ANALISIS KESALAHAN BIDANG SINTAKSIS PADA BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMA DAN MA KELAS X

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESALAHAN BIDANG SINTAKSIS PADA BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMA DAN MA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS PENGGUNAAN BENTUK MUBAZIR KATA PADA KARANGAN SISWA KELAS XI MIPA 2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

KESALAHAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TEKS ANEKDOT KARYA SISWA KELAS X SMAN 1 GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BENTUK MUBAZIR DAN KATA TIDAK BAKU PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X IPS-3 SMA NEGERI 1 TUNJUNGAN BLORA

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA BIDANG SINTAKSIS DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK PELITA BANGSA BOYOLALI

ANALISIS PENGGUNAAN KATA MUBAZIR TEKS PENGALAMAN PRIBADI KARANGAN SISWA KELAS VII SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

RISKI EKA AFRIANTI NIM

KEMAMPUAN MENYUNTING KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SIBERUT SELATAN BERPEDOMAN PADA EYD ARTIKEL E- JURNAL DAMIANUS NPM

Diajukan Oleh: Dini Nur ainy Gita Saputri A

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

ANALISIS GEJALA BAHASA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN REDUPLIKASI (KATA ULANG) PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

CHINTIA AGATTA SITUMORANG NIM

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

JURNAL GRAMATIKA Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 ( )

Pena. Vol 6 No.2 Desember 2016 ISSN:

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMBI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Oleh: NESA SELVIANA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENGGUNAAN BENTUK MUBAZIR PADA KARANGAN SISWA KELAS XI MIPA 2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

PROSIDING SEMNAS KBSP V

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh MURIYANI NIM

KETIDAKTEPATAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I BAHASA INDONESIA KELAS III SDN JEMBER LOR 05 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS FUNGSI DAN PERAN KATA DALAM KALIMAT TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS EDISI JANUARI 2015

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

PENGGUNAAN BAHASA AMBIGU PADA TEKS BACAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MASTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTS KELAS VIII

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI DAN MORFOLOGI DALAM PENULISAN SURAT DINAS DI SMK HARAPAN KARTASURA

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS JENIS DAN LATAR BELAKANG PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI DAN TANDA BACA DALAM TEKS LHO PADA SISWA SMA KELAS X

PENINGKATAN BERKOMUNIKASI MELALUI TEKS DIALOG KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI JRAHI 01

Diajukan Oleh: Sinta Candra Timur A

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYATAKAN FAKTA DAN OPINI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 MASARAN SKRIPSI

PENGGUNAAN BAHASA AMBIGU PADA TEKS BACAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MASTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTS KELAS VIII

ABSTRACT. Keydwords: Writing skills, effective sentences, the research proposal

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

Analisis Kelayakan Buku Ajar Ekonomi Untuk SMA Kelas XII IPS Semester Ganjil

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN MORFOSINTAKSIS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SENI RUPA SMKN 9 SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA PENULISAN TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGGUNAAN BAHASA DALAM BUKU AKTIF BERBAHASA INDONESIA KARYA DEWI INDRAWATI DAN DIDIK DURIANTO

KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA SOLOK

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA SPANDUK DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BUNG HATTA

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 2 PADANG DALAM MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TEKS PENGUMUMAN KARYA SISWA KELAS VII MTs UMMUL QUROK UNGGULAN KLEGO TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN PERIODE MARET TAHUN 2012

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FARINA DWI ASMARANI NIM

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN BIDANG SINTAKSIS PADA BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMA DAN MA KELAS X Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Diajukan oleh: Dias Febriana Puspitasari A310120195 PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oktober, 2016 1

