BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, masyarakat. Dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif. bersifat rahasia. Dokumen tersebut dinamakan sebagai rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun. memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

BAB I PENDAHULUAN. tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan yaitu peningkatan persaingan dalam berbagai upaya. Salah

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

BAB I PENDAHULUAN. perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa sekarang ini, kesehatan merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. No. 269/MENKES/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Oleh karena itu, rumah sakit harus berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan juga merupakan kapital utama pembangunan yang tanpanya, kapital-kapital lain tidak akan berfungsi optimal (Grossman (1972) dalam Syafiq (2007)). Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi, dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Terdapat beberapa jenis fasilitas pelayanan kesehatan, namun rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kualitas pelayanan rumah sakit di Indonesia masih dirasakan kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan muncul beberapa keluhan dimana keluhan tersebut tidak hanya pada aspek infrastuktur, namun juga pelayanan oleh sumber daya manusianya (Ratnamiasih, 2012). 1

Sumber daya manusia di bidang kesehatan atau tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014). Tenaga Kesehatan yang telah ditempatkan di fasilitas pelayanan kesehatan wajib melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan, salah satu jenis tenaga kesehatan yang termasuk ke dalam kelompok keteknisian medis adalah Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis, pengertian Perekam Medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pada peraturan tersebut juga dinyatakan bahwa Perekam Medis dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan kompetensi, berdasarkan pendidikan dan pelatihan, serta berkewajiban mematuhi Standar Profesi Perekam Medis. Menurut Huffman (1994), anggota tenaga kesehatan merupakan subjek tenaga kesehatan berdasarkan hukum, peraturan, dan perundang-undangan serta merupakan program untuk meningkatkan kualitas rumah sakit. Oleh karena itu, aktivitas tenaga kesehatan seharusnya dikoordinasi dengan kredensial. Dalam Yuhanti, dkk (2013), Wachter (2008) menyatakan bahwa salah satu upaya rumah sakit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk menjaga keselamatan pasien adalah dengan menjaga standar dan kompetensi para staf kesehatan. Pasien perlu dijamin mendapatkan layanan kesehatan aman sehingga dibutuhkan suatu sistem untuk menjamin akuntabilitas tenaga kesehatan, salah satunya dengan sistem kredensial. Pada Standar Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) 15 Akreditasi 2012 yang selanjutnya disingkat Standar KPS 15 Akreditasi 2012, menyatakan bahwa rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan, memverifikasi, dan mengevaluasi kredensial staf kesehatan profesional lainnya (izin, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman). Sesuai standar tersebut, Perekam Medis termasuk ke dalam jenis staf kesehatan profesional lainnya, 2

sehingga untuk mencapai elemen penilaian dalam Standar KPS Akreditasi 2012, Perekam Medis harus dilakukan kredensial. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen yang selanjutnya disingkat RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen merupakan satu-satunya RSUD di wilayah Kabupaten Kebumen. Peneliti telah melakukan studi pendahuluan di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen pada bulan November 2015. Peneliti memilih lokasi penelitian di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen, dikarenakan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan, RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen sedang melakukan persiapan untuk Akreditasi 2012. Selain itu, juga dikarenakan Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen sedang dalam proses kredensial untuk pertama kalinya. Berdasarkan latar belakang dan studi pendahuluan tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan kredensial Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen yang mengacu pada Standar Kualifikasi dan Pendidikan Staf Akreditasi 2012 yang selanjutnya disingkat Standar KPS Akreditasi 2012. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan kredensial Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen yang mengacu pada Standar KPS 15 Akreditasi 2012? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Mengetahui pelaksanaan kredensial Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen yang mengacu pada Standar KPS 15 Akreditasi 2012. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui uraian tugas Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen; b. Mengetahui dokumen terkait kredensial Perekam Medis di RSUD Dr. 3

Soedirman Kabupaten Kebumen; c. Mengetahui pelaksanaan proses kredensial Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini meliputi manfaat praktis dan manfaat teoritis sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terkait pelaksanaan kredensial Perekam Medis yang mengacu pada Standar KPS Akreditasi 2012, khususnya di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen. b. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan terkait pelaksanaan kredensial Perekam Medis yang mengacu pada Standar KPS Akreditasi 2012. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Menjadi bahan referensi untuk membandingkan antara teori dengan penerapan yang ada di lapangan. b. Bagi Peneliti Lain Dapat menjadi acuan dan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya penelitian dengan topik yang hampir serupa. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan pengetahuan peneliti, penelitian tentang Pelaksanaan Kredensial Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen Mengacu pada Standar KPS 15 Akreditasi 2012 belum pernah dilakukan. Namun, beberapa penelitian yang hampir mendekati serupa yang pernah dilakukan, antara lain: 1. Wulan (2009), dengan judul Gambaran Umum Kompetensi Tenaga Rekam Medis di Bidang Rekam Medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran 4

