BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PENERAPAN

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

BAB II TEORI DASAR RECTIFIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

BAB IV IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dari teknik perancangan yang

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

Latar Belakang dan Permasalahan!

ABSTRAKSI Anggie Saputra Analisa Kinerja GENSET (Generator-Set) Pada Fungsi BTS (Base Transceiver Station) DI PT.PLN (PERSERO) PI.Jurusan Tek

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIS PENGGUNAAN BATTERY 100AH SEBAGAI SUMBER LISTRIK DARURAT DITINJAU DARI WAKTU PENGGUNAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi..., Andiek Bagus Wibowo, FT UI, Universitas Indonesia

4 m 3 atau 4000 liter Masukan bahan kering perhari. 6Kg Volume digester yang terisi kotoran. 1,4 m 3 Volume Kebutuhan digester total

BAB II. Landasan Teori

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Proposal Proyek Akhir Program Studi Teknik Listrik. Jurusan Teknik Elektro. Politeknik Negeri Bandung

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon

Sistem PLTS Off Grid Komunal

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP :

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB III KEBUTUHAN GENSET

KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIS PENGGUNAAN BATTERY 100AH SEBAGAI SUMBER LISTRIK DARURAT DITINJAU DARI WAKTU PENGGUNAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan Dunia Industri dan Teknonogi yang semakin pesat, tenaga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II NO BREAK SYSTEM

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

STUDI PEMILIHAN SUMBER ENERGI LISTRIK DI PABRIK GULA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) XI SITUBONDO

POWER SWITCHING PADA AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DALAM MENJAGA KEANDALAN POWER SUPPLY YANG DICATU DARI PLN DAN GENSET

IMPLEMENTASI SISTEM ALERT PADA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PUSAT DATA, INFORMASI DAN STANDARDISASI (BPPT-PDIS)

SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV

RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA. Skripsi.

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

Widjonarko Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik - Universitas Jember

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB IV ANALISA DATA. Berdasarkan data mengenai kapasitas daya listrik dari PLN dan daya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

Genset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

RANCANGAN TEKNIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA PV-DIESEL DI SULAWESI

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 4 PEMBAHASAN Analisa komposisi gas kota. Seperti yang telah dipaparkan pada bab 2, komposisi gas kota diasumsikan sebagai berikut :

BAB III FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

DALAM MENDUKUNG PERANGKAT BSS (BASE STATION SUB-SYSTEM)

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

Keandalan dan kualitas listrik

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26

BAB I PENDAHULUAN. Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kanagarian Kasang, Padang Pariaman (Sumatera Barat).

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Menekan tombol Switch ON, maka LCD akan menyala dengan kalimat. 5 menit, 10 menit, dan 15 menit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV JATUH TEGANGAN PADA PANEL DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Ribuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

Optimalsasi ATS (Automatic Transfer Switch) pada Genset (Generator Set) 2800 Watt Berbasis TDR

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem distribusi tiga (3) fasa digunakan untuk melayani beban-beban tiga (3)

III. METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah:

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

Paul Togan Advisor I : Advisor II :

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BACK UP SISTEM KELISTRIKAN PLTGU PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG DENGAN START UP DIESEL GENERATOR 6,3KV DAN 400V

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Perhitungan Kebutuhan Daya 2000 watt DC dan Analisa Bisnis Menggunakan Sumber Daya PLN-Battery Jenis sumber catu daya yang digunakan yaitu PLN dan battery. PLN dipergunakan sebagai catu daya utama sedangkan battery ditempatkan sebagai sumbar catu daya cadangan. Kombinasi PLN dan battery umumnya digunakan pada BTS-BTS outdoor atau BTS dengan dependency yang rendah. Berikut ini adalah perhitungan daya 2000 watt DC sebagai beban perangkat dan perangkat yang dibutuhkan untuk pemakaian selama 5 tahun: Kebutuhan daya untuk beban perangkat sebesar 2000 watt Kebutuhan arus untuk beban perangkat: 2000 watt / 50 Volt = 40 Ampere Kebutuhan battery untuk memberikan catu daya cadangan selama 4 jam adalah: 40 Ampere x 6.5 = 260 Ah. Untuk mendapatkan battery dengan kapasitas 260 Ah sulit didapatkan di pasaran sehingga dicari pendekatan dengan battery kapasitas 2 x 150 Ah atau 3 x 100 Ah. Kebutuhan rectifier module: I beban + I battery = 40 A + (2 x 150 Ah x 0.05) = 40 A + 15 A = 55 A 63

