BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 ayat 3 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteraan atau kedokteran gigi. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memasyarakat adalah puskesmas. Menurut Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004, puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembinaan kesehatan disuatu wilayah kerja. Puskesmas diharapkan memberikan pelayanan kesehatan utama yang berada ditengah-tengah masyarakat dan terletak di kecamatan-kecamatan sehingga dimaksudkan sebagai pengganti rumah sakit. Adanya Puskesmas status kesenjangan kesehatan dapat diminimalisir. Pusat kesehatan masyarakat puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan, sarana peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah. Menurut Notoatmodjo (2003), Fungsi puskesmas dalam melaksanakan dapat mewujudkan empat misi pembangunan 1
kesehatan yaitu menggerakan pembangunan kecamatan yang berwawasan pembangunan, mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, kelompok dan masyarakat serta lingkungannya. Pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Salah satu indikator utama untuk kebersihan manajemen pada institusi pelayanan kesehatan adalah tercapainya hak atas hidup sehat bagi seluruh masyarakat. Melalui sistem kesehatan yang dapat menjamin terlindunginya masyarakat dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan dan tersedinya pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi, terjangkau dan merata. Institusi pelayanan kesehatan harus mampu berkembang ditengah persaingan yang sangat ketat saat ini, oleh karena itu untuk mempertahankan supaya puskesmas dapat berkembang maka diperlukan pelayanan yang bermutu, efisien dan efektif. Hal itu memerlukan dukungan, komitmen dan etika disertai semangat dalam rangka memberikan pelayanan yang berkualitas. Tempat penerimaan pasien rawat jalan merupakan unit pelayanan terdepan bagi setiap puskesmas. Pelayanan pendaftaran pasien harus mampu mencakup informasi penting mengenai data 2
sosial pasien pemberi pelayanan sebaiknya berkomunikasi aktif dan pemberian informasi mendukung pelayanan di puskesmas senantiasa berhubungan erat dengan pasien pendaftar. Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertip dan penuh tanggung jawab. Untuk menciptakan dan menjaga mutu pelayanan medis yang disesuaikan dengan keinginan masyarakat, maka pihak puskesmas perlu suatu umpan baik dari masyarakat yaitu tanggapan dan penilaian dari para pasien sehingga dijadikan sebagai suatu bahan evaluasi dan gambaran apakah pelayanan yang diberikan telah memenuhi harapan pasien atau belum. Oleh karena itu puskesmas berusaha untuk menghasilkan kinerja sebaik mungkin sehingga dapat memuaskan pasien. Berdasarkan hasil studi pendahuluan oleh peneliti di temukan banyaknya pasien yang datang periksa di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta. Peneliti ingin melihat kelebihan puskesmas tersebut dalam memberikan pelayanan berkualitas dan bermutu bagi para pasien yang berkunjung khususnya di tempat pendaftaran pasien rawat jalan. Pada zaman modern seperti saat ini kemajuan teknologi khususnya komputerisasi sudah masuk di semua bidang kehidupan termasuk di bidang kesehatan. Pengunaan komputerisasi dalam input data di tempat pendafatran pasien rawat jalan adalah salah satu contohnya. 3
Dengan pengunaan komputerisasi diharapkan dapat mengefektifkan dan memaksimalkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Pada kenyataannya, penggunaan komputerisasi khususnya di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta justru dikeluhkan oleh beberapa pasien. Dalam studi pendahuluan beberapa pasien yang ditemui oleh peneliti mengeluhkan lambatnya pelayanan ditempat pendaftaran pasien rawat jalan saat memakai entry data komputer di bandingkan dengan saat menggunaan manual. Hal ini dikarenakan khususnya pasien lansia tidak memahami langkah-langkah dalalm melakukan entry diloket pendaftaran pasien rawat jalan. Hal ini mengakibatkan anterian bertumpuk dan pasien menunggu terlalu lama. Bahkan peneliti melihat banyak pasien menunggu di luar loket pendaftaran pasien rawat jalan. Memperhatikan beberapa masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian persepsi pasien tentang kualitas pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta. Mengetahui persepsi pasien diharapkan pelayanan di pendaftaran pasien rawat jalan dapat dimaksimalkan, sehingga pada akhirnya puskesmas tersebut dapat memberi pelayanan yang berkualitas sekaligus memenuhi harapan dan kepuasan pasien. 4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada maka dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta berdasarkan lima dimensi kualitas jasa. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui persepsi pasien tentang kualitas pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui persentase persepsi pasien tentang kualitas pelayanan di tempat pendaftaran rawat jalan di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta berdasarkan lima dimensi kualitas jasa. b. Mengetahui dimensi kualitas jasa yang perlu ditingkatkan oleh pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta. 5
