MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL TIRTONADI

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

BAB II LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

Unnes Journal of Mathematics

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

MODEL ANTRIAN KENDALL-LEE M/M/1

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

Aplikasi Teori Antrian dan Simulasi pada Pelayanan Teller Bank

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI)

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN SATU SERVER (M/M/1)

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA KASUS TPPRI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN BAGIAN LABORATORIUM INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN BUS DI TERMINAL TERBOYO SEMARANG. Sugito Prodi Statistika Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

Riska Puspitasari J. Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

UNNES Journal of Mathematics

ANALISIS SISTEM ANTRIAN KERETA API DI STASIUN BESAR CIREBON DAN STASIUN CIREBON PRUJAKAN. Sugito 1, Marissa Fauzia 2

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

POISSON PROSES NON-HOMOGEN. Abdurrahman Valid Fuady, Hasih Pratiwi, dan Supriyadi Wibowo Program Studi Matematika FMIPA UNS

BAB II KAJIAN TEORI. probabilitas, teori antrean, model-model antrean, analisis biaya antrean, uji

ANALISIS MODEL PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT KARIADI DENGAN PENDEKATAN POISSON-EKSPONENSIAL. Abstract

ANALISIS PELAYANAN SERVIS DI BENGKEL NASMOCO CABANG SOLO BARU DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG SKRIPSI. Oleh: LENTI AGUSTINA LIANASARI TAMBUNAN

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN PADA BANK ABC

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KOTA TEGAL Ernawati Sya diyah 1, Kris Suryowati 2 1,2

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

Seminar Hasil Tugas Akhir

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PEMBAYARAN KASIR INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr KARIADI SEMARANG

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG

Mela Arnani, Isnandar Slamet, Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN TIKET KERETA API DI STASIUN SOLO BALAPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

J. Kakiay, Thomas Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Penerbit Andi (Andi Offset). Yogyakarta.

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL ANTREAN DENGAN DISTRIBUSI PELAYANAN NORMAL, ERLANG, WEIBULL STUDI KASUS TOL BANYUMANIK

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X ABSTRACT

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

ANALISIS PASIEN RAWAT INAP BERDASARKAN. KELAS PERAWATAN DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

APLIKASI TEORI ANTRIAN MODEL MULTI CHANNEL SINGLE PHASE DALAM OPTIMASI LAYANAN PEMBAYARAN PELANGGAN PADA SENYUM MEDIA STATIONERY JEMBER

ANALISIS ANTRIAN PENGUNJUNG DAN KINERJA SISTEM DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP. Dr. KARIADI BAGIAN POLIKLINIK, LABORATORIUM, DAN APOTEK

ANALISIS ANTRIAN PADA PELAYANAN PENDAFTARAN DAN OPTIMALISASI DI RSUD KRT SUTJONEGRORO

BAB II. Landasan Teori

BAB 3 PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

Operations Management

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTREAN MULTIPLE PHASE DI PELAYANAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PELABUHAN MERAK

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS II SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode

PENENTUAN MODEL DAN UKURAN KINERJA PROSES ANTRIAN PADA UNIT PELAYANAN TEKNIK DINAS PUSKESMAS LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

PENERAPAN SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) RUMAH SAKIT

Transkripsi:

MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL TIRTONADI Wadzkur Rahmaan Luthfi Syarifudin, Hasih Pratiwi, Supriyadi Wibowo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstrak. Bertambahnya jumlah trayek bus antar kota menyebabkan adanya antrian bus di terminal. Sistem antrian pada pos pemberangkatan di terminal Tirtonadi akan dianalisis menggunakan teori antrian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model-model antrian pada masing-masing jalur pemberangkatan dan menghitung ukuran-ukuran kinerja sistem pelayanan di terminal Tirtonadi. Analisis sampel data primer meliputi uji kesetimbangan (steady state) dan uji kecocokan distribusi pada data jumlah kedatangan bus dan lama waktu pelayanan bus. Selanjutnya, diturunkan modelmodel antrian pada sistem pelayanan dan dihitung ukuran kinerja sistem. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa model antrian semua jalur pemberangkatan adalah mengikuti. Perhitungan pada semua ukuran kinerja sistem menunjukkan sistem antrian pada terminal Tirtonadi sudah baik ditandai dengan nilai L q dan W s yang kecil. Kata Kunci : Sistem antrian, Terminal Tirtonadi, steady state 1. Pendahuluan Suatu antrian terbentuk apabila banyaknya pelanggan yang akan dilayani melebihi kapasitas layanan yang tersedia, sehingga terjadi situasi dimana pelanggan harus antri untuk mendapatkan suatu layanan (Bronson [2]). Berbagai peristiwa antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Nasabah mengantri pada suatu bank, antrian kereta api di stasiun, antrian bus di terminal dan masih banyak lagi. Beberapa contoh tersebut menunjukkan keadaan terjadinya sistem antrian, dimana ada pihak yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan. Antrian adalah orang-orang atau barang dalam barisan yang sedang menunggu untuk dilayani (Barry et al. [1]). Suatu proses antrian merupakan suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris antrian. Jika semua pelayanannya sibuk atau jika pelanggan sudah dilayani, maka pelanggan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut (Hillier dan Lieberman [4]). Pada umumnya situasi antrian memiliki masa sibuk atau periode sibuk. Periode sibuk dapat digambarkan dengan proses dari sistem antrian dimulai ketika pelanggan tiba, kemudian menunggu, dan akan berakhir ketika pelanggan meninggalkan sistem. Sepanjang periode sibuk selalu ada setidaknya satu pelanggan dalam sistem (Ferreira et al. [3]). Menurut Wospakrik [9], sistem 1

antrian adalah himpunan pelanggan, pelayanan beserta aturan yang mengatur antara kedatangan pelanggan dan pemrosesan masalah model antrian. Karakteristik sistem antrian disajikan oleh Kendall dan Hill [6]. Karakteristik tersebut digunakan untuk mengidentifikasikan model antrian dan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dengan bentuk (a/b/c) : (d/e/f), dan diketahui sebagai notasi Kendall. Teori antrian diketemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Hasil penelitian Erlang diperluas penggunaannya dalam teori antrian (Supranto [8]). Kakiay [5] melakukan penelitian dengan menganalisis model (M/G/1) : (GD/ / ) pada sistem antrian. Sugito dan Fauziah [7] melakukan penelitian dengan menganalisis sistem antrian kereta api di stasiun Besar Cirebon dan stasiun Cirebon Prujakan. Terminal Tirtonadi adalah terminal bus terbesar di Kota Surakarta. Terminal Tirtonadi beroperasi 24 jam karena merupakan jalur yang menghubungkan antara angkutan bus dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Bertambahnya jumlah trayek bus antar kota menyebabkan adanya antrian bus di jalur keberangkatan terminal Tirtonadi. Permasalahan antrian bus dapat disajikan dengan model antrian. Pada penelitian ini akan dianalisis sistem antrian di terminal Tirtonadi. Analisis perilaku sistem antrian dilakukan dengan menggunakan asumsi sistem mencapai keadaan setimbang (steady-state) agar laju kedatangan pelanggan tidak melebihi laju pelayanan sehingga sistem dapat berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan model antrian yang tepat dan kinerja utama sistem antrian di terminal Tirtonadi. 2. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penerapan sistem antrian dengan data primer dari observasi di terminal Tirtonadi pada masing-masing jalur pemberangkatan bus. Waktu penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu dan Senin, 10 dan 12 Desember 2016 pukul 07.00-17.00 WIB. Data yang diambil adalah banyaknya kedatangan, banyaknya pelayanan dan lama waktu pelayanan. Diasumsikan proses kedatangan dan pelayanan setiap hari dianggap mewakili populasi hari-hari lainnya. Berikut adalah langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini. (1) Pengumpulan data, merekap data hasil penelitian berupa banyaknya kedatangan bus, banyaknya pelayanan bus dan lama waktu pelayanan bus. (2) Pengecekan kondisi kesetimbangan (steady state), data yang diperoleh memenuhi kondisi yaitu ρ = λ cµ < 1, dengan λ adalah laju kedatangan pelanggan 2

