BAB IV PENGUJIAN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. organisme berkisar (Edwards dan Lofty 1972). dibutuhkan oleh cacing lumbricus rubellus untuk aktivitas metabolisme seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen sistem apakah berjalan

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen sistem apakah berjalan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan pengendali

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. sesuai yang diharapkan. Terdapat beberapa pengujian sistem, antara lain:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Pengontrol Ruang Hidup Cacing Lumbricus Rubellus Dengan. Mikrokontroler AVR SKRIPSI. Oleh : Yugi L Wilym

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Journal of Control and Network Systems

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan memprogram sistem

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III. Perencanaan Alat

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras sampai ke perangkat lunak untuk bisa melanjutkan ketahap

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) diharapkan didapat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III METODA PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1.

SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pengoperasian modul baby incubator adalah sebagai

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

A. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. produktif, susu membantu pertumbuhan, sedangkan bagi yang lanjut usia, susu

BAB III PEMBUATAN SOFTWARE

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah alat yang mampu

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis ini merupakan pungujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen dari sistem tersebut apakan berjalan dengan baik. 4.1 Pengujian Minimum Systen 4.1.1 Tujuan Pengujian minimum sytem ini bertujuan untuk mengetahui apakah minimum system yang dipakai pada alat tersebut dapat melakukan signature dan dapat di download program ke dalam microcontroller dengan baik. 4.1.2 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan penulis untuk pengujian ini adalah sebagai berikut : 1. Rangkaian minimum system ATMega32. 2. Downloader. 3. PC atau Laptop. 4. Program CVAVR (CodeVisionAVR). 5. Regulator +5V. 6. Kabel downloader. 4.1.3 Prosedur Pengujian Langkah langkah yang dilakukan untuk pengujian minimum system adalah sebagai berikut : 61

62 1. Aktifkan power supply dan hubungakan regulator serta minimum system. 2. Sambungkan downloader dengan menggunakan kabel. 3. Langkah selanjutnya aktifkan PC atau Laptop dan jalankan program CVAVR (CodeVisionAVR). 4. Selanjutnya download program yang telah dibuat kedalam minimum system maka yang dilakukan adalah menjalankan menu Chip Signature Programmer pada CodeVisionAVR. 5. Setelah itu jika proses Signature selesai maka selanjutnya menuju ke proses compile project dengan menekan F9 pada keyboard kemudian proses download program ke microcontroller masuk ke menu make project pada CodeVisionAVR. 6. Amati pada prose download, pastikan bahwa Prose berhasil dan seseuai dengan apa yang diharapkan. 4.1.4 Hasil Pengujian Dari percobaan diatas apabila menu chip signature programmer, download program dapat berhasil dikerjakan maka minimum system dapat dikatakan bekerja dengan baik. Tampilan dari program chip signature pada CodeVisionAVR yang akan digunakan untuk menuliskan program dan melakukan percobaan terhadap minimum system. Hasil program chip signature dapat dilihat pada gambar 4.1.

63 Gambar 4.1. Tampilan Chip Signature Pada gambar 4.2 Menunjukkan bahwa minimum system sedang proses men-download program ke dalam microcontroller. Gambar 4.2. Tampilan Download program 4.2 Pengujian Sensor LM35 4.2.1 Tujuan Pengujian sensor LM35 ini dilakukan untuk mengetahui suhu dalam media cacing. Data yang diterima oleh LM35 dikirim ke microcontroller berupa bilangan desimal dan nantinya di-mikrocontroller data tersebut diubah menjadi suhu. Kemudian microcontroller menampilkan suhu yang telah diubah menjadi suhu ke LCD agar mempermudah user mengetahui kondisi suhu sekarang pada media cacing tersebut.

