BAB V PENUTUP. Studi ini didesain untuk mengetahui efektivitas pelayanan Badan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. Studi ini didesain untuk mengetahui efektivitas pelayanan Badan"

Transkripsi

1 5.1. Kesimpulan BAB V PENUTUP Studi ini didesain untuk mengetahui efektivitas pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) dalam pemenuhan kesehatan sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Menggunakan teori efektifitas Steers, pembahasan dalam penelitian ini berusaha untuk menjawab bagaimana efektivitas pelayanan BPJS Kesehatan dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Pertama, permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah partisipasi yang berbeda antara peserta PBI dengan non PBI melalui motivasi perolehan informasi yang terkait dengan program BPJS Kesehatan. Kedua, pelayanan administrasi yang diberikan oleh pihak fasilitas kesehatan sudah baik tetapi permasalahan penyampaian informasi mengenai prosedur berobat atau prosedur rujukan masih menjadi kendala bagi masyarakat yang menjadi peserta program BPJS Kesehatan. Ketiga, tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas dan rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan. Sampai saat ini permasalahan pada pelayanan kesehatan belum menemui konflik atau masalah yang serius, dari tanggapan informan yang ada, pelayanan yang diberikan sudah cukup memuaskan bagi mereka. Selain itu, yang keempat adalah sarana dan prasana yang disediakan oleh fasilitas kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengakses pelayanan di puskesmas maupun di RSUD. Dalam hal ini, masyarakat yang menjadi informan mengeluhkan beberapa fasilitas yang ada di puskesmas seperti gedung yang kecil serta keterbatasan air di WC, sedangkan dalam level RSUD, informan mengeluhkan tentang fasilitas kamar yang kurang baik. 116

2 117 Pada tahap kelima, yaitu ketepatan pencapaian yang berdasar pada misi BPJS Kesehatan ditemui pula kasus klaim yang tidak lancar atau terhambat baik untuk pihak puskesmas maupun RSUD. Proses mencapai tujuannya serta mencapai target negara yaitu SDGs, masih mengalami permasalahan dalam level sistem sehingga proses untuk mencapainya pun masih menuai kendala. Keenam, yaitu permasalahan tentang manfaat yang diterima secara langsung maupun tidak terhadap peserta BPJS Kesehatan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa masyarakat sampai pada saat ini merasakan adanya manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan terhadap masyarakat dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan kesehatanya dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat itu sendiri. Asuransi kesehatan menjadi sesuatu hal yang penting untuk lebih diperhatikan dalam upaya pembangunan sebuah negara. Jaminan sosial yang ada menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk memenuhi kesejahteraannya melalui pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat atau warga negara. Pemerintah berperan penting untuk berjalannya suatu program terutama program jaminan sosial kesehatan. Jaminan sosial kesehatan di Indonesia saat ini menjadi tanggung jawab salah satu organisai yang bernama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau sering pula disebut BPJS. BPJS mempunyai dua program yaitu, BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Upaya pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan warga negaranya diberikanlah program jaminan sosial BPJS Kesehatan yang bersifat wajib bagi seluruh warga negara terutama bagi warga yang memiliki status sosial di bawah rata-rata atau dapat disebut pula sebagai warga miskin. BPJS Kesehatan menjadi sesuatu yang harus dijalankan untuk mencapai sebuah titik kesejahteraan melalui bidang kesehatan. Warga negara penerima program ini 117

3 118 digolongkan menjadi dua jenis yaitu PBI dan non PBI. Peserta PBI merupakan peserta yang membayar dengan bantuan pemerintah beserta fasilitas yang diberikan, tetapi peserta non PBI merupakan peserta yang membayar secara mandiri dengan fasilitas yang sudah ditentukan pula. Melalui hal ini dapat dilihat seberapa efektifnya para penerima dalam penggunaan kepesertaanya untuk menjalankan program BPJS Kesehatan di tingkat puskesmas maupun rumah sakit. Keberadaan program ini sangat berguna bagi masyarakt yang bertempat tinggal jauh dari pusat kota seperti yang ada di Kabupaten Temanggung, Kecamatan Selopampang. Efektifitas penerima program BPJS Kesehatan dalam penelitian ini dilihat dari beberapa aspek, yaitu kepesertaan, pelayanan administrasi, pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana yang tepat, ketepatan pencapaian, dan kebermanfaatan. Pertama, pada pemenuhan kepesertaan masyarakat dalam mengikuti program BPJS Kesehatan memberikan kontribusi awal dalam pemenuhan syarat yang harus dilakukan oleh masyarakat jika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah khususnya kepada masyarakat yang kurang mampu. Pada penelitian ini, perolehan kepersertaan menjadi salah satu ajang partisipasi yang dilakukan pula bagi masyarakat sehingga melalui partisipasi tersebut terlihat bahwa masyarakat dengan kepersertaan yang berbeda mengalami tingkat partisipasi yang berbeda pula. Peserta non PBI lebih mengetahui informasi mengenai cara mendapatkan kepersertaan daripada peserta PBI yang hanya mendapatkan dari perangkat desa karena menjadi peserta JAMKESMAS sebelumnya. Kedua, pada pelayanan administrasi pun tidak hanya dapat dilihat partisipasi masyarakat saja tetapi juga dapat dilihat dari fasilitas kesehatan 118

