Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis kesesuaian rpp dan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun

Profil kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal fisika materi cahaya ditinjau dari gaya belajar di SMPN 2 Wungu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Pengembangan modul berbasis discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

Penerapan STAD pada materi pembiasan dan lensa terhadap prestasi belajar

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Problematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP

EtnosainsdanPeranannyaD alammenguatkankarakter Bangsa

Upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar fisika menggunakan Hands On Learning dengan Model Direct Intruction kelas X IPA 2

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENINGKATAN MOTIFASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PLUS

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. *Keperluan Korespondensi, telp: ,

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Penggunaan Hands On Lerning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gresi Gardini, 2013

ANALISIS UJI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MAN 2 MADIUN KELAS XI IPA 2 DALAM MENYELESAIKAN SOAL TERMODINAMIKA. Prodi Pendidikan Fisika FPMIPA

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KOTA BLITAR

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk mencapai

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Spontaneous Group Discussion

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

Penerapan Model-Eliciting Activities (MEAs) pada Materi Peluang di Kelas X SMA Negeri 1 Banda Aceh

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

Universitas Sebelas Maret, 57126

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu mata pelajaran sains yang diberikan pada jenjang pendidikan

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Efektivitas Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Sistem Koloid dengan Menggunakan Model Pembelajaran Partner Switch

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

Pengembangan tahap awal instrumen tes berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill - hots) mata pelajaran fisika

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA MENURUT POLYA

KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

,, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 M/1436 H

Pengembangan modul IPA fisika berbasis discovery untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VIII SMP negeri 1 Puhpelem

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

UPAYA PENINGKATAN KONSEP DIRI, PERILAKU SISWA, DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN TEKNIK KLARIFIKASI NILAI

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah

Analisis kebutuhan siswa terhadap pembelajaran fisika berbasis inkuiri di sekolah menengah atas

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 68 Makalah Pendamping Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa ISSN : 2527-6670 Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun Mayranti Susilowati 1, Purwandari 2, Mislan Sasono 3 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Madiun 2 Dosen Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Madiun 3 Dosen Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Madiun Email: 1 maayrantis@gmail.com, 2 purwandari@unipma.ac.id, 3 Mislan@unipma.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi pada keterlaksanaan KTSP dan mengetahui keterlaksanaan KTSP ditinjau dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Penelitian ini dilakukan pada semester II SMP Negeri 3 Madiun kelas VIII B dengan jumlah 32 siswa, kelas VIII C 32 siswa dan 2 guru IPA seta wakil kepala kurikulum. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi, angket, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan KTSP tentang penilaian dalam matri IPA di SMP Negeri 3 Madiun masih ada kendala. Kendala yang dirasakan adalah keanekaragaman kemampuan peserta didik pada ranh kognitif, afektif maupun ranah psikomototrik. Berdasarkan hasil angket pelaksanaan standar penilaian yang disebarkan untuk guru dan siswa diperoleh skor sebesar 82,5 % untuk guru, sedangkan untuk siswa sebesar 75,61 %. Dari hasil tersbut makan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan standar penilaian untuk materi IPA di SMP Negeri 3 Madiun sudah berjalan dengan baik. Pemahaman guru IPA di SMP Negeri 3 Madiun terhadap KTSP sangat baik. Perencanaan Pembelajaran berada pada kategori sangat baikdan pelaksanaan pembelajaran berada pada kategori sangat baik. Kata kunci: pemahaman KTSP, perencanaan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran Pendahuluan Bagi bangsa Indonesia pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan adalah sebuah usaha dalam mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, para penyelenggara negara yaitu melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan berbagai usaha. Usaha yang dilakukan adalah dengan merumuskan kurikulum pendidikan sebagai jawaban atas tantangan yang ada sehingga usaha yang dilakukan membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama pula. Dalam hal ini lahirlah sebuah kurikulum baru sebagai penyempurna dari kurikulum sebelumnya (2004) yaitu dengan Kurikulum Avaliable online at : http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/snpf

