BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Objek penelitian adalah element terpenting dalam melakukan riset. Untuk itu peneliti menetapkan yang menjadi lokasi dalam penelitian ini PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa Gorontalo sebagai dealer resmi Honda, yang berlokasi di Jalan Panjaitan No. 23 Kota Gorontalo. Penempatan lokasi tersebut berdasarkan pada beberapa alasan bahwa obyek tersebut sesuai dengan tujuan penelitian, selain itu data yang akan digunakan sebagai bahan penelitian cukup memadai dan mudah diperoleh, baik dilihat dari segi waktu, biaya dan tenaga yang diperlukan. Selanjutnya, penelitian ini akan dilaksanakan selama kurun waktu 1 (satu) bulan Maret 2013. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian pada dasarnya menggunakan prosedurprosedur yang memungkinkan peneliti dapat menguji hipotesis penelitian, untuk dapat mencapai kesimpulan-kesimpulan yang valid mengenai hubungan atau saling mempengaruhi antara variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti dapat menentukan desain peneltian yang digunakan adalah sebagai berikut : 30
31 Gambar 3.1 Desain penelitian X Y Keterangan : X = Strategi Pemasaran Y = Peningkatan Penjualan Produk 3.3 Defenisi Operasional Variabel Penelitian Badu dkk (2003: 41), menyatakan bahwa variabel dalam suatu penelitian merupakan suatu atribut dari sekolompok objek yang diteliti dan mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 1. Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang lain (Umar, 2003:24). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Strategi pemasaran. Adapun yang menjadi indikator-indikator dari variabel strategi pemasaran adalah mengutip pendapat (Kotler, 2005: 3-4), yaitu Strategi Produk (Marketing Product), Strategi Harga (Marketing Price), Strategi Tempat (Marketing Place), dan Strategi Promosi (Marketing Promotion).
32 Tabel 3.1 Variabel Independen Marketing Mix Variabel Bebas (Independen) Marketing Mix (X) Definisi Operasional Variabel Marketing mix strategis adalah kumpulan variabelvariabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen Indikator 1. Strategi Produk (Marketing Product), 2. Strategi Harga (Marketing Price), 3. Strategi Tempat (Marketing Place), dan 4. Strategi Promosi (Marketing Promotion) Sumber (Kotler, 2005) 1. Variabel Dependen Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel dependent (Umar, 2003:24). Variabel terikat dalam penelitian ini ialah peningkatan penjualan produk. Dengan indikator sebagai berikut; 1) Rata-rata jumlah keuntungan, 2) Rata-rata waktu yang diperlukan untuk penjulan, 3) Rata-rata pendapatan, 4) Rata-rata biaya penjualan, 5) Rata-rata jumlah pelanggan setiap periode, dan
33 6) Rata-rata armada penjualan sebagai prestasi dari total penjualan (Gunawan, dkk. 2000:27) Tabel 3.2 Variabel Dependen Peningkatan Penjualan Variabel Terikat (Dependen) Peningkatan Penjualan (Y) Definisi Operasional Variabel upaya dari kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan barang kepada konsumen yang memerlukannya dengan cara membeli atau membayar dengan sejumlah uang sesuai dengan harga yang telah disepakati Indikator 1. Rata-rata jumlah keuntungan, 2. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk penjulan, 3. Rata-rata pendapatan, 4. Rata-rata biaya penjualan, 5. Rata-rata jumlah pelanggan setiap periode, dan 6. Rata-rata armada penjualan sebagai prestasi dari total penjualan Sumber Gunawan, dkk (2000) 3.4 Populasi Dan Sampel 3.4.1 Populasi Penulis menetapkan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa. Hal ini mengacu pada pendapat Sudjana
34 (2002:6) dalam bukunya metode statistika mengemukakan bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin dari hasil menghitung atau pengukuran, kualitatif maupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota perkumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka keseluruhan karakteristik yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen yang ada di PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa berjumah 565 orang pada tahun 2013. 3.4.2 Sampel Sampel adalah sejumlah karakteristik yang dapat mewakili karakteristik populasi. Arikunto (2003:104) mengemukakan bahwa penetapan sampel sebagai berikut : apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi yang ada, sedangkan apabila jumlah populasinya lebih dari 100 maka yang menjadi sampelnya adalah 10% - 15% atau 20% - 25%. Sehubungan dengan penelitian ini, maka yang menjadi sampel adalah sejumlah populasi karyawan 565 x 15% = 85 dengan demikian yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 85 orang konsumen PT. PSSP Gorontalo.