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH 2 i

(Penguji I) (Penguji II) (Penguji III) 1 ii

1 iii

ANALISIS KESALAHAN BIDANG SINTAKSIS PADA BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMA DAN MA KELAS X Dias Febriana Puspitasari dan Markhamah Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta febrianadias@gmail.com Abstract Textbooks have an important role in the learning process, because the textbook is able to provide information and useful knowledge for learners to supplement science, and for life in the future. The purpose of this study is to identify and explain the keslahan form fields found in textbooks Indonesian language and literature for high school and MA class X. This type of research used in this research is qualitative research. The data in this study is the word, the phrase contained in the textbooks subjects Indonesian language and literature who have keslahan particularly in the field of syntax. Data collection techniques in this study using the techniques of documentation and refer to the note. Based on the data that has been analyzed, it was found nine field errors of syntax that includes, diction is not right in forming sentences 22%, logic sentence 2%, sentence structure are not standard 10%, the sentence is not clear 26%, the sentence ambiguous 8%, contamination sentence 2%, 24% use of redundant words, a loan word used in a sentence that is not exactly 2%, 8% coherence. Analysis of field syntax errors in textbooks to help facilitate teachers and students to understand the text reading, manual work on the problems, multiple choice questions and essays,elements, absorption off reign words wrong. Keywords: textbooks, field syntax errors. Abstrak Buku teks memiliki peranan penting dalam proses belajar, karena buku teks mampu memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi peserta didik sebagai penambah ilmu, dan untuk kehidupan di masa depan. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi dan menjelaskan wujud keslahan bidang yang ditemukan dalam buku teks pelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk SMA dan MA kelas X. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata, kalimat yang terdapat pada buku teks mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang mengalami keslahan khususnya bidang sintaksis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik dokumentasi dan simak catat. Berdasarkan data-data yang telah dianalisis, ditemukan sembilan kesalahan bidang sintaksis yang meliputi, diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat 22%, logika kalimat 2%, kalimat berstruktur tidak baku 10%, kalimat yang tidak jelas 26%, kalimat ambigu 8%, kontaminasi kalimat 2%, penggunaan kata mubazir 24%, kata serapan yang digunakan dalam kalimat yang tidak tepat 2%, koherensi 8%. Analisis kesalahan bidang sintaksis dalam buku teks pelajaran dapat 1

membantu mempermudah guru dan siswa dalam memahami teks bacaan, petunjuk mengerjakan soal, soal-soal pilihan ganda dan essay, unsur serapan kata asing yang salah. Kata kunci: buku teks, kesalahan bidang sintaksis. 1. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar memerlukan sarana penunjang agar tercipta/tercapai pembelajaran yang kreatif, kondusif dan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sarana pembelajaran tersebut salah satunya adalah buku teks. Buku teks sangat menunjang proses belajar mengajar dalam suatu jenjang pendidikan tertentu. Buku teks mata pelajaran biasanya berisi materi dalam satu semester/dua semester di dalamnya. Terlepas dari kelebihan-kelebihan tersebut, buku teks juga memiliki kekurangan di dalamnya. Buku teks tidak selamanya dan semuanya sempurna, baik dari segi isi materi maupun tampilan dari buku itu sendiri, misalnya buku teks bahasa Indonesia. Buku teks tersebut biasanya terdapat beberapa kesalahan di dalamnya, khususnya kesalahan dalam bidang sintaksis yang meliputi kalimat berstruktur tidak baku, kalimat ambigu, kalimat yang tidak jelas, diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat, kontaminasi kalimat, koherensi, penggunaan kata mubazir, kata serapan yang digunakan dalam kalimat, dan logika kalimat (Markhamah, 2014:137). Buku teks Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas X ditemukan beberapa kesalahan dalam bidang sintaksis seperti ia tetap seperti tuan rumah layaknya dan termasuk dalam bidang koherensi. Penelitian ini memilih topik pembahasan mengenai Analisis Kesalahan Bidang Sintaksis pada Buku Teks Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Topik ini dipilih karena dalam buku teks tersebut ditemukan beberapa kesalahan sintaksis, untuk itu penelitian ini akan memaparkan bentuk-bentuk keslahan bidang sintaksis, kemudian membenarkannya sesuai dengan kaidah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk-bentuk kesalahan dalam bidang sintaksis yang ditemukan dalam buku teks pelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk SMA kelas X. Tujuan dalam penelitian ini adalah memaparkan bentuk-bentuk kesalahan dalam bidang sintaksis yang ditemukan dalam buku teks pelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk SMA kelas X. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang 2

