ANALISA OPERASIONAL LAMPU LALU LINTAS (TRAFFIC LIGHT) TERHADAP KELANCARAN ARUS LALU LINTAS PERSIMPANGAN PASAR SUKARAMAI MEDAN ( STUDI KASUS ) ABSTRAK Persimpangan merupakan suatu perpotongan ruas jalan dari berbagai arah, Untuk itu kelancaran dan keselamatan pemakai jalan raya sangat penting demi kelancaran lalu lintas dan mengurangi bayak tundaan pada persimpangan. Dilakukan evaluasi pada jalan simpang Suka Ramai Medan dengan menggunakan metode Webster adalah untuk mendapatkan data data yang diperlukan. Untuk mendapatkan data data tersebut maka perlu dilakukan survey dilapangan pada hari senin, kamis, jum at, sabtu, minggu. Berdasarkan hasil survey dilapangan maka diperoleh volume lalu lintas maksimum pada ruas jalan simpang sukaramai Medan adalah 1518 SMP, ini terjadi pada hari kamis pada jam 12.00 13.00 wib. Untuk itu kegunaan lampu lalu lintas yang diberikan pada ruas jalan simpang Suka Ramai Medan adalah paling buruk dengan lamanya tundaan 442 detik di jalan Denai tepatnya pada siang hari. Kata Kunci :lampu lalu lintas, persimpangan, tingkatpelayanan Biltek Vol. 4, No. 036 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1
ABSTRACT Itersection is an intersection of roads from various directions, to the smoothness and safety of road users is essential for smooth traffic and reduce delays at the intersection stout. Evaluation conducted at the intersection SukaramaiMedan using Webster's method is to get the data - the data that is needed. To obtain this data it is necessary to survey the field on Monday, Thursday, Friday, Saturday, Sunday. Based on the results of the field survey obtained the maximum traffic volume on roads intersection Sukaramai Medan is 1518 SMP, this occurred on Thursday at 12:00 to 13:00 pm. For the usefulness of a given traffic light at the intersection of roads Likes Crowded Field is the most poorly with the length of 442 seconds delay in the Denai precisely at noon. Keywords: traffic lights, intersections, level of service Biltek Vol. 4, No. 036 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2
1. PENDAHULUAN Transportasi merupakan sarana untuk mempersatukan pola pergerakan penduduk baik secara regional maupun lokal. Di kota Medan disarankan secara nyata bahwa prasarana transportasi ini memberikan arah pengembanhan daerah perkotaan. Di dalam pemenuhan tingkat sosial ekonomi masyarakat, telah dirasakan terjadi pemusatan transportasi lalu lintas kendaraan diwilayah Kota Medan. Diantaranya pada persimpangan Sukaramai. Faktor loain yang dapat menimbulkan tundaan adalah Traffic Light (lampu lalu lintas) pada persimpangan. 2. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Persimpangan Persimpangan adalah pertemuan atau percabangan dari jalan baik sebidang ataupun tidak sebidang. Persimpangan memegang peranan penting pada jalan raya perkotaan, perbaikan persimpangan akan mengurangi hambatan dan meningkatkan kapasitas yang tentu akan mengurangi kecelakaan. Tidak seperti jalan-jalan biasa, pada persimpangan jalan yang padat arus lalu lintasnya, harus dilengkapi dengan pengaturan rambu-rambu lalu lintas seperti marka jalan, rambu-rambu dan lampu lalu lintas. Titik Konflik Pada Persimpangan Pada persimpangan jalan yang umumnya dengan jalur tunggal dan jalan kel terjadi suatu konflik berupa benturan antara sesama pengguna jalan.pada gambar dapat diketahui tempat-tempat yang sexing tedadi konflik dan tabrakan. Jumlah konflik masing-masing persimpangan jalan dapat langsung diketahui dengan cara mengukur volume aliran untuk setiap gerakan kendaraan. Adapun jumlah titik konflik yang terdapat pada suatu persimpangan dengan empat cabang adalah 32 titik konflik yaitu : - 8 titik konflik membelok - 8 titik konflik