PEMANFAATAN AIR LAUT PADA PEMBUATAN Mg(OH) 2 DENGAN PENAMBAHAN Ca(OH) 2 DARI DOLOMIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

Rekristalisasi Garam Rakyat Untuk Meningkatkan Kualitas

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

PEMANFAATAN BONGGOL PISANG UNTUK PEMBUATAN ASAM PHOSPAT *)

ILMU KIMIA ANALIT. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP

Penentuan Kesadahan Dalam Air

PROSES PELUNAKAN AIR SADAH MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG ABSTRAK

KINETIKA REAKSI PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT DARI LIMBAH PUPUK ZA DENGAN PROSES SODA. Suprihatin, Ambarita R.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANGKUMAN STUDI PENINGKATAN MUTU GARAM DENGAN PENCUCIAN

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

PABRIK CAUSTIC SODA DARI LIMESTONE DAN SODA ASH DENGAN PROSES CONTINUOUS DORR CAUSTICIZING PRA RENCANA PABRIK

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

PEMBUATAN NATRIUM SULFAT ANHIDRAT (NA 2 SO 4 )

Jurnal Teknologi Kimia Unimal

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR. Ca Mg

Pemurnian Garam Lokal Untuk Konsumsi Industri Syafruddin dan Munawar ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MgCl 2 PADA SINTESIS KALSIUM KARBONAT PRESIPITAT BERBAHAN DASAR BATU KAPUR DENGAN METODE KARBONASI

PENGARUH KONSENTRASI NaCl TERHADAP LAJU REAKSI PENGENDAPAN CaSO 4

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

Deskripsi. SINTESIS SENYAWA Mg/Al HYDROTALCITE-LIKE DARI BRINE WATER UNTUK ADSORPSI LIMBAH CAIR

PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI DAUN DAN BUAH KERSEN DENGAN PROSES EKSTRAKSI DAN FERMENTASI

PEMBUATAN GAS KLORIN (Cl 2 ) DAN NATRIUM HIDROKSIDA (Naoh) DARI HASIL PEMURNIAN GARAM JANGKA ACEH: Artikel Review. Ridwan *), Halim Zaini *) ABSTRAK

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN POTASSIUM HIDROKSIDA DAN WAKTU HIDROLISIS TERHADAP PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI TANDAN PISANG KEPOK KUNING

PENGARUH PENAMBAHAN BITTERN PADA LIMBAH CAIR DARI PROSES PENCUCIAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI SEKAM PADI

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci.

PABRIK CALCIUM HIDROKSIDA DARI CALCIUM CARBONAT DENGAN PROSES DORRCO FLUOSOLIDS CALCINER PRA RENCANA PABRIK OLEH : HENRY MARIYONO

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

KULIAH KE- 4(11) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GOLONGAN IIA. Dra. Sri Wardhani, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

Bab IV. Analisa dan Pembahasan

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

Widayat *) , with maximum conversion is. 94,46% at temperature 82,42

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PROSES PELARUTAN BIJIH DOLOMIT DALAM LARUTAN ASAM KLORIDA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KONSENTRASI NaOH DAN Na 2 CO 3 PADA SINTESIS KATALIS CaOMgO DARI SERBUK KAPUR DAN AKTIVITASNYA PADA TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, yaitu pada saat perkembangan teknologi maju pesat, limbah

PEMBENTUKAN PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE (PCC) DENGAN PENAMBAHAN HNO 3 DALAM PROSES SLAKING PADA METODA KARBONASI

PEMBUATAN KRISTAL EPSOMITE DARI AIR TUA

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

RECOVERY ALUMINA (Al 2 O 3 ) DARI COAL FLY ASH (CFA) MENJADI POLYALUMINUM CHLORIDE (PAC)

PEMANFAATAN BITTERN SEBAGAI KOAGULAN PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI KERTAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN SINTESIS GIPSUM DARI BATU GAMPING ASAL SULAWESI TENGAH [STUDY SYNTHESIS OF GYPSUM FROM LIMESTONE IN CENTRAL SULAWESI]

GARAM INDUSTRI BERBAHAN BAKU GARAM KROSOK DENGAN METODE PENCUCIAN DAN EVAPORASI

PRODUCTION PROCESS OF LIQUID FERTILIZER FROM BANANA TRUNK PROSES PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI BATANG POHON PISANG