kebutuhan module rectifier (konfigurasi n + 1) = (55 A / 30) + 1 = 3 unit power supply module dengan masing-masing module kapasitas 30 Ampere Kebutuhan daya PLN tanpa Air Conditioner: [(40 A x 50 V) + (15 A x 56 V)] / 0.92 / 0.99 = 3118 VA Untuk safety power sebesar 80 %(80 persen): 3118 VA / 0.8 = 3897, 5 VA Kebutuhan daya PLN dengan Air Conditioner: [(40 A x 50 V) + (15 A x 56 V)] / 0.92 / 0.99 + (2 x 2640 VA) = 9177,4 VA Untuk safety power sebesar 80 %(80 persen): 3118 VA / 0.8 = 11.471,75, 5 VA Karena perencanaan design power ini dipergunakan untuk BTS outdoor atau tidak membutuhkan pendingin maka daya PLN yang sesuai adalah 4400 KVA. Daya minimum yang ditawarkan oleh PT. PLN ke penyelenggara bisnis telekomunikasi adalah daya PLN dengan kapasitas 6600 KVA 3 phase. Businness Case Analysis: Table 4.1 Merupakan perhitungan investasi bisnis atau Total Cost Ownership Analysis untuk lima tahun jika menggunakan sumber daya listrik dari PLN, battery dan rectifier. 64

Table 4.1 TCO Analysis dari PLN - Battery -Rectifier selama 5 Tahun 65

Dari tabel 4.1, dibutuhkan penggantian battery kapasitas 300 Ah setiap dua tahun dengan asumsi terjadi pemadaman PLN selama satu kali dalam sehari dengan setting DoD sebesar 65%. Perhitungannya sebagai berikut: Jumlah cycle per tahun: 365 kali Lama backup time = Kapasitas battery/beban perangkat dalam ampere = 300 Ah/40 A = 7.5 jam DoD vs Cycle Life Dari ketiga informasi diatas diperoleh siklus penggantian battery dilakukan setiap dua tahun dengan DoD sebesar +/- 53% dan cycle life sebanyak +/- 750 kali Jadi total investasi dari aplikasi PLN, Battery dan Rectifier untuk memberikan catu daya ke perangkat telekomunikasi dengan kapasitas 2000 watt yaitu sebesar 43,754.41 dollar Amerika Serikat atau sebesar 538,179,243.00 rupiah untuk kurun waktu sampai lima tahun kedepan. 66

4.2. Perhitungan Kebutuhan Daya 2000 watt DC dan Analisa Bisnis Menggunakan Sumber Daya PLN-Battery-Generator Penambahan generator set sebagai sumber catu daya umumnya dipergunakan untuk tipe BTS yang membutuhkan extra backup power. Kombinasi sumber catu daya PLN dan battery tidak mencukupi pasokan sumber daya listrik ke rectifier dapat disebabkan oleh beberapa foktor antara lain: Intensitas tidak tersedianya sumber daya PLN lebih dari 1 kali dan diatas 4 jam dalam sehari Battery yang terinstal hanya sanggup memberikan catu daya DC kurang dari 4 jam BTS tersebut memiliki topologi jaringan transmisi yang memiliki dependency lebih dari 2 BTS. Berikut ini adalah perencanaan sistem catu daya BTS yang menggunakan PLN sebagai catu daya utama. Battery dan generator dipergunakan sebagai catu daya alternatif dengan beban perangkat 2000 watt DC: Kebutuhan daya untuk beban perangkat sebesar 2000 watt Kebutuhan arus untuk beban perangkat: 2000 watt / 50 Volt = 40 Ampere Kebutuhan battery untuk memberikan catu daya cadangan selama 4 jam adalah: 40 Ampere x 6.5 = 260 Ah. Untuk mendapatkan battery dengan kapasitas 260 Ah sulit didapatkan di pasaran sehingga dicari pendekatan dengan battery kapasitas 2 x 150 Ah atau 3 x 100 Ah. 67

