PENGARUH LAYANAN INFORMASI PEMAHAMAN DIRI TERHADAP EFIKASI SISWA KELAS XI SMAN 2 SUNGAI RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMA

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

KORELASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMPN 10 PONTIANAK

Amelia Atika 1,Kamaruzzaman 2

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN SOSIAL DENGAN PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAK

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

PENGARUH LAYANAN ORIENTASI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM KEGIATAN BELAJAR DI SEKOLAH

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

LAYANAN INFORMASI TENTANG KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI PADA SISWA SMPN 2 PONTIANAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa

PENGARUH PRAKTEK PENJUALAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X KEAHLIAN PEMASARAN SMK NEGERI 3 PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS ORGANISASI SEKOLAH PESERTA DIDIK DENGAN HASIL BELAJAR MAN PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI REMAJA KELAS X SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN

LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TENTANG INTERAKSI SOSIAL DI SMP

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 1 SUNGAI AMBAWANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

ANALISIS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR DI SMA SANTUN UNTAN PONTIANAK

Muhamad Irfan Fauzi Program Studi PGSD/Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 10 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH: FUTRI UTAMI

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

HUBUNGAN PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA NEGERI 1 PEMANGKAT

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMAK ABDI WACANA

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

JURNAL HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

THE CORRELATION BETWEEN THE LEVELS OF THE TEACHERS EDUCATION AND THE COMMUNICATION ON LEARNING IN KINDERGARTEN OF UJUNG BATU IN ROKAN HULU DISTRICT

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA

PENGARUH IKLIM SOSIAL TERHADAP SIKAP BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH HASIL BELAJAR PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK PANCA BAKTI SUNGAI RAYA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

Abstract

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEKANBARU

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

ANALISIS BIMBINGAN BELAJAR OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs. NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2017

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR

THE PROFILE OF CAREER INTEREST TEDENCY ELECTION BASED ON THE TYPE OF STUDENTS PERSONALITY AT CLASS OF XI SENIOR HIGH SCHOOL OF BENGKULU CITY

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

Ramtia Darma Putri 1) Rosmawati 2) Abu Asyari 3) Program Studi Bimbingan Konseling

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KONSEP DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

PENGARUH KONTROL DIRI TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI AMBAWANG

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

STUDI KOMPARATIF TENTANG KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DENGAN SISWAKELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 PEKANBARU TP 2013/2014

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

HUBUNGAN KOMUNIKASI NON VERBAL OLEH GURU DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH DI MTs ARRAUDATUL ISLAMIYAH KABUPATEN KUBU RAYA

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

INFLUENCE OF GIVING INFORMATION SERVICE ABOUT RAISING SELF-CONFIDENT AT STUDENTS IN CLASS XI IPA STATED-OWNED SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU 2014/2015

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas PGRI yogyakarta

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DILIHAT DARI PENGGUNAAN METODE SIMULASI DENGAN METODE CERAMAH PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 KALAMPANGAN.

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

Transkripsi:

PENGARUH LAYANAN INFORMASI PEMAHAMAN DIRI TERHADAP EFIKASI SISWA KELAS XI SMAN 2 SUNGAI RAYA Maria Fransiska, Asrori, Sri Lestari Program Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email : mfransiska04@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tentang pengaruh layanan pemahaman diri terhadap efikasi diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sungai Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk studi hubungan dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam dalam penelitian ini berjumlah 182 peserta didik dan jumlah sampel peserta didik. Teknik yang digunakan penelitian ini adalah teknik komunikasi langsung dan tidak langsung. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner, inventori dan wawancara. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis indeks determinasi maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara layanan pemahaman diri terhadap efikasi diri peserta didk dengan mencapai persentase 25% masuk dalam kategori rendah. Kata kunci : Layanan Informasi, Pemahaman Diri, Efikasi diri Absract : This study aimed to obtain information on the effect of information services on the efficacy of self-understanding self-learners class XI SMA Negeri 2 Sungai Raya. The method used in this research is descriptive method and form of association studies using a quantitative approach. The population in this research were 182 students and the number of sample of learners. Techniques used this research is the technique of direct and indirect communication. Data collection tool used is a questionnaire, inventory and interviews. From the results of research conducted by using a determination index analysis, the researchers can conclude that there is significant influence between the information service of self-understanding of the participants' self-efficacy didk to reach the percentage of 25% included in the low category. PKeywords : Information service, Self Understanding, Self Efficacy ada masa remaja awal, penyesuaian diri dengan kelompok sangat penting bagi remaja, akan tetapi lambat laun mereka mulai mencari identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal. Erikson (Hurlock, 2002:208) menyatakan bahwa, Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjel6askan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat. 1

