PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU KACA PIRING, KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

KARAKTERISTIK UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL BERDASARKAN UMUR, PARITAS DAN PENDIDIKAN DI BPS ENNY JUNIATI SURABAYA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP MITOS TENTANG MAKANAN DALAM KEHAMILAN DENGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa ibu hamil dengan status gizi kurang dapat melahirkan

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

Transkripsi:

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA Evie Trihartiningsih*, Masdianti Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya ABSTRAK Status gizi ibu hamil merupakan upaya penilaian terhadap ibu hamil, yang dianggap berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan kelangsungan kehamilan ibu. Penilaian status gizi ibu hamil dapat dilakukan dengan cara memeriksakan keadaan ibu hamil, dilakukan dengan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) secara rutin kepada ibu hamil dengan menimbang berat badan, lingkar lengan atas (LILA) serta memeriksa kadar hemoglobin (Hb). Penelitian ini dilakukan untuk melihat penilaian status gizi ibu hamil dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di Puskesmas Kalampangan. Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan crossectional. Pengambilan sampel dilakukan secara aksidental dengan melibatkan ibu hamil yang datang memeriksakan diri di Puskesmas Kalampangan pada saat pengumpulan data dilakukantara bulan Januari sampai dengan Mei tahun 2016. Jumlah sampel yang diperoleh pada saat pengambilan data tersebut berjumlah 35 orang. Analisis dilakukan secara univariat dengan menghitung frekuensi masing-masing variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki status gizi kurang baik berdasarkan pengukuran LILA adalah ibu-ibu hamil yang berusia antara 20-35 tahun yaitu sebesar 31.4% dari seluruh populasi. Berdasarkan paritas ibu yang memiliki status gizi kurang baik adalah ibu-ibu yang berada pada kelompok primipara yaitu sebesar 28.6%. Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat dilihat bahwa gambaran ibu hamil yang status gizinya kurang baik adalah ibu-ibu primipara yang berusia antara 20-35 tahun Kata Kunci : Gizi; LILA; Umur; Paritas PENDAHULUAN Status gizi selama masa kehamilan ibu merupakan sumber nutrisi bagi bayi yang dikandungnya. Status gizi ibu hamil merupakan upaya penilaian terhadap ibu hamil, yang dianggap berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan kelangsungan kehamilan ibu. Apabila wanita hamil memiliki status gizi kurang selama kehamilannya maka ia beresiko memiliki bayi dengan kondisi kesehatan yang buruk dan status gizi yang buruk dapat berpengaruh terhadap meningkatnya AKI/AKB dan wanita dengan status gizi baik akan melahirkan bayi yang sehat. Wanita hamil dengan status gizi kurang, memiliki kategori resiko tinggi keguguran, kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi baru lahir, cacat dan berat lahir rendah. Selain itu umumnya pada ibu dengan status gizi kurang tersebut dapat terjadi 2 komplikasi yang cukup berat selama kehamilan yaitu anemia (kekurangan sel 27

darah merah) dan pre eklamsia/eklamsia. (Rukiyah, 2013) Penilaian status gizi ibu hamil dapat dilakukan dengan cara memeriksakan keadaan ibu hamil, dilakukan dengan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) secara rutin kepada ibu hamil dengan menimbang berat badan, lingkar lengan atas (LILA) serta memeriksa kadar hemoglobin (Hb). Untuk menentukan apakah kebutuhan zat gizi ibu hamil terpenuhi gizinya atau tidak, dilakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dengan nilai normal 23,5 cm. (Sartika, 2013) Pada hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2013 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 228/100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 32/1000 kelahiran hidup. Berbagai faktor yang terkait dengan risiko terjadinya komplikasi kehamilan dan cara pencegahannya telah diketahui. Akan tetapi, jumlah kematian ibu dan bayi masih tetap tinggi. Di Indonesia penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan eklamsia, sedangkan penyebab tak langsung kematian ibu diantaranya anemia, dan Kurang Energi Kronik (KEK). KEK adalah keadaan dimana seorang wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. (Depkes RI, 2013) Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) di Kalimantan Tengah masih mengikuti angka nasional yaitu hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah Kematian Ibu yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2012 sebesar 63 kasus lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah kematian pada tahun 2011 sebesar 79 dan tahun 2010 adalah 80 kematian ibu. (Profil Dinkes Kal-teng, 2012) Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami fluktuasi dari dalam kurun waktu 2003-2012. Menurut data dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) di provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2003 sebesar 40/1000 kelahiran hidup. Namun berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 Angka Kematian Bayi mengalami peningkatan menjadi sebesar 49/1000 kelahiran hidup. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan manifestasi dari keadaan kurang gizi pada janin saat dalam kandungan. BBLR di Kalimantan Tengah pada tahun 2012 sebesar 1,90% dari 44.133 kelahiran hidup, terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 1,68% dari 43.959 lahir hidup, namun lebih rendah dari tahun 2010 dilaporkan BBLR sebanyak 2,1%. (Profil Dinkes Kal-teng, 2012) Puskesmas Kalampangan, data yang diperoleh pada tahun 2013 jumlah ibu hamil yang dilakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan hasil 23,5 cm berjumlah 50 orang dari 75 orang ibu hamil, di tahun 2014 berjumlah 57 orang dari 77 orang ibu hamil dan pada tahun 2015 berjumlah 60 orang dari 84 orang ibu hamil. Sedangkan pada saat dilakukan studi pendahuluan data yang diperoleh pada bulan Januari-Mei 2016 jumlah ibu hamil yang dilakukan pengukuran LILA 23,5 cm berjumlah 18 orang dari 35 orang ibu hamil. Dari 35 orang ibu hamil 28

tersebut, dilakukan kembali pengukuran LILA pada 15 orang ibu hamil untuk memastikan dan memperkuat data, yang diperoleh hasil ibu dengan LILA 23,5 cm berjumlah 9 orang. LILA merupakan alat yang digunakan untuk penilaian status gizi ibu. (Sartika, 2013) Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Gambaran Status Gizi Ibu Hamil dengan Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di Puskesmas Kalampangan. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan di Puskesmas Kalampangan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan diri di Puskesmas Kalampangan. Pengambilan sampel dilakukan secara aksidental dengan melibatkan ibu hamil yang datang memeriksakan diri di Puskesmas Kalampangan pada saat pengumpulan data dilakukantara bulan Januari sampai dengan Mei tahun 2016. Jumlah sampel yang diperoleh pada saat pengambilan data tersebut berjumlah 35 orang. Pengolahan data dan analisis dilakukan secara manual dengan menggunakan program excel. Analisis secara univariat dengan menghitung frekuansi masing-masing variabel sehingga dapat memberikan gambaran mengenai status gizi ibu hamil di Puskesmas Kalampangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Tabel 1. Dapat dilihat bahwa sebagian memiliki status gizi baik sementara sebagian lainnya memiliki status gizi yang kurang baik. Penilaian status gizi dilakukan berdasarkan acuan pengukuran LILA Tabel 1. Distribusi frekuensi status gizi ibu hamil dengan pengukuran LILA LILA Frekuensi Persentase > 23.5 18 51.4 23.5 17 48.6 Jumlah 35 100 Status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran LILA menunjukkan sebagian berada pada kelompok gizi baik (LILA 23.5) yaitu sebanyak 51.4% dan sebagian lagi ada pada kelompok gizi kurang baik (LILA < 23.5) yaitu 48.6%. Tabel 2. Distribusi frekuensi status gizi ibu hamil dengan pengukuran LILA berdasarkan umur Variabel Yang Frekuensi Persentase Diteliti < 20 tahun 2 5 1 2.9 3 8.9 20-35 tahun 7 20 11 31.4 >35 tahun 9 25.7 4 11.4 29

Tabel 2. memperlihatkan bahwa ibu hamil yang status gizinya termasuk kedalam katagori kurang baik terbanyak terdapat pada kelompok ibu dengan usia antara 20-35 tahun yaitu sebesar 31.4%. Tabel 3. Distribusi frekuensi status gizi ibu hamil dengan pengukuran LILA berdasarkan paritas Variabel Yang Frekuensi Persentase Diteliti Primipara 2 5 4 11.4 10 28.6 Multipara 13 37.1 7 20 Grandemultipara 0 0 1 2.9 Berdasarkan data pada tabel 3 di atas, ibu-ibu yang memiliki status gizi baik terbanyak ada pada kelompok multipara yaitu sebesar 37.1%. Sedangkan yang paling sedikit adalah kelompok ibu grandemultipara yang status gizinya kurang baik yaitu 2.9% dari total responden pada penelitian ini. Menurut teori Huclok, semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa. Ini berkaitan dengan usia muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri, juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandung. Sedangkan untuk usia tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal, maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung, sehingga usia yang paling baik adalah 20-30 tahun, diharapkan gizi ibu hamil akan lebih baik. (Wawan,2011) Paritas menggambarkan pengalaman ibu dalam kehamilan. Misalnya, jumlah kehamilan yang pernah dialaminya dapat dibandingkan terhadap kelahiran dan kegugurannya. Ibu yang sering mengalami keguguran mestinya mempunyai latar belakang kesehatan yang berbeda dibanding dengan yang tidak pernah mengalami abortus. Selain itu juga kehamilan sebelumnya memberikan pengalaman terhadap pemenuhan kebutuhan gizi baik bagi dirinya maupun bagi janin yang dikandungnya. Pada kehamilan pertama kali mungkin saja perhatian terhadap kesejahteraan ibu dan janin besar. Namun seiring dengan semakin banyaknya pengalaman kehamilan sebagian ibu mungkin sudah menganggap kehamilan sebagai peristiwa yang biasa sehingga menjadi agak lalai dalam memperhatikan kesejahteraan dirinya dan janin yang dikandungnya. 30

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah dipaparkan di atas, memberikan gambaran bahwa ibu-ibu yang memiliki status gizi kurang baik dengan ukuran LILA <23.5 ternyata ada pada kelompok ibu-ibu multipara dengan usia antara 20-35 tahun. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan usia maupun paritas serta variabel lain yang mungkin ikut memengaruhinya. DAFTAR PUSTAKA Achandi, Ending. 2012. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers. Depkes RI. 2008. Perawatan Kehamilan (ANC). Campbell, Stuart. 2007. Kehamilan hari demi hari. Penerjemah: Damariang tyas wulandari, Ssi. Jakarta: Erlangga. Dewi lia, Nanny Vivian. 2011. Asuhan kehamilan untuk kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Hani U, dkk. 2010. Asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, Alimul. 2011. Metodologi penelitian kebidanan & teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika. Machfoedz, Ircham. 2010. Metodologi penelitian. Yogyakarta: Fitramaya. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Sartika, wiwi dan Mitayani. 2010. Buku saku ilmu gizi. Jakarta: TIM. Sibagariang, Eva dkk. 2010. Metodologi penelitian. Jakarta :TIM. Sibagariang, Eva dkk. 2010. Gizi dalam kesehatan reproduksi. Jakarta: TIM. Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta: Graha Ilmu. 31