RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean

A. Judul Implementasi Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 85 Tahun 2011 tentang Layanan pengadaan secara elektronik dalam hal pelaksanaan teknis

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya

Bandung Integrated Resources Management System (BIRMS)

governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government) tetapi juga

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT

PENGANTAR E-PROCUREMENT

DAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016

PENGELOLAAN TENDER PENGADAAN BARANG DAN JASA YANG BERSIH DAN TRANSPARAN

Sub Bagian Analisa Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kepulauan Riau. Tanjungpinang, 22 April 2016

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR LAYANAN PENGADAAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dalam negeri dan pertahanan, (2) untuk menyelenggarakan peradilan,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Istilah e-procurement diperkenalkan pertama kali di Pemerintah Kabupaten

-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan

E-PROCUREMENT DAN PENERAPANNYA DI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Jumat, 30 Maret 2012

PENGANTAR E-PROCUREMENT

Petunjuk Pengoperasian SPSE Verifikator

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA MEDAN

BAB II PELAKSANAAN LAYANAN PENGADAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PENGADAAN BARANG / JASA

BAB V LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD/APBN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

TEKNIS RENCANA UMUM PENGADAAN. Bagian Pengendalian Pembagungan dan LPSE Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA

BERITA NEGARA. No.1239, 2012 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. E-Purchasing. Pengadaan Elektronik

Walikota Tasikmalaya

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan proses pengadaan barang dan jasa untuk mendapatkan. keuangan negara. Penggunaan keuangan negara yang akan dibelanjakan

KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAN APLIKASI SiRUP. Bagian Pengendalian Pembangunan dan LPSE Sekretariat Daerah Wonosobo

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 3 TAHUN 2014

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PENYEDIA

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lem

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PANITIA

Profil Singkat. Nama : Bambang Saputra Jabatan : Perancang kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance),

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PP- SHEET PENYEDIA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI,

Kebijakan e-procurement Nasional. DALAM RANGKA PENGELOLAAN e-lelang CEPAT dan SiKaP. Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik LKPP

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT BERAT PENYEDIA

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan saat ini masih ditangani secara ad-hoc oleh panitia yang dibentuk dan

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Make Public Procurement Easy

1. Pendahuluan PPK Memulai Aplikasi Akses ke dalam SPSE PPK untuk Menggunakan SPSE Menu Log Akses...

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat di sektor pelayanan Publik dan mampu meningkatkan

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT KESEHATAN PENYEDIA

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Daftar Isi. Panduan SPSE V4 User ADMIN PPE [SPSEV ]

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH ULP/PEJABAT PENGADAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- CATALOGUE PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PERALATAN BERAT PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT KESEHATAN PPK

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

!!!! 1. Kegiatan swakelola tipe I yang dilaksanakan sendiri merupakan kelompok kegiatan yang dapat

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Mochammad Iksan Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12 A, Surabaya, 60264, Indonesia. Jurusan Manajemen Teknologi Informasi email: ibroxiksang@gmail.com ABSTRAK Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih, perlu didukung dengan pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses pengadaan barang/jasa pemerintah, diperlukan upaya untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip persaingan/kompetisi yang sehat dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang dibiayai APBN/APBD,. Sehingga diperoleh barang/jasa yang terjangkau dan berkualitas serta dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas pemerintah dan pelayanan masyarakat. Berdasarkan Surat Edaran dari Kantor Staff Presiden Nomor B-49/KSP/D.I/05/2015 Tanggal 26 Mei 2015 terkait Pelaksanaan Sistem Monitoring Informasi TEPRA (Sismontep) Kementrian/Lembaga/Daerah/Institusi, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga diminta untuk melaporkan pelaksanaan anggaran tiap bulannya, termasuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Sampai dengan saat ini hanya pengadaan barang/jasa yang melalui metode lelang dan E-purchasing yang dapat diambil datanya secara real time, untuk pengadaan barang/jasa selain metode tersebut data tidak dapat diambil karena belum tersedianya aplikasi dan harus melakukan rekonsiliasi ke masingmasing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang berfungsi sebagai pelaksana proses pengadaan barang/jasa dan data dapat digunakan sebagai pelaporan sesuai dengan Surat Edaran yang dimaksud. Kata Kunci: PENDAHULUAN Pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government) yaitu seluruh aspek yang terkait dengan kontrol dan pengawasan terhadap kekuasaan yang dimiliki pemerintah dalam menjalankan fungsinya melalui institusi formal dan informal. Untuk melaksanakan prinsip Good Governance and Clean Government, maka pemerintah harus melaksanakan prinsip-prinsip akuntabilitas dan pengelolaan sumber daya secara efisien,. Serta mewujudkannya dengan tindakan dan peraturan yang baik, tidak berpihak (independen), serta menjamin terjadinya interaksi ekonomi dan sosial antara para pihak terkait (stakeholders) secara adil, transparan, profesional, dan akuntabel. Berdasarkan Surat Edaran dari Kantor Staff Presiden Nomor B-49/KSP/D.I/05/2015 Tanggal 26 Mei 2015 terkait Pelaksanaan Sistem Monitoring Informasi TEPRA (Sismontep) 1

