BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan kinerja adalah aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan peer assessment. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto,

INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTOR PRAKTIKUM KIMIA MATERI POKOK TITRASI ASAM BASA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

PENERAPAN SELF ASSESSMENT DALAM MENILAI PERENCANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI PADA PRAKTIKUM PENJERNIHAN AIR SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan peer dan self assessment, peer dan self assessment dalam mengungkap

BAB III METODE PENELITIAN. pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran kemampuan bertanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau suatu fenomena (Sukmadinata, 2009).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlihat di dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini berusaha

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia masih sangat minim dalam hal inovasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian efektifitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kelas XI IPA tahun ajaran 2012/2013 di MAN 1 Bandar Lampung terdapat 4 kelas.

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. studi atau suatu bagian dari bidang studi. Peta konsep bukan hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III Metode Penelitian A. Definisi Operasional Praktikum Poster praktikum Annisa Haftasari Adang, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan mengenai implementasi peer assessment dalam penilaian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Transkripsi:

26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik seperti frekuensi, persentase, rata-rata, variabilitas, serta citra visual dari data misalnya dalam bentuk grafik (Firman, 2007). B. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti pada penelitian ini adalah siswa kelas XI pada SMA negeri di Bandung. Subjek penelitian berjumlah 34 siswa.

27 C. ALUR PENELITIAN Analisis Standar Isi Kimia SMA Analisis Materi Titrasi Asam Analisis terhadap penelitian serumpun Studi pustaka mengenai Self dan Peer Assessment Penentuan Kriiteria Ideal kinerja dalam Self-peer Assessment Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Penyusunan Instrumen Penelitian Penyusunan Prosedur Praktikum perbaikan Tahap Persiapan Validasi Instrumen Penelitian dan Prosedur Praktikum Pelatihan Self dan peer assessment Kepada siswa Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan Praktikum dan Self-peer Assessment Pengumpulan Data Pengolahan Data Tahap Penyelesaian Kesimpulan

28 Gambar 3.1 Alur Penelitian

29 D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian disusun berdasarkan rubrik pelaksanaan self dan peer assessment. Rubrik ini berisi tahapan-tahapan pelaksanaan self assessment dan peer assessment untuk menilai kinerja siswa dalam praktikum serta dilengkapi beberapa komponen seperti kriteria ideal pelaksanaan self assessment, indikator pencapaian, ketercapaian tahapan pelaksanaan, dan sumber data. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini bukan merupakan hasil susunan peneliti secara keseluruhan, melainkan hasil pengembangan rubrik dari penelitian sebelumnya yaitu Ma ruf (2010) dan Sudrajat (2010). Instrumen yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Lembar self dan peer assessment untuk menilai kinerja siswa Lembar self dan peer assessment berbentuk daftar cek(check list) yang akan diisi oleh siswa. Lembar self dan peer assessment berisi indikator-indikator kemampuan kinerja siswa yang diharapkan muncul selama kegiatan praktikum berlangsung. Pada penelitian ini dikembangkan 3 aspek kinerja dengan 24 kriteria kinerja yang diperlihatkan pada lampiran B.3. 2. Lembar Observasi Self dan Peer Assessment Lembar observasi self dan peer assessment memuat hal yang sama dengan lembar self dan peer assessment, namun lembar observasi digunakan oleh observer

30 untuk menilai kinerja siswa dan sebagai pembanding dari hasil lembar self dan peer assessment. 3. Angket Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui oleh responden (Arikunto, 2006). Angket ini berisi pengetahuan siswa tentang self dan peer assessment, pelaksanaan self dan peer assessment, kendala pelaksanaan self dan peer assessment, dan tanggapan terhadap pelaksanaan self dan peer assessment. Angket berisi butir pertanyaan dengan kolom pilihan jawaban diberi checklist untuk jawaban ya dan diberi tanda silang untuk jawaban tidak. Angket ini disusun berdasarkan kriteria ideal pelaksanaan self dan peer assessment yang ada pada rubrik pelaksanaan self dan peer assessment sebagaimana terdapat pada lampiran B.10. 4. Pedoman wawancara Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2006). Seperti halnya angket siswa, wawancara ini digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap self dan peer assessment, pelaksanaan self

31 dan peer assessment, kendala pelaksanaan self dan peer assessment, dan tanggapan terhadap pelaksanaan self dan peer assessment. Banyaknya butir pertanyaan dalam wawancara berjumlah 13 pertanyaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran B.8 dan B.9.

32 E. Prosedur Penelitian Telah disinggung di depan bahwa penelitian ini merupakan penelitian lanjutan. Prosedur persiapan dibagi ke dalam 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. 1) Tahap persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kajian Literatur Penelitian ini didahului dengan studi kepustakaan mengenai self assessment, peer assessment, penelitian terdahulu yang relevan, materi titrasi asam basa, serta penilaian kinerja. Sumber-sumber tersebut selanjutnya digunakan untuk penyusunan instrument penelitian, rancangan pembelajaran, serta penentuan kriteria kinerja yang dibutuhkan. b. Analisis self dan Peer assessment Berbagai artikel dan jurnal tentang self assessment dan peer assessment dikumpulkan oleh peneliti untuk memperkaya wawasan serta menggali apa yang belum tergali pada penelitian sebelumnya. c. Analisis materi titrasi asam basa Analisis materi asam basa ini berhubungan dengan standar kompetensi untuk materi tersebut.

33

34 d. Penyusunan prosedur praktikum Penyusunan prosedur praktikum mempertimbangkan kriteria-kriteria yang akan dinilai dalam penilaian kinerja. Dengan didahului oleh studi literatur, dibuatlah prosedur praktikum. Selanjutnya prosedur ini didiskusikan lagi dengan dosen ahli. e. Penyusunan instrument penelitian Pada tahap ini peneliti mengembangkan tahapan self dan peer assessment beserta kriteria ideal yang telah digunakan oleh peneliti sebelumnya. Tahapan pelaksanaan self dan peer assessment tersebut dapat dilihat pada lampiran B.10 f. Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Berdasarkan diskusi dengan dosen ahli, pembelajaran dilaksanakan menggunakan metode praktikum. Siswa dibagi menjadi 12 kelompok yang masing-masing beranggotakan 3 orang. Rancangan Pembelajaran ini dapat dilihat pada lampiran A.2 g. Pengembangan Kriteria Kinerja Sebelum menyusun kriteria kinerja, ditentukan aspek kinerja terlebih dahulu. Penentuan aspek kinerja ini didahului dengan diskusi bersama dosen ahli. Dengan melakukan pereduksian terhadap rubrik peneliti sebelumnya (Lampiran B.11), didapatlah instrument yang lebih sederhana yang ditujukan untuk siswa SMA.

35 Langkah selanjutnya yaitu melakukan diskusi dengan Guru Kimia di sekolah. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, draft instrument yang dirasa masih terlalu kompleks untuk siswa SMA. Berdasarkan petunjuk dan bimbingan dosen ahli, akhirnya draft tersebut direduksi kembali sehingga menjadi seperti yang terlihat pada lampiran B.3 2) Tahap pelaksanaan a. Pengenalan self dan peer assessment (Pemotivasian) Pada tahap ini siswa diberi informasi mengenai self assessment, tujuan dan manfaatnya, serta peer assessment dengan tujuan dan manfaatnya. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan self dan peer assessment dapat berjalan lancar karena siswa mengetahui tujuan dan manfaatnya. b. Tahap Pelatihan self dan peer Assessment Pada tahap ini siswa diingatkan kembali dengan tujuan dan manfaat self dan peer assessment. Selanjutnya siswa diberi informasi mengenai prosedur pelaksanaan self dan peer assessment dan bagaimana cara mengisi lembar self dan peer assessment. Hal tersebut juga bertujuan agar siswa tidak merasa bingung saat melakukan praktikum titrasi dan pengisisan lembar self dan peer assessment. Disamping itu siswa juga diberi tahu bagaimana kriteria penilaian dalam self dan peer assessment. c. Pelaksanaan self dan peer assessment

36 Pelaksanaan self dan peer assessment dilakukan selama 2 jam pelajaran pada jam pelajaran kimia. Secara umum desain penelitian kinerja dapat dilihat pada gambar berikut: Siswa A1 (Praktikum) Siswa A3 (Melakukan Peer Assessment) Siswa A2 (Melakukan self & peer assessment) Gambar 3.2 Desain penelitian yang digunakan SiswaA1 (praktikum) Siswa A2 (melakukan peer assessment) SiswaA2 (praktikum) Siswa A1 (melakukan peer assessment) Gambar 3.3 Desain penelitian Ma ruf & Sudrajat Sebanyak 11 kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 orang siswa, kecuali kelompok 1, sebanyak 4 siswa. Pemilihan anggota kelompok dilakukan secara acak untuk mengurangi bias dalam penelitian. Meskipun siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok, praktikum dilakukan secara mandiri. Setiap siswa melakukan kegiatan praktikum titrasi asam basa sehingga, akan terjadi 3 shift praktikum titrasi untuk setiap kelompok. Setiap kelompok melakukan persiapan praktikum secara

