2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00)

dokumen-dokumen yang mirip
: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak, dengan rincian sebagai berikut:

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00;

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Putusan Nomor : Put-64936/PP/M.VIIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00,

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00,

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

sengketa mengenai pengenaan Sanksi Administrasi berupa Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP sebesar 100% (Rp ,00);

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat Uraian Banding

: bahwa koreksi sebesar Rp ,00 berasal dari jumlah pada akun akun GL sebagai berikut :

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

: bahwa pokok sengketa adalah Koreksi Positif atas Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp ;

Adjusment-Final Tree Up 2006 yang dicatat pada GL 2007 (Rp ,00) Adjusment-Final Tree Up 2007 yang dicatat pada GL 2008 Rp

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.58791/PP/M.XB/99/2015. Tahun Pajak : 2013

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.55378/PP/M.VIA/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-79783/PP/M.IIB/99/2017. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut:

K e t e r a n g a n D e b i t / H u t a n g L a i n n y a P T E q u a t o r C a p i t a l P a r t n e r s ( k r e d i t )

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor KEP- 105/WPJ.07/2015 tanggal 12 Januari 2015;

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

Putusan Pengadilan : Put /PP/M.II/13/2012. Jenis Pajak : PPh Pasal 26. Masa/Tahun Pajak : 2003

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.51102/PP/M.IVB/16/2014

Penggantian ke 2 (dua) :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap Koreksi Dasar Pengenaan Pajak;

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG

: bahwa perhitungan koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari s.d Desember 2006 adalah sebagai berikut:

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

Bulan Penerimaan Arus Uang/Piutang Pelunasan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.03/2015 TENTANG

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PPN (Rupiah) CV Lubrima Pratama Agust

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-73896/PP/M.XIB/16/2016. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2012

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2014/PP/M.IIIA TAHUN 2018

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013;

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari :

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.47389/PP/M.X/99/2013. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 5/PJ/2011 TENTANG

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

Pokok Sengketa : Ralat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.37529/PP/M.XIII/15/2012 tanggal 23 April 2012

, No.1645 sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 Undan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

: 1. Sengketa Dasar Hukum Penerbitan SKPKB Berdasarkan Verifikasi

Transkripsi:

Putusan Nomor : Put.73686/PP/M.XVIIIA/10/2016 Jenis Pajak : PPh Pasal 21 Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah koreksi positif Terbanding atas Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 sebesar Rp231.791.707,00 terdiri dari: 1. Koreksi positif atas biaya traveling cost adm Rp232.735.185,00 Menurut Terbanding Menurut Pemohon Banding 2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp 34.398.225,00) - Koreksi positif atas biaya JKK dan JKM Rp 33.454.747,00 Koreksi negatif atas biaya JHT, JKK dan JKM (Rp 943.478,00) Jumlah koreksi Rp231.791.707,00 : bahwa Terbanding yang menyatakan nilai Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 sebesar Rp12.186.731.119,00, Pemohon Banding mengajukan banding dengan menyebutkan secara eksplisit besarnya nilai Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 menurut perhitungan Pemohon Banding yaitu Rp11.954.939.412,00, sehingga nilai sengketa sampai dengan Surat Banding adalah sebesar Rp231.791.707,00; : bahwa Pemohon Banding tidak memasukkan Surat Bantahan, maka atas Surat Uraian Banding Terbanding yang menyatakan Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 sebesar Rp12.186.731.119,00, besarnya Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 menurut Pemohon Banding sama dengan menurut perhitungan Pemohon Banding pada Surat Banding yaitu Rp11.954.939.412,00, sehingga nilai sengketa akhir adalah sebesar Rp231.791.707,00; Menurut majelis : 1. KOREKSI POSITIF BIAYA TRAVELING COST ADM Rp232.735.185,00 HASIL PEMERIKSAAN MAJELIS bahwa Terbanding dalam Surat Uraian Banding Nomor SUB-207/WPJ.22/BD.06/2014 tanggal 27 Oktober 2014, penjelasan di persidangan pada intinya menyatakan hal-hal sebagai berikut: bahwa berdasarkan penelitian Terbanding, penggantian tersebut merupakan biaya yang terlebih dahulu dibayar oleh karyawan yang kemudian dimintakan pengembalian (reimbursment) oleh yang bersangkutan kepada perusahaan karena terkait dengan pengeluaran perusahaan; bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf a Terbanding berpendapat biaya penggantian (reimbursement) bersifat menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya sehingga merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi orang/pihak yang menerima penggantian/pembayarannya tersebut; bahwa Pemohon Banding dalam Surat Permohonan Banding, Surat Bantahan, penjelasan tertulis dan lisan yang disampaikan dalam persidangan, tidak setuju atas koreksi positif Terbanding dengan alasan sebagai berikut: bahwa di dalam biaya Travelling Cost Adm terdapat akun-akun biaya perjalanan dinas bagi karyawan yang merupakan biaya operasional yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha Pemohon Banding; bahwa di dalam biaya tersebut terdapat penggantian transportasi dan akomodasi untuk

