K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/010/X/2016

dokumen-dokumen yang mirip
K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL I (KONAS 1) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/I/022/IV/2010

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/008/X/2016

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/009/X/2016

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/005/X/2016

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL I (KONAS I) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/I/020/IV/2010

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/012/X/2016

WALIKOTA TASIKMALAYA

2015, No Nomor 87 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susu

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUKU ISIAN PELAKSANAAN DAN PENILAIAN KEGIATAN P2KB (BUKU LOG) PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA DAN KOLEGIUM RADIOLOGI INDONESIA

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

BORANG SERTIFIKASI ULANG DOKTER SPESIALIS THT-KL / THT KL KONSULTAN PERHATI-KL (PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS THT BEDAH KEPALA LEHER INDONESIA)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGURUS ASPAPI

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR PASCASARJANA UNIVERITAS BRAWIJAYA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR TENTANG PELAKSANAAN FASILITASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA REGISTRASI TENAGA KESEHATAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

LOG BOOK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) DOKTER Edisi II

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sinergi PPNI-KONSIL Dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelayanan Keperawatan di Indonesia HARIF FADHILLAH

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) PERAWAT INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG AKREDITASI BERKALA ILMIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KOORDINASI SERTIFIKASI PROFESI PROVINSI JAWA TENGAH

MISI PD IAI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA. No.222, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Verifikasi. Akreditasi. Lembaga Bantuan Hukum. Organisasi Kemasyarakatan.

No Program Kerja Sasaran Indikator Hasil Agustus Juli 2017 Anggaran

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL NOMOR '6 TAHUN 2014 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 28 Tahun 2015 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA OPERASIONAL POLITEKNIK KESEHATAN TERNATE TAHUN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUKU LOG DAN BORANG PENILAIAN DIRI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DEMAK KEPUTUSAN BADAN MUSYAWARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 417/MENKES/PER/II/2011 TENTANG KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Religius, Moralis, Intelek, Profesional

KEPUTUSAN SIDANG PARIPURNA BPM 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Nomor : 06/ SIDANG PARIPURNA BPM/FK UNUD/V/2014 Tentang :

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI

MANUAL PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PELAKSANAAN SEMINAR HASIL PENELITIAN (SHP)

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan.

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN PUSAT PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA Nomor:2284/SK/DPP-PERSAGI/XI/2014 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG

Komentar dan Rekomendasi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KONGRES REGIONAL II. AIPViKI JAWA TENGAH. Semarang, 9-10 Oktober 2015

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TENGAH

Latar Belakang. Manfaat

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN BUPATI MADIUN,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, PEMBIDANGAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

Transkripsi:

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) NOMOR : K/II/010/X/2016 Tentang PENETAPAN GARIS BESAR PROGRAM KERJA PERIODE 2016 2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KONAS II DAN PEMBENTUKAN PENGURUS PUSAT TAHUN 2016 Menimbang : Mengingat : 1. Bahwa anggota/perserta KONAS memegang kekuasan tertinggi yang berkedaulatannya disalurkan melalui KONAS 2. Bahwa KONAS II Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia berwenang menetapkan Garis Besar Program Kerja Periode 2016-2021 Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia. 3. Bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan Keputusan KONAS II Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia tentang Garis Besar Program Kerja Periode 2016-2021 Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia tersebut. 1. Rapat-rapat persiapan Panitia penyelenggaraan KONAS II Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia. 2. Keputusan-keputusan KONAS II Himpunan perawat medikal bedah Indonesia Jakarta No: K/II/004/X/2016 Tentang Jadwal Acara KONAS II. 3. Keputusan-keputusan KONAS II Himpunan perawat medikal bedah Indonesia Jakarta No: K/II/005/X/2016 Tentang Tata tertib KONAS II 4. Keputusan-keputusan KONAS II Himpunan perawat medikal bedah Indonesia Jakarta No: K/II/006/X/2016 Tentang Komposisi dan Personalia Pimpinan KONAS II 5. Keputusan-keputusan KONAS II Himpunan perawat medikal bedah Indonesia Jakarta No: K/II/007/X/2016 Tentang Pembentukan Komisi dan Acuan Rapat komisi KONAS II 6. Keputusan-keputusan KONAS II Himpunan perawat medikal bedah Indonesia Jakarta No: K/II/008/X/2016 Tentang Penetapan Naskah Akademik dasar Pendirian Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia. 7. Keputusan-keputusan KONAS II Himpunan perawat medikal bedah Indonesia Jakarta No: K/II/021/X/2016 Tentang Penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia.