umum kompetensi tenaga kerja rekam medis yang ada di Instalasi Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil penelitiannya adalah kompetensi yang paling banyak dimiliki yaitu aspek hukum dan etika profesi sebanyak 90,0%, manajemen rekam medis dan informasi kesehatan sebanyak 93,3%, menjaga mutu rekam medis sebanyak 76,6%, kemitraan profesi sebanyak 83,3% dari masing-masing point pertanyaan yang diambil. Sedangkan untuk kompetensi yang belum dimiliki adalah klasifikasi dan kodefikasi sebanyak 43,3%, statistik kesehatan sebanyak 50,0%, manajemen unit kerja rekam medis sebanyak 36,6% dari masing-masing point pertanyaan yang diambil. Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian Wulan (2009) mengkaji mengenai tema kompetensi tenaga rekam medis. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada judul, tujuan, dan lokasi. Selain itu, juga berbeda dalam hal jenis penelitian yang digunakan, penelitian yang dilakukan oleh Wulan (2009) menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 2. Reksadiana (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kualifikasi dan Pendidikan Staf Rekam Medis dalam Menghadapi Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi JCI di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Tujuan secara umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pemenuhan kualifikasi dan pendidikan staf rekam medis dalam menghadapi Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi JCI di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan rancangan penelitian secara cross sectional. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kepala rekam medis dan petugas rekam medis. Objek penelitian adalah file kepegawaian, data kredensialing, dokumen verifikasi ijasah dan STR dari sumber aslinya, dan dokumen review staf bila ada indikasi terkait temuan pada upaya peningkatan mutu rumah sakit. Hasil dari penelitian ini adalah RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta telah melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi JCI pada tahun 5

2014. Seluruh staf rekam medis umumnya terlibat dalam persiapan akreditasi rumah sakit dan akreditasi JCI, namun hanya 3 yang masuk ke dalam tim standar. Dari total 101 staf rekam medis, ada 22 staf dengan pendidikan terakhir SMA ketika mendaftar sebagai staf RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan 20 staf yang belum memiliki STR dan SIK. Selain itu, proses kredensial staf rekam medis sudah dilakukan sekali pada tahun 2012. Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian ini adalah terletak pada metode penelitian, yaitu dengan jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Selain itu, juga sama-sama mengambil tema mengenai Standar Kualifikasi dan Pendidikan Staf pada Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian Reksadiana (2014) adalah terletak pada judul dan tujuan penelitian. Tujuan penelitian yang dilakukan peneliti secara umum adalah mengetahui pelaksanaan kredensial Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen yang mengacu pada Standar KPS 15 Akreditasi 2012, sedangkan tujuan secara umum penelitian Reksadiana (2014) adalah untuk mengetahui pemenuhan kualifikasi dan pendidikan staf rekam medis dalam menghadapi Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi JCI di RSUP Dr. Sardjito. Selain itu, subjek penelitian Reksadiana (2014) adalah seluruh petugas rekam medis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, sedangkan dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen. 3. Resmy (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Kegiatan Persiapan Unit Rekam Medis dalam Akreditasi 2012 di Rumah Sakit Dr. Titik Soedjono Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kegiatan persiapan unit rekam medis dalam akreditasi 2012 di Rumah Sakit Tentara Dr. Titik Soedjono Magelang di bagian penerimaan pasien, assembling, analisis berkas dan filing. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan rancangan penelitian secara cross sectional. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kegiatan yang sudah 6

dilakukan Unit Rekam Medis menjelang akreditasi 2012 yaitu staf diberi orientasi tentang unit rekam medis, pelaksanaan tanggung jawab serta kewenangan pimpinan dan staf sesuai dengan struktur organisasi, kepala rekam medis merekomendasikan peralatan untuk pelayanan ke semua bagian unit rekam medis, melakukan evaluasi mengenai pelayanan unit rekam medis melalui koordinator perbagian, dan kepala rekam medis memberikan persetujuan atas anggaran unit rekam medis. Kegiatan yang belum dilakukan meliputi perhitungan sumber daya manuia (SDM) menggunakan Metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN) dan analisis beban kerja, menyimpan file kepegawaian seluruh petugas, pendidikan dan pelatihan secara terus-menerus yang diberikan kepada staf, melakukan evaluasi yang bersumber dari pasien, klasifikasi penempatan staf berdasarkan kompetensi. Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian Resmy (2015) adalah metode penelitian, yaitu dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kemudian, pada subjek penelitian, yaitu Perekam Medis. Persamaan lainnya adalah sama-sama mengambil tema mengenai Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian Resmy (2015) adalah terletak pada judul penelitian dan tujuan penelitian. Tujuan penelitian yang dilakukan peneliti secara umum adalah mengetahui pelaksanaan kredensial Perekam Medis di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen yang mengacu pada Standar KPS 15 Akreditasi 2012, sedangkan tujuan penelitian Resmy (2015) adalah mengetahui kegiatan persiapan Unit Rekam Medis dalam Akreditasi 2012 di Rumah Sakit Tentara Dr. Titik Soedjono Magelang. F. Gambaran Umum RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen Berdasarkan Buku Profil RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen Tahun 2015, gambaran umum RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut: 1. Sejarah Singkat a. Sebelum Kemerdekaan 7

