BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Tempat dan Waktu Penelitian Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementrian, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dipimpin oleh Direktur Jenderal. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada awalnya bernama Direktorat Jenderal Ketenagaan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Departemen dibidang Ketenagaan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi. Direktorat Jenderal Ketenagaan baru disahkan pada tahun 1978, sesuai dengan keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 734 Tahun 1978. Pada tahun 1984 Direktorat Jenderal Ketenagaan berganti nama dengan Direktorat Jenderal Listrik dan Energi Baru yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Departemen dibidang Kelistrikan dan Energi Baru. Kemudian pada tahun 1998, Direktorat Jenderal Listrik dan Energi Baru berubah kembali namanya menjadi Direktorat Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi Untuk menyesuaikan tugas dan fungsi dengan kegiatan Direktorat Jenderal, serta guna menunjang pelaksanaan 52
53 pembangunan maka susunan organisasi Departemen Pertambangan dan Energi di ubah sesuai dengan keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 1997 Tanggal 11 November 1997. Untuk menindaklanjuti Keputusan Presiden di atas, diterbitkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 150 tahun 2001 tanggal 2 Maret 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja, Departemen energi dan Sumber Daya Mineral, dan Direktorat Jenderal Listrik dan Pengembangan energi diubah menjadi Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, Dan terakhir Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010, nama Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi dihapus dan diganti dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang ketenagalistrikan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan di bidang ketenagalistrikan; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang ketenagalistrikan; 3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang ketenagalistrikan; 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang ketenagalistrikan;
54 5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil tempat penelitian pada Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, JL. H.R. Rasuna Said, Blok X 2, Kav. 7-8, Kuningan Jakarta Selatan. Dengan objek penelitian adalah Pegawai Sub Bagian Kepegawaian pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jakarta. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak Oktober sampai Desember 2015.
55 2. Karakteristik Profil Responden Untuk mendapatkan gambaran umum responden yang lebih jelas disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini : a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Subyek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan jenis kelaminnya yaitu pria dan wanita, dengan penyebaran dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%) Pria 24 48% Wanita 26 52% Total 50 100% Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 21 Berdasarkan hasil tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 24 responden atau sebesar 48% dan jumlah responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 26 atau sebesar 52%, dengan demikian hampir semua pegawai yang menjadi responden adalah berjenis kelamin wanita.
56 b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia seseorang sangat berpengaruh dalam menentukan kinerja secara keseluruhan. Berikut data mengenai responden menurut usia dapat dilihat pada tabel 4.2 : Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Responden Persentase (%) 23 28 Tahun 3 6% 29 34 Tahun 5 10% 35 40 Tahun 10 20% 40 Tahun 32 64% Total 50 100% Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 21 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berusia antara 23 sampai 28 tahun sebanyak 3 responden atau 6%, berusia antara 29 sampai 34 tahun sebanyak 5 responden atau 5%, berusia antara 35 sampai 40 tahun sebanyak 10 responden atau 20%, dan yang berusia dari 40 tahun sebanyak 32 tahun atau 64%. Dengan demikian berdasarkan usianya pegawai Sub bagian Kepegawaian pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jakarta adalah sebagian besar berusia lebih dari 40 tahun dengan persentase 64%.
57 c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Data mengenai responden menurut status dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Status Status Jumlah Responden Persentase (%) Belum Menikah 6 12% Menikah 44 88% Total 50 100% Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 21 Dari hasil data di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang belum menikah berjumlah 6 responden atau 12% dan jumlah responden yang sudah menikah berjumlah 44 responden atau 88%. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan status sebagian besar pegawai Sub bagian Kepegawaian pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jakarta yaitu sudah menikah dengan jumlah 44 atau dengan persentase sebesar 88%. d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tingkat pendidikan terakhir pegawai sangat mempengaruhi kemampuan dan tingkat hasil produktivitas kerja seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Dengan pendidikan yang tinggi akan lebih mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tingkat kesulitan dan tanggung jawab yang tinggi dibandingkan dengan tingkat pendidikan
58 yang lebih rendah. Data mengenai responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%) Terakhir SMA/Sederajat 4 8% D3 2 4% S1 28 56% S2 16 32% Total 50 100% Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 21 Berdasarkan penelitian di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang tingkat pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 4 responden atau 8%, pendidikan Diploma 3 sebanyak 2 responden atau 4%, pendidikan Strata 1 sebanyak 28 responden atau 56%, dan pendidikan Strata 2 sebanyak 16 responden atau 32%. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pendidikan terakhir sebagian besar pegawai Sub bagian Kepegawaian pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jakarta berpendidikan Strata 1.
59 e. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Masa kerja sangat erat dihubungkan dengan kepercayaan diri yang tinggi, pengalaman dan pemahaman job desription yang lebih baik. Hal tersebutlah yang dimiliki oleh pegawai dengan masa kerja yang sudah lama, meskipun dari segi umur sudah termasuk tua. Data mengenai responden menurut lama bekerja dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Jumlah Persentasi (%) 0 3 Tahun 9 18% 3 6 Tahun 14 28% 6 10 Tahun 16 32% 10 Tahun 11 22% Total 50 100% Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 21 Dari hasil data di atas dapat dilihat bahwa responden yang lama bekerja dari 0 sampai 3 tahun sebanyak 9 responden atau 18%, bekerja lebih dari 3 tahun sampai 6 tahun sebanyak 14 responden atau 28%, bekerja lebih dari 6 tahun sampai 10 tahun sebanyak 16 responden atau 32%, dan bekerja lebih dari 10 tahun sebanyak 11 responden atau 22%. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan lama bekerja pada Sub bagian Kepegawaian pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jakarta adalah sebagian besar lamanya lebih dari 6 sampai 10 tahun.
60 B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif Sumber : Hasil data diolah dengan SPSS 21 Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat pada kolom hasil uji statistik deskriptif menunjukkan jumlah responden (N) ada 50, dari responden ini dapat dijabarkan sebagai berikut : Untuk variabel disiplin kerja (X1), hasil minimum 18 dan maksimum 30. Dan rata-rata 24,68 dengan standar deviasi sebesar 2.729. Nilai range 12 yang merupakan selisih nilai maksimum dan nilai minimum, dan nilai sum merupakan penjumlahan dari 50 responden yaitu sebesar 1234. Untuk variabel lingkungan kerja (X2), hasil minimum 17 dan maksimum 21. Dan rata-rata 23,48 dengan standar deviasi sebesar 3.850. Nilai range 21 yang merupakan selisih nilai maksimum dan
61 nilai minimum, dan nilai sum merupakan penjumlahan dari 50 responden yaitu sebesar 1174. Untuk variabel produktivitas kerja (Y), hasil minimum 11 dan maksimum 25. Dan rata-rata 20,54 dengan standar deviasi sebesar 3.189. Nilai range 14 yang merupakan selisih nilai maksimum dan nilai minimum, dan nilai sum merupakan penjumlahan dari 50 responden yaitu sebesar 1027. C. Hasil Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas a. Hasil Uji Validitas Terhadap Variabel Disiplin Kerja Uji Validitas terhadap variabel disiplin kerja yang dilakukan pada 50 responden dengan jumlah indikator sebanyak 6. Hasil uji validitas tersebut diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja No r-tabel Pearson Correlation (r-hitung) Keterangan 1 0,2787 0,676 Valid 2 0,2787 0,704 Valid 3 0,2787 0,604 Valid 4 0,2787 0,535 Valid 5 0,2787 0,514 Valid 6 0,2787 0,676 Valid Sumber : Hasil data diolah dengan SPSS 21
62 Berdasarkan Tabel 4.7 untuk menguji validitas terhadap disiplin kerja dapat dilihat bahwa pearson correlation (r-hitung) hasilnya lebih besar dari r-tabel 0,2787 maka dapat dinyatakan valid. b. Hasil Uji Validitas Terhadap variabel Lingkungan Kerja Uji validitas terhadap variabel lingkungan kerja yang dilakukan pada 50 responden dengan jumlah indikator sebanyak 6. Hasil uji validitas tersebut diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja No. r-tabel Pearson Keterangan Correlation (rhitung) 1 0,2787 0,491 Valid 2 0,2787 0,629 Valid 3 0,2787 0,378 Valid 4 0,2787 0,712 Valid 5 0,2787 0,535 Valid 6 0,2787 0,729 Valid Sumber : Hasil data diolah dengan SPSS 21 Berdasarkan tabel 4.8 untuk uji validitas terhadap variabel lingkungan kerja dapat dilihat bahwa person correlation (r-hitung) hasilnya lebih besar dari r- tabel 0,2787 maka dapat dinyatakan valid.
63 c. Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja Uji Validitas terhadap variabel produktivitas kerja yang dilakukanpada 50 responden dengan jumlah indikator 5. Hasil uji validitas tersebut diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja No r-tabel Pearson Correlation (rhitung) Keterangan 1 0,2787 0,920 Valid 2 0,2787 0,850 Valid 3 0,2787 0,854 Valid 4 0,2787 0,774 Valid 5 0,2787 0,920 Valid Sumber : Hasil data diolah dengan SPSS 21 Berdasarkan tabel 4.9 untuk uji validitas terhadap variabel produktivitas kerja dapat dilihat bahwa pearson correlation (r-hitung) hasilnya lebih besar dari r-tabel 0,2787 maka dapat dinyatakan valid.
64 2. Uji Reabilitas Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Displin Kerja (X1) 0,657 Reliabel Lingkungan Kerja (X2) 0,756 Reliabel Produktivitas kerja (Y) 0,913 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 21 Berdasarkan Tabel 4.10 diatas, terbukti bahwa untuk masingmasing variabel penelitian baik variabel terikat maupun variabel bebas, masing-masing angka Cronbach s Alfa > 0,60. Oleh sebab itu variabel penelitian ini dapat dinyatakan reliabel.
