untuk mengembangkan diri dan menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan seharihari. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan siswa dapat mengerti makna belajar, manfaat belajar, status mereka, serta bagaimana mereka mencapai semua itu. Mereka akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari akan berguna bagi hidupnya nanti. Penulis membatasi masalah dalam makalah ini pada upaya meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis paragraf induktif melalui pendekatan kontekstual. Penerapan pendekatan kontektstual untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf Masalah yang rumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis paragraf induktif melalui pendekatan kontekstual di kelas V SDS Windu Putra? Efektifkah penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis paragraf induktif di kelas V SDS Windu Putra? Tujuan penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis paragraf induktif melalui pendekatan kontekstual di kelas V SDS Windu Putra dan untuk mengetahui 2 efektif tidaknya penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis paragraf Populasi dalam penelitian ini penulis artikan sebagai keseluruhan objek yang harus diteliti. Dengan kata lain populasi diterangkan keadaannya sebagaimana adanya, tidak boleh ditambah atau tidak boleh dikurang. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDS Windu Putra yang jumlahnya 28 siswa. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek penelitian. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah sebagian siswa kelas V SDS Windu Putra dengan jumlah siswa orang. Landasan Teori Model Pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh pendidik. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menulis adalah kegiatan produktif dan ekspresif untuk menggunakan ide, pikiran, gagasan, dan pengetahuan. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang terdiri dari kalimat utama yang mengandung ide pokok sebagai pengendali diikuti kalimat penjelas sebagai penjelasan dari ide pokok tersebut sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh. Paragraf induktif adalah paragraf yang meletakkan kalimat utamanya di akhir paragraf. Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. KAJIA TEORI DA METODE PEELITIA Model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Contoh strategi pengajaran yang biasa guru terapkan dalam proses belajar mengajar adalah manajemen kelas, pengelompokkan siswa dan penggunaan alat bantu pengajaran (alat peraga). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:574) Menulis adalah menggunakan pena, potlot, bolpoin di atas kertas, kain, papan dan sebagainya untuk menghasilkan huruf, kata atau kalimat. Menurut pendapat H.G. Tarigan dalam Muchlisoh Menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik itu. (H.G.Tarigan, 1986:21). Berdasarkan dua pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa menulis adalah merangkaikan lambang-lambang yang mempunyai makna. Tulisan dapat dijadikan komunikasi antar penulis dan pembaca. Paragraf induktif adalah paragraf yang meletakkan kalimat topiknya di akhir paragraf. (Kartimi, 09:16). Widyamartaya (1990:44) mengatakan bahwa paragraf induktif adalah paragraf yang menyatakan pikiran utamanya diakhir paragraf, sebagai kesimpulan atau penilaian setelah dikemukakan fakta-fakta atau evidensievidensi. Gorys Keraf (1993:96) mengemukakan bahwa dalam hal pengembangan alinea ada dua hal yang umum. Dalam hal yang pertama gagasan utamanya ditempatkan pada awal alinea, serta pengkhususan atau perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya atau bersifat deduktif. Sebaliknya dalam hal yang kedua mulamula dikemukakan perincian-perinciannya, kemudian pada akhir alinea generalisasinya atau bersifat Induktif. Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan menurut para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa paragraf induktif adalah seperangkat kalimat yang terdiri dari kalimat utama yang mengandung ide pokok sebagai pengendali diikuti kalimat penjelas sebagai penjelasan dari ide pokok tersebut sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh dimana kalimat utamanya tersebut diletakkan di akhir paragraf. Paragraf induktif mempunyai ciri sebagai berikut: (1) Kalimat utama paragraf terletak diakhir paragraf. (2) Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus. (3) Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus. (4) Kesimpulan terdapat diakhir paragraf. Jenis paragraf induktif, yaitu: (1) Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. (2) Analogi adalah pola penyususnan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. (3) Kausal adalah pola penyusunan paragraf 3 dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibatsebab, sebab akibat 1 akibat 2. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada model pembelajaran menulis paragraf induktif dengan jenis generalisasi. Dimana siswa dituntun untuk menyebutkan ciri-ciri khusus sebuah benda/sesuatu hal atau suatu peristiwa kemudian menarik kesimpulannya. Pendekatan kontekstual ( Contextual Teaching and Learning) merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami. Hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi anak untuk memecahkan persoalan, berfikir kritis dan melaksanakan observasi serta menarik kesimpulan dalam kehidupan jangka panjang. (urhadi dan Senduk, 03:4). Metode merupakan rencana keseluruhan bagi penyajian bahan bahasa secara rapih dan tertib, yang tidak ada bagian-bagiannya yang berkonsentrasi dan kesemuanya itu didasarkan pada pendekatan terpilih. (Anthony dalam Tarigan, 1991:10). Berdasarkan pendapat di atas, penelitian yang penulis laksanakan menggunakan metode deskriptif. Ciri-ciri metode deskriptif adalah: (1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual. (2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering disebut metode analitik). Teknik penelitian merupakan salah satu usaha bagaimana cara (prosedur) yang harus ditempuh dengan menggunakan metode tertentu, agar tujuan dan sasaran yang telah ditentukan dapat tercapai. Adapun teknik penelitian yang penulis gunakan diantaranya: (1) Studi Pustaka yaitu suatu usaha pendalaman masalah melalui penyelidikan bahan-bahan atau materi penunjang untuk keberhasilan peneliti melalui buku-buku sebagai acuan teoritis. (2) Observasi merupakan aktifitas pengumpulan data dalam suatu penelitian

untuk mengetahui serta menemukan objek penelitian dan untuk memperoleh gambaran secara langsung proses belajar mengajar. (3) Uji coba digunakan untuk mempraktekkan bagaimana penggunaan pendekatan kontekstual dalam menulis paragraf induktif di kelas V SDS Windu Putra Kota Bandung. (4) Tes digunakan untuk mengetahui keberhasilan penulis mengajarkan pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual kepada siswa kelas V SDS Windu Putra Kota Bandung. HASIL DA PEMBAHASA Hasil penelitian, yaitu gambaran perbandingan hasil nilai tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap penguasaan materi menulis paragraf induktif sebelum menggunakan pendekatan kontekstual. Sedangkan tes akhir dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyerap materi yang telah disampaikan dengan menggunakan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran. Berikut ini adalah analisis hasil tes awal dan hasil tes akhir. Analisis Hasil Tes Awal (Pretes) Tabel 1 Skor (X) Frekuensi (F) F (X) 50 1 50 55 2 110 60 5 300 65 3 195 70 2 140 75 3 225 80 4 3 Jumlah F (X) 1340 Rata-rata = F (X) 1340 = = 67 = jumlah murid 4 Analisis Hasil Tes Akhir (Postes) Tabel 2 Skor (X) Frekuensi (F) F (X) 60 2 1 65 1 65 70 7 490 75 1 75 80 2 160 85 3 255 90 4 360 Jumlah F (X) 1525 Rata-rata = jumlah murid Pengujian Hipotesis = F (X) 1525 = = 76,25 Rata-rata pretes (X1) = F (X) 1340 = x 100 % = 67 % Rata-rata postes (X2) = F (X) 1525 = x 100 % Jadi, X1 < X2 atau X2 > X1 = 76,25% Dalam hipotesis yang penulis ingin buktikan adalah: (1) Melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis paragraf induktif di kelas V SDS Windu Putra kemampuan siswa dapat ditingkatkan. (2) Pendekatan kontekstual sangat efektif dalam pembelajaran menulis paragraf Hasil analisis tes awal dan hasil analisis tes akhir menunjukkan bahwa nilai rata-rata postes (setelah mendapat perlakuan) 76,5% lebih besar

dibanding nilai rata-rata pretes (sebelum mendapat perlakuan) 67%. Dengan ini dapat dibuktikan bahwa: (1) Melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis paragraf induktif di kelas V SDA Windu Putra ternyata kemampuan siswa dapat ditingkatkan. (2) Pendekatan kontekstual terbukti efektif dalam pembelajaran menulis paragraf http://www. Situsbahasa. Info/11/12/definisi-dan jenis-paragraf.html/ http://www. Sunarno 5. Wordpress. Com/07/12/06/paragraf-induktif/ SIMPULA Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa simpulan yang dapat dikemukakan, yaitu: 1. Kemampuan siswa kelas V SDS Windu Putra Bandung dalam pembelajaran menulis paragraf induktif meningkat dari nilai rata-rata tes awal 67,0 menjadi rata-rata nilai tes akhir 76,25 dengan selisih nilai 9,25. 2. Penggunaan pendekatan kontekstual efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf induktif pada siswa kelas V SDS Windu Putra Bandung. DAFTAR PUSTAKA Dzamarah, Syaiful Bahri. Zain, Aswan.06. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kartimi, Tiem.09. Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: STKIP Siliwangi Keraf, Gorys. 1993. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores TT. usa Indah. urhadi, dkk. 04. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK. Surabaya: Universitas egeri Malang. Tarigan, H. G.08. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Widyamartaya, A.1990.Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius., Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta. Balai Pustaka.. 06. Standar Isi. Jakarta. Kemendiknas.. 07. Standar Proses (untuk satuan pendidikan dasar dan menengah). Jakarta. Kemendiknas. 5