ISSN: 2557-8944 69 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui kurikulum ini pihak sekolah diberi kebebasan yang sama dalam menyusun silabus sesuai dengan kebutuhan. Dalam perjalanannya dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan sepuluh kurikulum, yakni delapan kali terjadi sebelum era otonomi daerah yakni kurikulum 1947, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1973 (proyek Perintis Sekolah Pembangnan), kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum SMK 1999 (kurikulum 1994 yang disempurnakan), dan dua kali terjadi setelah era otonomi daerah yaitu kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dan yang terakhir kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Perubahan kurikulum merupakan hal yang biasa untuk merespon perkembangan masyarakat yang begitu cepat. Pendidikan juga harus mampu menyesuaikan dinamika yang berkembang dalam masyarakat, terutama tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Semua itu bisa dijawab melalui perubahan kurikulum. Untuk itulah berdasarkan UU. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP. 19 tahun 2005, mengamanatkan disusunnya kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu KTSP. Penyusunannya harus disesuaikan dengan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Pengelolaan dan Standar Penilaian serta berpedoman pada acuan oleh Badan Standar Nasioanal Pendidikan (BSNP). Maka dari itulah Departemen Pendidikan Nasioanal dan Departemen Agama mulai tahun 2007/2008 menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pada setiap sekolah terdapat guru dengan mata pelajaran yang berbedabeda yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan ilmu pengetahuan peserta didik dan penilaian sebagai bukti tingkat kecerdasan dan kemampuan siswa. Maka dalam hal ini, penulis ingin meneliti bagaimana tingkat keterlaksanaan guru dalam menilai berdasarkan KTSP, khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi khusus Fisika. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 3 Madiun. Adapun waktu penelitian ini mulai dari penyusunan proposal hingga pembuatan laporan penelitian dimulai dari Maret 2017 sampai dengan bulan Agustus 2017. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian kualitatif dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Penelitian kualitatif bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna (Sugiyono, 2013: 8-9). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:147), penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variable, gejala atau keadaan (Suharsimi Arikunto,2013: 234). Analisis Keterlaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan... (Mayranti Susilowati)

70 ISSN: 2527-6670 Melalui penelitian kualitatif ini, peneliti akan menganalisis dan menjabarkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal fisika materi cahaya berdasarkan gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Madiun. Penelitian ini menghasilkan data tentang analisis keterlaksanaan tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP kelas VIII di SMP Negeri 3 Madiun. Responden dalam penelitian adalah 2 guru dan 62 siswa. Untuk guru terdapat tes angket tentang pemahaman dan pelaksanaan KTSP, dimana pemahaman KTSP terdiri 20 butir soal dan pelaksanaan KTSP terdiri dari 25 butir soal yang didalamnya terdapat perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Tes angket tidak hanya untuk guru, tetapi untuk siswa yaitu tentang keterlaksanaan KTSP yang berjumlah 25 butir soal. Berikut hasil penelitian dari angket: a. Pemahaman guru IPA tentang KTSP Data mengenai pemahaman guru IPA SMP Negeri 3 Madiun tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperoleh dari angket dan wawancara. Hasil analisis data angket mengenai pemahaman guru IPA tentang KTSP disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1 Hasil angket pemahaman guru IPA tentang KTSP Guru 1 X1 67 83,75 Sangat Baik 2 X2 75 93,75 Sangat Baik Rata-Rata 71 88,75 Sangat Baik b. Perencanaan pembelajaran IPA Perencanaan pembelajaran IPA yang diteliti adalah perangkat pembelajaran yang dibuat guru, meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Data mengenai perencanaan pembelajaran ang dilakukan guru IPA diperoleh dari angket, wawancara dan analisis dokumen. Hasil analisis data angket pada aspek perencanaan pembelajaran disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2. Hasil analisis angket guru IPA pada aspek perencanaan pembelajaran guru 1 X1 8 100 sangat baik 2 X2 6 75 baik Rata-Rata 7 87,5 sangat baik Berdasarkan hasil angket tersebut, diperoleh data bahwa prencanaan pembelajaran yang dilakukan guru IPA SMP Negeri 3 Madiun dikategorikan sangat baik dengan persentase 87,5 % c. Pelaksanaan pembelajaran IPA Data mengenai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru IPA SMP Negeri 3 Madiun diperoleh dari angket. Hasil analisis data angket guru pada aspek pelaksanaan pembelajaran disajikan dalam tabel berikut: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III Juli 2017: 68 73

ISSN: 2557-8944 71 Tabel 3. Hasil analisis angket guru IPA pada aspek pelaksanaan pembelajaran guru 1 X1 61 84,7222 Sangat Baik 2 X2 60 83,3333 Sangat Baik Rata-Rata 60,5 84 Sangat Baik Berdasarkan hasil angket tersebut, diperoleh data bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Madiun dikategorikan sangat baik dengan ratarata persentase 84%. Hal ini didukung oleh hasil angket siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru IPA dikategorikan baik. Hasil analisis data angket siswa disajikan dalam tabel berkut: Tabel 4. Hasil analisis data angket siswa pada aspek pelaksanaan pembelajaran IPA guru 1 X1 43,88 68,55 Baik 2 X2 48,19 75,29 Baik Rata-Rata 46 72 Baik Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Madiun terdiri dari beberapa tahap yaitu kegiatan awal (pembukaan), kegatan inti, dan kegiatan akhir (penutup). d. Penilaian pembelajaran IPA Data mengenai penilaian pembelajaran yang dilakukan guru IPA di SMP Negeri 3 Madiundperoleh dari angket, wawancara dan observasi. Hasil analisis data angket guru pada aspek penilaian pembelajaran disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5. Hasil analisis angket guru IPA pada aspek penilaian pembelajaran guru 1 X1 16 80 Sangat Baik 2 X2 17 85 Sangat Baik Rata-Rata 16,5 82,5 Sangat Baik Berdasarkan hasil angket tersebut, diperoleh data bahwa penilaian pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Madiun dikategorikan sangat baik dengan persenatse 82,5%. Hal ini didukung oleh hasil angket siswa tentang penilaian pembelajaran IPA yang dilakukan guru dikategorikan baik. Hasil analisis data angket siswa disajikan dalam tabel berikut: Tabel 6. Hasil analisis data angket siswa pada aspek penilaian pembelajaran guru Analisis Keterlaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan... (Mayranti Susilowati)

72 ISSN: 2527-6670 1 X1 16 80 Sangat Baik 2 X2 17 85 Sangat Baik Rata-Rata 16,5 82,5 Sangat Baik e. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan KTSP pada pembelajaran matematika Berdasarkan hasil wawancara, faktor yang mendukung pelaksanaan KTSP pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Madiun adalah sarana dan prasarana pembelajaran di SMP Negeri 3 Madiun secara kuantitatif maupun kualitatif sudah cukup memadai. Berdasarkan hasil observasi, sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 3 Madiun antara lain: ruang kelas, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang komputer, fasilitas internet, dan sebagainya. Selain itu, faktor pendukung lainnya yaitu adanya program-program sekolah dalam rangka implementasi KTSP yaitu dengan mengadakan sosialisasi mengenai konsep-konsep dasar KTSP, adanya tim pengembang dan penyusun KTSP yang bertugas antara lain menjadi koordinator penyusunan dan pengembangan KTSP, membuat struktur program KTSP untuk satu tahun ajaran, menjadi motor penggerak bagi terlaksananya KTSP; serta adanya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Berdasarkan wawancara, faktor yang menghambat pelaksanaan KTSP pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Madiun antara lain: terbatasnya waktu sehingga penggunaan berbagai metode pembelajaran yang variatif, selama ini belum bisa berlangsung secara optimal. Selain itu, masih banyak siswa yang kurang siap untuk mandiri dalam belajar, hal ini karena siswa masih terbiasa dengan sistem konvensional yaitu siswa pasif dalam pembelajaran. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai keterlaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Madiun, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan: 1. Pemahaman guru IPA di SMP Negeri 3 Madiun mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah sangat baik dengan persentase rata-rata 88,75%. Guru mampu memahami konsep dasar KTSP seperti pengertian KTSP, SKL, SI, dan memahami bagaimana perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian pembelajaran berdasarkan KTSP. 2. Perencanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Madiun sudah terlaksana dengan baik dengan persentase rata-rata 87,5%. Sebelum pembelajaran, guru menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlebih dahulu. Namun, masih ada guru yang belum menyusun RPP. 3. Pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan KTSP di SMP Negeri 3 Madiun dalam pembelajaran menerapkan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian latihan soal. Untuk penggunaan metode diskusi dan berbagai metode pembelajaran variatif lainnya, serta media pembelajaran belum berlangsung secara optimal. 4. Penilaian pembelajaran IPA berdasarkan KTSP di SMP Negeri 3 Madiun sudah terlaksana dengan baik dengan persentase rata-rata 82,5%. Guru menitikberatkan penilaian pada aspek kognitif dan afektif, sedangkan penilaian pada aspek psikomotorik belum berlangsung optimal. Guru juga menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas dengan mengadakan program remidial dan program pengayaan. 5. Faktor pendukung pelaksanaan KTSP pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Madiun antara lain: sarana prasarana pembelajaran di SMP Negeri 3 Madiun sudah cukup memadai baik secara kuantitas maupun kualitas, adanya program- Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika III Juli 2017: 68 73

ISSN: 2557-8944 73 program sekolah dalam rangka implementasi KTSP yaitu: mengadakan sosialisasi mengenai konsep-konsep dasar KTSP, adanya tim pengembang dan penyuusn KTSP yang bertugas antara lain menjadi koordinator penyusunan dan pengembangan KTSP, membuat struktur program KTSP untuk satu tahu ajaran, menjadi motor penggerak bagi terlaksananya KTSP, serta adanya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sedangkan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya antara lain : keterbatasan waktu dalam penggunaan berbagai metode pembelajaran yang variatif dan kurangnya kesiapan siswa untuk belajar mandiri. Daftar Pustaka Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: tersedia dalam http://www.wordpress.com. (Diakses pada tanggal 27 Mei 2017). Idi, Abdullah. (2014). Pengembangan Kurikulum, Teori & Praktik. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA Muslich, Masnur. (2007). KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta: PT Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA Arikunto, Suharsimi. (2013). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Analisis Keterlaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan... (Mayranti Susilowati)