65 D. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Normalitas data diuji dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (KS). Prosedur pengujian sebagai berikut : Meregres fungsi empiric, dan diperoleh nilai residual Menganalisis nilai residual dengan metode uji One- Sample Kolmogorov-Sminov (KS) Kesimpulan : apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka residual berdistribusi normal. Tabel 4.11 Hasil Perhitungan One-Sample Kolmogorov-Smirrnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 50 Normal Parameters a,b Mean,0000000 Std. Deviation 2,50674519 Most Extreme Differences Absolute,125 Positive,088 Negative -,125 Kolmogorov-Smirnov Z,885 Asymp. Sig. (2-tailed),414 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 21
66 Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh hasil uji kolmogorov-smirnov, besar nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 0,885 dan signifikan pada 0,414 hal ini berarti HO diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. 2. Hasil Uji Multikolonieritas Pengujian ini menggunakan uji VIF (Variance Inflation Factor). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10. Tabel 4.12 Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 4,376 3,519 1,243,220 1 TOTALDK,255,143,218 1,786,081,878 1,139 TOTALLK,420,101,507 4,145,000,878 1,139 a. Dependent Variable: TOTALPK Berdasarkan Tabel 4.12 hasil pengolahan data uji multikolonieritas dengan menggunakan SPSS 21 terlihat bahwa kedua variabel independent menunjukkan angka VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance di atas 0,10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independent dalam model regresi.
67 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas untuk menunjukkan nilai varians (Y-Y) antar nilai Y tidak konstant atau sama dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pancar. Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. Jika diagram pancar tidak membentuk pola acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Hasil Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.1 Sumber : Hasil data diolah dengan SPSS 21
68 Berdasarkan hasil olah data pada SPSS 21 diagram pada Gambar 4.13 dapat dilihat bahwa data (titik-titik) menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. 4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.14 Uji Analisis Linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 4,376 3,519 Disiplin_Kerja,255,143 Lingkungan_Kerja,420,101 a. Dependent Variable: Produktivitas_Kerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 21 Berdasarkan tabel 4.14 dapat diperoleh rumusan persamaan regresi linier berganda untuk variabel independen (disiplin kerja dan lingkungan kerja) terhadap variabel dependen (produktivitas kerja) sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Y = 4,376 + 0,255 X 1 + 0,420X 2 + e
69 E. Analisis Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja 1. Hasil Analisis Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja dengan menggunakan Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Pengujian uji F atau model pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak, dengan kata lain model yang diduga tepat atau tidak. Dari signifikasi yang digunakan adalah 0,5. Jika nilai sig > 0,5 maka Ha ditolak, jika nilai sig < 0,5 maka Ha diterima. Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 190,515 2 95,258 14,541,000 b 1 Residual 307,905 47 6,551 Total 498,420 49 a. Dependent Variable: Produtivitas_Kerja b. Predictors: (Constant), Disiplin_Kerja, Lingkungan_Kerja Sumber : Hasil data diolah dengan SPSS 21 Berdasarkan tabel 4.15 diatas signifikan nilai F sebesar 14.541 dengan probabilitas sig 0,000 < 0,05. Untuk mengambil keputusan dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel bebas Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja secara
70 simultan berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu Produktivitas Kerja pegawai. 2. Hasil Analisis Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja dengan menggunakan Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial (individu) berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Dari signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Jika t hitung > 0,05 maka Ha ditolak, jika t hitung < 0,05 maka Ha diterima. Tabel 4.16 Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 4,376 3,519 1,243,220 1 DISIPLIN_K ERJA,255,143,218 1,786,081 a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 21 Berdasarkan tabel 4.16 probabilitas sig Disiplin Kerja sebesar 0,081 lebih besar dari 0,005. Dengan demikian dapat disimpulkan
71 bahwa Disiplin Kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. 3. Hasil Analisis Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja dengan menggunakan Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial (individu) berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Dari signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Jika t hitung > 0,05 maka Ha ditolak, jika t hitung < 0,05 maka Ha diterima. Tabel 4.17 Hasil Uji Parsial (Uji Statistik t) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 4,376 3,519 1,243,220 1 LINGKUNGA N_KERJA,420,101,507 4,145,000 a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 21 Berdasarkan 4.17 probabilitas sig Lingkungan Kerja sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
72 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan pada kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, akan tetapi para pegawai harus tetap memiliki sikap disiplin yang tinggi, dengan hadir tepat waktu di kantor. Sedangkan Lingkungan Kerja berpengaruh pada kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jakarta, disini pimpinan berarrti harus lebih mengevaluasi lagi para pegawai untuk tetap menjaga lingkungan dengan baik, memperhatikan keadaan sekitar lingkungan kerja dengan baik, sebab apabila lingkungan kerja sudah baik maka akan menunjang para pegawainya untuk menghasilkan produktivitas kerja yang baik juga. Dengan demikian bahwa penlitian yang dilakukan oleh peneliti tidak sesuai dengan penelitian terdahulu mengenai disiplin kerja yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai (Hidayati, 2013), namun hasil penelitian yang diteliti oleh peneliti sesuai dengan penelitian Maya et al (2015) yang menemukan bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
73 Sedangkan penelitian lingkungan kerja yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan penelitian terdahulu mengenai lingkungan kerja yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja (Warnanti, 2015).