KALIMAT SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

dokumen-dokumen yang mirip
KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA NASKAH PUBLIKASI

KALIMAT TRANSFORMASI SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI:2005). Sebagai kitab suci, Alquran terjamin akan. sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat kedua

REGISTER SEPAK BOLA ACARA LENSA OLAHRAGA DI ANTV. SKRIPSI Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

TRANSFORMASI PENGGANTIAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

TRANSFORMASI PENGGANTIAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN. Naskah Publikasi

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. bahasa terdiri atas dua bagian, yaitu bentuk (form) dan makna (meaning).

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA KOLOM OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JUNI-JULI 2012 SKRIPSI

TRANSFORMASI PENGGABUNGAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

JENIS DAN PENANDA ADVERBIA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

ANALISIS UNGKAPAN PERSUASIF PADA LIRIK LAGU EBIET G.ADE SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK

ANALISIS KONJUNGSI PADA TERJEMAHAN SURAT AN NISA NASKAH PUBLIKASI

PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN PADA TEKS PENGUMUMAN KARYA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/2016: TINJAUAN PRAGMATIK

JENIS DAN MAKNA KONJUNGSI PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL-MA IDAH

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

KALIMAT PENEGASAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL AHZAB SKRIPSI

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Diajukan Oleh: Nunung Fatmawati A

TRANSFORMASI PENGGANTIAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA. PBSID FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta 5) ABSTRACT

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KELOMPOK

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TENTANG WATAK ANGGOTA KELUARGA SKRIPSI

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Pendidikan Agama Islam

ANALISIS KLAUSA PADA TEKS TERJEMAHAN SURAT MARYAM BERDASARKAN FUNGSI UNSUR-UNSURNYA SKRIPSI

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

ANALISIS PENGGUNAAN KATA MUBAZIR TEKS PENGALAMAN PRIBADI KARANGAN SISWA KELAS VII SMP

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 COLOMADU

pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Diajukan oleh: Andis Susanto A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

PENGGUNAAN BAHASA AMBIGU PADA TEKS BACAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MASTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTS KELAS VIII

BAHASA PERTAMA SISWA SMAN TITIAN TERAS HAS DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

TRANFORMASI FOKUS PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL AHZAB

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI DAN MAKNA DENOTATIF KATA KERJA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH ALFAJR

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

DEIKSIS DALAM TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL- BAQARAH AYAT 1 SAMPAI 286

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

ANALISIS KOMPONEN MAKNA KATA DAN FRASA BAHASA ASING DALAM IKLAN ELEKTRONIK PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI MARET 2012

ANALISIS PENGHEMATAN KATA PADA KOLOM SURAT PEMBACA SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI OKTOBER 2013 SKRIPSI

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT. Surah dan Ayat / Hadist Riwayat. Q.S. al- Mujadallah/58: 11. hadis. Kahfi/18: 46. Q.S. al- Isra /17: 24.

KALIMAT SERUAN PADA TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL AHZAB NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh: NA IMUL FAIZAH S

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

MAKNA IMPERATIF KALIMAT DEKLARATIF DAN INTEROGATIF PADA TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AN-NISA

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYATAKAN FAKTA DAN OPINI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 MASARAN SKRIPSI

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY SKRIPSI

ARTIKEL PUBLIKASI TRANSFORMASI FOKUS PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AZ-ZARIYAT

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

Diajukan Oleh: TITIK LESTARI A

Naskah Publikasi. 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB.

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015

PEMEROLEHAN SINTAKSIS ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN KEMBALI DONGENG NUSANTARA YANG DIDENGAR TESIS

ANALISIS DEIKSIS PRONOMINA PERSONA DAN DEIKSIS PRONOMINA DEMONSTRATIF PADA TEKS TERJEMAHAN QURAN SURAH MARYAM NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid

ANALISIS PENGGUNAAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI NOVEMBER 2014

PELESAPAN FUNGSI SINTAKTIK DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA THE ELLIPIS OF THE SYNTACTIC IN THE INDONESIAN LANGUANGE COMPOUND SENTENCE

PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TEKS PENGUMUMAN KARYA SISWA KELAS VII MTs UMMUL QUROK UNGGULAN KLEGO TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

