BAB IV ANALISIS. Gambar 4.1: Skema analisa fungsi pada Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang (Sumber: hasil analisis 2014)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI HASIL RANCANGAN. Banyak Kota batu, merupakan perancangan kawasan wisata yang memiliki dua

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

STUDIO PERANCANGAN TUGAS AKHIR. 4.1 Analisis Kegiatan Dalam Ruang Pamer. MAIN ENTRANCE GEDUNG/HALL Kegiatan: membeli tiket mencari informasi.

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

PUSAT SINEMA SIDOARJO

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. permasalahan yang ada di site sehingga ditemukan alternatif tanggapan yang

BAB III ELABORASI TEMA

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Structure As Aesthetics of sport

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK

Museum dan Pusat Mitigasi Bencana Banjir di Jakarta BAB IV ANALISA

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN. tempat pendidikan pembuatan dan produksi film yang harus mempunyai studio

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

MUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan

BAB III PROGRAM PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga terbang layang merupakan olahraga yang banyak mengandung unsur

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

BAB IV ANALISIS. semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. bentuk site dan keadaan yang ada di sekitar tapak. Pada Pengembangan Kawasan Wisata

Tabel 4.2. Pelaku, Aktivitas, dan Fungsi Ruang pada Mall

BAB 6 HASIL RANCANGAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi Dengan adanya aktivitas yang ada dan membutuhkan berupa sarana prasarana bagi pengguna, sehingga dapat mewadahi seluruh aktivitas pada perancangan ini, pada pembahasan fungsi dapat dibagi menjadi tiga bagian diantaranya menurut kapasitas dan tingkat urgensinya. Diantaranya sebagai berikut: Gambar 4.1: Skema analisa fungsi pada Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang (Sumber: hasil analisis 2014) 4.2 Analisis Aktivitas Pembagian jenis-jenis aktivitas pada perancangan Pengembangan wisata dan Olahraga Paralayang ini dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, diantaranya: 104

4.2.1 Aktivitas pengunjung Penunjung diantaranya adalah: Atlet Club, penggemar olahraga, pengunjung wisata dan masyarakat sekitar, selebihnya akan dijelaskan dibawah ini: Melakukan pemanasan, penyewaan tandem, menonton lepas landas paralayang dan hang glider, ngobrol, duduk, makan, dll Mengikuti event atau kegiatan perlombaan untuk para atlet club Melakukan kegiatan club. Jalan-jalan dan, melihat pemandangan (sunset dan sunrise), dan pemandangan panorama pada siang hari dan menjelang malam; Arena outbound dan flying fog. Gambar 4.2: Skema analisa aktivitas pengunjung pada Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang (Sumber: hasil analisis 2014) 4.2.2 Aktivitas Pengelola Ada beberapa aktivitas yang dilakuakan oleh penggunan pengelola, diantaranya: Melalukan perencanaan dan agenda, melakukan koordinasi, pengecekan gedung, mengatur keuangan, dan perawatan gedung. Melayani pengunjung tetap dan tidak tetap. 105

Bertanggung jawab penuh atas setiap kegiatan. Gambar 4.3: Skema analisa aktivitas pengelola pada Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang (Sumber: hasil analisis 2014) 4.2.3 Aktivitas Pelaku Penunjang Memberikan pelayanan umum kepada pengunjung; Melakukan perawatan menyangkut bangunan dan komponen-komponen bangunan serta fasilitas yang ada di Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang; Menjual makanan/ minuman dan souvenir. Gambar 4.4: Skema analisa aktivitas penunjang pada Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang (Sumber: hasil analisis 2014) 106

Dari beberapa penjelasan aktivitas di atas, maka dapat diketahui aktivitas apa saja yang dilakukan di dalam Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang. Penjabaran dan pengelompokan dari aktivitas-aktivitas tersebut dibagi menjadi dua yaitu arena Landing dan Runway, diantaranya: Tabel 4.1 Analisis pengelompokan Aktivitas pada arena No Landing Pengguna Aktivitas Sifat Ruang 1. Atlet club Pemanasan Publik Arena pemanasan Paralayang Persiapan parasut Publik Arena lepas landas Terbang (lepas landas) Publik rena lepas landas Ganti baju Privat Ruang ganti Istirahat S. publik Kamar istirahat Diskusi S. publik Ruang diskusi Rapat s. publik 2. Atlet club Hang Pemanasan Publik Arena pemanasan Glider Persiapan pesawat Publik Arena lepas landas Terbang (lepas landas) Publik Arena lepas landas Ganti baju S. publik Ruang ganti Istirahat S. publik Kamar istirahat Diskusi S. publik Ruang diskusi Rapat S. publik 3. Penggemar Paralayang Duduk Publik Ruang duduk indoor & outdoor Tandem Publik Ruang sewa Pemanasan Publik Ruang pemanasan Mempersiapkan parasut Publik arena lepas landas Terbang (lepas landas) Ganti baju Privat Arena runway Ruang ganti 107