Kebutuhan rectifier module: I beban + I battery = 40 A + (2 x 150 Ah x 0.05) = 40 A + 15 A = 55 A kebutuhan module rectifier (konfigurasi n + 1) = (55 A / 30) + 1 = 3 unit power supply module dengan masing-masing module kapasitas 30 Ampere Kebutuhan daya PLN tanpa Air Conditioner: [(40 A x 50 V) + (15 A x 56 V)] / 0.92 / 0.99 = 3118 VA Untuk safety power sebesar 80 %(80 persen): 3118 VA / 0.8 = 3897, 5 VA Kebutuhan daya PLN dengan Air Conditioner: [(40 A x 50 V) + (15 A x 56 V)] / 0.92 / 0.99 + (2 x 2640 VA) = 9177,4 VA Untuk safety power sebesar 80 %(80 persen): 3118 VA / 0.8 = 11.471,75, 5 VA Karena perencanaan design power ini dipergunakan untuk BTS outdoor atau tidak membutuhkan pendingin maka daya PLN yang sesuai adalah 4400 KVA. Daya minimum yang ditawarkan oleh PT. PLN ke penyelenggara bisnis telekomunikasi adalah daya PLN dengan kapasitas 6600 VA 3 phase. Kebutuhan generator unit : Kapasitas generator yang tersedia disesuaikan dengan daya PLN yang terinstall yaitu 6600 VA sehingga pemakaian bahan bakar yang dibutuhkan adalah 1.38 liter per jam. 68

Businness Case Analysis: Table 4.2 Merupakan perhitungan investasi bisnis atau Total Cost Ownership Analysis sampai dengan Lima tahun jika menggunakan sumber daya listrik dari PLN, battery, generator dan rectifier. Table 4.1 TCO analysis PLN, Battery, Generator dan Rectifier untuk 5 tahun 69

Perhitungan pada table 4.2 menggunakan asumsi daya yang dibutuhkan ke beban perangkat sebesar 2000 watt dan genset bekerja selama 4 jam setiap hari. Penggantian battery dilakukan setiap 5 tahun sekali karena fungsi battery yaitu sebagai back up power DC saat terjadi transisi perpindahan sumber catu daya dari PLN ke Generator. Lama masa transisi sebesar 5 menit sehingga setting DoD kurang dari 20 % (20 persen). Jadi total investasi dari aplikasi PLN, Battery, Generator dan Rectifier untuk memberikan catu daya ke perangkat telekomunikasi dengan kapasitas 2000 watt DC yaitu sebesar 71,787 dollar Amerika Serikat atau sebesar Rp. 882,980,100.00 untuk kurun waktu sampai lima tahun kedepan. 4.3. Perhitungan Kebutuhan Daya 2000 watt DC dan Analisa Bisnis Menggunakan Sumber Daya PLN-Battery-Hydrogen Fuel Cell Hydrogen Fuel Cell merupakan sumber catu daya alternatif telah banyak diimplementasikan sebagai backup power supply pada industri telekomunikasi hampir di seluruh dunia. Kombinasi sumber catu daya PLN, Battery dan Fuel Cell memiliki beberapa keuntungan teknis dibandingan lingkungan kombinasi beberapa sumber catu daya lainnya yaitu ramah (green power), tidak menggunakan bahan bakar fosil, dan dapat ditempatkan diatas gedung (rendah getaran). Berikut ini adalah perencanaan daya utama. sistem catu daya BTS yang menggunakan PLN sebagai catu Battery dan Fuel Cell dipergunakan sebagai catu daya alternatif dengan beban perangkat 2000 watt DC: 70