4 119 puskesmas serta RSUD. Pelayanan administrasi memang dilakukan oleh puskesmas sebagai PPK 1 dan RSUD sebagai PPK 2. Pada pelayanan administrasi yang dilakukan sampai saat ini di tingkat puskesmas terlihat bahwa masih ada beberapa kendala yang melibatkan BPJS Kesehatan. Sedangakan pada RSUD proses pelayanan administrasi lebih menekankan peraturan yang harus dilakukan oleh peserta untuk menjangkau pelayanan di RSUD. Tetapi sampai pada saat ini masyarakat pun masih belum bisa melaksanakannya dengan baik dan benar. Serta kurangnya pemahaman peserta BPJS Kesehatan terhadap peraturan ini tidak jarang pula peserta yang menanyakan kepada pihak RSUD secara rinci dan mendetail mengenaik peraturan yang ada seperti surat rujukan, kartu kepersertaan yang harus dibawa setiap kali berobat. Setelah peserta melewati pelayanan administrasi, peserta akan mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas atau RSUD. Ketiga, pelayanan kesehatan yang diberikan sampai pada saat ini terbilang sudah cukup memuaskan bagi para peserta di puskesmas maupun di RSUD. Tenaga kesehatan yang memadai pun juga sudah memberikan kepuasan bagi peserta itu sendiri dengan melihat aspek pelayanan tenaga kesehatan yang tanggap, cepat, dan ramah baik di puskesmas serta RSUD. Melalui hal tersebut peserta BPJS Kesehatan merasakan bahwa pelayanan yang diberikan sampai saat ini belum ada kendala yang mengakibatkan hal fatal bagi peserta sendiri. Keempat, hal lain yang mendukung pelayanan administrasi serta pelayanan kesehatan, adalah sarana dan prasarana yang ada di puskesmas maupun di RSUD. Pemenuhan kepuasan peserta sebagai pasien merupakan kebutuhan yang akan menjadi salah satu dasar atas pelaksanaan dari program BPJS Kesehatan agar dapat berjalan dengan baik. Adanya beberapa kendala yang dirasakan pasien pada 119

5 120 pelayanan kesehatan di puskesmas seperti, gedung yang kecil, ruangan klinik yang sempit, tidak adanya air dalam fasilitas WC atau kamar mandi yang ada pun menjadi penghambat para pasien dalam mengakses pelayanan kesehatan di tingkat pertama yaitu puskesmas. Berbeda dengan puskesmas, pada tingkat pelayanan kesehatan lanjutan yaitu RSUD terdapat masalah yang berbeda pula mengenai permasalahan pelayanan loket BPJS yang terbilang cukup singkat serta kurangnya fasilitas bagi para penunggu pasien yang berada di pelayanan rawat inap kelas III. Kelima, kurang puasnya peserta yang menjadi pasien di puskesmas maupun RSUD memberikan pengaruh bagi program untuk pemenuhan kebutuhan fasilitas kesehatan di tingkat puskesmas maupun RSUD. Hal ini berkitan dengan upaya untuk mencapai tujuan awal yang akan dilaksanakan oleh pemerintah melalui adanya program BPJS Kesehatan. Pada penelitian ini, para informan menanggapi bahwa dengan adanya program ini dapat membantu mereka dalam mengakses kebutuhan kesehatan terutama juga bagi masyarakat yang berstatus sosial ekonomi rendah. Tujuan utama dari program ini adalah mensejahterkan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan kesehatan, selain itu melalui program ini pula negara dapat melaksanakan proses pembangunan yang sedang berjalan melalui SDGs. Keenam, manfaat yang diterima oleh pasa peserta BPJS Kesehatan pun dirasakan sangat bermanfaat bagi kehidupannya. Tanggapan informasn dengan adanya program ini menunjukkan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup mereka melalui pemenuhan kebutuhan kesehatan terutama bagi para peserta yang mencapai pada usia senja atau lansia. Keadaan perekonomian di wilayah Kecamatan Selopampang yang tidak terlalu tinggi memberikan peluang partisipasi masyarakat untuk mengikuti program ini dan 120

