METODOLOGI PENELlTlAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER PENELITIAN

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) Kelompok Intervensi O1 X O2

PESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hamahama

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membunuh atau mengendalikan berbagai hama tanaman. Tetapi pestisida. lingkungan apabila tidak tepat dalam menggunakannya.

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.1 Hal , Januari-April 2014, ISSN

KAJIAN PENGGUNAAN PESTISIDA ENDOSULFAN PADA TAMBAK UDANG DI KELURAHAN KEPUTIH SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan produksi pertanian.

I. PENDAHULUAN. khususnya di area persawahan hingga saat ini semakin meningkat, dan dapat

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

I. PENDAHULUAN. Tanggamus merupakan salah satu daerah penghasil sayuran di Provinsi Lampung.

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

A. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Agama : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Lama Tinggal di Daerah ini :

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

PENGARUH KARAKTERISTIK PETANI TERHADAP TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI DALAM USAHA SAYURAN ORGANIK

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

I. PENDAHULUAN. produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 1984

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif melalui survei dan wawancara

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. nasional yang memiliki tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerja yang terganggu kesehatannya (Faris, 2009). masyarakat untuk mempertahankan hidupnya dan kehidupan.

Identifikasi Potensi Agribisnis Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk Untuk Meningkatkan Ekonomi Wilayah

4. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia dan

Pengelolaan Agroekosistem dalam Pengendalian OPT. Status Pengendalian

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

BAB III METODE PENELITIAN. semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah One Group. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2005:247) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

III. METODE PENELITIAN. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu kesehatan masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6. KONSEP, VARIABEL, JENIS DATA DAN TIPE SKALA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

BAB I PENDAHULUAN. belajar biologi tidak hanya berasal dari buku saja, melainkan seperti proses

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Wilayah Kerja. Poowo, Poowo Barat, Talango, dan Toto Selatan.

METODE PENELITIAN. pada peternakan ayam ras petelur di Desa Gulurejo adalah metode deskripsi.

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODA PENELITIAN

LAMPIRAN. Kuisioner Untuk Petani Bawang Merah. A1. Nama Responden : A4. Pendidikan : (1) tidak Sekolah (2) SD Tidak Tamat. A6.

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian studi analitik,

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan terus diupayakan untuk mencapai tujuan nasional. Adapun

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. faktor pangaruh dan faktor terpengaruh dengan cara pendekatan, observasi,

METODE PENELITIAN. kepada responden. Data primer tersebut meliputi identitas responden, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dan dampak negatif terhadap kesehatan manusia (Wudianto, 1999).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan one group pretest-postest. Kota Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2014.

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS/RANCANGAN PENELITIAN DAN METODE PENDEKATAN. diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan).

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. ayat (1) yang menyatakan bahwa Penggunaan pestisida dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN. akan dicapai dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak semua variabel

BAB I PENDAHULUAN. yang multiguna, dapat digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap

BAB 1 PENDAHULUAN. yang secara ekonomis sangat merugikan petani. Organisme Pengganggu

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Petani Karakteristik petani dalam penelitian ini meliputi Umur, Pendidikan

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR DAN KELUHAN PENGGUNA AIR SUNGAI DI DESA PAGAR MANIK KECAMATAN SILINDA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2010.

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

Transkripsi:

METODOLOGI PENELlTlAN Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2002, berlokasi di Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur, di daerah dengan tinggi tempat 44 meter dari permukaan laut. Lokasi penelitian terdiri dari tiga kecamatan meliputi Kec. Sukomoro, Kec. Rejoso dan Kec. Bagor. Tiga lokasi penelitian ini memiliki areal bawang merah yang lebih luas serta memiliki kontinuitas yang tinggi dibanding empat kecamatan lainnya sebagai sentra produksi bawang merah. Metode Pengambilan Contoh Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan teknik wawancara dan kuesioner kepada petani yang terpilih sebagai sampel untuk memperoleh data primer. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara stratified porposive random sampling berdasarkan kriteria yang pernah mengikuti SLPHT (SLPHT) dan yang belum pernah mengikuti SLPHT (Non SLPHT) yang distratifikasi berdasarkan jenjang pendidikan ( tidak tamat SD, SD, SLTP, SLTA). Pengambilan sampel masing-masing kecamatan terdiri dari dua desa, setiap desa 16 sampel petani (responden) yang pernah mengikuti SLPHT dan 16 sampel petani yang tidak pernah mengikuti SLPHT, dengan 4 responden masingmasing tingkat pendidikan, jumlah keseluruhan setiap kecamatan 64 petani responden. Sehingga total keseluruhan responden yang menjadi objek penelitian berjumlah 192 perani responden.

Teknik Pengumpulan Data Data primer diperoleh melalui hasil wawancara dengan memberikan pertanyaan berstruktur melalui pengisian kuesioner terpantau. Daftar pertanyaan yang telah dibuat dikonsultasikan dengan komisi pembimbing beserta orang yang mempunyai kapabilitas tinggi dibidang ini, selanjutnya diuji cobakan kepada beberapa responden sebagai upaya penyempurnaan khususnya hal-ha1 yang bersifat substansial serta mengukur tingkat reabilitasnya. Apabila dianggap cukup sempurna diaplikasikan untuk memperoleh data primer dengan menemui responden satu per satu. Data sekunder diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berasal dari instansi yang terkait dan wawancara dengan responden yang diyakini berkompeten dengan kegiatan penelitian termasuk dampak yang ditimbulkan penggunaan pestisida oleh petani, serta hasil pengamatan langsung dilapangan. lnstrumen Penelitian lnstrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi daftar pertanyaan tersturktur dengan cara wawancara kepada para petani responden guna memperoleh data primer. Buku catatan beserta referensi untuk mendokumentasikan data sekunder diperoleh dengan inventarisasi data dari lembagalinstansi terkait, petugas lapangan, serta petani responden.. Kuesioner terdiri dari empat bagian meliputi, bagian pertama berisi pertanyaan mengenai pengetahuan petani responden tentang substansi pestisida, pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan serta pengetahuan aturan penggunaan pestisida, bagian kedua berisi pertanyaan mengenai sikap petani

responden terhadap beberapa pernyataan tentang aturan penggunakan pestisida, bagian ketiga berisi pertanyaan mengenai tindakan petani responden dalam penggunakan pestisida. Bagian keempat pendapat petani tentang dampak penggunaan pestisida terhadap manusia dan lingkungan. Analisa Data Data primer yang bersifat kualitatif yang dikuantitatifkan (scoring) dengan menggunakan skala ordinal yang dikelompokan berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan petani tentang penggunaan pestisida. Masing-masing variabel mempunyai nilai tersendiri yang dikomulatifkan. Kelompok Pengetahuan a. Jumlah pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan tentang pestisida sebanyak 5 pertanyaan, yaitu (1) pengertian pestisida, (2) bahan aktif pestisida (3) sifat pestisida (persiten atau non persisten), (4) spektrum racun pestisida, (5) daya racun pestisida, Setiap pertanyaan yang dijawab dengan benar kategori tahu dengan nilai 3, jawaban kategori agak tahu dengan nilai 2, dan jawaban kategori tidak tahu dengan nilai 1. Dengan demikian nilai tertinggi adalah 15 dan terendah adalah 5. b. Jumlah pertanyaan pengetahuan yang berhubungan dengan dampak penggunaan pestisida sebanyak 8 pertanyaan, meliputi (1) pestisida dapat meracuni manusia, (2) pestisida dapat meracuni hewan piaraan, (3) pestisida dapat terakumulasi di dalam tubuh rnanusia dan hewan, (4) pestisida dapat membunuh musuh alami, (5) pestisida dapat menimbulkan resistensi, (6) pestisida dapat meracuni tanaman, (7) pestisida dapat meninggalkan residu di

tanaman. (8) pestisida menimbulkan pencemaran perairan, udara dan tanah. Jumlah nilai tertinggi 24, nilai terendah 8. c. Jumlah pertanyaan pengetahuan yang berhubungan aturan penggunaan pestisida sebanyak 10 pertanyaan, meliputi (1) pengendalian hama dan penyakit dilaksanakan secara terpadu, (2) penggunaan pestisida adalah alternatif terakhir dalam pengendalian organisme pengganggu, (3) penggunaan pestisida haaus memperhatikan keselamatan manusia, (4) penggunaan pestisida meminimalisasi membunuh organisme diluar sasaran, (5) penggunaan pestisida tidak boleh menimbulkan pencemaran lingkungan tanah (6) penggunaan pestisida tidak boleh menimbulkan pencemaran dilingkungan perairan (7) penggunaan pestisida tidak boleh menimbulkan pencemaran udara, (8) penggunaan pestisida harus mempertimbangkan timbulnya kerugian secara ekonomis. (9) Penggunaan pestisida harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan, (10) Penggunaan pestisida diatur oleh pemerintah. Jawaban tahu, agak tahu dan tidak tahu, Jawaban tahu (nilai 3), agak tahu (nilai 2) dan jawaban tidak tahu (nilai 1). Jumlah nilai tertinggi 30, dan terendah 10. Kelompok Sikap Jumiah pertanyaan yang berhubungan dengan sikap petani dalam penggunaan pestisida sebanyak 18 pertanyaan yaitu (1) Penggunaan pestisida adalah suatu keharusanlkewajiban, (2) membeli pestisida yang tidak berlabel asalkan daya bunuhnya tinggi, (3) Pestisida disebut sebagai obat, (4) pestisida bukan racun, (5) membeli pestisida tidak mempertimbangkan hamalpenyakit sasaran, (6) membeli pestisida tidak mempertimbangkan tinggi rendahnya harga pestisida, (7) melakukan penyemprotan secara terjadwal, (8) melakukan pengoplosanlpencampuran pestisida

(9) pencampuran dua atau lebih jenis pestisida pasti lebih beracun (10) berpakaian kaoslcelana pendek pada waktu menyemprot, (I I) tidak menggunakan masker pada saat menyemprot (12) Tidak perlu menggunakan pelindung mata pada saat menyernprot, (13) rnenyemprot dengan tidak sesuai dosis yang dianjurkan, (14) menyemprot dengan berlawanan arah angin, (15) makanlminum/merokok pada saat menyemprot, (16) tidak perlu membersihkan badan, pakaian setelah menyemprot, (17) membuang botol bekas dan sisa pestisida di sembarang tempat, di selokan, petakan sawah dan lainnya dan (18) mencuci alat penyemprot di sawah atau di sungai. Jawaban setuju, ragu-ragu dan tidak setuju. Jawaban diberi nilai 1 untuk setuju, nilai 2 untuk ragu-ragu dan nilai 3 tidak setuju. Dengan demikian jumlah nilai tertinggi 54 dan terendah 18. Kelompok Tindakan a. Jumlah pertanyaan yang berhubungan dengan tindakan petani dalam menggunakan pestisida sebanyak 11 pertanyaan meliputi ; (1) petani membeli pestisida yang berlabel, (2) membeli pestisida yang dianjurkan petugas, (3) membeli pestisida dengan mempertimbangkan harga, (4) membaca aturan dalam label pestisida terlebih dahulu sebelum menggunakan pestisida, (5) rnenyimpan sisa pestisida yang tidak terpakai ditempat yang aman, (6) mencuci alat semprot pestisida di saluran air, petakan sawah atau sungai (7) menggunakan alat pelindung pada saat menyemprot, (8) mandi dan ganti pakaian setelah selesai menyemprot dan (9) memisahkan pakaian setelah dipakai menyemprot dengan pakaian lainnya, (10) Menyemprot sesuai dengan dosis yang ditentukan, (11) Penyemprotan dengan rnelakukan pengoplosan.

Untuk jawaban yang benar (nilai 3), kadang-kadang (nilai 2) dan jawaban yang salah diberi nilai 1. Jumlah nilai tertinggi 33, dan nilai terendah 11. b. Jurnlah pertanyaan yang berhubungan dengan tindakan ketepatan aturan penggunaan pestisida sebanyak 6 pertanyaan yaitu (1) ketepatan dosis, (2) ketepatan aplikasilintensitas penyemprotan, (3) ketepatan komoditas, (4) ketepatan mutu, (5) ketepatan jenis. Kelompok Dampak Pestisida Dampak penggunaan pestisida ini didasarkan pada hasil survey dan pendapat petani ; a. Dampdk terhadap kesehatan petani b. Dampak terhadap Kesehatan manusia dan populasi organisme Kateciori penilaian : a. Kelompok A(a-c), B, dan C(a) penetapan kategori penilaian di atas dalam kategori tinggi, sedang dan rendah ditentukan berdasarkan rumus Sturge sebagai berikut : Keterangan : i : k : R : Besar interval kelas Jumlah interval kelas Range b. Kelompok C(b) (tindakan ketepatan aturan penggunaan pestisida) sebagai berikut ; Tepat apabiia pertanyaan dijawab dengan benar Tidak tepat apabila pertanyaan dijawab tidak benar salah satu atau lebih.

Setelah pemberian nilai dilanjutkan analisa data dengan menggunakan software SPSS, teknik analisis yang digunakan adalah ; a. Analisa Univariat, yaitu analisa prosentase yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap distribusi frekwensi meliputi : variabel pengetahuan, variabel sikap, variabel tindakan, ketepatan aplikasi dan dampak penggunaan pestisida b. Analisa koreiasi Bivariat ( Uji K. Spearman's) yaitu analisa yang digunakan untuk mengetahui korelasi antara dua variabel. c. Analisa Mann-Withney ; untuk menguji dua variabel yang tidak berhubungan (Two Independent Test)