BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat komparatif, yang bertujuan untuk melihat perbedaan gaya belajar antara mahasiswa Kelas Reguler 1 dan Kelas Reguler 2 Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. 3.2. Variabel Penelitian 3.2.1. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk dapat menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan identifikasi variabel yang ada dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu : 1. Variabel tergantung (Dependent Variable) : Gaya Belajar 2. Variabel bebas (Independent Variable) : Status kelas mahasiswa a. Kelas Reguler 1 b. Kelas Reguler 2 3.2.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Gaya belajar adalah kecenderungan seseorang dalam memperoleh, mengolah dan menyimpan informasi. Preferensi gaya belajar dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan kuesioner VARK. Peferensi gaya belajar dibedakan menjadi gaya belajar Visual (V) yaitu gaya belajar yang lebih menitikberatkan 29
kepada aspek visual (belajar dari apa yang dilihat), Gaya belajar Aural (A) (belajar dari apa yang didengar), Read / write (R) (belajar dari apa yang dibaca / ditulis), Kinesthetic (K) (belajar dari apa yang dipraktekkan) yang digunakan untuk memahami informasi. (Fleming, 2002). Adapun status kelas mahasiswa dalam penelitian ini dibedakan dari Kelas Reguler 1 dan Kelas Reguler 2 Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. Sampel pada penelitian ini berjumlah 200 orang yang terdiri dari 100 orang mahasiswa Kelas Reguler 1 dan 100 orang mahasiswa Kelas Reguler 2. Metode pengambilan sampel yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dengan teknik cluster random sampling. Yaitu sampling yang dilakukan terhadap unit sampling yang merupakan suatu kelompok (cluster). Anggota kelompok / cluster tidak harus bersifat homogen, setiap anggota kelompok dari anggota cluster yang terpilih akan diambil sebagai sampel anggota kelompok / cluster (Toto, S.N.& Nanang,G, 2012). 3.4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner VARK versi 7.1, yang telah dimodifikasi pada November 2010 oleh Fleming (2001). Kuesioner ini terdiri dari 16 pertanyaan dengan empat pilihan ganda. Setiap pilihan jawaban mewakili kategori gaya belajar Visual (V), Aural 30
(A), Read / write (R), dan Kinestetic (K). Setiap pertanyaan bisa dijawab lebih dari satu jawaban. Kuesioner yang digunakan dibuat untuk usia dewasa serta versi asli menggunakan bahasa Inggris, dan akan penulis adaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Berikut adalah konstruksi dan definisi konseptual dari Kuesioner VARK yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Tabel 3.1. Konstruksi dan definisi konseptual kuesioner VARK Konstruksi Definisi Konseptual Nomor Item Visual Aural/Auditory Preferensi untuk cara grafis dan simbolis mewakili informasi. Modalitas visual mengacu pada informasi-informasi non verbal seperti peta, mind mapping, grafik, diagram alir, bagan gambar dengan keterangan gambar (label), dan seluruh simbol panah, lingkaran, hierarki dan simbol-simbol gambar lainnya, yang digunakan untuk menggantikan presentasi verbal. Preferensi untuk informasi aural "didengar atau diucapkan". Siswa dengan modalitas ini, hasil terbaik dari belajar mereka melalui kuliah, kaset, radio, email, diskusi kelompok, web chat, dan obrolan. 1.b, 2.a, 3.b, 4.c, 5.b, 6.c, 7.c, 8.d, 9.d, 10.b, 11.a, 12.c, 13.d, 14.d, 15.d, 16.a 1.b, 2.b, 3.d, 4.b, 5.a, 6.d, 7.b, 8.c, 9.b, 10.d, 11.c, 12.a, 13.b, 14.c, 15.b, 16.b 31