6 121 merasakan manfaat ketika akan berobat pada fasilitas kesehatan yang benar. Bukan lagi berobat pada pengobatan tradisional saja tetapi juga pengobatan yang lebih modern dengan bantuan para tenaga medis yang sudah terjamin kualitasnya dan terpercaya karena ada peraturan pemerintah yang megatur segala sesuatu atas berjalanya pelayanan kesehaan yang akan diberikan terhadap pasien. Hal ini lah yang dapat membantu efektivitas sebuah organisasi melalui program-program yang akan dilaksanakan. Rasa kebermanfaatan terhadap diri sendiri dengan adanya program ini akan menimbulkan partisipasi serta persepsi yang baik dari masyarakat itu sendiri. Secara keseluruhan efektivitas pelayanan BPJS Kesehatan sampai pada saat ini belum dapat dikatakan efektif melihat dari beberapa hal yaitu, akses informasi kepersertaan bagi masyarakat, pelayanan administrasi, pemenuhan sarana dan prasarana, serta ketepatan pencapaian tujuan yang belum optimal. Pelayanan tersebut dikatakan tidak efektif karena masih ada kelemahan dalam pelaksanaanya serta kelemahan dalam pengawasanya sehingga peserta masih mengeluhkan atas pelayanan yang telah diberikan. Hanya dua indikator saja yang dapat menunjukkan kepuasan masyarakat peserta BPJS Kesehatan yaitu pelayanan kesehatan serta manfaat yang dirasakan oleh peserta BPJS Kesehatan Saran Permasalahan yang muncul pada penelitian ini adalah sistem yang seharusnya dapat berjalan dengan baik dan berlangsung secara transparan bagi penyedia fasilitas kesehatan serta bagi pasien peserta BPJS Kesehatan. Hal seperti ini sebaiknya diselesaikan dengan kerjasama pemerintah sebagai pusat dari pembangunan negara. BPJS sebagai organisasi pun juga harus memantau secara 121

7 122 berkala untuk menilai kinerja dari kantor BPJS di setiap wialayah serta pelaksanaannya di puskesmas maupun di RSUD sebagai penyedia fasilitas kesehatan bagi pasien peserta BPJS Kesehatan. Permasalaha yang ada sebaiknya dapat lebih dikomunikasikan antara pemerintah serta organisasi yang bersangkutan. Permasalahan tidak hanya muncul dari individu saja tetapi juga bersumber dari sistem dan struktur sosial, maka perencanaan sosial semestinya juga tidak hanya memiliki cakupan pada pemberian pelayanan sosial kepada kepada penyandang masalah, melainkan juga mampu mendorong perubahan sistem dan struktur sosial yang menjadi sumber masalah. Peran pemerintah sangat perlu untuk ditingkatkan kembali dalam pelaksanaan program kebijakan sosial khususnya BPJS Kesehatan ini. Tidak hanya pemerintah yang seharusnya lebih memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, tetapi juga masyarakat itu sendiri yang harus memulai untuk memikirkan kesejahteraanya sendiri melalui program-program kebijakan sosial yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat. Penelitian berikutnya ada baiknya pula untuk melihat bagaimana pelayanan BPJS Kesehatan dapat berjalan dengan baik dan sistem yang dapat dipantau agar Pemerintah dapat lebih mudah untuk memantau atas apa saja yang telah dikerjakan dan diberikan kepada masyarakat selaku peserta BPJS Kesehatan. Metode yang digunakan pun dapat dengan metode kuantitatif untuk melihat dengan jelas seberapa besar peningkatan pasrtisipasi masyarakat dalam program BPJS Kesehatan. Selain itu, juga dapat melihat peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan dengan jumlah informan atau responden yang lebih banyak sehingga hasil dari penelitian akan lebih variatif. 122