4. Penggemar hang glider Duduk Publik Ruang duduk indoor & outdoor Tandem Publik Ruang sewa Pemanasan Publik Ruang pemanasan Mempersiapkan pesawat Publik Arena lepas landas Terbang (lepas landas) Ganti baju Publik Arena runway Ruang ganti 5. Pengunjung wisata Duduk melihat pemandangan & Publik Ruang duduk indoor & outdoor penerbangan atlet Jalan-jalan Publik Selasar indoor (koridor) & outdoor Oubound Publik Arena outbound 6. Pelatih Paralayang Melatih atlet Paralayang s.publik Ruang pelatih indoor & outdoor 7. Pelatih hang glider Melatih atlet Paralayang s.publik Ruang pelatih indoor & outdoor 8. Masyarakat sekitar Duduk melihat pemandangan Publik Ruang duduk outdoor & indoor (koridor) Jalan-jalan Publik 9. Kepala pimpinan pengelola Mengontrol jalannya administrasi s. publik Ruang kepala Ruang rapat Menerima dan s. publik memeriksa laporan harian pada tiap bagian Mengadakan meeting s. publik rutin 10. Staf administrasi Melakukan peresensi s. publik Ruang administrasi tiap hari Membuat laporan s. publik pembukuan Melakukan surat s. publik 108

menyurat Menangani perizinan s. publik 11. Event organizer Mengadakan event s. publik Ruang rapat 12. Staf operasional Melakukan presensi harian Membuat pembukuan Privat Publik Ruang operasional Ruang operasional Membuat suratmenyurat Publik Ruang operasional dan pengarsipan Membuat pembukuan keuangan privat Ruang operasional 14. Staf maintenance Melakukan presensi Privat Ruang staf harian Melakukan pengecekan Publik Area bangunan berkala terhadap bangunan Melakukan perbaikan Publik Area bangunan gedung Membuat laporan rutin Publik Ruang staf 15. Petugas keamanan Melakukan peresensi harian Menjaga keamanan Melayani pengunjung Privat Publik Publik Ruang keamanan Pos penjagaan Area bangunan 16. Petugas Loket Melakukan peresensi Privat Ruang loket harian Menjaga ketertiban s. publik Area pintu masuk masuk keluar Menjual tiket masuk publik Ruang loket 17. Petugas P3K Melakukan peresensi Privat Ruang kesehatan harian Menjaga keamanan Publik Area wisata Melakukan pertolongan pertama Publik Area wisata 109

18. Pegawai kantin Memasak makanan Privat Ruang retail Membuat minuman Privat Ruang retail Menjual produk Publik Ruang retail 19. Cleaning service Melakukan peresensi Privat Ruang OB harian Membersihkan area Publik Area bangunan Menjaga kebersiahan Publik Area bangunan area wisata 20. Petugas parkir Mengatur lalu lintas kendaraan keluar masuk Publik Area sirkulasi kendaraan Menjaga kendaraan Publik Area parkir Menata kendaraan Publik Area parkir 21. Tukang ojek Menunggu penggunan s. publik Pangkalan ojek Memarkir kendaraan s. publik Pangkalan ojek 22. Seluruhnya BAB, BAK Privat Toilet (Sumber: Hasil analisis, 2014) Pengelompokan aktivitas berdasarkan kedekatan ruang antara Arena landing dan Runway, sehingga pada pengguna dapat ditentukan aktivitas yang dibutuhkan pada pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang. Tabel 4.2 Analisis pengelompokan Aktivitas pada arena Runway No Pengguna Aktivitas Sifat Ruang 1. Atlet club Mendarat (runway) Publik Runway Arena paralayang Membereskan parasut Semi publik 2. Atlet club Hang Mendarat (runway) Publik Runway Arena glider Membereskan pesawat s.publik 3. Pengelola Mengontrol jalannya Privat Ruang kepala administrasi 4. Petugas keamanan Mengamankan dan Publik Ruang keamanan 110

