BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

Komunikasi Antar Pribadi Pada Pasangan Romantis Pasca Perselingkuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. cinta, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan individu dewasa.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah studi kasus eksploratif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. (Papalia, 2009). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 pasal 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan disajikan tabel-tabel yang menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil survei yang dilakukan Hotline Pendidikan dan Yayasan Embun

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB V PENUTUP. yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam sejarah manusia, belum. ditemukan seorang manusia yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. rentang kehidupan seseorang. Individu pada masa dewasa awal telah melewati

BAB I PENDAHULUAN. individu saling mengenal, memahami, dan menghargai satu sama lain. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL DAN KOMITMEN PADA INDIVIDU YANG BERPACARAN BEDA AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana

BAB I PENDAHULUAN. tentang pernikahan menyatakan bahwa pernikahan adalah: berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. bijaksana. Seiring dengan bergulirnya waktu, kini bermilyar-milyar manusia

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perkembangan psikologis individu. Pengalaman-pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

KETERTARIKAN ANTAR PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting mempengaruhi kesehatan psikologis suatu individu. Ketika individu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

HUBUNGAN ANTAR PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya, terutama kebutuhan interpersonal dan emosional. Selain bertumbuh secara

BAB I PENDAHULUAN. seperti rasa kasih sayang, rasa aman, dihargai, diakui, dan sebagainya.memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang melaju sangat pesat dan persaingan global

BAB I PENDAHULUAN. dengan wanita yang bertujuan untuk membangun kehidupan rumah tangga

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman manusia yang paling umum. Menurut Sternberg (dalam Tambunan,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a mixed methods

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Urbanisasi merupakan salah satu gejala yang banyak menarik

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. seksual umumnya dibahas seolah-olah hanya merupakan karakteristik individu,

stand up comedy, perlu diketahui terlebih dahulu definisi stand up comedy. Secara definisonal oleh Greg Dean, stand up comedy adalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat. Salah satu kuci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang menuntut manusia untuk berpikir dan berperilaku selaras dengan

PROSES TERBENTUKNYA INTIMATE RELATIONSHIP DAN UPAYA MENGELOLA KONFLIK DALAM HUBUNGAN PACARAN

BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Pertama yaitu, Communication Privacy Management Gay dalam Menjaga Hubungan Antarpribadi dengan teman.

tersisih ", mengandung pengertian bahwa kaum gay pada akhirnya tetap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subjek berasal dari keluarga tidak harmonis, sejak kecil subjek berada dalam

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya diperoleh gambaran bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk menjalani aktifitas hidup yang

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Berikut kutipan wawancara yang dilakukan peneliti dengan seorang wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

1.1 Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki 2. Perempuan. 1.5 Asal : Kota : Provinsi : 1.7 Menurut anda bagaimana hasil studi anda? 3. Cukup. 4.

TAHAPAN HUBUNGAN MENUJU PERNIKAHAN (COMMITED ROMANTIC RELATIONSHIP) PADA ETNIS ARAB DI KAMPUNG ARAB AMPEL, SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Kepuasan dalam Hubungan Romantis

LAMPIRAN 1 VERBATIM. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu tahap penting dalam siklus kehidupan

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadikan individu lebih baik karena secara aktif

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan impian setiap manusia, sebab perkawinan dapat membuat hidup

VARIABEL DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

KETERBUKAAN PADA PASANGAN ARRANGED MARRIED MENGENAI DIMENSI PASSION DALAM COMMITTED ROMANTIC RELATIONSHIPS

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. melalui tahap intimacy vs isolation. Pada tahap ini, individu berusaha untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dan saran untuk penelitian sejenisnya. maka dapat ditariklah suatu kesimpulan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah masa dewasa muda. Pada masa ini ditandai dengan telah tiba saat bagi

ditawarkan, dimana saja, kapan saja, dan siapa saja tanpa memandang batasan bisa mengakses internet. Kemunculan internet juga membawa kita mengenal me

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. Jadi singkatnya Seks bisa disebut juga sebagai Jenis kelamin biologis.

