ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2

PENGANTAR. Kekhasan atom Karbon Perbedaan Rantai Karbon Perbedaan Atom Karbon. Hidrokarbon EVALUASI PENUTUP. Created By EXIT

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LEMBAR KERJA SISWA Nama Siswa : Kelas/Semester : X/2 : Penggolongan hidrokarbon dan Tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

DAFTAR ISI v. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PONTIANAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah...

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

BAB III SISTEMATIKA MATERI HIDROKARBON PADA BAHAN AJAR TEXTBOOKS FOR HIGH SCHOOL STUDENTS STUDYING THE SCIENCES CHEMISTRY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. menjamin perkembangan dan kelangsungan bangsa yang bersangkutan. Dalam

UKBM A. IDENTITAS UKBM

Nurhayati. Jurusan Pendidikan kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

S I L A B U S. Indikator Materi Pembelajaran Imtaq Kegiatan Pembelajaran Metode Penilaian Alokasi Waktu

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

APAKAH LUMPUR DI SIDOARJO MENGANDUNG SENYAWA HIDROKARBON?

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

Pengenalan Kimia Organik

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

Public Of Senior High School SMA Negeri 1 Palimanan. By : Group 1

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

HIDROKARBON. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

d. 3 dan 5 e. 2 dan Nama yang tepat untuk senyawa di bawah adalah... a. 4-etil 2-metil 2-heptena b. 4-etil 6-metil 5-heptena c.

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEKHASAN ATOM KARBON DOSEN PENGASUH : Dra. Hj. Sunarti, MPd OLEH: Eka Mardyastuti (A!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

LEMBARAN SOAL 10. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH) Pilihlah jawaban yang paling tepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

BAB II KAJIAN TEORI. interaksi dengan lingkungannya. 10 Bukti bahwa seseorang telah belajar. pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan.

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X

GOLONGAN DAN TATANAMA SENYAWA ORGANIK. Zainal

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3, pp September 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH

BAB II KAJIAN TEORI. a. Penerapan Teknik Keliling Kelompok. yang menyangkut penggunaan aturan, prinsip. 1

Kimia Organik Pertemuan 1

I. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

ISOMER ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran

BAB IV ANALISIS BAHAN AJAR TEXTBOOKS FOR HIGH SCHOOL STUDENTS STUDYING THE SCIENCES CHEMISTRY MATERI POKOK HIDROKARBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA

RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA)

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.

Hidrokarbon KIM 4 A. PENDAHULUAN HIDROKARBON. materi78.co.nr

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF HYDROCARBON AT SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL

Analisis Keterkaitan KI - KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS)

Uswatun Hasana, R. Usman Rery, Islamias

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

MODUL HIDROKARBON. CO 2 (g) + Ca ( OH ) 2 CaCO 3 (s) + H 2 O

Efektivitas Model Pembelajaran Novick dalam Pembelajaran Kimia Kelas XII IA 2 SMAN 1 Donri-Donri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 2 Limboto,

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

HIDROKARBON DAN POLIMER

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.6, No.2, Oktober 2015, hlm

Transkripsi:

ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BLOG PADA MATERI ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA (ANALYSIS OF TEST RESULTS ON BLOG MEDIA LEARNING IN THE MATTER ALKANES, ALKENES, AND ALKYNES) Dian Wulan Dadari dan Dian Novita Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya 085735849422, e-mail: die_and.arif@yahoo.co.id Abstrak: Analisis tes hasil belajar siswa melalui media pembelajaran blog pada materi alkana, alkena, dan alkuna yang bertujuan untuk mendeskripsikan tes hasil belajar siswa dengan menggunakan blog. Penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil tes belajar siswa pada setiap indikator yaitu: indikator 1 sebesar 100%, indikator 2 sebesar 89 %, indikator 3 sebesar 100%, indikator 4 sebesar 96,66%, indikator 5 sebesar 100%, indikator 6 sebesar 93,33%, dan indikator 7 sebesar 100%. Hal tersebut menunjukan bahwa ketuntasan tes hasil belajar siswa sangat baik yaitu dengan rata-rata 96,99% dengan standart ketuntasan minimal 75%. Ketuntasan tes hasil belajar tersebut menjelaskan bahwa media pembelajaran e-learning berbasis blog sangat layak digunakan. Kata kunci: blog, tes hasil belajar, alkana, alkena, dan alkuna Abstract: Analyze of students test by instructional media blog based on the material alkanes, alkenes, and alkynes which aims to describe of student test based on blog. This research was developed by using the methods of qualitative descriptive research. Student test results on each indicator as follows: first indicator at 100%, second indicator 89%, third indicator 100%, fourth indicators at 96.66%, fifth indicators at 100%, sixth indicators at 93.33%, seventh indicators at 100%. This test shows that the completeness of student test becomes excellent with an average of 96.99% with a minimum standard completeness is 75%. The results test completeness show that e-learning instructional media based on blog is very good condition. Key word: blog, result of study test, alkanes, alkenes, and alkynes PENDAHULUAN Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan mengenai pengertian pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.[1] Pada dasarnya di dalam pendidikan terdapat proses kegiatan belajar mengajar yang dalam penyampaiannya menggunakan proses komunikasi dan informasi dari pendidik 70

kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan.[2] Kimia merupakan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam yang cukup sulit untuk dipahami. Penyampaian materi dalam proses belajar mengajar yang menarik akan dapat mengubah kimia yang sulit menjadi kimia yang menyenangkan. Berdasarkan angket prapenelitian yang disebarkan kepada siswa pada tanggal 9 April 2011 di SMAN 2 Pare Kediri 90% siswa menyampaikan bahwa pembelajaran di sekolah telah disampaikan dengan menarik, namun penyampaiannya hanya menggunakan media papan tulis, buku paket, dan praktikum. Siswa juga mengalami kesulitan belajar jika tanpa menggunakan media, terutama untuk materi yang dianggap sulit bagi siswa. Di sekolah telah ada fasilitas wifi, namun guru hanya menggunakannya untuk mengirim e-mail tugas. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik isi maupun sistemnya. E-learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, computer[3]. Dalam pembelajaran konvensional, e- learning juga dapat dimanfaatkan untuk memperkuat model pembelajaran konvensional tersebut. Media pembelajaran yang memanfaatkan blog ini dapat diakses kapan saja dengan biaya yang relatif murah[4], disamping itu juga dapat mengurangi pemborosan penggunaan kertas. Blog dapat menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. Bukan berarti blog menggantikan model belajar konvensional di kelas tetapi blog sebagai media pembelajaran dapat memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan dan pengembangan teknologi pendidikan khususnya teknologi internet[5]. Hidrokarbon adalah senyawa organik paling sederhana, terdiri dari unsur karbon dan hidrogen saja. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon dapat dibagi ke dalam senyawa alifatik, alisiklik, dan aromatik. Hidrokarbon yang semua ikatan karbonkarbonnya merupakan ikatan kovalen tunggal disebut hidrokarbon jenuh. Jika terdapat satu saja ikatan karbon-karbon rangkap dua atau tiga, digolongkan sebagai hidrokarbon tak jenuh. Suatu golongan senyawa dengan rumus umum yang sama dan sifat-sifatnya bermiripan disebut satu homolog. Alkana merupakan hidrokarbon jenuh. Rumus umum alkana adalah C n H 2n+2. Alkena merupakan hidrokarbon tal jenuh dengan satu ikatan rangkap dua. Rumus umum alkena C n H 2n. Alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh dengan satu ikatan rangkap tiga. Rumus umum alkuna C n H 2n-2. Sumber utama alkana adalah gas alam dan minyak bumi. Alkena dibuat dari alkana melalui proses perengkahan. Alkana, alkena, dan alkuna mempunyai tata nama tertentu.[6] Titik leleh dan titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan peningkatan massa molekul relatifnya. Titik leleh dan titik didih senyawasenyawa yang merupakan isomer berkurang seiring dengan pertambahan jumlah cabang dalam molekulnya. Alkana mempunyai reaksi-reaksi penting yaitu pembakaran, substitusi, dan perengkahan. Alkena dan alkuna mempunyai ikatan rangkap, reaksi yang penting adalah adisi atau penjenuhan. Berdasarkan angket prapenelitian yang disebarkan kepada 71