Tugas perkembangan siswa yang terakhir yaitu mengembangkan konsep diri, hal ini harus diperhatikan dan dikembangkan oleh remaja karena dengan konsep diri menjelaskan gambaran diri yang bersifat umum yang meliputi banyak aktivitas dan bisa mencakup perasaan dan kepercayaan. Dengan kata lain efikasi diri dan pemhaman tentang diri sangat berkaitan. efikasi diri merupakan salah satu aspek pengetahuan tentang diri atau self knowledge yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini disebabkan efikasi diri yang dimiliki ikut mempengaruhi individu dalam kehidupan manusia sehari-hari. Seseorang yang memiliki efikasi diri yakin bahwa mereka bisa berhasil mencapai tujuan. Mereka harus beruapaya secara intensif dan bertahan ketika mereka menghadapi kesulitan. Hal ini sejalan dengan pendapat Santrock (2007:265) menyatakan siswa dengan efikasi diri (self efficacy) yang tinggi mendukung pernyataan saya tahu bahwa saya akan mampu mempelajari materi dikelas ini dan saya berharap saya mampu melakukan aktivitas ini dengan baik. Guru Bimbingan konseling menggunakan layanan pemahaman diri untuk memberi pemahaman kepada siswa tentang pentingnya efikasi diri, untuk mencegah rendahnya kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki. Dalam hal ini Sukardi dan Sumiati (1990:33) menyatakan, Fungsi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai fungsi pemahaman dan pencegahan. Dengan diberikannya layanan pemahaman diri siswa dapat mengetahui kemampuan yang dimilikinya sehingga siswa dapat mengatasi segala hambatan dan kondisi apapun dalam mengerjakan tugas. Berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap siswa kelas XI di sekolah SMAN 2 Sui Raya masih banyak ditemui siswa yang memiliki efikasi diri (self efficacy) yang rendah, seperti masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam mencapai hasil akademik yang bagus, menurunnya minat belajar dari dalam diri siswa karena berdasarkan ciri-ciri individu yang memiliki self efficacy yang rendah akan berusaha menghindari tugas yang dianggap sulit dan akan mudah putus asa ketika mengalami hambatan dalam mencapai suatu tujuan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin memperoleh lebih dalam lagi tentang pengaruh Layanan Informasi Pemahaman Diri terhadap Efikasi Diri Siswa Kelas XI SMAN 2 Sui Raya Kabupaten Kubu Raya. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Bentuk penelitian menggunakan bentuk studi hubungan (intertelationship studies) yaitu dengan cara mengungkapkan brntuk hubungan timbal balik anatara variabel yang diselidiki/atau berupa mencari hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sungai Raya dengan jumlah 182 peserta didik seperti terlihat pada tabel sebagai berikut. 2

