Pajanan Whole Body Vibration dan Risiko Low Back Pain pada Supir

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PREVALENSI LOW BACK PAIN PADA TENAGA KERJA PERUSAHAAN PENGOLAHAN TEH PT. X DI KOTA GARUT

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gejala terbanyak kedua, setelah masalah saluran pernapasan atas, yang

PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI CABANG TEBING TINGGI. Oleh : NURANNISA

ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG

SKRIPSI. Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

Analisis Faktor Risiko Tingkat Keluhan Subjektif Low Back Pain Pada Operator Forklift di PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta Tahun 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO LOW BACK PAIN PADA PENGEMUDI BUS PO. JEMBER INDAH KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

Pengaruh Keikutsertaan Pasien pada Program Jaminan Kesehatan terhadap Keberhasilan Kontrol Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi

HUBUNGAN ANTARA LAMANYA DUDUK DENGAN TIMBULNYA GEJALA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SOPIR TAKSI DI KOTA MEDAN. Oleh : NAZHIRA JANANI

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SATU PAKET PROGRAM TERAPI SWD DAN TENS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PASIEN LOW BACK PAIN MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI PANGKALAN CV. TOTABUAN INDAH MANADO

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma,

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015.

CASE REPORT SESSION LOW BACK PAIN OLEH : Dani Ferdian Nur Hamizah Nasaruddin PRESEPTOR: Tri Damiati Pandji,dr.,Sp.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Pengaruh Durasi Pemberian ASI dengan Kejadian Obesitas pada Murid PG dan TK A di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Tahun 2010

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) DI PELABUHAN BENOA TAHUN 2015

How to Find Current Evidence Best Medicine. Oleh: Sukirno, S.IP., MA.


UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit akibat kerja merupakan suatu penyakit yang diderita pekerja dalam

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

PENGARUH LAMA DUDUK SEBELUM ISTIRAHAT DALAM BERKENDARA TERHADAP KELUHAN LOW BACK PAIN PADA SOPIR BUS DI TERMINAL SURAKARTA

ABSTRAK Low Back Pain dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Petani di Desa Singakerta Banjar Lodtunduh, Ubud-Bali Kata kunci

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Tugas-tugas dan Persyaratan Akhir Dalam Meraih Gelar Sarjana Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

ABSTRAK PEKERJAAN JASA KULI ANGKUT DI PASAR BADUNG MENINGKATKAN RISIKO KELUHAN NYERI PUNGGUNG TAHUN 2016

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

PERBANDINGAN VOLUME PROSTAT ANTARA PASIEN BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

EFIKASI TERAPI TRANSKRANIAL MAGNETIK STIMULASI(TMS) TERHADAP PERBAIKAN KLINIS PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI RSUP DR.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran faktor-faktor..., Ami Kesumaningtyas, FKM 1 UI, 2009

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Penyakit periodontal, Gingivitis, Kualitas Hidup, OHIP-14

PENGARUH LAMA DUDUK SEBELUM ISTIRAHAT DALAM BERKENDARA TERHADAP KELUHAN LOW BACK PAIN PADA SOPIR BUS DI TERMINAL SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

Dietary iron intake and blood donations in relation to risk of type 2diabetes in men: a prospective cohort study Cohort Study ( Prospectively )

GAMBARAN KEJADIAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA TENAGA ANGKUT SAMPAH DKP KOTA DENPASAR

KADAR INTERLEUKIN-6 (IL-6) YANG TINGGI SEBAGAI PENANDA TERJADINYA OSTEOARTHRITIS LUMBAL PENDERITA NYERI PINGGANG BAWAH BERUMUR DIATAS 55 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. 2011). Nyeri ini dapat menjalar ke tungkai bawah posterior lateral dan ke lutut

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LBM 3 PRAKTIKUM 2 EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM) UNTUK FARMASI

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. muskuloskeletal yang sering terjadi dan menyebabkan penurunan produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

HUBUNGAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL DAN DERAJAT NYERI PADA PASIEN LOW BACK PAIN MEKANIK DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK RSUP DR.

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak pada usia 35 tahun sebanyak 76 responden (80.00%) dan

Cross sectional Case control Kohort

HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DAN DISABILITAS AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN KUALITAS HIDUP LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB VI HASIL. Universitas Indonesia. Gambaran faktor-faktor..., Ami Kesumaningtyas, FKM 33 UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara maju pernah mengalami low back pain. Prevalensi tahunannya

BAB I PENDAHULUAN. Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu kelainan

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

KARYA TULIS ILMIAH. Gambaran Merokok sebagai Faktor Risiko Pada Penderita Karsinoma Laring di RSUP. H. Adam Malik Medan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DENGAN TIMBULNYA NYERI KEPALA TIPE-TEGANG. Oleh: KOMALAH CHENASAMMY NIM:

PREVALENSI NYERI PUNGGUNG PADA SISWA SEKOLAH DASAR YANG MENGGUNAKAN BACKPACK DI KOTA NEGARA KABUPATEN JEMBRANA

ABSTRAK HUBUNGAN TOTAL LAMA KERJA DENGAN STATUS PENDENGARAN PADA PENERBANG TNI AU

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words : age, length of employment, vibration, musculoskeletal complaints ABSTRAK

Corelation Between Ergonomics Exposure And Musculosceletal Disorder of Dentist Working

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. Leher manusia adalah struktur yang kompleks dan sangat rentan terhadap

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, JENIS PEMBIAYAAN, STATUS AKREDITASI PUSKESMAS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA TESIS

GAMBARAN KLINIS PASIEN GASTROENTERITIS DEWASA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN PERIODE JUNI DESEMBER 2013 OLEH :

HUBUNGAN PELVIC INCIDENCE DAN HASIL AKHIR PEMBEDAHAN PADA PENYAKIT DEGENERATIF TULANG BELAKANG

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Transkripsi:

dan Risiko Low Back Pain pada Supir Sonia Hanifati Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Abstrak Low back pain (LBP) adalah rasa nyeri di daerah punggung bawah berupa nyeri lokal, radikuler, maupun keduanya. LBP merupakan keluhan yang timbul akibat berbagai faktor, termasuk faktor pekerjaan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa whole body vibration (WBV) adalah salah satu faktor. Paparan WBV selama bekerja dapat meningkatkan risiko LBP. Salah satu pekerjaan dengan paparan WBV adalah supir. Didapatkan dua studi kohort yang terpilih untuk dilakukan critical appraisal. Terdapat dua artikel yang digunakan, yaitu Bovenzi dan Tiemessen et al. Subjek tiap penelitian berjumlah 537 dan 229 orang. Masing-masing menunjukkan RR 1,46 dan 1,05 yang belum cukup kuat untuk dikategorikan sebagai faktor risiko LBP. Namun, variabel lain, seperti driving related LBP, intensitas nyeri, dan disabilitas disebut memiliki hubungan dengan WBV. Paparan WBV dapat meningkatkan risiko terjadinya LBP pada supir. Kata kunci: whole body vibration, low back pain, supir Whole Body Vibration Exposure and Low Back Pain Risk in Driver Abstract Low back pain (LBP) is pain felt in the lower back area. It can be local, radicular, or both. The cause of LBP are multifactorial, including work. Various studies show that one of these factors is the whole-body vibration (WBV). WBV exposure during work can increase the risk of having LBP. One of the occupation with exposure to WBV is being a driver. Critical appraisal was done to two selected cohort studies. Two cohort articles were used, namely Bovenzi and Tiemessen et al. Each study has 537 and 229 subjects. Each study shows RR 1.46 and 1.05 which are not strong enough to be categorized as LBP risk factor. However, other variables, such as driving-related LBP, pain intensity, and disability are acknowledged to have a relationship with WBV. WBV exposure may increase the risk of having LBP for driver. Keywords: whole body vibration, low back pain, driver 179

Sonia Hanifati ejki Ilustrasi Kasus Tn. S, 55 tahun, datang dengan keluhan nyeri sendi lutut kanan sejak 2 hari sebelum kunjungan. Pasien mengeluh bengkak dan kemerahan pada sendi lutut kanan. Kaku pagi hari, demam, nyeri pada sendi lain disangkal. Riwayat asam urat tinggi disangkal. Pasien juga mengeluhkan nyeri punggung bawah yang hilang timbul sejak dua tahun terakhir. Nyeri dirasakan tidak menjalar. Pasien bekerja sebagai supir bajaj selama lima tahun. Pasien bekerja 12 jam tiap harinya. Dari edema pada sendi lutut kanan. Pada daerah punggung bawah, didapatkan spasme otot. Fungsi motorik dan sensorik baik, nyeri ketok CVA -/-. Pendahuluan Di Belanda, 9% dari izin sakit pada populasi pekerja terkait dengan low back pain (LBP) dan 14% dari populasi tidak bekerja juga mengalaminya. 1 LBP merupakan keluhan yang bisa timbul akibat berbagai faktor, termasuk faktor dalam pekerjaan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor tersebut adalah whole body vibration (WBV). Paparan WBV selama bekerja dapat meningkatkan risiko LBP. Salah satu pekerjaan yang rentan terpajan WBV adalah supir. Dengan demikian, tujuan makalah ini adalah mengetahui hubungan antara pajanan WBV terhadap risiko LBP pada supir. Pertanyaan Klinis Pada supir, apakah pajanan WBV dapat meningkatkan risiko low back pain? Patient : supir Indicator : whole-body vibration Comparison : - Outcome : risiko low back pain Jenis pertanyaan klinis: etiologi Metode Strategi Pencarian Penelusuran literatur dilakukan melalui Pubmed dan Proquest pada 1 Juni 2012. Kata kunci yang digunakan adalah whole body vibration AND low back pain. Seleksi Seleksi pertama dilakukan berdasarkan judul/ abstrak, dengan eliminasi publikasi ganda. Artikel yang tersisa ditinjau ulang berdasarkan kriteria inklusi. Didapatkan dua artikel yang sesuai dengan pertanyaan klinis dan akan dilakukan telaah kritis (Gambar 1). Tabel 1. Hasil Pencarian di Online Database Database Search Details Hits Selected Articles Pubmed Proquest (whole[all Fields] AND ( human body [MeSH Terms] OR ( human [All Fields] AND body [All Fields]) OR human body [All Fields] OR body [All Fields]) AND ( vibration [MeSH Terms] OR vibration [All Fields])) AND ( low back pain [MeSH Terms] OR ( low [All Fields] AND back [All Fields] AND pain [All Fields]) OR low back pain [All Fields]) (whole[all Fields] AND ( human body [MeSH Terms] OR ( human [All Fields] AND body [All Fields]) OR human body [All Fields] OR body [All Fields]) AND ( vibration [MeSH Terms] OR vibration [All Fields])) AND ( low back pain [MeSH Terms] OR ( low [All Fields] AND back [All Fields] AND pain [All Fields]) OR low back pain [All Fields]) 105 0 98 2 180

Gambar 1. Bagan Alir Strategi Pencarian 181

Sonia Hanifati ejki Critical Appraisal Terdapat 2 artikel yang dilakukan critical appraisal oleh 1 orang dengan menggunakan kriteria tertentu untuk artikel etiologi. Beberapa aspek dinilai untuk menentukan validity, importancy, dan applicability (Tabel 2). 2,3 Tabel 2. Critical Appraisal Validity Importancy Applicability Artikel Pembagian kelompok jelas, kesamaan di awal penelitian Perlakuan sama Follow-up cukup lama dan komplet Pajanan mendahului outcome Dose response gradient Dechallenge - rechallenge Konsistensi Masuk akal secara biologis Asosiasi kuat Dapat diterapkan Risiko pasien untuk mengalami outcome Keinginan, perhatian, dan harapan pasien Level of Evidence Tiemessen et al 3 + NA +? + - + + Bovenzi 2 + NA +? + - + + RR=1,05 (95%CI 1,03-1,07) + RR=1,46 (95%CI 1,41-1,51) Ya NNH=31 2b Ya NNH=3 Pasien ingin mengetahui faktor risiko terjadinya LBP 2b Hasil Didapatkan dua buah artikel penelitian oleh Bovenzi M dan Tiemessen et al. Artikel Bovenzi berjudul Metrics of whole-body vibration and exposure response relationship for low back pain in professional drivers: a prospective cohort study. Penelitian itu melibatkan 537 subjek. Outcome yang diukur pada penelitian tersebut adalah 12-months LBP incidence, intensitas nyeri tinggi (VAS>5), dan disabilitas punggung bawah. Outcome LBP, karakteristik individu, dan risiko hubungan kerja diinvestigasi dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner. Pajanan harian terhadap WBV diukur dengan akselerasi ekuivalen selama 8 jam (root mean square method) atau dengan vibration dose value (root mean quad method). Dari besarnya vibrasi di kendaraan dan total durasi pajanan, didapatkan tujuh alternatif pengukuran vibrasi kumulatif setiap pengendara. Hasil yang terkait pertanyaan klinis adalah 12 months LBP incidence. Prevalensi 12-months LBP adalah 64,4%. RR dari 12 months LBP adalah 1,46 (95% CI 1,41-1,51, p=0,18). Jurnal kedua dari Tiemessen et al menggunakan metode yang sama dengan jurnal pertama. Hasilnya didapatkan bahwa tidak terdapat dose response pattern antara pajanan WBV dengan 12 months LBP (RR 1,05, 95% CI 1,03-1,07), tetapi terdapat doseresponse pattern antara WBV dan driving-related LBP. Pembahasan Kedua artikel menunjukkan RR 1,46 dan 1,05. RR tersebut belum cukup untuk menyatakan WBV sebagai faktor risiko LBP pada supir. Penelitian pertama menunjukkan adanya hubungan antara WBV dengan driving-related LBP, yakni keluhan nyeri akut pasca mengendara. Penelitian kedua menunjukkan adanya hubungan antara WBV dengan intensitas nyeri berat dan disabilitas. Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menentukan adanya hubungan kausalitas antar dua variabel. Pertama adalah kekuatan hubungan. Semakin kuat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung, maka semakin kuat pula kemungkinan bahwa variabel bebas tersebut yang menjadi kausa variabel tergantung. Pada kedua penelitian didapatkan RR 1,46 dan 1,05. 2,3 Meski tidak jauh dari angka 1, tetapi kedua RR yang didapatkan konsisten antar kedua penelitian, yaitu lebih dari 1. 182

Waktu pajanan juga menjadi hal penting. Sebuah pajanan harus berada lebih dulu dibandingkan outcome. Kedua penelitian tidak melakukan eksklusi terhadap pasien yang sudah memiliki keluhan LBP karena hanya perbandingan hasil saat pengambilan data dasar dan sesudah follow up 1 tahun yang digunakan. Kemungkinan terjadinya LBP akibat WBV harus dijelaskan dengan dasar teori. Berdasarkan literatur, mekanisme pasti LBP karena WBV belum ditemukan namun terdapat beberapa hipotesis mengenai hal tersebut. Pertama, WBC dapat meningkatkan creep effect di kolumna vertebralis lumbal. Kedua, WBV menyebabkan ketidakseimbangan kolum spinal sehingga tulang belakang sangat rentan terhadap kerja yang berat. Ketiga, WBV, seperti faktor terkait pekerjaan lainnya (mengangkut atau duduk lama), dapat menyebabkan kelelahan dan kerusakan di vertebral end plates sehingga mengurangi aliran nutrisi ke daerah tersebut. 1-3 Hal itu menyebabkan degenerasi tulang belakang dan menimbulkan keluhan nyeri di punggung bagian bawah. Studi kedua memiliki kelebihan berupa penyajian data yang lebih sistematis. Sudi kedua juga mengaitkan WBV dengan outcome lainnya seperti durasi mengendara. Pada jurnal tersebut, dinyatakan bahwa durasi lebih dari 7 jam/hari dapat meningkatkan risiko intensitas nyeri pada LBP sebanyak 2,11 (95% CI1,15-3,88). Pada kasus, pasien mengendara bajaj selama 10-12 jam/hari. Oleh karena itu, LBP yang dialaminya masih mungkin akibat WBV. Daftar Pustaka 1. Tiemessen IJH. Occupational whole-body vibration and low back pain strategies to reduce exposure [dissertation]. Netherland: Gildeprint;; 2008. 2. Tiemessen IJH, Hulshof CTJ, Frings-dresen MHW. Low back pain in drivers exposed to whole body vibration: analysis of a dose response pattern. Occup Environ Med. 2008;;65:667 75. 3. Bovenzi M. Metrics of whole body vibration and exposure-response relationship for low back pain in professional drivers: a prospective cohort study. Int Arch Occup Environ Health. 2009;;82:893 917. 183