Memperhatikan : Permusyawaratan dalam KONAS II Himpunan Perawat Medikal Bedah Komisi yang membahas Garis Besar Program Kerja Periode 2016 2021 Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia. Menetapkan : PERTAMA : KEDUA : KETIGA : KEEMPAT : MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KONAS II HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA TENTANG PENETAPAN GARIS BESAR PROGRAM KERJA PERIODE 2016 2021 HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA. Menetapkan Garis Besar Program Kerja Periode 2016 2021 Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia Penetapan Garis Besar Program Kerja Periode 2016 2021 Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA merupakan dasar pedoman Garis Besar Program Kerja Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia. Penetapan Garis Besar Program Kerja Periode 2016 2021 sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA secara lengkap dan terinci adalah seperti tersebut pada lampiran surat keputusan ini sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan keputusan ini. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di : Surakarta Tanggal : 29 Oktober 2016 KONGRES II KETUA SEKRETARIS ANGGOTA : Ns. Eko Winarto, M.Kep., Sp.KMB : Ns. Urip Rahayu, M.Kep., Sp.KMB : Ns. Paulus Subiyanto, M.Kep., Sp.KMB Ns. Siti Khoiroh, M.Kep. Ns. Agianto, MN

Lampiran Keputusan KONAS II Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia Nomor : K/II/010/X/2016 Tentang : Garis Besar Program Kerja Periode 2016 2021 ============================================= GARIS BESAR PROGRAM KERJA HIPMEBI 2016-2021 Bidang Organisasi dan Kaderisasi 1. Sosialisasi HIPMEBI a. Memperkenalkan HIPMEBI sebagai badan kelengkapan PPNI untuk ditindaklanjuti kepengurusannya di tingkat propinsi, kabupaten dan kota b. Memperkenalkan Profil HIPMEBI kepada anggota, institusi pelayanan kesehatan dan pendidikan yang ada di Indonesia melalui kegiatan-kegiatan ilmiah seperti seminar, lokakarya,workshop, audiensi, dan kerjasama dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat medikal bedah, serta kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya c. Memperkenalkan Profil HIPMEBI kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik, penerbitan website HIPMEBI, kegiatan-kegiatan ilmiah maupun sosial di tengah masyarakat seperti pengabdian masyarakat dan penyuluhan kesehatan d. Memperkenalkan Profil HIPMEBI kepada Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah melalui kegiatan-kegiatan seperti : dialog dan audiensi 2. Pembinaan dan Penguatan Kepengurusan a. Mendorong terbentuknya kepengurusan HIPMEBI Propinsi, kabupaten dan kota b. Mengembangkan mekanisme dan jejaring komunikasi antara pusat, propinsi dan kabupaten/kota dan himpunan bagian lain dalam lingkup keilmuan medikal bedah c. Pembinaan tata kelola organisasi dan pemberdayaan pengurus propinsi tentang pembinaan organisasi d. Pengembangan capacity building: pengembangan motivasi dan loyalitas terhadap organisasi misalnya melalui pelatihan leadership, soft skill. 3. Peningkatan Pembentukan Sistem Rekrutmen Anggota HIPMEBI a. Mempersiapkan instrumen registrasi. b. Menyediakan informasi keanggotaan secara up to date. c. Mengkoordinasikan sistem informasi manajemen keanggotaan kepada Pengurus Pusat d. Tersedianya perangkat Sistim Keanggotaan secara on-line. Bidang Hukum dan Pemberdayaan Politik 1. Pembentukan Tim Advokasi Hukum a. Memberi masukan kepada PPNI Pusat melalui HIPMEBI pusat tentang alur hukum di bidang Keperawatan Medikal Bedah. b. Membuat alur penyelesaian masalah hukum dan etik dalam bidang Keperawatan Medikal Bedah. c. Mendampingi dan memberikan perlindungan atau advokasi kepada anggota HIPMEBI yang mempunyai masalah hukum.

