dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN PIRANTI LUNAK GAENet MENINGKATKAN KINERJA PENYELARAS GAMELAN BALI

Kiriman I Putu Juliartha, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Frekuensi Dan Pola Dasar Frekuensi Gender Laras Slendro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBAIKAN KONDISI KERJA PELEBURAN PADUAN PERUNGGU MENINGKATKAN KINERJA PERAJIN GAMELAN BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

11 BAB I 12 PENDAHULUAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN ! <!!!!!

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I BAB 1. PENDAHULUAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. darah. Penyakit Jantung (cardiovascular disease) adalah setiap kondisi yang

BAB I. 1. Pengantar PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran berkomunikasi radio sangat ditentukan oleh keadaan lapisan E

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

Peranan Sruti dalam Patutan Gambelan Semar Pagulingan Saih Pitu

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer yang semakin canggih, membuat para ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. kehandalannya. Komputer terus dikembangkan. Komputer dituntut memiliki kecepatan

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Buah pepaya (Carica papaya L.) terkadang dipandang. dengan sebelah mata, padahal buah ini identik dengan pola

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan musik merupakan proses sosial yang didalamnya dapat menggali

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Buah-buahan memiliki tingkat permintaan yang tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI)

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Pertama merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Stabilitas Marshall adalah kemampuan suatu campuran aspal untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi atau Information Technology (IT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan kepada manusiauntuk mengekspresikan dan melibatkan segala

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk bersosialisasi didalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan mereka. Sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi. adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan salah satu upaya untuk

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR MATAKULIAH SISTEM CERDAS KOMPETENSI JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami perubahan baik dari segi software maupun hardware. Komputer yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik sudah menjadi keseharian dalam kehidupan manusia. Hampir di setiap

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan (perinatal) dan sesudah lahir (postnatal) (Suhardiyana, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

Electronic Tone Development of Gamelan Guntur Madu. Universitas Negeri Yogyakarta, Kampus Karangmalang, Yogyakarta, Telepon 0274.

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Maret hingga Agustus. Kondisi ini didukung oleh suhu rata-rata 21 0 C 36 0 C dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan

Wujud Garapan Anda Bhuwana Kiriman I Kadek Alit Suparta, Mahasiswa PS Seni Karawitan, ISI Denpasar. Instrumentasi dan Fungsi Instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Motor induksi (MI) adalah alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi

APLIKASI SPECTRUM ANALYZER UNTUK MENGANALISA LOUDSPEAKER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Pemodelan dan Simulasi,

PERANCANGAN PENGATURAN DURASI LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer

IDENTIFIKASI DAN APLIKASI PENGENALAN SPEKTRUM BUNYI GAMELAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA MATLAB

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah

BAB I PENDAHULUAN. tipe, yaitu CRT (Cathode Ray Tube) dan LCD (Liquid Crystal Display).

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat diandalkan selama kurang lebih 70 tahun lamanya (Mahfudz, 2013:18).

2014 ESTIMASI BEBAN PUNCAK HARIAN BERDASARKAN KLUSTER TIPE HARI BERBASIS ALGORITMA HYBRID SWARM PARTICLE-ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

IDENTIFIKASI AWAL PLAT NOMOR MOBIL MENGGUNAKAN PROGRAM KONVENSIONAL SEBAGAI LANGKAH AWAL PENGGUNAAN JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan voice recognition dapat membantu user memilih produk buah

Transkripsi:

