PERANCANGAN FURNITUR PLAYGROUP DI PLANET KIDZ PRESCHOOL

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Anggota IKAPI. (2010). Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Bandung: Sistem Pendidikan Nasional. Bekasi : CV Mitra Karya.

BAB IV KONSEP DESAIN

PERANCANGAN INTERIOR PLANET KIDZ PRESCHOOL

BAB III METODE PERANCANGAN

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PENATAAN RUANG DALAM KELAS DI TAMAN KANAK KANAK ISLAM TUGASKU

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Desain Interior Bernuansa Modern Islam pada TK dan Playgroup Kreatif Primagama Jemursari di Surabaya untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK- KANAK DENGAN FASILITAS RUANG TERAPI WICARA

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

Desain Interior Kindergarten dengan Konsep Religius Wonderland berdasarkan Psikologi dan Pola Pikir pada Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini tumbuh dan berkembang lebih pesat dan fundamental pada awalawal

BAB I PENDAHULUAN. ketika anak lahir. Tidak semua masyarakat Indonesia menyadari pentingnya

PERANCANGAN INTERIOR TK BUDI MULIA DUA SETURAN YOGYAKARTA PENCIPTAAN/PERANCANGAN. Diah Septiana Angreini NIM

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB I PENDAHULUAN. dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Jumlah Penduduk Usia 2-6 Tahun Pada Tahun 2013 di DKI Jakarta

BAB 6 KESIMPULAN. kebutuhan ruang, dan implementasi desain layout pada fungsi industri sepatu. dalam hunian terhadap transformasi dan kebutuhan ruang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

IMPLEMENTASI PERMAINAN PENJEPIT BAJU UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. PLAY GROUP DAN TPA DI YOGYAKARTA Berdasarkan pada nilai-nilai kebudayaan Jawa

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 01 SROYO, JATEN, KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. khususnya orang tua juga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek. Pusat Penitipan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Yogyakarta

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

INTERIOR I. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

BAB 2 DATA AWAL PROYEK

PERANCANGAN FURNITUR PADA SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK TK DON BOSCO 1 DI KELAPA GADING, JAKARTA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

Transkripsi:

PERANCANGAN FURNITUR PLAYGROUP DI PLANET KIDZ PRESCHOOL Yosephine Glenis Ayu Mutiara Universitas Bina Nusantara josephineglenis@gmail.com (Yosephine Glenis Ayu Mutiara, Budi Setiawan, S.Sn., M.Ds., Bambang Kartono, S.Sn., M.Ds.) ABSTRAK Pendidikan anak usia dini kini sudah menjadi pertimbangan banyak kalangan untuk mengembangkan bakat anak sejak kecil. Penelitian menyebutkan bahwa terdapat bakat majemuk anak yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Bakat majemuk ini seharusnya diasah sedini mungkin melalui metode belajar yang menyenangkan. Metode belajar aktif adalah salah satu metode dengan tujuan mengembangkan bakat anak yang berbeda tersebut. Dengan metode belajar yang berbeda, maka akan berbeda pula perancangan furnitur untuk memfasilitasi kegiatan tersebut. Dengan adanya studi observasi dan studi literatur, perancangan diharapkan menjawab kebutuhan anak untuk menunjang kegiatan belajar. Kata Kunci : Pendidikan anak usia dini, perkembangan anak, furnitur, metode belajar aktif. ABSTRACT Nowdays, early chilhood program becomes one of people s consideration for developing their child s talent. Based on reseacrh, compound intelligence differ among children. Children s compond intelegence should be developed by fun methods. One of the methods needed is active learning. With different types of learning methods thus different furniture designs are needed to cover the needed of these active children. Hopefully this research could answer the needs of furniture needed for active learning program. Keywords : Early childhood education, child development, furniture, active learning methods. PENDAHULUAN Latar Belakang Usia 0-6 tahun disebut sebagai usia emas seorang anak atau golden age. Golden age adalah masa penting seorang anak yang tidak bisa diulang. Pada usia dini, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).

