TINJAUAN PUSTAKA. awan. Kumpulan embun ini bergabung menjadi titik -titik air dan kemudian jatuh

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENCARIAN DATA CURAH HUJAN YANG HILANG DENGAN MODEL PERIODIK STOKASTIK (STUDI KASUS WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU) Ikromi Fahmi 1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hujan adalah sebuah peristiwa Presipitasi (jatuhnya cairan dari atmosfer yang

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN KOTA BANDAR LAMPUNG. Rasimin (1) Ahmad Zakaria (2) Kartini Susilowati (3) ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. memberikan sumbangan terbesar sehingga seringkali hujanlah yang dianggap

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya air hujan adalah jalannya bentuk presipitasi berbentuk cairan yang

PEMODELAN CURAH HUJAN KUMULATIF MINGGUAN DARI DATA CURAH HUJAN STASIUN PURAJAYA. Ahmad Zakaria 1)

MODEL PERIODIK DAN STOKASTIK DATA PASANG SURUT JAM-JMAN DARI STASIUN MENENG. Ahmad Zakaria1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PERIODIK DAN STOKASTIK DATA PASANG SURUT JAM-JAMAN DARI PELABUHAN PANJANG. Ahmad Zakaria1)

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN KOTA BANDAR LAMPUNG. Ahmad Zakaria 1) Kartini Susilowati 1) Rasimin 2)

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK UNTUK MENGANALISIS DATA CURAH HUJAN YANG HILANG MENGGUNAKAN STUDI KASUS STASIUN HUJAN SUKARAME.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan adalah jatuhnya hydrometeor yang berupa partikel-partikel air dengan

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN HARIAN DARI WILAYAH PRINGSEWU. Ahmad Zakaria1)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar

III. METODE PENELITIAN. Bekerja dalam hidrologi berarti bekerja dengan data. kejadian alam yang digunakan untuk menginterpretasikan perilaku sistem

III. METODE PENELITIAN. curah hujan yang ada di Lampung Selatan. Data tersebut sebelum diolah

Gambar 12. File signalr.inp Tahun 1992 dari stasiun hujan PH 016 Fajar Esuk (1024hari)

Model Stokastik Curah Hujan Harian dari Beberapa Stasiun Curah Hujan di Way Jepara. Ahmad Zakaria 1) Margaretta Welly 1) Mirnanda Cambodia 2)

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Wilayah studi pada penelitian ini adalah Stasiun Pengamat Curah Hujan yang

Studi Pemodelan Curah hujan sintetik dari beberapa stasiun di wilayah Pringsewu. Damar Adi Perdana 1) Ahmad Zakaria 2) Sumiharni 3)

Studi Pemodelan Stokastik Curah Hujan Harian di Stasiun Kota Metro. Bramesvara Arizona 1) Ahmad Zakaria 2) Ofik Toupik Purwadi 3)

DAFTAR GAMBAR. Halaman Gambar 3.1 Pemodelan Curah Hujan Harian Pertahun Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian... 17

STUDI MODEL PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN HARIAN UNTUK MENCARI DATA HILANG (STUDI KASUS STASIUN HUJAN PH.119, DANAU WAY JEPARA, LAMPUNG TIMUR)

II. TINJAUAN PUSTAKA. air". Hidrologi adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidrologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu terdiri dari kata hydros yang. hidrologi dan sumber daya air.