ABSTRAK Dari ratusan tahun yang lalau perunggu merupakan material yang sangat baik untuk membuat alat musik. Dari alat musik tradisional seperti gamelan hingga alat musik modern umumnya menggunakan perunggu sebagai material dasar. Hal ini disebabkan karena kemudahan untuk membuat bentuk ketika dalam kondisi panas dan memiliki kesetabilan bentuk yang baik. Namun masalah yang sering timbul pada alat musik yang terbuat dari perunggu adalah terjadinya perubahan nada setelah alat musik tersebut digunakan dalam jangka waktu tertentu. Untuk alat musik yang mudah diatur nadanya ( tuning) tidak akan terlalu bermasalah, namun untuk alat musik seperti gamelan hal ini menjadi cukup menjadi permasalahan. Pengaturan nada gamelan, atau sering dikenal dengan ngelaras, tidak memiliki standar tetap dan pasti. Pengaturan nada sangat tergantung kapada kepekaan telinga dan perasaan pengelaras yang umumnya dilakukan oleh perajin gamelan itu sendiri. Dan saat ini setiap perajin gamelan memiliki cara pelarasan masing-masing dengan standar nada yang berbeda-beda pula. Dengan karakteristik seperti ini, maka perubahan nada pada gamelan menjadi masalah yang cukup besar bagi pemilik gamelan. Pada kondisi normal umumnya gamelan yang baru dibuat kemudian digunakan secara rutin akan mengalami perubahan dalam jangka waktu sekitar tiga hingga lima tahun. Gamelan tersebut kemudian dilaras kembali untuk mengembalikan ke nada semula. Proses ini akan berulang setelah periode tiga hingga lima tahun kemudian. Gamelan baru akan memiliki nada yang tetap tidak berubah setelah digunakan secara rutin selama 25 hingga 30 tahun. Dalam mengatasi perubahan laras dan melakukan pelarasan kembali, GAENet memberikan layanan untuk mengingat dan mencari kembali nada yang mengalami perubahan tersebut, karena dalam proses kerja GAENet secara otomatis mendokumentasikan data nadanada petuding maupun nada-nada yang di laras yang tersimpan dalam komputer. Proses dokumentasi data sangat bermanfaat untuk proses pencarian dan pencocokan nada yang melangami perubahan laras terhadap nada acuannya. Sehingga dalam proses pelarasan selanjutnya tidak lagi menilai berdasarkan kepekaan telinga dan perasaan pengelaras namun dilaras dan dicocokkan dengan data dokumentasi yang tersimpan dalam komputer. GAENet memberikan ketepatan nada (accurate) yang di laras dan lebih terukur, sehingga akurasi nada capaian lebih terjamin. Dengan berfungsi sebagai alat ukur maka untuk capaian laras yang diinginkan akan lebih cepat, sehingga penyelaras mampu malakukan pelarasan bilah akan lebih banyak. Dalam hal ini penggunaan GAENet juga dapat meningkatkan peroduktivitas (competitive) para penyelaras. Dapat mengatasi keterbatasan sumber daya penyelaras (sustainable), karena dapat dilakukan oleh siapapun, asalkan mereka telah mengerti konsep dasar dan proses kerja dalam pelarasan gamelan. Dengan mempergunakan GAENet sebagai alat ukur laras maka lebih memanusiakan para pekerja (humane), karena pengaturan nada tidak lagi tergantung pada kepekaan telinga dan perasaan pengelaras yang umumnya dilakukan, namun digantikan oleh GAENet.

DESKRIPSI 5 Bidang GAENet GAENet adalah sebuah produk rekayasa perangkat pengukur laras gamelan berbasis komputer yang dipergunakan untuk mengukur dan menilai nada dasar pada proses pelarasan gamelan. Perangkat GAENet ini dibangun dengan intervensi ergonomi sehingga mampu meningkatkan kinerja penyelaras nada gamelan. 10 15 20 25 30 35 40 Latar Belakang Karawitan Bali menjadi suatu kebanggaan, mengingat banyaknya pengakuan dari berbagai negara di dunia yang menempatkan karawitan Bali dalam kategori yang baik. Selain itu menurut data yang ada di Laboratorium Seni Karawitan ISI Denpasar, saat ini di Bali terdapat kurang lebih 32 jenis gamelan yang masing-masing memiliki kelengkapan bebarungan. Sampai saat ini produksi gamelan Bali masih tergolong industri rumah tangga dan dengan menggunakan alat bantu tradisional. Penentuan atau pengetesan nada masih tergantung pada kepekaan telingan pelaras, sehingga pekerjaan tersebut dilakukan orang yang berpengalaman ngelaras, berulang-ulang, dan memerlukan waktu produksi cukup lama. Hal ini disebabkan oleh proses pengerjaan dan peralatan yang digunakan masih tradisional, dan terbatasnya sumber daya manusia dalam bidang penyelaras untuk menentukan kesesuaian nada-nada dasar gamelan. Meningkatnya harga bahan baku gamelan serta terbatasnya tenaga penyelaras yang terlatih juga berpengaruh terhadap alih profesi perajin gamelan. Dari uraian ini penyebab utama kelangkaan perajin gamelan di Bali adalah karena terbatasnya sumber daya manusia dibidang penyelaras nada. Dengan demikian berarti alat ukur penyelaras nada gamelan sebagai alat bantu dalam menentukan tinggi rendahnya nada yang diinginkan sangat penting untuk disiapkan. Uraian Singkat Pada proses kerja penyelarasan saat ini juga terdapat beberapa permasalahan ergonomik seperti sarana kerja yang tidak antropometris, sikap kerja yang tidak alamiah, dan bising yang dapat mempengaruhi kinerja penyelaras. Capaian nada yang didapat saat ini hanya berdasarkan pada kepekaan atau sensitivitas telinga penyelarasnya. Hasil capaian nada tersebut seringkali dilakukan pencocokan kembali saat penempatan bilah-bilah gamelan pada tabung resonansi (tabung pelawah). Di samping itu penentuan laras gamelan secara konvensional akan memerlukan waktu yang cukup lama serta berpengaruh terhadap produktivitas kerja, sehingga jumlah produksi gamelan dengan laras nada yang tepat dalam waktu tertentu jumlahnya sangat terbatas. Guna mencapai hasil yang diharapkan maka dibuat GAENet sebagai alat ukur nada sehingga pengukuran nada tidak lagi tergantung pada kepekaan telinga penyelaras dan tidak berulang-ulang. Alat ini membantu para pekerja dalam proses menentukan laras (nada -nada), termasuk pada proses pengukuran sehingga didapatkan nada-nada yang lebih tepat dan terukur. Selain itu juga dilakukan perbaikan stasiun kerja penyelaras gamelan Bali, yang mengarah pada

45 50 55 60 65 perubahan sikap kerja saat ini menjadi sikap kerja yang lebih alamiah sehingga dapat mengatasi keluhan yang bersifat subjektif para pekerja. Dengan demikian implementasi dari desain GAENet (Gamelan Aransemen Evaluation using Artificial Neural Netwok) serta perbaikan stasiun kerja yang lebih ergonomis akan lebih memanusiakan para pekerja (humane), dapat meningkatkan produktivitas (competitive), dan mampu mengatasi keterbatasan sumber daya manusia bidang penyelaras (sustainable). Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akan meningkatkan produktivitas. Dewasa ini produk teknologi informasi dianggap sebagai faktor produksi yang bersifat non-fisik, yang keberadaannya mempengaruhi kelancaran operasional, kemampuan dan kesehatan usaha, meningkatkan daya saing dalam kompetisi, kualitas manajemen dan pengambilan keputusan. GAENet adalah hasil rekayasa perangkat pengukur laras gamelan dengan konsep dan algoritma jaringan syaraf tiruan (JST), dan cara kerjanya meniru cara kerja otak manusia. GAENet sama halnya seperti otak manusia yang mampu membedakan keras-lemahnya, tinggi-rendahnya bunyi. Alat pengukur laras GAENet ini juga mampu memberikan analisa spektrum berbagai nada gamelan seperti halnya kemampuan yang dimiliki oleh perangkat keras spectrum analyser. Kemampuan lebih yang dimiliki GAENet adalah mampu melakukan komparasi (merger) hasil analisa frekuensi nada acuan dengan frekuensi nada yang dicari (di laras) sehingga dari analisa tersebut penyelaras dapat mengetahui dengan benar ketepatan nada yang tercapai. Dalam proses pengolahan data bunyi (audio) penentuan sistem pendengaran buatan berbasis komputer sangat penting untuk diperhatikan. Demikian juga halnya perangkat aquisisi data bunyi (microphone) adalah perangkat elektronik yang sangat penting juga, karena alat tersebut berfungsi untuk menerima dan memperkuat bunyi. DIAGRAM PROSES GAENet ANTARMUKA 70 75 sumber Sensor Perekam Nada Sistem Pengolah Aquisisi Data L Tabel Data L S JST S: alur data untuk pengambilan keputusan L: alur data untuk aktivasi belajar Data Display KEPUTUSAN: Visualisasi hasil analisis frekuensi nada dalam modus text, grafis, dan bunyi 80 Pada persiapan proses pelatihan data nada yang terekam dikumpulkan dalam sebuah tabel. Ketika proses pelatihan sedang berjalan, isi tabel akan dibaca oleh JST secara berulang untuk membentuk basis pengetahuan di dalam JST. Jika proses belajar telah berakhir dan pengetahuan telah terbentuk dalam JST, maka JST siap digunakan untuk menentukan klasifikasi nada apa