(per menit), µ adalah laju pelayanan pelanggan (per menit) dan ρ adalah faktor utilisasi. (3) Melakukan uji kecocokan distribusi dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov yang digunakan untuk menentukan model antrian yang sesuai dengan data. (4) Melakukan perhitungan ukuran kinerja sistem antrian, yaitu menghitung ekspektasi jumlah pelanggan dalam sistem (Ls), ekspektasi jumlah pelanggan dalam antrian (Lq), ekspektasi waktu menunggu dalam sistem (W s) dan ekspektasi waktu menunggu dalam antrian (W q). (5) Membuat kesimpulan tentang sistem pelayanan bus di terminal Tirtonadi. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Gambaran Umum dan Analisis Deskriptif. Pada uraian berikut diberikan deskripsi data banyaknya kedatangan bus, banyaknya pelayanan bus, dan lama waktu pelayanan bus pada lima jalur pelayanan. Interval waktu yang digunakan 15 menit. 3.1.1. Jalur Satu. Jalur satu melayani bus tujuan Jakarta, Jogjakarta, Magelang, Purwokerto, Lintas dari Surabaya, Bandung dan Lintas Sumatra. Loket ini disediakan 1 (satu) yaitu pada loket 1 (satu). Pada bagian loket ini diperoleh data yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Data Banyaknya Kedatangan, Banyaknya Pelayanan dan Lama Waktu Pelayanan Jalur Satu. Sabtu, 10 Desember 2016 107 107 311 Senin, 12 Desember 2016 107 107 309 Jumlah 214 214 620 3.1.2. Jalur Dua. Jalur dua melayani bus tujuan Klaten, Jogjakarta, Magelang, Purworejo, Kebumen dan Purwokerto. Loket ini disediakan 1 (satu) yaitu pada loket 2 (dua). Pada bagian loket ini diperoleh data yang ditunjukkan pada Tabel 2. 3

Tabel 2. Data Banyaknya Kedatangan, Banyaknya Pelayanan dan Lama Waktu Pelayanan Jalur Dua. Sabtu, 10 Desember 2016 31 31 175 Senin, 12 Desember 2016 31 31 156 Jumlah 62 62 331 3.1.3. Jalur Tiga. Jalur tiga melayani bus tujuan Boyolali, Salatiga, Mangkang, Semarang. Loket ini disediakan 1 (satu) yaitu pada loket 3 (tiga). Pada bagian loket ini diperoleh data yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Data Banyaknya Kedatangan, Banyaknya Pelayanan dan Lama Waktu Pelayanan Jalur Tiga. Sabtu, 10 Desember 2016 19 19 115 Senin, 12 Desember 2016 19 19 111 Jumlah 38 38 226 3.1.4. Jalur Empat. Jalur empat melayani bus tujuan Boyolali, Bawen, Wonosobo, Semarang, Terboyo. Loket ini disediakan 1 (satu) yaitu pada loket 4 (empat). Pada bagian loket ini diperoleh data yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Data Banyaknya Kedatangan, Banyaknya Pelayanan dan Lama Waktu Pelayanan Jalur Empat. Sabtu, 10 Desember 2016 61 61 284 Senin, 12 Desember 2016 59 59 268 Jumlah 120 120 552 3.1.4. Jalur Lima. Jalur lima melayani bus tujuan pedesaan. Loket ini disediakan 1 (satu) yaitu pada loket 5 (lima). Pada bagian loket ini diperoleh data yang ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Data Banyaknya Kedatangan, Banyaknya Pelayanan dan Lama Waktu Pelayanan Jalur Lima. Sabtu, 10 Desember 2016 38 38 143 Senin, 12 Desember 2016 38 38 130 Jumlah 76 76 273 4