menertibkan 5. menunggu (gazebo) Duduk dan menonton Publik Ruang tunggu (gazebo) 6. Petugas parkir Menertibkan dan Publik Area parkir mengatur lalu lintas 7. Seluruhnya BAB, BAK Privat Toilet 8. Tukang ojek Memarkir kendaraan Publik Pangkalan ojek Menunggu Publik (Sumber: Hasil analisis, 2014) 4.3 Analisis pengguna Dalam analisis ini pengguna dibedakan menurut rentang waktu dalam menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam bangunan. Pembagian tersebut antara lain sebagai berikut: 4.3.1 Pengguna Tetap Pengguna tetap dianalisis berdasarkan tingkat aktivitasnya di dalam bangunan. Pengguna tetap diantaranya merupakan bagian dari kepengelolaan bangunan, akan dijelaskan dibawah ini: Tabel 4.3. Analisis penggunan tetap No. Jenis Keterangan pengguna Keterangan waktu 1. Pengelola Pimpinan Tetap Kepala umum Administrasi Tetap Keuangan pembukuan Staf Tetap informasi komunikasi teknis 2. Atlet club Pelatih Tetap 111

Atlet Tetap 3. Pelaku penunjang Keamanan dan ketertiban Tetap Kesehatan Tetap Penjualan (kantin) Tetap (Sumber: hasil analisis, 2014) 4.3.2 Pengguna Temporer Pengguna temporer adalah pengguna yang melakukan aktivitas didalam bangunan atau di luar bangunan secara temporer. Pengguna ini sebagian besar merupakan atlet atau penggemar wisata dan olahraga paralayang. Analisis pengguna temporer dari pengembangan wisata dan olahraga paralayang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4. Analisis penggunan sementara No. Jenis Keterangan pengguna Keterangan waktu 1. Tandem (club) Penggemar olahraga Sementara Paralayang Paralayang 2. Tandem (club) Hang Penggemar olahraga terbang Sementara glider dan sejenisnya (terbang layang) layang 3. Atlet kompetisi Pelatih Sementara Atlet Sementara 4. Pengunjung Pengunjung wisata sementara (Sumber: hasil analisis, 2014) 4.4 Analisis Ruang Berdasarkan analisis fungsi, pengguna dan aktivitas maka dapat diidentifikasikan secara umum ruang-ruang yang dibutuhkan untuk Pengembangan wisata dan olahraga Paralayang. Fasilitas fasilitas ruang yang ada di Pengembangan wisata dan olahraga Paralayang ini di antaranya adalah: 112

Ruang Primer a. Area olahraga oudoor Dibutuhkan untuk kedua cabang olahraga yaitu; Paralayang dan Hang glider, pada hal ini pembagian arena outdoor diantaranya; Arena Lepas landas olahraga Paralayang Arena Lepas landas olahraga Hang glider b. Arena duduk dan jalan-jalan c. selasar Ruang sekunder a. Arena olahraga outdoor untuk olahraga Hang glider dan sejenisnya. b. Ruang pengelola Ruang pimpinan Ruang staf Ruang administrasi; Ruang maintenance Ruang informasi dan komunikasi c. Arena olahraga Indoor Arena olahraga indoor ini disediakan untuk arena olahraga pemanasan terkait dengan olahraga Paralayang dan Hang glider sejenisnya, dan arena olahraga indoor diperlukan sebagai arena simulasi dan latihan secara intensif bagi para pemula yang akan melakukan penerbangan, diantaranya meliputi; Ruang binaraga (fitness) 113

Hall terbuka d. Ruang atlet club e. Ruang istirahat f. Ruang sewa tandem g. Ruang penitipan h. Ruang workshop dan pertemuan i. Ruang ganti loker j. Ruang koridor k. Ruang informasi l. Ruang serbaguna m. Musholla Ruang Penunjang a. Pos keamanan b. Klinik c. Kantin / kafetaria d. Retail / toko peralatan e. Gudang f. perpustakaan g. Ruang ME h. Toilet i. Parkir 114