siswa pada tanggal 9 April 2011 di SMAN 2 Pare Kediri, 20% siswa mengalami kesulitan pada materi Alkana, Alkena, dan Alkuna yaitu dalam memberi nama dan menuliskan strukturnya. Oleh karena itu, materi Alkana, Alkena, dan Alkuna cocok disajikan dengan menggunakan media blog karena dalam materi ini tidak membutuhkan perhitungan yang rumit sehingga siswa dapat belajar mandiri. Dalam uji coba terbatas, peneliti memberikan media pembelajaran blog ini pada siswa kelas X yang belum memperoleh materi Alkana, Alkena, dan Alkuna sehingga diperoleh data hasil belajar siswa dari pengembangan media pembelajaran blog ini. Berdasarkan pendapat dari angket prapenelitian, maka perlu adanya upaya konkret untuk mengoptimalkan pengembangan blog sebagai media pembelajaran kimia yang menyenangkan di sekolah. Peneliti akan mencoba mengkaji kemungkinan pengembangan blog sebagai media pembelajaran kimia yang mudah dikelola oleh siapa pun. Penelitian ini dapat dirumuskan sebuah masalah yaitu bagaimanakah hasil tes belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran blog. Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui letak kesalahan siswa dalam menjawab soal. Adapun tujuan yang akan dicapai yaitu untuk menganalisis tes hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran blog. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif pada tes hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran dalam bentuk blog pada materi alkana, alkena, dan alkuna dengan menganalisis setiap indikator pembelajaran. Hal tersebut diharapkan dapat mengetahui letak kesalahan siswa dalam menjawab soal. Sasaran dari penelitian ini adalah siswa SMA kelas X di SMA Negeri 2 Pare Kediri. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan metode kualitatif. Metode kualitatif dapat digunakan untuk memahami makna di balik data yang tampak.[7] Analisis tes hasil belajar siswa Perolehan data dari tes hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan cara deskriptif kuantitatif dengan ketuntasan belajar 75%. Penghitungan persentase dilakukan dengan menggunakan rumus: %proporsi: total per indikator 100% Total skorkriteria Skor kriteria: jumlah siswa x skor maksimum tiap indikator. HASIL DAN PEMBAHASAN Tes hasil belajar siswa setelah belajar kimia dengan menggunakan media pembelajaran blog adalah sebagai berikut: Tabel 1 Hasil Belajar Siswa Indikator Persentase (%) Indikator 1 100 Indikator 2 89 Indikator 3 100 Indikator 4 96,66 Indikator 5 100 Indikator 6 93,33 Indikator 7 100 Ketuntasan 96,99% No. soal 1 2,3 4 5,6 7 8 9,10 Berdasarkan data hasil belajar siswa dapat dianaliais pada setiap indikator yaitu: Indikator 1 yaitu dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon, indikator ini tertera pada soal nomor 1 dengan persentase ketuntasan belajar siswa yaitu 72

100%. Hal tersebut berarti bahwa siswa dapat memahami soal dan materi yang diberikan dengan baik dan siswa dapat dikatakan tuntas dalam indikator ini. Indikator 2 yaitu membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuarterner, indikator ini tertera pada soal nomor 2 dengan persentase ketuntasan belajar siswa yaitu 93,33%, hal tersebut dikarenakan ada seorang siswa yang kurang memahami soal, pada soal letak atom C sekunder ber ada pada nomor 2 dan 3, namun siswa hanya menjawab pada atom C nomor 2. Indikator 2 juga tertera pada soal nomor 3 dengan persentase ketuntasan belajar siswa yaitu 84,67%. Hal tersebut berarti bahwa ada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami soal yang diberikan yaitu menentukan banyaknya atom C primer, sekunder, dan tersier. Siswa menjawab soal dengan jawaban sebanyak 1, dalam hal tersebut siswa salah dalam memahami soal, sehingga mereka beranggapan bahwa jumlah atom C primer, sekunder, dan tersier tertera dalam 1 senyawa. Ada juga siswa yang salah dalam menghitung jumlah atom C sekunder, sebab dalam soal diberikan senyawa dengan memiliki cabang metal dan etil, untuk cabang etil ditulis C 2 H 5, nah jika siswa dapat memahami bahwa etil berasal dari CH 2 -CH 3 maka mereka akan menuliskan jawaban yang berbeda pula. Pada indicator 2 siswa sudah dapat dikatakan tuntas, sebab siswa memiliki rata-rata persentase ketuntasan sebesar 89%. Gambar 1 Soal nomor 2 dan 3 Gambar 2 Jawaban siswa nomor 3 dengan sedikit kesalahan Gambar 3 Jawaban siswa dengan jawaban salah pada nomor 2 dan 3 Indikator 3 yaitu mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan, indikator ini tertera pada soal nomor 4 dengan 73