D. Manfaat Penelitan 1. Manfaat Praktis a. Bagi Kepala Puskesmas Penelitian ini dapat digunakan sebagai alat evaluasi bagi pihak Puskesmas dalam meningkatkan persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan di Puskesmas. b. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang rekam medis serta dapat menerapkan pengetahuanpengetahuan yang di dapat selama berada di bangku kuliah. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan peneliti ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi tambahan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan tentang persepsi pasien. Selain itu juga dapat menambah referensi/koleksi perpustakan. b. Bagi Penelitian Lain Penelitian ini dapat dijadikan referensi dlaam pendalaman materi yng relevan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 6
E. Ruang Lingkup/ Batasan Masalah 1. Lingkup Masalah Penelitian ini dibatasi persepsi pasien tentang kualitas pelayanan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta. 2. Lingkup Lokasi Lokasi penelitian ini adalah unit rawat jalan Puskesmas Mantijeron Kota Yogyakarta. 3. Lingkup Waktu Penelitian ini dilakukan tanggal 15 Oktober sampai dengan 21 Oktober 2015 selama satu minggu. F. Keaslian Penelitian Menurut Pengetahuan penelitian, penelitian dengan topik Tingkat Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta belum pernah dilakukan di Puskesmas. Namun Penulis menemukan beberapa penelitian yang serupa, yaitu: No Judul Penelitian Perbedaan Penelitian Persamaan 1. Sugianti, (2006), Persepsi Kepuasan dan Harapan Pasien Terhadap Pelayanan Di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (TPPRI) RSUD Sleman.Tujuan penelitian adalah untuk perbedaannya adalah tujuan penelitian, dan sampel. Populasi dalam penelitian ini menggunakan pasien atau keluarga pasien yang dirawat inap Penelitian sama-sama tentang meneliti persepsi pasien dan jenis penelitian menggunakan 7
mengetahui rata-rata kepuasan pasien yang diukur dari lima dimensi kepuasan serta untuk mengetahui perbedaan antara persepsi pasien saat ini dengan yang di harapkan pasien terhadap lima dimensi kepuasan di tempat penerimaan pasien rawat inap RSUD sleman. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. 2. Jatmiko (2010), Persepsi Pasien Terhadap Tata Cara Penggunaan Askes Sosial Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru Purwokerto. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemahaman pasien terhadap tata cara penggunaan askes social. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional (Penelitian potong lintang). sebanyak 26 pasien. Pengambilan sampel menggunakan metode non random (non probability) sampling jumlah sampel sebanyak 12 orang. adalah tujuan penelitian, jenis penelitian, tempat penelitian dan teknik pengumpulan data. Populasi dan sampel dalam penelitian ini semua pasien askes social di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Purworkerto untuk sampelnya pada penelitian ini adalah pasien Askes Sosial dan petugas yang menangani klaim Askes dan wawancara petugas yang menangani klaim Askes dan petugas verifikasi untuk triangulasi.teknik Analisis Data dalam rancangan penelitian menggunakan cross sectional. sama-sama meneliti tentang persepsi rancangan penelitian menggunakan cross sectional. 8
3. Pertiwi M (2013), Perubahan Persepsi Pasien Askes Terhadap Kualitas Pelayanan Sebelum dan Sesudah Perubahan Sistem Antrian di Tempat Pendaftaran Rawat Jalan (TPPRJ) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perubahan persepsi pasien askes terhadap kualitas pelayanan sebelum dan sesudah perubahan sistem antrian di TPPRJ RSUD Kota Yogyakarta dilihat dari 5 dimensi kualitas jasa. Penelitian ini menggunakan metode kausal komparatif dengan pendekatan mixed method serta menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan incidental sampling dan purposive sampling.incidental sampling pada penelitian ini digunakan sebagai penentuan pengambilan sampling responden untuk mengisi kuesioner, sedangkan purposive penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif (Univariat) adalah tujuan penelitian, teknik pengambilan sampel dan tempat penelitian.jenis Penelitian menggunakan pendekatan mixed methods/ metode campuran. Teknik pengambilan Sampel menggunakan incidental sampling dan purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan kuisioner dan wawancara. Analisis data penelitian ini statistik deskriptif, statistic inferesial. sama-sama meneliti tentang persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan dan rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional. 9
sampling digunakan untuk menentukan pengambilan sampel responden yang akan diwawancarai 10