4.4.1 Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisis fungsi, pelaku dan aktivitas maka dapat diidentifikasikan secara umum ruang-ruang yang dibutuhkan untuk Pengembangan Wisata dan olahraga Paralayang. Kebutuhan tersebut antara lain: Tabel 4.5 Kebutuhan ruang pada arena Lepas landas (Ianding) No. pelaku Jenis pelaku Kegiatan Kebutuhan ruang 1. Pengunjung Atlet Paralayang Pemanasan Ruang pemanasan indoor Ruang pemanasan outdoor Istirahat Ruang penginapan Ganti baju Ruang ganti Menyimpan barang R. penyimpanan Menerbangkan Arena Lepas landas Paralayang Atlet Hang glider Pemanasan Ruang pemanasan indoor Ruang pemanasan outdoor Istirahat Ruang penginapan Ganti baju Ruang ganti Menyimpan barang R. penyimpanan Menerbangkan Arena lepas landas pesawat Penggemar Duduk Ruang pemanasan indoor Paralayang Tandem Ruang pemanasan outdoor Pemanasan Ruang ganti Mempersiapkan R. penyimpanan parasut Terbang (lepas Arena lepas landas landas) Penggemar Hang glider Duduk Ruang pemanasan indoor 115

Tandem Ruang pemanasan outdoor Pemanasan Ruang ganti Mempersiapkan R. penyimpanan parasut Terbang (lepas Arena lepas landas landas) Pelatih Mengarahkan Ruang pelatih Pengunjung wisata Duduk dan membaca Ruang duduk indoor (koridor) Duduk Ruang duduk outdoor 2. Pengelola Kepala Menerima dan Ruang kepala pimpinan pengelola memeriksa laporan harian pada tiap bagian Mengadakan Ruang rapat meeting rutin Staf Melakukan Ruang administrasi administrasi peresensi tiap hari Membuat laporan Ruang administrasi pembukuan Melakukan surat Ruang arsip menyurat Menangani Ruang administrasi perizinan Event organizer Mengadakan event Ruang rapat rutinan dll. Staf operasional Melakukan presensi Ruang operator harian Membuat Ruang pembukuan pembukuan Membuat suratmenyurat dan pengarsipan Membuat Ruang bendahara 116

Staf maintenance 3. Pengguna Petugas penunjang keamanan Petugas Loket Petugas P3K Pegawai kantin Cleaning service Petugas parkir Tukang ojek Sumber: hasil analisis, 2014 pembukuan keuangan Melakukan presensi Ruang maintenance harian Melakukan Seluruh bagian bangunan pengecekan berkala terhadap bangunan Melakukan perbaikan Gedung Membuat laporan Ruang kerja rutin Mengamankan dan Seluruh bagian menertibkan Menjaga dan Ruang loket menertibkan pintu masuk Pertolongan pertama klinik memantau Membuat makan Retail dan minum menjual kafetaria Merawat dan Ruang OB menjaga kebersihan Menertibkan dan Area Parkir mengatur lalu lintas Memarkir kendaraan Pangkalan ojek 117

Tabel 4.6 Kebutuhan ruang pada arena landasan (Runway) No. pelaku Jenis pelaku Kegiatan Kebutuhan ruang Pengunjung Atlet olahraga Mendarat (runway) Runway arena Paralayang Atlet olahraga Mendarat (runway) Runway arena Hang glider Penggemar Mendarat (runway) Runway arena olahraga paralayang (tandem) Penggemar Mendarat (runway) Runway arena olahraga Hang Glider (tandem) Pelatih olahraga Mengkomando Runway arena Paralayang Pelatih olahraga Mengkomando Runway arena Hang glider Pengunjung (wisata) Duduk menonton Berdiri dan berjalan Ruang duduk (gazebo) Selasar Pengelola Staf pengelola Mengecek dan Ruang staf mengontrol semua bagian Staf operasional Operator Ruang operator Staf informasi Menginformasikan Ruang informasi dan mendokumentasikan penunjang Petugas Keamanan Mengamankan dan mengkondisikan seluruh bagian Ruang keamanan Seluruh bagian Petugas kebersihan Menyimpan peralatan Menjaga dan membersihkan Ruang OB Seluruh bagian 118