membaur - 16 titik konflik memotong Operasi yang paling sederhana ialah hanya melibatkan suatu pemutaran, penggabungan, pemindahan atau penyilangan dan memang diinginkan sepanjang itu memungkinkan, untuk menghindari gerakan yang banyak dan berkombinasi dan semuanya ini agar diperoleh pengoprasian yang sederhana, biasanya terdapat batas pemisah dari aliran yang paling disenangi dan kemudian gerakan yang terkontrol dari sebuah aliran skunder. Keputusan menerima dan menolak sebuah keputusan diserahkan kepada pengemudi dari aliran yang bukan prioritas. Lampu Lalu Lintas Biltek Vol. 4, No. 036 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1
Lampu lalu lintas adalah merupakan peralatan yang menjadi alatbantu dalam memberikan signal yang di oprasikan secara manual ataupun otomatis. Lampu lalu lintasmerupakan petunjuk yang berganti-ganti untuk memberikan dan membolehkan kendaraan untuk maju. Lampu lalu lintas terdiri dari : - Hijau (green)artinya boleh jalan - Kuning (yellow)artinya hati-hati - Merah (red)artinya semua kendaraan supaya berhenti Di Indonesia khususnya urutan lampu lalu lintas adalah hijau, kemudian kuning, lalu merah kemudian langsung hijau.urutan ini disebut siklus sinyal (signal cycle) dan lamanya disebut waktu siklus (signal cycle time approach). Namun tanda lampu lalu lintas ini memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu kelebihannya adalah : 1. Tanda lampu lalu lintas ini dapat mengatur pergerakan lalu lintas yang baik. Walaupun pengaturan hasilnya baik maka kapasitas lalu lintas yang melewati tanda lalu lintas tersebut akan lebih besar. 2. Tanda lampu lalu lintas ini akan mengurangi kecelakaan. 3. Tanda lampu lalu lintas bisa memberhentikan arus lalu lintas yang padat dengan cepat (heavy traffic). 4. Tanda lampu lalu lintas ini akan lebih murah biayanya dibandingkan polisi yang mengatur lalu lintas. 5. Dengan tanda lampu lalu lintas ini supir akan dapat mengerti baik siang maupun malam, hujan, kabut dibanding dengan kalau diatur oleh polisi. 6. Lebih jarang mengakibatkan tundaan (delay)bila bibandingkan dengan pengaturan oleh polisi. Kelemahannya adalah : Tanda lampu lalu Batas ini bisa meningkatkan tundaan khususnya pada jam sibuk. Bila dipasang dengan cara yang salah akan menambah penundaan. Bila peralatan lampu lalu lintas rusak akan mengakibatkan kekacauan arus lalu lintas. 3. METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan data didalam penulisan tugas akhir, dilakukan survei dilapangan selama 6 hari yang dilakukan oleh peneliti.data tersebut mencakup lamanya sinyal lampu lalu lintas (traffic light),lebar jalan pada lokasi yang dimaksud dan jumlah arcs lalu lintas pada jalan Simpang sukaramai tersebut. Adapun alai-alai yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah : 1. Stop watch 2. Meteran gulung 3. Jam sebagai petunjuk waktu 4. Board (pagan sebagai alat tulis) 5. Alat-alat tulis seperti kertas dan pena. Biltek Vol. 4, No. 036 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2
Lokasi Dalam melangkapi tugas akhir ini dipilih lokasi penelitian pada jalan SimpangSukaramai.Dimana persimpangan tersebut terdiri dari empat simpang dengan empat fase yaitu: Ruas jalan A.R. Hakim Ruas jalan Sutrisno Ruas jalan Denai Ruas jalan Aksara Untuk semua ruas jalan, arus kendaraan yang membelok kekiri bergerak terus menerus tidak dipengaruhi oleh fase lampu lalu lintas (traffic light). No Tabel 3.1. Tingkat Pelayanan Dari Lampu Lalu Lintas Pada Simpang Suka Ramai Medan Nama 1 Denai Perio de Lama tundaa n/detik Pagi 435 Siang 442 Tingkat pelayana n Lamanya Waktu Sinyal Lampu Lalu Lintas Dalam (detik) Sore 440 Lengan AR. Hakim Sutrisno Denai Aksara Sinyal Merah Kuning Hijau 115 3 45 106 3 55 100 3 55 125 3 40 Sumber : Data Lapangan 07 juli 2014 2 A.R. Hakim 3 Sutrisno Pagi 423 Siang 425 Sore 424 Pagi 422 Siang 425 4. ANALISA DATA Sore 430 Tinjauan Analisa Tingkat Pelayanan Dari Lampu Lalu Lintas Pada Simpang Suka Ramai Dari hasil analisa dapat diketahui tingkat pelayanan dari lampu lalu lintas pada Simpang Sukaramai Medan seperti pada tabel berikut ini : 4 Aksara Pagi 388 Siang 382 Sore 381 Biltek Vol. 4, No. 036 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 3
