BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas Pengertian Kreativitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MENCETAK MENGGUNAKAN MEDIA PELEPAH UNTUK ANAK KELOMPOK B TK PKK 115 MANGIRAN BANTUL DIY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI CATURHARJO NGAGLIK, CATURHARJO, SLEMAN SKRIPSI

RAGAM TEKNIK DAN KREASI SEDERHANA DALAM SENI GRAFIS CETAK TINGGI

TINJAUAN MATA KULIAH...

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan

2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang lain. Anak secara alami adalah sosok yang kreatif, umumnya mereka

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MENCETAK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar adalah bagian dari system pendidikan yang merupakan lembaga pendidikan formal,

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

BERKARYA SENI GRAFIS SEBAGAI ALTERNATIF PENGALAMAN BELAJAR SENI RUPA BAGI ANAK

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri.

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG KEMAMPUAN PRA MENULIS ANAK USIA DINI DAN MENGGAMBAR

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

MENINGKATKAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI KEGIATAN MENCETAK DENGAN BAHAN ALAM DI PAUD AISYIYAH LANSANO PESISIR SELATAN

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

Kegiatan Bermain Kreatif Untuk Anak Usia Dini Oleh: Nur Hayati, M.Pd

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB II KAJIAN TEORI 2.I

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN SENI GRAFIS CETAK TINGGI BAHAN ALAM: UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 4 MEDAN T.P 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL SKRIPSI

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait dan berkepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENCETAK UBI JALAR DI KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

KARYA ILMIAH. Disusun oleh : NURJULI INDRIANI NPM : A1I111030

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu. pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK DI RA SUNAN AVERROUS BOGORAN, BANTUL ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian Kreativitas Menurut Sumanto (2005) kreativitas adalah daya atau kemampuan untuk mencipta. Hal ini juga senada dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) kreativitas berasal dari kata kreatif yang memiliki arti memiliki daya cipta, bersifat (mengandung) daya cipta, sedangkan kreativitas sendiri mempunyai arti kemampuan untuk mencipta, daya cipta. Menurut Santrock (dalam Nuraini dan Sujiono, 2010) kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara cara yang baru dan tidak biasa serta melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah masalah yang dihadapi. Selanjutnya Gallagher (dalam Munandar, 2012) menyatakan bahwa kreativitas berhubungan dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang belum ada sebelumnya. Munandar (2012) berpendapat bahwa kreativitas untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, unsur unsur yang ada, serta kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir untuk mengelaborasi suatu gagasan yang meliputi kemampuan mengembangkan, memperkaya dan memperinci. Berdasarkan penjabaran di atas peneliti lebih mengacu pengertian kreativitas menurut Sumanto (2005) dimana kreativitas adalah daya atau kemampuan untuk mencipta. 5

2.1.2 Aspek Kreativitas Aspek Kreativitas menurut Sumanto (2005) adalah sebagai berikut: 1. Kelancaran yaitu kemampuan untuk menanggapi masalah, mengemukakan ide dengan tidak tersendat sendat atau terputus putus. 2. Keluwesan yaitu mudah menyesuaikan diri dalam segala situasi. 3. Keaslian yaitu kemampuan untuk menciptakan produk yang berbeda dengan yang lainnya. 4. Keterperincian yaitu kemampuan berpikir secara integral sehingga mampu menghubungkan satu dengan yang lainnya. 2.1.3 Kreativitas Seni Rupa Anak Kreativitas seni rupa anak diartikan sebagai kemampuan menemukan, mencipta, membuat, merancang ulang, dan memadukan suatu gagasan baru maupun lama menjadi kombinasi baru yang divisualkan ke dalam komposisi suatu karya senirupa dengan didukung kemampuan terampil yang dimilikinya (Sumanto, 2005). Lebih lanjut Sumanto (2005) mengungkapkan beberapa bentuk kreativitas seni anak TK, yaitu : 1. Praktik Berkarya Kreatif Berkarya kreatif sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan dasar bagi anak TK, yaitu berbentuk kreativitas menggambar, mencetak, finger painting, meronce, menciptakan bermacam-macam bentuk bangunan dari bermacam-macam balok yang tersedia, dan membentuk dengan menggunakan plastisin/tanah liat. 2. Bereksplorasi Melalui Media Seni Rupa Keragaman bentuk kegiatan berkarya kreatif seni rupa di TK berkaitan langsung dengan digunakannya jenis media yang disesuaikan dengan teknik pembuatannya. Bereksplorasi dengan menggunakan media seni rupa contohnya menggambar bebas dengan menggunakan berbagai jenis alat yaitu 6