tersebut dalam bahasa dan peristilahannya (Moleong dalam Ismawati, 2011:10). Penelitian yang dilakukan peneliti bersumber pada buku teks pelajaran bahasa dan astra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X. Jadi, penelitian ini tidak terdapat tempat penelitian khusus seperti penelitian pada umumnya. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan November sampai dengan Desember 2015. Data penelitian diambil dari buku teks bahasa dan astra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X yang mengalami kesalahan bidang sintaksis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik dokumentasi dan simak catat. Teknik dokumen ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang bersumber dari dokumen atau arsip-arsip yang bersumber dari buku teks bahasa Indonesia. Sudaryanto (1993:13) mengatakan bahwa metode simak adalah metode yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menentukan terlebih jenis kesalahan bidang sintaksis, kemudian menganalisis penyebab kesalahan tersebut, dan melakukan pembenaran dari kalimat (data) yang mengalami kesalahan. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis 50 data yang terdapat dalam buku teks, ditemukan 9 penyebab kesalahan bidang sintaksis, antara lain: a) diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat, b) logika kalimat, c) kalimat berstruktur tidak baku, d) kalimat yang tidak jelas, e) kalimat ambigu, g) penggunaan kata mubazir, h) kata serapan yang digunakan dalam kalimat yang tidak tepat, dan i) koherensi. Berikut penjabaran dan analisis dari klasifikasi data kesalahan bidang sintaksis yang terdapat pada buku teks Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X beserta pembenarannya. 3.1 Diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat. Menurut Kridalaksana (dalam Markhamah, 2014:144) diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk menggambarkan efek tertentu dalam berbicara di depan umumatau dalam karang mengarang. Dalam menyusun kalimat kita harus memilih kata yang tepat sesuai dengan maknanya. Ketidaktepatan pemilihan kata yang kita gunakan dalam kalimat dapat menyebabkan makna kalimat tidak jelas. (1) Tekanan batin yang mendatangkan penyakit itu pula yang mengantarkan Zubaedah mengembuskan napasnya yang penghabisan. 3

Data (1) termasuk ke dalam kesalahan bidang sintaksis yakni diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat. Penggunaan diksi yang tidak tepat ditunjukkan pada kata penghabisan. Kata tersebut kurang tepat digunakan dalam kalimat. Pada akhir kalimat, lebih tepat jika menggunakan kata terakhir, meskipun kata penghabisan hampir sama memiliki makna akhir. Akhir kalimat tersebut kurang tepat maknanya jika kata penghabisan tetap digunakan. (1a) Tekanan batin yang mendatangkan penyakit itu pula yang mengantarkan Zubaedah mengembuskan napasnya yang terakhir. 3.2 Logika kalimat. Logika kalimat merupakan hubungan yang logis Antara suatu kalimat (proposisi) dengan kalimat lain. Suatu kalimat memenuhi logika kalimat jika makna kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat. Kalimat yang seperti itu dapat disebut kalimat logis. Sebaliknya, kalimat dikatakan tidak logis atau tidak memenuhi logika kalimat manakala kalimat itu tidak dapat diterima oleh pemakai bahasa yang bersangkutan. Kelogisan hubungan antarunsur dalam kalimat salah satunya ditentukan oleh penggunaan kata penghubung dan ketepatan hubungan antara kata satu dengan kata lain. (2) Rasa sakit di perut muncul jika paginya dia lupa bersarapan. Data (2) termasuk ke dalam kesalahan bidang sintaksis yakni logika kalimat. Penyebab kalimat tersebut kurang jelas dicermati ialah penggunaan kata bersarapan pada akhir kalimat. Kalimat di atas akan mudah dipahami jika imbuhan ber- dihilangkan. Jika imbuhan tersebut dihilangkan, kata sarapan akan tetap memiliki makna dan mudah dipahami apabila berdiri sendiri tanpa adanya imbuhan ber-. (2a) Rasa sakit di perut muncul jika paginya dia lupa makan pagi. 3.3 Kalimat berstruktur tidak baku. Kalimat berstruktur tidak baku merupakan suatu kalimat yang susunannya tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang ditentukan. Dikatakan kalimat berstruktur tidak baku karena struktur kalimatnya menyimpang dengan struktur yang terdapat pada bahasa Indonesia. (3) Ia makan korban manusia. Data (3) termasuk ke dalam kesalahan bidang sintaksis yakni kalimat berstruktur tidak baku. Penyebab kalimat menjadi tidak baku yakni ditunjukkan pada kata makan. 4