Table 1 Sebaran Populasi Penelitian No Kelas Populasi Siswa Jumlah Laki-Laki Perempuan 1. XI IPA1 10 20 2. XI IPA 2 9 21 3. XI IPA 3 8 21 29 4. XI IPS 1 15 16 31 5. XI IPS 2 18 14 32 6. XI IPS 3 10 20 Jumalah 70 112 182 Sumber : TU SMAn 2 Sui Raya Sehubungan dengan penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 182 peserta didik, akan terlalu besar dan berat bagi peneliti bila menggunakan penelitian populasi, maka diambil % dari populasi yang tersedia. Pengambilan jumlah sampel dari populasi berdasarkan pendapat Riduwan dan Akbon (2010:254) menyatakan bahwa, apabila jumlah subjek penelitian kurang dari 100, maka dapat diambil semua dan penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika subjek lebih besar dari 100, maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% menyesuaikan dengan kemampuan peneliti, luas wilayah, dan resiko yang ditanggung peneliti. Dari keterangan data diatas, maka peserta didik yang dijadikan sampel seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sungai Raya yaitu sebagai berikut : Tabel 2 Sebaran Sampel Penelitian No Kelas 1 XI IPA 1 2 XI IPA 2 3 XI IPA 3 4 XI IPS 1 % Laki-laki Jumlah Siswa % Perempuan Jumlah x 10 = 3 x 20 = 6 9 x 9 = 2,7 = 3 x 21 = 6,3 = 7 10 x 8=2,4 = 3 x 21= 6,3 = 7 10 x 15 = 4,5 = 5 x 16 = 4,8 = 5 10 3

5 XI IPS 2 x 18 = 5 x 14 = 4,2 = 5 10 6 XI IPS 3 x 10= 3 x 20 = 6 9 Jumlah 22 36 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik komunikasi langsung dan tidak langsung. Alat pengumpuldata yang digunakan adalah angket dan pedoman wawancara. Teknik analisis data peda penelitian ini yaitu menggunakan deskriptif dan analisis product moment. Untuk menjawab sub masalah 1 dan 2 digunakan rumus persentase menurut Arikunto ( 2013:68) yaitu sebagi berikut : X% = n N x 100 Keterangan : X % = persentasi yang dicari n = nilai yang diperoleh N = nilai total %= tingkat keberhasilan yang dicapai Menurut Arlizon (dalam Ferlinita, 2013:5) untuk menganalisis data digunakan perhitungan persentase, sebagai berikut : Tabel 3 Tolok Ukur Rentang Persentase No Rentang Skor Persentase Keterangan 1. 117 174 67,24% 100% Tinggi 2. 116 33,33% 66,66% Sedang 3. 0 57 0,00% 32,75% Rendah Untuk menjawab sub masalah tiga penelitian ini menggunakan analisis indeks determinasi untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan indeks determinasi dengan rumus yang dijelaskan oleh Asrori dan Ali (2014: 94) yaitu r 2 x 100%, di mana r 2 merupakan hasil dari perhitungan korelasi yang dikuadratkan. 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian Penelitian dilaksakan pada tanggal 4 Agustus 2016 dan selesai pada tanggal 14 agustus 2016. Langkah pengumpulan data dan penelitian adalah membagikan angket sebanyak 70 item kepada siswa kelas XI IPA 1, XI IPA 2,XI IPA 3, XI IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPS 3 yang sudah ditentukan sebagai sampel dalam penellitian. Lembar jawaban angket yang sudah terkumpul diperiksa satu persatu, yaitu untuk mengetahui adanya angket yang rusak, tidak lengkap atau diisi secara salah dan tidak dapat digunakan. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa seluruh angket dapat digunakan. Adapun analisis layanan pemahaman diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 sungai raya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Aspek Variabel Bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling dalam layanan pemahaman diri Materi yang disampaikan oleh guru pembimbing dalam layanan pemahaman diri Metode yang digunakan oleh guru pembimbing dalam layanan pemahaman diri Tabel 4 Persentase Layanan Informasi Pemahaman Diri X X Indikator Aktual ideal Pertemuan klasikal a. Pelaksanaan b. Evaluasi a. Intelektual b. Sosial c. Bahasa d. Emosi e. Moral f. Psikomotor a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya jawab % Kategori 1188 1392 85,34% Baik 1999 2436 82,06% Baik 1025 1218 84,15% Baik 5

