PUPUK KANDANG DAN CURAH HUJAN YANG BERBEDA MEMENGARUHI RESPON TANAMAN KOLESOM (Talinum triangulare)

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK DI MUSIM TANAM KE DUA PADA TANAMAN KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) DENGAN PEMANENAN BERULANG

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

HASIL DAN PEMBAHASAN

PRODUKSI PROTEIN DAN ANTOSIANIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) PADA BERBAGAI APLIKASI PUPUK NITROGEN+KALIUM MELALUI TANAH DAN DAUN

PRODUKSI PROTEIN DAN ANTOSIANIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) DENGAN PEMUPUKAN BERTAHAP NITROGEN+KALIUM PADA DUA INTERVAL PANEN

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PEMBERIAN DUA JENIS PUPUK KANDANG PADA DUA KALI PENANAMAN

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

APLIKASI PUPUK NITROGEN+KALIUM MELALUI TANAH DAN DAUN TERHADAP PRODUKSI PROTEIN DAN ANTOSIANIN PUCUK LAYAK JUAL KOLESOM

RESPON FISIOLOGIS DAN PRODUKSI PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) TERHADAP APLIKASI PUPUK NITROGEN+KALIUM MELALUI TANAH DAN DAUN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK SKRIPSI

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Produksi Biomassa dan Bahan Bioaktif Kolesom (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) dari Berbagai Asal Bibit dan Dosis Pupuk Kandang Ayam

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Pertumbuhan dan Produksi Daun Torbangun (Plectranthus amboinicus Spreng.) dengan Pemupukan Organik dan Pemangkasan

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON SECARA ORGANIK DENGAN PEMANGKASAN PUCUK DAN PEMBERIAN BOKASHI

Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan

SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN FREKUENSI PEMBERIAN EVAGROW PADA PAKCOY (BRASSICA CHINENSIS) SECARA VERTIKULTUR PARALON

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP KETERSEDIAAN P DAN K SERTA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

PENGARUH UMUR BIBIT DAN KONSENTRASI POC (PUPUK ORGANIK CAIR) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BROKOLI (Brassica oleracea var. Italica L.

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA (Brassica oleracea var. botrytis L.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

AGRIPLUS, Volume 20 Nomor : 01 Januari 2010, ISSN

PENGARUH CEKAMAN GARAM TERHADAP PRODUKSI ASAM ORGANIK DAN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) PADA PANEN PERTAMA DAN KEDUA DENGAN PEMBERIAN BOKASHI DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PENGARUH NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KOLESOM (Talinum triangule (Jacq.) Willd) ABSTRACT

PENGARUH JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH DAN UKURAN BAHAN STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN NAGA SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP KETERSEDIAAN P DAN K SERTA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI

SKRIPSI. Oleh : ERNIKA SEPTYMA BR PARDEDE/ AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PENGARUH VARIETAS, DOSIS PUPUK KANDANG AYAM SECARA ALUR, DAN TATA LETAK TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI

Pengaruh Kadar Air Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Dua Tipe Kapolaga Sabrang

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

PENGARUH LAPISAN DEBU GUNUNG MERAPI DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL BUAH NAGA (Hylocereus undatus Haw.) DI LAHAN PASIR PANTAI PURWOREJO

ABSTRAK PENGARUH KOMPOS KULIT BUAH KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PETSAI PADA TANAH ALUVIAL

SKRIPSI. PENGARUH SISTIM OLAH TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK MAJEMUK 16:16:16 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum)

PRODUKSI FLAVONOID DAUN KEMUNING

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PERLAKUAN ROOTONE F PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG Aglaonema Donna Carmen

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SERTA MUTU BAWANG MERAH

ory PENGUJIAN LEACHATE DARI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKEIIR DAN BEBERAPA PUPUK DAUN BARU PADA TANAMAN PAD1 Oleh : EM1 J.

