PROFIL DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI I. SEJARAH SINGKAT Pada tahun 1952 hingga 1965 Kantor Koperasi yang ada di Bali bernama Inspeksi Koperasi Propinsi Sunda Kecil berkedudukan di Jalan Rijasa No. 1 Kreneng Denpasar yang di pimpin oleh I Gusti Gde Raka. Tahun 1965 dalam kepemimpinan I Gusti Gde Raka ada penyempurnaan nama menjadi Perwakilan Direktorat Koperasi Daerah Tingkat I Bali yang berkedudukan di Denpasar. I Gusti Gde Raka cukup lama memimpin Koperasi di Bali pada akhirnya diganti oleh I Made Djapa, BA yang memimpin tahun 1965 hingga 1967. Pada tahun 1967 Perwakilan Direktorat Koperasi daerah tingkat I Bali berkedudukan di Jakarta, sedangkan untuk di Bali Direktorat Koperasi Provinsi Bali berkedudukan di Jalan Rijasa No. 1 Kreneng Denpasar yang di pimpin oleh Drs. I. W. D. Punarbhawa dari tahun 1967 sampai dengan tahun 1969. Setelah bergabung dengan Departemen Dalam Negeri kurang lebih 3 (tiga) tahun maka pada tahun 1969 kembali lagi masuk Departemen Transmigrasi dan Koperasi di Jakarta, sedangkan untuk di Bali bernama Direktorat Koperasi Provinsi Bali berkedudukan di Denpasar yang menjadi Kepala adalah Bapak Soetikno dari tahun 1969 hingga 1978. Pada masa kepemimpinan Bapak Soetikno pada tahun 1975 pemerintah pusat membangun gedung/prasarana pendidikan dan latihan di Bali dengan nama PUSDIKOP (Pusat Pendidikan Koperasi) yang diresmikan oleh Dirjen Koperasi yakni Bapak Ir. Ibnu Sudjono. Perkembangan berikutnya nama PUSDIKOP dirubah menjadi Balai Latihan Koperasi (BALATKOP) kemudian terakhir menjadi Balai Diklat Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah. Pada era otonomi daerah kemudian dirubah menjadi UPT Dinas dengan nama UPT Diklat Koperasi, PK dan M yang bernaung di bawah Dinas Koperasi PK dan M Provinsi Bali. Bapak Soetikno menjadi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Koperasi Provinsi Bali sampai tahun 1978 kemudian diganti oleh Bapak Drs. Achmad, terjadi pula perubahan Departemen dari Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi menjadi Departemen Perdagangan dan Koperasi sedangkan di pusat bernama Direktorat Jenderal Koperasi. Di Bali berubah pula dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Koperasi menjadi Kantor Wilayah Koperasi Provinsi Bali, yang menjadi Kepala Kantor Wilayah adalah Drs. Achmad. Pada masa kepemimpinan beliau Kantor Wilayah Koperasi Provinsi Bali pindah dari Jalan Rijasa No. 1 Kreneng Denpasar ke kompleks Niti Mandala, Jalan D.I. Panjaitan Renon Denpasar, peresmian gedung dilaksanakan oleh Bapak Prof. DR. Ir. Sudjanadi pada tanggal 11 Desember 1980. Pada tahun 1980 terjadi pergantian pimpinan dari Drs. Achmad diganti oleh Bapak Sudarlan, BA yang diberi kepercayaan menjadi Kepala Kantor Wilayah Koperasi Provinsi Bali kurang lebih selama 5 tahun yaitu sampai dengan tahun 1985 dan kemudian digantikan oleh Bapak Drs. Leman Sumantri. Akhir tahun 1987 Bapak Drs. Leman Sumantri dilantik ke Jakarta, beliau diangkat menjadi Direktur di pusat dan diganti oleh Bapak M. Indris Jusuf menjadi Kepala kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi Bali hingga tahun 1991. Pada tahun 1991 beliau jatuh sakit yang cukup lama sampai akhirnya beliau menghadap Tuhan Yang Maha Esa awal tahun 1991 dan disaat itu juga Kepala kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi Bali mengalami kekosongan. Tahun 1992 Pusat menunjuk Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi Bali yang pada saat itu di jabat oleh Bapak I Nyoman Mataram, B.Sc sebagai pelaksana tugas Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi Bali. Tahun 1992 sampai dengan tahun 1996 yang menjadi Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi Bali dipimpin oleh Soemadri Widodo, B.Sc, di mana pada tahun 1994 terjadi perubahan nama dari Departemen Koperasi Republik Indonesia menjadi Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali 1
Indonesia, sedangkan untuk di Bali menjadi Kantor Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Provinsi Bali. Tahun 1966 sampai dengan bulan Mei 2001 Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil Provinsi Bali adalah I Gusti Bagus Puspanegara, SH. Pada tahun 1999 terjadi penyempurnaan nama Departemen yaitu dari Departemen Koperasi dam Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia menjadi Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada tahun 1999, sedangkan untuk di Bali menjadi Kantor Wilayah Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali. Dengan adanya UU RI No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang dalam pelaksanaannya diawali dengan penyerahan P3D ke Pemda Bali, Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil Menengah Provinsi Bali yang dilikuidasi dalam proses menjadi Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah. Selanjutnya di antara