Bab I Pendahuluan. Mahasiswa masuk pada tahapan perkembangan remaja akhir karena berada pada usia 17-

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern, teknologi semakin canggih dari

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun psikis. Menurut Paul dan White (dalam Santrock,

Modul ke: Karakter Sukses. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah CH ( Nama samaran Cahyo, 23 tahun, laki-laki) dan DK ( Nama samaran Dika, 25 tahun, laki-laki) merupakan pasangan gay yang berbeda etnis. Satu tahun tujuh bulan mereka telah bersama, mereka memiliki tujuan dan komitmen untuk dapat menjalin hubungan dan dapat hidup bersama. Tidak hanya itu mereka juga memiliki mimpi-mimpi yang harus dapat terwujud disaat mereka menjalin hubungan. Tidak jauh berbeda dengan pasangan YS ( Nama samara Yose, 27 tahun, laki-laki) dan AD ( Nama samara Adi, 27 tahun, laki-laki) pasangan yang sesama etnis ini juga menjalin hubungan yang dapat dikatakan serius walaupun usia hubungan mereka baru mencapai enam bulan, namun mereka memiliki harapan untuk terus dapat bersama-sama. DK dan CH awal bertemu melalui media sosial yaitu facebook. Tidak jauh berbeda dengan YS dan AD mereka memang merupakan teman dari kecil yang tidak cukup dekat, tetapi awal hubungan sebagai sepasang kekasih dipertemukan melalui facebook pula. Mereka berdua tidak mengira bahwa akan menjalin hubungan yang serius. Pada mulanya DK dan CH menjalin hubungan hanya untuk bersenang-senang saja. Seperti pasangan gay pada umumnya, mereka berkenalan, lalu melakukan hubungan badan, dan diantara mereka juga masih berhubungan dengan gay yang lainnya, jadi dapat dikatakan bahwa mereka tidak terikat dalam satu komitmen berpasangan. Setelah berjalan sekitar lima bulan mereka bersama, DK 1

2 mengetahui bahwa latar belakang keluarga CH yang menentang CH sebagai gay membuat DK merasa kasihan. CH selalu di anggap anak yang tidak baik dalam keluarga, tidak dapat memiliki karir dalam dunia kerja, tidak dapat sukses, serta tidak dapat memberikan cucu untuk kedua orang tuanya. Pada saat DK mengetahui, DK memiliki rasa empati terhadap CH, mulai dari saat itulah DK selalu memberikan perhatian yang lebih terhadap CH. DK berusaha keras untuk membantu CH agar dapat membuktikan walaupun CH seorang gay, tetapi dia dapat berhasil. Tidak berhenti sampai di sana, ketika DK mengetahui CH terkena HIV, DK tidak memilih untuk meninggalkan CH, justru mereka tetap bersama, tetap saling mendukung, dan memiliki komitmen untuk menjaga hubungan serta hidup bersama. Berbeda dengan pasangan YS dan AD, mereka menjalin hubungan pada awalnya sudah memiliki komitmen untuk bersama. Latar belakang keluarga YS dan AD pun menerima bahwa mereka seorang homoseksual membuat hubungan mereka menjadi lebih mudah untuk dijalani. Menjalin hubungan yang serius dan memiliki komitmen, bukanlah hal yang mudah untuk CH dan DK serta YS dan AD jalani. Mereka sering memiliki perbedaan pendapat, mereka sering pula bertengkar karena tidak memiliki solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Tidak hanya itu walaupun mereka sudah lama menjalin hubungan, mereka juga sering bertengkar karena kurangnya penyesuaian diri terhadap perilaku dari pasangannya. Mereka tidak terbiasa menjalin hubungan yang serius apa lagi dipengaruhi oleh perbedaan etnis, tingkat ekonomi, nilai agama, serta latar belakang keluarga mereka yang jauh berbeda. Hal-hal tersebut sangat berpengaruh terhadap penyelesaian konflik yang mereka hadapi.