Aplikasi Pupuk Organik dan Anorganik dalam Budidaya Bawang Putih Varietas Lumbu Hijau

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

Pengaruh Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil, Panen Tanaman Sayuran di dalam Nethouse

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)TERHADAP MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Pengaruh Waktu dan Cara Pemberian N Sebagai Pupuk Tambahan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine Max (L.) Merr.) pada Budidaya asa ah')

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

LAPORAN PENELITIAN. KAJIAN PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASILTANAMAN CABE MERAH (Capsicum annum L)

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq)

PRODUKSI PROTEIN DAN ANTOSIANIN PUCUK KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) DENGAN APLIKASI PUPUK DAUN NITROGEN+KALIUM PADA DUA INTERVAL PANEN

Pengaruh Zeolit dan Pupuk Kandang Terhadap Residu Unsur Hara dalam Tanah

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK

RESPON PERTUMBUHAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) UB2 PADA PENAMBAHAN PUPUK N DAN K DI MUSIM KEMARAU

SKRIPSI PENGARUH APLIKASI UNSUR FE PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP TANAMAN TOMAT. Oleh Aprilia Ike Nurmalasari H

HUBUNGAN PENGELOLAAN AIR DENGAN PRODUKSI, KANDUNGAN GULA DAN NIKOTIN DAUN TEMBAKAU EKO SULISTYONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L. ) PADA BERBAGAI TINGKAT PEMBERIAN AIR SKRIPSI

Ray March Syahadat dan Sandra Arifin Aziz. (diterima 02 Juni 2012, disetujui 25 Oktober 2012) ABSTRAK ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EFEKTIVITAS PUPUK PELENGKAP CAIR DHARMAVIT TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI, SERTA SERAPAN HARA N, P, K TANAMAN PADI SAWAH

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

Pengaruh Jenis Pupuk dan Dekomposer terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Organik

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK MAJEMUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TERONG UNGU (Solanum melongena L.)

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

%-d OJY PEROKSIDASI LIPID DAN AKTIVITAS SUPEROKSIDA DISMUTASE PADA KEDELAI DIBAWAH KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN JOFANNY GANAKIN

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

Transkripsi:

PUPUK KANDANG DAN CURAH HUJAN YANG BERBEDA MEMENGARUHI RESPON TANAMAN KOLESOM (Talinum triangulare) Cow Manure and Different Rain Intensity Affected Response of Waterleaf (Talinum triangulare) Ismail Saleh 1, Sandra Arifin Aziz 2, Nuri Andarwulan 3 1. Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat 2. Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Jawa Barat 3. Staf Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Jawa Barat Penulis untuk korespondensi: ismail.saleh54@yahoo.com/08121756433 ABSTRAK Kolesom (Talinum triangulare) merupakan salah satu jenis sayuran fungsional yang memiliki beberapa kandungan bioaktif. Kolesom merupakan tanaman yang memiliki kadar air yang cukup tinggi (sekitar 90% bobot basah). Pengetahuan mengenai teknik budidaya kolesom seperti pemberian pupuk organik sangat diperlukan mengingat tanaman ini masih jarang dibudidayakan secara intensif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan, produksi pucuk, dan kadar flavonoid pucuk kolesom yang diaplikasikan pada kondisi curah hujan yang berbeda.penelitian dilakukan pada dua musim yaitu musim tanam pertama (November 2012- Februari 2013) dengan rata-rata curah hujan 477 mm/bulan dan musim tanam ke dua (Maret 2013-Juni 2013) dengan rata-rata curah hujan 279.8 mm/bulan. Terdapat dua perlakuan pada setiap musim tanam yaitu dengan pemberian pupuk kandang (12.3 ton/ha) dan tanpa pemberian pupuk kandang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Darmaga, Bogor. Data rata-rata nilai tengah antar perlakuan perlakuan pemberian pupuk kandang dan tanpa pemberian pupuk kandang serta perbandingan antar musim yang berbeda diuji dengan menggunakan uji t-student pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang terhadap tanaman kolesom di musim kemarau dapat meningkatkan bobot kering tanaman pada umur 11 MST, laju asimilasi bersih (LAB), laju tumbuh relatif (LTR), serta total produksi pucuk basah dan kering. Pemberian pupuk kandang di musim hujan hanya meningkatkan bobot kering tanaman pada umur 11 MST. Kondisi curah hujan juga memengaruhi pertumbuhan, produksi, dan kadar flavonoid pucuk kolesom. Kolesom yang ditanam pada kondisi curah hujan yang lebih tinggi memiliki luas daun, lebar tajuk, dan produksi pucuk yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kolesom yang ditanam pada curah hujan yang lebih rendah. Sebaliknya kadar flavonoid meningkat dengan turunnya curah hujan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pupuk kandang dan musim merupakan faktor pembatas pada pertumbuhan kolesom Kata kunci: flavonoid, kolesom, curah hujan, pupuk kandang