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), harus dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimulai pada 1 Januari 2014 yang secara bertahap menuju ke Universal Health Coverage. Tujuan JKN secara umum yaitu mempermudah masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah hasil penilaian dari pasien terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan. Kondisi masyarakat yang

Lebih terperinci

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN ( Studi Kasus Di Puskesmas Batangtoru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memiliki aktivitas yang berupaya untuk memelihara kesejahteraan dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memiliki aktivitas yang berupaya untuk memelihara kesejahteraan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah awalnya dibentuk untuk menghindari sebuah keadaan suatu wilayah yang mana dihuni oleh masyarakat yang memiliki beragam keadaan, pemerintah memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes RI, 2009). kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes RI, 2009). kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia sesuai Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung dengan tujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung dengan tujuan agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah hak asasi manusia dan juga merupakan investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa, untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011). 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang kesehatan merupakan salah satu indikator utama dari berkembangnya kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah geografis tertentu.kesejahteraan masyarakat di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan dicanangkan pertama kali oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang dimanfaatkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa Negara wajib melayani setiap warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah rumah sakit sangat diperlukan oleh masyarakat, oleh karena itu diperlukan upaya kesehatan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh warga Negara termasuk fakir miskin dan orang tidak mampu.

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh warga Negara termasuk fakir miskin dan orang tidak mampu. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Harus disadari bahwa hidup dan kebebasan manusia akan menjadi tanpa makna jika kesehatannya tidak terurus. karena itu kesehatan sebagai isu HAM, dalam hal ini hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebijakan pemerintah memberikan dana pelayanan kesehatan, yang secara implisit merupakan pemahaman pemerintah atas tanggung jawab kepentingan umum. Sebagai negara berkembang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. No.269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 ayat 3 adalah tempat. untuk praktik kedokteraan atau kedokteran gigi.

BAB 1 PENDAHULUAN. No.269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 ayat 3 adalah tempat. untuk praktik kedokteraan atau kedokteran gigi. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 pasal 1 ayat 3 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mengeluarkan beberapa upaya seperti jamsostek, jamkesmas, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mengeluarkan beberapa upaya seperti jamsostek, jamkesmas, dan 1.1. Alasan Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki beberapa program yang harus dijalankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam upaya peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran khusus Institusi 1. Desktripsi Lingkungan Rumah sakit ini terletak pada ruas jalur utama Semarang Jakarta pada koordinat LS : 0,6 o 59 04,8 dan BT : 110 o 21 22,7 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah hak yang didapatkan oleh setiap pasien, sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Kinerja perspektif pelanggan Dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Standar Prosedur Operasional. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB III METODE PENELITIAN. Standar Prosedur Operasional. Gambar 3.1 Kerangka Konsep BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Prosedur Pelayanan Pasien BPJS Non PBI Standar Prosedur Operasional Kelengkapan Persyaratan Administrasi Pendaftaran Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Harapan masyarakat terhadap terpenuhinya derajat kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Harapan masyarakat terhadap terpenuhinya derajat kesehatan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harapan masyarakat terhadap terpenuhinya derajat kesehatan yang maksimal dan memuaskan dirumah sakit menjadi pekerjaan tersendiri bagi rumah sakit sebagai penyelenggara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH PUSKESMAS BATU VI KECAMATAN SIANTAR. Skripsi

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH PUSKESMAS BATU VI KECAMATAN SIANTAR. Skripsi RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH PUSKESMAS BATU VI KECAMATAN SIANTAR Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

Lebih terperinci

TINJAUAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI SISTEM ASURANSI KESEHATAN DI RSUD PROF. DR. WZ. JOHANNES KUPANG TAHUN 2009

TINJAUAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI SISTEM ASURANSI KESEHATAN DI RSUD PROF. DR. WZ. JOHANNES KUPANG TAHUN 2009 TINJAUAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI SISTEM ASURANSI KESEHATAN DI RSUD PROF. DR. WZ. JOHANNES KUPANG TAHUN 2009 Felix Kasim, Aurelia Maria Liliweri Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang menganut prinsip negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang menganut prinsip negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang menganut prinsip negara kesejahteraan (walfare state), telah mencantumkan dalam pembukaan Undang- Undang Dasar (UUD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam era pembangunan global ini tidak bisa dipisahkan dengan arah pembangunan kesehatan nasional, dimana salah satu strategi yang dikembangkan adalah pembaharuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak ditemukan berbagai jenis penyakit baru yang mengancam kesehatan masyarakat. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya kesehatan ditujukan untuk peningkatan kualitas pelayanan, pemerataan dan jangkauan pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan masyarakat perlu terus ditingkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan penyediaan sarana pelayanan kesehatan.di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan penyediaan sarana pelayanan kesehatan.di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan dibidang kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional pemerintah sebagai instansi tertinggi yang bertanggungjawab atas pemeliharaan, harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, perlu diketahui