SURAT 64. AT TAGHAABUN DITAMPAKKAN KESALAHAN KESALAHAN

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

DESKRIPSI STRUKTUR FRASA BERDASARKAN JENIS KATA UNSUR PEMBENTUKNYA PADA WACANA TEKS EKSPLANASI DALAM BUKU TEKS SMP KELAS VII

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT ADZ-DZARIYAT

Transkripsi:

KALIMAT SEMATAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA Oleh: Shofiyuddin Email: shofiunirow@gmail.com Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Ronggolawe Tuban Abstract This study has three objectives. (1) Identify the type of transformation embedded. (2) Describe the process of transformation embedded. (3) Describe the transformation rules found in the translated text of the Qur'an containing ethics speak. Data collected by technical documentation, see, and record. The data in this study in the form of sentences that are contained in the translation of the verses of the Qur'an that contain language in which ethics are embedded transformation. Data source is the translated text of the Qur'an containing ethics speak. Analysis of the data in this study using a unified method ekstralingual and intralingual match. Testing the validity of the data using triangulation techniques of data sources. Results of the study: first, there are four types of transformation embedded contained in the translated text of the Qur'an containing ethics speaking, the relative clause (there are 41), substitute noun phrases (No 7), substitute verb phrase (there are two) and substitute the phrase adjective ( there are 2). Second, the process of transformation embedded in the translated text of the Qur'an containing ethical language occurs at the beginning (there are 10), middle (there are 3), the end (there are 11), the start-end (no 3), middle-end (no 3), the end being surrounded (No 3), and the beginning-middle-end (no 3). Third, the transformation rules based on the type of sentence is divided into two, namely the complex sentences and simple sentences. Complex sentences consisting of more than one transformation process and results in the formation:-sematan Sematan (No 1), Sematan-density (there are 10), density-sematan (there are 11), density- Sematan-density (No 3), Sematan-Rapatan- Embeds (No 3), density-density-embeddedembedded (no 4), embedded-density-embedded-density (No 3), embedded-density-densityembedded-embedded (no 2), embedded-density-sematan- -density-sapatan-sematan Sematan (No 1). Simple sentence consists of only one course and the process of transformation in this study contained 10 sentences. Keywords: embedded sentence, the translated text of the Qur'an, ethics speak. Abstrak Penelitian ini mempunyai tiga tujuan. (1) Mengidentifikasi jenis transformasi. (2) Mendeskripsikan proses terjadinya transformasi. (3) Menjelaskan kaidah transformasi yang terdapat pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, simak, dan catat. Data dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang terdapat pada terjemahan ayat-ayat Alquran yang mengandung etika berbahasa yang di dalamnya terdapat transformasi. Sumber datanya adalah teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan ekstralingual dan padan intralingual. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian: pertama, ada empat jenis transformasi yang terdapat pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa, yaitu klausa relatif (ada 41), pengganti frase nomina ( ada 7), pengganti frase verba (ada 2), dan pengganti frase ajektiva (ada 2). Kedua, proses transformasi pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa terjadi di awal (ada 10), tengah (ada 3), akhir (ada 11), awal-akhir (ada 3), tengah-akhir (ada 3), akhir-tengah (ada 3), dan awal-tengah-akhir (ada 3). Ketiga, kaidah transformasi berdasarkan jenis kalimat terbagi menjadi dua, yaitu kalimat kompleks dan kalimat sederhana. Kalimat kompleks terdiri lebih dari satu proses transformasi dan menghasilkan formasi: Sematan-Sematan (ada 1), Sematan- 1