Rumah sakit ini pertama kali berdiri pada tahun 1916. Pada awal mula berdirinya rumah sakit ini bernama ZENDING HOSPITAL PANJURUNG. Rumah sakit ini dikelola oleh Yayasan Kristen Hindia Belanda. Namun, pada tahun 1942 rumah sakit ini menjadi milik Pemerintah Jepang. b. Setelah Kemerdekaan Pada tahun 1945, rumah sakit ini menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian, tahun 1950 mulai dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. Tahun 1972, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No:031/Birhup/1972, rumah sakit ini diklasifikasikan ke dalam rumah sakit tipe D. Namun, pada tahun 1983, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.233/Menkes/SK/VI/1983, berganti menjadi rumah sakit tipe C. Rumah sakit ini berganti nama menjadi RSUD Kabupaten Kebumen pada tahun 2008 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 54 tahun 2004. Tahun 2011, mengacu pada Peraturan Bupati Kebumen Nomor 445/565/KEP/2011, rumah sakit ini tergolong dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Sejak tahun 2014, berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2014, rumah sakit ini berganti nama menjadi RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen. Berikut ini merupakan gambar bagian depan RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen: Gambar 1. Bagian Depan RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen 8

2. Letak dan Batas Wilayah RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen beralamat di Jalan Lingkar Selatan, Muktisari, Kebumen, Kebumen, Jawa Tengah. Adapun batas wilayah RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Jalan Lingkar Selatan Sebelah Timur : Desa Depok Sebelah Selatan : Desa Muktisari Sebelah Barat : Desa Muktisari 3. Visi, Misi, dan Tata Nilai a. Visi RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen sebagai Rumah Sakit Modern, Profesional, Terjangkau dengan unggulan bidang trauma. b. Misi 1) Meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sebagai rumah sakit rujukan khususnya kasus trauma; 2) Mengembangkan pelayanan dan sarana prasarana menjadi rumah sakit rujukan kelas B yang modern, profesional, dan terjangkau; 3) Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang bermutu dan modern yang dapat memuaskan pelanggan dan efisien dalam pengelolaannya; 4) Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia melalui peningkatan kompetensi yang berperhatian terhadap pasien; 5) Meningkatkan mutu Manajemen Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD); 6) Meningkatkan kesejahteraan karyawan; c. Tata Nilai 1) Keikhlasan Setiap karyawan RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen melandasi setiap aktivitasnya dengan ikhlas sebagai bagian daripada ibadah kepada Tuhannya dan amal saleh kepada sesama manusia. 2) Keramahan Dalam melaksanakan aktivitasnya setiap karyawan selalu mengedepankan sikap ramah dalam melayani pelanggan. 9

3) Pembelajaran Setiap karyawan memiliki dan mendapatkan dorongan dan sarana untuk menjalani proses pembelajaran dalam setiap aktivitas yang dijalani. 4) Kebersamaan Dalam melaksanakan aktivitasnya setiap karyawan selalu mengedepankan kerja sama tim yang saling menolong satu sama lain dalam hal mengakkan kebenaran. 5) Kedisiplinan Setiap akivitas yang dijalankan selalu dilandasi dengan kedisiplinann yang tinggi sebagai upaya mencapai kinerja yang optimal. 4. Fasilitas Pelayanan Secara umum, pelayanan di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen terdiri dari pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, dan pelayanan penunjang lainnya. a. Pelayanan Medis 1) Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik) RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen dibuka selama enam hari kerja. Jam pelayanan pendaftaran rawat jalan dimulai dari pukul 07.30 s.d. 11.00 WIB, sedangkan jam pelayanan di poliklinik dilakukan sampai semua pasien yang telah terdaftar terlayani. Berikut adalah pelayanan rawat jalan yang dimiliki RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen: a) Pelayanan Klinik Jiwa; b) Pelayanan Klinik Mata; c) Pelayanan Klinik Bedah; d) Pelayanan Klinik Gigi dan Mulut; e) Pelayanan Klinik Syaraf; f) Pelayanan Klinik Kebidanan dan Kandungan; g) Pelayanan Klinik Telinga dan Tenggorokan; h) Pelayanan Klinik Penyakit Dalam; i) Pelayanan Klinik Penyakit Anak; j) Pelayanan Klinik Kulit dan Kelamin; 10