Pada masa usia emas anak ini, para orang tua umumnya memanfaatkan hal ini untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Pendidikan karakter ini bisa dibangun lewat pendidikan informal, nonformal, maupun pendidikan formal. Pendidikan in-formal bisa didapat di rumah, pendidikan non-formal bisa didapat di tempat kursus, sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah untuk anak usia 0-6 tahun biasa disebut dengan pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang ditempuh sebelum masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar. Pendidikan anak pada rentang usia 0-6tahun dikelompokkan menjadi pendidikan formal dan pendidikan non-formal. Pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat yang menggunakan program untuk anak usia 4 6 tahun. Sedangkan penyelenggaraan jalur pendidikan nonformal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat, yang menggunakan program untuk anak usia 0 <2 tahun, 2 <4 tahun, 4 6 tahun dan Program Pengasuhan untuk anak usia 0-6 tahun; Kelompok Bermain (KB) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 2 <4 tahun dan 4 6 tahun. Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang furnitur yang dapat mendukung kegiatan belajar dengan metode belajar aktif? 2. Bagaimana merancang furnitur yang sesuai dengan fisiologi dan perkembangan motorik anak? 3. Bagaimana merancang furnitur yang sesuai dengan kebutuhan interaksi anak dalam kegiatan belajar? Tujuan & Manfaat Penelitian 1. Perancangan furnitur dapat mendukung kegiatan belajar dengan metode belajar aktif 2. Perancangan furnitur dapat sesuai dengan fisiologi dan perkembangan motorik anak 3. Perancangan furnitur sesuai dengan kebutuhan interaksi anak dalam kegiatan belajar METODE PENELITIAN Penentuan judul perancangan furnitur dikerucutkan bagi anak kelas playgroup di Planet Kidz Preschool. Anak kelas playgroup adalah anak usia 3-4tahun. Spesifikasi ini dimaksudkan agar perancangan bisa sesuai dan tepat sasaran. Pencarian data dan fakta dilakukan dengan berbagai cara: 1. Studi Literatur Studi literatur adalah bentuk pengumpulan data yang berhubungan dengan definisi, fungsi, jenis, dan kebutuhan taman kanak-kanak pada umumnya sehingga dapat membantu dalam proses perancangan selanjutnya. 2. Survei Survei dibutuhkan untuk mendapatkan data informasi yang lebih lengkap mengenai kelas playgroup Planet Kidz Preschool Menteng. Data-data didapatkan melalui pengamatan mendetail di lapangan. 3. Wawancara Proses wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah Planet Kidz Preschool untuk mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai data di Planet Kidz Preschool Menteng yang akan dijadikan sebagai tambahan data. 4. Dokumentasi Melakukan pengambilan foto dan video dari setiap ruangan yang akan digunakan sebagai data visual. Data visual membantu dalam proses analisa data. 5. Kuesioner Penyebaran kuesioner dilakukan untuk anak-anak dan orang tua/guru. Kuesioner untuk anak dalam bentuk menggambarkan apapun yang ada di pikiran mereka pada selembar kertas kosong. Kuesioner ini dipakai sebagai data untuk menentukan konsep peancangan ruangan dan furnitur.