Rapatan (ada 10), Rapatan-Sematan (ada 11), Rapatan-Sematan-Rapatan (ada 3), Sematan- Rapatan-Sematan (ada 3), Rapatan-Sematan-Rapatan-Sematan (ada 4), Sematan-Rapatan- Sematan-Rapatan (ada 3), Sematan-Rapatan-Sematan-Rapatan-Sematan (ada 2), Sematan- Rapatan-Sematan-Rapatan-Sematan-Sapatan-Sematan (ada 1). Kalimat sederhana hanya terdiri dari satu proses transformasi saja dan dalam penelitian ini terdapat 10 kalimat. Kata kunci: kalimat, teks terjemahan Alquran, etika berbahasa. A. PENDAHULUAN Alquran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia (KBBI:2005). Sebagai sebuah kitab, Alquran menjadi pegangan bagi manusia (khususnya kaum muslimin) untuk melaksanakan aktivitas dalam kehidupannya. Alquran pada dasarnya mengandung tiga pokok ajaran, yaitu ajaran keimanan, ajaran akhlak atau budi pekerti, dan ajaran berbagai rupa hukum yang bersangkutan dengan pergaulan hidup masyarakat bagi insan di dunia. Dengan kata lain, Alquran itu mengandung aqidah, syari ah, dan akhlak. Salah satu ajaran mengenai akhlak atau budi pekerti yang terdapat dalam Alquran adalah etika dalam berbahasa. Etika berbahasa adalah sistem tindak laku berbahasa menurut norma-norma budaya (Chaer dan Agustina, 2010:172). Etika berbahasa mengarahkan manusia dalam menggunakan bahasa dengan benar dan dapat menciptakan saling berterima antara mitra tutur dengan lawan tutur. Sabardila, dkk. (2003) dalam penelitiannya yang menggunakan metode digital Alquran telah menemukan 109 ayat pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. Contoh etika berbahasa yang terdapat dalam teks terjemahan Alquran yang ditemukan oleh Sabardila (2003) adalah melunakkan suara ketika berbicara (surat Al-Lukman ayat 19), larangan menuduh orang lain tanpa dasar (surat Yasin ayat 76), perintah bersabar ketika mendengar ucapan yang kasar (surat Sad ayat 17), dan lain-lain. Teks terjemahan Alquran (yang mengandung etika berbahasa) dalam bentuk bahasa Indonesia mempunyai variasi pada pembentukan kalimatnya. Salah satu variasi yang ada adalah terdapatnya kalimat turunan atau transformasi. Kalimat transformasi adalah proses pembentukan unsur bahasa dari struktur dasar ke struktur turunan (Samsuri, 1982:221). Terdapat lima proses pembentukan kalimat turunan Bahasa Indonesia, yaitu (1) transformasi tunggal, (2) transformasi, (3) transformasi rapatan, (4) transformasi fokus, (5) transformasi khusus. Transformasi tunggal bertolak dari sebuah kalimat dasar, sedangkan transformasi dan rapatan bertolak dari dua buah kalimat. Transformasi fokus memindahkan unsur-unsur yang difokuskan ke bagian lain dalam kalimat, pada umumnya ke bagian depan. Transformasi khusus merupakan pembentukan 2

kalimat-kalimat turunan secara khusus (Samsuri, 1982:221). Pada dasarnya, setiap transformasi merupakan kaidah yang digunakan oleh pengguna bahasa Indonesia untuk membentuk sebuah kalimat. Penelitian ini difokuskan pada pembahasan kalimat transformasi pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. Teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa yang dijadikan bahan kajian adalah sebagaimana hasil kajian Sabardila, dkk. (2003) yang menggunakan metode digital Alquran. Ada lima jenis transformasi, yaitu klausa relatif, pelengkap frasa nomina, pelengkap frasa verba, pelengkap frasa ajektiva, dan pelengkap frasa numeralia atau preposisi (Samsuri, 1982, 302-323). Terdapatnya transformasi menjadikan variasi dalam pembentukan kalimat, sehingga kalimat tidak terlihat monoton. Variasi yang bisa dilihat dari adanya proses transformasi adalah adanya bentukan kalimat dasar ke kalimat turunan, variasi struktur kalimat, dan variasi panjang pendeknya kalimat. Berdasarkan transformasi yang terdapat pada teks terjemahan Alquran, ada tiga bahasan dalam penelitian ini. Pertama, mengidentifikasi jenis transformasi yang terdapat pada teks terjemahan Al-quran. Kedua, memaparkan proses terjadinya transformasi pada teks terjemahan Alquran. Ketiga, menjelaskan kaidah transformasi yang terdapat pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna (Sugiyono, 2010:9). Data dalam penelitian ini berupa kalimat transformasi yang terdapat pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa, sedangkan sumber datanya adalah teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, simak, dan catat. Data dalam penelitian ini diuji keabsahannya dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2010:273). Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber data. Teknik analisis data dilakukan dengan metode padan intralingual dan padan ekstralingual. Metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubungkan-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam 3

satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda (Mahsun, 2006:112). Metode padan intralingual yang digunakan adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). C. HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN 1. Jenis Transformasi Sematan pada Teks Terjemahan Alquran yang Mengandung Etika Berbahasa. a. Klausa relatif Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, ditemukan kalimat transformasi pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. Kalimat tersebut telah diidentifikasi jenis nya berdasarkan penyemat yang ada. Kalimat yang merupakan jenis transformasi klausa relatif yaitu yang menggunakan penyemat yang. (1) Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-ku, niscaya Aku penuhi janji-ku kepadamu, dan hanya kepada-ku-lah kamu harus takut (QS. Al-Baqarah (2): 40). Kalimat (1) berasal dari proses transformasi berikut. (1a) Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-ku. (1b) Nikmat-Ku itu telah Aku anugerahkan kepadamu. (1c) Penuhilah janjimu kepada-ku, niscaya Aku penuhi janji-ku kepadamu, dan hanya kepada-ku-lah kamu harus takut. Frase nikmat-ku pada (1b) dilesapkan dan diganti dengan partikel yang. Itulah sebabnya transformasi ini termasuk transformasi klausa relatif. Pada kalimat (1) terjadi proses transformasi rapatan pada (1a) dahulu, baru dilakukan proses transformasi pada (1a dan 1b), kemudian dilakukan penggabungan dengan transformasi pada (1c). b. Pelengkap frase nomina Pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa terdapat kalimat transformasi jenis pelengkap frase nomina. Kalimat yang merupakan jenis transformasi pelengkap frase nomina yaitu yang menggunakan penyemat bahwa. (2) Amat besar kebencian di sisi Allah SWT bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan (QS. As-Saff (61): 3). Kalimat (2) berasal dari proses transformasi berikut. (2a) Amat besar kebencian di sisi Allah SWT. (2b) Kamu mengatakan apa-apa (sesuatu). (2c) (Sesuatu) itu tiada kamu kerjakan. 4

Klausa (2c) disematkan ke dalam (2b). Hasil (2c dan 2b) disematkan dalam klausa (2a). Klausa (2c) disematkan ke dalam (2a). Hasil (2c dan 2b) disematkan dalam klausa (2a). Pada data ini terdapat dua transformasi, yaitu transformasi klausa relatif dulu, baru transformasi pelengkap frase nomina. c. Pelengkap frase verba Kalimat transformasi jenis pelengkap frase verba ditandai dengan penggunaan penyemat untuk. Pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa telah ditemukan transformaasi jenis ini. (3)... Dan janganlah kamu bera zam (bertetap hati) untuk beraqad nikah sebelum sampai ketetapan pada akhir masanya. Dan ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang kamu ketahui apa yang ada dalam hatimu: maka takutlah kepadanya dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun (QS. Al-Baqarah (2): 235). Kalimat (3) berasal dari proses transformasi berikut. (3a) Dan janganlah kamu bera zam (bertetap hati). (3b) Dan janganlah kamu beraqad nikah sebelum sampai ketetapan pada akhir masanya. Klausa dan janganlah kamu pada (3b) dilesapkan dan diganti dengan partikel untuk. Inilah yang disebut dengan transformasi pelengkap frase verba. Pada kalimat (3) terjadi proses transformasi pada (3a dan 3b). d. Pelengkap frase ajektiva Kalimat transformasi jenis pelengkap frase ajektiva ditandai dengan penggunaan penyemat untuk. Pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa telah ditemukan transformaasi jenis ini. (4) Dan demikian itulah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi musuh, yaitu syaitansyaitan, manusia, dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu. Seaindainya Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan (QS. Al-An aam (6): 112) Kalimat (4) berasal dari proses transformasi berikut. (4a) Dan demikian itulah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi musuh, yaitu syaitansyaitan, manusia, dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian lain perkataan-perkataan. (4b) Perkataan-perkataan itu indah. 5