persentase ketuntasan siswa sebesar 100%. Hal tersebut berarti bahwa siswa dapat memahami soal dan materi yang diberikan dengan baik dan siswa dapat dikatakan tuntas dalam indikator ini. Indikator 4 yaitu memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna, indikator ini tertera pada soal nomor 5 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 100%. Hal tersebut berarti bahwa siswa dapat memahami soal dan materi yang diberikan dengan baik dan siswa dapat dikatakan tuntas dalam indikator ini. Indikator 4 juga tertera pada soal nomor 6 dengan ketuntasan sebesar 93,33%. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami soal, sebab soal yang diberikan yaitu senyawa alkena yang memiliki 2 ikatan rangkap 2 yang tidak diletakkan dalam segaris (bengkok), sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menentukan rantai induk. Pada indikator ini siswa sudah dapat dikatakan tuntas, sebab siswa memiliki rata-rata persentase ketuntasan sebesar 96,66%. Gambar 4 Soal nomor 5 dan 6 Gambar 5 Jawaban siswa pada nomor 5 dan 6 Indikator 5 yaitu menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strukturnya, indikator ini tertera pada soal nomor 7 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hal tersebut berarti bahwa siswa dapat memahami soal dan materi yang diberikan dengan baik dan siswa dapat dikatakan tuntas dalam indikator ini. Indikator 6 yaitu menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau isomer geometri (cis, trans). Indikator ini tertera pada soal nomor 8 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 93,33%. Soal pada indikator ini yaitu siswa diminta untuk menggambarkan isomer dari pentena. Ada siswa yang dapat menggambarkan semua isomernya, dan ada juga siswa yang hanya dapat menggambarkan 2 isomernya, dan bahkan ada siswa yang hanya menggambarkan 1 dengan senyawa yang salah yaitu pentana. Dalam hal ini siswa yang menggambarkan 1 pentana dapat dikatakan bahwa siswa kurang dapat memahami soal yang diberikan. Untuk siswa yang dapat menggambarkan 2 isomer berarti siswa mengalami kesulitan dalam menggambarkan struktur yang berbeda dari senyawa tersebut. Pada indikator ini siswa sudah dapat dikatakan tuntas, sebab pada indikator ini ketuntasan belajar siswa yaitu 93,33%. Gambar 6 Soal nomor 8 74

Gambar 7 Jawaban siswa pada nomor 8 Indikator 7 yaitu menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna (reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi substitusi, dan reaksi eliminasi). Indikator ini tertera pada soal nomor 9 dan 10 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hal tersebut berarti bahwa siswa dapat memahami soal dan materi yang diberikan dengan baik dan siswa dapat dikatakan tuntas dalam indikator ini. Gambar 8 Siswa mengerjakan tes SIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan dari penelitian analisis hasil tes belajar siswa melalui media pembelajaran blog pada materi alkana, alkena, dan alkuna yaitu: Hasil tes belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran blog yaitu 96,66%. Siswa mendapatkan ketuntasan belajar di atas 75%. Media pembelajaran blog dapat digunakan sebagai media pembelajaran di kelas maupun di rumah. DAFTAR PUSTAKA 1. Depdiknas. 2003. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003. 2. Prawiradilaga, D.S. dan E. Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. 3. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tujuan Konseptual Operasional. Jakarta Timur: Bumi aksara. 4. Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 5. Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. 6. Riswiyanto.2009. Kimia Organik. Jakarta:Erlangga 7. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta 75