64 4.2.2 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan penulis untuk pengujian LM35 adalah sebagai berikut : 1. Rangkaian minimum system ATMega32. 2. Power Suppl 5V. 3. LCD (Liquid Crystal Display). 4. LM35 dan kabel. 5. Termometer Digital 4.2.3 Prosedur Pengujian Langkah langkah yang dilakukan untuk pengujian sensor LM35 adalah sebagai berikut : 1. Hubungakan data LM35 pada minimum system. 2. Hubungkan LCD pada minimum system. 3. Aktifkan power supply dan hubungkan dengan regulator serta minimum system dan LM35. 4. Amati data pada LCD. 5. Kalibrasikan suhu yang ditampilkan pada LCD dengan suhu pada termometer. 4.2.4 Hasil Pengujian Hasil percobaan sensor LM35 setelah melalui dengan source code sebagai berikut : unsigned char suhu () { hasil = read_adc(0x00); hasil = ((float) hasil*5.0)/255/0.01;

65 return hasil; }; Prosedur percobaan untuk source code diatas adalah sebagai berikut : 1. Masukkan amati data sensor yang tampil pada liquid crystal display (LCD) 2. Masukkan data pada LCD kedalam rumus dibawah ini : Contoh : Data yang ditampilkan LCD 15, data ini masih berupa ADC. ( data _ ADC * Vref ) Bit _ Max / resis tan si 3. Data_ADC adalah data ADC yang telah diamati pada LCD. Vref adalah berupa tegangan yang digunakan mikrokontroller. Bit_Max terdiri dari 2 pilihan pada program CVAVR yaitu 8 bit dan 10 bit, dalam program yang saya buat menggunakan 8 bit maka nilai bit_max adalah 255. 4. Setelah itu, masukkan semua angka seperti dibawah ini : 15*5 255/ 0.01 5. Dari perhitungan diatas maka suhu akan diketahui (15*5)/255/0.01 = 29,4. Maka suhu yang dihasilkan pada saat ADC 15 adalah 29,4 o C.

66 Tabel 4.1. Hasil Kalibrasi Suhu KALIBRASI SUHU No LM35 DATA ACUAN ERROR 1 28,4 27,9 0,5 2 29,4 28,7 0,7 3 29,4 28,8 0,6 4 29,4 29 0,4 5 29,4 29,5 0,1 6 29,4 29,7 0,3 7 29,4 29,7 0,3 8 29,4 28,9 0,5 9 29,4 30,2 0,8 10 29,4 29,2 0,2 11 29,4 28,9 0,5 12 29,4 29,1 0,3 13 29,4 29 0,4 14 29,4 28,9 0,5 15 29,4 28,6 0,8 16 29,4 29,7 0,3 17 31,4 31,2 0,2 18 31,4 30,9 0,5 19 31,4 30,9 0,5 20 31,4 31,3 0,1 21 31,4 31,6 0,2 22 31,4 31,5 0,1 23 31,4 32 0,6 24 31,4 31,1 0,3 25 31,4 30,7 0,7 26 31,4 31,2 0,2 27 31,4 31,5 0,1 28 31,4 31,3 0,1 29 31,4 30,9 0,5 30 31,4 31,1 0,3 31 31,4 31,3 0,1 32 31,5 30,7 0,8 33 32,3 32,4 0,1 34 32,3 32 0,3 35 32,3 32,1 0,2 36 32,3 32,9 0,6 37 33,3 33,9 0,6 38 33,3 33,7 0,4 39 33,3 33,5 0,2 40 33,3 33,7 0,4 41 33,3 33,5 0,2 Error rata-rata 0,38 Standart Devisiasi 0.4220

67 4.3 Pengujian Sensor Soil Moisture 4.3.1 Tujuan Pengujian sensor soil moisture dilakukan untuk mengetahui kelembaban pada media cacing lumbricus rubellus. Data yang dihasilkan oleh sensor kemudian diolah oleh microcontroller yang kemudian ditampilkan ke LCD (liquid Crystal Dispay). Data yang dikirimkan pada microcontroller sama dengan LM35 yaitu data desimal yang kemudian diolah oleh ADC mikrocontroller. 4.3.2 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan penulis untuk pengujian adalah sebagai berikut : 1. Rangkaian minimum system ATMega32. 2. Power Supply 5V. 3. LCD (Liquid Crystal Display). 4. Sensor soil moisture dan kabel. 5. MPL-330 (pengukur kelembaban tanah) 4.3.3 Prosedur Pengujiian Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengujian sensor soil moisture adalah sebagai berikut : 1. Hubungkan sensor soil moisture dengan minimum system. 2. Hubungkan LCD dengan minimum system. 3. Aktifkan power supply dan hubungkan dengan regulator serta minimum system. 4. Amati data yang tampil pada LCD (Liquid Crystal Disply).

68 5. Amati data yang dari sensor kelembaban tanah. 6. Lakukan kalibrasi apakah data yang ditampilkan pada LCD hampir sama dengan data yang ditampilkan pada MPL-330. 4.3.4 Hasil Pengujian Dari hasil percobaan sensor soil moisture setelah melalui fungsi ini dengan source code sebagai berikut : unsigned char kelembaban_2 () { a = read_adc(1); a = (255-a); kelembaban = a - 5.0*10; }; Prosedur percobaan untuk source code diatas adalah sebagai berikut : 1. Masukkan amati data sensor yang tampil pada liquid crystal display (LCD) 2. Masukkan data pada LCD kedalam rumus dibawah ini : Contoh : Data sensor yang ditampilkan LCD bernilai 150. a Bit _ Max Data _ sensor kelembaban a Vref * resis tan si 3. Bit_Max yang digunakan pada program ini adalah 8 bit maka nilai bit maksimalnya adalah 255. Vref adalah berupa tegangan yang digunakan mikrokontroller sedangkan resistansi adalah hambatan yang terjadi pada aliran arus. 4. Setelah itu, masukkan semua angka seperti dibawah ini : a (255 150) kelembaban a (5*10)

69 5. Dari perhitungan diatas maka suhu akan diketahui (255-150) = 105, jadi hasil a = 230. Sedangkan kelembaban adalah hasil dari a, 105-(5*10) = 55, Maka kelembaban yang dihasilkan pada saat data sensor 150 adalah 55%. Hasil dari sensor dapat dilihat pad tabel berikut ini : Tabel 4.2. hasil Kalibrasi Kelembaban No KALIBRASI KELEMBABAN SENSOR KELEMBABAN DATA ACUAN ERROR 1 27 25 2 2 27 26 1 3 27 28 1 4 29 28 1 5 29 29 0 6 30 29 1 7 40 40 0 8 41 40 1 9 42 43 1 10 43 45 2 11 44 45 1 12 48 46 2 13 53 52 1 14 54 54 0 15 54 55 1 16 55 55 0 17 56 56 0 18 57 56 1 19 64 65 1 20 65 65 0 21 65 65 0 22 66 65 1 23 67 67 0 24 67 67 0 25 68 67 1 26 68 68 0 27 68 68 0 28 68 69 1 29 69 68 1 30 70 69 1 Eror Rata-rata 0,73 Standart devisiasi 0.9613

70 4.4 Pengujian Motor 4.4.1 Tujuan Pengujian Motor yang dilakukan untuk mengetahui apakah motor yang digunakan berjalan dengan baik. Motor ini digunakan untuk mengaduk media pada cacing, dengan perputaran motor media grajen yang digunakan pada cacing jenis rumbricus rubellus ini dapat tercampur dengan baik pada saat media grajen tersebut mengalami penyiraman. 4.4.2 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan penulis untuk pengujian adalah sebagai berikut : 1. Rangkaian minimum system ATMega32. 2. Power Supply 5V. 3. Relay 5V dan 12 V. 4. Aki 12V 50A. 4.4.3 Prosedur Pengujiian Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengujian motor adalah sebagai berikut : 1. Hubungkan rangkaian relay 5V dengan minimum system. 2. Hubungkan rangkaian relay 12V dengan motor. 3. Aktifkan power supply dan hubungkan dengan regulator serta minimum system.

71 4. Download program yang telah dibuat untuk meenggerakan motor ke microcontroller untuk mengetahui perputaran motor tersebut cepat atau sedang. 5. Amati pergerakan motor apakah sesuai dengan perputaran yang diharapkan dan sesuai dengan program yang telah didownloadkan pada microcontroller untuk menggerakkan media pada cacing. 4.4.4 Hasil Pengujian Hasil pengujian motor DC yang digunakan mampu untuk menggerakkan media pada cacing yang berisi grajen atau serbuk kayu. Pada proses perputaran motor ini bertujuan untuk mengaduk atau meratakan media saat terjadi proses penyiraman agar media basah secara keseluruhan. 4.5 Pengujian Kipas 4.5.1 Tujuan Pengujian kipas yang dilakukan untuk mengetahui apakah kipas yang digunakan berjalan dengan baik. Kipas ini digunakan pada saat grajen atau media pada cacing berada pada kondisi lembab, basah dan suhu pada keadaan panas. 4.5.2 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan penulis untuk pengujian adalah sebagai berikut : 1. Rangkaian minimum system ATMega32. 2. Power Supply 5V. 3. Relay 5V.