3.2. Analisis Sistem Antrian. Pada uraian berikut akan ditentukan pengecekan kesetimbangan, uji kecocokan distribusi, model sistem antrian dan ukuran kinerja sistem pada lima jalur pelayanan. 3.2.1. Pengecekan Kesetimbangan. Pengecekan kesetimbangan yang harus dipenuhi adalah dengan menghitung faktor utilisasi ρ, untuk ρ = λ. Kondisi kesetim- cµ bangan dicapai jika ρ < 1. Nilai ρ dapat diperoleh dari data laju kedatangan dan laju pelayanan bus. Berdasarkan perhitungan pada data diperoleh faktor utilisasi ρ yang ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Ukuran Kesetimbangan Ukuran Jalur Satu Jalur Dua Jalur Tiga Jalur Empat Jalur Lima Kesetimbangan c 1 1 1 1 1 λ 2,675 0,775 0,475 1,5 0,95 µ 5,177 2,809 2,522 3,260 4,175 ρ 0,516 0,275 0,188 0,46 0,227 Keputusan Setimbang Setimbang Setimbang Setimbang Setimbang 3.2.2. Uji Kecocokan Distribusi. Uji kecocokan distribusi digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara data banyaknya kedatangan bus dengan lama waktu pelayanan bus disetiap jalur. Pengujian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Distribusi probabilitas ini akan digunakan sebagai model analisis yang sesuai. Uji kecocokan distribusi pada banyaknya kedatangan bus dan lama waktu pelayanan bus pada setiap jalur dinyatakan sebagai berikut. (1) Menentukan hipotesis. (a) Hipotesis I. H 0 : data banyaknya kedatangan bus berdistribusi Poisson, H 1 : data banyaknya kedatangan bus tidak berdistribusi Poisson. (b) Hipotesis II. H 0 : data lama waktu pelayanan bus berdistribusi eksponensial, H 1 : data lama waktu pelayanan bus tidak berdistribusi eksponensial. (2) Menentukan taraf signifikansi α yaitu 5%. (3) Kriteria Uji. (a) H 0 ditolak apabila nilai p value < α. atau, (b) H 0 ditolak apabila nilai D max > D (α). (4) Statistik Uji. Hasil uji kecocokan distribusi banyaknya kedatangan bus untuk hipotesis 5

I dan distribusi lama waktu pelayanan bus untuk hipotesis II diberikan berturut-turut pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Uji Kecocokan Distribusi Banyaknya Kedatangan Bus. Ukuran Jalur Satu Jalur Dua Jalur Tiga Jalur Empat Jalur Lima p value 0,116 0,992 0,803 0,424 1,000 D max 0,133 0.048 0,072 0,098 0,038 D tabel 0,152 0,152 0,152 0,152 0,152 Keputusan H 0 tidak ditolak H 0 tidak ditolak H 0 tidak ditolak H 0 tidak ditolak H 0 tidak ditolak Berdasarkan hasil pada Tabel 7, dapat ditunjukkan bahwa data pada semua jalur berdistribusi Poisson. Tabel 8. Uji Kecocokan Distribusi Lama Waktu Pelayanan. Ukuran Jalur Satu Jalur Dua Jalur Tiga Jalur Empat Jalur Lima p value 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 D max 0,163 0,397 0,491 0,178 0,392 D tabel 0,152 0,152 0,152 0,152 0,152 Keputusan H 0 ditolak H 0 ditolak H 0 ditolak H 0 ditolak H 0 ditolak Berdasarkan hasil pada Tabel 8, dapat ditunjukkan bahwa data pada semua jalur tidak berdistribusi eksponensial. 3.2.3. Model Sistem Antrian. Dari hasil pengecekan kesetimbangan dan pengujian uji kecocokan distribusi pada data banyaknya kedatangan bus dan lama waktu pelayanan dapat diketahui bahwa model sistem antrian pada setiap jalur yang ditunjukkan pada Tabel 9. Tabel 9. Model Sistem Antrian pada 5 (lima) Jalur Pelayanan. Bagian Model Jalur Satu Jalur Dua Jalur Tiga Jalur Empat Jalur Lima 3.2.4. Ukuran Kinerja Sistem. Setelah diperoleh model sistem antrian selajutnya dihitung nilai ukuran kinerja sistem. Berdasarkan Tabel 6 diperoleh nilai untuk menghitung nilai W q, W s, L q dan L s. 6

