BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota

BAB I PENDAHULUAN. ternyata mendorong meningkatnya permintaan dan kosumsi komoditas-komoditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal tersebut dikarenakan pupuk organik yang dimasukan ke lahan akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENDAHULUAN km, dan gugusan pulau sebanyak tentu saja berpotensi untuk

5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluh Pertanian Dalam UU RI No. 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

P E N I N G K A T A N K A P A S I T A S P O K T A N &

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORITIS

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pelaksana utama pembangunan pertanian terdiri dari warga masyarakat,

Society ISSN :

MOTIVASI BEKERJA DALAM KELOMPOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. keluarga-keluarga tani di pedesaan, dimana mereka belajar sambil berbuat untuk

Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah mendapatkan orang-orang terbaik dan. mempertahankannya. Pemilik atau pemimpin perusahaan akan mudah

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VI PEMBAHASAN. pelaksanaan, dan hasil terhadap dampak keberhasilan FMA agribisnis kakao di

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. BPS (2016) menyatakan bahwa, selama periode waktu tahun jumlah

Hubungan efektivitas komunikasi antar pribadi dengan tingkat partisipasi petani dalam kelompok tani di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

DINAMIKA KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda.

I. PENDAHULUAN. Tugas pokok Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah memberikan. pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan terintegrasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan

FAKTOR FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dan penting bagi

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

III. METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai

MANAJEMEN PRODUKTIVITAS

MANFAAT KEMITRAAN USAHA

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Secara umum kita dapat melihat bahwa pada saat ini kondisi rakyat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JENIS-JENIS DAN POLA KEMITRAAN USAHA OLEH : Anwar sanusi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan kinerja individual yang tinggi, karena pada dasarnya perilaku individu

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASIR NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SANGGAU,

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PENGEMBANGAN PENYULUHAN PARTISIPATIF DALAM RANGKA PENINGKATAN SDM PETANI. Oleh: SUGIYANTO

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1 Monitoring dan Evaluasi dalam Program Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi X (PT X) memiliki visi yaitu menjadi. Salah satu cara untuk mewujudkan visi tersebut adalah menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

belajar yaitu dengan sistem belajar modul

TINJAUAN PUSTAKA. dorongan kepada para petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerja dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Dr. Ato Suprapto, MS

BAB I PENDAHULUAN. demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2005

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas maupun kualitasnya. Keberhasilan pembangunan sub sektor

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perbaikan manajemen pendidikan. Tidak ada lembaga sekolah yang baik

KATA PENGANTAR. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Pelayanan Publik Pada Badan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua. (Trimo, 2006). Kelompok tani menurut Anonim dalam Mardikanto diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna (pemuda/pemudi) yang terikat secara formal dalam suatu wilayah keluarga atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani. (Mardikanto, 1993). Efektifitas kelompok dibagi menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan sistem dan pendekatan tujuan. Teori pendekatan sistem menekankan pentingnya adaptasi terhadap tuntutan ekstern sebagai kriteria penilaian keefektifan kelompok. Teori sistem menerangkan pembahasan pengembangan kelompok secara intern dan ekstern. Secara intern melihat bagaimana dan mengapa orang di dalam organisasi melaksanakan tugas individual dan kelompok, sedangkan ekstern menghubungkan transaksi organisasi tersebut dengan organisasi atau lembaga lain. Setiap organisasi membutuhkan sumber daya dari lingkungan luar dimana organisasi tersebut menjadi bagiannya dan pada gilirannya menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan lingkungan yang lebih luas. Sedangkan pendekatan tujuan

menekankan seberapa jauh tujuan kelompok yang ditetapkan telah tercapai sebagai penilaian keefektifan kelompok. (Gibson, 1995). Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem sosial yaitu suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana setiap petani anggota telah melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan mengenal satu sama lain. (Samsudin, 1993). Suhardiyono menyatakan bahwa untuk meningkatkan dinamika kelompok tani harus dikembangkan sepuluh jenis kemampuan kelompok tani yang disebut dengan sepuluh jurus kemampuan kelompok tani yang terdiri atas : (1) menyusun rencana kerja kelompok tani, (2) kerjasama intern kelompok tani, (3) menerapkan teknologi baru, (4) memecahkan masalah kelompok dan mengatasi keadaan darurat, (5) pemupukan modal usaha, (6) kemampuan mengembangkan peralatan dan fasilitas kelompok, (7) membina hubungan melembaga dengan KUD, prosesor, eksportir, perbankan dan instansi terkait, (8) peningkatan produktivitas usaha tani, (9) ketaatan terhadap perjanjian, dan (10) pembinaan kader pimpinan kelompok. (Suhardiyono, 1992). Kelompok tani biasanya dipimpin oleh seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua kelompok tani sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompot tani yaitu sekretaris kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang mendukung kegiatan kelompoknya. Seksi-seksi yang ada disesuaikan dengan tingkat dan volume kegiatan yang akan dilakukan. Masing-masing

pengurus dan anggota kelompok tani harus memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas dan dimengerti oleh setiap pemegang tugasnya. Selain itu juga kelompok tani harus memiliki dan menegakkan peraturan-peraturan yang berlaku bagi setiap kelompoknya dengan sanksi-sanksi yang jelas dan tegas. Biasanya jumlah anggota kelompok tani berkisar antara 10-25 orang anggota. (Suhardiyono, 1992). Beberapa keuntungan dari pembentukan kelompok tani, antara lain sebagai berikut : a) Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok. b) Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani. c) Semakin cepatnya proses perembesan (difusi) penerapan inovasi (teknologi) baru. d) Semakin naiknya kemampuan rata-rata pengembalian hutang (pinjaman) petani. e) Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan (input) maupun produk yang dihasilkan. f) Semakin dapat membantu efisiensi pembagian air irigasi serta pengawasan oleh petani. (Mardikanto, 1996).

Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Kelompok Tani : a) Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan usahatani. b) Wajib mengikuti dan melaksanakan petunjuk pengurus kelompok tani dan petugas/penyuluh serta kesepakatan yang berlaku. c) Wajib bekerja sama dan akrab antar sesama anggota, pengurus maupun dengan petugas/penyuluh. d) Hadir pada pertemuan berkala dan aktif memberikan masukan, saran dan pendapat demi berhasilnya kegiatan usahatani kelompok. (Nasir, 1997). 2.2. Landasan Teori Pengaruh kehidupan kelompok yang makin kokoh terhadap kehidupan individu anggotanya ialah timbulnya sense of belongingness (rasa memiliki), yang ternyata mempunyai arti cukup mendalam pada kehidupan individu anggotanya. Sense of belongingness merupakan sikap peranan bahwa ia termasuk di dalam suatu kelompok sosial dan di dalamnya ia mempunyai peranan dan tugas sehingga merasakan semacam kepuasan dirinya, bahwa ia berharga sebagai anggota kelompok tani. Kepuasannya ialah bahwa ia sebagai makluk sosial di dalam kelompoknya telah memperoleh peranan sosial yang juga berdasarkan usahanya untuk menyumbangkan sesuatu demi kemajuan kelompok. (Gerungan, 2002). Dinamika kelompok tani adalah gerakan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok tani secara serentak dan bersama-sama dalam melaksanakan seluruh kegiatan kelompok tani dalam mencapai tujuannya yaitu peningkatan hasil produksi dan mutunya yang gilirannya nanti akan meningkatkan pendapatan mereka. Dinamika kelompok tani mencakup seluruh kegiatan meliputi inisiatif,

daya kreatif dan tindakan nyata yang dilakukan oleh pengurus dan anggota kelompok tani dalam melaksanakan rencana kerja kelompoknya yang telah disepakati bersama. (Suhardiyono, 1992). Untuk melakukan analisis terhadap dinamika kelompok, pada hakekatnya dilalukan melalui pendekatan, yakni pendekatan psiko-sosial, yaitu analisis dinamika kelompok melalui analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kelompok itu sendiri. Analisis dinamika kelompok dengan pendekatan psiko-sosial, dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap perilaku anggotaanggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok. (Mardikanto, 1996). Sebuah kelompok tani dinilai efektif, bila kelompok itu memiliki karakteristik berikut : a) Memahami dengan jelas tujuan sasarannya. b) Mampu menetapkan prosedur secara luwes demi tercapainya sasaran bersama. c) Komunikasi lancar serta adanya pengertian di antara anggotanya. d) Tegas dalam pengambilan keputusan dengan melibatkan seluruh anggota. e) Keseimbangan produktivitas kelompok dan kepuasan individu terjaga. f) Tanggung jawab kepemimpinan dipikul bersama, sehingga semua anggota terlibat dalam menyumbangkan ide dan pendapat. g) Rasa kebersamaan. h) Mampu mengatasi perbedaan pendapat di antara anggota.

i) Tidak ada dominasi baik oleh pemimpin maupun anggota kelompok. j) Keseimbangan antara perilaku emosi dan perilaku rasional dalam setiap usaha pemecahan masalah. (Soewartoyo dan Lumbantoruan, 1992). Unsur-unsur dinamika kelompok yang disebut juga variabel-variabel dinamika kelompok terdiri dari : (1) tujuan kelompok, (2) kekompakan kelompok, (3) struktur kelompok, (4) fungsi tugas kelompok, (5) pengembangan dan pemeliharaan kelompok, (6) suasana kelompok, (7) efektivitas kelompok, (8) tekanan kelompok, (9) maksud terselubung. (Huraearah dan Purwanto, 2006). 2.3. Kerangka Pemikiran Di dalam struktur organisasi penyuluhan, petani anggota kelompok tani memiliki hubungan fungsional dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Hubungan ini terlihat dari penyampaian kebijaksanaan pembangunan pertanian oleh PPL kepada petani, penyampaian inovasi oleh PPL dan umpan balik dari petani anggota kelompok tani, pemecahan masalah yang dihadapi kelompok tani, pembinaan PPL dalam perencanaan program kelompok tani. Kelompok tani yang terdiri dari kumpulan para petani yang bergabung di dalam kelompok pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Kelompok tani dianggap sebagai wadah belajar dan wahana kerjasama dalam pembinaan petani untuk menyerap informasi dan mengadopsi inovasi yang berhubungan dengan kegiatan usaha tani mereka, membentuk kerja sama yang

saling menguntungkan yaitu mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah. Fase pertumbuhan kemampuan dalam kelompok tani yang disebut dengan kelas kemampuan kelompok terdiri dari kelas pemula dan kelas utama, masing-masing kelompok tani berdasarkan tingkat kemampuannya memiliki anggota dimana anggota kelompok tani kelas pemula dan kelas utama berbeda-beda karakteristiknya, yaitu (1) umur, (2) tingkat pendidikan, (3) masa keanggotaan, (4) dan luas lahan. Masing-masing anggota kelompok tani memiliki tugas dan wewenang terhadap organisasi kelompok tani. Anggota-anggota yang memiliki keterpaduan kelompok yang tinggi, ditunjukkan dengan semakin besarnya kekuatan dalam aktivitas kelompok, yang terwujud dalam sedikit absennya pada setiap pertemuan kelompok. Dan sebaliknya anggota kelompok yang memiliki kohesi kelompok rendah menunjukkan kerendahan keterikatannya dalam aktivitas kelompok. Sebagaimana diketahui, perilaku yang diharapkan seorang anggota kelompok adalah suatu posisi yang memberikannya nilai tersendiri dalam pekerjaan kelompoknya. Melalui peran tersebut, suatu pelaksanaan tugas dapat dikerjakan dengan baik dan efektif untuk mencapai tujuan kelompok. Dinamika kelompok, secara umum tidak dapat dipisahkan dari tingkat kepuasan yang dimiliki para anggota kelompok tani dalam pengejaran tujuan, besarnya tujuan yang dicapai. Tujuan kelompok tani merupakan tujuan bersama, yang menjadi arah kegiatan bersama, karena tujuan ini merupakan integrasi dari tujuan individu masingmasing. Kelompok yang baik seringkali mengadakan penilaian secara kontinu

terhadap perencanaan kegiatan, dan pengawasan kelompok, sehingga dapat diketahui tercapai atau tidaknya tujuan kelompok. Selain itu dapat diketahui semua motivasi dan hambatan yang dialami anggota maupun kelompok tani itu sendiri. Dinamika kelompok tani merupakan analisis dari hubungan-hubungan kelompok sosial yang berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok itu adalah harus dari interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial. Dimana anggota-anggota kelompok tani yang digolongkan berdasarkan kelas kemampuan kelompok taninya melakukan evaluasi atau penilaian terhadap dinamika organisasi kelompok tani. Penilaian anggota kelompok tani kelas pemula dan utama adalah terhadap dinamika organisasi kelompok tani yang terdiri dari 9 unsur, yaitu : (1) tujuan kelompok, (2) kekompakan kelompok, (3) struktur kelompok, (4) fungsi tugas kelompok, (5) pengembangan dan pemeliharaan kelompok, (6) suasana kelompok, (7) efektivitas kelompok, (8) tekanan kelompok, (9) maksud terselubung. Kerangka alur penelitian disajikan pada gambar skema kerangka pemikiran sebagai berikut :

Penyuluh Petani Kelompok tani kelas pemula Kelompok tani Kelompok tani kelas utama Anggota Karakteristik anggota kelompok tani 1.Umur 2.Tingkat pendidikan 3.Masa keanggotaan 4.Luas lahan Anggota Unsur-Unsur Dinamika Kelompok tani 1.Tujuan kelompok 2.Kekompakan kelompok 3.Struktur kelompok 4.Fungsi tugas kelompok 5.Pengembangan dan pemeliharaan kelompok 6.Suasana kelompok 7.Efektivitas kelompok 8.Tekanan kelompok 9.Maksud terselubung Masalah Organisasi Kelompok tani Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Keterangan : Menyatakan Hubungan Menyatakan Penilaian

2.4. Hipotesis Penelitian 1. Penilaian anggota kelompok tani kelas pemula dan kelompok tani kelas utama terhadap dinamika organisasi kelompok tani adalah baik. 2. Tidak terdapat perbedaan penilaian anggota kelompok tani kelas pemula dan utama terhadap dinamika organisasi kelompok tani.