seluruh bagian Petugas parkir Mengatur lalu lintas Arena parkir kendaraan Petugas kesehatan Memantau dan Klinik pertolongan pertama Petugas ojek Memarkiran Pangkalan ojek kendaraan menunggu Seluruh bagian BAB, BAK toilet (Sumber : hasil analisis, 2014) 4.4.2 Besaran Ruang Besaran ruang diketahui setelah aktivitas pengguna sudah dikelompokkan berdasarkan kebutuhan ruang yang dibutuhkan pada Penembangan Wisata dan Olahraga Paralayang, berikut merupakan pembagian ruang yang telah ditentukan berdasarkan aktivitas pengguna, diantaranya akan dijelaskan pada tabel: Tabel 4.7 Analisis kebutuhan ruang pada arena Landing Kelompok kegiatan Kebutuhan ruang Standart Pendekatan Luasan Sumber Ruang Koridor 0,65 m2 0,65 m2 x 500 390 m2 NAD serbaguna /orang Ruang terbuka 0,65 m2 0,65 m2 x 500 325 m2 NAD Ruang /orang Pemanasan 0,65 m2 0,65 m2 x 500 325 m2 NAD /orang Toilet 2,52 m2 2,52 m2 x 20 120 m2 NAD /unit unit 1.160 m2 Sirkulasi 30% 348 m2 1.508 m2 119

Arena oudoor Arena lepas landas 3,14 x 15 x 15 706 m2 PLGI olahraga paralayang r= 15 Arena lepas landas Hang glider Pemanasan Sirkulasi 30 % R. Pimpinan Lobby & ruang tunggu Ruang tamu Ruang kerja Ruang sekretaris Ruang rapat Toilet Sirkulasi 20 % P= 40 L= 10 40 x 10 400 m2 PLGI 0,65 m2 0,65 m2 x 500 325 m2 NAD /orang 1.431 m2 429 m2 1.860 m2 0,65 m2 0,65 m2 x 50 32,5 m2 A /orang 0,65 m2 0,65 m2 x 5 3,5 m2 A /orang 0,65 m2 /orang 3m x 3m 9 m2 A 0,65 m2 3m x 3m 9 m2 A /orang 0,65 m2 5m x 4m 20 m2 A /orang 2,52 m2 2,52 m2 x 4 10 m2 A /unit unit 84 m2 16 m2 100 m2 R. Pengelola R. Informasi 0,65 m2 0,65 x 15m 9,75 m2 NAD /orang R. Arsip & 3m x 3m 9 m2 A dokumentasi R. Humas 3m x 3m 9 m2 A R. event 3m x 4m 12 m2 A organizer 0,65 m2 /orang 0,65 x 15m 9,75 m2 A 120

49,5 m2 Sirkulasi 20 % 9,9 m2 59,4 m2 R. Atlet Kamar Istirahat 3m x 2,5m 7,5 m2 A R. tamu 4m x 5m 20 m2 A R. santai 0,65 m2 0,65 x 5 3,25 m2 A /orang Toilet 30,7 m2 NAD 61,5 m2 Sirkulasi 20 % 12,2 m2 73,7 m2 R. Klub Lobby 6 m x 6 m 36 m2 A R. Koordinasi 5 m x 10 m 50 m2 A R. Peralatan 3 m x 3 m 9 m2 A olahraga R.dokumentasi 3 m x 3 m 9 m2 A Galeri 0,65 m2 0,65 x 100 65 m2 NAD /orang 169 m2 Sirkulasi 30 % 50 m2 219 m2 R. Pengunjung R. Koridor 0,65 m2 0,65 x 500 390 m2 NAD /orang R. sewa 0,65 m2 0,65 X 15 PLGI (tandem) /orang R. Duduk 3m x 3m 9 m2 A oudoor R. Duduk 3m x 2m 6 m2 A Indoor R. Penitipan 3m x 5m 15 m2 A 30 m2 Sirkualsi 30% 9 m2 39 m2 Masjid R. wudlu Pria 0,9 m2 / 10 x 0,9 m2 9 m2 A 121

orang R. wudlu 0,9 m2 / 10 x 0,9 m2 9 m2 A Wanita orang R. Sholat 20 m x 20 m 400 m2 A R. Penitipan 2 m x 3 m 6 m2 A Gudang 3 m x 3 m 9 m2 A 442 m2 Sirkulasi 20% 88,4 m2 530,4m2 Perpustakaan R. Koleksi 5 m x 3 m 15 m2 A R. baca 3 m x 3 m 9 m2 A Sirkulasi 20% 24 m2 4,8 m2 total 28,8 m2 Servis R, 2 m x 2 m 4 m2 A penyimpanan Gudang 2 m x 2 m 4 m2 A R. OB 3 m x 4 m 12 m2 A Dapur 3 m x 5 m 15 m2 A Pos keamanan 3 m x 3 m 9 m2 A R. Jenset 6 m x 6 m 36 m2 A R. Pompa 6 m x 6 m 36 m2 A R. Trafo 6 m x 6 m 36 m2 A R. Tandon air 5 m x 5 m 15 m2 A 167 m2 Sirkulasi 20% 33,4 m2 200,4m2 Klinik Lobby 0,65 m2 5 x 0,65 m2 3,25 m2 NAD /org R. Pemeriksaan 4m x 5m 20 m2 A R. 3m x 3 m 9 m2 A penyimpanan WC/KM 2m x 2m 4 m2 A 122

