BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS. A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA. menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

MAKNA NOISE & UMPAN BALIK DALAM KOMUNIKASI

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN. Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat

Disusun Oleh : EVA NADIA KUSUMA NINGRUM Telah disetujui unuk mengikuti Ujian Skripsi. Menyetujui, Pembimbing Utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI KELURAHAN BEO TALAUD

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

Bab 2 KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB IV ANALISIS DATA.

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

BAB I PENDAHULUAN. berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri. Pasangan

Materi Minggu 1. Komunikasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DENGAN KECENDERUNGAN BERSELINGKUH PADA ISTRI

BAB V PENUTUP. ini dapat disimpulkan secara umum sebagai berikut: 1. Proses Komunikasi Politik Kepala Desa dengan Bajing. a. Komunikasi antar pribadi

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB I PENDAHULUAN. atau simbol sebagai media ( Uchjana Effendy, 2001 :11). Lambang

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Manakala pembelajaran merujuk kepada kegiatan mengajarkan

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah bagian dari jenjang atau hierarki kebutuhan hidup dari Abraham Maslow, yang

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

10. Kepribadian yang cenderung lebih suka tertutup adalah kepribadian. a. Ambievert b. Irrasional

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, yang mengakibatkan adanya hubungan timbal balik. Dalam interaksi

POLA KOMUNIKASI ORANGTUA SINGLE PARENT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA DI RW 01 KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

Bab 4 ANALISIS DATA. untuk menunjukkan data-data yang sifatnya deskriptif yang berkenaan dengan

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

ETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview

ARTIKEL ILMIAH. HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN DIRI SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI OLEH :

PERAN ISTRI DALAM MEMOTIVASI PRESTASI KERJA SUAMI 1. Oleh: Prof.Dr. Farida Hanum 2

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II LANDASAN TEORI

Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

PSIKODIAGNOSTIKA 3: WAWANCARA

BAB V PENUTUP. yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi

BAB I PENDAHULUAN. didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

BAB IV ANALISIS. Berdasarkan data yang telah disajikan berkenan dengan persepsi psikolog

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I PENDAHULUAN. dengan wanita yang bertujuan untuk membangun kehidupan rumah tangga

Transkripsi:

95 BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah disajikan berkenaan dengan pola komunikasi antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan pembahasan atau analisis terhadap apa yang ingin diteliti pada penelitian ini. a. Pola komunikasi antara ayah dan anak remaja pasca perceraian Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain, dalam penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan bagaimana bentuk atau pola proses penyampaian suatu pernyataan atau informasi dari seorang ayah dan anaknya pasca perceraian. Perceraian merupakan suatu peristiwa perpisahan secara resmi antara pasangan suami istri dan mereka berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami istri. Mereka tidak lagi hidup dan tinggal serumah bersama, karena tidak ada ikatan yang resmi. Di dalam Islam, perceraian merupakan sesuatu yang tidak disukai oleh Islam tetapi dibolehkan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu. 39 Mereka yang telah bercerai dan memiliki anak, maka perpisahan itu bisa jadi menimbulkan dampak psikologis atau masalah psikoemosional bagi anak-anak. Anak merupakan korban yang paling terluka ketika orang tuanya bertengkar atau 39 http://.ms.wikipedia.org/wiki/perceraian-dalam-islam. diakses tanggal 8 maret 2015

96 memutuskan untuk bercerai. Dampak lainnya bisa jadi mempengaruhi komunikasi yang terjadi dalam keluarga perceraian khususnya bagi anak remaja dan ayahnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan pada dasarnya komunikasi antara ayah dan anak pasca penceraian terjalin walaupun masing-masing pasangan ayah dan anak dalam penelitian ini melakukan dengan cara dan menggunakan media komunikasi yang berbeda-beda. Dalam pengertian pragmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, tatap muka, atau via media massa maupun media nonmassa, misalnya surat, telepon, dan sebagainya, begitu halnya dengan para pasangan ayah dan anak dalam penelitian ini, mereka melakukan komunikasi ada yang secara lisan atau via media (telepon atau handphone) Responden pertama yakni PP ( ayah) dan LP (anak) melakukan komunikasi lisan secara langsung hanya satu bulan sekali. Keterbatasan komunikasi PP dan LP disebabkan karena pekerjaannya, sedangkan untuk isi dari komunikasi biasanya untuk menanyakan keadaan anak dan kebutuhan anaknya. Sedangkan untuk pola komunikasi PP dan LP termasuk dalam model stimulus respons. Menurut model ini S-R, dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus (rangsangan) tertentu. 40 Pola komunikasi yang biasanya terjadi dalam pola ini menunjukkan 40 A.W. Widjaja,Ilmu Komunikasi Pengantar Studi., h. 114.