Penyebaran kuesioner bagi orang tua/guru dilakukan untuk mendapatkan data keinginan orang tua terhadap perancangan furnitur anak di kelas. Dari penghimpunan data di lapangan serta literatur yang ada, akan dilakukan pengidentifikasian masalah. Dengan mengidentifikasi masalah, akan berorientasi untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk dapat menyelesaikan masalah, perlu dilakukan analisa yang mendalam sehingga penyelesaian bisa tepat sasaran. Hasil dari analisa yang dilakukan adalah konsep perancangan. Konsep perancangan ini menjadi jawaban atas permasalahan yang ditemukan. HASIL DAN BAHASAN Hasil Survei Sekolah Planet Kidz Preschool adalah sebuah lembaga pendidikan pra sekolah dengan kurikulum berstandar internasional yang berbasis pada kebudayaan nasional Indonesia. Planet Kidz Preschool yang bernaung dibawah PT. Matara Edutainment menyelenggarakan program pendidikan usia dini berkualitas untuk anak usia 2-4 tahun dalam lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan. Melalui pendekatan Multiple Intellegences, program Planet Kidz Preschool mempunyai dua tujuan utama. Pertama, untuk membantu anak mengembangkan berbagai aspek kecerdasannya secara majemuk dengan meberikan stimulasi dari berbagai aspek kecerdasan yang dimilikinya. Kedua, membantu anak menjalani proses transisi antara rumah dan sekolah formal secara bertahap sehingga anak mandiri, percaya diri, termotivasi untuk belajar, bersosialisasi dan siap ketika ia memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Planet Kidz Preschool menyadari bahwa setiap orang memilki kecerdasan yang berbeda. Prof. Howard Gardner seorang ahli riset dari Amerika mengembangkan model kecerdasan "multiple intelligences". Maka dari itu, Planet Kidz Preschool menerapkan metode belajar aktif untuk mengembangkan kemampuan anak yang berbeda-beda sesuai dengan minat dan bakat anak. Analisa Lingkungan Bangunan yang dipakai untuk perancangan furnitur adalah bangunan sekolah Stamford Internasional School Bandung. Stamford Internasional School berada di Kota Bandung Gedung sekolah Stamford International School Bandung berada di Allegro Altura Complex, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat. Akses menuju sekolah ini terbilang mudah karena terletak tidak jauh dari daerah Dago Bandung. Selain itu jalan menuju sekolah ini sudah dilengkapi dengan papan petunjuk menuju ke sekolah tersebut. Sehingga memudahkan orang untuk menuju ke sekolah tersebut. Stamford International School Bandung berada di dalam perumahan Citra Green Dago. Gedung sekolah ini berada di kawasan hutan lindung Punclut Bandung. Gedung Sekolah berada di ketinggian sekitar 800-1100 meter di atas permukaan laut. Lokasi sekolah yang berada di dataran tinggi memberikan udara yang sejuk dan segar bagi siswa. Analisa Pengguna Pengguna ruang kelas playgroup adalah anak berusia 3-4 tahun berjumlah 16 anak, dan 4 orang guru. Namun demikian fokus pengguna dititikberatkan pada anak, karena kegiatan belajar dilakukan untuk anak. Aktifitas anak saat datang pertama-tama adalah melepaskan sepatu dan meletakkan ke rak sepatu, kemudian meletakkan tas ke rak tas. Setelah itu anak melakukan aktifitas belajar sesuai dengan jadwal kegiatan yang sudah ditetapkan sekolah. Aktifitas belajar tersebut antara lain aktifitas di atas meja dan aktifitas di ruang terbuka di dalam kelas.

Analisa Furnitur Dari penjabaran dan analisa yang sudah dilakukan, dipilih produk yang akan dirancang adalah furnitur untuk siswa. Hal ini dikarenakan fokus perhatian dari proyek perancangan adalah siswanya, karena metode belajar aktif berhubungan langsung dengan siswa. Hal ini juga diperkuat dengan data di lapangan bahwa orang tua yang datang ke sekolah diharapkan untuk tidak menunggu, untuk melatih keberanian dan kemandirian anak. Adapun produk yang akan dirancang adalah: 1. Kursi belajar anak 2. Meja belajar anak 3. Rak buku 4. Rak penyimpanan tas 5. Rak sepatu Dirancangnya kelima produk di atas yaitu atas pertimbangan aktifitas siswa dari mulai datang hingga pulang. Furnitur tersebut merupakan furnitur yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar siswa kelas playgroup di Planet Kidz Preschool. Layout Gambar 1 Layout Furnitur Ruang Kelas Playgroup Ruang kelas playgroup dirancang dengan penempatan furnitur sesuai dengan urutan aktifitas anak dari datang hingga pulang. Rak sepatu di letakkan di koridor kelas karena sebelum masuk kelas anak-anak melepaskan sepatu terlebih dahulu. Kemudian rak tas diletakkan di dekat pintu masuk karena setelah masuk kelas, siswa meletakkan tas di rak tas. Setelah itu siswa akan mengikuti kegiatan belajar baik kegiatan di atas meja maupun kegiatan di ruang terbuka di dalam kelas.