3 Dari kasus di atas kita dapat melihat bahwa seorang gay yang menjalin hubungan serta memiliki komitmen dengan pasangannya bukanlah hal yang biasa. merupakan suatu hal yang unik, apalagi ketika hubungan tersebut juga dipengarui oleh tingkat ekonomi, perbedaan etnis, latar belakang keluarga, serta nilai-nilai yang di anut. Namun pada penelitian ini akan berfokus kepada perbedaan etnis. Seperti yang diketahui bahwa etnis sangat berpengaruh besar dalam menentukan perilaku seseorang. Etnis serta nilai-nilai agama yang sudah di anut oleh seseorang sejak kecil pasti sangat melekat dan akan menentukan bagaimana orang tersebut berperilaku. Perbedaan etnis dalam suatu hubungan bukan hal yang mudah apalagi untuk pasangan gay yang menjalin hubungan commited romantic relationship, karna sangat dibutuhkan penyesuaian antara kedua belah pihak agar hubungan tersebut terus berjalan romantis. Perbedaan latar belakang dan nilai-nilai dari satu etnis dengan etnis lainnya sangat dibutuhkan manajemen konflik yang tepat dan efektif bagi pasangan beda etnis guna meminimalisir konflik yang terjadi. Sebagaimana dikemukakan DeVito (1999:300) bahwa manajemen konflik diperlukan untuk mengembangkan dan memberikan serangkaian pendekatan, alternatif untuk membatasi dan menghindari kekerasan dengan mendorong perubahan perilaku yang positif bagi pihak-pihak yang terlibat. Sejalan dengan tujuan manajemen konflik tersebut, maka pasangan gay beda etnis hendaknya memandang bentuk committed romantic relationships sebagai suatu perjuangan yang diekspresikan atau dikomunikasikan antara sekurangkurangnya dua pihak yang saling berhubungan, yang memiliki tujuan yang berbeda-beda, imbalan yang juga berbeda-beda dan gangguan dari pihak lain dalam mencapai tujuan mereka.

4 Committed romantic relationship adalah sejenis hubungan yang dimiliki oleh dua orang yang tidak hanya melibatkan adanya perasaan dekat sebagai teman atau keluarga melainkan kedua orang tersebut memiliki passion, komitmen dan intimacy satu sama lain (Wood, 2004:294). Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam tahap ini pasangan gay sudah merasa nyaman satu sama lain, dimana keduabelah pihak saling mempercayai dan saling membagi hal yang lebih personal satu sama lain. Sebuah hubungan antar pribadi dapat terjadi antara teman, keluarga, maupun rekan sekerja, selain itu masih ada committed romantic relationships (DeVito, 1999:216). Dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada hubungan romantic relationships pada gay, dimana committed romantic relationships itu sendiri yang dibangun berdasarkan tiga dimensi, yaitu passion, commitment serta intimacy. Dimensi yang pertama adalah passion, dimana passion di sini tidak hanya dibatasi oleh perasaan seksual ataupun sensual, dalam dimensi ini pasangan gay saling memberikan dukungan terhadap pasangannya, mereka saling membangun serta memberikan dukungan agar dapat menjadi lebih baik. Dimensi yang kedua pembangun romantic relationships adalah commitment, commitmen is a choice based on investment we put into a relationships yang artinya adalah komitmen adalah sebuah pilihan yang harus kita masukan kedalam menjalin suatu hubungan. Dalam dimensi ini pasangan gay tidak hanya menjalin hubungan untuk bersenang-senang saja, namun mereka memiliki komitmen untuk setia terhadap pasangannya. Memiliki komitmen yang dibangun bersama untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Dimensi yang terakhir adalah intimacy, yang merupakan dasar dari passion dan commitment (Wood, 2004:296). Dalam dimensi ini pasangan gay telah

5 memiliki hubungan yang intim, mereka memiliki kedekatan emosional terhadap pasangannya. Berdasarkan salah satu dari prinsip konflik yang dipaparkan DeVito (1999:286-292), menjelaskan bahwa dalam penyelesaiaannya, konflik memiliki efek negatif dan positif. Apabila seseorang mampu untuk menyelesaikan sebuah konflik dengan baik, maka konflik tersebut akan memiliki efek yang positif. Sebaliknya, jika dalam proses penyelesaiannya seseorang mengalami kegagalan maka dapat dipastikan bahwa efek yang ditimbulkan adalah sebuah efek negatif. Dengan kata lain suatu konflik jika dapat diselesaikan dengan baik, dapat semakin mempererat sebuah hubungan. Namun sebaliknya, jika tidak segera diselesaikan konflik dapat berakibat buruk pada sebuah hubungan atau bahkan menjadi penghancur bagi hubungan tersebut. Menurut Cloud dan Townsend (dalam Sari, 2008) ada beberapa hal yang mempengaruhi konflik dalam suatu hubungan, antara lain yang pertama adalah kedewasaan, kedewasaan yang dimaksud adalah saling mencurahkan kasih sayang kepada pasangan, memiliki penghasilan sendiri, jujur, bertanggung jawab, percaya diri, mampu menyelesaikan permasalahan, serta dapat mengetahui potensi dirinya; empati, yaitu mampu melihat suatu permasalahan tidak hanya dari kaca mata diri sendiri tapi juga dari kaca mata pasangan, yang kedua adalah komitmen yaitu janji untuk melakukan sesuatu yang telah di sepakati bersama, kejujuran, yaitu berkata apa adanya yang harus disertai dengan kelapangan hati dalam mendengar dan menghadapi kenyataan. Maka dari itu penelitian ini menjadi berbeda dengan penelitian lain dan menjadi menarik di karena belum pernah ada penelitian mengenai