(4c) Perkataan-perkataan itu menipu. Kata ulang perkataan-perkataan pada (4b) dilesapkan dan diganti dengan partikel yang. Inilah yang disebut dengan transformasi klausa relatif. Kata ulang perkataan-perkataan pada (4c) dilesapkan dan diganti dengan partikel untuk. Inilah yang disebut dengan transformasi pelengkap frase ajektiva. Pada kalimat (4) terjadi proses transformasi rapatan pada (4a) dahulu, setelah itu baru terjadi proses transformasi pada (4a dan 4b), kemudian terjadi proses transformasi pada [(4a+4b) dan (4c)]. e. Pelengkap frase numeralia/preposisi Berdasarkan hasil analisis teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa, tidak ditemukan kalimat transformasi jenis pelengkap frase numeralia/preposisi 2. Proses Transformasi Sematan Berdasarkan Tempat Unsur yang Disematkan a. Unsur ada yang disematkan di awal Pada kalimat ini, unsur berada di awal, setelah itu baru diikuti dengan transformasi rapatan. Variasi yang muncul adalah unsur nya ada yang satu dan ada yang dua, begitu pula dengan unsur rapatannya ada yang satu dan ada yang dua, namun unsur tetap berada di awal. (5) Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, maka mereka akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah kami perintah bagi setiap umat-umat mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia member imbalan kepada mereka apa yang mereka kerjakan (QS. Al-An aam (6): 108). Terjemahan surat Al-An aam (6): 108 membentuk pola -rapatan (S-R) Kalimat (5) berasal dari proses transformasi berikut. (5a) Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan. (5b) Sembahan-sembahan itu mereka sembah selain Allah. (5c) Mereka akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Kata ulang sembahan-sembahan pada (5b) dilesapkan dan diganti dengan partikel yang. Inilah yang disebut dengan transformasi klausa relatif. 6

Pada kalimat (5) terjadi proses transformasi pada (5a dan 5b) dahulu, setelah itu baru terjadi proses transformasi rapatan (simpulan) pada [(5a + 5b) dan (5c)]. b. Unsur ada yang disematkan di tengah Pada kalimat ini, unsur berada di tengah. Transformasi rapatan terjadi terlebih dahulu, setelah itu baru, kemudian rapatan lagi. Jadi, unsur diapit oleh dua rapatan. (6) Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-ku, niscaya Aku penuhi janji-ku kepadamu, dan hanya kepada-ku-lah kamu harus takut (QS. Al-Baqarah (2): 40). Terjemahan surat Al-Baqarah (2): 40 membentuk pola rapatan--rapatan (R-S-R) Kalimat (6) berasal dari proses transformasi berikut. (6a) Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-ku. (6b) Nikmat-Ku itu telah Aku anugerahkan kepadamu. (6c)Penuhilah janjimu kepada-ku, niscaya Aku penuhi janji-ku kepadamu, dan hanya kepada-ku-lah kamu harus takut. Frase nikmat-ku pada (6b) dilesapkan dan diganti dengan partikel yang. Itulah sebabnya transformasi ini termasuk transformasi klausa relatif. Pada kalimat (6) terjadi proses transformasi rapatan pada (6a) dahulu, baru dilakukan proses transformasi pada (6a dan 6b), kemudian dilakukan penggabungan dengan transformasi pada (6c). c. Unsur ada yang disematkan di akhir Pada kalimat ini, unsur berada di akhir dan transformasi rapatan terjadi di awal. Variasi yang muncul adalah unsur nya ada yang satu dan ada yang dua, namun unsur tetap berada di awal. (7) Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka. Karena itu, berpalinglah dari mereka dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas dalam diri mereka (QS. An-Nisa (4): 63). Terjemahan surat An-Nisa (4): 63 membentuk pola rapatan- (R-S) Kalimat (8) berasal dari proses transformasi berikut. (8a) Karena itu, berpalinglah dari mereka dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan. (8b) Perkataan itu berbekas dalam diri mereka. 7