Marketing Mapping Gambar 2 Marketing Mapping Keyword market mapping adalah attractive simple dan functional art look. Keyword ini dipilih agar pendekatannya sesuai dengan perancangan untuk anak. Dari positioning market mapping yang sudah dilakukan, attractive artlook menjadi kata kunci dalam perancangan furnitur belajar anak. Dalam kamus besar bahasa Indonesia melalui laman resmi nya kbbi.web.id yang diakses tanggal 30 Maret 2014, atraktif adalah mempunyai daya tarik; bersifat menyenangkan, sedangkan art look terdiri dari 2 kata, art berarti seni, dan look berarti pandangan. Sehingga art look adalah yang terlihat memiliki nilai seni. Konsep Tema Konsep interior adalah wonderland in Truffula Forest. Penentuan konsep ini dikarenakan daya imajinasi anak uasi 3-4 tahun sedang dalam masa puncaknya. Daya imjanasi ini penting dikembangkan agar merangsang perkembangan daya pikir anak. Wonderland artinya negeri ajaib atau negeri imajinatif. Truffula Forest sendiri adalah spesifik suasana wonderland yang ingin diciptakan yaitu dengan setting suasana taman yang luas atau hutan kecil yang cerah, dengan pepohonan dan semak-semak, dan binatang-binatang yang hidup rukun dan menyenangkan. Konsep Furnitur Konsep furnitur yang akan dirancang menyesuaikan dengan ruangan dimana furnitur akan ditempatkan. Seperti yang sudah dijabarkan di atas, konsep ruangan yang dirancang adalah wonderland dengan citra ruang yang imajinative, playful, dan cheerful. Maka dari itu konsep furnitur yang akan dirancang adalah animals in the forest dengan pendekatan form follow fun. Animals in the forest menggambarkan kehadiran kehidupan di alam wonderland dengan suasana hutan kecil yang imajinatif dan menyenangkan. Penggambaran ini sama dengan analogi kehadiran furnitur sebagai sarana kegiatan manusia di sebuah ruangan. Konsep kursi dan meja belajar terinspirasi dari satu binatang yang sama yaitu fawn. Fawn berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah anak rusa. Fawn bisa juga berarti berwarna kecoklatan. Anak rusa diambil sebagai inspirasi karena anak rusa cukup banyak menjadi icon dalam cerita-cerita anak. Keluarga rusa juga sangat hangat dan rukun, sesuai dengan konfigurasi penaataan meja dan kursi yang akan dirancang dengan membuat pola berkelompok, hangat dan rukun di dalam kelompoknya. Anak rusa tidak berbahaya, bukan merupakan hewan buas, dan juga bersahabat dengan hewan-hewan lainnya.

Konsep rak buku menggunakan insipirasi beruang. Beruang termasuk binatang yang hidup di hutan. Beruang sebenarnya bukan termasuk hewan jinak, namun demikian binatang ini menjadi icon yang dekat dengan anak karena adanya boneka beruang. Boneka beruang cukup universal, dimainkan anak kecil. Sosok beruang sendiri cukup sering muncul di cerita kartun dan dongeng. Karena inilah sosok beruang menjadi terasa seperti hewan jinak. Beruang dijadikan inspirasi karena kehadirannya dalam bentuk boneka yang biasanya menemani anak saat waktu bercerita bersama orangtua. Maka dari itu beruang dijadikan inspirasi. Konsep tempat penyimpanan tas mengambil konsep jerapah sebagai binatang inspirasi. Jerapah cukup banyak ada di film kartun yang ditonton oleh anak kecil. Tokoh jerapah yang biasa ada biasanya adalah tokoh yang baik, tidak menyerang, dan bersahabat. Jerapah juga memiliki keunikkan postur tubuh yang menarik untuk dikembangkan. Konsep tempat penyimpanan sepatu mengambil konsep binatang kelinci. Kelinci dijadikan inspirasi karena berkenaan dengan ruangan koridor tempat rak sepatu berada yaitu menggunakan konsep bukitbukit. Binatang kelinci selain juga merupakan binatang yang dekat dengan anak kecil, juga cocok untuk dimasukkan kedalam konsep interior koridor, sehingga seakan kelinci mengisi suasa bukit-bukit di koridor. Hasil Perancangan Rak Sepatu Gambar 3 Hasil Perancangan Rak Sepatu Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang ini memiliki karakteristik dari telinga yang panjang. Telinga panjang ini dijadikan icon identitas rak sepatu ini. Kaki rak sepatu ini berbentuk lingkaran dengan rounded di bagian bawahnya. Bentuk ini diambil sesuai dengan anatomi bentuk kaki kelinci. Dalam satu modul rak sepatu terbagi menjadi 4 area penyimpanan sepatu. Pembagian ini atas dasar kebutuhan pembagian kelompok kecil dalam aktifitas kegiatan belajar di Planet Kidz Preschool. Di setiap area penyimpanan sepatu, sudut-sudut dibuat tidak siku melainkan diberi radius untuk memenuhi standar keamanan furnitur anak yang tidak memperbolehkan adanya sudut. Bagian atas rak penyimpanan ini berfungsi sebagai sarana duduk untuk menunjang kegiatan anak saat melepas dan menggunakan sepatu sehingga anak tidak duduk di lantai. Material yang digunakan untuk pembuatan rak sepatu ini adalah plywood dengan kualifikasi premium grade A sebagai bahan pembuatnya, kemudian dilapis polyester plywood atau melaminto. Plywood mengandung partikel debu yang berbahaya bagi anak, namun kelemahan ini bisa diselesaikan dengan menggunakan finishing yang benar. Finishing yang digunakan menggunakan top coating PU, sehingga pori-pori permukaan lapisan akan tertutup sempurna. PU juga memiliki kelebihan anti gores. Konstruksi yan digunakan untuk rak sepatu adalah konstruksi pada umumnya yaitu join sudut antar plywood menggunakan teknik butt joint dengan bantuan lem dan paku tembak.

Hasil Perancangan Rak Tas Gambar 4 Hasil Perancangan Rak Tas Bentuk rak penyimpanan tas terinspirasi dari bentuk jerapah. Bentuk tubuh jerapah diimplementasikan secara harafiah ke dalam bentuk rak penyimpanan dengan beberapa penyederhanaan bentuk ke dalam bentuk basic geometri. Bagian tubuh jerapah menjadi bagian penyimpanan, kaki jerapah menjadi menyokong konstruksi rak ini berdiri disamping ada konstruksi gantung di belakang rak, serta leher dan kepala jerapah sebagai elemen dekoratif untuk memperkuat esesnsi bentuk jerapah. Material yang digunakan untuk pembuatan rak tas ini adalah plywood dengan kualifikasi premium grade A sebagai bahan pembuat leher dan kepala, sedangkan area penyimpnanan menggunakan material kayu solid meranti putih. Finishing yang digunakan menggunakan top coating PU water based, sehingga pori-pori permukaan lapisan akan tertutup sempurna. PU juga memiliki kelebihan anti gores. Konstruksi yan digunakan untuk rak tas adalah konstruksi pada umumnya yaitu join sudut antar plywood menggunakan teknik butt joint dengan bantuan lem dan paku tembak. Hasil Perancangan Kursi dan Meja Belajar Gambar 4 Hasil Perancangan Kursi dan Meja Belajar Kursi anak mengangkat binatang fawn sebagai sumber inspirasi. Bentuk kaki merepresentasikan bentuk kaki fawn dengan ujung kaki yang berwarna gelap dan kaki belakang mengikuti bentuk anatomi kaki fawn, sementara sandaran kursi berbentuk penyederhanaan dari bentuk kepala fawn. Seluruh bentuk kursi tidak memiliki sudut tajam untuk mengikuti standar keamanan furnitur bagi anak. Sedangkan meja anak merupakan satu set dengan kursi anak sehingga inspirasi dan bentuknya menyesuaikan. Meja lebih mengakomodir kebutuhan pengguna yaitu sebagai sarana belajar dalam kelompok kecil dan kelompok besar. Maka dari itu meja berbentuk modular seperempat lingkaran. Kaki meja berbentuk kaki fawn, hampir sama dengan kaki kursi. Meja dengan bentuk setengah lingkaran merupakan bentuk yang paling bisa memenuhi kebutuhan kegiatan belajar untuk interaksi sesama siswa maupun siswa dengan gurunya. Semua sudut meja juga dirounded untuk memenuhi standar keamanan furnitur anak. Material yang digunakan adalah kayu meranti putih. Meranti putih tergolong kayu lunak dan ringan. Kayu meranti berwarna hampir putih jika masih segar dan kemudian lambat laun menjadi lebih gelap semu coklat. Meranti putih termasuk kelas awet III, IV dan termasuk kelas kuat II, III. Walaupun kayu ini tergolong kelas awet II-IV, namun selama finishing dan perawatan kursi dalam penanganan yang benar, maka keawetan kayu bisa bertahan beberapa tahun. Finishing yang digunakan menggunakan top coating PU water based, sehingga pori-pori permukaan lapisan akan tertutup sempurna. PU juga memiliki kelebihan anti gores.

Hasil Perancangan Rak Buku Gambar 5 Hasil Perancangan Rak Buku Bentuk yang dijadikan inspirasi sebagai rak penyimpanan buku adalah bentuk binatang beruang. Bentuk binatang ini diimplementasikan dengan membuat boneka beruang besar yang sedang memegang buku bacaan. Boneka hanya memeganng beberapa buku bacaan karena buku bacaan yang dipakai hanya beberapa buah, disesauikan dengan tema bulanan yang digunakan sekolah. Material untuk rak penyimpanan menggunakan menggunakan dasar plywood dilapis busa keras kemudian dilapis busa lembut atau dan dilapis fabric jenis yelvo. Yelvo adalah bahan kain yang memiliki tekstur yang lebih halus jika dibandingkan dengan velboa, dan kain lebih vleksibel. Boneka yang menggunakan yelvo akan lebih lembut dan halus. SIMPULAN DAN SARAN Usia 0-6 tahun adalah usia terbaik untuk mengembangkan bakat anak. Pendidikan anak usia dini yang semakin dijadikan pertimbangan bagi orangtua kini memiliki banyak metode pengajaran yang ditawarkan, salah satunya dengan metode belajar aktif. Metode belajar aktif yang dapat mendukung perkembangan anak, dari sisi fisiologi dan motorik, kemampuan verbal, sosial emosional, dan kognitif, yang mana sangat membutuhkan fasilitas yang lengkap untuk membantu perkembangan anak tersebut. Perancangan furnitur di dalam ruang kelas cukup berpengaruh pada sarana penunjang kegiatan tersebut. Berbeda kegiatannya, tentu mengakibatkan perbedaan furnitur yang dibutuhkan. Berkenaan dengan metode belajar aktif yang diterapkan, maka perancangan furnitur dengan konsep tertentu akan membuat anak bertanya dibanding dengan perancangan furnitur dengan bentuk yang umum ditemui di pasaran. Pertanyaan-pertanyaan yang terlontar inilah yang kemudian secara tidak sadar sudah menjalankan metode belajar aktif yang di terapkan oleh sekolah. Dengan bertanya, anak berlatih banyak hal, mulai dari keberanian bertanya, berkomunikasi dengan guru, juga menambah wawasan dari jawaban guru. Penggunaan material, pemilihan warna, juga membuat anak bisa membedakan tekstur material dan pengetahuan warna untuk menunjang motorik dan kognitifnya. Penggunaan konsep dengan pendekatan bentuk yang ada di sekitar anak-anak, yang mudah dikenal atau familiar dengan anak anak memberikan mereka imajinasi terhadap apa yang ada disekitar mereka. Selain konsep warna dan material, aspek terutama dalam perancangan adalah aspek keselamatan dan kesehatan. Maka dari itu perancangan harus sesuai dengan ergonomi dan dengan bahan finishing yang aman bagi anak. Pengadaan sarana dan prasarana untuk anak jelas tidak sama dengan orang dewasa. Banyak faktor yang harus diperhatikan baik oleh pihak sekolah maupun oleh orang tua. Dengan adanya perancangan ini semoga pihak-pihak yang terkait dapat melihat kebutuhan dan faktor-faktor keamanan bagi anak tersebut. Faktor postur tubuh anak, material yang tepat untuk anak dan finishing yang tidak berbahaya menjadi titik fokus kebutuhan sarana prasarana. Disarankan agar orang tua dan pihak sekolah memperhatikan faktor-faktor tersebut. Selain faktor-faktor standar di atas, disarankan pihak sekolah berani menerapkan konsep tertentu dalam desain interior sekolah, bukan hanya sekadar bermain aman dengan bentuk-bentuk standar. Melalui bentuk yang berbeda akan menambah pengalaman dan pengetahuan berbeda bagi anak. Hal

ini juga bisa menjadi nilai tambah bagi sekolah dalam pertimbangan orang tua mendaftarkan anaknya untuk sekolah. REFERENSI Anggota IKAPI. (2010). Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Bandung: Fokus Media. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. AN., M. Syarifuddin. (2003). Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bekasi : CV Mitra Karya. Jacobs, Gera dan Kathy Crowley. (2008). Play, Projects, and Preschools Standards. California : Corwin Press. Silberman, Melvin L.. (2010). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Nuansa Cendekia. Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. Pratisti, Wiwien Dinar. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT INDEKS. Dra. Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta. Nurmianto, Eko. (2003). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi. Surabaya : Prima Printing Jamaludin. (2007). Pengantar Desain Mebel. Bandung: PT Kiblat Buku. Chiara, Joseph de, Julius Panero, Martin Zelnik. (1991). Time-Saver Standards for Interior Design and Space Planning. Singapore: McGraw Hill International Editions. Miller, Jeff. 2009. Furniture Design From Drawing Board to Smart Construction. United States of America : The Taunton Press. Wiley, John. 2012. Neufert Architects Data. (4th edition). United States of America: Blackwell Publishing Ltd. Iensufiie, Tikno. 2009. Bisnis Furniture dan Handicraft Berkualitas Ekspor Penekanan pada Pengetahuan Dasar Cat dan Teknik Pengecatan. Jakarta: Erlangga. Ruth, Linda Cain. 1999. Design Standards for Children Environments. New York: McGraw-Hill Professional Publishing Nurzuraicha, Diska. (2009). Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Pusat Rekreasi dan Pengenalan Profesi Anak di Yogyakarta. Skripsi S1. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta Sari, Sriti Mayang. 2004. Peran Warna Interior terhadap Perkembangan dan Pendidikan Anak di Taman Kanak-kanak. Jurusan Desain Interior Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Retnowati, Tri Hartiti. 2009. Teknik Finishing Kayu. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Ilis Koeriyah. Memahami dan Menerapkan Metode Belajar Aktif. Diakses (tanggal 18-03-14) dari http://iliskhoeriyah.wordpress.com/artikel-umum/memahami-dan-penerapan-metode-belajaraktif/ Early Childhood Frequently Ask Questions. Diakses (tanggal 06-03-14) dari http://www.highscope.or.id/faqs_new.aspx Warna dan Emosi Anak. Diakses tanggal (tanggal 04-03-14) dari http://www.sumber-makmurfurniture.com/news/7/warna-dan-emosi-anak/ Tips Agar Furniture Aman Bagi Anak-Anak. Diakses (tanggal 28-03-14) http://www.tentangkayu.com/2009/01/tips-agar-furniture-aman-bagi-anakanak.html#sthash.ez80qtc8.dpuf Sifat-sifat Kayu dan Penggunaannya. Diakses (tanggal 30-03-14) dari http://www.dephut.go.id/halaman/standardisasi_&_lingkungan_kehutanan/in FO_V02/VII_V02.htm dari www.craftmanspace.com diakses tanggal 12-03-14 Finishing Kayu yang Ramah Lingkungan. Diakses (tanggal 31-03-14) dari http://www.perintispapanprima.co.id/pilih-finishing-kayu-yang-lebih-aman www.kinderfield.sch.id diakses tanggal 12-03-14 Lokasi Kinderfield Duren Sawit. Diakses (24-03-14) dari https://www.google.com/maps/place/kinderfield+school/ www.highscope.or.id diakses tanggal 16-03-14 Lokasi HighScope TB Simatupang. Diakses (tanggal 24 Maret 2013) dari https://www.google.com/maps/place/high+scope+indonesia/ diakses tanggal 24 Maret 2013