Kata makan seharusnya diberi imbuhan me-(me-n) agar menjadi kalimat yang baku. Selain itu, dengan me- tersebut, subjek kalimat menjadi lebih jelas jika Ia melakukan tindakan dan kalimat menjadi bentuk baku. (3a) Ia memakan korban manusia. 3.4 Kalimat yang tidak jelas. Kalimat yang tidak jelas merupakan kalimat yang kandungan maknanya tidak jelas. Ketidakjelasan itu menyebabkan pendengar atau pembaca tidak memahami maksud yang terkandung dalam kalimat yang bersangkutan. Ketidakjelasan sering kali berkaitan dengan gabungan antara pilihan kata yang kurang tepat dan struktur yang tidak baku. Kadang-kadang ketidakjelasan itu disebabkan oleh adanya kata-kata yang bertentangan maknanya. (4) Dicarinyalah sebuah labu air yang telah tua dan kering. Data (4) termasuk ke dalam kesalahan bidang sintaksis yakni kalimat yang tidak jelas. Penyebab kalimat di atas tidak jelas tersebut ditunjukkan pada penggunaan kata dicarinyalah di awal kalimat. Subjek kalimat menjadi tidak jelas dengan adanya kata tersebut. Agar kalimat tersebut mudah dipahami maksudnya, seharusnya subjek kalimat tersebut diganti dengan kata ganti dia. Dengan demikian, kalimat di atas akan lebih mudah dipahami maksudnya, terutama subjek kalimat menjadi lebih jelas. (4a) Dia mencari sebuah labu air yang telah tua dan kering. 3.5 Kalimat ambigu. Kalimat ambigu merupakan kalimat yang mempunyai makna ganda. Karena bermakna ganda, kalimat itu dapat membingungkan orang yang membacanya atau orang yang mendengarnya. Penyebab ambiguitas kalimat pada umumnya adanya keterangan atau atribut yang lebih dari satu. (5) Anda akan mendengarkan dan menceritakan isi cerita tentang hal-hal lucu, sedih, atau gembira. Data (5) termasuk ke dalam kesalahan bidang sintaksis yakni kalimat ambigu. Kalimat di atas ambigu dikarenakan tidak jelas maksudnya (perintahnya). Kalimat tersebut dapat diartikan sebagai kalimat yang hanya berisi informasi ataupun berisi perintah. Kalimat tersebut akan mudah dipahami apabila diberi sebuah pengantar untuk memperjelas maksudnya, tidak langsung menyatakan perintah. Awal kalimat hendaknya diberi 5