72 4.5.3 Prosedur Pengujiian Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengujian motor adalah sebagai berikut : 1. Hubungkan rangkaian relay 5V dengan minimum system. 2. Hubungkan rangkaian relay 5V dengan motor. 3. Aktifkan power supply dan hubungkan dengan regulator serta minimum system. 4. Download program yang telah dibuat ke microcontroller untuk mengetahui perputaran kipas, apakah mampu untuk mendinginkan media pada saat suhu mengalami kenaikan. 5. Amati apakah kipas bergerak atau tidak. 4.5.4 Hasil Pengujian pada saat diberikan inputan 5V Minimum systen langsung menjalankan program yang telah didownloadkan kedalam microcontroller, kipas langsung berputar. Dari hasil pengujian ini kipas dapat digunakan untukk mendinginkan media pada cacing. 4.6 Pengujian Hair dryer 4.6.1 Tujuan Pengujian hair dryer yang dilakukan untuk mengetahui apakah pemanas yang digunakan berjalan dengan baik. Hair dryer ini bekerja pada saat suhu pada media cacing (grajen) berada pada kondisi suhu dingin. 4.6.2 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan penulis untuk pengujian adalah sebagai berikut :

73 1. Rangkaian minimum system ATMega32. 2. Power Supply 5V. 3. Relay 5V. 4. Relay 12V. 4.6.3 Prosedur Pengujiian Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengujian motor adalah sebagai berikut : 1. Hubungkan rangkaian relay 5V dengan minimum system. 2. Hubungkan rangkaian relay 12V dengan hair dryer. 3. Aktifkan power supply dan hubungkan dengan regulator serta minimum system. 4. Berikan tegangan AC 220V pada hair dreyer. 5. Download program ke microcontroller untuk mengetahui hairdryer apakah berfungsi dan dapat mengeluarkan udara panas karena hairdryer ini digunakan untuk memanaskan suhu saat suhu kurang dari kebutuhan cacing serta mengeringkan media saat media lebih dari yang diinginkan cacing. 6. Amati apakah hairdryer yang digunakan bekerja dengan baik atau mampu mengeluarkan udara panas 4.6.4 Hasil Pengujian pada saat diberikan inputan 5V Minimum systen langsung menjalankan program yang telah didownloadkan ke dalam microcontroller dan hairdryer langsung menyala dan mengeluarkan udara panas untuk mengeringkan dan menghangatkan media cacing tersebut.

74 4.7 Pengujian Fasher 4.7.1 Tujuan Pengujian fasher ini dilakukan untuk mengetahui apakah fasher yang digunakan berjalan dengan baik. Fasher ini digunakan untuk menyiram atau membasahi media cacing (grajen) untuk menyesuaikan pada kondisi yang dibutuhkan oleh cacing. Fasher bekerja pada saat kondisi kering dan apabila kondisi grajen lembab ataupun basah fasher tidak akan bekerja. 4.7.2 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan penulis untuk pengujian adalah sebagai berikut : 1. Rangkaian minimum system ATMega32. 2. Power Supply 5V. 3. Relay 5V. 4. Relay 12V. 4.7.3 Prosedur Pengujiian Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengujian motor adalah sebagai berikut : 1. Hubungkan rangkaian relay 5V dengan minimum system. 2. Hubungkan rangkaian relay 12V dengan fasher. 3. Aktifkan power supply dan hubungkan dengan regulator serta minimum system. 4. Download program yang telah dibuat ke microcontroller untuk mengetahui fasher bisa digunakan apakah tidak. Fasher ini

