1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN PT PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan terbesar di Indonesia. Proses dalam meningkatkan usahanya, PT PLN (Persero) tidak dapat melepaskan perhatiannya terhadap unsur Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu faktor produksi dan sebagai aset perusahaan. Faktor manusia merupakan hal yang sangat penting, karena berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung pada kualitas dari pegawainya itu sendiri. Oleh sebab itu, sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian utama karena mempunyai peranan yang sangat penting terhadap seluruh kegiatan perusahaan. Pengelolaan SDM di PT PLN (Persero) melingkupi jumlah karyawan yang banyak, terdapat pada lokasi yang tersebar di wilayah kerja yang sangat luas, dan jenis jabatannya yang beragam. Khususnya dalam lingkungan kerja di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mencakup 11 Area Pelayanan Jaringan (APJ) dengan 26 jenis posisi jabatan struktural. Pihak manajemen harus mampu menempatkan seorang pegawai yang memilki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan (KKJ), sehingga proses dalam pengambilan keputusan tidaklah mudah dilakukan karena mengingat ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Saat ini PT PLN (Persero) menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK), sehingga semua unsur yang berhubungan dengan manajemen SDM didasarkan pada kompetensi dari tiap-tiap jabatan dan pegawai yang bersangkutan. Sistem MSDM-BK mendeskripsikan prestasi dan potensi SDM sesuai dengan unit kerjanya. Masalah yang muncul saat ini yaitu pada saat proses evaluasi penilaian kompetensi pegawai, dimana terdapat pegawai yang memperoleh promosi jabatan dengan melihat pada beberapa kriteria yang ada pada penilaian kompetensi utama saja, tetapi pegawai tersebut belum tentu unggul pada beberapa kriteria yang terdapat pada penilaian kompetensi peran yang juga penting untuk dievaluasi dalam memenuhi kebutuhan posisi suatu 1
2 jabatan. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam menempatkan seorang pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan kompetensi pada jabatan tertentu, maka dalam evaluasi kompetensi pegawai perlu dipertimbangkan juga beberapa kriteria-kriteria lain yang mempengaruhi. Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur (Turban dkk, 2005). Saat ini dalam membangun sistem pengambilan keputusan sudah ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan. Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka diperlukan sistem pendukung keputusan yang mampu menangani relasi pengaruh antar kriteria didalam proses penyeleksian pegawai untuk promosi jabatan. Metode Analytic Network Process (ANP) adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam permasalahan Multi Criteria Decision Making (MCDM). ANP adalah metode yang mampu merepresentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan mempertimbangkan saling ketergantungan (interdependence) antar kriteria dan subkriteria yang ada (Saaty, 2004). Model ini merupakan pengembangan dari Analytic Hierarchy Process (AHP). Adanya ketergantungan tersebut menyebabkan metode ANP lebih kompleks dibandingkan dengan metode AHP (Saaty, 2004). Sementara metode Technique for Order Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) merupakan salah satu teknik Multi Attribute Decision Making (MADM) yang pertama kali dikembangkan oleh Hwang dan Yoon. Pada penelitian ini metode TOPSIS digunakan untuk memberikan urutan rekomendasi pegawai yang akan dipromosikan jabatannya. TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang baik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis sederhana (Shyur, 2006).
3 Penerapan metode ANP yang dikombinasikan dengan TOPSIS dalam membangun sistem pengambilan keputusan ini diharapkan dapat membantu proses pelaksanaan penyeleksian pegawai agar dapat meminimalisir kesalahankesalahan dalam menempatkan seorang pegawai yang tidak sesuai dengan kemampuan bidang yang dibutuhkan dalam suatu jabatan. Sistem pendukung keputusan yang dibangun bertujuan untuk memperoleh urutan rekomendasi pegawai sesuai dengan masalah yang dihadapi, sekaligus dapat membantu pihak manajemen dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pengambilan keputusan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian permasalahan yang muncul pada latar belakang, maka dalam penyelesaiannya dirumuskan menjadi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagimana membuat pemodelan sistem pendukung keputusan dengan metode ANP dan TOPSIS yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing jabatan? 2. Bagaimana merancang model basis data dan antarmuka pemakai untuk sistem pendukung keputusan seleksi pegawai yang akan dipromosikan jabatannya? 3. Bagaimana menampilkan hasil akhir berupa urutan pegawai yang sesuai dari beberapa alternatif pegawai yang diseleksi? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi bagaimana merancang dan membangun sistem pendukung keputusan seleksi pegawai untuk promosi jabatan struktural di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Adapun beberapa batasan yang dapat ditentukan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Semua kriteria yang diperlukan dalam seleksi pegawai mengacu pada pedoman dari PT PLN (Persero). 2. Posisi jabatan yang diseleksi adalah sejumlah jabatan struktural, tidak mencakup jabatan fungsional.
4 3. Seleksi yang dilakukan sebatas seleksi dari nilai hasil uji kompetensi pegawai, dan data nilai tersebut yang kemudian diolah untuk perhitungan menggunakan ANP dan TOPSIS. 4. Penilaian terhadap setiap alternatif pegawai diperoleh dari tes yang dilakukan oleh tim penilai dari perusahaan. 5. Hasil akhir dari sistem pendukung keputusan ini adalah rangking dari alternatif pegawai, yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak SDM dalam menentukan keputusan dan bukan merupakan keputusan yang mutlak. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu: 1. Memanfaatkan metode ANP yang dikombinasikan dengan metode TOPSIS dalam membangun sistem pendukung keputusan. 2. Sistem yang dibangun dapat memberikan hasil urutan alternatif pegawai untuk direkomendasi dalam suatu promosi jabatan yang memenuhi kebutuhan kriteria kompetensi jabatan dari PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY. 3. Hasil dari pengurutan pegawai dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini bagi PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY khusunya untuk membantu manajemen SDM melakukan perangkingan dalam proses penyeleksian pegawai sesuai dengan kebutuhan kriteria kompetensi dari suatu jabatan. Hasil dari perangkingan tersebut dapat menjadi usulan alternatif keputusan bagi pengambil keputusan dalam memilih pegawai yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidangnya. 1.6 Keaslian Penelitian Berdasarkan dari penelitian yang sudah ada, sepengetahuan penulis sampai saat ini belum pernah ada yang meneliti dan menerapkan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pegawai Untuk Promosi Jabatan Struktural dengan Metode ANP dan TOPSIS di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, dan juga belum pernah dipublikasikan pada tesis-tesis yang sebelumnya.
5 1.7 Metode Penelitian Secara garis besar ada beberapa langkah yang dilakukan dalam menyusun laporan penelitian ini, yang dapat diuraikan sebagai berikut. 1.7.1 Studi literatur Proses studi literatur yaitu dengan melakukan penulusuran informasi dari bahan atau materi berupa buku referensi dan jurnal-jurnal ilmiah tentang sistem pendukung pengambilan keputusan dengan metode ANP dan TOPSIS, serta mempelajari referensi mengenai masalah-masalah yang terkait. 1.7.2 Pengumpulan data Pengumpulan data yang diperlukan diperoleh melalui wawancara dan diskusi yang dilakukan secara langsung maupun melalui email dengan pihak manajemen di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, yaitu Supervisor Karir dan Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM). Hal-hal yang didiskusikan adalah mengenai bagaimana proses penyeleksian pegawai khususnya yang dipromosikan jabatannya, mengumpulkan data kriteria apa saja yang diperlukan dalam penyeleksian pegawai, dan kebutuhan kompetensi dari setiap jabatan struktural. 1.7.3 Analisa sistem Hal yang dilakukan pada tahap ini yaitu mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi, dan mendefinisikan model penyelesaiannya. Selain itu, dilakukan juga analisis terhadap spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun. 1.7.4 Pengembangan sistem Perancangan, implementasi, dan pengujian dilakukan terhadap sistem pendukung keputusan yang telah dibangun. 1. Perancangan Perancangan sistem dibangun dengan terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan perangkat lunak dari sistem yang akan dikembangkan. Rancangan sistem yang dibangun dalam penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Java. Tahap analisa menghasilkan spesifikasi kebutuhan perangkat
6 lunak, yang kemudian dilakukan pemodelan sistem. Pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan tool Entity Relationship Diagram (ERD) untuk pemodelan database, dan Data Flow Diagram (DFD) untuk pemodelan proses dan rancangan antar muka pengguna. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan ini berdasarkan penilaian kompetensi utama dan penilaian kompetensi peran yang tercantum dalam Direktori Kompetensi Edisi Kelima Tahun 2011, yang berlaku di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY. Pada tahap ini juga dilakukan desain dari program yang akan dibangun untuk sistem pengambilan keputusan. 2. Implementasi Tahap ini adalah tahap pengimplementasian dari desain sistem yang telah dibuat pada tahap perancangan sebelumnya. Pengimplementasian sistem tersebut mencakup pembuatan dan pengembangan keseluruhan antarmuka input dan output, pembuatan antarmuka yang baik sesuai dengan desain, serta penerapan perhitungan dari metode yang digunakan dalam penelitian ini. 3. Pengujian Beberapa hal yang perlu dilakukan pada tahap pengujian sistem dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pengujian program dan penelusuran aturan sehingga dapat dilakukan perbaikkan terhadap kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada program tersebut. Pengujian ini dilakukan agar dapat mengetahui kinerja dari sistem yang telah dibangun apakah sudah sesuai dengan kebutuhan. Evaluasi dari sistem menggunakan data-data yang diperoleh dari perusahaan dengan melakukan perhitungan secara manual, yang hasilnya dibandingkan dengan perhitungan yang diinputkan pada sistem yang telah dibangun. Evaluasi kesesuaian kebutuhan pengguna dilakukan langsung oleh Supervisor Karir dan Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, sehingga sistem dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dari pengguna.
7 1.7.5 Penulisan Laporan Tahap ini adalah tahap yang terakhir dilakukan, yaitu penyusunan laporan dari setiap tahap penelitian yang berbentuk sebagai laporan tesis. 1.8 Sistematika Penulisan Penulisan laporan penelitian ini dibagi menjadi 7 bab dengan pokok-pokok bahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, keaslian penulisan, metode penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang tinjauan pustaka yang diacu oleh penulis pada beberapa penelitian terdahulu yang sedikit banyak ada keterkaitannya baik secara langsung maupun tidak langsung. BAB III LANDASAN TEORI Membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam pembahasan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, seperti konsep dari sistem pendukung keputusan (SPK), dan model Analytic Network Process (ANP) dan Technique for Order Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS). BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Membahas tentang rancang bangun sistem pendukung keputusan yang meliputi analisis dan spesifikasi sistem, perancangan proses, perancangan subsistem pemodelan, perancangan subsistem basis data, dan perancangan subsistem antarmuka pengguna. BAB V IMPLEMENTASI Membahas tentang impelementasi dari rancangan sistem yang telah diuraikan dalam perancangan sistem pada bab sebelumnya.
8 BAB VI BAB VII HASIL DAN PEMBAHASAN Merupakan hasil dan pembahasan mengenai output yang dihasilkan dan bagaimana output tersebut diperoleh. Dalam bab ini sistem disimulasikan dengan menggunakan inputan data. KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.