97 komunikasi sebagai suatu proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. 41 Pola S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Ketika LP sebagai pihak penerima memberikan reaksi atas aksi yang dilakukan ayahnya. Model ini adalah pola komunikasi yang sederhana. Hal ini dapat diketahui dari isi komunikasi yang dilakukan LP dengan ayahnya yang sebatas menjalankan peran anak dan tidak pernah membahas mengenai masalah pribadinya. Sedangkan untuk pasangan AP dan FP yang kerap lebih sering melakukan komunikasi melalui telepon atau sms dan bertemu kadang dua bulan sekali sifatnya lebih intens dan lebih mendalam. Hal ini disebabkan isi komunikasi yang dilakukan AP banyak memberikan nasehat kepada FP. Selain itu juga FP yang kerap sangat terbuka untuk masalah pribadi sehingga pola komunikasi AP dan FP termasuk dalam pola komunikasi model interaksional karena dalam model ini adanya umpan balik (feed back). 42 Ketika FP berkomunikasi dengan ayahnya ia sudah terbiasa membicarakan hal pribadi dan kemudian ia mendapat respon dari ayahnya baik itu..berupa nasehat atau saran. Model interaksional ini menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain komunikasi b.erlangsung dua arah, dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada.. 41 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga., h. 38.. 42 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, dan Aplikasi..., h.42-43.

98 pengiri.m. 43 Model interaksional ini berlawanan dengan model S-R. Sementara model S-R mengasumsikan manusia adalah pasif, model interaksional menganggap manusia jauh leb.ih aktif. 44. Umpan balik dapat berupa verbal maupun nonverbal, umpan balik amat membantu komunikator untuk mengetahui apakah pesan mereka telah tersampaikan atau tidak dan sejauh mana pencapaian makna terjadi. 45 Disamping itu responden MP dan RP melakukan komunikasi melalui telepon tiap bulannya dan dalam hal bertemu langsung (tatap muka) hanya tiga bulan sekali dan komunikasinya pun hanya menanyakan kabar dan keperluan anaknya. Sedangkan pola komunikasi MP dan RP termasuk dalam model stimulus-respons. Menurut model ini S-R, dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus (rangsangan) tertentu. 46 Pola komunikasi yang biasanya terjadi dalam pola ini menunjukkan komunikasi sebagai suatu proses aksi-reaksi yang sangat sederhana. 47 Pola S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Ketika RP sebagai pihak penerima memberikan reaksi atas aksi yang dilakukan ayahnya. Model ini adalah pola komunikasi yang sederhana. Hal ini dapat diketahui dari isi komunikasi yang 43 Syaiful Rohim, Teori Komunikai: Perspektif, Ragam, dan Aplikasi., h. 15. 44 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga., h. 42. 45 Syaiful Rohim, Teori Komunikai: Perspektif, Ragam, dan Aplikasi., h. 15. 46 A.W. Widjaja,Ilmu Komunikasi Pengantar Studi., h. 114. 47 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga., h. 38.

99 dilakukan LP dengan ayahnya yang sebatas menjalankan peran anak dan tidak pernah membahas mengenai masalah pribadinya. Sedangkan untuk masalah etika komunikasi untuk ketiga responden khususnya pada anak dalam melakukan komunikasi terhadap ayahnya dapat disimpulkan dengan etika yang baik. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan berkomunikasi itu dengan penuh beradab, penuh penghormatan, penghargaan terhadap orang yang diajak bicara, dan sebagainya. Ketika berbicara dengan orang lain, Islam memberikan landasan yang jelas tentang tata cara berbicara. Apalagi konteksnya berkomunikasi dengan orang tua yang di maksud dalam penelitian ini adalah ayah. Sebagaimana etika atau penghormatan anak kepada ayah termasuk dalam qawlan karimah. Sebagaimana firman Allah surah al-israa ayat 23 sebagai berikut: Ayat di atas menuntut agar apa yang disampaikan kepada orang tua bukan saja yang benar dan tepat, bukan saja juga yang sesuai dengan adat kebiasaan baik dalam suatu masyarakat,tetapi ia juga harus yang terbaik dan termulia, dan kalaupun seandainya orang tua melakukan sesuatu kesalahan terhadap anak, kesalahan itu harus dianggap tidak ada/dimaafkan (dalam arti dianggap tidak pernah ada dan terhapus dengan sendirinya) karena tidak ada orang tua yang bermaksud buruk