2. WATER TREATMENT 2.1 PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

TESIS STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PUPUK ZA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) Oleh Sri Risnojatiningsih Teknik Kimia FTI-UPNV Jawa Timur

KINETIKA REAKSI PEMBENTUKAN KALIUM SULFAT DARI EKSTRAK ABU JERAMI PADI DENGAN ASAM SULFAT

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KALSIUM FERIT MENGGUKAN PASIR BESI DAN BATU KAPUR

UJI COBA PENGOLAHAN BIJIH URANIUM RlRANG DENGAN KAPASITAS 0,75 KG: PEMURNIAN FOSFAT (P2BGGN/PGN- TPBGN/KJO 16/2005)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

II. DESKRIPSI PROSES. Pada proses pembuatan asam salisilat dapat digunakan berbagai proses seperti:

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

LEACHING (EKSTRAKSI PADAT CAIR )

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SCALE TREATMENT PADA PIPA DISTRIBUSI CRUDE OIL SECARA KIMIAWI

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

Transkripsi:

Pemanfaatan Air Laut Pada Pembuatan Mg (OH) (Suprihatin) 19 PEMANFAATAN AIR LAUT PADA PEMBUATAN Mg(OH) DENGAN PENAMBAHAN Ca(OH) DARI DOLOMIT Suprihatin Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur ABSTACT Indonesia as Archipelagic country encircled by sea broadly its(the water territory ( sea) more than 5 million km. Till now sea has not been exploited in an optimal fashion. Seawater has many minerals that is besides salt there is also chemical material like MgCl, MgSO4, CaCO3 and other of sea resource can be exploited to produce between Magnesium Hydrokside and Calcium Chloride. At this research before reacted, beforehand is dissociated dirt ( impurities) the from sea-water by the way of screening and recrystallization with evaporation of sunshine causing is obtained higher level Mg(OH) product of its(the rate. Conversion reaction of simply hardly influenced by sea-water amounts, and reaction time. From result of research is got [by] best conversion was number of sea-waters 3,5 kgs and reaction time 40 minutes that is equal to 99,71% weighing result of highest Mg(OH) 0,57 grams. While at antecedent processing of sea-water with screening and recrystallization is obtained [by] result : CaCO3 = 10, gram/17,5 sea-water raw material kg. CaSO4. HO = 18,7 gram/17,5 sea-water raw material kg. Key words : bittern, dolomite. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut dengan luas perairannya (laut) lebih dari 5 juta km. Sampai saat ini laut yang melimpah ruah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Adapun air laut (sea water) mempunyai banyak mineral yaitu selain garam terdapat pula bahan-bahan kimia seperti MgCl, MgSO 4, CaCO 3 dan lain-lain.. Dari sumber daya laut dan darat tersebut dapat dimanfaatkan untuk memproduksi antara lain Magnesium Hydrokside dan Calcium Chloride yang mempunyai kegunaan yaitu : Calcium Chloride : Untuk pendingin, pengering, dan bahan kimia lainnya. Magnesium Hydrokside : Untuk industry farmasi, bahan batu tahan api, bahan kimia lainnya. Penelitian-penelitian mengenai Mg(OH) dan CaCl yang telah dilakukan antara lain : Proses pencucian Mg(OH) dan proses reaksi yang berulang-ulang pada konsentrasi senyawa Mg yang cukup tinggi. (Judjono,000). Pembuatan Mg(OH) tanpa melakukan proses kristalisasi terlebih dahulu untuk memisahkan senyawa-senyawa pengotor yaitu Fe O 3, CaCO 3, CaSO 4. H O dari air laut yang diolah (Kirk Othmer, 1978) Bahan baku Air Laut (Bittern) Bahan baku dari air laut (sea water) mempunyai komposisi sebagai berikut : (untuk 1000 ml air laut) Fe O 3 : 0,003 gr CaCO3 : 0,064 gr CaSO 4. H O : 0,5600 gr NaCl : 3,614 gr MgSO 4 : 0,0040 gr MgCl : 0,0078 gr NaBr : 0,078 gr KCl : 0,5339 gr Pada penguapan air laut dengan sinar matahari pada 7,1 0 Be semua senyawa-senyawa Fe O 3 mengkristal dan pada 16,75 0 Be semua CaCO 3 mengkristal sedangkan pada 5 0 Be hampir semua CaSO 4. H O mengkristal, dan NaCl sebagian kecil mengendap (mengkristal). (Zainal, dkk 1998).