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, perlu diketahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sehat menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu kedaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya

Lebih terperinci

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan World Health Organization (WHO) dalam (Budi, 2011), rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Standar adalah ukuran nilai tertentu yang telah ditetapkan terkait dengan sesuatu yang harus dicapai. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah suatu ketentuan jenis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat ke rumah sakit atau ke balai pengobatan itu sendiri. Hal ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat ke rumah sakit atau ke balai pengobatan itu sendiri. Hal ini tentunya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu contoh hak pokok yang dimiliki oleh setiap orang adalah hak atas pelayanan kesehatan. Hal ini tertuang dalam Amandemen UUD 1945 pasal 28H yang menyangkut

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Menurut

1 BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Menurut 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Menurut konvensi Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Berdasarkan Undang Undang nomor

Lebih terperinci

: Sekretaris Daerah Kota Medan

: Sekretaris Daerah Kota Medan Informan : Sekretaris Daerah Kota Medan 1. Database peserta Jamkesmas 2011 masih mengacu pada data makro BPS Tahun 2008, dan ditetapkan by name by address oleh Bupati/Walikota. Dengan demikian masih banyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah

I. PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang berorientasi pada upaya mempercepat terwujudnya kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan penyebab kematian ketiga (10%) di dunia setelah penyakit jantung koroner (13%) dan kanker (12%) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional, pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus diselengarakan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO 1948), menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO 1948), menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak-hak dasar manusia yang harus dipenuhi, baik yang memiliki status sosial tinggi maupun yang status sosialnya rendah. Konstitusi Organisasi Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengguna jasa pelayanan kesehatan di puskesmas menuntut pelayanan yang berkualitas, tidak hanya menyangkut kesembuhan dari penyakit secara fisik akan tetapi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAYANAN BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS LARANGAN

BAB IV ANALISIS PELAYANAN BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS LARANGAN BAB IV ANALISIS PELAYANAN BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS LARANGAN A. Sistem Pelayanan BPJS Kesehatan Di Puskesmas Larangan Kabupaten Brebes 1. Bentuk-bentuk Pelayanan Pada dasarnya ada beberapa macam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya tenaga medis dan tehnologi kesehatan yang diciptakan.

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado GAMBARAN TENTANG KEPUASAN PASIEN TERHADAP JASA KUALITAS PELAYANAN DOKTER POLIKLINIK PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III MANADO Hartoyo Gilda*,Adisty A.Rumayar*,Sulaemana Engkeng* *Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data 1. Uji Kualitas Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi mengakibatkan arus kompetensi terjadi di segala bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak untuk hidup sehat dan sejahtera merupakan bagian dari hak asasi manusia yang diakui oleh segenap bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Pengakuan itu tercantum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum yang dibentuk untuk menyelengarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengorbankan harta yang dimiliki hanya untuk mendapatkan kesehatan, sehingga. memunculkan ungkapan bahwa sehat itu mahal.

BAB I PENDAHULUAN. mengorbankan harta yang dimiliki hanya untuk mendapatkan kesehatan, sehingga. memunculkan ungkapan bahwa sehat itu mahal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu untuk menunjang kelangsungan hidup individu itu sendiri, tidak banyak orang yang mengorbankan harta

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, Bab VI pasal 46 dan 47 bahwa untuk

1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, Bab VI pasal 46 dan 47 bahwa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, Bab VI pasal 46 dan 47 bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya

I. PENDAHULUAN. mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki manusia untuk mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu. pembangunan mutu sumberdayamanusia(sdm) di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu. pembangunan mutu sumberdayamanusia(sdm) di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan kesejahteraan, pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu pembangunan mutu sumberdayamanusia(sdm)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan proses yang selalu dilakukan dalam kehidupan setiap manusia, tidak terkecuali perawat. Dalam perkembangan dunia kesehatan komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Realibilitas Pada penelitian kali ini dilakukan uji validasi dengan dilanjutkan uji realibilitas pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi pada saat ini, kesehatan merupakan suatu unsur yang paling penting di dalam kehidupan manusia. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,