85 90 95 100 105 110 115 120 yang sedang didengar oleh komputer. Pada tahap terakhir ini sinyal yang diterima tidak dimasukkan lagi ke dalam tabel, melainkan langsung diberikan kepada JST. Hasil klasifikasi JST tersebut ditindak lanjuti sesuai dengan keinginan pengguna. Dalam hal ini GAENet dapat memberikan keputusan hasil analisis frekuensi nada yang dicapai dalam bentuk visualisasi bermodus teks, grafis dan suara. Sejak ratusan tahun yang lalu perunggu merupakan material yang sangat baik digunakan sebagai material alat musik. Dari alat musik tradisional seperti gamelan hingga alat musik modern yang terbaik umumnya menggunakan perunggu sebagai material dasar. Hal ini disebabkan karena perunggu memiliki kemudahan untuk dibentuk ketika dalam kondisi panas, namun pada temperatur kamar memiliki kesetabilan bentuk yang baik. Namun permasalahan yang sering timbul pada alat musik yang terbuat dari perunggu adalah terjadinya perubahan nada setelah alat musik tersebut digunakan dalam jangka waktu tertentu. Untuk alat musik yang mudah diatur nadanya (tuning) tidak akan terlalu bermasalah, namun untuk alat musik seperti gamelan hal ini menjadi cukup menjadi permasalahan. Pengaturan nada gamelan, atau sering dikenal dengan ngelaras, tidak memiliki standar tetap dan pasti. Pengaturan nada sangat tergantung kapada indera dan perasaan pengelaras yang umumnya dilakukan oleh perajin gamelan itu sendiri. Dan sungguh sayang sekali setiap perajin gamelan memiliki cara pelarasan masing-masing dengan standar nada yang berbeda-beda pula. Dengan karakteristik seperti ini, maka perubahan nada pada gamelan menjadi masalah yang cukup besar bagi pemilik gamelan. Gamelan yang baru dibuat kemudian digunakan secara rutin akan mengalami perubahan dalam jangka waktu sekitar tiga hingga lima tahun. Gamelan tersebut kemudian dilaras kembali untuk mengembalikan ke nada semula. Proses ini akan berulang setelah tiga hingga lima tahun kemudian. Gamelan baru akan memiliki nada yang tetap tidak berubah setelah digunakan secara rutin selama 25 hingga 30 tahun. Dengan adanya permasalahan tersebut diatas maka GAENet meberikan solusi yang tepat antara lain: 1. Alat pengukur laras gamelan GAENet memberikan ketepatan nada (accurate) yang di laras dan lebih terukur, sehingga akurasi nada capaian lebih terjamin. 2. GAENet sebagai alat ukur maka untuk capaian laras yang diinginkan akan lebih cepat, sehingga penyelaras mampu malakukan pelarasan bilah akan lebih banyak. Dengan demikian penggunaan GAENet juga dapat meningkatkan peroduktivitas (competitive) para penyelaras. 3. GAENet dapat mengatasi keterbatasan sumber daya penyelaras (sustainable), karena pelarasan akan dapat dilakukan oleh siapapun, asalkan mereka telah mengerti konsep dasar dan proses kerja dalam pelarasan gamelan. 4. Dengan GAENet sebagai alat ukur laras maka akan lebih memanusiakan para pekerja (humane), karena pengaturan nada tidak lagi tergantung pada kepekaan telinga dan perasaan pengelaras yang umumnya dilakukan, tapi proses tersebut telah digantikan oleh GAENet. Karena pengaturan nada yang dilakukan telinga pengelaras dapat memberikan dampak negative terhadap kesehatan yaitu dapat menyebabkan kerusakan pada indra

125 130 135 pendengar. Dari sisi kualitas hasil dapat dikatakan bahwa hasil penentuan laras yang berdasarkan perasaan pengelaras akan menghasilkan nada capaian yang kurang tepat. 5. Dalam mengatasi perubahan laras seperti melakukan pelarasan kembali setelah melewati waktu tertentu dari pembuatannya, dalam hal ini GAENet mampu memberikan pelayanan untuk mengingat dan mencari kembali nada yang mengalami perubahan tersebut. Kemampuan ini disebabkan karena GAENet sejak awal proses pelarasan sudah mendokumentasikan data nada-nada petuding (reference) dan nada-nada yang di laras disimpan dalam bentuk file (soft copy). Proses dokumentasi data sangat bermanfaat untuk proses pencarian dan pencocokan nada yang melangami perubahan laras terhadap nada acuannya. Sehingga dalam proses pelarasan selanjutnya tidak lagi menilai berdasarkan kepekaan telinga dan perasaan pengelaras namun dilaras dan dicocokkan dengan data dokumentasi tersebut. Stasiun kerja penyelaras yang ergonomis terdiri dari meja, kursi, satu perangkat komputer, alat rekam nada, dan monitor. Gambar Perangkat Alat Ukur Laras GAENet 140 145 Klaim 1. GAENet adalah alat ukur laras gamelan berbasis teknologi informasi. Akronim GAENet berasal dari kata GAE dan Net. Kata GAE berasal dari urat kata me-gae, dalam bahasa bali yang artinya bekerja. Sedangkat kata Net berasal dari urat kata Artificial Neural Network yang berarti jaringan syaraf buatan. Dengan demikian GAENet sekaligus menjadi nama alat ukur laras gamelan tersebut, yang juga dijadikan akronim dari Gamelan Arrangement Evaluation using artificial Neural network. 2. GAENet berfungsi sebagai alat ukur dalam menentukan kesesuaian nada dasar acuan (petuding) dengan nada gamelan yang di laras.

150 3. GAENet adalah sebuah alat ukur laras gamelan yang mengandung algoritma kecerdasan buatan bidang jaringan saraf tiruan, yang diintegrasikan dalam sebuah piranti elektronik yang terintegrasi dan dapat diantarmuka dengan komputer. 155 Denpasar, 1 Juni 2012 Pemohon, 160 ( Ir. Made Sudarma, M.A.Sc.)