ABSTRACT Waterleaf (Talinum triangulare) is functional vegetable that has several bioactive compounds. Waterleaf has a high of water content in its tissue (approximately 90% based on fresh weight). Proper cultivation technique of waterleaf such as organic fertilizer application is needed due to its rare intensive cultivation. The purpose of this experiment was to investigate the effect of cow manure application on growth, shoot production, and flavonoid content of waterleaf in different rainfall conditions. The experiment was conducted at two seasons. The first season (November 2012-February 2013) has an average rainfall of 477 mm/month (wet season) and the second season (March 2013-June 2013) has a lower rainfall than first season with average rainfall of 279.8 mm/month (dry season). Waterleaf were treated by different cow manure application i.e. with cow manure application (12.3 ton/ha) and without cow manure application in each planting season. This experiment was conducted at Leuwikopo research station, Darmaga, Bogor.The result showed that cow manure application in dry season increased biomass of waterleaf at 11 weeks after planting (WAP), net assimilation rate, relative growth rate, and total of shoot production (fresh and dry weight). However, cow manure application in wet season only increased biomass at 11 WAP. Growth, shoot production, and flavonoid content of waterleaf were affected by rainfall. Waterleaf that were planted in wet season had higher leaf area, shoot width, and total shoot production than those were planted in dry season. Whereas, flavonoid content increased in dry season. It showed that rainfall and cow manure become limited factor of waterleaf growth. Keywords: cow manure, flavonoid, rainfall, waterleaf PENDAHULUAN Kolesom (Talinum triangulare) merupakan tanaman yang bias dimanfaatkan pucuknya sebagai sayur. Pucuk kolesom mengandung berbagai macam bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan seperti flavonoid, antosianin, alkaloid, saponin, dan tannin (Mensah et al. 2008; Susanti et al. 2008; Mualim et al. 2009; Andarwulan et al. 2010). Pucuk kolesom dapat dipanen berulang dengan interval panen 15 hari sekali (Susanti et al. 2011) mulai umur 8 MST atau sudah menghasilkan pucuk yang layak panen (panjang ketika pucuk ditegakkan 10 cm). Kolesom masih banyak ditemukan sebagai gulma. Pemanfaatan kolesom sebagai sayuran juga masih sangat terbatas sehingga tanaman ini masih jarang dibudidayakan. Teknik budidaya yang tepat seperti teknik pemupukan yang tepat. Penelitian mengenai penggunaan pupuk organik pada tanaman kolesom telah diteliti oleh Mualim (2012) menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik tidak menghasilkan bobot pucuk yang berbeda dibandingkan dengan pupuk anorganik di musim hujan namun di musim kemarau bobot pucuk kolesom yang dipupuk organik lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang dipupuk anorganik. Salah satu pupuk organik yang banyak digunakan adalah pupuk kandang sapi. Penggunaan pupuk kandang dapat memperbaiki struktur fisik, kimia, dan biologi tanah (Rosen dan Allan, 2007). Perbaikan struktur tanah oleh pupuk kandang menyebabkan tanah memiliki daya ikat air yang lebih tinggi sehingga dapat mempertahankan kelembaban tanah (Vengadaramana dan Jashothan, 2012).

Kolesom merupakan tanaman dengan kadar air yang tinggi dan dapat mencapai 90% (Saleh, 2013). Diduga ketersediaan air pada tanaman kolesom merupakan faktor pembatas sehingga perlu diketahui pengaruh penggunaan pupuk kandang terhadap pertumbuhan, produksi pucuk kolesom dengan pemanenan berulang serta kadar flavonoid pucuk kolesom yang ditanam di dua musim yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap pertumbuhan, produksi pucuk, dan kadar flavonoid pucuk kolesom yang diaplikasikan pada kondisi curah hujan yang berbeda. METODE Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Darmaga, Bogor yang dilakukan pada dua musim yaitu musim tanam pertama (November 2012- Februari 2013) dengan rata-rata curah hujan 477 mm/bulan dan musim tanam ke dua (Maret 2013-Juni 2013) dengan rata-rata curah hujan 279.8 mm/bulan. Terdapat dua perlakuan pada setiap musim tanam yaitu dengan pemberian pupuk kandang (12.3 ton/ha) dan tanpa pemberian pupuk kandang. Pupuk kandang diaplikasikan dua minggu sebelum tanam. Penanaman kolesom menggunakan setek dengan ukuran panjang kurang lebih 10 cm dan menggunakan jarak tanam 50 cm x 50 cm. Pemanenan dilakukan secara berulang dengan interval panen 15 hari sekali. Pemanenan dilakukan sebanyak tiga kali. Pengamatan yang dilakukan antara lain bobot kering tanaman pada umur 5 dan 11 MST, luas daun pada umur 5 dan 11 MST, laju tumbuh relatif (LTR), laju asimilasi bersih (LAB), diameter tajuk, total produksi pucuk basah dan kering serta kadar flavonoid pucuk kolesom. Kadar flavonoid diukur dengan menggunakan metode Chang et al. (2002) yang dimodifikasi. Data rata-rata nilai tengah antar perlakuan perlakuan pemberian pupuk kandang dan tanpa pemberian pupuk kandang serta perbandingan antar musim yang berbeda diuji dengan menggunakan uji t-student pada taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan di dua musim yang berbeda yaitu pada Bulan November 2012-Februari 2013 dengan intensitas curah hujan berturut-turut adalah 548.9, 358.8, 509.8, dan 406.2 mm/bulan dan musim tanam ke dua yaitu pada Bulan Maret-Mei 2013 dengan intensitas curah hujan berturut-turut adalah 289.8, 189.3, dan 399.8 mm/bulan. Fluktuasi curah hujan selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. (CH rendah) Gambar 1. Intensitas curah hujan bulan November 2012-Mei 2013

Perbedaan rata-rata curah hujan antara musim tanam pertama (CH tinggi) dan musim tanam ke dua (CH rendah) serta pengaruh dari pemberian pupuk kandang sapi pada masing-masing musim tanam berpengaruh terhadap beberapa peubah pertumbuhan, produksi pucuk, dan kadar flavonoid pucuk kolesom (Tabel 1 dan Tabel 2). Tabel 1. Pengaruh curah hujan dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman kolesom Bobot Kering (g) Luas Daun (cm 2 ) Lebar Tajuk (cm) Perlakuan 11 LTR LAB 5 8 5 MST 5 MST 11 MST MST MST 6 MST 7 MST MST Pupuk Kandang Curah Hujan Tinggi 2.10 34.27 550.16 4812.09 0.07 0.40 26.31 32.77 38.92 43.13 Tanpa Pupuk 1.58 24.35 427.94 3980.15 0.07 0.35 26.22 33.03 39.72 44.66 Rata-Rata 1.84 29.31 489.05 4396.12 0.07 0.38 26.26 32.90 39.32 43.89 Pukan vs Tanpa Pupuk tn * tn tn tn tn tn tn tn tn Pupuk Kandang Curah Hujan Rendah 1.56 31.96 144.10 2777.54 0.07 0.84 14.24 22.00 28.96 33.03 Tanpa Pupuk 1.28 16.15 131.47 1802.33 0.06 0.58 14.54 20.83 26.85 30.77 Rata-Rata 1.42 24.05 137.78 2289.93 0.07 0.71 14.39 21.42 27.90 31.90 Pukan vs Tanpa Pupuk tn * tn tn * * tn tn tn tn CH tinggi vs CH rendah tn tn * * tn tn * * * * Keterangan: LTR: laju tumbuh relatif (g Bobot Kering/hari), LAB: laju asimilasi bersih (g Bobot Kering/cm 2 /hari), tn: tidak nyata, *: nyata menurut uji t-student pada taraf 5%. Tabel 2. Pengaruh curah hujan dan pupuk kandang terhadap produksi dan kadar flavonoid pucuk kolesom Perlakuan Total Produksi Total Produksi Flavonoid (mg Pucuk (g BB) Pucuk (g BK) SK/g BK) Curah Hujan Tinggi Pupuk Kandang 138.49 9.08 10.56 Tanpa Pupuk 146.76 9.37 9.30 Rata-Rata 142.63 9.22 9.93 Pukan vs Tanpa Pupuk tn tn tn Curah Hujan Rendah Pupuk Kandang 112.73 8.33 12.52 Tanpa Pupuk 87.58 6.00 12.82 Rata-Rata 100.15 7.17 12.67 Pukan vs Tanpa Pupuk * * tn CH tinggi vs CH rendah * * * Keterangan: SK: setara kuersetin, tn: tidak nyata, *: nyata menurut uji t-student pada taraf 5%.