R. Cuci 1,5m x 2m 3 m2 A 36 m2 Sirkulasi 30% 10,8 m2 46,8 m2 Kantin/kafetaria R. Masak 3m x 2m 6 m2 A R. Makan 3m x 5m 15 m2 A indoor R. Makan 3m x 3m 9 m2 A outdoor Toilet 6m x 3m 18 m2 A Loading dock 3m x 4m 12 m2 A Gudang 5m x 3m 15 m2 A 75 m2 Sirkulasi 30 % 22,5 m2 97,5 m2 Parkir Parkir pengunjung 1 mobil =12,5 m2 1 spd motor =2 m2 Asumsi jumlah pengunjung = 1000 orang dengan asumsi 40% pejalan kaki, sisanya berkendaraan. Asumsi pengunjung 60% masyarakat umum = 60% x 600 =360 orang Kunjungan datang berkelompok 60 % 216 + 600 +1000 = 1.816 m2 NAD 123

bersepeda motor = (60% x 360) : 2 = 108 motor x 2 m2 =216 m2 40% memakai Mobil = (40% x 360) : 3 = 48 mobil x 12,5 m2 = 600 m2 40% professional = 40% x 600 = 240 0rang Alat transportasi mobil = 240 : 3 = 80 = 80 x 12,5 m2 = 1000 m2 Parkir 187,5 + NAD pengelola pegawai 90 + 60 + 100 orang 60 = Diasumsikan 397,5m2 Direktur, General Manager, 6 Manager dan 7 Supervisor 124

Pangkalan ojek Sirkulasi 50 % (Sumber : hasil analisis, 2014) 1 spd motor =2 m2 memakai mobil = 15 x 12,5 = 187,5 m2 60% dari (100-15) memakai sepeda motor = 60% x 75 = 45 = 45 motor x 2 m2 = 90 m2 4 buah mobil box/pick up (loading dock) = 4 x 15 m2 = 60 m2 4 buah mobil box/pick up (parkir servis) = 4 x 15 m2 = 60 m2 20 x 2 m2 40 m2 NAD 2.244,5m2 1.122 m2 3.366 m2 125

Tabel 4.8 Analisis kebutuhan ruang pada arena landasan (runway) Kelompok kegiatan Kebutuhan ruang Standart Pendekatan Luasan Sumber Arena oudoor Arena Runway r= 20 m 3,14 x 20 x 20 1256 m2 PLGI paralayang Arena Runway P= 40 40 x 10 400 m2 PLGI Hnag glider L= 10 1656 m2 Sirkulasi 100 % 1656 m2 3312 m2 Ruang Atlet Ruang ganti 0,65 m2 0,65 x 10 6,5 m2 NAD /org Toilet 6m x 3m 18 m2 A 24,5 m2 Sirkulasi 30% 7,35 m2 31,8 m2 Ruang Ruang operator 4m x 4m 16 m2 A pengelola Ruang informasi 4m x 4m 16 m2 A 32 m2 Sirkulasi 30% 9,6 m2 41,6 m2 Servis Ruang OB 3m x 4m 12 m2 A Gudang 2m x 3m 6 m2 A R. trafo 4m x 4m 16 m2 A R. jenset 4m x 4m 16 m2 A 50 m2 Sirkulasi 30 % 15 m2 65 m2 Parkir pengunjung 1 mobil Asumsi jumlah 216 + NAD =12,5 m2 pengunjung = 600 1 spd motor =2 m2 1000 orang dengan asumsi 40% +1000 = 1.816 m2 126

pejalan kaki, sisanya berkendaraan. Asumsi pengunjung 60% masyarakat umum = 60% x 600 =360 orang Kunjungan datang berkelompok 60 % bersepeda motor = (60% x 360) : 2 = 108 motor x 2 m2 =216 m2 40% memakai Mobil = (40% x 360) : 3 = 48 mobil x 12,5 m2 = 600 m2 40% professional = 40% x 600 = 240 0rang Alat transportasi mobil = 240 : 3 = 80 127