Penentuan Waktu Menghitung Waktu Yang Hilang (Lost time) Dengan menggunakan waktu hijau antara untuk lebar jalan rata-rata 10-14 meter adalah 5 detik / fase (4 detik untuk kuning dan 1 detik untuk merah) dengan persimpangan memiliki 4 fase, maka diperoleh waktu yang hilang : L = 2 x n + R y maksimum ruas Sutrisno 0 y maksimum ruas Aksara maksimum = 0,354 Menghitung Waktu Hijau Efektif Menghitung Panjang Siklus = 2 x 4 + 5 = 13 detik Menghitung Rasio Perbandingan Dari table 4.5 4.8 diperoleh jumlah volume actual untuk pagi hari : ruas Aksara = 323 smp/jam Waktu hijau efektif untuk pagi hari g fase g fase 2 6 detik ruas A.R. Hakim = 545 smp/jam ruas Denai = 575 smp/jam g fase 3 g fase 4 g fase 1 7 detik 5 detik 3 detik ruas Sutrisno = 420 smp/jam y maksimum ruas Denai y maksimum ruas A.R. Hakim Selanjutnya dengan cara yang sama untuk siklus lampu lalu lintas pada waktu siang dan sore hari dihitung dalam bentuk table berikut : Tabel 4.10 Perhitungan Siklus Lampu Lalu Lintas Dengan 4 Fase Pada Waktu Siang Hari Biltek Vol. 4, No. 036 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 4
5. KESIMPULAN Berdasarkan analisa diperoleh volume lalu lintas maksimum dalam satu hari adalah 1518 terjadi pada pukul 12.00 13.00 wib ini terlihat pada hari kamis pada setiap ruas jalan. penyebabnyaruas jalan terlalu kecil tetapi kendaraan yang melintas sangat bayak sehingga sering terjadi tundaan. Berdasarkan hasi analisa, dapat d simpul kan kondisi yang terjadi saat ini pada ruas jalan simpang Suka Ramai adalah sangat buruk. Hal ini terjadi karena Untuk ruas jalan Denai, Tundaan yang di dapat adalah 442 detik sedangkan waktu siklusnya adalah 39 detik. Maka hal yang sangat perlu diperhatikan adalah, perlunya pelebaran badan jalan.karena volume kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut tidak dapat ditampung. Untuk ruas jalan A.R.Hakim tundaan yang didapat adalah 425 detik. Sedangkan waktu siklusnya adalah 38 detik. Untuk itu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah, harap lebih diperhatikan kenderaankenderaan yang parker. Karena itu penyebab utama terjadinya tundaan. Untuk ruas jalan Sutrisno tundaan yang didapat adalah 425 detik. sedangkan waktu siklusnya adalah 38 detik. Untuk ruas jalan Aksara tundaan yang didapat adalah 382 detik. sedangkan waktu siklusnya adalah 38 detik. Maka dapat disimpulkan, hal yang sangat perlu diperhatikan adalah, seperti pasar-pasar yang ada disepanjang jalan aksara. Karena sangat mempengaruhi kelancaran arus jalan yang ingin mengarah ke simpang Suka Ramai. 6. DAFTAR PUSTAKA 1. Direktorat Bina Marga, Manual Kapasitas Indonesia 2. Habbs, F.D., Traffic Planning And Engineering, Pergamon Press, New York 3. Salter, R.J., Highway Traffic Analysis And Desing, USA 1974 4. Oglesby, CH And R. Gary Hick, Teknik Raya. Edisi Keempat Erlangga 1996 5. Direktorat Jendral Bina Marga, PANDUAN Penentuan Klasifikasi Fungsi di Wilayah Perkotaan, No.010/BNKT/1990. 6. Manheim, Marvin L, Fundamentals Of Transportasi Sistem Analysis Volume I : Basic Concepts, The MIT Press, 1979 Biltek Vol. 4, No. 036 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 5
Biltek Vol. 4, No. 036 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 6