Kementrian/Lembaga/Daerah/Institusi, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga diminta untuk melaporkan pelaksanaan anggaran tiap bulannya termasuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Sampai dengan saat ini hanya pengadaan barang/jasa yang melalui metode lelang di UPT Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa (P2BJ) pada website http://lpse.jatimprov.go.id dan metode E-purchasing pada website https://inaproc.lkpp.go.id/v3/ yang dapat diambil datanya secara real time melalui Inaproc Service Bus pada website https://inaproc.lkpp.go.id/isb/ dan melalui aplikasi pelaporan LPSE Jawa Timur,. Sedangkan selain dua metode tersebut, seperti: metode pengadaan langsung, penunjukan langsung, sayembara dan swakelola belum tersedia sistem informasi untuk mengakses data secara real time. Tujuan dari penelitian ini adalah dibutuhkan suatu sistem informasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sehingga mendapatkan informasi mengenai hasil dari proses pengadaan barang/jasa secara real time untuk kebutuhan pelaporan, baik bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun bagi kewajiban melaporkan pelaksanaan anggaran. Sesuai Surat Edaran dari Kantor Staff Presiden Nomor B-49/KSP/D.I/05/2015 Tanggal 26 Mei 2015 melalui http://monev.lkpp.go.id/tepra. METODE Secara umum tahapan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: inisiasi dan perencanaan, analisis kebutuhan sistem, dan perancangan sistem, seperti tampak pada Gambar 1. Gambar 1. Metodologi Penelitian Pada Gambar 1, Tahap 1 yaitu inisiasi dan perencanaan terdiri dari dua yaitu studi literatur dan studi lapangan. Pada tahapan studi literatur merupakan kegiatan pengkajian semua literatur yang ada, yang memiliki korelasi dengan permasalahan yang akan diselesaikan. Kegiatan ini dimulai dari pengumpulan semua literatur dari teknologi yang ada dan relevan untuk menunjang penelitian, mengumpulkan literature mengenai pengadaan barang/jasa seperti Peraturan Presiden Nomor 54 beserta perubahannya. Pada Tahapan studi lapangan dilakukan bersamaan dengan studi literatur, dengan melakukan survey langsung kepada SKPD terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa. Mulai dari proses Pemilihan Penyedia sampai dengan proses Kontrak. Tahap 2 analisis dan kebutuhan sistem terdiri dari dua yaitu analisis sistem dan kondisi saat ini serta analisis kebutuhan sistem. Pada tahapan analisis sistem dan kondisi saat ini, 2

didapatkan detail informasi mengenai proses pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Untuk proses pengadaan barang/jasa melalui metode lelang (lelang umum, lelang sederhana, seleksi umum, seleksi sederhana, pemilihan langsung) dilakukan oleh UPT P2BJ Badan Penanaman Modal melalui website http://lpse.jatimprov.go.id. Untuk memenuhi kewajiban lelang melalui elektronik sesuai dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta perubahannya tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah dan Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2012, untuk proses pengadaan barang/jasa yang tercantum dalam e-catalogue wajib dilakukan melalui e-purchasing sesuai dengan pasal 110 ayat (4) Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015. Untuk kedua metode lelang dan E-purchasing data dapat diambil secara real time melalui Inaproc Service Bus LKPP. Sedangkan untuk selain kedua metode diatas tidak dapat melakukan pengambilan data secara real time, dikarenakan belum tersedianya sistem yang dapat mengakomodasi mulai dari proses pemilihan penyedia hingga proses kontrak. Setelah dilakukan analisis sistem dan kondisi saat ini, dimana terdapat permasalahan tidak tersedianya data pengadaan barang/jasa secara real time. Untuk proses pengadaan barang/jasa dapat dilanjutkan dengan tahapan analisis kebutuhan sistem, suatu sistem harus: 1. Berbasis website. 2. Dapat mengakomodasi SKPD dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa. 3. Dapat mengakomodasi SKPD dalam proses kontrak pengadaan barang/jasa. 4. Dapat menampilkan hasil dari pengadaan barang/jasa secara real time. Tahap 3 perancangan sistem dilakukan setelah mendapatkan kebutuhan dari sistem, dimana kebutuhannya adalah dapat mengakomodasi SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gambar 2. Data Laporan yang dibutuhkan dari Pengadaan Barang/Jasa (sumber http://monev.lkpp.go.id/tepra/summary?instansi=d158&tahun=2016 ) Gambar 2 menjelaskan laporan apa saja yang dibutuhkan pada rencana paket pengadaan. Paket pengadaan yang melalui lelang umum, seleksi umum, lelang terbatas, pemilihan langsung, lelang sederhana, E-purchasing dan seleksi sederhana dapat diambil secara langsung melalui LPSE. Sedangkan untuk penunjukan langsung, sayembara kontes, pengadaan langsung, dan swakelola belum terdapat sistem yang mengakomodir. Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana merancang sistem E-Pengadaan Langsung, E- Swakelola, dan E-Sayembara. Sehingga keseluruhan data dapat melengkapi data pada E- Lelang dan E-Purchasing yang diambil melalui Inaproc Service Bus. 3