= 80 x 12,5 m2 = 1000 m2 Parkir pengelola pegawai 100 orang Diasumsikan Direktur, General Manager, 6 Manager dan 7 Supervisor memakai mobil = 15 x 12,5 = 187,5 m2 60% dari (100-15) memakai sepeda motor = 60% x 75 = 45 = 45 motor x 2 m2 = 90 m2 4 buah mobil box/pick up (loading dock) = 4 x 15 m2 = 60 m2 4 buah mobil box/pick up (parkir servis) = 4 x 15 m2 = 60 m2 187,5 + 90 + 60 + 60 = 397,5m2 2.200 m2 Sirkulasi 100 % 2.200 NAD 128

m2 4.400m2 Toilet Toilet pria 2,52 m2 2,52 m2 x 4 unit 10,8 m2 NAD /unit Toilet wanita 2,52 m2 2,52 m2 x 4 unit 10,8 m2 NAD /unit Gudang 3 m x 3 m 9 m2 A 30,6 m2 Sirkulasi 20 % 6,12 m2 36,7 m2 Ruang duduk Gazebo 9 m2/unit 9 m x 10 unit 90 m2 A 90 m2 Sirkulasi 10 % 9 m2 99 m2 Selasar Selasar 2.5 m x 100 m 250 m2 A R. duduk luar 2 m2/unit 2 m x 30 unit 60 m2 NAD 310 m2 Sirkulasi 100 % 310 m2 620 m2 Keamanan R. Keamanan 3 m x 3 m 9 m2 A 9 m2 Sirkulasi 20 % 1,8 m2 10,8 m2 Klinik R. resepsionis 3 m x 3 m 15 m2 A R. periksa 3 m x 6 m 18 m2 A R. penyimpanan 1,5 m x 1,5 m 3 m2 A Gudang 1,5 m x 1,5 m 3 m2 A WC/KM 2,52 m2 2,52 x 2 unit 5,04 m2 NAD /unit 44,04 m2 Sirkulasi 20 % 8,8 m2 52,9 m2 (Sumber : hasil analisis, 2014) 129

4.4.3 Persyaratan Ruang Analisis persyaratan ruang ini mengacu pada beberapa tinjauan teori dan literatur serta studi banding yang telah dilakukan. Analisis dilakukan untuk mendapatkan kenyamanan pemakai ruang yang sesuai dengan tuntutan aktifitas yang telah diwadahinya. Setelah dilakukan analisis kebutuhan ruang di atas, maka diperlukan penganalisaan lebih lanjut terhadap persyaratan ruang yang bersangkutan. Hal-hal yang dianalisa mengenai persyaratan ruang yaitu perlu atau tidaknya pencahayaan alami dan buatan, penghawaan alami dan buatan view yang mendukung, akustik ruang serta aksessibilitas. Persyaratan-persyaratan ruang tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Persyaratan ruang Ruang Sifat ruang R. oudoor (lading) paralayang R.outdoor (landing) hang glider Ruang Atlet Ruang pelatih Ruang penginapan atlet Ruang persewaan R. pemanasan & simulasi (hall) Ruang ganti Ruang penitipan Ruang workshop pertemuan Ruang pemanasan outdoor Koridor Primer Sekunder Terbuka Terbuka Tertutup Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka Tertutup Terbuka Tetutup Terbuka S.terbuka 130

Ruang pengelola Ruang informasi Ruang kafetaria Perpustakaan Gudang Klinik Pos keamanan & ketertiban Ruang M.E Toilet umum Parkir Arena Runway paralayang Arena Runway Hang glider Ruang tunggu (penonton) Parkir Ruang pengelola Toilet (Sumber : hasil analisis, 2014) Keterangan: Penunjang Primer Penunjang Tetutup Terbuka S.terbuka Terbuka Tertutup S.tertutup Terbuka Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Tertutup Tertutup Tidak perlu Perlu Sangat perlu 4.4.4 Hubungan antar Ruang Pola hubungan ruang berfungsi untuk menunjukkan kedakatan hubungan tiap-tiap ruang yang ada pada suatu kelompok kegiatan. hubungan ruang terbagi menjadi tiga sifat hubungan ruang, yaitu hubungan langsung, tidak langsung dan tidak berhubungan. Kriteria penentuan sifat hubungan ruang dipengaruhi oleh karakter pengelompokan kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan satu dan lainnya. Hubungan ruang juga memungkinkan memiliki fleksibilitas kegiatan didalamnya. 131