100 terhadap anaknya. 48 Dalam ayat ini juga memerintahkan kepada anak agar selalu berbakti kepada orang tua. Penghormatan kepada kedua orang tua tidak mesti melalui sikap dan perilaku yang baik, melalui perkataan yang sopan dan penuh hormat juga sebagai wujud penghormatan anak kepada orang tua. Bahkan tidak hanya kepada orang tua, kepada orang lain atau orang yang lebih tua, seorang anak harus berkata sopan dan penuh hormat. 49 Ketiga responden (anak) tersebut termasuk juga dalam qawlan ma rufan yakni komunikasi anak terhadap ayahnya dalam perkataan dengan ungkapan yang baik dan pantas. Sebagaimana firman al-baqarah ayat 263 sebagai berikut: Ayat diatas menjelaskan bahwa orang yang tidak mampu bersedekah akan tetapi dia dapat mengucapkan kata-kata yang menyenangkan atau tidak menyakitkan hati dan memaafkan orang lain adalah lebih baik dari orang yang bersedekah tetapi sedekahnya itu diiringi dengan ucapan-ucapan yang menyakitkan hati dan menyinggung perasaan. Hal ini juga sesuai dengan ketiga responden (anak) yang selalu berkata dengan ucapan yang baik kepada ayahnya dan tidak pernah membantah ayahnya. 107. 48 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur an...,h.66. 49 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga...,h. 106-

101 b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola komunikasi antara ayah dan anak remaja pasca penceraian. Komunikasi bagi kebanyakan orang dianggap sebagai sesuatu hal yang mudah, semudah orang menghembuskan nafas, sehingga orang merasa tidak perlu mempelajarinya. 50 Padahal berkomunikasi itu tidak mudah. Terkadang seseorang dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. Di lain waktu seseorang mengeluh tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. apa yang ingin disampaikan tidak dapat dimengerti dengan baik oleh orang lain. Mereka mengeluh tentang kesenjangan komunikasi antara dirinya dan keluarga, terutama dengan anakanaknya. 51 Dari hasil penelitian ini dapat di identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola komunikasi antara ayah dan anak pasca perceraian. Faktor yang mempengaruhi pola komunikasi ketiga pasangan ayah dan anak dalam penelitian ini yang pertama dikarenakan citra diri, sebagai seorang ayah. Citra diri atau merasa diri, maksudnya sama saja, ketika orang berhubungan dan berkomunikasi dengan seorang lain, dia mempunyai citra diri, dia merasa dirinya sebagai apa dan bagaimana. Setiap orang mempunyai gambaran tertentu mengenai dirinya, statusnya, kelebihan dan kelebihannya. Gambaran itulah yang menentukan apa apa dan bagaimana ia berbicara, menjadi menyaring bagi apa yang berlangsung di sekitarnya. Dengan kata 50 Maslina, Konsep Etika Komunikasi Menurut Jalaluddin Rakhmat ( Banjarmasin: Antasari Press, 2006), h. 1. 51 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga., h. 62.

102 lain, citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang. Dalam penelitian ini ketiga ayah merasa diri sebagai ayah yang bertanggung jawab, oleh karena itu bagi mereka peran dan tanggung jawab terutama pada nafkah dan juga hubungan dengan anak harus tetap terjalin dengan baik, walaupun memang dari sisi intensitas pertemuan secara langsung termasuk jarang. Sedangkan faktor yang kedua yang mempengaruhi pola komunikasi antara ayah dan anak pasca perceraian, yaitu faktor suasana psikologis. Suasana psikis yang sangat berperan dalam sebuah komunikasi, misalnya komunikasi akan sulit berlangsung bila seseorang dalam keadaan sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa iri hati, diliputi prasangka, dan suasana psikologis lainnya. Dalam kasus komunikasi ayah dan anak pasca perceraian tampaknya kondisi psikis anak termasuk baik dan positif, artinya tidak mengalami suasana yang negatif sehingga mempengaruhi komunikasi. Hal ini sesuai dengan ketiga responden anak tersebut karena mereka tidak merasa benci kepada ayahnya meskipun orang tua mereka bercerai. Akan tetapi, dalam hal komunikasi tetap berjalan dengan cukup baik. Faktor yang ketiga yaitu lingkungan fisik, komunikasi dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja, dengan gaya dan cara yang berbeda tergantung lingkungan fisik. Pada responden PP dan LP juga dengan MP dan RP jarak yang berjauhan dan tempat tinggal serta sinyal mempengaruhi pola komunikasi mereka. Sedangkan AP dan FP faktor yang mempengaruhi komunikasi mereka karena tidak di izinkan oleh mantan istri dan keluarga dari mantan istrinya sehingga komunikasi antara AP dan FP hilang beberapa tahun tak ada komunikasi.