d. Merespon fenomena dan isu-isu yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan medikal bedah. e. Pemberdayaan pengurus propinsi terkait dengan isu-isu hukum f. Menguatkan koordinasi dengan PPNI terkait dalam permasalahan hukum anggota HIPMEBI 2. Mengidentifikasi peraturan perundangan terkait perawat dan keperawatan, baik Nasional dan Internasional 3. Mengidentifikasi aspek-aspek politik Hipmebi dan keperawatan Indonesia 4. Merencanakan dan mempersiapkan pemberdayaan politik 5. Membangun jejaring kerjasama dengan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan politik, hukum dan pemerintahan 6. Menguatkan eksistensi HIPMEBI dalam organisasi induk PPNI Bidang Hubungan Dalam Negeri/antar Lembaga Mengidentifikasi, merencanakan dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan pihak-pihak organisasi / lembaga pemerintah dan non pemerintah yang berpotensi saling menguntungkan Bidang Hubungan Luar Negeri Mengidentifikasi, merencanakan dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan pihak-pihak organisasi LN yang berpotensi saling menguntungkan Bidang Pendidikan dan Pelatihan 1. Mengembangkan DIKLAT medikal bedah untuk perawat KMB a. Berkontribusi dalam mempelajari kurikulum dan menilai bobot muatan KMB pada pendidikan tinggi keperawatan 2. Mengembangkan DIKLAT perawat medikal bedah sesuai keahlian a. Mempelajari DIKLAT perawat yang telah ada dan menilai bobot muatan medikal bedah didalamnya b. Mempelajari kurikulum pelatihan dari Negara lain c. Menyusun draft kurikulum pelatihan perawat medikal bedah d. Sosialisasi draft kurikulum pelatihan dengan KemKes, PPNI, AIPNI, RS, Kolegium, Kedokteran dan pihak-pihak lain yang terkait e. Menetapkan kurikulum pendidikan dan pelatihan medikal bedah sesuai keahlian f. Menyelenggarakan Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) 3. Menyusun standar kompetensi perawat medikal bedah a. Menelaah muatan kompetensi KMB dalam pendidikan perawat yang telah ada b. Menelaah kompetensi perawat medikal bedah dari Negara lain c. Menyusun draft kompetensi perawat medikal bedah d. Sosialisasi draft kompetensi dengan KemKes, PPNI, AIPNI, RS, Kolegium, Kedokteran dan pihak-pihak lain yang terkait e. Menetapkan kurikulum Standar kompetensi perawat medikal bedah.

4. Mengembangkan program sertifikasi perawat medikal bedah a. Menelaah kurikulum pendidikan/latihan yang telah dietapkan HIPMEBI b. Melakukan pemilahan dan penjenjangan terhadap kurikulum c. Melakukan sosialisasi terhadap program sertifikasi d. Mengajukan program sertifikasi kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan pengakuan e. Pelaksanaan program sertifikasi f. Monitoring dan evaluasi program sertifikasi 5. Mengembangkan standar pendidikan dan pelatihan perawat medikal bedah a. Menelaah kurikulum pendidikan/latihan yang telah dietapkan HIPMEBI b. Mengembangkan standar manajemen pendidikan/latihan c. Menentukan kriteria tempat dan fasilitas pendidikan/pelatihan d. Menentukan kriteria pelatih atau instruktur e. Menentukan kriteria peserta f. Menentukan standard kelulusan g. Monitoring dan evaluasi standar diklat Bidang Penelitian 1. Membuat Jurnal HIPMEBI a. Menyusun rancangan jurnal b. semua anggota HIPMEBI bisa memasukkan artikel dan hasil penelitian c. akreditasi jurnal 2. Mengembangkan Penelitian, Continuing Nursing Education (CNE) dan Evidence-based KMB a. Mengidentifikasi masalah b. Membuat rancangan penelitian c. Melaksanakan proses penelitian d. Seminar hasil penelitian e. Mempublikasikan hasil penelitian: pada jurnal-jurnal dalam maupun luar negeri f. Melaksanakan hasil penelitian g. Menerapkan EBN-EBN terbaru h. Monitoring dan evaluasi proses penelitian 3. Meningkatkan kontribusi anggota HIPMEBI berlangganan 4. Membuat penelitian dalam ruang lingkup KMB Bidang Sistem Informasi dan Komunikasi 1. Membangun jejaring sistem informasi dan komunikasi berdasarkan prinsip kemitraan profesional dengan intraprofesi, interprofesi, interorganisasi baik lembaga pemerintah maupun swasta dalam dan luar negeri o Intraprofesi Jadwal online bersama (silaturahmi) o Interprofesi, interorganisasi Mengadakan konsultasi keperawatan medikal bedah live di radio dan TV o Berperan aktif dalam acara bakti sosial dalam lingkup lokal maupun nasionaal (donor darah, perawatan gratis)