(1) Ukuran kinerja sistem antrian pada jalur satu. = 2, 222 3 bus (b) Ekspektasi jumlah bus dalam antrian (L q ) merupakan selisih L s antara ρ dan diperoleh hasil 1, 705 2 bus. (c) Ekspektasi waktu menunggu dalam sistem (W s ) merupakan hasil pembagian L s terhadap λ dan diperoleh hasil 0,830 dari 15 menit 12 menit 27 detik. (d) Ekspektasi waktu menunggu dalam antrian (W q ) merupakan hasil pembagian L q terhadap λ dan diperoleh hasil 4,155 dari 15 menit 9 menit 33 detik. (2) Ukuran kinerja sistem antrian pada jalur dua. (b) L q diperoleh 0, 200 1 bus. = 0, 475 1 bus (c) W s diperoleh 0,614 dari 15 menit 9 menit 13 detik. (d) W q diperoleh 0,258 dari 15 menit 3 menit 52 detik. (3) Ukuran kinerja sistem antrian pada jalur tiga. (b) L q diperoleh 0, 076 1 bus. = 0, 265 1 bus (c) W s diperoleh 0,558 dari 15 menit 8 menit 22 detik. (d) W q diperoleh 0,162 dari 15 menit 2 menit 26 detik. (4) Ukuran kinerja sistem antrian pada jalur empat. (b) L q diperoleh 0, 834 1 bus. 7 = 1, 294 2 bus

(c) W s diperoleh 0,863 dari 15 menit 12 menit 57 detik. (d) W q diperoleh 0,556 dari 15 menit 8 menit 20 detik. (5) Ukuran kinerja sistem antrian pada jalur lima. (b) L q diperoleh 0, 173 1 bus. = 0, 400 1 bus (c) W s diperoleh 0,421 dari 15 menit 6 menit 19 detik. (d) W q diperoleh 0,182 dari 15 menit 2 menit 44 detik. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Model antrian pada semua jalur di terminal Tirtonadi adalah (M/G/1) : (F IF O/ / ), dengan jumlah kedatangan bus berdistribusi (Poisson), waktu pelayanan tidak berdistribusi (Eksponensial) jadi berdistribusi general atau umum, dan jumlah pelayanan ada 1(satu) petugas loket. (2) Jalur yang paling ramai adalah jalur satu dengan ekspektasi jumlah bus dalam antrian (L q ) paling banyak dibandingkan jalur yang lain. (3) Dari perhitungan ukuran kinerja sistem pada kelima jalur sudah cukup baik dilihat dari ekspektasi jumlah bus dalam antrian (L q ) dan ekspektasi waktu menunggu dalam sistem (W s ) yang kecil. DAFTAR PUSTAKA [1] Barry, Render, and J. Hezser. Operating Management. Salemba, Jakarta, 2 edition, 2005. [2] Bronson, R. Teori dan Soal-Soal Operation Reserch. PT Gelora Aksara Pratama, 1991. [3] Ferreira, A.M.M., A. Marina, A.F. Jose, and P.C. Manuel. Statisical Queuing Theory with Some Aplication. International Journal of Latest Trends In Finance and Economic Sciences, 1(4):190 193, 2013. [4] Hillier, F.S. and G.J. Lieberman. Introduction to Operation Research. New York, 2005. [5] Kakiay, T.J. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Andi, Yogyakarta, 2004. [6] Kendall, M.G., and A.B. Hill. The Analysis of Economic Time-Series-Part I:Prices. Journal of the Royal Statistical Society, 116(1):11 34, 1953. [7] Sugito dan M. Fauziah. Analisis Sistem Antrian Kereta Api di stasiun Besar Cirebon dan Stasiun Cirebon Prujakan. Media Statistika, 2(2):111 120, 2009. [8] Supranto, J. Riset Operasi : Untuk Pengambilan Keputusan. Universitas Indonesia Press, Jakarta, 1987. [9] Wospakrik, H. Teori dan Soal-Soal Operation Research. Erlangga, Bandung, 1996. 8