37 bersama-sama, mulai dari persiapan alat-alat praktikum, bahan-bahan yang diperlukan serta pengecekan kembali alat dan bahan. Untuk praktikum titrasi mulai dari pemipetan titrat (zat yang akan dititrasi) menggunakan pipet gondok, proses titrasi, hingga titrasi berakhir, masing-masing siswa melakukannya secara mandiri. Saat seorang siswa melakukan praktikum, observer akan menilai pekerjaannya berdasarkan lembar observasi self dan peer assessment. Rekannya akan menilai temannya ini menggunakan lembar self dan peer assessment. Tindakan menilai rekan ini disebut peer assessment. Saat siswa tersebut selesai melakukan praktikum, temannya akan melakukan praktikum, sedangkan ia melakukan self assessment untuk menilai kinerja dirinya dan pada saat yang sama melakukan peer assessment untuk rekannya. d. Pengkomunikasian hasil penilaian Pada tahap pengkomunikasian hasil ini, dilakukan secara lisan dan tulisan. Dari hasil self dan peer assessment yang dilakukan oleh siswa, didapatlah data bahwa ada beberapa siswa yang memiliki penilaian berbeda dengan observer. Selanjutnya dilakukan pengklarifikasian mengenai data yang berbeda tersebut. Hasilnya sebagian besar perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan konsepsi antara siswa dan observer. Misalnya, menurut siswa, mereka berhasil mendapatkan larutan berwarna seulas ketika titik akhir titrasi tercapai, namun menurut observer, warna pink tersebut sudah tidak seulas lagi tapi sudah masuk ke intense pink. Data yang

38 banyak berbeda ditemui pada kriteria ke 9.a memegang kran buret pada tangan kiri dan memegang labu Erlenmeyer dengan tangan kanan. Sebagian besar siswa memegang kran buret dengan tangan kanan dan labu Erlenmeyer dengan tangan kiri, namun mereka tetap menjawab ya pada kriteria tersebut. Ternyata sebagian besar siswa merasa sulit melakukan kriteria tersebut, padahal mereka sudah mempunyai pengalaman dalam melakukan titrasi asam basa. Alasan mereka tetap menjawab ya pada kriteria tersebut diantaranya, Awalnya saya memegang kran buret dengan tangan kana, Bu, terus pindah ke tangan kiri, terus pindah lagi ke tangan kanan, yang lain berpendapat kan sama aja, Bu, nggak terlalu signifikan. Sementara untuk siswa yang melakukan prosedur dengan benar berpendapat bahwa memegang labu erlenmeyer dengan tangan kanan itu lebih stabil, tangan kiri yang memegang kran buret. e. Tahap Pemberian feedback Tahap ini penting dalam pelaksanaan self dan peer assessment karena dengan adanya self dan peer assessment diharapkan siswa dpat meningkatkan kemampuannya dalam kinerja praktikum titrasi asam basa. Mengetahui kekurangannya dalam kinerja praktikum, serta menumbuhkan keinginan siswa untuk terus memperbaiki proses belajarnya. f. Tahap Pemanfaatan Hasil

39 Hasil dari pelaksanaan self dan peer assessment ini diharapkan mampu mengungkap kinerja siswa dan dapat digunakan sebagai penilaian formatif yang digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran, memberi manfaat pada guru dan siswa. g. Pengumpulan data melalui angket siswa Angket digunakan untuk memperoleh data berupa pendapat, kritik, saran serta tanggapan siswa mengenai pelaksanaan self dan peer assessment. Hasil angket dapat dilihat pada lampiran C.7 dengan rincian penjelasan pada lampiran C.8 dan C.9.

40 h. Wawancara siswa Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan beberapa data yang belum lengkap dan beberapa data yang perlu dikonfirmasi ulang. Transkrip hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran C.10 3) Tahap Analisis Hasil Penelitian Seluruh data hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Hasil tersebut kemudian dirujuk kembali dengan berbagai literatur sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai penerapan self dan peer assessment untuk menilai kinerja siswa SMA pada praktikum Titrasi asam basa. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dari beberapa sumber berikut: Tabel 3.1 Jenis dan sumber data Penelitian No. Jenis data Sumber 1 Pelaksanaan self assessment Rubrik, angket dan wawancara 2 Pelaksanaan peer assessment Rubrik, angket dan wawancara 3 Kemampuan siswa melakukan self assessment Lembar observasi kinerja oleh siswa dan observer 4 Kemampuan siswa melakukan peer assessment Lembar observasi kinerja oleh siswa dan observer 5 Kinerja siswa Lembar observasi kinerja oleh siswa dan observer

41 G. Teknik Pengolahan Data Untuk mengetahui kriteria ideal keterlaksanaan self dan peer assessment, dapat diperoleh dari angket serta data kehadiran siswa dalam mengikuti tahapan self dan peer assessment yaitu: tahap pemotivasian; tahap pelatihan; tahap pelaksanaan; tahap pengkomunikasian hasil, tahap pemberian feedback dan tahap pemanfaatan hasil. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melaksanakan self dan peer assessment, maka dapat mengolah datum-datum yang sama berdasarkan penilaian guru dan siswa dibagi dengan skor maksimal. Untuk mengetahui kemampuan kinerja siswa yaitu dengan mengolah skor hasil pengamatan siswa dibandingkan dengan skor yang diberikan oleh observer. Ada 5 sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data lembar self assessment, data lembar peer assessment, data observer, angket, dan hasil wawancara. Data hasil wawancara digunakan untuk mendukung data angket. Berikut ini pengolahan data secara lebih rinci: - Data Rubrik Self Assessment a. Menganalisis pelaksanaan self assessment menggunakan data hasil angket, wawancara, dan observasi ke dalam masing-masing tahapan self assessment yang sesuai.

42 b. Melakukan interpretasi terhadap rubrik pelaksanaan self assessment. c. Didapat nilai Kemampuan Siswa melakukan self assessment melalui Pengolahan dengan cara: %Kemampuan self Assessment = Jumlah penilaian siswa yang sesuai dengan observer Jumlah kriteria penilaian x100% d. Didapat nilai Kemampuan Kinerja Siswa melalui Pengolahan dengan cara membandingkan 2 data berikut: % Kemampuan Kinerja siswa menurut Siswa Jumlah Penialaian siswa dilakukan siswa = Jumlah Kriteria Penilaian x100% %Kemampuan Kinerja Siswa Menurut Observer = Jumlah Penialaian siswa dilakukan observer Jumlah Kriteria Penilaian x100% - Data Rubrik Peer Assessment a. Menganalisis pelaksanaan peer assessment menggunakan data hasil angket, wawancara, dan observasi ke dalam masing-masing tahapan peer assessment yang sesuai. Melakukan interpretasi terhadap rubrik pelaksanaan peer assessment.

43 b. Didapat nilai Kemampuan Siswa melakukan Peer Assessment melalui Pengolahan dengan cara: %Kemampuan Peer Assessment = Jumlah Penialaian siswa yang sesuai dengan observer x100% Jumlah Kriteria Penilaian c. Didapat nilai Kemampuan Kinerja Siswa melalui Pengolahan dengan cara membandingkan 2 data berikut: % Kemampuan Kinerja siswa menurut Siswa = Jumlah Penialaian yang dilakukan siswa Jumlah Kriteria Penilaian x 100% %Kemampuan Kinerja Siswa Menurut Observer = - Data Angket a. Mentabulasi Hasil Angket Jumlah Penialaian siswa dilakukan observer x 100% Jumlah Kriteria Penilaian b. Menghitung persentasi jawaban siswa untuk setiap pertanyaan dengan cara: % X= Jumlah jawaban siswa Jumlah seluruh siswn x 100% c. Melakukan Interpretasi dengan cara membuat penafsiran sebagai berikut: Tabel 3.2 Kategori penafsiran self dan peer assessment Persentase Siswa menjawab ya Kategori 0% Tidak satupun 1% - 30% Sebagian kecil

44 (Koentjaraningrat, 1990) d. Melakukan kategori ketercapaian kriteria ideal berdasarkan skala Purwanto. Tabel 3.3 Kategori ketercapaian kriteria ideal self dan peer assessment No. Skala Kemampuan Kategori 1. 86% - 100% Sangat Baik 2. 76%-85% Baik 3. 60%-75% Cukup 4. 46%-59% Kurang 5. 45% Kurang sekali (Purwanto, 2007) - Data Wawancara a. Data hasil wawancara ditranskripkan. 31% - 49% Hampir separuhnya 50% Separuhnya 51% - 80% Sebagian besar 81% - 99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya b. Tiap jawaban dianalisis dan dihubungkan dengan data lain yang relevan.