BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terlebih dahulu apa itu kinerja. Istilah kinerja kerap dihubungkan dengan kondisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB II LANDASAN TEORI. tinggi maka kemungkinan nilai perusahaannya baik.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pada pengungkapan suatu informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan pihak

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan tata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan

BAB II 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri informasi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modalnya kepada perusahaan tersebut. Nilai perusahaan memberikan gambaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan. keputusan dan pertanggungjawaban (accountability). Menurut Kamus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dasar yaitu analisis fundalmental dan analisis teknikal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

Penelitian ini membutuhkan kajian sebagai berikut : yang terjadi dalam suatu perusahaan. menggambarkan kinerja perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. (Martono & Harjito,

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Telaah pustaka tersebut berasal dari berbagai sumber yaitu text book

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Signal ( Signalling Theory ) Menurut Bringham dan Houston (2001) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal yang diberikan dapat berupa informasi yang menyatakan bahwa lebih baik dari lain. Kualitas informasi yang diberikan dapat mempengaruhi kualitas keputusan investor. Kualitas informasi yang diberikan manajer bertujuan untuk mengurangi asimetri yang terjadi antara manajer dan pihak eksternal. Asimetri informasi adalah ketidaksejajaran informasi yang dimiliki dari kedua belah pihak yaitu manajer dan pihak eksternal (investor dan kreditor). Perusahaan yang memiliki informasi lebih banyak adalah manajer, karena manajer adalah agen yang menjalankan sedangkan pihak eksternal adalah penyedia modal. Untuk mengurangi asimetri antara keduanya maka perlu dibuat laporan keuangan sebagai bentuk informasi atau sinyal kepada pihak eksternal oleh manajer. Laporan keuangan yang digunakan sebagai sinyal oleh harus memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam membuat keputusan. Integritas informasi laporan keuangan yang mencerminkan nilai merupakan 7

8 sinyal positif yang dapat mempengaruhi opini investor dan kreditor atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Signalling theory menyatakan pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai (Hasnawati, 2005). Opini investor dan kreditor terhadap laporan keuangan akan mampu mempengaruhi nilai. Laporan keuangan juga menampilkan Peluang pertumbuhan, laba yang sehat dan aset yang dimiliki. Peluang pertumbuhan positif yang dimiliki memberikan sinyal positif bahwa akan mampu memberikan return yang maksimal dalam hal investasi. laba dan ukuran yang tercermin dari total aset menggambarkan bahwa posisi keuangan sehat dan jauh dari kata bangkrut. Poin-poin yang terdapat di laporan keuangan ini dapat mempengaruhi keputusan pihak eksternal agar memberikan konfirmasi yang positif terhadap. Konfirmasi yang positif dari pihak eksternal akan mempengaruhi harga saham yang merupakan indikator nilai Perusahaan. 2.1.2 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Fahmi (2013:4) menyatakan bahwa laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil kerja dan perkembangan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sudah sejauh mana mencapai tujuannya. Laporan keuangan sangat berguna alam melihat kondisi baik kondisi

9 pada saat ini maupun dijadikan sebagai alat prediksi untuk kondisi dimasa yang akan datang (forecast analysis). Laporan keuangan menurut Hanafi dan Halim (2012:49) merupakan salah satu sumber informasi yang penting di samping sumber informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar, kualitas manajemen, dan sebagainya. Sedangkan menurut Darsono dan Ashari (2010:4) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kinerja keuangan yang ditunjukkan dengan kemampuan dalam menghasilkan pendapatan dan sumber daya yang dimiliki oleh. Penggunaan laporan keuangan dalam memberikan informasi berbeda-beda, tergantung dari penggunanya. Menurut Martani, et.al (2012:34) pengguna laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Bagi investor laporan keuangan digunakan untuk menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa mendatang. b. Bagi karyawan laporan keuangan diguanakan untuk menilai kemampuan untuk memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. c. Bagi pemberi jaminan laporan keuangan digunakan untuk membayar hutang dan bunga yang akan mempengaruhi keputusan apakah memberikan pinjaman. d. Bagi pemasok atau kreditor lain laporan keuangan digunakan untuk menilai kemampuan entitas liabilitasnya pada saat jatuh tempo.

10 e. Bagi pelangan laporan keuangan digunakan untuk menilai kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya. f. Bagi pemerintah laporan keuangan digunakan untuk menilai bagaimana alokasi suber daya. g. Masyarakat laporan keuangan digunakan untuk menilai trend dan perkembangan kemakmuran entitas. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan pengukur dari hasil kerja dari satu periode ke periode lainnya. 2. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut Fahmi (2013:6) adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaa yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan menurut Kasmir (2010:10) tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu untuk memberikan informasi diantaranya: a. Informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahan dalam suatu periode. b. Informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan model yang dimiliki dalam suatu periode tertentu. c. Informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

11 d. Informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. e. Informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal. f. Informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode. g. Informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. h. Informasi keuangan lainnya. 3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Jenis laporan keuangan bermacam-macam baik berupa laporan utama maupun laporan pendukung. Jenis-jenis laporan keuangan disesuaikan dengan kegiatan usaha yang bersangkutan dan pihak yang keterkaitan untuk memerlukan informasi keuangan pada suatu tertentu. Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal atau laba yang ditahan, walaupun dalam prakteknya sering diikutsertakan beberapa daftar yang sifatnya untuk memperoleh kejelasan lebih lanjut. Misalnya, laporan perubahan modal kerja, laporan arus kas, perhitungan harga pokok, maupun daftar-daftar lampiran yang lain (Munawir, 2004). Jenis-jenis laporan keuangan terdiri dari : 1. Neraca Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan pada waktu tertentu. Neraca menyajikan dalam data historikal aktiva yang merupakan sumber operasi yang dijalankan, utang yaitu kewajiban, dan modal dari pemegang saham.

12 2. Laporan Laba Rugi Laporan keuangan yang berisikan informasi tentang keuntungan atau kerugian yang diderita oleh dalam satu periode tertentu. Pada laporan ini menyajikan data pendapatan sebagai hasil usaha dan beban sebagai pengeluaran operasional. 3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan Biasanya disebut daftar sumber dan penggunaan dana, menunjukkan asal kas diperoleh dan bagaimana digunakannya. Laporan perubahan posisi keuangan menyediakan latar belakang historis dari pola aliran dana. Laporan ini terbagi menjadi dua yaitu: laporan perubahan modal kerja dan laporan arus kas. Laporan perubahan modal kerja menyajikan data-data aktiva lancar dan utang lancar, sedangkan laporan arus kas menyajikan data-data mengenai arus kas dari kegiatan operasional, kegiatan investasi, kegiatan keuangan/pembiayaan, dan saldo kas awal, serta saldo kas akhir. 4. Catatan dan Laporan Lain sebagai Penjelasan Bagi Laporan Keuangan Catatan dan laporan lain merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari laporan keuangan. Catatan-catatan ini tergantung pada kebijakan akuntansi yang digunakan pada waktu mempersiapkan laporan keuangan dan memberi tambahan detail mengenai beberapa bagian di laporan keuangan. Misalnya, laporan harga pokok produksi, laporan perubahan modal atau laba ditahan, laporan kegiatan keuangan.

13 4. Pengguna Laporan Keuangan Pengguna laporan keuangan adalah: 1. Investor Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan untuk membayar dividen. 2. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. 3. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada

14 dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama me reka tergantung pada kelangsungan hidup. 5. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada. 6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran serta rangkaian aktivitasnya.

15 5. Karakteristik Laporan Keuangan Laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi terapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009) 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. 2. Relevan Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas revelan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. 3. Keandalan Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkam dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.

16 4. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antara periode untuk mengindetifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan, transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk bersangkutan, antar periode yang sama dan untuk yang berbeda. 2.1.3 Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan salah satu cara manajemen untuk memenuhi kewajiban terhadap para pemegang saham dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh. Kinerja keuangan merupakan kondisi baik buruknya suatu dan keputusan manajemen dalam pengambilan keputusan. Kinerja keuangan mencerminkan prestasi kerja dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam penelitian ini kinerja keuangan diukur dengan : 1. Profitabilitas Menurut Jusup (2011:500), rasio profitabilitas yaitu mengukur laba dan keberhasilan operasi suatu dalam suatu periode waktu tertentu. Laba (atau mungkin rugi) mempengaruhi kemampuan untuk mendapat pendanaan utang atau ekuitas. Selain itu juga mempengaruhi posisi likuiditas posisi likuiditas dan kemampuan untuk berkembang. Oleh karena itu, baik kreditor maupun investor, sangat tertarik untuk mengevaluasi kemampuan memperoleh laba atau profitabilitas. Jenis rasio yang digunakan adalah Return On Asset (ROA). Menurut Detiana (2009:59), Return On Asset (ROA) menujukkan tingkat pengembalian dari bisnis

17 atau seluruh investasi yang telah dilakukan. Rasio ini mengukur kemampuan dengan seluruh dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi dalam menghasilkan keuntungan. Sedangkan menurut Samrotun (2015:94) Return On Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Semakin besar rasio ini, menunjukkan kinerja semakin baik, karena tingkat kembalian investasi (return) semakin besar. 2. Likuiditas Menurut Harjito dan Martono (2014:53), rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau jangka pendek. Suatu yang ingin mempertahankan kelangsungan kegiatan usahanya harus memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo dengan mempergunakan aktiva lancar yang tersedia. Jenis rasio yang digunakan adalah rasio lancar (current ratio). Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current assets) dengan hutang lancar (current liabilities). Aktiva lancar terdiri kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan. Sedangkan hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, huang pajak, hutang gaji/upah, dan hutang jangka pendek lainnya. Current ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka

18 pendek dalam arti setiap saat perusaahan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansial jangka pendeknya. Akan tetapi, current ratio yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan memperoleh laba (rentabilitas), karena sebagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran (Harjianto, 2014:55). Menurut Deitina (2009:59), current ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar (current liabilities) dijaminkan pembayarannya oleh aktiva lancar (current assets). 3. Leverage Menurut Harjito dan Martono (2005), Rasio Leverage merupakan rasio yang mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana oleh dimana dalam penggunaan asset atau dana tersebut harus mengelurkan biaya tetap atau beban tetap. Sedangkan menurut Syamsudin (2002), Rasio leverage adalah kemampuan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets or funds) yang gunanya untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham. Leverage juga dapat meningkatkan risiko keuntungan, jika ternyata mendapatkan keuntungan yang akan dicapai oleh pemegang saham. Didalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan alat ukur debt to equity ratio (DER) untuk mengukur rasio leverage. Pengukuran ini untuk mengukur tingkat pengggunaan hutang terhadap total kepemilikan saham yang dimiliki oleh.

19 2.1.4 Ukuran Perusahaan Menurut Sujoko (2007) ukuran yang besar menunjukkan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing yang lebih tinggi dibandingkan pesaing utamanya. Ukuran menggambarkan besar kecilnya suatu yang dapat dinyatakan dengan total aset atau total penjualan bersih. Semakin besar total aset maupun penjualan maka semakin besar modal yang ditanam, sehingga semakin banyak juga perputaran uang dalam. Ukuran suatu dapat ditunjukkan dengan menggunakan total asset, total penjualan bersih, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Semakin besar total asset maka semakin banyak juga perputaran uang dalam. Dan semakin besar total aktiva maka semakin besar modal yang akan ditanam. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran merupakan besarnya asset kekayaan yang dimilki oleh (Meidiawati,2016) Menurut Badan Standarisasi Nasional dalam Sulistiono (2010) Ukuran terbagi beberapa kualifikasi. 1. Perusahaan kecil Perusahaan yang dikategorikan kecil apabila tersebut memiliki kekayaan bersih lebih dari 50.000000,- dengan paling banyak 500.000.000,- tidak termasuk bangunan temapt usaha

20 atau memiliki hasil penjualan lebih dari 300.000.000,-sampai dengan paling banyak 2.500.000,-. 2. Perusahaan menengah Perusahaan dikatakan menengah apabila tersebut memiliki kekayaan bersih antara 500.000.000,- sampai paling banyak 10.000.000,- dan tidak termasuk bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 2.500.000.000 sampai dengan paling banyak 50.000.000.000 3. Perusahaan besar Perusahaan dapat dikatakan besar apabila memiliki kekayaan bersih dari 10.000.000.000,- tidak termasuk bangunan tempat usaha dan memiliki tempat penjualan tahunan lebih dari 50.000.000.000,-. 2.1.5 Nilai Perusahaan Nilai mengikhtisarkan penilain kolektif investor tentang seberapa baikkah keadaan suatu, baik kinerja saat ini maupun proyeksi masa depannya (Brealey et al., 2007). Memaksimumkan nilai adalah tujuan dari setiap, karena semakin tinggi niali maka kemakmuran pemegang saham semakin meningkat. Menurut Hasnawati (2005) menyatakan bahwa nilai didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat.

21 Nilai meningkat merupakan sebuah prestasi yang sesuai dengan keinginan para pemilik dan pemegang saham, karena dengan meningkatnya nilai, maka kemakmuran para pemilik dan pemegang saham akan meningkat pula. Nilai sangat penting karena dengan nilai yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Keown et al., 2000) 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Indikator-indiikator yang mempenagruhi nilai, yaitu: a. PER (Price Earning Ratio), adalah rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham, (Bahagia, 2008). b. PBV (Price Book Value), merupakan rasio untuk mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi sebagai sebuah yang terus tumbuh, (Bahagia, 2008). 2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian tersebut yaitu:

22 No Nama Peneliti 1. Suffah (2015) Tabel 1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Judul Penelitian yang digunakan Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Independen : Perusahaan dan profitabilitas, Kebijakan Deviden leverage, pada Nilai Perusahaan ukuran dan ukiran Dependen : Nilai Perusahaan Hasil Penelitian Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Deviden berpengaruh positif sedangkan ukuran berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaam 2 Ernawati (2015) Pengaruh Profitabilitas, leverage, dan ukuran terhadap nilai 3 Sari (2016) Pengaruh Leverage, Profitabilitas, size, dan growth opportunity terhadap nilai independen: Profitabilitas, leverage, dan ukuran dependen: Nilai independen : Leverage, Profitabilitas, Size, dan Growth Opportunity dependen: Nilai Perusahaan Profitabilitas dan ukuran berpengaruh positif sedangkan leverage berpengaruh negatif terhadap nilai leverage berpengaruh negatif sedangkan variabel profitabilitas, size, dan growth opportunity berpengaruh positif terhadap

23 4 Setiadewi dan Purbawangsa (2013) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan independen: Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas dependen: Nilai Perusahaan nilai profitabilitas berpengaruh positif, sedangkan variabel ukuran dan leverage berpengaruh tidak signifikan 5 Mahendra et.al (2012) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan independen: Likuiditas, leverage, kebijakan deviden sebagai moderasi dependen: Nilai Perusahaan likuiditas berpositif tidak signifikan, kebijakan deviden tidak mampu secara signifikan memoderasi likuiditas, leverage berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai 2.3 Rerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat digambarkan bagan rerangka pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai. Gambar rerangka pemikiran adalah sebagai berikut:

24 Perusahaan Teori Signaling Laporan Keuangan Rasio Ukuran Perusahaan Likuiditas Profitabilitas Ukuran Nilai Perusahaan Gambar 1 Rerangka Pemikiran Untuk menarik para investor dalam menanamkan modalnya atau berinvestasi akan memperbaiki kinerja tiap periodenya untuk dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Bagi para investor informasi tentang kinerja suatu akan digunakan untuk melihat apakah investasi tersebut memberikan keuntungan yang diharapkan. Jika suatu kinerja

25 mempunyai nilai yang tinggi maka nilai suatu usaha akan tinggi. Dengan nilai yang tinggi akan membuat para investor berminat untuk menanamkan modalnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa harga saham tersebut mempunyai kegunaan bagi nilai. Ukuran bisa dikatakan mampu dalam mempengaruhi nilai karena jika ukuran semakin besar maka akan semakin mudah dalam mendapatkan dana. 2.4 Penyusunan Hipotesis 1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Profitabilitas dapat dihitung dengan ROA (Return On Asset). ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Semakin besar rasio ini, menunjukkan kinerja semakin baik, karena tingkat kembalian investasi (return) semakin besar sehingga mengundang para investor untuk memiliki saham. H 1 : Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. 2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Likuiditas dapat dihitung dengan Current Ratio (CR). Current ratio merupakan rasio yang mengukur tingkat kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Apabila CR yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek dalam arti setiap saat perusaahan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansial jangka pendeknya. Akan tetapi, current ratio yang tinggi akan berpengaruh negatif

26 terhadap kemampuan memperoleh laba (rentabilitas), karena sebagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran (Harjianto, 2014:55) H 2 : Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai 3. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan dapat dikatakan tidak solvabel jika total hutang lebih besar daripada total aset yang dimiliki perushaan. Semakin tingginya leverage semakin tinggi pula dana yang disediakan oleh kreditur. Maka hal tersebut akan mengakibatkan investor berhati-hati untuk berinvestasi di yang rasio leveragenya tinggi sebab semakin tinggi rasio leverage tersebut maka semakin tinggi pula resiko investinya H 3 : Leverage berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai. 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Ukuran merupakan sebuah gambaran dalam menentukan besar atau kecilnya yang terlihat dalam total aset. Jika ukuran semakin besar maka investor akan memberikan sinyal positif terhadap yang mempunyai pertumbuhan besar sehingga para investor ingin menanamkan modalnya. Dengan kondisi seperti itu harga saham di pasar modal akan naik sehingga para investor berharap untuk memperoleh deviden dari tersebut. Maka hipotesis yang dapat diajukan adalah: H 4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai.

27 2.5 Model Penelitian Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat digambarkan bagan model pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai. Gambar model penelitian adalah sebagai berikut: Profitabilitas (ROA) Likuiditas (CR) Leverage (DER) Nilai Perusahaan (PBV) Ukuran Perusahaan (UP) Gambar 2 Model Penelitian