karyawan yang melakukan perjalanan dinas. Penggantian tersebut didukung oleh bukti pengeluaran yang dibayarkan terlebih dahulu oleh karyawan; bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009, penggantian biaya tidak termasuk dalam kategori penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21; bahwa biaya penggantian transportasi dan akomodasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya bukan merupakan penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan, karena tidak ada tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh karyawan tersebut; PENDAPAT MAJELIS Dasar Hukum Pasal 4 ayat (1) huruf a, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008; Pasal 5 ayat (1) huruf a Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-31/PJ/2009 tanggal 25 Mei 2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi; bahwa dalil Terbanding yang menyatakan penggantian biaya (reimbursement) menambah kemampuan ekonomis bagi yang menerimanya, Majelis berpendapat bahwa penggantian biaya tidak menambah kemampuan ekonomis bagi yang menerimanya, karena atas biaya tersebut telah dibayarkan terlebih dahulu oleh karyawan, sehingga atas pembayaran penggantian biaya tersebut bukan merupakan objek PPh Pasal 21; bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Majelis berpendapat tidak dapat mempertahankan koreksi Terbanding; 2. KOREKSI NEGATIF BIAYA JHT, JKK DAN JKM (Rp943.478,00) HASIL PEMERIKSAAN MAJELIS bahwa Terbanding dalam Surat Uraian Banding Nomor SUB-207/WPJ.22/BD.06/2014 tanggal 27 Oktober 2014, penjelasan di persidangan pada intinya menyatakan hal-hal sebagai berikut: bahwa berdasarkan penelitian atas surat PT AAA Cabang Cikarang, diperoleh rincian tagihan kepada Pemohon Banding sebagai berikut: JHT sebesar Rp121.460.260,00; JKK sebesar Rp 27.062.196,00; JKM sebesar Rp 6.392.646,00; Jumlah sebesar Rp154.915.102,00; bahwa menurut Pemohon Banding dalam Surat Keberatannya menyatakan bahwa dari 5,7% iuran JHT yang dibayarkan ke AAA, dibagi antara kewajiban perusahaan dengan tanggungan karyawan. Kewajiban perusahaan sebesar 3,7% sedangkan yang menjadi tanggungan karyawan sebesar 2%, sehingga komposisi pembayarannya menjadi sebagai berikut: Perusahaan = 3,7%/5,7% x Rp121.460.260,00 = Rp78.842.625,00; Karyawan = 2%/5,7 % x Rp121.460.260,00 = Rp42.617.635,00; bahwa Pemohon Banding dalam buku besar 9105 Legal Welfare-AAA telah membebankan sebesar Rp111.353.894,00, maka Terbanding berpendapat bahwa penghitungan objek Pajak Penghasilan Pasal 21 terkait biaya ini adalah: 9105 Legal Wefare-AAA Cfm Pemeriksa Rp111.353.894,00; 9105 Legal Welfare-AAA Cfm Penelaah Keberatan Rp 78.842.625,00; Selisih Rp 32.511.269,00; bahwa berdasarkan perhitungan tersebut, iuran JHT yang ditanggung dan dibiayakan secara

