SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menginginkan sebuah masyarakat yang memiliki pemikiran, sikap serta

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh : ANNA NUR ELAWATI A.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program studi Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Publikasi Ilmiah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP. Naskah Publikasi Ilmiah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1 PROGRAM STUDI S-1 PGSD NASKAH PUBLIKASI. Oleh : Erlinda Dwi Miswara

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

III.METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto dkk (2009:) menjelaskan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal. Beberapa persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Hasil Tindakan Dan Pembahasan. A. Deskripsi Prasiklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika. Dialog awal dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhadap proses. Menurut Wahid Umar (2012) menelaah kemampuan

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SULISTARI NIM: A54A100140

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPETENSI PENYUSUNAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : NIKY NANDA ANENTRI A210100119 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan ujung tombak suatu Negara yang menginginkan sebuah masyarakat yang memiliki pemikiran, sikap serta tindakan yang mampu mendukung gerak tersebut kearah yang lebih baik. Proses pembelajaran yang baik dalam kelas selain ditentukan oleh pendidik dan siswa juga dipengaruhi oleh media pembelajaran dan mata pelajaran. Mata pelajaran yang sulit akan membuat siswa kesulitan untuk memahami pelajaran tersebut dengan baik. Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang cukup unik dibandingkan dengan ilmu sosial yang lain karena di dalamnya dipelajari seni dalam pencatatan keuangan. Mata pelajaran ini sering dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan bagi siswa. Anggapan bahwa akuntansi adalah mata pelajaran yang sulit, rumit dan membosankan ini salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan media yang tidak tepat dalam proses belajar. Pengamatan yang dilakukan pada hari Sabtu, 6 September 2014 menyatakan bahwa pemahaman belajar siswa sangat rendah, pemahaman siswa dalam hal pengulangan inti materi hanya 20 siswa (45,45%), pengaplikasian ke dalam pemecahan masalah hanya 14 siswa (31,81%) dan pemberian contoh hanya 7 siswa (15,90%). Dewasa ini, telah dikembangkan berbagai macam media terutama yang lebih bersifat visual ataupun audio visual. Hal ini dimaksudkan agar siswa mau mengikuti pembelajaran dengan antusias, sehingga mata pelajaran yang dipelajari akan lebih mudah terekam pada memori siswa. Salah satu bentuk media itu adalah komik pembelajaran. Komik merupakan suatu bentuk bacaan dimana peserta diharap mau membaca tanpa perasaan terpaksa/ harus dibujuk (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2001 :68). Kelebihan dari bacaan yang berbentuk komik telah banyak dimanfaatkan oleh Negara Negara maju sebagai alat untuk meningkatkan minat baca anak pada buku buku pelajaran. Berdasarkan pemaparan di atas penulis akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran untuk menangani dan menyelesaikan permasalahan mengenai rendahnya pemahaman belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan judul Pengembangan Komik 1

2 sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang terhadap Pemahaman Belajar pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015. Pengembangan komik sebagai media pembelajaran akuntansi ini diharapkan dapat mempermudah siswa untuk memahami konsep dasar yang dibutuhkan dalam mempelajari akuntansi, mengatasi kebosanan pada proses pembelajaran yang monoton dan nilai siswa kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 dapat memenuhi KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ). Keberhasilan pengembangan media pembelajaran komik juga telah dibuktikan oleh Syaiful Hadi yang dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan media komik dalam pembelajaran matematika pada konsep pecahan mendapat respon positif dari guru maupun siswa. Adapun tujuan umum meliputi : Untuk meningkatkan terpenuhinya Kriteria Ketuntasan Minimal dalam kompetensi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Tujuan khusus : Untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 dengan menggunakan media pembelajaran komik pada kompetensi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 kelas XII IPS 1 jumlah siswa 44 siswa dengan rincian 25 siswa perempuan dan 19 siswa laki laki pada bulan September - Desember 2014. Penelitian dilakukan secara langsung di lapangan dan bersifat kolaboratif dimana guru Akuntansi sebagai rekan kolaborasi. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti dalam pelaksanaannya bertindak sebagai guru yang melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai prosedur yang telah direncanakan dan selalu berkoordinasi dengan guru Akuntansi mulai dari dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi dan evaluasi pada setiap tindakan. Siklus prosedur Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut :

3 Kondisi Awal Rendahnya pemahaman belajar siswa meliputi penyataan ulang inti (45,45%), pengaplikasian ke dalam pemecahan masalah (31,81%), pemberian contoh (15,90%) Siklus I Tindakan Pengembangan komik sebagai media pembelajaran dapat mengatasi rendahnya pemahaman belajar siswa SIKLUS KondisiAkhir Kondisi awal Tindakan Meningkatnya pemahaman belajar siswa, meliputi pernyataan ulang inti materi (50%), pengaplikasian kedalam pemecahan masalah(50%),pemberian contoh (50%) Kondisi pemahaman belajar siswa, meliputi pernyataan ulang inti materi (50%), pengaplikasian kedalam pemecahan masalah(50%),pemberian contoh (50%) Siklus II Kondisi Akhir Pengembangan komik sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa Meningkatnya pemahaman belajar siswa, meliputi pernyataan ulang inti (75%), pengaplikasian ke dalam pemecahan masalah (75%),pemberian contoh (75%) Gambar 1.1 Siklus Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

4 Sumber data menurut Arikunto (2006:129) adalah dari mana data tersebut diperleh, dan sumber data dalam penelitian ini adalah : Siswa kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar dan Guru mata pelajaran Akuntansi kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Data yang diperoleh adalah data pengembangan media pembelajaran komik Akuntansi terdiri dari : 1. Pernyataan ulang inti materi : Menanyakan siswa tentang materi, meminta siswa bertanya ataupun dengan mengadakan ulangan harian. 2. Pengaplikasian ke dalam pemecahan masalah : Siswa diberikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan materi lalu diberikan kepada siswa untuk dipecahkan. 3. Pemberian contoh : Siswa memberikan contoh terkait materi agar membuktikan bahwa siswa sudah paham. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Observasi menurut Arikunto (2002:25) Observasi merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk memperkuat dan memperjelas data yang diperoleh melalui observasi. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dimana peneliti mengajukan pertanyaan pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh suatu susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tes yag digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay yaitu tes yang berbentuk uraian, yang harus dijawab dengan tertulis atau berupa kalimat kalimat bebas yang disusun tersendiri oleh seseorang yang menjawab. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan melihat dokumen yang telah ada. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari observasi dan soal tes. Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran siswa kelas XII IPS 1 serta tes diberikan pada siswa saat melakukan penelitian tindakan siklus I dan siklus II dengan pemberian soal pada akhir

5 pembelajaran. Hasil dari data penelitian yang diperoleh perlu diuji keabsahan dan kebenarannya, dalam penelitian ini pengujian data penulisan dilakukan dengan cara trianggulasi. Menurut Arikunto (2006:212). trianggulasi adalah untuk mengadakan pengecekan kebenaran data melalui cara lain. Tujuan penggunaan trianggulasi tersebut digunakan untuk melakukan pengecekan data yang diperoleh dari lapangan sehingga dalam analisisnya hanya data yang valid. Trianggulasi dapat diartikan memberikan hasil yang tidak menimbulkan keragu raguan informasi yang diseleksi. Indikator pencapaian dalam penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan adalah peningkatan pemahaman belajar kompetensi penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang melalui media pembelajaran komik pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015 diharapkan dapat mengalami peningkatan 75 % dari 44 siswa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil catatan situasi kelas pada pembelajaran saat observasi tanggal 6 September 2014 menunjukkan bahwa saat proses pembelajaran dilakukan siswa masih sering gaduh dan kurangnya konsentrasi terhadap pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Catatan lain siswa hanya menggunakan LKS sehingga semua materi hanya berpusat pada guru dan siswa hanya memperhatikan penjelasan dan mancatat hal hal yang penting, namun pada kenyataannya hanya beberapa siswa yang mencatat. Selama pengamatan pemahaman belajar siswa, siswa yang mampu mengulang inti materi hanya 20 siswa (45,45%), yang mampu mengaplikasikan ke dalam pemecahan masalah hanya 14 siswa (31,81%) dan yang mampu memberikan contoh hanya 7 siswa (15,90%). Berdasarkan hasil observasi tersebut, untuk meningkatkan pemahaman belajar maka pertemuan berikutnya diterapkan media pembelajaran komik sebagai tindakan siklus I. Alokasi waktunya 2 jam pelajaran (2x50 menit) dan didistribusikan ke dalam satu rencana pembelajaran. Pada tahap perencanaan proses pembelajaran direncanakan seperti yang telah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

6 (RPP). Tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan siklus I, dilaksanakan pada hari Kamis, 4 Desember 2014 jam ke 5 dan 6 (10.30-12.00 WIB) dan dari 44 ssiwa. Pembelajaran pada siklus I guru membuka pelajaran dengan menerangkan bahwa pada pelajaran hari ini akan dibantu oleh peneliti. Sebelum memulai pelajaran peneliti memperkenalkan diri, kemudian peneliti mengulas sedikit materi dan memberi motivasi kepada siswa dan kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian guru membagi siswa kedalam 5 kelompok yang terdiri dari 8 siswa setiap kelompok. Setelah kelompok terbagi peneliti membagikan komik Akuntansi yang dialognya berisi tentang materi kompetensi Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Komik Akuntansi yang dibagikan terdiri dari beberapa sub materi dan tiap kelompok diberikan dialog dialog dengn sub materi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Tiap kelompok diminta mendiskusikan dialognya masing masing, berdiskusi dengan cara membaca materi secara berulang ulang, mencoba memecahkan masalah dan belajar memberi contoh tentang sub materi. Diskusi usai, tiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok lain diminta bertanya atau menanggapi. Selama siswa melakukan diskusi dan presentasi peneliti melakukan observasi, mengarahkan dan mengontrol selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi mengenai tindak mengajar guru, tindak belajar siswa dan situasi kelas tahap berikutnya dilakukan refleksi. Hasil refleksi menunjukkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang menyebabkan pemahaman belajar belum mencapai indikator yang ditentukan. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan siklus II utnuk memperbaikinya. Perbaikan dari segi materi pembelajaran maupun penambahan soal yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Desember 2014 jam pelajaran ke 7 dan 8 (12.30-14.10 WIB). Pelaksanaan siklus II peneliti membuka pelajaran dengan menyiapkan siswa untuk fokus kepada pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan. Kemudian peneliti melakukan apersepsi dengan

7 membahas soal yang diberikan kepada siswa dan mengulas sedikit materi dan peneliti memberikan motivasi kepada siswa. Setelah selesai pada proses awal peneliti menginstruksikan kepada siswa utnuk berkumpul dengan kelompoknya sesuai dengan pembagian kelompok pada siklus I. Sebelum membagikan komik Akuntansi pada tiap kelompok, peneliti memberik kessempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum diapahami. Kemudian peneliti kembali membagikan komik Akuntansi dan menginstruksikan kembali langkah langkah proses diskusi saat siklus I kemarin. Selama siswa melakukan diskusi maupun saat presentasi, peneliti melakukan observasi, mengarahkan dan mengontrol selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan pada siklus II menunjukkan bahwa pemahaman belajar kompetensi penyusunan siklus Akuntansi perusahaan dagang telah banyak mengalami peningkatan. Hal hal yang direncanakan telah dilaksanakan dengan baik meskipun masih ada kekurangan seperti belum semua kelompok paham dengan materi dalam dialog komik namun tidak perlu dilakukan siklus berikutnya karena peningkatan pemahaman belajar pada siklus II telah mencapai indikator yang ditentukan. Sebelum melaksanakan siklus I peneliti melakukan observasi pada tanggal 6 September 2014 untuk mengetahui kondisi awal yang terjadi pada kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Berdasarkan hasil observasi mengenai beberapa macam pemahaman belajar antara lain : pemahaman dalam hal pengulangan inti materi, 20 siswa (45,45%), pengaplikasian ke dalam pemecahan masalah 14 siswa (31,81%) dan pemberian contoh 7 siswa (15,90%) dari 44 siswa. Tahap selanjutnya setelah media ditentukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP dengan kompetensi Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. RPP yang dibuat kemudian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran kemudian setelah dirasa benar dan disepakati rencana tersebut dilaksanakan pada siklus I dan dapat meningkat meliputi pemahaman belajar dalam hal pengulangan inti materi 32 siswa (72,72%), pemahaman belajar dalam hal

8 pengaplikasian ke dalam pemecahan masalah 24 siswa (54,54%) dan pemahaman belajar dalam hal pemberian contoh 20 siswa (45,45%). Berdasarkan hasil pelakanaan tindakan pada siklus II dengan menggunakan media pembelajaran komik Akuntansi pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah1 Karanganyar meningkat kembali setelah dilakukan perbaikan dari siklus I meliputi pemahaman belajar dalam hal pengulangan inti materi 37 siswa (84,09%), pemahaman belajar dalam hal pengplikasian ke dalam pemecahan masalah 36 siswa (81,81%) dan pemahaman dalam hal pemberian contoh 33 siswa (75%). Peningkatan pemahaman dapat dilihat pada siklus I dan siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi pada tabel berikut : Tabel 1.1 Peningkatan Pengembangan Media Pembelajaran Komik Akuntansi pada Kompetensi Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang terhadap Pemahaman Belajar pada Siswa kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Pencapaian Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II 20 siswa 32 siswa 37 siswa Pengulangan inti materi (45,45%) (72,72%) (84,09%) Pengaplikasian ke dalam 14 siswa 24 siswa 36 siswa pemecahan masalah (31,81%) (54,54%) (81,81%) 20 siswa 33 siswa Pemberian contoh 7 siswa (15,90%) (45,45%) (75%) Penyajian peningkatan pemahaman belajar siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut :

9 35 30 25 20 15 10 5 0 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Gambar 1.2 Grafik Rata Rata Pemahaman Belajar Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Dari penyajian data pada tabel dan grafik menunjukkan pemahaman belajar siswa sebelum tindakan atau kondisi awal dikatakan masih rendah. Rata rata pemahaman belajar siswa dari tiga indikator sebesar 31,05%, sehingga perlu dilakukan sebuah tindakan utnuk memperbaiki masalah tersebut. Setelah dilakukan tindakan siklus I pemahaman belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 57,57 % dari kondisi awal sebesar 31,05 % dan mengalami peningkatan lagi sebesar 80,3 %. Dengan demikian. Hipotesis tindakan dengan indikator pencapaiannya sebesar 75 % dapat dibuktikan kebenarannya karena dengan pengembangan media pembelajaran komik Akuntansi dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa pada kompetensi penyusunan siklus Akuntansi perusahaan dagang pada siswa kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015. KESIMPULAN Pemahaman belajar dikatakan meningkat dapat dilihat dari data yang diperoleh peneliti setelah melakukan observasi di kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar yang menunjukkan peningkatan belajar Akuntansi yang pada observasi awal yang mampu mengulang inti materi 20 siswa (45,45%), yang mampu mengaplikasikan ke dalam pemecahan masalah 14 siswa (31,81%) dan yang mampu memberikan contoh 7 siswa (15,90%). Kemudian dilakukan siklus I

10 sebagai tindakan perbaikan dapat meningkat yaitu pengulangan inti materi 32 siswa (72,72%), pengaplikasian ke dalam pemecahan masalah 24 siswa (54,54%), pemberian contoh 20 siswa (45,45%) dan pada siklus II yaitu pengulangan inti materi 37 siswa (84,09%), pengaplikasian ke dalam pemecahan masalah 36 siswa (81,81%), pemberian contoh 33 siswa (75%). Hasil wawancara mengenai respon siswa terhadap pengembangan komik Akuntansi sebagai media pembelajaran menunjukkan antusias siswa dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi lebh paham dan menjadi lebih tertarik dengan mata pelajaran Akuntansi khususnya pada kompetensi Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang. Penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan pada proses tindakan kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Bagi guru mata pelajaran Akuntansi ataupun peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran. Bagi guru mata pelajaran guru hendaknya harus memahami beberapa media pembelajaran agar dapat memberikan variasi dalam proses belajar mengajar. Guru harus melakukan inovasi dalam mengajar siswa dalam proses belajar mengajar. Guru harus melakukan inovasi dalam mengajar siswa dalam proses belajar agar siswa tidak merasa jenuh. Sebaiknya siswa diberi buku pegangan sehingga informasi mengenai kompetensi yang akan dipelajari siswa tidak hanya dari LKS. Bagi siswa kelas XII IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar, sebaiknya siswa mempersiapkan terlebih dahulu pelajaran yang akan dipelajari di sekolah, sehingga saat proses pembelajaran lebih cepat tanggap terhadap kompetensi yang disampaikan oleh guru, siswa dapat belajar mandiri sehingga pemahaman belajar dapat terbentuk dalam proses belajar mengajar, siswa lebih berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran untuk menyelesaikan masalah dan siswa dapat saling bertukar informasi untuk mencapai tujuan bersama. Bagi SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar, sekolah seharusnya melakukan pengawasan dan bimbingan kepada setiap guru mata pelajaran dalam hal

11 pengembangan pembelajaran, sehingga guru mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Bagi peneliti lain penelitian hendaknya dilakukan dengan lebih baik yang memperhitungkan waktu dan memperhatikan materi yang akan disajikan kepada siswa sehingga nantinya dapat menjadi sebuah masukan guna meningkatkan kualitas pendidikan.

12 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002.. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru