(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. dibanding kasus). Kematian akibat kanker payudara menduduki peringkat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian. Karsinoma payudara merupakan keganasan paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. belahan dunia. Data International Agency for Research on Cancer (IARC) GLOBOCAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. morbiditas dan mortalitas. Di negara-negara barat, kanker merupakan penyebab

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

ABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 45 penderita karsinoma epidermoid serviks uteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Meningioma merupakan tumor otak primer yang berasal jaringan. meninges dan merupakan salah satu tumor primer yang cukup sering

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. merupakan jenis kanker yang paling sering terdiagnosis pada wanita (Dizon et al.,

marker inflamasi belum pernah dilakukan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker masih menjadi masalah besar dalam dunia. kesehatan. Di Indonesia tumor/kanker memiliki jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada

BAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagian besar meningioma berlokasi di kavitas intra kranial, diikuti

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK OBESITAS MENINGKATKAN RISIKO KANKER PAYUDARA PADA WANITA POSTMENOPAUSE

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk keselamatan klien (Soemitro & Aksan, 2012). mammae (Masdalina Pane, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Kanker Payudara

BAB 1 PENDAHULUAN. tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross

PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya penyakit baru yang muncul pada dewasa ini, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. banyak pada wanita dan frekuensi paling sering kedua yang menyebabkan

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: ALIEF ELIT JOHAN BIN ALANG WAHI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak maupun

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma payudara merupakan karsinoma terbanyak. pada wanita di dunia. Menurut World Health Organization

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Kanker payudara menjadi penyebab kematian kedua terbanyak bagi wanita Amerika pada tahun 2013 setelah penyakit kanker paru. Diperkirakan terjadi lebih dari 39.620 kematian akibat kanker payudara pada wanita. Kanker payudara juga didiagnosis terjadi pada 2.240 laki-laki Amerika dan 410 diantaranya meninggal akibat penyakit ini pada tahun 2013. Lebih dari 2,9 juta wanita Amerika dengan riwayat penyakit kanker payudara pada Januari 2013. Beberapa diantaranya sudah dinyatakan bebas kanker, namun beberapa masih terbukti menderita kanker dan sedang menjalani terapi. (Alteri, 2013) Kanker payudara dapat dikategorikan menjadi dua kelompok berdasarkan penatalaksanaannya, yaitu kanker payudara yang masih bisa dilakukan pembedahan (operable) dan yang sudah tidak bisa dilakukan pembedahan (stadium lanjut/advanced breast cancer). Manifestasi klinis kanker payudara stadium lanjut adalah ditandai dengan adanya tumor berukuran >5cm, adanya keterlibatan kulit dan dinding dada, disertai dengan keterlibatan limfonodi aksila atau limfonodi mamaria interna dan limfonodi supraklavikula. Kanker payudara stadium lanjut lokal/locally advanced breast cancer (LABC) termasuk dalam advanced breast cancer. (Rustogi, 2005) Menurut American Joint Committee for Cancer Staging and End Result Reporting, kanker payudara stadium lanjut lokal terdiri dari stadium IIIA, IIIB, dan IIIC. Kanker payudara stadium lanjut lokal ini merupakan penyakit kanker payudara yang paling sering terjadi di negara-negara yang sedang berkembang (30-60%). (Shenvkier, 2004) Tindakan pembedahan awal pada kanker payudara stadium lanjut adalah hanya untuk biopsi. Biopsi ini bertujuan untuk mengetahui histologi, reseptor estrogen/estrogen-receptor (ER) dan reseptor progesteron/progesterone-receptor 1

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker payudara stadium lanjut tergantung dari berbagai faktor. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa faktor prognosis klinis (ukuran tumor, keterlibatan limfonodi regional/aksila, banyaknya keterlibatan limfonodi aksila, dan ada atau tidaknya metastasis jauh) serta faktor prognosis lain (tipe histologi, derajat diferensiasi, indeks mitosis, status hormonal, dan ekspresi HER-2) sangat berperan dalam kekambuhan dan ketahanan penderita kanker payudara. (Pasqualini, 2002; Giodarno, 2003) Seseorang yang terdiagnosis menderita kanker payudara akan mengalami perubahan fungsi fisik, psikologis (seperti tingkat kecemasan dan depresi), fungsi sosial, seksual, serta aktivitas sehari-hari. Hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas atau Quality of Life (QOL) penderita. Pengukuran akan kualitas penderita kanker payudara telah menjadi perhatian yang besar bagi banyak klinisi. penderita kanker payudara dipengaruhi oleh banyak faktor. dan five years survival penderita kanker payudara banyak berhubungan dengan status klinikopatologis penderita. Faktor status klinikopatologis yang sering digunakan antara lain: umur saat terdiagnosis, status menarche (pre atau post menopausal), ukuran tumor, ada atau tidaknya keterlibatan limfonodi, stadium, grading, hasil PA, reseptor estrogen (ER), reseptor progesteron (PR), dan HER2/neu. (Carmen, 2010; Jianyi, 2013). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sumanta pada tahun 2008 tentang kualitas penderita kanker payudara pascaoperasi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara waktu operasi, umur, pendidikan, letak tumor, dan yang mendapatkan terapi lain terhadap kualitas penderita kanker payudara. Sedangkan stadium tumor dan jenis tindakan operasi memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas. (Sumanta, 2008) 2

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hanafi pada tahun 2010 tentang kualitas penderita kanker payudara pascakemoterapi ajuvan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, didapatkan bahwa kualitas penderita dipengaruhi oleh stadium tumor. Sedangkan umur, indeks massa tubuh, pendidikan, pekerjaan, jenis histopatologi, marker hormonal (ER/PR), dan HER2/Neu tidak berhubungan dengan kualitas penderita kanker payudara. (Hanafi, 2010) Purwohadi pada tahun 2014 meneliti tentang hubungan antara status klinikopatologis penderita kanker payudara stadium lanjut lokal yang menjalani mastektomi radikal modifikasi pascaneoajuvan kemoterapi dengan kualitas. Dari hasil penelitian tersebut, didapatkan bahwa status klinikopatologis yang memiliki hubungan bermakna dengan kualitas penderita adalah grading histology. (Purwohadi, 2014) Menurut Perry dan kawan-kawan, waktu pada saat seseorang terdiagnosis menderita kanker payudara, pemberian kemoterapi neoadjuvant, dan tindakan operasi akan berpengaruh terhadap kualitas penderita. Kesejahteraan penderita menjadi hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kanker payudara. Digunakan kuisioner C30 dan BR23 untuk menilai kesejahteraan tersebut. (Perry, 2007) Faktor-faktor prognosis yang telah diteliti sebelumnya tersebut ternyata memberikan hasil yang tidak konsisten untuk memprediksi kualitas penderita kanker payudara. Oleh sebab itu, penelitian ini akan menelaah lebih mendalam beberapa faktor yang berpengaruh pada kualitas penderita kanker payudara dan juga karena penelitian seperti ini harus terus dilakukan khususnya di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. B. Permasalahan Penelitian Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. 3

2. Kanker payudara berdampak besar terhadap perubahan fungsi fisik, psikologis (seperti tingkat kecemasan dan depresi), fungsi sosial, seksual, serta aktivitas sehari-hari sehingga akan berpengaruh pada kualitas pasien penderita kanker payudara. 3. pasien kanker payudara dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: usia, status pernikahan, area tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, status menstruasi, stadium tumor, grading histopatologi, reseptor hormon (ER/PR) dan HER2. 4. Faktor-faktor yang telah diteliti sebelumnya memberikan hasil yang tidak konsisten untuk memprediksi kualitas penderita kanker payudara. 5. Penelitian yang menelaah faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas penderita kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta harus terus dilakukan. Setelah mencermati permasalahan tersebut, selanjutnya diajukan beberapa pertanyaan penelitian. C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan suatu pertanyaan penelitian sebagai berikut: - Apakah usia, status pernikahan, area tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, status menstruasi, stadium tumor, grading histopatologi, reseptor hormon (ER/PR) dan HER2 merupakan faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pasien penderita kanker payudara? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah usia, status pernikahan, area tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, status menstruasi, stadium tumor, grading histopatologi, reseptor hormon (ER/PR) dan HER2 merupakan faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pasien penderita kanker payudara. 4

E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai dapat atau tidaknya usia, status pernikahan, area tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, status menstruasi, stadium tumor, grading histopatologi, reseptor hormon (ER/PR) dan HER2 dijadikan sebagai faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pasien penderita kanker payudara. Bagi peneliti: Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai pertimbangan dalam pengelolaan pasien dan sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut. Bagi pasien: Sebagai bahan informasi bahwa kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. pasien penderita kanker payudara dipengaruhi oleh berbagai faktor. Bagi institusi: Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan secara ilmiah bahwa usia, status pernikahan, area tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, status menstruasi, stadium tumor, grading histopatologi, reseptor hormon (ER/PR) dan HER2 dapat dijadikan sebagai faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pasien penderita kanker payudara. 5

F. Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian Nama No peneliti, tahun 1 Purwohadi, 2014 2 Kyei, 2014 Desain Penelitian n Variabel bebas 43 Derajat histopatologi 90 Tindakan (bedah saja, bedah + kemoterapi, bedah + radioterapi, bedah + kemoterapi + radioterapi) Pengukuran variabel Variabel tergantung Pengukuran variabel FACT-B Hasil Penelitian Ada hubungan antara derajat histopatologi dengan kualitas (p=0,030) Tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik kualitas penderita pada masing-masing kelompok (p>0.05) 3 Hadi, 2012 287 Tindakan bedah (BCS, MRM) pasien yang menjalani terapi BCS lebih baik dibandingkan dengan MRM (p<0.001) 4 Saleha, 2010 5 Hanafi, 2010 200 Kelelahan Mual & muntah Nyeri Dispnea Konstipasi Gambaran tubuh Gejala pada payudara Pendidikan GHS 40 Stadium tumor Kelelahan, mual dan muntah, nyeri, dispnea, konstipasi, gambaran tubuh, gejala pada payudara, dan pendidikan pasien adalah prediktor kualitas penderita kanker payudara (p<0.05) penderita dipengaruhi oleh stadium tumor (p=0,018) 6 Akhsan, 2009 7 Alejandro, 2009 8 Sumanta, 2008 9 Setiaji, 1996 Kohort 52 Stadium tumor Diferensiasi histologis tumor Prospektif 102 Tindakan (BCT, MRM) Retrospektif kohort 34 Stadium tumor Tindakan (BCT, MRM, SM) 99 Komplikasi pasca terapi kuratif Kondisi akhir Dinyatakan dengan atau meninggal indeks kualitas Stadium tumor (p=0,000; log rank=23,749) dan diferensiasi histologis (p=0,000; log rank=44,74) merupakan faktor prognosis ketahanan penderita kanker payudara stadium lanjut lokal penderita yang dilakukan tindakan BCT dan MRM tidak berbeda bermakna secara statistik (p>0.05) Stadium tumor memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas (p=0,052) Jenis tindakan operasi memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas (p=0,007) Semakin tinggi komplikasi pasca terapi kuratif maka kualitas akan semakin menurun 6

Penelitian yang menelaah usia, status pernikahan, area tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, status menstruasi, stadium tumor, grading histopatologi, reseptor hormon (ER/PR) dan HER2 sebagai faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pasien penderita kanker payudara seperti telah disebutkan di atas sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan dan baru pertama kali dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. 7