Media pembelajaran yang digunakan pada layanan pemahaman diri a. Media visual b. Media audio c. Media audio visual 619 870 71,14% Baik Total 4831 5916 81,65% Baik Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa secara keseluruhan layanan pemahaman diri mencapai skor aktual 4831 dari skor maksimal ideal 5916 berarti mencapai 82% berada pada kategori Baik. Agar dapat melihat layanan pemahaman diri secara rinci dapat dilihat sebagai berikut: 1) Pelaksanaan layanan mencapai skor aktual 1188 dari skor ideal 1392 berarti mencapai 85% ditafsirkan bahwa pelaksanaan layanan pemahaman diri di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sui Raya dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.2) Materi layanan pemahaman diri mencapai skor aktual 1999 dari skor maksimal ideal 2436 berarti mencapai 82 % dan dikategorikan sangat baik dengan arti kata lain materi yang disampaikan oleh guru pembimbing berhasil disampaikan dengan baik dan peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru pembimbing. 3) Metode yang digunakan oleh guru pembimbing mencapai skor aktual 1025 dari skor maksimal ideal 1218 mencapai 84% pada kategori sangat baik dengan kata lain metode yang digunakan guru pembimbing dalam menyampaikan layanan pemahaman diri sudah tepat untuk mendukung penyampaian materi pemahaman diri. 4) Media yang digunakan oleh guru pembimbing mencapai skor aktual 619 dari skor maksimal ideal 870 mencapai 71% pada kategori baik Adapun analisis persentasi efikasi diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sungai Raya tertera pada tabel dibawah ini: 6

Tabel 5 Persentase Efikasi Diri Aspek Dimensi Tingkat (Level) Dimensi Kekutan (Strength) Dimensi Generalisasi (Generality) Indikator 1. Siswa yakin mampu memahami materi yang sulit 2. Siswa yakin mampu mengatasi hambatan dalam tingkat kesulitan tugas yang dihadapinya. 3. Siswa yakin mampu mencapai prestasi yang tinggi. X Aktual X Ideal % Kategori 2298 2784 82,54% Tinggi 1. Siswa yakin pengalaman buruk tidak akan menghalangi pencapaian keberhasilan 2. Siswa yakin mampu menyelesaikan tugas dengan tuntas 1392 1566 88,88% Tinggi 1. Siswa yakin memiliki kemampuan dalam berbagai macam tugas 2. Siswa yakin 1298 1566 82,88% Tinggi mampu mengerjakan tugas dalam berbagai situasi dan kondisi Total 4988 5916 84,31% Tinggi Berdasarkan tabel 5 bahwa secara keseluruhan efikasi diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sungai Raya pada kategori ting dengan skor aktual 4988 dari skor maksimal ideal 5916 mencapai 84%. 7

Agar dapat melihat efikasi diri peserta didik kelas XI SMAN 2 Sui Raya secara rinci dapat dilihat sebagai berikut: 1) Tingkat kesulitan tugas yang diberikan oleh guru pembimbing tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap keyakinan peserta didik terhadap kemampuan yang dimilikinya, terbukti dari skor aktual mencapai 2298 dari skor maksimal ideal 2784 mencapai 83 % pada kategori Tinggi. 2) Efikasi yang dimiliki peserta didik kelas XI SMAN 2 Sui Raya dikategorikan sangat baik dengan skor aktual 1392 dari skor maksimal ideal 1566 mencapai 89 % maka dari hal itu meskipun peserta didik memilki pengalaman yang buruk seperti prestasi menurun akan tetapi tidak membuat peserta didik menyerah dan menggoyahkan keyakinan siswa terhadap kemampuan yang dimiliki. 3) Tinggi rendahnya efikasi diri dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor generalisasi yaitu efikasi diri dapat dipengaruhi oleh bidang mata pelajaran tertentu. Akan tetapi dikelas XI SMAN 2 Sui Raya hanya sedikit pengaruhnya dapat dilihat dari skor aktual mencapai 1298 dari skor maksimal ideal 1566 mencapai kategori Tinggi. Untuk menjawab sub masalah ketiga dalam rumusan penelitian, nilai korelasi (r) yang didapat dengan menggunakan spss versi 16 adalah tertera pada tabel sebagai berikut : Tabel 6 Korelasi Layanan Informasi Pemahaman Diri Terhadap Efikasi Diri Layanan Efikasi Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N 85.7414 88.3966 8.444 7.57174 layanan pemahaman diri efikasi diri Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Correlations layanan pemahaman diri 1.090.500 efikasi diri.090.500 Tabel 6 dilakukan penelitian kepada responden yang sesuai dengan karakteristik populasi dengan db = n-2 = -2=56, dan taraf signifikan 0,05 maka diperoleh rtabel = 0,266 dari hasil yang didapat rhitung 0,500. Hal ini menunjukkan 1 8

terdapat hubungan signifikan antara layanan pemahaman diri terhadap efikasi diri. Untuk mencari besarnya pengaruh layanan pemahaman diri terhadap efikasi maka hasil korelasi (r) 0,500 2 100% = 25 maka dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh layanan pemahaman diri terhadap efikasi diri sebesar 25%. Pembahasan Layanan Infomasi Pemahaman Diri Layanan pemahaman diri adalah layanan bimbingan konseling yang berupa yang diberikan kepada peserta didik tentang pemahaman diri agar peserta didik dapat memahami diri pribadi secara keseluruhan dan dapat mengambil keputusan dalam hidupnya. Seperti yang telah dijelaskan tentang definisi layanan dan pemahaman diri. Menurut Aqip (2012:20) menyatakan bahwa, layanan adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik. Sedangkan menurut Sukmadinata (2009:215) mengemukakan bahwa pemahaman diri adalah pemahaman keseluruhan kepribadiannya dengan segala latar belakang dan interaksinya dengan lingkungan. Dari hasil data analisis layanan pemahaman diri dapat disimpulkan bahwa layanan yang diberikan oleh guru pembimbing dapat dilaksanakan dengan baik yaitu mencapai skor 82 % dengan kategori sangat baik yang berarti langkah-langkah layanan dapat dilaksankan. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut : Persiapan Dari hasil wawancara yang telah dilaksanakan memperoleh bahwa halhal yang dilakukan oleh guru pembimbing sebelum melaksankan layanan pemahaman diri adalah menyiapkan satuan layanan (RPL), mencari materi yang akan disampaikan dari berbagai sumber, menentukan metode dan media yang akan digunakan. Hal ini sesuai dengan teori yang seharusnya dilakukan pada tahap persiapan yaitu menurut Sukardi dan Sumiati (1990:37) menyatakan bahwa pada tahap persiapan meliputi menetapkan tujuan dan isi termasuk alasanalasanya, mengidentifikasi sasaran yang akan menerima dan menetapkan teknik penyampaian dan menetapkan jadwal waktu kegiatan. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan mencapai skor 90 % pada kategori sangat baik keberhasilan ini didukung dengan materi yang diberikan, metode dan media. Penyajian materi mencapai skor 82 %, penggunaan metode mencapai skor 84% dan penggunaan media mencapai skor 71%. Pelaksanaan layanan perlu memperhatikan teknik yang digunakan dalam menyampaikan layanan apakah dapat menarik perhatian peserta didik. Seperti yang telah dijelaskan oleh Sukardi dan Sumiati (1990:38) menyatakan bahwa, pelaksanaan penyajian tentu saja tergantung pada langkah persiapan, terutama pada teknik yang digunakan. 9

