PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

Oleh : Indriyani Mustika 2 dan Ngurah Ayu Nyoman Murniati 3. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal. ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. penguasaan konsep pada materi pokok Hidrokarbon pada tahun pelajaran 2008-

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

I. PENDAHULUAN. dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains seperti

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

OLEH : JUNIATI NIM A1D108013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Inpres I Sidole

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA

Oleh : Danang Septa F 2) dan Nur Khoiri 3) Abstrak

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Fika Septiningkasih, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Inayatul Uliya

pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Profesional seorang guru adalah salah satu faktor yang dapat menentukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu

Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan. dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN NO. 1 SIKARA

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA Pebli Vidia Kurniawan SMP Purnama 3 Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui keefektifan metode demonstrasi berbantuan alat peraga dalam upaya peningkatan minat dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika pokok bahasan kalor. Penelitian dilaksanakan di SMA Teuku Umar Semarang, mulai dari 15 Mei sampai 21 Mei 2012. Subjek penelitian adalah kelas X-2, dengan jumlah siswa 33 orang. Penelitian dilakukan dengan dua siklus. Siklus pertama untuk materi ajar perpindahan kalor secara konduksi, dan siklus kedua untuk materi perpindahan kalor secara konveksi. Pada siklus I berdasarkan hasil observasi minat belajar siswa mendapatkan prosentase ketuntasan 80% dan untuk motivasi 80% yang masih dibawah indikator keberhasilan yaitu 85%. Untuk latihan soal siswa sebenarnya sudah cukup bagus yaitu 70, namun masih terdapat 9 siswa yang mendapat nilai dibawah standart yang telah ditentukan atau KKM. Pada siklus II berdasarkan observasi minat belajar siswa mendapatkan prosentase ketuntasan 87% dan untuk motivasi 87% yang sudah di atas indikator keberhasilan yaitu 85%. Peningkatan ini juga dapat dilihat dari latihan soal siswa, dimana pada latihan soal kali ini tidak ada satupun siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu dengan nilai rata-rata kelas 77. Kata kunci: minat, motivasi, metode demonstrasi, dan alat peraga PENDAHULUAN Fisika adalah ilmu yang yang mempelajari kejadian-kejadian alam serta interaksi benda-benda, atau materi-materi di alam ini (Indrajit, 2002: 1). Fisika juga mempelajari tentang fenomena-fenomena alam. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada siswa untuk hidup berdasarkan hukum alam. Selain itu belajar fisika merupakan suatu pembelajaran untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat. Fisika merupakan kumpulan pengetahuan dan juga kumpulan proses. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:156) belajar merupakan proses melibatkan manusia secara orang per orang sebagai satu kesatuan organisme, sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Salah satu faktor 103

pendukung belajar adalah minat dan motivasi. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010: 180). Sedangkan motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2009: 186). Sedangkan untuk meningkatkan minat dan motivasi dalam proses pembelajaran, dapat menggunakan metode demonstrasi. Hasil penelitian oleh Maria dan Mesra (2011) penerapan metode pembelajaran Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran teknik kolase. Hal ini terlihat pada peningkatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran serta peningkatan hasil belajar berupa karya keterampilan siswa dalam mengerjakan produk kerajinan teknik kolase yang ditugaskan oleh guru setiap siklusnya. Menurut Djamarah dan Zain (2006: 90) metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, maka secara langgsung siswa dapat mengamati halhal yang terjadi dalam praktikum alat peraga dan merupakan konsep dasar pembelajaran fisika. Dengan konsep yang benar maka akan mempermudah siswa untuk memahami materi fisika. Peserta didikpun lebih mudah mengingat, menceritakan dan melaksanakan sesuatu (pelajaran) yang pernah diamati (diterima, dialami) di kelas apabila didukung dengan pembelajaran yang menggunakan peragaan-peragaan (media pembelajaran) yang konkrit. Cabang IPA yaitu Fisika yang penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah konsep kalor. Konsep kalor merupakan salah satu kompetensi dasar pada sekolah menengah atas (SMA) harus benar-benar dipahami oleh siswa. Untuk mempermudah siswa dalam mempelajarinya digunakan proses belajar dimana siswa mengalami sendiri dalam bentuk mengamati mempraktikkan secara langsung. Dalam kegiatan tersebut siswa akan benar-benar memahami materi yang diajarkan. Sedangkan untuk menghasilkan pembelajaran fisika yang bermakna maka harus memahami bagaimana pembelajaran fisika yang berpusat pada siswa, yang berangkat dari ketertarikan, minat dan motivasi siswa. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya serap dan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan. Serta untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang berpusat pada siswa diharapkan dapat memacu siswa untuk mengoptimalkan kemapuan diri dan mengeksplorasi segala kelebihan yang dimiliki siswa itu sendiri. Setelah dilakukan observasi mengenai pembelajaran fisika di SMA TEUKU UMAR tahun ajaran 2011/2012 Semarang ternyata sebagian besar siswa-siswinya mempunyai perhatian yang kurang terhadap mata pelajaran fisika. Hal ini dikarenakan pembelajaran fisika umumnya dilaksanakan dengan cara yang konvensional sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dalam pembelajaran, siswa juga menjadi kurang aktif dalam mengikuti pelajaran, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan kurang berpengaruh pada siswa. Kenyataan tersebut diperkuat dengan rendahnya rata-rata 104