Curah hujan yang berbeda berpengaruh terhadap luas daun pada umur 5 dan 11 MST, lebar tajuk pada umur 5-8 MST, dan produksi pucuk basah dan kering. Intensitas curah hujan yang lebih tinggi meningkatkan peubah-peubah tersebut dibandingkan dengan tanaman kolesom yang ditanam pada kondisi curah hujan yang lebih rendah. Sebaliknya, kadar flavonoid pucuk kolesom menurun pada intensitas curah hujan yang lebih tinggi (Gambar 2). Air dibutuhkan oleh tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan air pada tanaman dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan penyerapan hara nitrogen, fosfor, dan kalium juga terhambat (Kirnak et al. 2001). Gambar 2. Persentase luas daun, lebar tajuk, produksi pucuk basah, produksi pucuk kering, dan kadar flavonoid kolesom yang ditanam saat intensitas curah hujan tinggi dibandingkan dengan saat intensitas curah hujan rendah Flavonoid bersifat sebagai antioksidan dan dibutuhkan oleh tanaman untuk melindungi tanaman dari cekaman lingkungan seperti kekeringan. Cekaman kekeringan menyebabkan peningkatan dari ROS (Reactive Oxygen Species) yang dapat menginaktifkan beberapa enzim pada siklus kalvin sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman. Flavonoid merupakan antioksidan yang dapat menyumbangkan hidrogen untuk mengurangi dampak kerusakan dari ROS. Flavonoid biasanya terakumulasi pada tanaman sebagai dampak dari adanya UV- B, cuaca dingin, salinitas dan kekeringan (Khan et al. 2011). Intensitas curah hujan yang lebih rendah menyebabkan kadar flavonoid pucuk kolesom meningkat. Hal serupa juga terdapat pada penelitian Mualim (2012) yang menunjukkan bahwa pada saat musim kemarau kandungan total fenolik kolesom meningkat. Aplikasi pupuk kandang dengan dosis 12.3 ton/ha dapat meningkatkan bobot kering tanaman pada umur 11 MST, LAB, LTR, total produksi pucuk basah dan kering kolesom yang ditanam pada saat intensitas curah hujan rendah berturut-turut sebesar 97.93, 45.07, 20.45, 38.76, dan 28.71%, Sedangkan aplikasi pupuk kandang pada intensitas curah hujan yang tinggi hanya meningkatkan bobot kering tanaman pada umur 11 MST sebesar 40.74 % (Gambar 3). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pupuk kandang dapat memberikan lingkungan yang optimal terhadap tanaman pada saat kondisi kekurangan air. (Vengadaramana dan Jashothan, 2012) menyatakan bahwa penggunaan pupuk kandang sapi dapat meningkatkan kapasitas ikat air (water holding capacity) sehingga kelembaban

tanah lebih terjaga ketika curah hujan menurun. Air yang tertahan di dalam tanah tersebut dapat digunakan oleh tanaman sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan memerbaiki efisiensi penggunaan air (water use efficiency). Mualim et al. (2012) dan Mualim (2012) menyatakan bahwa produksi pucuk kolesom yang ditanam pada musim hujan dengan menggunakan pupuk organik mempunyai hasil yang lebih rendah jika dibandingkan dengan menggunakan pupuk inorganik dan sebaliknya jika ditanam pada musim kemarau. Gambar 3. Persentase peningkatan bobot kering (BK), laju tumbuh relatif (LTR), laju asimilasi bersih (LAB), dan produksi pucuk tanaman kolesom dengan perlakuan pupuk kandang dibandingkan dengan kontrol (tanpa pupuk) pada dua intensitas curah hujan yang berbeda. Kadar flavonoid tidak dipengaruhi oleh pemberian pupuk kandang baik pada tanaman kolesom yang ditanam pada intensitas curah hujan yang tinggi maupun yang rendah. Walaupun enzim PAL (phenylalanine ammonia lyase) yang mengatalisis biosintesis dari flavonoid dipengaruhi oleh ketersediaan hara (Taiz dan Zeiger, 2002; Kovacik et al., 2007, Vogt, 2010), tetapi dalam penelitian ini diduga ketersediaan hara dari pupuk kandang bersifat slow release sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas enzim tersebut. Selain itu, Mualim (2012) menyatakan bahwa di musim kemarau biosintesis dari senyawa fenolik diduga lebih banyak melewati lintasan asetat malonat sedangkan pada musim hujan diduga lebih banyak melewati lintasan fenilpropanoid dan enzim PAL berperan dalam lintasan fenilpropanoid.