Lebih terperinci

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara berkewajiban melayani setiap warga negara untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik diperlukan suatu norma hukum yang memberi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha 87 LAMPIRAN 1 88 LAMPIRAN 2 Bandung, Juli 2009 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat untuk tetap bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari. Berbagai macam sarana pelayanan kesehatan telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut baik kesehatan fisik maupun mental.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebawah masih dikatakan kurang, hal ini dapat dilihat dengan masih sulitnya

BAB I PENDAHULUAN. kebawah masih dikatakan kurang, hal ini dapat dilihat dengan masih sulitnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai sarana bagi masyarakat oleh karena itu setiap orang, dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan, keterisolasian, keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, keterbatasan,

BAB I PENDAHULUAN. keamanan, keterisolasian, keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, keterbatasan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurang lebih 40 tahun (sampai dengan reformasi) rakyat Papua terus menderita dalam berbagai hal, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di Indonesia Rumah Sakit adalah sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di Indonesia Rumah Sakit adalah sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di Indonesia Rumah Sakit adalah sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat berupa pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, rehabilitasi medis dan pelayanan perawatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit merupakan hal yang tidak pernah diinginkan seseorang. Pengeluaran tidak terduga terkait dengan seseorang yang terkena penyakit, ataupun mengalami suatu kejadian

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014 berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

Kuesioner penelitian HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. di RSIA BUDI KEMULIAAN

Kuesioner penelitian HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN. di RSIA BUDI KEMULIAAN Lampiran 1 Kuesioner penelitian HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG PROSEDUR PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN di RSIA BUDI KEMULIAAN Bersama ini saya selaku mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-undang No.40 Tahun 2004 pasal 19 ayat1. 1

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-undang No.40 Tahun 2004 pasal 19 ayat1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal tahun 2014 di Indonesia menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi seluruh rakyatnya yakni Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) yang menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

Evaluasi Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Puskesmas Klender III. Nama : Anggun Dita M NPM :

Evaluasi Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Puskesmas Klender III. Nama : Anggun Dita M NPM : Evaluasi Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Puskesmas Klender III Nama : Anggun Dita M NPM : 11213032 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,MM LATAR BELAKANG Masalah kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Menurut Depkes RI (2008) dalam Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan. kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Timbal baliknya setiap

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan. kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Timbal baliknya setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara tentang kesejahteraan sosial sudah pasti berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik, pelayanan medis dan pelayanan perawatan terus menerus untuk diagnose dan pengobatan oleh para staf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kunci sukses agar dapat bersaing di era globalisasi adalah kemampuan untuk memenuhi atau melampaui standar-standar yang berlaku. Dalam pandangan tradisional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. medis dokter dan tenaga medis lainnya. cara sendiri misalnya dengan membeli obat di toko-toko ataupun apotik

BAB I PENDAHULUAN. medis dokter dan tenaga medis lainnya. cara sendiri misalnya dengan membeli obat di toko-toko ataupun apotik i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan suatu aspek penting di dalam kehidupan yang dapat merefleksikan tinggi rendahnya standar hidup seseorang. Kesehatan sangat penting bagi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

II. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan

II. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan I. PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sudah tentu disusun berdasarkan kondisi Indonesia sekarang, cita-cita buat apa negara ini didirikan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62 BAB V PEMBAHASAN A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan Berdasarkan hasil penelitian, pada tabel 3 diketahui lebih banyak responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62 responden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini kasus malpraktek semakin marak. Penelitian di beberapa rumah sakit besar di Jakarta mendapatkan prosedur operasional baku yang diabaikan atau dilewati.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih merata. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih merata. Kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pelayanan kesehatan masyarakat di indonesia telah berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih merata. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang Mengingat : : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan salah satu subsistem pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu kebijakan pemerintah bidang kesehatan yang terintegrasi dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan hak bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin (pasal 28H UUD 1945). Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat. Peranan pemerintah memang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan merupakan salah satu bagian yang penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja layanan kesehatan yang diterima setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkan.

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAJUAN PERMINTAAN DAN PEMANFAATAN BIAYA YANG BERSUMBER DARI DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang - Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa Negara wajib melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

IMPLEMENTASI PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) IMPLEMENTASI PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) (Studi pada : Puskesmas Kentara Kec.Laeparira Kab.Dairi Sumatera Utara) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci