BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang lain. Anak secara alami adalah sosok yang kreatif, umumnya mereka
|
|
- Widya Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1. Pengertian Kreativitas Pada dasarnya anak-anak itu kreatif, maka dari itu apapun yang dilakukan anak adalah unik dan berguna bagi diri mereka sendiri bahkan mereka juga berguna bagi orang lain. Anak secara alami adalah sosok yang kreatif, umumnya mereka mengekplorasikan dunia ini dengan ide-ide dan menggunakan apa yang mereka lihat. Menurut Santrock (2002) dalam Yulian & Bambang (2010) berpendapat bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak bisa serta melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Sedangkan Mayesti (1990) dalam Yulian & Bambang (2010) menyatakan bahwa kreativitas adalah cara berfikir dan bertindak atau menciptakan sesuatu yang original dan bernilai/ berguna bagi orang tersebut dan orang lain. Kedua konsep ini mengisyaratkan bahwa kreativitas tidak bisa dalam bentuk fisik saja tetapi juga harus dalam bentuk pikiran-pikiran yang dapat melahirkan hal-hal yang baru. Menurut James J.Gallagher (1985) dalam Rachmawati & Euis Kurniati (2005) Mengatakan bahwa Creativity is a mental process by which an individual creater new ideas or products, or recombinies existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her ( Kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya pada akhirnya akan merekat pada dirinya). Sedangkan menurut Craft (2003) dalam Suratno
2 (2005) menyebutkan kreativitas sebagai hasil dari pikiran yang berbeda,seseorang pemikiran yang berdaya menemukan sekaligus menyelesaikan persoalan. Berdasarkan beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan masalah. 2. Pengembangan Kreativitas Bagi Anak PAUD Kreativitas anak sangat penting dikembangkan sejak usia dini khususnya sejak anak memasuki pendidikan prasekolah di PAUD. Kreativitas yang dikembangkan di PAUD lebih ditekankan pada kreativitas anak dalam berkarya. Suratno (2005) mengemukakan bahwa anak yang kreatif mampu memperdayakan pikirannya untuk menghasilkan suatu produk secara kreatif. Dalam pengembangan kreativitas anak PAUD, peran pendidik yaitu orang tua dan guru sangatlah penting. Di sekolah guru bertugas merangsang dan membina perkembangan kreativitas pada anak. Guru berperan penting dalam pengembangan kreativitas anak. Guru harus dapat memlilih dan memanfaatkan setiap kesempatan belajar untuk mengembangkan kreativitas anak. Dalam kesempatan apa saja baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan guru dapat mengajak anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Pengembangan kreativitas anak di PAUD dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran. Untuk mensukseskan program pengembangan kreativitas di PAUD, Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005) mengemukakan bahwa ada lima kriteria pembelajaran yang dapat membantu pengembangan kreativitas anak, yaitu : a. Kegiatan Belajar Bersifat Menyenangkan (Learning Is Fun)
3 Belajar yang menyenangkan sangat berati bagi anak dan bermanfaat hingga dewasa. Faktor emosi merupakan faktor penting dan menentukan efektivitas proses pembelajaran. Pendidik perlu memberikan kesan positif pada anak dalam aktivitas belajarnya sehingga anak menyukai proses belajar yang dapat mengembangkan kreativitasnya. Hal ini ditandai dengan anak antusias mengikuti kegiatan belajar, tertawa-tawa, banyak bertanya, dan asyik menikmati kegiatan yang diberikan oleh guru. b. Pembelajaran dalam Bentuk Kegiatan Bermain Bermain adalah dunia anak. Melalui bermain anak dapat mempelajari banyak hal, tanpa anak sadari dan tanpa merasa terbebani. Anak juga dapat mengenal aturan, bersosialisasi, menempatkan diri, menata emosi, toleransi, kerjasama, mengalah, sportif serta mengembangkan berbagai aspek perkembangan dan kecerdasan pada anak. Dengan demikian