HighScope TB Simatupang> Diakses (tanggal 15-03-14) dari www.youtube.com www.planetkidz.co.id diakses tanggal 15-03-14 Lokasi Planet Kidz Preschool Menteng. Diakses (tanggal 17-03-14) dari google.com/maps/planetkidzpreschool diakses tanggal 17 Maret 2014 Letak Kota Bandung di Jawa Barat. Diakses (tanggal 29-03-14) dari http://bandung.go.id/images/materi_teknis_rtrw_2011_2031/bab_1_pendahuluan.pdf http://bandung.go.id/images/materi_teknis_rtrw_2011_2031/bab_1_pendahuluan.pdf diakses tanggal 29-03-14 Geografi dan Demografi: Aspek Geografi. Diakses (tanggal 30-03-14) dari http://www.bandungkab.go.id/arsip/2359/aspek-geografi Stamford International School (Bandung). Diakses (tanggal 29-03-14) dari : http://wikimapia.org/10250429/id/stamford-international-school Lokasi Stamford International School. Diakses (tanggal 29-03-14) dari https://www.google.com/maps/ Stamford+International+School/ citragreendago.com diakses tanggal 29-03-14 http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-pertanian/panduan-cara-budidayasengon-albasia/ diakses 30-03-2014 Psikologi Warna. Diakses (tanggal 25-06-2014) dari http://yayasanbsc.blogspot.com/p/profil.html Makalah Tentang Meranti. Diakses (tanggal 17 Juni 2014) dari http://worldofnaveezha.wordpress.com/2013/04/05/makalah-tentang-meranti/comment-page-1/ Arti Warna pada Logo Perusahaan dan Pengaruh Emosionalnya pada Konsumen. Diakses (tanggal 2 Juli 2014) dari http://desainlogodesign.com/arti-warna-pada-logo-perusahaan-dan-pengaruhemosionalnya-pada-konsumen Meranti Putih. Diakses (tanggal 2 Juli 2014) dari http://cvkal.blogspot.com/ Bahan Kulit Boneka. Diakses (tanggal 02-07-2014) dari http://www.sumbatoys.com/2013/05/bahanpembuatbonekalucu.html RIWAYAT PENULIS Yosephine Glenis Ayu Mutiara lahir di Jakarta tanggal 6 Maret 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada tahun 2014. Saat ini penulis bekerja freelance di bidang interior dan furnitur.