fiskal oleh Pemohon Banding seharusnya sebesar Rp78.842.625,00. Dengan demikian kelebihan pembayaran sebesar Rp32.511.269,00 merupakan penghasilan bagi karyawan yang merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 21; bahwa pembayaran AAA yang dilakukan oleh Pemohon Banding selama Tahun 2011 sebesar Rp111.353.894,00 yang terdiri dari JKK dan JKM sebesr Rp 33.454.747,00 dan JHT Rp 77.899.147,00 dan atas pembayaran JKK dan JKM telah diperhitungkan dalam SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun 2011; PENDAPAT MAJELIS Dasar Hukum Pasal 4 ayat (1) huruf a, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008; Pasal 5 ayat (1) huruf a Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-31/PJ/2009 tanggal 25 Mei 2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi; bahwa menurut Majelis biaya JHT yang dapat dibiayakan oleh Pemohon Banding hanya sebesar Rp78.842.625,00, sedangkan Pemohon Banding telah melaporkan dalam SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar Rp111.353.894,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp32.511.269,00 yang tidak dapat dibiayakan. Selisih tersebut merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi karyawan perusahaan dan sudah diperhitungkan dan dilaporkan dalam SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 Pemohon Banding; bahwa terjadinya koreksi negatif sebesar Rp943.478,00 menurut Majelis dikarenakan: biaya JKK dan JKM yang sudah dilaporkan dalam SPT PPh Pasal 21 sebesar Rp33.454.747,00 Objek PPh Pasal 21 menurut Terbanding sebesar Rp32.511.269,00 Kelebihan melaporkan sebesar Rp 943.478,00; bahwa dikarenakan Pemohon Banding lebih melaporkan dalam SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun 2011 sebesar Rp33.454.747,00 sedangkan objek Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut Terbanding sebesar Rp32.511.269,00 maka Terbanding harus melakukan koreksi negatif; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat koreksi Terbanding dipertahankan. menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak; menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit pajak; menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya; menimbang : bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Majelis berpendapat perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 yang masih harus dibayar menjadi sebagai berikut: 1 Penghasilan Kena Pajak/DPP menurut Terbanding Rp12.186.731.119 Koreksi yang dibatalkan Rp 232.735.185 Penghasilan Kena Pajak/DPP menurut Rp 11.953.995.934 Majelis 2 PPh Pasal 21 yang terutang Rp 2.347.946.650 3 Kredit Pajak: a. PPh Ditanggung Pemerintah b. Setoran masa Rp 2.347.946.650 dapat

c. STP (pokok kurang bayar) d. Kompensasi kelebihan dari Masa Pajak... e. Lain-lain f. Kompensasi kelebihan ke Masa Pajak... g. Jumlah pajak yang dapat dikreditkan Rp 2.347.946.650 (a+b+c+d+e-f) 4 Pajak yang tidak/kurang dibayar (2-3.g) 5 Sanksi administrasi: a. Bunga Pasal 13 (2) KUP b. Kenaikan Pasal 13 (3) KUP c. Bunga Pasal 13 (5) KUP d. Kenaikan Pasal 13A KUP e. Jumlah sanksi administrasi (a+b+c+d) 6 Jumlah PPh yang masih harus dibayar (4+5.e) menimbang : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundangundangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini; Memutuskan : Mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-543/WPJ.22/BD.06/2014 tanggal 3 Juni 2014, tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 Nomor 00025/201/11/431/13 tanggal 24 April 2013, atas nama Pemohon Banding dengan perhitungan menjadi sebagai berikut: 1 Penghasilan Kena Pajak/DPP Rp 11.953.995.934 2 PPh Pasal 21 yang terutang Rp 2.347.946.650 3 Kredit Pajak: a. PPh Ditanggung Pemerintah b. Setoran masa Rp 2.347.946.650 c. STP (pokok kurang bayar) d. Kompensasi kelebihan dari Masa Pajak... e. Lain-lain f. Kompensasi kelebihan ke Masa Pajak... g. Jumlah pajak yang dapat dikreditkan Rp 2.347.946.650 (a+b+c+d+e-f) 4 Pajak yang tidak/kurang dibayar (2-3.g) 5 Sanksi administrasi: a. Bunga Pasal 13 (2) KUP b. Kenaikan Pasal 13 (3) KUP c. Bunga Pasal 13 (5) KUP d. Kenaikan Pasal 13A KUP e. Jumlah sanksi administrasi (a+b+c+d) 6 Jumlah PPh yang masih harus dibayar (4+5.e) Demikian diputus di Jakarta pada hari Selasa tanggal 16 Juni 2015 berdasarkan musyawarah Majelis XVIIIA Pengadilan Pajak yang ditunjuk dengan Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor Pen.01247/PP/PM/XI/2014 tanggal 2 Desember 2014, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut: 1. Drs. Harry Prabowo, M.M. sebagai Hakim Ketua, 2. Drs. Krosbin Siahaan, M.Sc. sebagai Hakim Anggota,

3. Entis Sutisna, S.H., M.Hum. sebagai Hakim Anggota, 4. Ramadani Yunus, S.E., M.M. sebagai Panitera Pengganti, Putusan Nomor Put.73686/PP/M.XVIIIA/10/2016 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Selasa tanggal 30 Agustus 2016, dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut: 1. Drs. Harry Prabowo, M.M. sebagai Hakim Ketua, 2. Drs. Krosbin Siahaan, M.Sc. sebagai Hakim Anggota, 3. Dr. Hartoyo, S.E., M.B.P. sebagai Hakim Anggota, 4. Ramadani Yunus, S.E., M.M. sebagai Panitera Pengganti, namun tidak dihadiri oleh Terbanding maupun Pemohon Banding.