pensil, spidol kecil, crayon, pensil warna dan sejenisnya. Diharapkan dengan mengenali sifat bahan/alat tersebut dapat melatih keterampilan kreatif anak dalam bereksplorasi. Berdasarkan bentuk kreativitas yang diungkapkan oleh Sumanto (2005) peneliti memfokuskan praktik berkarya kreatif melalui kegitan mencetak. 2.2 Mencetak 2.2.1 Pengertian Mencetak Mencetak/seni grafis adalah kegiatan berkarya senirupa dwi matra yang dilakukan dengan cara mencapkan alat atau acuan yang sudah diberi tinta/cat pada bidang gambar. Mencetak merupakan salah satu kegiatan seni yang dapat mengembangkan kreativitas anak (Sumanto, 2005). Selain itu disebutkan pula bahwa mencetak atau seni grafis dalam pembelajaran seni adalah kegiatan berkarya seni rupa dua dimensi yang dimaksudkan untuk menghasilkan atau memperbanyak karya seni dengan menggunakan bantuan alat/acuan cetak tertentu. Anak dapat mencetak dengan menggunakan jari, pelepah pisang, daun bahkan tangan anak yang sebelumnya sudah diberi warna kemudian ditempelkan pada kertas. Selanjutnya dikatakan mencetak adalah suatu cara memperbanyak gambar dengan alat cetak. Mencetak dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana sampai dengan cara yang sangat rumit (Sukardi dan Pamadhi, 2008). Sehingga dapat disimpulkan mencetak adalah kegiatan mencapkan media yang sudah diberi warna di atas kertas dengan menggunakan media cap berupa pelepah pisang, jari, daun atau media lain yang dapat digunakan untuk mencetak. 7

2.2.2 Teknik Mencetak Sumanto (2005) menjelaskan bahwa terdapat beberapa teknik mencetak, yaitu : 1. Cetak tinggi adalah teknik mencetak dengan menggunakan alat cetak yang permukaannya tinggi atau berbentuk relief, ketika diatas acuan (alat mencetak) diberi tinta/cat kemudian dicapkan pada bahan yang dipakai mencetak (misalnya kertas gambar) maka akan dihasilkan bentuk cap yang sama dengan bentuk acuannya. 2. Cetak datar adalah teknik mencetak dengan menggunakan alat cetak yang permukaannya rata/datar, artinya tidak membentuk gambar timbul, tidak berlubang dan tidak membentuk goresan alur rendah. Disebut sebagai cetak tunggal karena teknik ini hanya dapat menghasilkan satu karya cetak saja. Artinya acuannya hanya bisa dipakai satu kali mencetak saja, tidak bisa dipakai berulang-ulang seperti halnya cetak lainnya. 3. Cetak dalam atau cetak rendah adalah teknik mencetak menggunakan alat cetak yang permukaannya rendah, yaitu berupa alur rendah/dalam bekas torehan alat yang digunakan. Selanjutnya pada acuan yang rendah tersebut diberi cat/tinta dan kemudian dicapkan ke bahan yang dipakai mencetak maka akan pindahlah cat/tinta tersebut dan akan menghasilkan bentuk cetakan tertentu. 4. Cetak sablon adalah teknik mencetak dengan menggunakan acuan cetak yang berlubang-lubang atau membentuk saringan tembus sehingga tinta cetak akan meresap/bentuk melalui lubang-lubang acuan ke bahan yang dipakai mencetak. Cetak stensil adalah salah satu contoh cetak sablon. 8

