PROSEDUR PEMELIHARAAN SARPRAS SPMI - UBD

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR PENGGUNAAN SARANA PRASARANA BERSAMA SPMI - UBD

PROSEDUR PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SPMI - UBD

PROSEDUR PROGRAM RENCANA KERJA & RENCANA ANGGARAN SPMI - UBD

PROSEDUR PEMBUATAN JADWAL KULIAH SPMI - UBD

PROSEDUR UMPAN BALIK SPMI - UBD

PROSEDUR PENGEMBANGAN & PENINJAUAN KURIKULUM SPMI - UBD

PROSEDUR PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU INTERNAL SPMI - UBD

PROSEDUR PEMBINAAN & PENDANAAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN SPMI - UBD

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UBD SPMI - UBD

PROSEDUR PENGEMBANGAN SDM SPMI - UBD

PROSEDUR KEGIATAN MONEV PENELITIAN SPMI - UBD

PROSEDUR PENGISIAN KRS SPMI - UBD

PROSEDUR KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SPMI - UBD

PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK SPMI - UBD

PROSEDUR KEGIATAN PENELITIAN DOSEN SPMI - UBD

B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD

PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD

PROSEDUR TATA NASKAH AKADEMIK SPMI - UBD

PROSEDUR TATA CARA MELAKUKAN STUDI PELACAKAN SPMI - UBD

PROSEDUR MONEV PEMBELAJARAN SPMI - UBD

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD

Tgl. Pembuatan : Disetujui oleh

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PELAYANAN SURAT MASUK

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PERMOHONAN IZIN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USULAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

JL. OTTO ISKANDARDINATA NO. 7 KLANGENAN TELP (0231) KLANGENAN - CIREBON

PROSEDUR ORGANISASI & TATA KELOLA SPMI - UBD

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat

URAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PROSEDUR KERJA SPPD REKTORAT. 1.0 Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa SPPD Rektorat sesuai ketentuan.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

DESKRIPSI KERJA DENGAN ATASAN KABAG UMUM DAN SDM

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 11/I3/LK/2009 Tentang PENGELOLAAN FASILITAS HUNIAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 62 TAHUN 2015

MANUAL PROSEDUR. Penganggaran Pemeliharaan dan Perbaikan Prasarana UMUM FP - UB

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

MANUAL PROSEDUR. Penganggaran Penjaminan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGHAPUSAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

PROSEDUR KERJA. Kencana Loka BLOK F JABATAN : KOORDINATOR SECURITY TGL TERBIT : SATUAN PENGAMAN / SECURITY NO REVISI : 0

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI SURAT MASUK

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PERMOHONAN PBW\SANGAN SPANDUK / BALIHO

DOKUMEN PROSEDUR SPMI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negar

1. Organisasi dan Tata Kerja Unnes 2. Jadwal Retensi Arsip 3. Folder 4. Tab/Guide 5. Filling Cabinet 6. Komputer

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KPPBC TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2016 TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas :

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. NOMOR ft TAHUN 2017 TENTANG

POKOK-POKOK PELAKSANAAN PROGRAM KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS GUNADARMA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

SOP WAKIL SEKERTARIS

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR LAYANAN PEMBUATAN KP4 PEGAWAI SUB BAGIAN ANGGARAN RUTIN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

I. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) SUB BAGIAN UMUM WAKTU PENYELESAIAN 1 2 3

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

MANUAL PROSEDUR PANDUAN IJIN BELAJAR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pencarian dan Pertolongan adalah segala usaha dan

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK/2017 TENTANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Standard Operating Procedure KEAMANAN DI WILAYAH FAKULTAS

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

Standard Operating Procedure PENGADAAN BARANG DAN JASA

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 138/P/SK/HT/2011

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

MANUAL PROSEDUR IJIN PELAKSANAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI DALAM KAMPUS UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Revisi : 2 Tanggal :