4.5 Analis Tapak 4.5.1 Ide Dasar Tema Poetry and Literature Diperlukan untuk memberikan dasar dari Analisis tapak, sehingga dalam setiap analisis yang dimunculkan akan dapat menerapkan prinsip-prinsip Tema Poetry and Literature. Dalam hal ini Ide dasar Tema akan selalu membawakan Prinsip-prinsip kedalam Tiap analisis tapak, Konsep dan sampai dengan Perancangan. Gambar bagan dari Ide dasar Tema Poetry and Literature dapat dilihat pada lampiran: (4.5.1 Konsep dasar Tema Poetry and Literature). 4.5.2 Analisis Batas, Bentuk dan Kontur Tapak Penekanan prinsis perancangan pada kontur terjal pada analisis tapak sangat diperlukan, oleh karena fungsi dan guna bangunan sebagai area Olahraga dan Wisata. Penerapan prinsip-prinsip tema Poetry and Litrature juga harus terluhat pada bagian sub Bab. Gambar bagan Analisis Batas, Bentuk dan Kontur Tapak dapat dilihat pada lampiran: (4.5.2 Analisis tapak: Analisis Batas, Bentuk dan Kontur). 4.5.3 Analisis Sistem Sirkulasi Tapak dan Parkir Pada bagian sub Bab akan menjelaskan bagaimana fungsi sirkulasi pada tapak yang sesuai dengan kondisi tapak di Gunung Banyak. Yaitu dengan menggukan sistem terasiring atau pemakaian sirkulasi diagonal secara optimal dan efisien, selain dari pada itu juga dapat menerapkan Prinsip dari Tema Poetry and Literature. Gambar bagan Analisis Sistem Sirkulasi dan Parkir dapat dilihat pada lampiran: (4.5.3 Analisis tapak: Analisis Sistem sirkulasi dan Parkir). 132

4.5.4 Analisis Sistem Bukaan Pada Bangunan Bukaan pada bangunan merupakan hal penting pada perancangan Objek, mengingat bahwa lokasi terletak pada ketinggian 1300 m dpl (diatas permukaan air laut). Penggunaan bukaan yang sesuai dengan kondisi angin, cuaca dan udara yang berbeda dengan kondisi dataran lainnya, akan memunculkan juga perbedaan bentuk dan guna dari bentuk bukaan yang digunakan. Gambar bagan Analisis Sistem Bukaan Pada Bangunan dapat dilihat pada lampiran: (4.5.4 Analisis tapak: Analisis Sistem Bukaan pada Bangunan). 4.5.5 Analisis Taman dan Area Terbuka Fungsi guna Perancangan sebagai Area Wisata dan Olahraga memerlukan ruang terbuka yang optimal, pemanfaan area yang memiliki spot pemandangan yang sesuai dan fungsional, pemanfaatan lahan berkontur terjal sebagai area tribun pandang. Gambar bagan Analisis Taman dan Area Terbuka dapat dilihat pada lampiran: (4.5.5 Analisis tapak: Analisis Taman dan Area Terbuka). 4.5.6 Analisis Sistem Struktur Analisis Sistem struktur menggunakan struktur yang sesuai dengan kondisi tapak berkontur terjal. Hal ini perlu diperhatikan penggukaan pondasi, kolom, balok, dan pemakaian sistem atap. Sehingga dapat memunculkan sistem struktur yang ideal dan memiliki fungsi guna yang tepat. Gambar bagan Analisis Sistem Struktur dapat dilihat pada lampiran: (4.5.6 Analisis Sistem Struktur). 133

4.5.7 Analisis Sistem Utilitas Analisis Utilitas diperlukan untuk menentukan letak titik perletakan pembuangan air kotor (septic tank), alur sirkulasi air bersih dan air bekas. Pencarian sumber air bersih, dan sistem penyaluran air keseluruh tapak.selain dari pada itu, penentuan letak titik area resapan air hujan juga sangat diperlukan dalam perancangan. Mengingat bahwa lokasi tapak terletak pada Gunung. Gambar bagan Analisis Sistem Utilitas Tapak dapat dilihat pada lampiran: (Analisis tapak: Analisis Sistem Utilitas). 134