0 Pemanfaatan Air Laut Pada Pembuatan Mg Jurnal (OH) Penelitian (Suprihatin) Ilmu Teknik Vol. 10, No.1 Juni 010 : 19-3 0 Dolomit. Dolomit adalah bahan galian yang terdiri dari senyawa MgCO 3 dan CaCO 3. Bahan ini mengandung MgCO 3 0 45,6%, sisanya adalah CaCO 3, Al O 3, Fe O 3 dan SiO secara rinci komposisinya adalah sebagai berikut : CaO : 3,30% MgO : 19,90% Al O 3 : 0,5% FeO 3 : 0,10% SiO : 0,50% Sebagai produk utama yaitu Mg(OH) dan CaCl yang diperoleh dari reaksi air laut (Bittern) yang mengandung MgCl dan MgSO 4 dengan Ca(OH) dari hasil kalsinasi dan slaking Dolomit Mg(OH) dan CaCl yang dihasilkan mengandung impurities antara lain seperti NaCl, CaSO 4 H O, MgSO 4 (Judjono, 00). Kegunaan Magnesium Hydroxide [Mg(OH) ] a. Untuk pemurnian gula. b. Untuk obat-obatan (industry farmasi) c. Untuk pembuatan batu tahan api. d. Untuk senyawa kimia. Missal MgCl dan lain-laian. Hasil kristalisasi sebagai produk samping. Air laut (sea water) sebelum direaksikan dengan Ca(OH) dari Dolomit yang diproses terlebih dahulu perlu dilakukan proses kristalisasi untuk memisahkan impurities : Fe O 3, CaCO 3 dan sebagian CaSO 4. H O yang setelah terpisah dilakukan penimbangan untuk mengetahui seberapa banyak senyawasenyawa pengotor ini dapat dipisahkan. Walaupun senyawa tersebut sebagai pengotor pada Mg(OH) (Judjono,000), akan tetapi senyawa senyawa tersebut mempunyai banyak manfaat, (Arthur, 1958). Proses Pembuatan Magnesium Hydroxide dan Calcium Chloride. Sesuai dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Proses Dow Dengan judul Dow Process for Recovery of Magnesium from Sea Water Proses DOW yang dilakukan oleh DOW Chemical Company di Texas Amerika yang prosesnya adalah sebagai berikut : Air laut (sea water) dipisahkan dari sampah yang ada dan selanjutnya dimasukkan pada bak pengendap untuk direaksikan dengan Ca(OH). Ca(OH). Ini dibuat dari Oyster Shells atau Dolomit yang dikalsinasi sesuai reaksi sebagai berikut : CaMg(CO3) CaO + MgO + 4 CO (Shreve, 1959) Selanjutnya dilakukan proses slaking dengan reaksi sebagai berikut : CaO + MgO + H O Ca(OH) + Mg(OH) Hasil slaking ini selanjutnya bereaksi dengan senyawa MgCl dan MgSO 4 dari sea water dengan reaksi sebagai berikut : Ca(OH). + MgCl CaCl + Mg(OH) Ca(OH). + MgSO 4 + H O Mg(OH) + CaSO 4. H O (Kirk- Othmer,1978) Hasil reaksi atau produk CaCl berupa larutan, sedangkan Mg(OH) dan CaSO 4. H O berupa endapan, dipisahkan dengan disaring. Karena air laut pada proses DOW ini sebelumnya tidak dilakukan pemisahan senyawa Fe O 3, CaCO 3 dan CaSO 4. H O, maka akan membuat produk Mg(OH) lebih banyak mengandung impurities tersebut. Bittern dengan kadar Mg ++ ± 4 5% direaksikan dengan Ca(OH) yang dibuat dari lime stone dengan sedikit mengandung MgCO 3. (Shreve, 1959) Dari reaksi ini terbentuk endapan Mg(OH) sesuai reaksi sebagai berikut : Ca(OH) + MgCl CaCl + Mg(OH) Ca(OH).+ MgSO 4 CaSO 4 + Mg(OH)