pengantar terlebih dahulu mengenai materi yang harus dipahami siswa. Setelah ada pengantar, baru kemudian kalimat selanjutnya dapat berupa perintah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perintah tersebut. Makna pertama kalimat tersebut ialah, siswa diminta untuk mendengarkan cerita, sedangkan makna kedua (makna yang lebih tepat) ialah siswa diberi petunjuk tentang materi-materi yang berkaitan dengan cerita bertema lucu, sedih, atau gembira. (5a) Pada subbab ini, kalian akan mendengarkan isi cerita tentang hal-hal yang bertema lucu, sedih, dan gembira. 3.6 Kontaminasi kalimat. Kata kontaminasi diambil dari bahasa Inggris contamination (pencemaran). Dalam ilmu Bahasa kata itu diterjemahkan dengan kerancuan. Rancu artinya kacau dan kerancuan artinya kekacauan. Kacau yang dimaksud adalah susunan unsur bahasa yang tidak tepat, seperti morfem dan kata. (6) Pertengkaran atau perbedaan pendapat yang terkadang tajam antara orang tua dan anak yang menginjak usia remaja. Data (6) termasuk ke dalam kesalahan bidang sintaksis yakni kontaminasi kalimat. Kalimat mengalami kontaminasi dikarenakan adanya salah satu kata yang menjadi penyebabnya. Kata tersebut ialah tajam. Kata tajam kurang tepat digunakan dalam kalimat tersebut. Sebaiknya, kata tersebut dihilangkan dan dapat diganti dengan kata lain seperti rumit. Kata tajam kurang tepat digunakan dalam kalimat, msekipun kata tajam berfungsi sebagai bentuk perumpamaan. Akan tetapi, siswa akan kesulitan memahami kata tersebut jika tidak ada penjelasannya. (6a) Pertengkaran atau perbedaan pendapat antara orang tua dan anak yang menginjak usia remaja terkadang rumit. 3.7 Penggunaan bentuk mubazir. Kalimat yang mengandung kata mubazir merupakan kalimat yang berlebih-lebihan sehingga mengakibatkan tidak hemat, sia-sia, dan tidak berguna. Menurut Kridalaksana (dalam Markhamah, 2014:148), mubazir artinya menjadi sia-sia atau tidak berguna, terbuang (karena berlebihan), bersifat memboroskan atau berlebihan, royal, orang yang berlaku boros (pemboros). Penggunaan kata mubazir adalah penggunaan kata-kata yang 6

tidak diperlukan dalam suatu kalimat. Artinya, jika kata mubazir itu dihilangkan atau tidak digunakan dalam kalimat, makna kalimat itu tidak akan berubah. (7) Pilihlah salah satu resensi yang Anda buat! Dalam hal ini, Anda dapat meminta pertimbangan guru untuk memilih resensi terbaik yang Anda hasilkan. Data (7) termasuk ke dalam kesalahan bidang sintaksis yakni penggunaan kata mubazir. Penggunaan kata mubazir ditunjukkan pada penggunaan kata Anda. Kata Anda tersebut dapat dihilangkan salah satu agar tidak mubazir dan diganti juga dengan kata kalian. Kalimat di atas terlalu berbelit-belit dan tidak langsung mengutarakan inti perintahnya untuk siswa. (7a) Pilihlah salah satu resensi yang kalian buat! Mintalah pertimbangan kepada guru untuk memilih resensi terbaik kalian. 3.8 Kata serapan yang digunakan dalam kalimat yang tidak tepat. Proses penyerapan tersebut dapat dilakukan dengan atau tanpa pengubahan yang berupa penyesuaian ejaan atau lafal. Istilah asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa dipakai juga dalam bahasa Indonesia dengan syarat diberi garis bawah atau dicetak miring. (8) Kemudian artikanlah, narkose, narkolepsi, narkosisi, narkotik, dan napas. Data (8) termasuk ke dalam kesalahan kata serapan yang digunakan dalam kalimat. Kata serapan ditunjukkan pada kata yang bercetak miring yakni narkosisi. Kata tersebut berasal dari kata bahasa Inggris narcosis yang memiliki arti keadaan mati rasa seluruh badan karena pengaruh obat (dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia offline). Kalimat di atas kurang tepat jika kata narkosis dibubuhi akhiran i, karena jika dibubuhi kata narkosisi tidak memiliki yang termuat dalam KBBI. Hal ini akan mempersulit siswa dalam mengerjakan/mengartikan tugas tersebut karena narkosisi tidak memiliki arti yang tepat. Siswa juga akan kebingungan dalam megartikan kata tersebut jika tidak ada sumber yang dijadikan acuan. Sebaiknya, kata tersebut diganti dengan narkosis sesuai dengan KBBI. Bentuk penyerapan kata narcosis Narcosis! Narkosis Terjemahan (arti) dalam KBBI (offline) Narkosis artinya keadaan mati rasa seluruh badan karena pengaruh obat bius. (8) Kemudian artikanlah, narkose, narkolepsi, narkosis, narkotik, dan napas. 7