Kata perkataan pada (8b) dilesapkandan diganti dengan partikel yang. Inilah yang disebut dengan transformasi klausa relatif. Pada kalimat (8) terjadi proses transformasi rapatan pada (8a) dahulu, setelah itu baru dilakukan transformasi pada (8a dan 8b). d. Unsur ada yang disematkan di awal dan akhir Pada kalimat ini unsur berada di awal dan akhir, sedangkan transformasi rapatan berada di tengah. Jadi, rapatan diapit oleh dua. Variasi yang muncul adalah unsur rapatannya ada yang satu dan ada yang dua, namun unsur tetap berada di awal dan akhir. (8) Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia penantang yang paling keras (QS. Al-Baqarah (2): 204). Terjemahan surat Al-Baqarah (2): 204 membentuk pola -rapatan-rapatan (S-R-R-S). (9i) Dan di antara namusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya. Kalimat (9i) berasal dari proses transformasi berikut. (9ia) Dan di antara manusia ada orang. (9ib) Orang itu ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu. (9ic) Ucapannya tentang kehidupan dipersaksikannya kepada Allah. Kata orang pada (9ib) dilesapkan dan diganti dengan partikel yang. Itulah sebabnya transformasi ini termasuk transformasi klausa relatif. (9ii) Padahal ia penantang yang paling keras. Kalimat (9ii) berasal dari proses transformasi berikut. (9iia) Ia penantang. (9iib) Penantang itu paling keras. Penantang pada kalimat (9iib) dilesapkan dan diganti dengan partikel yang. Itulah sebabnya transformasi ini disebut transformasi klausa relatif. Pada kalimat (9i) terjadi proses transformasi pada (9ia dan 9ib) dahulu, baru dilakukan penggabungan dengan transformasi pada (9ic). Transformasi (9iia) dan (9iib) dilakukan terlebih dahulu, setelah itu baru dipertentangkan dengan gabungan (9ia+9ib) dan (9ic). 8

e. Unsur ada yang disematkan di tengah dan akhir Pada kalimat ini, unsur berada di tengah dan akhir, sedangkan transformasi rapatan berada di awal dan tengah. Variasi tersebut membentuk pola berurutan, namun tetap diawali rapatan dan diakhiri. (9) Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita-wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk ketika berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik (QS. Al-Ahzab (33): 32). Terjemahan surat Al-Ahzab (33): 32 membentuk pola rapatan--rapatan (R-S-R-S) (10i) Maka janganlah kamu tunduk ketika berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya. Kalimat (10i) berasal dari proses transformasi berikut. (10ia) Maka janganlah kamu tunduk ketika berbicara. (10ib) Berkeinginanlah orang itu. (10ic) Orang itu ada penyakit dalam hatinya. Kata orang pada (10ic) dilesapkan dan diganti dengan partikel yang. Inilah disebut proses transformasi klausa relatif. (10ii) Ucapkanlah perkataan yang baik. Kalimat (10ii) berasal dari proses transformasi berikut. (10iia) Ucapkanlah perkataan. (10iib) Perkataan itu baik. Kata perkataan pada (10iib) dilesapkan dan diganti dengan partikel yang. Inilah yang disebut dengan proses transformasi klausa relatif. Pada kalimat (10i) terjadi proses transformasi rapatan (hasilan) pada (10ia dan 10ib) dahulu, setelah itu baru dilakukan transformasi pada (10ia+10ib) dan (10ic). Transformasi pada (10iia dan 10iib) dilakukan terlebih dahulu, setelah itu baru digabungkan dengan transformasi pada (10ia+10ib) dan (10ic). f. Unsur ada yang disematkan di awal, tengah, dan akhir Pada kalimat ini, unsur berada di awal, tengah, dan akhir, sedangkan transformasi rapatan berada di tengah. Variasi tersebut membentuk pola berurutan, namun tetap diawali dan diakhiri dengan. (10) Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang (QS. Al-Balad (90): 17). 9

Terjemahan Surat Al-Balad (90): 17 membentuk pola -rapatan-rapatan- (S-R-S-R-S). (12i) Dan dia termasuk orang-orang yang beriman. Kalimat (12i) berasal dari proses transformasi berikut. (12ia) Dan dia termasuk orang-orang. (12ib) Orang-orang itu beriman. Kata ulang orang-orang pada (12ib) dilesapkan dan diganti dengan partikel yang. Inilah sebabnya transformasi ini disebut transformasi klausa relatif. (12ii) saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Kalimat (12ii) berasal dari proses transformasi berikut. (12iia) Orang-orang itu saling berpesan (12iib) Orang-orang itu bersabar. Kata ulang orang-orang pada (12iib) dilesapkan dan diganti dengan partikel untuk. Inilah sebabnya transformasi ini disebut transformasi pelengkap frase verba. (12iii) saling berpesan untuk berkasih sayang. Kalimat (12iii) berasal dari proses transformasi berikut. (12iiia) Orang-orang itu saling berpesan. (12iiib) Orang-orang itu berkasih sayang. Kata ulang orang-orang pada (12iiib) dilesapkan dan diganti dengan partikel untuk. Inilah sebabnya transformasi ini disebut transformasi pelengkap frase verba. Kaidah transformasi Pada kalimat (12i) terjadi proses transformasi pada (12ia dan 12ib). Transformasi pada (12iia dan 12iib) dilakukan terlebih dahulu, setelah itu baru digabungkan dengan transformasi pada (12iiia dan 12iiib), dan digabungkan lagi dengan transformasi pada (12ia dan 12ib). 3. Kaidah Transformasi Berdasarkan Jenis Kalimat a. Pada kalimat kompleks Pada kalimat kompleks, satu kalimat tidak hanya terdiri atas satu klausa, tetapi beberapa klausa. Pada kajian ini, kekomplekan didasarkan pada variasi jumlah dan rapatan dalam susunan kalimat. 10

1) Sematan-Sematan (disingkat S-S) (11) Terjemahan surat As-Saff (61): 3 Amat besar kebencian di sisi Allah SWT bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. 2) Sematan-Rapatan-Sematan (disingkat S-R-S) (12) Terjemahan Surat An-Nissa (4): 5 Dan janganlah kamu menyerahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta kamu yang dijadikan Allah untuk rapatan kamu sebagai pokok kehidupan. 3) Sematan-Rapatan-Sematan-Rapatan-Sematan (disingkat S-R-S-R-S) (13) Terjemahan Surat Al-Balad (90): 17 Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling rapatan berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang rapatan b. Pada kalimat sederhana Tingkat kesederhanaan kalimat dalam kajian ini dilihat berdasarkan variasi transformasi yang terdapat dalam kalimat. Jika kalimat kompleks, di dalamnya terdapat transformasi dan transformasi rapatan atau nya lebih dari satu, sedangkan kalimat sederhana di dalamnya hanya terdapat satu transformasi saja. (14) Terjemahan suratal-baqarah (2): 235 Dan janganlah kamu bera zam (bertetap hati) untuk beraqad nikah. Sematan (15) Terjemahan Surat Al-Mujadalah (58): 9 Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Sematan 11

D. SIMPULAN Ada tiga hal yang dapat disimpulkan dari hasil kajian ini. 1. Terdapat empat jenis kalimat yang terdapat pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa, yaitu klausa relatif, pengganti frase nomina, pengganti frase verba, dan pengganti frase ajektiva. Kalimat jenis pelengkap frase numeralia/preposisi tidak terdapat pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. 2. Tempat unsur pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa ada yang di awal, tengah, akhir, awal-akhir, tengah-akhir, dan awaltengah-akhir. 3. Kaidah transformasi berdasarkan jenis kalimat terbagi menjadi dua, yaitu kalimat kompleks dan kalimat sederhana. Kalimat kompleks terdiri lebih dari satu proses transformasi yang menghasilkan formasi: Sematan-Sematan, Sematan-Rapatan- Sematan, Sematan-Rapatan-Sematan-Rapatan-Sematan, Sematan. Kalimat sederhana hanya terdiri dari satu proses transformasi. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta Mahsun. 2006. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sabardila, Atiqa. 2003. Etika Berbahasa dalam Islam: kajian Secara Linguistik. FKIP: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Samsuri. 1982. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Malang: Sastra Hudaya Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka 12

13