Pemanfaatan Air Laut Pada Pembuatan Mg (OH) (Suprihatin) 1 Senyawa Ca(OH) yang ditambahkan pada proses pembuatan Mg(OH) dan CaCl, dengan memanfaatkan senyawa MgCl dan air laut ini diperoleh dari Dolomit. Untuk keperluan tersebut Dolomit perlu diolah (treatment) terlebih dahulu dengan tahapantahapan proses sebagai berikut : Dolomit yang berasal dari penambangan berupa bongkahan dengan ukuran tak beraturan dan berukuran besar (0 50 cm), dihancurkan dan diayak hingga diperoleh ukuran 3 cm. Selanjutnya dilakukan proses kalsinasi pada suhu 900 1000 0 C pada kiln (furnace) selama 3 jam, sehingga terjadi reaksi sebagai berikut : CaCO3 MgCO 3 CaO + MgO + CO Hasil kalsinasi ini kemudian didinginkan dan selanjutnya dilakukan penambahan air (proses slaking) dengan reaksi sebagai berikut : CaO + MgO + H O Ca(OH) + Mg(OH) (Budhy,Siti, 1997) Hasil slaking berupa slurry dengan kadar 15% solid Ca(OH) dan Mg(OH) ini selanjutnya siap direaksikan dengan MgCl dari air laut yang perlu diolah (treatment) terlebih dahulu dengan tahapan-tahapan proses sebagai berikut : Air laut dibersihkan dari sampah (plastic, kertas dan lain-lain) dengan disaring, kemudian dengan volume tertentu diuapkan dengan sinar matahari sampai diperoleh berat jenis 7,1 0 Be sehingga terjadi Kristal Fe O 3 dipisahkan dengan disaring. Filtrat yang diperoleh selanjutnya diuapkan kembali dengan sinar matahari sampai diperoleh berat jenis 16,75 0 Be sehingga terjadi Kristal CaCO 3 dipisahkan dengan disaring. Filtrat yang diperoleh selanjutnya diuapkan kembali dengan sinar matahari sampai diperoleh berat jenis 5 0 Be sehingga terjadi Kristal CaSO 4 H O dipisahkan dengan disaring. Filtrat diencerkan dengan penambahan air sehingga sama dengan volume mula-mula, yaitu volume air laut yang disiapkan untuk pengkristalan FeO 3. Hasil akhir ini kemudian direaksikan dengan slurry 15% solid Ca(OH) dan Mg(OH) yang telah disiapkan sehingga terjadi reaksi sebagai berikut : Ca(OH).+ MgCl CaCl + Mg(OH) Ca(OH). + MgSO 4 + H O Mg(OH) + CaSO 4 + H O Hasil reaksi disaring untuk memisahkan larutan CaCl dan endapan Mg(OH) dan CaSO 4. H O sebagai produk akhir. (Kirk-Othmer, 1978) Pemanfaatan MgCl dari air laut dapat bereaksi dengan Ca(OH) dari Dolomit, sehingga dapat digunakan untuk pembuatan Mg(OH) dan CaCl yang dipengaruhi oleh : volume air laut dan waktu pengadukan pada konsentrasi reaktan tertentu. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan adalah Sea water, Dolomit dan Aquadest

Pemanfaatan Air Laut Pada Pembuatan Mg (OH) (Suprihatin) Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Vol. 10, No.1 Juni 010 : 19-3 Diagram penelitian. Air Laut (bersih) diuapkan sampai 7,1 0 BE Raw Dolomit KRISTAL Fe O 3 Dihancurkan -3 cm & diayak DIUAPKAN SAMPAI 16,75 0 BE Panaskan 900 0 C (3 jam) & dinginkan KRISTAL CaCO 3 DIUAPKAN SAMPAI 5 0 BE Proses Slaking Dioven, ditimbang & dibuat slurry 15% KRISTAL CaSO 4 H O Reaktor Diencerkan sampai volume semula CaCl Analisa kadar Mg(OH) HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat total Mg(OH) hasil (gr) 0.8 0.4 0 19.6 19. 18.8 18.4 18 17.6 17. 16.8 16.4 16 10 0 30 40 50 waktu (menit).5 kg air laut 3.0 kg air laut 3.5 kg air laut 4.0 kg air laut 4.5 kg air laut

Pemanfaatan Air Laut Pada Pembuatan Mg (OH) (Suprihatin) 3 Gambar.1. Hubungan antara waktu reaksi dan berat Mg(OH) hasil pada berbagai berat air laut. Dari Gambar 1. terlihat bahwa makin lama waktu reaksi maka makin banyak jumlah berat Mg(OH) hasil yang didapat. Hal ini disebabkan untuk berlangsungnya suatu reaksi diperlukan waktu yang cukup untuk menghasilkan Mg(OH) yang terbesar (0,5695 gr) adalah pada waktu 40 menit. Selain waktu yang sesuai diperlukan pula jumlah air laut yang cukup (sesuai). Untuk memperoleh jumlah Mg(OH) yang terbesar diperlukan berat air laut sebesar 3,5 kg. Gambar.. Hubungan antara waktu reaksi terhadap konversi reaksi untuk berbagai berat air laut Dari gambar terlihat bahwa pada berbagai berat air laut yang direaksikan, makin lama waktu reaksi makin besar konversinya. Hal ini disebabkan karena waktu kontak antara ionion yang bereaksi didalam reaktan juga makin lama sehingga makin banyak terjadi tumbukan antara ion-ion yang dikehendaki bersenyawa. Sebaliknya bila waktu reaksi lebih singkat maka konversi akan semakin kecil hal ini disebabkan waktu kontak antara ion-ion yang bereaksi didalam reactor makin pendek sehingga jumlah benturan diantara ion-ion yang berlawanan lebih sedikit dengan demikian akan terbentuk jumlah senyawa baru yang lebih sedikit yang berarti konversi reaksi lebih rendah. Pada jumlah air laut,5 kg, 3,0 kg dan 3,5 kg konversi reaksi cukup tinggi. Hal ini disebabkan jumlah Ca(OH) yang cukup berlebih sesuai dengan literature reaksi akan berjalan baik bila jumlah Ca(OH) berlebih. Sedangkan pada jumlah berat air laut 4,0 kg dan 4,5 kg konversi reaksi tidak sebagus,5 3,5 kg hal ini disebabkan jumlah Ca(OH) kurang. KESIMPULAN 1. Reaksi yang terbaik dengan hasil Mg(OH) tertinggi (0,5695 gr) terjadi pada waktu reaksi 40 menit dengan jumlah berat air laut sebesar 3,5 kg dan untuk waktu reaksi 50 menit dengan jumlah berat air laut sebesar 3,5 kg hasilnya tetap maksimal.. Pada waktu reaksi 40 menit dengan jumlah berat air laut 3,5 kg, dapat menghasilkan konversi yang baik sebesar 99,71% dan untuk waktu 50 menit dengan jumlah berat air laut sebesar 3,5 kg konversinya tetap. 3. Jumlah berat CaCO 3 yang dapat dipisahkan maksimal adalah 10,195 gr. Jumlah berat CaSO4 yang dapat dipisahkan maksimal adalah 18,685 gr. DAFTAR PUSTAKA Budhy,Siti,1997, Magnesium Oxide Extraction from dolomite for Refractory mineral Technology Research and development Centre, Bandung. Kirk-Othmer, 1978, Ensiklopedia Chemical Technology, Meya Taipeh, Taiwan. Kunarto,1997, Jenis, Potensi dan Keterdapatan Bahan galian Golongan C di jawa Timur, Dinas pertambangan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I jawa Timur, Surabaya. Petrucci, 199, Kimia Dasar, PT Erlangga, Jakarta. Shreve,1959, Chemical Process Indrustries, Mc Graw Hill Book Company, Inc,New York. Soelistijo,dkk,1976, Lime Burning With Coal, Penerbit Teknik no. 1, direktorat jenderal Pembangunan Umum Departemen Pertambangan, Bandung.

Pemanfaatan Air Laut Pada Pembuatan Mg (OH) (Suprihatin) 4 Soetopo, 1981, Perencanaan Pembuatan Serbuk Kalsium Karbonat dari batu Bintang, Departemen Perindustrian, Surabaya.