departemen yang dilkuidasi Kantor Wilayah Departemen Koperasi, PK dan Menengah Provinsi Bali menjadi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali sesuai dengan Peraturan Daerah No. 4 tahun 2001 tanggal 21 Maret 2001. Pada Bulan Mei 2001 terjadi mutasi dari pejabat lama yang dijabat oleh I Gusti Bagus Puspanegara, S.H diganti oleh Ir. Ida Bagus Ketut Alit sesuai dengan keputusan Gubernur Bali Nomor : 821.2/6796/KEPEG, tanggal 28 Mei 2001 yang langsung menjadi Kepala Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali tahun 2008. Pada tanggal 27 Februari 2008, Ir. Ida Bagus Ketut Alit dimutasi ke Dinas Peternakan Provinsi Bali. Selanjutnya Kepala Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali diisi oleh Drs. I Made Rasma, MT sesuai dengan surat keputusan Gubernur Bali Nomor : 821.22/1302/BKD tanggal 27 Februari 2008. Drs. I Made Rasma, MT pensiun per 20 Januari 2009 dan digantikan oleh I Wayan Suasta, SH sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor : 15/04-G/HK/2009 tanggal 15 Januari 2009. Kepemimpinan dilanjutkan dengan Mutasi Eselon II pada tanggal 10 Juli 2009 dengan Keputusan Gubernur Bali Nomor : 886/04-G/HK/2009 tanggal 7 Juli 2009 dimana I Wayan Suasta, SH digantikan oleh I Dewa Nyoman Patra, SH, MH. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali 2
II. STRUKTUR DINAS III. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan : 1. Terwujudnya koperasi yang berprestasi. 2. Terwujudnya pertumbuhan koperasi dan UMKM. 3. Terwujudnya koperasi dan UMKM yang meningkat modal usahanya. 4. Terwujudnya pemasaran produk dan kemitraan KUMKM. Sasaran : 1. Meningkatnya koperasi yang berprestasi 2. Meningkatnya pertumbuhan koperasi dan UMKM. 3. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan bagi koperasi dan UMKM. 4. Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan KUMKM. Penjelasan sasaran : 1. Tumbuhnya koperasi berprestasi (koperasi yang berkualitas dan sehat) merupakan indikator keberhasilan dalam pemberdayaan koperasi. Koperasi yang berprestasi akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap koperasi dan dapat meningkatkan perekonomian daerah. Pembinaan dan pengawasan yang berkelanjutan wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam hal ini dinas koperasi dan UMKM Provinsi Bali. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali 3
2. Tumbuhnya wirausaha muda/baru diberbagai sektor diharapkan mampu menumbuhkan koperasi dan UKM. Menumbuhkan jiwa wirausaha dikalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat mempunyai nilai strategis dalam menghadapi dunia usaha. Wirausaha dibidang koperasi dan UKM akan mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dunia usaha dan perekonomian daerah. 3. Salah satu masalah yang dihadapi oleh pelaku koperasi dan UKM adalah terbatasnya akses permodalan. Terlebih lagi pelaku usaha UKM disektor informal, mereka sangat kesulitan mendapatkan penguatan modal untuk usahanya. Pemerintah daerah berkewajiban untuk memfasilitasi para pelaku koperasi dan UKM untuk mendapatkan permodalan dan untuk membangun temu kemitraan dengan kalangan perbankan, pengusaha besar dan BUMN maupun BUMD. 4. Perkembangan koperasi dan UKM membutuhkan adanya jaringan kemitraan antara lembaga sehingga akses informasi mengenai permodalan, pemasaran produk hasil koperasi dan UKM cepat bisa diketahui. Membangun kemitraan antara koperasi dan UKM serta pengusaha besar akan mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha koperasi dan UKM. Pengusaha besar mempunyai kewajiban untuk menjadi mitra bagi para pelaku koperasi dan UKM. IV. VISI DAN MISI V i s i : Terwujudnya koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berperan sebagai pelaku utama dalam perekonomian daerah yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan menuju Bali Mandara. M i s i : a. Mewujudkan koperasi yang berkualitas dan sehat. b. Menumbuhkan kewirausahaan, koperasi dan UMKM. c. Memfasilitasi pembiayaan dan penjaminan bagi koperasi dan UMKM. d. Meningkatkan kemitraan koperasi dan UMKM. V. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas Pokok : 1. Membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah yang menjadi kewenangan daerah. 2. Melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya. Fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah yang menjadi kewenangan Provinsi; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah yang menjadi kewenangan Provinsi; 3. Penyelenggaraan administrasi Dinas bidang koperasi, usaha kecil dan menengah; 4. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan 5. Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali 4
VI. LOKASI KANTOR Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali Telp. (0361) 225091, Fax. (0361) 224557 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali 5