MANUAL PROSEDUR KEGIATAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (KBIH UB) PUSAT PEMBINAAN AGAMA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transkripsi:

PROSEDUR PEMELIHARAAN SARPRAS SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui oleh, Rektor SOP 6-3 Revisi : 00 Tanggal : 01 Juli 2015 Disusun oleh, Dikendalikan oleh, Tommy Bagian Umum Pujiarti, SE.,MM LPM 1

1. TUJUAN PROSEDUR a. Untuk mewujudkan tertib administrasi dan menjamin kondisi sarana dan prasarana dalam keadaan siap secara kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan perkembangan keadaan/teknologi sehingga akan selalu dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok b. Prosedur ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan. 2. RUANG LINGKUP Sistem pengelolaan sarana dan prasarana diselenggarakan dengan azas-azas sebagai berikut: terintegrasi, prioritas, urgensi, tepat pada sasaran, efektivitas dan efisiensi, manfaat, preventif, dan kesederhanaan, dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: sesuai prosedur, komprehensif, tersedia setiap saat. 3. DEFINISI ISTILAH Sarana dan Prasarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. 4. PROSEDUR Pengembangan dan Pencatatan a. KTU mendata sarana dan Prasarana (audit fisik barang) yang akan diperbaiki pada tahun anggaran berikutnya; kemudian membuat perkiran biaya dan menyiapkan data dukung; b. KTU menyampaikan usulan perbaikan sarana dan prasarana kebagian Umum untuk ditindaklanjuti c. Bagian Umum melakukan verifikasi hasil temuan dilapangan dengan laporan daftar inventaris yang ada. d. Jika memang diperlukan perbaikan maka, bagian umum melakukan koordinasi dengan bagian pembelian dalam hal penyampaian berkas pengajuan untuk ditandatangani oleh Wakil Rektor II. Penetapan penggunaan Penggunaan sarana dan prasarana yang pengelolaannya bersifat rutinitas melalui surat perintah pimpinan, koordinasi penjadwalan, permohonan ijin kepada pejabat yang berwenang, serta kesesuaian fungsi penggunaan agar sarana dan prasarana lebih efektif dan efisien. Hal ini diatur melalui SOP nomor: SPMI-UBD/06/07 tentang Penggunaan Sarana dan Prasarana Bersama. Keamanan dan keselamatan penggunaan Sistem keamanan 24 jam dilakukan dengan mengatur petugas keamanan kampus (satpam) secara bergantian/shift pagi-malam. Fasilitas keamanan yang tersedia antara lain: pagar kampus, sistem keamanan parkir, penggunaan standar keamanan bangunan, CCTV, kerjasama dengan kepolisian. Keselamatan penggunaan dengan tersedianya sistem pemadam portable, jalur evakuasi jika terjadi bencana alam, petunjuk penyelamatan diri dalam kondisi bahaya, dan peringatan tanggap darurat 2