Evaluasi Dari hasil wawancara dengan guru pembimbing memperoleh bahwa langkah evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah peserta didik memahami materi pemahaman diri yang disampaikan oleh guru pembimbing. Seperti yang telah dijelaskan oleh Sukardi dan Sumiati (1990:39) manyatakan bahwa, manfaat dari langkah evaluasi adalah untuk melihat seberapa jauh peserta didik mampu menangkap yang disampaikan. Dan dari hasil pengolahan angket memperoleh skor 81% pada kategori sangat baik dengan kata lain evaluasi yang dilakukan sudah terlaksana dan berjalan dengan baik. Efikasi Diri Efikasi diri adalah keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimiliki dalam berbagai situasi yang sulit dalam hidunya, dan menghasilkan tingkah laku yang dinginkan. Sejalan dengan pendapat Santrock (2007:265) menyatakan bahwa, efikasi diri adalah keyakinan dan kemampuan diri dalam menguasai suatu situasi dan menghasilkan akhir yang diinginkan. Peserta didik yang memiliki efikasi diri tinggi tidak mudah menyerah pada kesulitan mengerjakan tugas. Sesuai dengan pendapat Gufron (2010:76) menyatakan bahwa, dalam situasi yang sulit siswa dengan efikasi diri tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan yang ada. Dari hasil pengolahan data angket yang disebarkan kepada peserta didik untuk mengetahui efikasi diri yang dimilikinya memperoleh skor 84% dengan masingmasing indikator yaitu : peserta didik yang mampu memahami materi yang sulit mencapai skor 83% dengan arti kata cara guru menyampaikan materi mudah dipahami dan menarik sehingga apa yang disampaikan mudah dimengerti oleh peserta didik, peserta didik yakin mampu mengatasi hambatan dalam tingkat kesulitan tugas yang dihadapinya mencapai skor 81%, peserta didik yakin mampu mencapai prestasi yang tinggi mencapai skor 84%, peserta didik yakin pengalaman buruk tidak akan menghalangi pencapaian keberhasilan mencapai skor 91%, peserta didik yakin mampu menyelesaikan tugas dengan tuntas mencapai skor 87%, peserta didik yakin memiliki kemampuan dalam berbagai macam tugas mencapai skor 86% dan yang terakhir yaitu peserta didik yakin mampu mengerjakan tugas dalam berbagai situasi mencapai skor 79% pada kategori baik dengan kata lain peserta didik mampu mengatasi situasi apapun pada saat mengerjakan tugas. Maka dapat disimpulkan bahwa efikasi diri yang dimiliki peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sungai Raya pada rentang 81-100 pada kategori sangat baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pengolahan data kuesioner dan inventori maka secara umum hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara layanan pemahaman diri terhadap efikasi diri. Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Tingkat layanan pemahaman diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sungai Raya pada kategori baik. Artinya guru pembimbing menyampaikan materi pemahaman diri dengan baik sehinggan materi yang 10

disampaikan dapat dipahami pesertan didik. 2) Tingkat efikasi diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sui Raya pada kategori tinggi dalam arti peserta didik yakin akan kemampuan yang dimiliki dan peserta didik dapat mengatasi kesulitan dan hambatan pada saat mengerjakan tugas. 3) Pengaruh antara layanan pemahaman diri terhadap efikasi diri peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Sungai Raya tergolong rendah artinya dengan diberikannya layanan pemahaman diri mempengaruhi efikasi diri peserta didik. Saran Mengacu dari hasil penelitian diatas maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1) Diharapkan kepada peserta didik yang masih rendah tingkat efikasi dirinnya dapat memahami kembali tentang keseluruhan kepribadiannya sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga tidak memiliki keraguan pada kemampuan yang dimiliki. 2) Diharapkan guru pembimbing dapat melaksanakan kegiatan layanan pemahaman diri tidak hanya melibatkan aspek kogitif akan tetapi juga melibatkan aspek afektif seperti kegiatan bermain peran yang menuntut efikasi diri peserta didik. 3) Pada penelitian ini masih memiliki kekurangan diharapkan pada penelitian selanjutya dapat menambahkan variabel lain yang menyangkut tetang efikasi diri sehigga menambah pengetahuan tentang hal-hal yag menyangkut efikasi diri. SUMBER RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta Aqip, Zainal. (2012). Ikhtisar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Yrama Widya Asrori, M. dan Ali, M. (2014). Aplikasi Riset Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ferlinita, Novi. (2013). Pengaruh konseling kelompok terhadap peningkatan self relation siswa kelas X jurusan teknik computer dan jaringan SMK Muhammadiyah 2 pekan baru. Skripsi. Riau: FKIP Universitas Riau. Tidaqk diterbitkan Hurlock, Elizabeth. (2002). Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga Riduwan, dan Akbon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistik. Bandung: Alfabeta Santrock, John. M. (2007). Perkembangan anak. Jakarta : Erlangga Sukardi, Dewa Ketut dan Sumiati, Desak Made. (1990). Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di sekolah. Jakarta : Rineka Cipta Sukmadinata,Nana Syaodih.(2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya 11