hasil ulangan umum semester terutama kelas X.2 yang masih di bawah KKM yaitu 62, dan belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan Nilai Standar KKM adalah 70. Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut di atas salah satunya adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Hasil penelitian oleh Sambudi dan Mosik (2009) penggunaan alat peraga papan optik pada pokok bahasan pemantulan cahaya dapat meningkatkan hasil belajar kognitif. Untuk mempermudah penyampaian materi yang diajarkan diperlukan media belajar, salah satu media belajar yang dapat mempermudah siswa untuk mengingat, menceritakan dan melaksanakan sesuatu (pelajaran) yang pernah diamati (diterima, dialami) di kelas adalah alat peraga. Alat peraga yang dibuat adalah alat peraga konduksi dan alat peraga konveksi. Alat peraga ini dibuat untuk membuktikan perpindahan kalor secara konduksi atau perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel zat, dan perpindahan kalor secara konveksi atau perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat itu. Alat peraga yang biasa digunakan untuk membuktikan adanya perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi biasanya hanya menggunakan alat yang ala kadarnya saja, sehingga memunculkan ide untuk membuat dan merangkai alat peraga konduksi dan konveksi dengan desain yang menarik. Melihat permasalahan di atas, maka penulis tertarik mengambil judul Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Minat dan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Fisika. METODE PENELITIAN Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X-2 Semester II SMA Teuku Umar Semarang terletak di Jl. Karangrejo Tengah IX/99 Semarang, dengan jumlah siswa sebanyak 33 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan, seorang guru, dan seorang teman sejawat. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui mutu untuk kerja individu atau siswa terhadap pembelajaran sains. Pernyataan berdasarkan fakta data kualitatif untuk mengukur keberhasilan. 1. Data Analisis Minat dan Motivasi Siswa Guna mengetahui seberapa besar minat belajar yang ada pada siswa dalam pembelajaran fisika, analisis yang dilakukan pada angket minat belajar siswa adalah sebagai berikut: n Prosentase (%) = x100% N n = jumlah skor seluruh siswa N = jumlah skor maksimal % = tingkat prosentasi yang ingin dicapai. Kriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan : 105

81 100 = minat sangat baik 61 80 = minat baik 41 60 = minat cukup 21 40 = minat kurang 0 20 = minat tidak baik 2. Data Analisis Motivasi Siswa Guna mengetahui seberapa besar motivasi belajar yang ada pada siswa dalam pembelajaran fisika, analisis yang dilakukan pada angket motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: n Prosentase (%) = x100% N n = jumlah skor seluruh siswa N = jumlah skor maksimal % = tingkat prosentasi yang ingin dicapai. Kriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan : 81 100 = motivasi sangat baik 61 80 = motivasi baik 41 60 = motivasi cukup 21 40 = motivasi kurang 0 20 = motivasi tidak baik HASIL DAN PEMBAHASAN Secara keselurahan hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II baik minat, motivasi belajar dan latihan soal siswa mengalami peningkatan. Seperti terlihat pada Tabel 1 dan tabel 2 untuk respon dan aktivitas siswa dalam kelas. Tabel 1. Hasil Penelitian Aspek yang Diteliti Kategori SiklusI Siklus II Minat Belajar 80% 80% Prosentase Motivasi Belajar 87% 87% Latihan Soal Siswa Rata-rata 70 77 Pada siklus II kegiatan pembelajaran sudah cukup baik dari pada siklus I. Penerapan model pembelajaran sudah tepat dan efektif, sehingga minat dan motivasi belajar siswa terhadap materi ajar sudah baik. 106