Untuk Keamanan & Ketertiban Di Lingkungan Kampus UBD : 1. Melaksanakan pengawasan pengaturan yang menyangkut keamanan dan ketertiban dilingkungan kampus UBD 2. Melaksanakan pengawasan terhadap hal-hal yang mencurigakan di Lingkungan Kampus UBD 3. Melakukan pengawasan dan keamanan terhadap barang serta aset lembaga untuk menghindari kehilangan atau terjadi pencurian yang terjadi di Lingkungan UBD. 4. Mengambil langkah-langkah atau tindakan sementara bila terjadi suatu pelanggaran hukum, seperti mengamankan Tempat kejadian Perkara (TKP) dan barang bukti, menolong korban, membuat berita acara, melaporkan ke Pimpinan / Atasan, dan melaporkan ke pos polisi terdekat. Secara umum prosedur pengamanan atas keamanan dan ketertiban di lingkungan UBD adalah : 1. Bagian Umum kampus UBD mengkoordinir dalam mengawasi kelancaran tugas koordinator keamanan kampus dan anggota. 2. Melakukan patroli sekitar lingkungan kampus pada minimal tiap satu jam 3. Mengawasi pelaksanaan pengamanan dan meminimalisir terjadinya kehilangan, pencurian dan pelanggaran hukum di Lingkungan Kampus UBD. 4. Petugas keamanan kampus melakukan pengawasan/patroli, dalam melakukan Patroli, pengetahuan dasar yang harus dimiliki petugas keamanan kampus antara lain : a. Mengetahui/menguasai keadaan daerah/lingkungan berdasarkan peta yang ada ; Bangunan utama Ruang Pimpinan Ruang administrasi Ruang BPH Ruang kelas Ruang program studi Mess Karyawan Ruang kegiatan mahasiswa b. Mengetahui dan berusaha untuk tahu sumber-sumber gangguan yang dapat menimbulkan kerawanan dan gangguan keamanan dan ketertiban di Lingkungan Kampus UBD, antara lain : Tempat kunci ruang kantor Instalasi listrik Tempat tabung pemadam kebakaran Tempat parkir c. Bertanggung jawab atas kelancaran tugas satuan pengamanan kampus di lapangan/lokasi penugasan/operasional. d. Membantu memberikan rasa aman di Lingkungan kampus UBD. 3

Pemeliharaan/perbaikan/kebersihan Secara umum tata cara ini memuat 2 bagian utama yaitu memuat tatacara pemeliharaan sarpras, dan bagian utama lainnya yaitu menjaga keamanan (pengelolaan) yang menyangkut keamanan dan ketertiban dilingkungan kampus UBD. Untuk Pemeliharaan Sarpras : a. Kabag Umum mendata sarana dan Prasarana (audit fisik barang) yang akan diperbaiki dan mengelompokan sesuai dengan klasifikasi barang; b. Kabag umum membuat perkiraan biaya dan menyiapkan berkas pengajuan, c. Kabag umum melaporkan Peralatan yang akan diperbaiki kepada Rektor sesuai dengan data pada saat diusulkan; d. Rektor disposisi ke Wakil Rektor II untuk menindaklanjuti perbaikan Sarpras Pendidikan e. Warek II mendisposisi kepada kabag pembelian untuk mengkaji dan mempelajari usulan yang barang yang akan diperbaiki dalam bidang klasifikasi dan spesifikasi barang yang akan diperbaiki; f. Bagian pembelian mengajukan berkas penawaran yang disesuaikan dengan berkas usulan awal; serta membuat berkas pembelian barang kemudian menyerahkan kembali kepada warek II untuk ditinjau dan disetujui. g. Berdasarkan voucher pembelian yang telah disetujui, kabag pembelian melakukan pembelian atas klasifikasi yang telah ditentukan. h. Kabag umum, mengambil barang yang telah dibeli dan langsung mengkoordinir perbaikan sarpras. i. Kabag umum memberikan informasi atas perbaikan yang sedang/sudah dilakukan. 5. PETUGAS YANG MENJALANKAN SOP 1. Rektor dan wakil rektor 2. Dekan 3. Kabag Umum 4. Bagian Purchasing 5. Unit terkait 6. BAGAN ALIR PROSEDUR Tersedia 7. REFERENSI - 4

Kegiatan KTU Kabag Umum Pihak yang terlibat Bagian Pembelian Warek II Dokumen Waktu KTU fakultas mendata sarana dan prasarana yang akan diperbaiki pada tahun anggaran berikutnya KTU fakultas membuat rincian anggaran biaya dan menyiapkan data dukung KTU menyampaikan usulan perbaikan sarana dan prasarana kebagian umum untuk ditindaklanjuti Bagian umum melakukan verivikasi dengan hasil temuan dilapangan dengan laporan daftar inventaris yang ada Jika memang diperlukan perbaikan, maka bagian umum berkomunikasi dengan bagian pembelian dalam hal penyampaian berkas pengajuan untuk ditandatangani oleh Warek II 1