Read/write Preferensi untuk informasi yang ditampilkan. Kecenderungan Read / write menekankan text based input-output (stimulus-respon bersifat tulisan), Seseorang dengan kecenderungan Read / write dalam belajar lebih menyukai dengan menggunakan PowerPoint, Internet, daftar, buku harian, kamus, ensiklopedi, kutipan-kutipan dan kata-kata Kinesthetic Preferensi yang terkait dengan penggunaan pengalaman dan praktek. Meskipun pengalaman tersebut dapat menggali modalitas lain, kunci dari model ini adalah preferensi persepsi di mana pembelajaran terjadi terkait dengan pengalaman dan praktek atau realitas simulasi. Meskipun pengalaman ini dapat terjadi dengan modalitas lainnya, pelajar tidak dapat dipisahkan dari kenyataan, baik melalui pengalaman, Misalnya, praktek atau simulasi. Ini mencakup demonstrasi, simulasi, video dan film dari hal nyata, serta studi kasus, praktek dan aplikasi. Sumber : (Fleming, 2001) 1.c, 2.c, 3.c, 4.d, 5.d, 6.b, 7.d, 8.a, 9.a, 10.c, 11.b, 12.b, 13.c, 14.b, 15.c, 16.c, 1.a, 2.d, 3.a, 4.a, 5.c, 6.a, 7.a, 8.b, 9.c, 10.a, 11.d, 12.d, 13.a, 14.a, 15.a, 16.d, 3.5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 3.5.1. Uji Validitas Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan 32
fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi atau content validity. Validitas ini menunjukkan sejauh mana item-item dalam skala telah komprehensif mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya. Untuk menghitung content-validity coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu item mengenai sejauh mana item tersebut mewakili konstrak yang diukur. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rumus Aiken dengan cara memberikan angka antara 1 (yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak relevan) sampai dengan 5 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan). Bila : lo = angka penilaian validitas yang rendah (dalam hal ini=1) c = angka penilaian validitas yang tinggi (dalam hal ini =5) r = angka yang diberikan oleh seorang penilai s = r lo Maka : V = s / [n(c-1)] 3.5.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik test-retest, disebut juga teknik single test double trial. Pendekatan test 33
ulang (test-retest) merupakan salah satu metode yang popular digunakan dalam komputasi koefisien reliabilitas (Azwar, 2012). Pendekatan ini dilakukan dengan menyajikan instrumen ukur pada satu kelompok subjek dua kali setelah tenggang waktu tertentu di antara kedua penyajian tersebut. Komputasi reliabilitas pengukuran dengan prosedur test-retest menghasilkan koefisien reliabilitas. 3.6. Metode Analisis Data Untuk menentukan gaya belajar mahasiswa, kuesioner yang telah diisi oleh mahasiwa kemudian dianalisis dengan mengacu kepada pedoman penskoran kuesioner tersebut. Adapun langkah pengolahan data kuesioner VARK adalah sebagai berikut : 1. Menghitung skor preferensi gaya belajar V, A, R dan K baik untuk Kelas Reguler 1 maupun Kelas Reguler 2 2. Menentukan jenis gaya belajar dari masing-masing kelas 3. Mengurutkan skor V, A, R dan K dari yang tertinggi sampai yang terendah dari Kelas Reguler 1 dan Kelas Reguler 2 4. Menentukan jenis gaya belajar a) Unimodal : bila selisih skor preferensi gaya belajar pertama dan kedua melebihi ambang batas nilai b) Multimodal : bila selisih skor preferensi gaya belajar pertama dan berikutnya lebih kecil atau sama dengan batas nilai 34
Tabel 3.2. Pedoman batas nilai skor preferensi gaya belajar Jumlah Jawaban Batas Nilai 16 21 1 22 27 2 28 32 3 >32 4 (Sumber : Fleming, 2001) 5. Menghitung presentase V, A, R, K gaya belajar Kelas Reguler 1 dan Kelas Reguler 2 Presentase = fi = jumlah mahasiswa yang memiliki gaya belajar i N = jumlah seluruh responden Metode analisis data yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square dengan bantuan SPSS Statistics version 17. Uji Chi Square (uji chi kuadrat) digunakan untuk melakukan estimasi serta pengujian hipotesis terhadap proporsi relatif dari case yang dikelompokkan yang hubungannya katagorik dengan katagorik. Data yang sesuai digunakan pada analisis Chi Square, tidak dalam bentuk angka rasio atau skala. Dimana data frekuensi tersebut merupakan hasil dari pengklasifikasian data yang berbentuk data nominal (Riduwan & Sunarto, 2007). 35
Rumus untuk mencari nilai Chi Square adalah sebagai berikut : Keterangan : χ 2 = nilai Chi Square ƒo= frekuensi yang diperoleh (obtained frequency) ƒe = fekuensi yang diharapkan (expected frequency) 36