Pada pembelajaran siklus II terjadi peningkatan pada prosentase ketuntasan minat belajar siswa yang sebelumnya 80% menjadi 87%, sedangkan untuk prosentase ketuntasan motivasi belajar siswa yang sebelumya 80% menjadi 87%. Pada pembelajaran siklus II ini juga terjadi peningkatan rata-rata kelas yang awalnya 70 menjadi 77 dengan siswa yang tuntas 33 siswa atau 100%. Dalam sebuah pembelajaran selain minat dan motivasi belajar, respon dan aktivitas belajar siswa dalam kelas juga harus dicermati. Sedangkan untuk respon dan aktivitas siswa dapat dlihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Respon dan Aktivitas Siswa Indikator No Kegiatan siswa Jumlah Siswa Siklus I Siklus II A. Situasi kelas saat pelajaran akan dimulai. 1. 2. Siswa mempersiapkan diri sebelum pelajaran. Siswa memperhatikan saat guru membuka pelajaran. 15 17 10 20 B. Keadaan siswa saat pembelajaran menggunakan metode demonstrasi berbantun alat peraga. 3. 4. Siswa memperhatikan instruksi guru. Siswa memperhatikan dengan sungguhsungguh materi yang diajarkan melalui demonstrasi berbantuan alat peraga. 10 18 15 20 5. Siswa mencatat hal-hal penting yang telah mereka dapatkan. 15 20 C. Keaktifan siswa setelah guru menyampaikan materi 6. Siswa aktif bertanya pada guru tentang materi yang diajarkan dan siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru. 10 17 107

Dari uraian di atas, dapat kita lihat bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan minat, dan motivasi belajar siswa. Dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini berhasil. Senada dengan Sambudi dan Mosik (2009) menyebutkan dalam penelitiannya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga papan optik pada pembelajaran fisika pada siswa kelas VIII A SMP Kesatrian 2 Semarang pada bahasan Pemantulan Cahaya dapat dilaksanakan. Berdasarkan data hasil belajar siswa, maka hasil penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan pada siklus II mengalami peningkatan dari pada siklus I, yaitu nilai rata-rata meningkat yang awalnya 71,70 menjadi 79,30 dengan perolehan nilai tertinggi yang awalnya 90,00 menjadi 95,00 dan nilai terendah yang awalnya 40, 00 menjadi 50,00 sedangkan ketuntasan belajar klasikal meningkat yang awalnya 71,40 menjadi 90,5%. Peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar pada siklus II dikarenakan pengguanaan metode eksperimen dengan menggunakan alat peraga papan optik. Dengan metode ini dapat meningkatkan keaktifan dan semangat belajar siswa. Selain itu alat peraga ini membuat siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih nyata. Pengalaman diperoleh saat siswa mencari jawaban dari masalah yang diutarakan dalam LKS. Dengan pengalaman ini menuntut siswa untuk terlibat langsung baik mental maupun fisik sehingga siswa merasa senang dalam belajar. Hal ini diperkuat oleh pendapat Arsyad (dalam Sambudi dan Mosik) yang menyatakan bahwa alat peraga membantu guru dalam menciptakan kondisi dan lingkungan belajar yang efektif. Salah satu pengaruh alat peraga dalam hal ini adalah dapat menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa. Dengan peragaan papan optik, siswa tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru saja melainkan juga mengamati peragaan yang dilakukan oleh guru, sehingga penyampaian materi kepada siswa lebih efektif serta dapat meningkatkan pemahaman mereka. KESIMPULAN Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan kalor terdapat peningkatan respon dan aktivitas belajar siswa di dalam kelas. 2. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan kalor terdapat peningkatan minat belajar siswa sebesar 7%. 3. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan kalor terdapat peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 7%. 108

4. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan kalor terdapat peningkatan nilai rata-rata latihan soal siswa sebesar 7%. DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S B dan Aswan Z. 2006. Strategi Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dudi, Indrajit. 2002. Fisika Untuk SMU. Bandung: Grafindo Media Pratama. Hamalik, O. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sambudi, A dan Mosik. 2009. Peningkatan Alat Peraga Papan Optik Untuk Meningkatkanj Hasil Belajar Pemantulan Cahaya Pada Siswa Kelas VIII. JPFI. Universitas Negri Semarang. Maria Veronika H Mesra. 2011. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Kolase Melalui Produk Kerajinan Tangan Dalam Mata Pelajaran SBK Di SDN Desa Lama Kec. Hamparan Perak T.P 2011/2012. Jurnal. Universitas Negeri Medan. 109