Kebutuhan daya untuk beban perangkat sebesar 2000 watt Kebutuhan arus untuk beban perangkat: 2000 watt / 50 Volt = 40 Ampere Kebutuhan battery untuk memberikan catu daya cadangan selama 4 jam adalah: 40 Ampere x 6.5 = 260 Ah. Untuk mendapatkan battery dengan kapasitas 260 Ah sulit didapatkan di pasaran sehingga dicari pendekatan dengan battery kapasitas 2 x 150 Ah atau 3 x 100 Ah. Kebutuhan rectifier module: I beban + I battery = 40 A + (3 x 100 Ah x 0.05) = 40 A + 15 A = 55 A kebutuhan module rectifier (konfigurasi n + 1) = (55 A / 30) + 1 = 3 unit power supply module dengan masing-masing module kapasitas 30 Ampere Kebutuhan daya PLN tanpa Air Conditioner: [(40 A x 50 V) + (15 A x 56 V)] / 0.92 / 0.99 = 3118 VA Untuk safety power sebesar 80 %( 80 persen): 3118 VA / 0.8 = 3897, 5 VA Kebutuhan daya PLN dengan Air Conditioner: [(40 A x 50 V) + (15 A x 56 V)] / 0.92 / 0.99 + (2 x 2640 VA) = 9177,4 VA Untuk safety power sebesar 80 %( 80 persen): 3118 VA / 0.8 = 11.471,75, 5 VA 71

Karena perencanaan design power ini dipergunakan untuk BTS outdoor atau tidak membutuhkan pendingin maka daya PLN yang sesuai adalah 4400 KVA. Daya minimum yang ditawarkan oleh PT. PLN ke penyelenggara bisnis telekomunikasi adalah daya PLN dengan kapasitas 6600 VA 3 phase. Kebutuhan Hydrogen Fuel Cell unit : Kapasitas Hydrogen Fuel Cell yang disediakan sesuai dengan kebutuhan daya beban perangkat yaitu 2000 watt DC. Businness Case Analysis: Table 4.3 Merupakan perhitungan investasi bisnis atau Total Cost Ownership Analysis sampai dengan Lima tahun jika menggunakan sumber daya listrik dari PLN, Battery, Fuel Cell dan Rectifier. 72

Table 4.3 TCO Analysis PLN, Battery, Hydrogen Fuel Cell dan Rectifier 5 tahun 73

Perhitungan pada table 4.3 menggunakan asumsi daya yang dibuthkan ke beban perangkat sebesar 2000 watt dan Fuel Cell beroperasi selama 4 jam setiap hari. Penggantian battery dilakukan setiap 5 tahun sekali karena fungsi battery yaitu sebagai back up power DC saat terjadi transisi perpindahan sumber catu daya dari PLN ke Generator. Lama masa transisi sebesar 5 menit sehingga setting DoD kurang dari 20 % (20 persen). Jadi total investasi dari aplikasi PLN, Battery, Fuel Cell dan Rectifier untuk memberikan catu daya ke perangkat telekomunikasi dengan kapasitas 2000 watt DC yaitu sebesar 73,465 dollar Amerika Serikat atau sebesar Rp. 903,619,500.00 untuk kurun waktu sampai lima tahun kedepan. 4.4. Perbandingan Tiga Jenis Kombinasi Sumber Catu Daya Terhadap Perhitungan Analisa Total Cost ownership dan Intensitas Pemadaman PLN Dengan membandingkan semua biaya investasi dan biaya operational yang telah dihitung dalam analisa Total Cost Ownership dari ketiga jenis kombinasi sumber catu daya alternatif terhadap data teknis dan data tambahan berikut ini: Kebutuhan total daya untuk beban perangkat. Informasi pemadaman PLN dengan rincian sebagai berikut: Jumlah pemadaman PLN dalam sehari dan total pemadaman PLN dalam sebulan Durasi pemadaman PLN dalam sehari dan total durasi pemadaman PLN selama satu bulan. 74

Maka dapat diperoleh hasil benchmarking dari ketiga kombinasi sumber catu daya alternatif yang sesuai dengan kebutuhan terhadap beban perangkat dan kendala yang disebabkan pemadaman PLN. Berikut ini adalah gambar 4.1 berupa grafik perbandingan TCO terhadap jumlah intensitas pemadaman PLN dalam satu bulan. Gambar 4.1 Perbandingan TCO terhadap intensitas pemadaman PLN per jam dalam 1 bulan untuk beban perangkat 2000 watt 75

Dari perbandingan antara kombinasi PLN-Battery, PLN-Battery-Generator Diesel dan PLN-Battery-Fuel Cell diperoleh selisih atau gap total biaya pengeluaran sesuai dari perhitungan Total Cost Ownership Analysis untuk setiap jam secara continuous selama satu bulan dengan keterangan sebagai berikut: Table 4.4 Selisih biaya perjam dari ketiga kombinasi catu daya alternatif 76

77

78