KESIMPULAN Aplikasi pupuk kandang saat intensitas curah hujan tinggi tidak meningkatkan produksi pucuk kolesom jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa penambahan pupuk kandang. Sebaliknya pada saat intensitas curah hujan yang rendah pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi pucuk kolesom. Kadar flavonoid pucuk kolesom tidak dipengaruhi oleh pemberian pupuk kandang namun lebih dipengaruhi oleh kondisi curah hujan. Kadar flavonoid pucuk kolesom meningkat pada saat intensitas curah hujan menurun. DAFTAR PUSTAKA Andarwulan N., R. Batari, D. A. Sandrasari, B. Bolling, dan H. Wijaya. 2010. Flavonoid content and antioxidant activity of vegetables from Indonesia. Food Chemistry. 121:1231-1235. Chang, C.C., M.H. Yang, H.M. Wen, dan J.C Chern. 2002. Estimation of total flavonoid content in porpolis by two complementary colorimetric methods. J. Food Drugs Anal. 10: 178-182. Khan, M.A.M., C. Ulrichs, dan I. Mewis. 2011. Effect of water stress and aphid herbivory on flavonoids in broccoli (Brassica oleracea var. italic Plenck). Journal of Applied Botany and Food Quality. 84: 178-182. Kirnak, H., C. Kaya, I. TAS, dan D. Higgs. 2001. The influence of water deficit on vegetative growth, physiology, fruit yield and quality in eggplants. Bulg. J. Plant Physiol. 27(3-4): 34-36. Kovacik, J., B. Klejdus, M. Backor, dan M. Repcak. 2007. Phenylalanin ammonia-lyase activity and phenolic compounds accumulation in nitrogen-deficient Matricaria chamomile leaf rosettes. Plant Sciences.172: 393-399. Mensah J.K., R.I. Okoli, J. O. Ohaju-Obodo, dan K. Elfediyi. 2008. Phytochemical, nutritional and medical properties of some leafy vegetables consumed by Edo people of Nigeria. African Journal of Biotechnology. 7(14):2304-2309. Mualim L., S.A. Aziz, dan M. Melati. 2009. Kajian pemupukan NPK dan jarak tanam pada produksi antosianin daun kolesom. J. Agron. Indonesia. 37(1):55-61. Mualim L. 2012. Produksi dan kualitas kolesom dengan pemupukan organik dan inorganik [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mualim, L. S.A. Aziz, S. Susanto, dan M. Melati. 2012. Aplikasi pupuk inorganik meningkatkan produksi dan kualitas pucuk kolesom pada musim hujan. J. Agron. Indonesia. 40(2): 160-166. Rossen, C.J., dan D.L. Allan. 2007. Exploring the benefits of organic nutrient sources for crop productions and soil quality. Hortechnology. 17(4): 422-430. Saleh, I. 2013. Pertumbuhan, produksi, dan kadar metabolit pucuk kolesom (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) dengan pemupukan organik berulang. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Susanti H., S.A. Aziz, dan M. Melati. 2008. Produksi biomassa dan bahan bioaktif kolesom (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) dari berbagai asal bibit dan dosis pupuk kandang ayam. Bul. Agron. 36(1):48-55. Susanti H., S.A. Aziz, M. Melati, dan S. Susanto. 2011. Protein and anthocyanin production of waterleaf shoots (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) dari berbagai asal bibit dan dosis pupuk kandang ayam. Bul. Agron. 36(1):48-55. Taiz L., dan E. Zeiger. 2002. Plant Physiology. Sunderland (USA): Sinauer Associates Inc., Publishers Vengadaramana, A. dan P.T.J. Jashothan. 2012. Effect off organic fertilizers on the water holding capacity of soil in different terrains of Jaffna peninsula in Sri Lanka. J. Nat. Prod. Plant Resour. 2(4):500-503. Vogt T. 2010. Phenylpropanoid biosynthesis. Molecular Plant. 3(1):2-20.