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 1 : 49-60, Maret 2015

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

Statistika. Analisis Data Time Series. 13-Sep-16. h2p://is5arto.staff.ugm.ac.id

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

C.1 OSILASI GANDENG PEGAS

iii Banda Aceh, Nopember 2008 Sabri, ST., MT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

II. IKLIM & METEOROLOGI. Novrianti.,MT_Rekayasa Hidrologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DATA DAN METODA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS MODEL PERIODIK DITINJAU DARI CURAH HUJAN HARIAN DARI BEBERAPA STASIUN DI SUB DAS WAY KANDIS ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Hujan dan Curah Hujan

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN

TERMINOLOGI PADA SENSOR

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan

BAB X OLAH DATA: DENGAN EVIEWS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. maka di kembangkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: ketinggian

BAB III. TEORI DASAR. benda adalah sebanding dengan massa kedua benda tersebut dan berbanding

Pencocokan Citra Digital

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JRSDD, Edisi September 2016, Vol. 4, No. 3, Hal: (ISSN: )

Persamaan Regresi Prediksi Curah Hujan Bulanan Menggunakan Data Suhu dan Kelembapan Udara di Ternate

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

s(t) = C (2.39) } (2.42) atau, dengan menempatkan + )(2.44)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. dan penguasaan keterampilan kognitif baik secara sendiri-sendiri atau bersama -

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran terhadap data yang bersatuan waktu atau derajat arah yang nilainilainya

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Ekonometrika. 1.2 Ekonometrika Merupakan Suatu Ilmu

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Febriyanto, S.E., M.M.

III. METODE PENELITIAN

homogen jika titik-titik tersebar secara merata atau seimbang baik di atas maupun dibawah garis, dengan maksimum ragam yang kecil.

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

BAB III MODEL DISTRIBUSI LAG DAN AUTOREGRESSIVE DENGAN PENDEKATAN KOYCK. Pada umumnya model regresi linear tidak memperhatikan pengaruh waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REPRESENTASI ISYARAT ISYARAT FOURIER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK MEMBUAT KURVA INTENSITY-DURATION-FREQUENCY (IDF) DI KAWASAN KOTA LHOKSEUMAWE

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Curah Hujan Angin yang mengandung uap air dan naik ke atas karena suhu yang makin rendah kemudian mengembun dan berkumpul. Kumpulan embun tersebut membentuk awan. Kumpulan embun ini bergabung menjadi titik -titik air dan kemudian jatuh ke tanah. Jatuhnya titik-titik air ini disebut hujan (Harsani, 1988). Curah hujan adalah ketinggian air yang terkumpul dalam tempat datar, tidak menguap, tidak meresap serta tidak mengalir (Harsani,1988). Curah hujan diukur dengan menggunakan alat pengukur hujan dengan hasil pengukuran berupa tinggi tampungan air hujan. B. Iklim Iklim merupakan gejala alam yang terjadi sebagai akibat adanya perubahan dinamika atmosfer, dimana Iklim merupakan rata-rata kondisi cuaca tahunan dan meliputi wilayah yang luas. C. Stasiun Pengamat Curah Hujan Pengamatan curah hujan dilakukan dengan sebuah alat ukur curah hujan. Salah satu alat pengamat curah hujan adalah alat ukur biasa yang diletakkan di suatu tempat terbuka yang tidak dipengaruhi oleh bangunan atau pepohonan dengan ketelitian pembacaan sampai 1/10 mm. Pengamatan ini dilaksanakan satu kali sehari dan dibaca sebagai curah hujan hari sebelumnya dengan waktu yang sama.

5 D. Metode Reciprocal Untuk mencari data curah hujan yang hilang dari sebuah data curah hujan di stasiun pencatat curah hujan, maka dilakukan perkiraan data yang hilang/tidak lengkap dengan metode reciprocal. Metode ini menggunakan perhitungan dengan sumber jarak antar stasiun pengamat hujan sebagai faktor koreksi (Harto,1993). (1) Px P A, P B Dx A, Dx B = data curah hujan pada stasiun X yang diperkirakan data hilang = hujan pada stasiun A dan B = jarak antar stasiun hujan X dengan stasiun hujan A, B E. Model Periodik dan Stokastik Model periodik dan stokastik adalah salah satu model yang realistis untuk menghitung dan menguraikan data hujan seri waktu menjadi berbagai frekuensi, amplitudo, dan fase hujan yang bervariasi. Secara umum, data seri waktu dapat diuraikan menjadi komponen deterministik, yang mana ini dapat dirumuskan menjadi nilai nilai yang berupa komponen yang merupakan solusi eksak dan komponen yang bersifat stokastik, yang mana nilai ini selalu dipresentasikan sebagai suatu fungsi yang terdiri dari beberapa data seri waktu Xt sebagai suatu model yang terdiri dari beberapa fungsi sebagai berikut dengan tidak

6 menggunakan trend untuk penelitian ini: (Rizalihadi, 2002; Bhakar, 2006; dan Zakaria, 2008), X t =Pt +S t (2) Pt St = komponen = komponen stokastik. F. Metode Spektral Metode spektrum merupakan salah satu metode transformasi yang umumnya dipergunakan didalam banyak aplikasi. Metode ini dapat dipresentasikan sebagai persamaan Transformasi Fourier sebagai berikut, (Zakaria, 2008):.m.n (3) P (tn) = data seri curah hujan dalam domain waktu P(fm) = data seri curah hujan dalam domain frekuensi tn fm = variabel seri dari waktu yang mempresentasikan panjang data ke N = variabel seri dari frekuensi. Berdasarkan pada frekuensi curah hujan yang dihasilkan dari Persamaan komponen periodik, amplitude sebagai fungsi dari frekuensi curah hujan dapat dihasilkan (Zakaria,2010).

7 G. Komponen Periodik Komponen periodik P(t) berkenaan dengan suatu perpindahan yang berosilasi untuk suatu interval tertentu (Kottegoda 1980). Keberadaan P(t) diidentifikasikan dengan menggunakan metode Transformasi Fourier. Komponen periodik P(fm) dapat juga ditulis dalam bentuk frekuensi sudut. Selanjutnya dapat diekspresikan sebuah persamaan dalam bentuk Fourier sebagai berikut, (Zakaria, 1998): (4) Persamaan ini dapat disusun menjadi persamaan berikut ini : (5) Dimana : P(t ) = komponen periodik P ˆ (t) = model dari komponen periodik Po t r = Ak+1 = rerata curah hujan harian (mm) = frekuensi sudut (radian) = waktu (hari) A n, Br = koefisien komponen Fourier k = jumlah komponen signifikan.

8 H. Komponen Stokastik Komponen Stokastik dibentuk oleh nilai yang bersifat random yang tidak dapat dihitung secara tepat. Stokastik model, dalam bentuk model autoregresif dapat ditulis sebagai fungsi matematika sebagai berikut. (6) Persamaan di atas dapat diurai menjadi : (7) bk = parameter model autoregressif. = konstanta bilangan random k = 1, 2, 3, 4,..., p = order komponen stokastik Untuk mendapatkan parameter model dan konstanta bilangan random dari model stokastik di atas dapat dipergunakan metode kuadrat terkecil (least squares method). I. Metode Kuadrat Terkecil Metode ini untuk mendapatkan model komponen periodik sehingga dapat dihitung jumlah kuadrat error antara data dengan model periodik (Zakaria, 2010) Jumlah kuadrat error : (8)

9 J = jumlah kuadrat error yang nilainya tergantung pada nilai Ar dan Br. Selanjutnya koefisien J hanya dapat menjadi minimum bila memenuhi persamaan sebagai berikut, (9) = komponen forier J. Koefisien Korelasi Koefisien korelasi adalah pengukuran statistik kevarian atau asosiasi antara dua variable (Aryanto, 2014). Nilai koefisien korelasi antara + 1 sampai dengan -1. Jika koefisien korelasi positif menunjukan hubungan dua variabel yang dekat/searah sedangkan koefisien negative menunjukan hubungan dua variabel yang menjual/terbalik. Rumus korelasi dengan dua variable ganda sebagai berikut : (10) Dimana : = Koefisien korelasi antara variabel x 1 dengan variabel y = Koefisien korelasi antara variabel x 2 dengan variabel y