6 strategi manajemen konflik antar pribadi pasangan gay yang berbeda etnis dalam mempertahankan commited romantic relationship. Pasangan gay yang dikenal sebagai pasangan dimana dalam menjalin hubungan hanya untuk bersenang-senang saja, namun pada kenyataanya dapat ditemukan bahwa ada pasangan gay menjalin hubungan dengan memiliki komitmen seperti pasangan heteroseksual. Dalam penelitian ini akan mengulas secara mendalam bagaimana strategi manajemen konflik pasangan gay yang berbeda etnis. Dapat diketahui bahwa dengan perbedaan etnis, maka nilai-nilai, latarbelakang budaya, agama serta perilaku mereka juga akan berbeda, sehingga tidak mudah untuk mereka mempertahankan commited romantic relationship ketika mengalami konflik dalam hubungannya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara mendalam. Studi kasus merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari kedalaman penjelasan untuk kasus yang diteliti. Alasan lain peneliti menggunakan studi kasus mebagai metode penelitian ini dikarenakan menurut Yin (2009:1) metode studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why. Dalam penelitian ini adalah untuk menjawab bagaimana strategi manajemen konflik pasangan gay berbeda etnis dalam mempertahankan commited romantic relationship. Selain itu Menurut Mulyana (2001, p.201) studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. Penelitian studi kasus berupaya menelaah sebanyak

7 mungkin data mengenai subjek dan objek yang diteliti. Dalam hal ini, kasus yang diteliti adalah strategi manajemen konflik komunikasi antar pribadi pada pasangan gay berbeda etnis dalam interaksi antar pribadi guna mempertahankan committed romantic relationship. Dimana subjek penelitian ini adalah pasangan gay berbeda etnis dalam mempertahankan commited romantic relationship, dan objek penelitian ini adalah strategi manajamen konflik. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah yang hendak diajukan dalam penelitian ini adalah Bagaimana strategi manajemen konflik pada pasangan gay berbeda etnis dalam interaksi antar pribadi guna mempertahankan committed romantic relationship?. I.3 Tujuan Penelitian Sejalan dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : Mengetahui manajemen konflik pada pasangan gay berbeda etnis dalam interaksi antar pribadi guna mempertahankan committed romantic relationship. I.4 Batasan Penelitian Guna menghindari permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat memberikan bias penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini menganalisis komunikasi yang diterapkan atau dijalankan oleh pasangan gay, khususnya yang berbeda etnis, sehingga pasangan

8 tersebut dapat membaur dengan baik antara satu dengan lainnya serta pemaknaan pasangan tersebut dari komunikasi yang telah diterapkan. 2. Penelitian menganalisis strategi manajemen konflik pada pasangan yang disebabkan oleh berbeda etnis dalam interaksi antar pribadi berdasarkan manajemen konflik DeVito 3. Objek penelitian adalah strategi manajemen konflik dan Subjek penelitian adalah pasangan gay berbeda etnis dalam mempertahankan commited romantic relationship. 4. Penelitian dilakukan mulai bulan November 2016. I.5 Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini mampu memberikan bukti empiris dalam menggali dan mengulas lebih dalam tentang manajemen konflik pada pasangan yang disebabkan oleh berbeda etnis dalam interaksi antar pribadi dalam mempertahankan committed romantic relationship. Di samping, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian berikutnya, utamanya pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala yang tertarik meneliti masalah yang sama. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pasangan gay yang menjalankan hubungan berbeda etnis. Sehingga dapat tercipta komunikasi antar pribadi yang baik guna mempertahankan committed romantic relationship.