35 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari responden yang akan diteliti, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data (Arikunto, 2002:196) sebagai berikut : a. Observasi, merupakan teknik pengumpulan data secara langsung kepada objek yang diteliti atau responden dalam rangka untuk memperkuat keabsahan data peneliti. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada semua pihak yang berkompoten dalam penelitian ini, agar informasi yang didapatkan tidak meragukan dan juga dapat dipertanggungjawabkan. wawancara dapat difungsikan sebagai metode utama penelitian serta sebagai pelengkap metode observasi (Muhajir, 2000:142). b. Angket, adalah menjadi teknik utama dalam pengumpulan data yakni dengan cara menyediakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden yang telah ditentukan, pertanyaan-pertanyaan dimaksud tetap mengacu pada indikator-indikator yang tela ditentukan pada variabel penelitian ini. Dalam hal ini adalah semua karyawan yang ada di PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Analisis Regresi Sederhana Uji regresi adalah menentukan apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel marketing mix (X) dan variabel
36 peningkatan penjualan (Y). Untuk menganalisis data ini maka perlu digunakan rumus dengan formulasi sebagai berikut : Ŷ = a + bx (Sugiyono, 2011 : 247) Dimana: Ŷ = Subjek variabel yang diproyeksikan a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0 b = Nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y X = Variabel periklanan yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut : a = b = 2 Yi x i xi xiyi 2 2 n x i xi xiyi n x 2 xi yi 2 i xi Dimana : a b = Konstanta = Koefisien Regresi Σx = Jumlah nilai x
37 Σy = Jumlah nilai y Σx 2 = Jumlah nilai kuadrat dari x Σy 2 = Jumlah nilai kuadrat dari y 3.6.2 Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Kita dapat melihat dari normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan pola distribusi normal sebaliknya jika data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan poa distribusi tidak normal Ghozali (2001). 3.7 Pengujian Instrumen 3.7.1 Pengujian Validitas Pengujian validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dianggap valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang diharapkan dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur.
38 Untuk mengukur tingkat validitas item-item pertanyaan kuesioner terhadap tujuan pengukuran adalah dengan melakukan korelasi antar skor item pertanyaan dengan skor variabel (Ghozali, 2009). Uji signifikasi ini membandingkan korelasi antara nilai masing-masing item pertanyaan dengan nilai total. Apabila besarnya nilai total koefisien item pertanyaan masing-masing variabel melebihi nilai signifikan maka pertanyaan tersebut dinilai tidak valid. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: n xy ( x ) ( y ) r xy = [n x 2 ( x ) 2 ] [n y 2 ( y ) 2 ] Dimana: r xy n x y = Angka indeks korelasi = jumlah responden = jumlah seluruh skor X = jumlah seluruh skor Y xy= jumlah seluruh perkalian antara nilai X dan Y Pengujian validitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS version 16.0 for windows. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai p value/nilai signifikasi kurang dari 0,05 (5 persen) maka item pertanyaan tersebut
39 dinyatakan valid dan sebaliknya jika nilai p value atau signifikasi sama dengan atau lebih dari 0,05 (5 persen) dinilai tidak valid. 3.7.2 Pengujian Reliabilitas Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah pengukuran untuk suatu gejala. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin stabil alat tersebut untuk digunakan. Menurut Supranto (1999) alat ukur dikatakan reliable (handal) kalau dipergunakan untuk mengukur berulangkali dalam kondisi yang relatif sama, akan menghasilkan data yang sama atau sedikit variasi. Tingkat reliabilitas suatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α). Dengan rumus sebagai berikut. α = k Si 1 k 1 St Keterangan : (Ghazali, 2009:45) k = Jumlah instrument pertanyaan Si² = Jumlah Varians dalam setiap instrumen S = Varians keseluruhan instrument Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2005). Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya.
40 Tabel 3.3 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas Interval 3.8 Pengujian t-test Kriteria <0,200 Sangat Rendah 0,2 0,399 Rendah 0,4 0,599 Cukup 0,6 0,799 Tinggi 0,8 1,00 Sangat Tinggi Sumber : Arikunto (2006) Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel dependen yang bersifat kontan (Sulaiman, 2002). Pengujian t digunakan dengansoftware SPSS (Statistical Product and service solutions). Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam pengujian parsial : 1. Merumuskan hipotesis parsial - Ho : β 1 0, yaitu X tidak berpengaruh positif terhadap Y. - H1 : β 1 > 0, yaitu X berpengaruh positif terhadap Y. 2. Menetukan taraf nyata Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0,05 Derajat bebas db = n k
41 Dimana : n = Jumlah sampel responden k = Jumlah variabel penelitian 3. Mencari t hitung t hitung = b i ( β i ) Se ( b i ) Dimana : b i = koefisien variabel ke-i β i = parameter ke-i yang dihipotesiskan Se (bi ) = kesalahan standar b i 4. Kriteria Pengujian P Value < α atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H 1 diterima P Value > α atau t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan H 1 ditolak 5. Cara Pengujian Pengaruh signifikan tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t tabel dengan nilai t hitung. Apabila nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen, pengujian lain
42 juga membandingkan p value dan α dengan melihat kriteria pengujian. 3.9 Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R) besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien korelasi 0 berarti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak ada hubungan, sebaliknya jika koefisien korelasi semakin mendekati 1 maka hubungan tersebut positif dan kuat. Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau diguanakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase Ghozali (2001).