k) Pelayanan Klinik Psikologi; l) Pelayanan Klinik Orthopedi; m) Pelayanan Klinik Umum; n) Pelayanan Klinik Paru; o) Pelayanan Klinik Jantung; p) Pelayanan Kliniki VCT; q) Pelayanan Rehabilitasi Medik (Fisioterapi). 2) Instalasi Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen dibuka selama 24 jam untuk penangan kasus-kasus emergency. 3) Instalasi Rawat Inap Ruang perawatan yang terdapat di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut: a) Ruang Anggrek (Ruang Perawatan VIP); b) Ruang Bougenville (Ruang Perawatan Khusus Pasien Kebidanan); c) Ruang Cempaka (Ruang Perawatan Pria Penyakit Dalam); d) Ruang Terate (Ruang Perawatan Khusus Pasien Bedah, Orthopedi, THT, Mata, Kulit dan Kelamin); e) Ruang Dahlia (Ruang Perawatan Wanita Penyakit Dalam); f) Ruang Melati (Ruang Perawatan Anak); g) Ruang Peristi (Ruang Perawatan Bayi); h) ICU/ICCU (Ruang Perawatan Khusus Pasien Perawatan Intensif); i) Ruang Kenanga (Ruang Perawatan Dewasa Penyakit Saraf). Dari ruang perawatan di atas, masing-masing ruang perawatan terdiri dari kelas VIP, kelas utama, kelas I, kelas II, dan kelas III. Dilihat dari proporsinya, prosentase tempat tidur kelas VIP adalah 9%, prosentase tempat tidur kelas utama adalah 6%, prosentase tempat tidur kelas I adala 5%, prosentase tempat tidur kelas II adalah 28%, dan prosentase tempat tidur kelas III adalah 52%. 11

b. Pelayanan Penunjang Medis Pelayanan Penunjang Medis RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut: 1) Pelayanan Instalasi Radiologi; 2) Pelayanan Instalasi Laboratorium; 3) Pelayanan Instalasi Farmasi; 4) Pelayanan Instalasi Gizi; 5) Pelayanan Instalasi Hemodialisa; 6) Pelayanan Endoskopi; 7) Pelayanan Anastesi; 8) Pelayanan Peralatan Elekromedik. c. Pelayanan Penunjang Lainnya Pelayanan ini terdiri dari pelayanan rekam medis, pelayanan administrasi keuangan, dan pelayanan umum. Pelayanan umum tersebut yaitu transportasi ambulance, PAM, listrik, incenerator, IPAL, dan kamar jenazah. Adapun untuk sarana transportasi ambulance terdiri dari ambulance untuk mengantarkan pasien rujukan ke rumah sakit lain, ambulance darurat 118, dan mobil jenazah. 5. Performance Peningkatan pelayanan di RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen terus dilakukan di semua bidang pelayanan baik sarana maupun prasarana dalam rangka mencapai visi rumah sakit yang telah ditetapkan. Program-program kegiatan baik dalam sisi manajemen maupun pelayanan medis selalu dievaluasi untuk mendapatkan predikat rumah sakit yang terakreditasi versi 2012. Perpindahan rumah sakit ke gedung baru pada tahun 2015 sangat mempengaruhi jumlah pasien, baik pasien rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat. Pasien meningkat cukup signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya. Berikut ini adalah performance RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen tahun 2013 sampai dengan tahun 2015: 12

Tabel 1. Performance RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen No. Indikator Tahun 2013 2014 2015 1. Jumlah Tempat Tidur (TT) 200 192 240 2. BOR (Bed Occupation Rate) (%) 69 69 75 3. AvLOS (Average Length of Stay) 3,6 3,5 3,6 (hari) 4. BTO (Bed Turn Over) (hari) 70 72 76,4 5. TOI (Turn Over Internal) (hari) 1,6 1,6 1,2 6. GDR (Gross Date Rate) ( 0 / 00 ) 40 41 44 7. NDR (Net Death Rate) ( 0 / 00 ) 19 20 20 8. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan 80.825 86.541 128.049 (Kunjungan) 9. Jumlah Kunjungan Gawat Darurat 16.682 17.390 18.359 (Kunjungan) 10. Jumlah Kunjungan Rawat Inap (Kunjungan) 14.040 14.148 18.203 Sumber: Buku Profil RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen Tahun 2015 13