3.9 Koherensi. Koherensi artinya: 1) tersusun uraian atau pandangan sehingga bagian-bagiannya berkaitan satu dengan yang lain, 2) dalam sastra berarti keselarasan yang mendalam antara isi dan bentuk karya sastra, 3) dalam linguistik berarti hubungan logis antara kalimatkalimat di satu paragraf, 4) pada bidang Kimia artinya daya tarik antara molekul-molekul untuk menghindarkan terpisahnya bagian-bagian bila ada kekuatan dari luar (Kridalaksanana dalam Markhamah, 2014:146). (9) Waktu berjalan terus. Data (9) termasuk ke dalam keslahan bidang sintaksis yakni koherensi. Koherenitas kalimat tersebut terganggu karena adanya penggunaan kata terus yang berada di belakang kalimat (di belakang verba). Kata terus memiliki makna selalu yang seharusnya diletakkan sebelum kata kerja berjalan agar kalimat menjadi lebih padu dan mudah dipahami. Jadi, untuk menjadi kalimat yang koheren, kata terus dapat ditukar posisinya dengan kata berjalan. (9a) Waktu terus berjalan Berdasarkan data-data yang telah dianalisis, presentase dari masing-masing sembilan jenis kesalahan bidang sintaksis meliputi, 1) diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat 22%, 2) logika kalimat 2%, 3) kalimat berstruktur tidak baku 10%, 4) kalimat yang tidak jelas 26%, 5) kalimat ambigu 8%, 6) kontaminasi kalimat 2%, 7) penggunaan kata mubazir 24%, 8) kata serapan yang digunakan dalam kalimat yang tidak tepat 2%, dan 9) koherensi 8%. Presentase terbesar ditunjukkan pada kesalahan penggunaan kata mubazir. Beberapa data di atas menunjukkan bahwa buku teks yang dianalisis terdapat 9 jenis kesalahan bidang sintaksis. Kesalahan tersebut ditemukan pada perintah mengerjakan soal, teks bacaan dan soal-soal essay, baik sastra maupun bahasa. Penelitian ini memiliki hubungan dengan penelitian terdahulu diantaranya, penelitian yang dilakukan oleh Widwiarti (2014) tentang Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas IX SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan Tahun 2013/2014. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Widwiarti dengan penelitian ini terletak pada objek yang dikaji. Widwiarti meneliti mengenai penggunaan ejaan dan tanda baca, pilihan kata, penyusunan kalimat, dan penulisan paragraf. Penggunaan ejaan dan tanda, pilihan kata meliputi: a) pilihan kata, dan 8

penulisan kata, penggunaan paragraf, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang penyebab kesalahan bidang sintaksis pada buku teks. Persamaan dari kedua penelitian ini ialah samasama meneliti salah satu dari beberapa bidang kesalahan sintaksis, yakni pilihan kata (diksi), dan penyusunan kalimat. Jika penelitian Widwiarti meneliti penggunaan diksi pada karangan siswa, maka penelitian ini meneliti kesalahan penggunaan diksi pada buku sebuah buku teks. Hasil penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan Parmono (2014) tentang Analisis Kesalahan Berbahasa Wacana Eksposisi Siswa SD di Desa Solo Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Perbedaan tersebut terletak pada analisis masalah serta objek kajian yang diteliti, penelitian Parmono (2014) menganalisis kesalahan berbahasa yang meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda baca, pilihan kata, ambiguitas kalimat. Penelitian ini menganalisis kesalahan berbahasa khususnya pada bidang sintaksis yang meliputi 9 aspek pada buku teks pelajaran. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah sama-sama meneliti penggunaan diksi (pilihan kata) yang tidak tepat, penulisan unsur serapan, kalimat ambigu dalam suatu kalimat (objek yang akan diteliti). Penelitian Iswatiningsih (2000) tentang Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Karya Tulis Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 1999/2000 Universitas Muhammadiyah Malang memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Perbedaan dari kedua penelitian terletak pada objek dan subjek kajiannya. Objek dan subjek kajian penelitian Iswatiningsih ialah karya tulis yang dibuat oleh mahasiswa, sedangkan objek dan subjek kajian penelitian ini ialah kesalahan sintkasis yang terdapat pada buku teks. Persamaan kedua penelitian ialah sama-sama mengkaji kesalahan bidang sintaksis yakni penggunaan kata mubazir, meskipun objek yang dikaji berbeda. Penelitian Istinganah (2012) tentang Analisis Kesalahan Sintaksis pada Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII SMP Negeri Banguntapan, Bantul, Yogyakarta memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian ini. Perbedaan kedua penelitian ialah pada objek dan subjek penelitiannya. Penelitian Istinganah meneliti kesalahan sintaksis pada karangan siswa, sedangkan penelitian ini meneliti kesalahan sintaksis pada buku teks. Persamaan kedua penelitian ini adalah sama-sama meneliti kesalahan sintaksis pada aspek penggunaan kata mubazir. Tidak hanya itu, hasil penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian Sunarti (2011) tentang Kesalahan Kebahasaan dalam Surat Dinas di Kantor Pengadilan Negeri Wonosobo Kabupaten Wonosobo Tahun 2011. Perbedaan penelitian 9

yang dilakukan oleh Sunarti dengan penelitian ini ialah terletak pada data dan sumber data yang dipilih dari kedua penelitian. Sunarti meneliti penggunaan huruf huruf capital, tanda baca, kesalahan penulisan singkatan, dan penggunaan kata mubazir. Sedangkan penelitian ini meneliti kesalahan bidang sintaksis pada buku teks. Persamaan kedua penelitian adalah samasama meneliti penggunaan kata mubazir. Hasil penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan hasil penelitian Nawangsasi (2015) tentang Analisis Kesalahan Berbahasa Mahasiswa S1 Manajemen Tahun 2011 STIE AUB Surakarta. Perbedaan penelitian Nawangsasi dengan penelitian yang dilakukan peneliti ialah Nawangsasi meneliti beberapa aspek kesalahan berbahasa secara umum meskipun juga terdapat penjabaran dari masing-masing jenis kesalahan. Penelitian yang dilakukan peneliti membahas mengenai kesalahan bidang sintaksis yang meliputi 9 aspek kesalahan. Data yang dipilih dari kedua peneliti juga memiliki perbedaan, Nawangsasi memilih objek mahasiswa sebagai data dalam kajiannya, sedangkan dalam penelitian ini memilih objek kata atau kalimat yang bersumber pada buku teks. Persamaan dari kedua penelitian adalah sama-sama meneliti kesalahan sintaksis pada aspek kesalahan struktur kalimat. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan Anjarsari, dkk (2013) tentang Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Karangan Mahsiswa Penutur Bahasa Asing di Universitas Negeri Sebelas Maret. Perbedaan kedua penelitian yakni terletak pada objek kajian serta analisis yang dilakukan. Anjarsari meneliti 4 aspek kesalahan berbahasa, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti hanya mencakup kesalahan bidang sintaksis yang terdapat pada buku teks SMA kelas X saja. Persamaan dari kedua penelitian ini ialah sama-sama meneliti bidang sintaksis. Jika penelitian Anjarsari meneliti bidang sintaksis pada karangan mahasiswa, penelitian ini meneliti kesalahan sintaksis pada buku teks. Beberapa penelitian dalam jurnal internasional juga menunjukkan bahwa penelitian mengenai analisis kesalahan bidang sintaksis telah dikaji oleh beberapa peneliti. Hidayah (2013) meneliti tentang Error Analysis on The Use of Simple Tense dan The Simple Past Tense in Writing Essays TESL College Students. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Hidayah terletak pada objek yang dikaji. Penelitian Hidayah meneliti tentang penggunaan kata pada kalimat lampau dan kalimat sekarang (baru) pada tes essay TESL siswa, sedangkan penelitian ini meneliti tentang 9 penyebab kesalahan bidang sintkasis yang terdapat pada 10

buku teks siswa. Pesrsamaan keduanya ialah sama-sama meneliti tentang penggunaan diksi dalam suatu kalimat meskipun berbeda sumber data. Penelitian ini mengkaji mengenai analisis kesalahan bidang sintaksis pada buku teks. Hasil penelitian yang telah dicapai ialah banyak ditemukan kesalahan bidang sintaksis seperti diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat, kalimat yang tidak jelas, penggunaan kata mubazir, dan kalimat berstruktur tidak baku. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah terletak pada objek yang dikaji. Jika penelitian ini meneliti kesalahan bidang sintaksis yang terdapat dalam buku teks, penelitian terdahulu lebih banyak meneliti kesalahan bidang sintaksis pada tugas-tugas siswa. Persamaan penelitian ini dengan terdahulu ialah sama-sama meneliti penggunaan diksi yang tidak tepat pada buku teks ataupun tugas-tugas siswa. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut. Berdasarkan 50 data yang telah dianalisis, telah ditemukan 9 jenis kesalahan bidang sintaksis yakni diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat, logika kalimat, kalimat berstruktur tidak baku, kalimat yang tidak jelas, kalimat ambigu, kontaminasi kalimat, penggunaan kata mubazir, kata serapan yang digunakan dalam kalimat yang tidak tepat, koherensi. Adapun kesalahan yang paling banyak ditemukan berturut-turut ialah penggunaan kata mubazir, diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat, kalimat yang tidak jelas. Ketiga kesalahan tersebut sering ditemukan pada teks bacaan dan kalimat perintah (petunjuk) dalam mengerjakan soal, dan soal-soal pilihan ganda. Kesalahan bidang sintaksis yang jarang ditemukan dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X yakni logika kalimat, kata serapan yang digunakan dalam kalimat yang tidak tepat, dan kontaminasi kalimat. Kesalahan tersebut juga ditemukan dalam teks bacaan dan soal-soal essay. Berdasarkan data-data yang telah dianalisis, presentase dari masing-masing sembilan jenis kesalahan bidang sintaksis meliputi, 1) diksi yang tidak tepat dalam membentuk kalimat 22%, 2) logika kalimat 2%, 3) kalimat berstruktur tidak baku 10%, 4) kalimat yang tidak jelas 26%, 5) kalimat ambigu 8%, 6) kontaminasi kalimat 2%, 7) penggunaan kata mubazir 24%, 11

8) kata serapan yang digunakan dalam kalimat yang tidak tepat 2%, dan 9) koherensi 8%. Presentase terbesar ditunjukkan pada kesalahan penggunaan kata mubazir. Daftar Pustaka Anjarsari, Nurvita, dkk. 2013. Analisis Kesalahan Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Karangan Mahsiswa Penutur Bahasa Asing di Universitas Negeri Sebelas Maret dalam Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 2, No. 2; Hlm: 6-11, April 2013. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret. Hidayah, Ahmad Taufik. 2013. Error Analysis on The Use Simple Tense in Writing Essays Among TESL College Students. International Journal of Education and Research. Vol 1 Number:, 12 Desember 2013. Universitas Zainal Abidin. Idewarni dan Haris Effendi Thahar. 2013. Kesalahan Kalimat Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang Panjang dalam Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Vol. 1, No. 2; Hlm: 57-59, Juni 2013. Padang: Universitas Negeri Padang. Istinganah, Nurul. 2012. Analisis Kesalahan Sintaksis pada Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VII SMP Negeri Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2010. Analisis Kesalahan dan Karakteristik Bentuk Pasif. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Moleong, Lexy. J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nawangsasi, Endah. 2015. Analisis Kesalahan Berbahasa Mahasiswa S1 Manajemen Tahun 2011 STIE AUB Surakarta dalam Jurnal Ekonomi Bisnis dan Perbankan Vol. 1, No. 1, Maret 2015. Surakarat: STIE Adi Unggul Bhirawa Surakarta. Parmono. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa Wacana Eksposisi Siswa SD di Desa Selo Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Naskah Publikasi. Hlm: 3-9, Oktober 2015. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sudaryanto.1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana Universitiy Press. Sunarti, Sri. 2011. Kesalahan Kebahasaan dalam Surat Dinas di Kantor Pengadilan Negeri Wonosobo Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1, No. 4; Hlm: 5-8. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo. Widwiarti, Yudha. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas IX SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan Tahun 2013/2014 dalam Jurnal NOSI Vol. 2, No. 3; Hlm: 256:260, Agustus 2014. Pasuruan: Universitas Pasuruan. 12