75 digunakan untuk proses penyiraman pada saat media kering. Agar kelembaban pada media cacing tetap terjaga atau sesuai dengan kebutuhan cacing untuk bermetabolisme. 5. Amati keluaran air pada fasher apakah keluar atau tidak. Apabila tidak kerusakan bisa terjadi pada fasher itu sendiri atau pada program yang di-downloadkan pada microcontroller. 4.7.4 Hasil Pengujian pada saat diberikan inputan 5V Minimum systen langsung menjalankan program yang telah didownloadkan kedalam microcontroller fasher yang digunakan menyalah dan menyemprotkan air yang sudah tersedia pada wadahnya untuk menyiram atau membasahi media agar media tidak mengalami kekeringan dan kelembaban pada media tetap sesuai dengan kebutuhan cacing lumbricus rubellus. 4.8 Pengujian Sistem Fuzzy 4.8.1 Tujuan Pengujian fuzzy logic dilakukan untuk mengetahui apakah fuzzy logic berhasil atau tidak menggerakkan aktuator seperti : Motor, Hair dryer, fasher dan kipas sesuai dengan rule dan defuzifikasi yang telah dibuat. 4.8.2 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan penulis untuk pengujian adalah sebagai berikut : 1. Rangkaian minimum system ATMega32. 2. Power Supply 5V. 3. Relay 5V.

76 4. Aki sebagai inputan 12V. 5. Motor, Fasher, Hair dreyer dan kipas. 4.8.3 Prosedur Pengujiian Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengujian motor adalah sebagai berikut : 1. Hubungkan rangkaian relay 5V dengan minimum system. 2. Hubungkan outputan relay dengan masing-masing aktuator. 3. Aktifkan power supply dan hubungkan dengan regulator serta minimum system. 4. Download program ke microcontroller. 5. Amati semua pergerakan dari aktuator sesuai rule yang telah dibuat. 4.8.4 Hasil Pengujian Dari hasil percobaan menggunakan metode fuzzy, suhu dan kelembaban mampu menyesuaikan dengan suhu yang dibutuhkan cacing. pada saat suhu mengalami kenaikan dengan menggunakan metode fuzzy suhu dapat dikondisikan sesuai dengan kebutuhan cacing. bigitu pula saat kelembaban mengalami kenaikan dan penurunan, kelembaban dapat di kondisikan sesuai dengan kebutuhan cacing. Dalam proses penyesuaian suhu dan kelembaban saat mengalami kenaikan dan penurunan terdapat dukungan dari aktuator seperti kipas, hairdryer, motor dan fasher. Aktuator ini bekerja sesuai dengan nilai output yang dihasilkan oleh proses fuzzy. Hasil outputan fuzzy yang akan

77 menentukan aktuator yang mana yang akan dijalankan untuk proses penyesuaian dengan keadaan atau kebutuhan cacing saat ini. 4.9 Pengujian Keseluruhan 4.9.1 Tujuan Pengujian keseluruhan ini bertujuan apakah fuzzy mampu menstabilkan suhu dan kelembaban pada saat suhu dan kelembaban mengalami kenaikan dan penurunan akibat kondisi lingkungan disekitar. 4.9.2 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan untuk pengujian keseluruhan ini adalah sebagai berikut : 1. Stopwatch atau handphone untuk mengetahui berapa lama proses penurunan suhu dan kelembaban jika mengalami kenaikan. 2. Power Suply 5V. 3. Aki sebagai inputan 12V untuk penggerak aktuator. 4. Motor, Fasher, Hairdryer dan Kipas. 5. Sensor suhu (LM35) dan sensor kelembaban (soil moisture) untuk inputan data ke mikrokontroller. 4.9.3 Prosedur Pengujian Langkah langkah yang dilakukan untuk pengujian keseluruhan ini adalah sebagai berikut : 1. Hubungankan semua sistem dan berikan tegangan yang dibutuhkan. 2. Aktifkan power supply.