pendidik perlu memilihkan permainan secara tepat sebagai sarana menyampaikan materi pembelajaran. c. Mengaktifkan siswa Anak memerlukan ruang yang luas untuk bereksplorasi dan menjelajahi dunianya, sehingga segala informasi dapat dengan mudah diserap oleh anak serta mampu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan demikian perlu pendekatan pembelajaran yang tepat, yaitu berupa belajar aktif, yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat dari pembelajaran. Dengan kata lain anak terlibat aktif dalam perencanaan, proses pembelajaran, dan sampai pada penilaian. Graves terdapat dalam (Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, 2005) menyatakan bahwa belajar aktif merupakan proses dimana anak-anak melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya, dengan cara mengobservasi, mendengarkan, mencari tahu, menggerakkan badan, melakukan aktivitas sensori, dan membuat atau mencipta sesuatu
4 dengan benda-benda yang ada disekitar mereka. Pendekatan belajar aktif sangat mendorong program pengembangan kreativitas bagi anak, dimana mereka diberikan keleluasaan untuk mencari dan menemukan sendiri berbagai macam ilmu pengetahuan melalaui pengalamannya, informasi, dan mampu menghasilkan suatu produk yang kreatif. d. Memadukan berbagai aspek pembelajaran dan perkembangan Berbagai aspek perkembangan yang dimiliki anak merupakan suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh, sehingga pembelajaran yang dikembangkan dapat memadukan semua komponen pembelajaran dan perkembangan anak. e. Pembelajaran dalam bentuk kegiatan konkret Bagi seorang anak, proses mengerti dan memahami sesuatu tidak selalu harus melalui proses instruksional, akan tetapi anak mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan obyek pembelajaran, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan secara lebih bermakna. Bagi anak usia dini yang masih berada pada tahap perkembangan kognitif praoperasional dan pra operasional kongkret, sehingga kegiatan pembelajaran harus disertai dengan obyek nyata. Untuk mempertahankan daya kreatif anak, pendidik harus memperhatikan sifat natural anak-anak yang sangat menunjang tumbuhnya kreativitas. Sifat-sifat natural harus senantiasa di pupuk dan dikembangkan sehingga sifat kreatif mereka tidak hilang. Menurut Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005) sifat natural anak-anak yang mendasar yang sangat menunjang tumbuhnya kreativitas sebagai berikut, (1) pesona dan rasa takjub, (2) rasa ingin tahu, dan (3) banyak bertanya. Sehingga dalam mengembangkan kreativitas anak PAUD menggunakan kolase, sebab dalam pembuatan kolase anak dapat berolah senirupa yang diwujudkan dengan keterampilan menyusun
5 dan merekatkan bagian-bagian bahan alam, bahan buatan dan bahan bekas pada kertas gambar/ bidang dasaran yang digunakan, sampai dihasilkan tatanan yang unik dan menarik. Melalui kegiatan kolase pembelajaran dapat memberikan kesenangan, kebebasan untuk mengembangkan perasaan, kepuasan, keinginan, keterampilan seperti pada saat bermain. Cara bermain kreatif dapat membuat kegiatan yang menyenangkan. Kolase bermanfaat untuk memberikan hiburan yang bernilai edukatif, karena melalui kegiatan kolase itulah anak belajar. Dengan kolase juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir, yaitu penyaluran daya nalar yang dimiliki anak untuk digunakan dalam melakukan kegiatan berolah seni rupa. Anak yang cerdas cakap kemampuan pikirannya dapat menjadi pemicu munculnya daya kreativitas. Dengan kecerdasan (kecerdasan emosional) yang dimilikinya akan dapat digunakan untuk melakukan aktivitas dengan cepat, lancar dan tepat serta mudah untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (Suratno, 2005) 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Menurut Montolalu, dkk (2009) ada beberapa faktor lingkungan yang dapat menunjang dan menghambat kreativitas. Dari beberapa hasil penelitian para ahli menunjukan bahwa faktor-faktor dalam kreativitas meliputi: daya imajinasi, rasa ingin tahu dan orisinilitas (kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan tidak biasa) dapat mengimbangi kekurangan dalam daya ingat, daya tangkap, penalaran, pemahaman terhadap tugas dan faktor lain dalam intelegensi. Jadi, pendidikan yang berorientasi
6 pada pengembangan kreativitas sangatlah penting. Kreativitas perlu dicari/ dilatih oleh pendidik dan orang tua, setiap anak pada dasarnya memiliki potensi dan kreativitasnya. Oleh karena dengan melakukan pengamatan dan penilaian secara terus menerus dan berkesinambungan sebagai alat pemantau keefektifan kemampuan berkreativitas. Guru yang waspada pada karakteristik anak didik yang menunjukkan potensi kreatif dapat mengakui perbedaan individu dalam masa kanak-kanak dan pemeliharaan perkembangan dari kreativitas melalui tingkat dalam semua daerah perkembangan. Oleh karena itu perlu dukungan guru untuk memahami segala aspek perkembangan anak hendaknya dapat memunculkan / menggali potensi anak yang masih tersembunyi, dan mengembangkan yang sudah muncul dalam bermain sampai anak merasa senang melakukan semua kegiatan. 4. Aspek- aspek Kreativitas Anak usia dini Aspek kreativitas menurut Pernes terdapat dalam ( Nursisto, 2000) meliputi: a. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan dalam mengemukakan ide-ide untuk memecahkan suatu masalah. b. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah diluar kategori yang biasa. c. Originality ( keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon unik. d. Elaboration (keterperincian), yaitu kemampuan menyatakan pengarahan ide secra terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan. e. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan dalam menangkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi. Selain itu, aspek kreativitas menurut Jamaris (2006) yaitu:
7 a. Kelancaran Kelancaran yaitu kemampuan untuk memberikan jawaban dan mengemukakan gagasan atau ide-ide yang ada dalam pikiran anak dengan lancar. b. Kelenturan Kelenturan yaitu kemampuan anak untuk mengemukakan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah sesuai dengan ide-ide yang dimilikinya. c. Keaslian Keaslian yaitu kemampuan untuk mnghasilan berbagai ide atau karya yang asli hasil pemikiran sendiri. Hasil karya yang dihasilkan anak lebih unik dan berbeda dengan lainnya. d. Elaborasi Elaborasi yaitu kemapuan untuk memperluas atau memperkaya ide yang ada dalam pikiran anak dan aspek-aspek yang mungkin tidak terpikirkan atau terlihat orang lain. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kreativitas anak meliptui kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), elaborasi (elaboration), kepekaan (sensitivity ) serta keuletan dan kesabaran. Dalam penelitian ini, peneliti lebih merujuk pada aspek-aspek keativitas anak menurut Jamaris (2006) yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan elaborasi. Setelah mengetahui aspekaspek kreativitas di atas, untuk mengetahui bahwa anak tersebut kreatif, kita perlu mengetahui ciri-ciri kreativitas. Dengan demikian pendidik tidak salah dalam memberikan label kreatif pada anak. 5. Ciri-Ciri Kreativitas Salah satu aspek penting dalam kreativitas adalah memahami ciri-cirinya. Upaya menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan kreativitas hanya mungkin dilakukan jika memahami terlebih dahulu sifat-sifat kreativitas dan iklim lingkungan yang mengitarinya. Menurut Supriadi (dalam Rachmawati & Euis Kurniati 2005) ciri kreativitas dibedakan dalam ciri kognitif dan non-kognitif yaitu: a. Ciri kreativitas kognitif meliputi keterampilan berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes, atau fleksibel, keterampilan berpikir orisinil, keterampilan merinci, atau mengelaborasi serta keterampilan menilai.
8 b. Ciri kreativitas non kognitif meliputi: sikap seperti merasa tergantung oleh kemajemukan sikap berani mengambil resiko, sikap menghargai, dan kepribadian kreatif seperti rasa ingin tahu bersifat imajinatif. Sedangkan Menurut Sumanto (2005) anak yang kreatif mempunyai ciri yaitu mempunyai kemampuan berfikir kritis, ingin tahu, tertarik pada kegiatan / tugas yang dirasakan sebagai tantangan, berani mengambil resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, mampu membuat atau berkarya, menghargai diri sendiri dan orang lain. Beberapa karakteristik pribadi yang sudah teruji dalam penelitian/ kajian ilmiah, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kreativitas adalah rasa ciri non aptitude antara lain: percaya diri, keuletan/ daya juang yang tinggi, apresiasi estetik, serta kemandirian. kreativitas memiliki ciri-ciri non aptitude seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru ( Jamaris,2006). B. Kegiatan Kolase 1. Pengertian kolase Kolase berasal dari Bahasa Perancis (collage) yang berarti merekat. Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan ( kain, kertas, kayu)yang ditempelkan dalam permukaan gambar, atau bisa disebut karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam-macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya ( Depdiknas.2001) dalam Hajar Pamadhi & Evan Sukardi (2011), dan menurut
9 Sumanto(2005). Kolase adalah aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu.menurut Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2010) kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam-macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya. anak PAUD latihan membuat kolase bisamenggunakan bahan sobekan kertas, sobekan majalah, koran, ketas lipat dan bahan bahan yang ada dilingkungan sekitar. Ini adalah alasan untuk para guru untuk tidak membuang barang bekas disekitar mereka. Barangbarang bekas dapat digunakan untuk media anak didik untuk mengembangkan kreativitasnya. Berkarya kreatif sebagai upaya pengembangan kemampuan dasar bagi Anak Usia Dini berkarya melalui melalui kegiatan kolase dengan mengenali sifat bahan/alat tersebut dapat melatih keterampilan kreatif anak dalam berekspresi membuat bentuk karya kolase secara bebas. Kegiatan kolase dalam penelitian ini adalah kegiatan berolah seni rupa yang menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan keterampilan menyusun dan merekatkan bahan-bahan pada kertas gambar/bidang dasaran yang digunakan, sampai dihasilkan tatanan yang unik, menarik dan berbeda menggunakan bahan kertas, bahan alam dan bahan buatan. 2. Bahan dan Peralatan Kolase untuk Pembelajaran di PAUD Bahan yang digunakan dalam pembuatan kolase di PAUD tentu akan berbeda dengan bahan pembuatan kolase pada umumnya. Tetapi dalam prinsip pembuatannya dan prinsip kerjanya, baik untuk kolase pada PAUD maupun pada umumnya adalah sama. Menurut Sumanto (2005) bahan pembuatan kolase di PAUD dengan
10 menggunakan bahan sobekan/potongan kertas koran, kertas majalah, kalender kertas lipat kertas berwarna atau bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar. Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2010) menambahkan bahan pembuatan kolase yaitu kertas, kain, gabus, lem, daun kering, sedotan, gelas bekas aqua, potongan kayu dadu, benang, biji-bijian, sendok plastik, karet, benang, manik-manik, atau masih banyak media lain. Dari kedua pendapat di atasdapat disimpulkan bahwa bahan-bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan kolase untuk anak usia dini adalah berupa bahan alam, bahan buatan dan bahan kertas. Berdasarkan uraian dari kedua pendapat di atas untuk bahan yang aman dan menarik serta mudah didapatkan dalam pembuatan kolase untuk anak di PAUD menggunakan alat bidang dasaran berupa kertas hvs, kertas gambar, lem kayu, lem kertas, gunting dan pensil, serta menggunakan bahan alam dan kertas seperti kertas lipat, kertas bungkus kado, koran bekas, majalah bekas, kertas krep, daun mangga, daun pakis, daun cemara, daun nangka, kulit bawang merah, kulit bawang putih, biji kedelai hitam, biji kedelai kuning, biji jagung dan biji kacang hijau. 3. Peningkatan Kreativitas melalui Kegiatan Kolase di PAUD Menurut Wallas dalam Jamaris (2006) menjelaskan bahwa pemecahan masalah adalah proses yang terjadi dalam 4 fase, yaitu : a. Fase persiapan, berupa pengumpulan informasi yang berkaitan dengan maslah yang sedang dipecahkan b. Fase pematangan, informasi yang telah terkumpul berupa kegiatan yang berkaitan dengan usaha memahami keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya dalm rangka pemecahan masalah c. Fase iluminasi berupa penemuan cara-cara yang perlu dilakukan untuk memecahkan maslah d. Fase varifikasi berupa kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk mengevaluasi apapakah langkah-langkah yang akan digunakan dalm pemecahan maslah akan memberikan hasil yang sesuai.
11 Selanjutnya menurut Mayesty (1990) dalam Sujiono (2010) menyatakan delapan cara untuk membatu anak dalam mengekspresikan kreativitas; a. Membantu anak dalam menerima perubahan ( Help children accept change) b. Membantu anak menyadari bahwa beberapa masalah tidak mudah dipecahkan ( Help children recognize that some problem have no easy answers) c. Membantu anak untuk mengenal berbagai masalah memiliki solusi (Help children recognize that many problem have a possible answers) d. Membantu anak untuk menafsirkan dan menerima perasaannya e. Memberikan penghargaan pada kreativitas anak f. Bantu anak merasa nyaman dalam melakukan aktifitas kreatif dan dalam memecahkan masalah g. Bantu anak untuk menghargai perbedaan dalam dirinya h. Bantu anak dalm membangun ketekunan dalm dirinya adalah : Langkah- langkah guru dalam mengajarkan pembuatan karya kolase di PAUD a. Guru menyiapkan kertas gambar/karton sesuai ukuran yang diinginkan, menyiapkan bahan yang akan ditempelkan, lem dan peralatan lainnya. b. Bahan membuat kolase disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat, untuk lingkungan desa gunakan bahan yang mudah ditempelkan.misalnya daun kering, batang pisang kering dan lainnya. Untuk lingkungan kota gunakan bahan buatan, bahan limbah, bekas dengan pertimbangan lebih mudah di dapatkan. c. Guru memandu langkah kerja membuat kolase dimulai dari, menyiapkan bahan yang akan ditempelkan, memberi lem pada bahan yang akan ditempelkan dan cara menempelkan bahan yang telah diberi lem sampai menjadi kolase. d. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dapat melakukannya dengan tertib dan setelah selesai merapikan/membersihkan tempat belajarnya. Dalam penelitian ini langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan kolase adalah: a. Guru menyiapkan alat untuk membuat kolase seperti kertas untuk bidang dasaran, gunting dan lem, serta bahan yang akan digunakan pada hari tersebut. Guru menjelaskan kepada anak-anak tentang alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat kolase b. Guru membagi anak dalam kelompok kecil yang dalam satu kelompok berisi 3-4 anak. Guru membagikan alat dan bahan kepada anak-anak serta memberi pengarahan untuk melakukan kegiatan dengan tertib dan tidak berebut. c. Guru merangsang kreativitas anak dengan melakukan tanya jawab tentang hasil karya yang pernah anak lihat berkaitan dengan kolase sehingga anak mempunyai gambaran atau konsep tertentu dan mampu mengembangkan ide-idenya untuk diwujudkan dalam bentuk hasil karya. d. Guru memberi kesempatan anak untuk membuat kolase dengan alat dan bahan yang disediakan sesuai dengan ide atau gagasan yang dimiliki.
12 Kegiatan yang dilakukan adalah anak diminta untuk menggambar dan menempel bahan-bahan yang tersedia sesuai dengan kreativitas masingmasing anak. e. Selama kegiatan berlangsung guru sebagai peneliti dan kolaborator berkeliling mengamati kerja anak. Apakah anak mampu membuat, mencipta karya sendiri atau meniru temannya. Guru juga memberi pengertian bahwa hasil karya asli adalah hasil karya yang terbaik daripada hasil karya mencontoh. Selain itu guru juga memberi motivasi kepada anak agar mampu membuat hasil karya sesuai keinginannya. Serta mendampingi dan memberi semangat dan memotivasi anak sampai bisa menciptakan karya yang sesuai dengan imajinasinya. Guru mewawancarai hasil karya anak yang dibuat. f. Guru menghargai ide anak dengan memberikan penguatan dan reward, berupa acungan jempol, tanda bintang dan sebagainya kepada anak saat kegiatn berlangsung sehingga anak lebih termotivasi. C. Study Relevan a. PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN Oleh IRAWATI : Perkembangan kreativitas anak usia dini di Taman Kanakkanak Azrah Ma arif Pariaman masih jauh dari kemampuan yang hendak dicapai. Hal ini terlihat dari kreativitas anak yang kurang berkembang. Anak tidak dapat menghasilkan sesuatu yang baru, karena bahan yang digunakan hanya dari kertas warna saja, sehingga anak merasa jenuh dan kurang tertarik dalam melakukan kreativitas dengan baik. Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan untuk meningkatkan kreativitas anak melalui kolase dari daun nangka di TK Azarah Ma arif Pariaman. b. UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1 NAMBANGAN KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 Dhona Wijayanti, A , Program Studi
13 Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 108 halaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Kolase di Kelompok B TK Pertiwi 1 Nambangan Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek tindakan penelitian ini adalah kelompok B TK Pertiwi 1 Nambangan yang berjumlah 16 anak. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas, dan kepala sekolah.pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi hasil karya anak. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 3 siklus, masing-masing siklus 2 pertemuan. Prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kemampuan anak berkembang dari prasiklus 41,75% menjadi 52,93% pada siklus I. Pada siklus II kemampuannya berkembang menjadi 72,56%. Pada siklus III kemampuannya berkembang menjadi 85,81%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui kegiatan Kolase dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak. D. Kerangka Berfikir. Sumber belajar sebagai segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada sesorang dalam belajarnya. Perencanaan sumber belajar yang dilakukan oleh guru akan memberikan manfaat apabila guru dapat menyiapkan dan memilih sumber belajar yang sesuai dengan karekteristi, minat dan tujuan pembelajaran anak yang hendak dicapai. Dalam hal ini penggunaan media kolase akan lebih menarik minat anak untuk anak meningkatkan kreativitas, karena anak bisa mengerjakan tugasnya tanpa rasa bosan sehingga tujuan dapat tercapai.
14 Kondisi awal 1. Kreativitas rendah 2. Siswa tidak aktif 3. Hasil belajar rendah Perbaikan melalui PTK Sudah mulai baik tapi belum terlihat optimal 1. Anak mulai aktif tapi belum optimal 2. Kreativitas sedikit optimal Siklus I 3X pertemuan Siklus II 3X pertemuan 1. Anak-anak mulai terlihat aktif secara optimal 2. Kreativitas terlihat optimal E. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan tersebut adalah kreativitas anak usia dini di PAUD Sejahtera kelompok usia 4-5 tahun dapat meningkat melalui kegiatan kolase.
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak 1. Pengertian Kreativitas Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Biasanya orang
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI
PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU
HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU Indriwati 1 ABSTRAK Masalahan pokok dalam artikel ini adalah kreativitas anak yang belum berkembang sesuai harapan.
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO Hasrat Ibrahim ABSTRAK Permasalahan pada penelitian ini adalah apakah kegiatan kolase
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI
PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1
NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1 NAMBANGAN KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun Oleh : DHONA
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas Pengertian Kreativitas
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian Kreativitas Menurut Sumanto (2005) kreativitas adalah daya atau kemampuan untuk mencipta. Hal ini juga senada dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan kita. Pendidikan merupakan salah satu fasilitas kita sebagai manusia dan pendidik untuk merangsang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil yang
A. Keterampilan Motorik Halus BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Keterampilan Motorik Halus Dini P. Daeng Sari (1996: 121) menyatakan bahwa motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENCIPTA DARI BENTUK GEOMETRI PADA KELOMPOK B TK MUSLIMAT NU TAMANAGUNG I MUNTILAN SKRIPSI
MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENCIPTA DARI BENTUK GEOMETRI PADA KELOMPOK B TK MUSLIMAT NU TAMANAGUNG I MUNTILAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOLASE DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN
PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOLASE DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Miky Chiang, M. Syukri, Halida Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP UNTAN, Pontianak Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr. Mulyono Abdurrahman, ketua pendidikan
Lebih terperinciPERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI
PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI Ni Nyoman Ayu Surasmi 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan Mendapat Gelar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebenarnya tidak dikenal. Sementara itu Chaplin (dalam Rachmawati, 2005: 15)
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Menggambar Anak Usia Dini 1. Pengertian Kreativitas Hurlock (1978: 4) mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan antara lain pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembentukan manusia dimulai dari masa anak dalam kandungan, yang selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh menjadi dewasa (Hurlock,
Lebih terperinciHUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU
HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU RAODATUL MUNAWARA 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah apakah ada hubungan kegiatan montase dengan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA BAHAN ALAM DI KELOMPOK B TK PERTIWI 2 PLUMBON KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan activities otot-otot kecil atau halus, gerakan ini menuntut koordinasi mata,tangan dan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek kepribadian anak yang perlu dikembangkan adalah kreativitas. Maslow & Roger (dalam Sujiono & Sujiono, 2010, hlm. 40) memandang bahwa kreativitas
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI CATURHARJO NGAGLIK, CATURHARJO, SLEMAN SKRIPSI
PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI CATURHARJO NGAGLIK, CATURHARJO, SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciUPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Disusun Oleh MARINEM A53B111023 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambang Sujiono, dalam metode pengembangan fisik (2005:10) Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa
Lebih terperinciinteraksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2005: 461).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga anak usia enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik,
Lebih terperinciPENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH MELUKIS TERHADAP KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI DI TK 02 BURAN TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir sampai enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang sekali
Lebih terperinciKARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B PAUD AL-ISRA KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN MELALUI TEKNIK MOZAIK DENGAN BIJI PADI DAN KULIT KACANG KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses komunikasi transaksional yang melibatkan guru, siswa, media, bahan ajar dan komponen lainnya sehingga tercipta proses interaksi belajar
Lebih terperinciPEMETAAN KREATIVITAS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK LABORATORIUM PG-PAUD UNIVERSITAS RIAU
PEMETAAN KREATIVITAS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK LABORATORIUM PG-PAUD UNIVERSITAS RIAU Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas Riau email: enda.puspitasari@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG
PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG MARTINIS Abstrak: Kemampuan kreativitas anak masih rendah karena guru tidak menggunakan media yang bervariasi,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal yang baru. Hal ini senada dengan James J. Gallagher dalam Rachmawati
Lebih terperinciNURAINI RAHARJANTI A53B111047
PENINGKATAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MENCIPTA BENTUK BENDA MELALUI METODE BERMAIN DENGAN BAHAN ALAM TANAH LIAT PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI LUMBUNGKEREP I WONOSARI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciSKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terus diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Pendidikan sebagai tempat pertumbuhan
Lebih terperinciPENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR
PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR Isnanizar Tanjung Guru TK Al-Kausar Surel : tanjung.isnanizar@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu disiapkan agar kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat, bangsa,
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PELEPAH PISANG DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI DURI. Fitria Wati* ABSTRAK
PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PELEPAH PISANG DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI DURI Fitria Wati* ABSTRAK Penelitian ini di latarbelakangi oleh kreativitas anak yang kurang berkembang, masih
Lebih terperinciPembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo
Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Khurotun (10261306) Maahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada permasalahan
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN
Lebih terperinciPENERAPAN IPTEKS. Nasriah
Peran Pendidik Anak Usia Dini Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Di Lembaga Paud Nasriah Abstrak Peran sebagai pendidik anak usia dini mempunyai peranan yang sangat penting dalam memfasilitasi perkembangan
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI METODE BERMAIN DENGAN BARANG BEKAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN
1 PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI METODE BERMAIN DENGAN BARANG BEKAS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Asnawati, M. Syukri, Desni Yuniarni PG-PAUD FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak 2014 Email : ms.deemoen@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.