2. Publikasi tentang HIPMEBI kepada seluruh masyarakat serta organisasi dalam dan luar negeri a. Web site : khusus HIPMEBI b. Media cetak / elektronik : - Buletin (triwulan/semester) - Mempublikasikan hasil kerja litbang (jurnal) 3. Mengembangkan sistem komunikasi dari pusat ke daerah dan sebaliknya 4. Studi banding tentang keperawatan medikal bedah di dalam dan luar negeri Bidang Pelayanan 1. Mengadakan pengabdian masyarakat a. Mensukseskan bulan bakti PPNI b. Bekerja sama dalam pengabdian masyarakat dengan organisasi lain Mendukung kegiatan-kegiatan organisasi dunia dan nasional yang berkaitan dengan KMB (Ex: Hari Diabetes sedunia : Test glukosa darah gratis) 2. Penyusunan standar praktik keperawatan medikal bedah a. Menyusun draft standard baru praktik keperawatan medikal bedah melalui workshopworkshop a. Menetapkan standard praktik medikal bedah a. Sosialisasi draft standard baru dengan Kemenkes, PPNI, RS, dan pihak-pihak lain yang terkait a. Mengevaluasi dan merevisi standar praktek keperawatan medikal bedah secara berkala. 3. Penyusunan pedoman praktik keperawatan medical bedah a. Menyusun draft pedoman praktik keperawatan medikal bedah b. Menetapkan pedoman praktik keperawatan medikal bedah c. Sosialisasi draft pedoman dengan Kemenkes, PPNI, RS, Kolegium, dan pihak-pihak lain yang terkait d. Mengevaluasi dan merevisi standar praktek keperawatan medikal bedah secara berkala. 4. Pengembangan standard praktek keperawatan medikal bedah a. Menyusun draft standard praktek keperawatan medikal bedah a. Menetapkan standard praktek keperawatan medikal bedah a. Sosialisasi draft standard praktek keperawatan dengan Kemenkes, PPNI, RS, Kolegium, Kedokteran dan pihak-pihak lain yang terkait a. Mengevaluasi dan merevisi standar praktek keperawatan medikal bedah secara berkala 5. Penyusunan standard alat keperawatan medikal bedah di dalam dan pra RS a. Melakukan telaah atas dokumen standarisasi alat yang telah ada b. Melakukan kunjungan kerja ke tempat dengan pelayanan perawatan medikal bedah yang bisa dijadikan contoh acuan (KERJASAMA DENGAN DIKLAT) c. Menyusun standard alat keperawatan medikal bedah di dalam dan di luar RS d. Melakukan sosialisasi standard alat keperawatan medikal bedah

6. Pengembangan sistem manajemen resiko perawat medikal bedah a. Menyusun sistem manajemen resiko perawat medikal bedah di dalam dan di luar RS b. Melakukan kunjungan kerja ke tempat dengan pelayanan perawatan medikal bedah yang bisa dijadikan contoh acuan (KERJASAMA DENGAN DIKLAT) c. Melakukan sosialisasi standard alat keperawatan medikal bedah d. Monitor dan evaluasi pengembangan sistem manajemen risiko perawat medikal bedah Bidang Kesejahteraan. 1. Mengadakan pelatihan enterpreneurship bagi seluruh anggota hipmebi 2. Menyusun system pengakuan dan renumerasi perawat medikal bedah a. Mempelajari system penghargaan dan penjenjangan perawat yang telah diterbitakan oleh PPNI atau Kemenkes atau instansi lain yang berwenang b. Membuat system penjenjangan perawat medikal bedah c. Sosialisasi draft system pengakuan da renumerasi dengan Kemenkes, PPNI, RS, Kolegium, Kedokteran dan pihak-pihak lain yang terkait. 3. Membentuk lembaga pendidikan dan latihan perawat medikal bedah a. Membuat bussines plan: seminar, pelatihan, field trip (family gathering, study banding) b. Membuat struktur dan pengurusan lembaga diklat (kepaniteraan) c. Membuat perizinan d. Melaksanakan program diklat e. Monitoring dan evaluasi program 4. Meningkatkan peran perawat medikal bedah dalam enterprenuership a. Membuat bussines plan b. Membuat struktur dan pengurusan lunit usaha organisasi c. Membuat perizinan d. Melaksanan usaha e. Monitoring dan evaluasi unit 5. Kerjasama dengan sponsor, Contoh :Kerjasama denga perusahasaan Alkes (Membuat proposal kerjasama) Ditetapkan di : Surakarta Tanggal : 29 Oktober 2016

KONGRES II KETUA SEKRETARIS ANGGOTA : Ns. Eko Winarto, M.Kep., Sp.KMB : Ns. Urip Rahayu, M.Kep., Sp.KMB : Ns. Paulus Subiyanto, M.Kep., Sp.KMB Ns. Siti Khoiroh, M.Kep. Ns. Agianto, MN