Dengan demikian dari beberapa teknik mencetak di atas, teknik yang dapat digunakan untuk anak TK yaitu teknik tinggi. Kegiatan mencetak dapat dipadukan dengan kegiatan lain yaitu menggambar, mewarnai, menggunting dan menempel. Teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik cetak tinggi. 2.3 Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan merupakan penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelum penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu yang telah dilakukan adalah : 1. Setyowati (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Mencetak pada Kelompok B di TK Nagkod Kejobong Purbalingga, hasil dari penelitian tersebut adalah kreativitas anak dapat meningkat setelah diberi tindakan melalui kegiatan mencetak dengan menggunakan pelepah, kertas minyak, dan ubi-ubian. Hasil observasi sebelum dilakukan tindakan menunjukkan persentase 25% dengan kriteria rendah. Pada siklus I meningkat menjadi 35% dengan kriteria kurang tinggi dan pada siklus II mencapai 80% dengan kriteria tinggi. 2. Rijana (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Meningkatkan Kreativitas Seni Rupa Anak Melalui Kegiatan Mencetak dengan Bahan Alam di Taman Kanak Kanak Islam Kemaraya Kendari. Hasil penelitian menunjukkan hasil evaluasi proses siklus I, dimana hanya 25% (5 siswa) telah mencapai indikator keberhasilan. Sedangkan hasil evaluasi produk menunjukkan bahwa 10% (2 anak) telah mencapai indikator keberhasilan. Hasil evaluasi proses dan evaluasi produk pada siklus I sudah sebagian besar siswa belum mencapai indikator keberhasilan secara individu, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Untuk evaluasi proses, hasil tes siklus II menunjukkan bahwa hanya 75% (15 siswa) telah mencapai indikator keberhasilan. Sedangkan hasil evaluasi produk menunjukkan bahwa 80% (16 anak) telah mencapai indikator keberhasilan. Hasil evaluasi proses dan evaluasi produk pada siklus 9

I sudah sebagian besar siswa telah mencapai indikator keberhasilan secara individu. 2.4 Kerangka Berfikir Perkembangan kreativitas yang dimiliki oleh siswa kelompok A TK PGRI Karang Tengah belum berkembang secara maksimal. Kegiatan yang kurang bervariasi yang didominasi dengan kegiatan mewarnai, mengakibatkan kreativitas anak pada kelas tersebut kurang terasah dengan baik. Anak cenderung mencontoh hasil karya yang dicontohkan oleh guru, atau melihat hasil karya teman sebangku. Bertumpu dari permasalahan tersebut, peneliti menggunakan kegiatan mencetak untuk meningkatkan kreativitas siswa kelompok A TK PGRI Karang Tengah. Dalam kegiatan mencetak, peneliti menggunakan pelepah pisang, batang sawi, batang daun pepaya, batang daun talas, batang bayam dan wortel. Warna yang digunakan warna primer yaitu merah, kuning dan biru. Dalam kegiatan mencetak, peneliti melakukan demontrasi kepada anak bagaimana cara menggunakan masing masing alat cetak sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Peneliti memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih warna yang diinginkan. Sehingga diharapkan anak dapat berkreasi dan menghasilkan hasil karya yang berbeda dengan teman temannya. 10

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Kondisi Awal Kreativitas anak kurang berkembang secara maksimal Dilakukan dengan upaya PTK Kreativitas anak belum berkembang secara maksimal Kreativitas anak mulai berkembang Siklus I Tiga kali pertemuan Siklus II Tiga kali pertemuan Kreativitas anak berkembang secara maksimal Kreativitas anak meningkat 2.5 Hipotesis Kegiatan mencetak dapat meningkatkan kreativitas anak kelompok A TK PGRI Karang Tengah. 11