1 BAB I PANDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu sebagai makhluk sosial kultural yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya
Lebih terperinciBERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Asep Ardiyanto PGSD FIP Universitas PGRI Semarang ardiyanto.hernanda@gmail.com Abstrak Bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Metode Demonstrasi, Kolase, Kemampuan Seni Rupa
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI PERMAINAN KOLASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENI RUPA ANAK KELOMPOK B DI TK HOSANA KABUPATEN JEPARA TAHUN AJARAN 2013/2014 Elysa Novitasari Purwadi ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (PTK Kelompok B Semester II di TK Desa Nguter 01 Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciUPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI
UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciMunandar (1999 : 45-46) menegaskan tentang pentingnya kreativitas dipupuk sejak usia dini karena : (1) dengan berkreasi anak dapat mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia terhadap semua bentuk kreativitas dirasakan sangatlah penting dalam semua bidang kehidupan manusia. Pengembangan kreativitas bukan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini merupakan kelompok potensial dalam masyarakat yang perlu mendapat perhatian dan proritas khusus, baik para orang tua dan lembaga pendidikan. Keputusan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL
Peningkatan Keterampilan Motorik... (Pramesti Sayekti Prihatin) 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN
Lebih terperinciDEMA YULIANTO, TITIS AWALIA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MONTASE PADA ANAK KELOMPOK B RA AL-HIDAYAH NANGGUNGAN KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 205/206 DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA dema.yulianto@gmail.com,
Lebih terperinciNi Made Susanti 1 ABSTRAK
PERANAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B PAUD DARMA SANTI DESA TOLAI BARAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni Made Susanti 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM PADA SISWA KELOMPOK B DI PGTK INTERAKTIF HARUM MULIA KARANGANOM KLATEN TAHUN 2012 Disusun Oleh
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN KOLASE TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TATURA KECAMATAN PALU SELATAN
PENGARUH KEGIATAN KOLASE TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TATURA KECAMATAN PALU SELATAN NI MADE PURNI ABSTRAK Masalah dari penelitian ini adalah kreativitas anak. Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang ada disekitarnya.kepekaan tersebut dapat berbentuk sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peduli lingkungan merupakan kepekaan seseorang terhadap lingkungan yang ada disekitarnya.kepekaan tersebut dapat berbentuk sebuah kesadaran untuk menjaga lingkungan,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) TK Pertiwi Wonosari Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsangan yang diberikan dari lingkungan.
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PERMAINAN WARNA MENGGUNAKAN MEDIA SIKAT GIGI DAN SISIR PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PONGGOK KECAMATAN MOJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
PENINGKATAN KREATIVITAS BERBAHASA LISAN MELALUI PERMAINAN PERMATA TERSEMBUNYI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK WALISONGO KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi perwujudan diri individu, terutama bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan. Peran dan kesadaran yang dimiliki orang tua untuk menempatkan anak-anak mereka
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM BINTANG KECIL GAJAHAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, kita memasuki dunia yang berkembang serba cepat sehingga memaksa setiap individu untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa usia dini merupakan masa keemasan bagi seorang anak, sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh terjadinya perubahan yang sangat cepat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106
PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BOLONG KARANGANYAR. TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperincibelajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Taman kanak-kanak/ TK merupakan pendidikan yang menjadi pondasi dari seluruh pendidikan yang akan ditempuh di jenjang selanjutnya. TK/ taman kanak-kanak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S1 Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu dilahirkan dengan berbagai keunikan masing- masing, setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat dari perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SEMANTIK MENULIS POSTER DAN SLOGAN MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING): Suatu Alternatif Peningkatan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA TUMBUH-TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ISLAM PERMATA HATI JAJAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENGGUNAAN MEDIA TUMBUH-TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ISLAM PERMATA HATI JAJAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Irwanti 1, Sadiman 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap anak memiliki potensi untuk masing-masing aspek perkembangannya, diantaranya aspek perkembangan kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosi, dan moral agama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan proses interaksi antara pendidik (orang tua, pengasuh, guru) dengan anak usia dini secara terencana untuk mencapai suatu tujuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak usia dini (AUD) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya,
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN FINGER PAINTING
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B DI TK ABA CEPORAN, NGADILUWIH, MATESIH, KARANGANYAR PADA TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulasi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI PERMAINAN SENI MOZAIK PADA KELOMPOK B TK PERTIWI JATIBARANG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI PERMAINAN SENI MOZAIK PADA KELOMPOK B TK PERTIWI JATIBARANG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012/2013 Umi Aenun Najibah Ratna Wahyu Pusari ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Dalam masa tumbuh
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Disusun oleh : ITA PURNAMA SARI A 520 090
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mengemban tugas untuk dapat mengembangkan potensi kreatif yang dimiliki setiap anak. Anak perlu mendapat bimbingan yang tepat, sehingga memungkinkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS SENI KOLASE MELALUI KEPING GEOMETRI PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTHANUL ATHFAL 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KREATIVITAS SENI KOLASE MELALUI KEPING GEOMETRI PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTHANUL ATHFAL 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Dian Puji Puspitasari, M. Kristanto, Ismatul Khasanah ABSTRAK
Lebih terperinciPERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA
PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA Zulfa 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan
Lebih terperinci