78 3. Amati data sensor suhu dan kelembaban pada liquid crystal display (LCD). 4. Amati perubahan suhu dan kelembaban menggunakan stopwatch atau handphone. 4.9.4 Hasil Pengujian Dari hasil pengujian keseluruhan dari sistem ini saat kelembaban mengalami kenaikan atau lebih dari yang dibutuhkan oleh cacing, untuk menstabilkan membutuhkan waktu sekitar 9,2 menit dilakukan didalam ruangan untuk pengujian pertama. Pengujian kedua membutuhkan waktu 7.7 menit untuk menstabilkan suhu dan kelembaban dilakukan di luar ruangan saat hujan. Pengujian ketiga dilakukan diluar ruangan, membutuhkan waktu 8,3 menit untuk menstabilkan suhu dan kelembaban. Sedangkan untuk pengujian suhu didalam ruangan dan menggunaakan hairdryer sebagai pemanas masing-masing memiliki waktu yang berbeda untuk menstabilkannya. Untuk pengujian suhu didalam ruangan waktu yang dibutuhkan adalah 3 menit dan 5,5 menit menggunakan hairdryer sebagai pemanas. Hasil dari percobaan sistem keseluruhan dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

79 Tabel 4.3 Hasil Pengujian didalam ruangan Suhu Kelembaban Waktu (m:d) Motor Fasher Hairdryer Kipas 28,4 60 0:0 off off on on 28,4 59 1:0 off off on on 28,2 58 1:5 off off on on 28,4 57 2:0 off off on on 28,4 57 2:5 off off on on 28,4 55 3:5 off off on on 28,2 54 4:2 off off off on 28,2 51 4:5 off off off on 28,4 50 5:0 off off off on 28,4 49 5:3 off off off on 28,2 48 5:6 off off off on 28,1 47 6:0 off off off on 27,5 47 6:2 off off off on 27,5 46 6:4 off off off on 27,5 43 6:7 off off off on 27,5 43 7:1 off off off on 28,1 42 7:3 off off off on 28,1 41 7:6 off off off on 28,1 37 8:0 off off off on 27,4 34 8:3 off off off on 27,5 32 8:6 off off off on 27,4 30 8:9 off off off off 27,5 29 9:3 off off off off Gambar 4.3 grafik pengujian didalam ruangan Pengujian pertama didalam ruangan 80 60 40 20 0 Waktu 0 1 1,5 2 2,5 3,5 4,2 4,5 5 5,3 5,6 6 6,2 6,4 6,7 7,1 7,3 7,6 8 8,3 8,6 8,9 suhu kelembaban

80 Tabel 4.4 Hasil Pengujian diluar ruangan saat hujan Suhu Kelembaban Waktu (m:d) Motor Fasher Hairdryer Kipas 28,4 55 0:0 off off on on 28,2 53 0:3 off off off on 28,2 53 0:5 off off off on 28,2 52 0:7 off off off on 27,7 52 1:0 off off off on 27,7 50 1:2 off off off on 27,5 51 1:4 off off off on 27,5 49 1:7 off off off on 27,4 48 2:0 off off off on 27,4 48 2:4 off off off on 27,5 47 2:6 off off off on 27,5 46 2:7 off off off on 27,4 46 2:8 off off off on 27,2 45 3:0 off off off on 27,2 44 3:4 off off off on 27,1 42 3:8 off off off on 27,2 41 4:0 off off off on 27,2 41 4:2 off off off on 27,1 41 4:6 off off off on 27,2 40 4:9 off off off on 27,4 40 5:3 off off off on 27,4 37 5:6 off off off on 27,4 36 6:0 off off off on 27,2 35 6:6 off off off on 27,1 32 7:0 off off off on 27,2 32 7:4 off off off on 27,2 31 7:7 off off off off 27,1 31 7:8 off off off off 27,2 31 8:2 off off off off 27,1 29 8:7 off off off off 60 50 40 30 20 10 0 Gambar 4.4 Grafik Pengujian diluar ruangan saat hujan pengujian diluar ruangan saat hujan waktu 0 0,3 0,5 0,7 1 1,2 1,4 1,7 2 2,4 2,6 2,7 2,8 3 3,4 3,8 4 4,2 4,6 4,9 5,3 5,6 6 6,6 7 7,4 7,7 78 8,2 suhu kelembaban Ket : m = menit, d = detik

81 Tabel 4.5 Tabel Pengujian di Luar ruangan Suhu Kelembaban Waktu (m:d) Motor Fasher Hairdryer Kipas 31,4 75 0:0 off off on on 31,4 73 1:0 off off on on 31,4 71 1:7 off off on on 31,4 68 2:3 off off on on 30,4 67 2:5 off off on on 30,4 62 3:0 off off on on 30,4 60 3:5 off off off on 31,4 58 3:7 off off off on 30,4 55 4:2 off off off on 29,4 54 4:4 off off off on 29,4 52 4:8 off off off on 28,4 51 5:0 off off off on 28,5 50 5:4 off off off on 28,4 48 5:6 off off off on 29,4 45 6:0 off off off on 29,4 43 6:5 off off off on 28,4 40 7:0 off off off on 28,5 38 7:3 off off off on 28,5 36 7:6 off off off on 28,5 34 7:8 off off off on 28,4 32 8:2 off off off on 28,4 30 8:3 off off off off 80 60 40 20 Gambar 4.5 Grafik pengujian diluar ruangan pengujian diluar ruangan 0 Waktu 0 1 1,7 2,3 2,5 3 3,5 3,7 4,2 4,4 4,8 5 5,4 5,6 6 6,5 7 7,3 7,6 7,8 8,2 suhu kelembaban Ket : m = menit, d = detik

82 Tabel 4.6 pengujian suhu dalam ruangan Suhu Kelembaban Waktu (m:d) Motor Fasher Hairdryer Kipas 33,3 40 0:0 off off off on 33,3 38 1:0 off off off on 33,3 36 1:5 off off off on 32,3 34 1:7 off off off off 32,3 34 2:0 off off off off 31,5 32 2:3 off off off off 31,4 31 2:5 off off off off 29,4 30 2:7 off off off off 29,4 30 3:0 off off off off Gambar 4.6 grafik pengujian suhu dalam ruangan Pengujian suhu dalam ruangan 50 40 30 20 10 0 waktu (menit) 0 1 1,5 1,7 2 2,3 2,5 2,7 suhu kelembaban Ket : m = menit, d = detik Tabel 4.7 pengujian suhu dengan pemanas Suhu Kelembaban Waktu (m:d) Motor Fasher Hairdryer Kipas 40,3 45 0:0 on on off on 40,3 44 0:5 on on off on 38,3 43 1:0 on on off on 38,3 43 1:3 on on off on 38,3 42 1:5 on on off on 35,5 43 2:0 on on off off 35,3 40 2:4 on on off off 35,3 38 2:7 on on off off 34,3 35 3:0 on on off off 33,3 32 3:3 off off off on 32,3 31 3:8 off off off on 32,3 30 4:0 off off off on 31,5 30 4:5 off off off on 31,4 30 5:0 off off off on 31,4 29 5:2 off off off on 29,4 29 5:5 off off off off

83 Gambar 4.7 grafik pengujian dengan pemanas Pengujian Dengan Pemanas 60 40 20 0 suhu kelembaban Ket : m = menit, d = detik Pada tabel pengujian diatas dilakukan pada tempat yang berbeda agar dapat mengetahui apakah sistem fuzzy yang digunakan mampu mengkondisikan pada lingkungan disekitar pada saat mengalami perubahan suhu dan kelembaban pada media cacing tersebut. Dari data pengujian diatas ternyata sistem fuzzy yang digunakan pada rancang bangun pada tugas akhir ini bisa mengkondisikan suhu dan kelembaban meskipun melakukan pengujian ditempat yang berbeda. Untuk waktu digunakan untuk mengetahui seberapa lama perubahan suhu dan kelembaban yang dibutuhkan sampai mencapai suhu dan kelembaban yang dibutuhkan oleh cacing tersebut pada media grajen atau serbuk kayu. Pada percobaan suhu membutuhkan waktu yang singkat untuk menstabilkan suhu keposisi semula atau suhu yang dibutuhkan oleh cacing. percobaan untuk suhu keduanya dilakukan didalam ruang, tapi perlakuan yang berbeda. Pengujian pertama suhu normal dan kedua menggunakan hairdryer untuk memanaskan suhu, hairdryer ini dihidupkan selama 1 menit. Saat hairdryer hidup sistem belum dijalankan. Setelah selesai dipanaskan ruangan tersebut baru sistem dijalankan untuk menstabilkan kekondisi yang dibutuhkan oleh cacing tersebut.