Tabel 1. Tabel Kebutuhan Laporan Pengadaan Barang/Jasa No Nama Kolom 1. Kode Paket 2. Nama Paket 3. Metode Pemilhan 4. Jenis Pengadaan 5. Kode Rekening 6. Sumber Dana 7. Pagu Dana 8. Harga Perkiraan Sendiri 9. Tanggal Pengumuman 10. Tanggal Akhir 11. Tanggal Kontrak 12. Penyedia 13. Nilai Kontrak Tabel 1 menjelaskan kebutuhan dari laporan pengadaan barang/jasa sesuai dengan Surat Edaran dari Kantor Staff Presiden Nomor B-49/KSP/D.I/05/2015 Tanggal 26 Mei 2015 melalui http://monev.lkpp.go.id/tepra. Untuk data lelang dan E-Purchasing, data diambil melalui Inaproc Service Bus. Kemudian dikonversi kedalam data seperti pada Tabel 1, dan akan diekspor kedalam sistem yang dibangun. Sehingga data akan tergabung secara otomatis setelah proses konversi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode yang dilakukan, maka dibutuhkan suatu sistem pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang terintegrasi serta berbasis web. Sehingga dapat digunakan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dimana kebutuhan data minimal dalam proses pengadaan barang/jasa tertuang dalam tabel 1. Gambar 3. Gambaran Pelaporan Data Pengadaan Barang/Jasa Pada Gambar 3 dapat dijelaskan gambaran pengambilan data pengadaan barang/jasa yang melalui lelang dan E-Purchasing. Diambil langsung melalui Inaproc Service Bus/ 4

aplikasi pelaporan LPSE Jawa Timur, kemudian data dilakukan konversi sesuai dengan kebutuhan pada Tabel 1. Sedangkan untuk data selain lelang dan E-purchasing, dilakukan melalui input data oleh masing-masing SKPD. Kemudian data akan digabungkan menjadi data pengadaan barang/jasa Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gambar 4. Flow Pelaporan Data Pengadaan Barang/Jasa Pada Gambar 4., dapat diamati terkait diagram alir dari sistem pelaksanaan pengadaan barang jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,. Dimana SKPD memasukkan data paket pengadaan barang/jasa ke dalam sistem. Admin Provinsi Jawa Timur dapat sewaktu waktu mengambil data paket pengadaan barang/jasa, baik itu dari SKPD maupun dari aplikasi pelaporan Inaproc Service Bus atau aplikasi pelaporan LPSE Jawa Timur. Kemudian sistem akan melakukan proses konversi data dari Inaproc Service Bus dan digabunkan dengan data paket pengadaan barang/jasa untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel data paket pengadaan barang/jasa. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1. Rancang bangun sistem informasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, diharapkan dapat memberikan data paket pengadaan barang/jasa pada admin Provinsi Jawa Timur. Dimana ditunjuk untuk melaporkan hasil pelaksanaan pengadaan barang/jasa sesuai Surat Edaran dari Kantor Staff Presiden Nomor: B-49/KSP/D.I/05/2015 Tanggal 26 Mei 2015 melalui http://monev.lkpp.go.id/tepra. 2. Rancang bangun sistem informasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat memudahkan SKPD dalam melaporkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. 5

3. Saran yang diberikan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur perlu dilakukan koordinasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang, terkait pengembangan sistem sistem informasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa selain lelang dan E-purchasing agar dapat digunakan oleh keseluruhan Kementrian/Lembaga/Daerah/Institusi. DAFTAR PUSTAKA Sutabri, Tata, (2005), Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Andi, Yogyakarta. Republik Indonesia (2010), Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya, Indonesia. Republik Indonesia (2011), Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2012, Indonesia. 6