BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Matrix Proporsional Populasi Terjangkau

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 10 Deskripsi data keseluruhan Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Adapun variabel yang dianalisi diperoleh dari responden melalui penyebaran angket. Setelah diperoleh data lalu data tersebut diolah yang nantinya digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam bab sebelumnya. A. Hasil Penelitian 1. Pengujian Instrumen Penelitian Penyebaran angket ujicoba dilakukan pada tanggal 13 sampai 15 Februari 2009. Pengujian instrumen ujicoba bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan. a. Uji Validitas Angket Ujicoba Pengujian validitas pada penelitian dilakukan pada dua variabel yaitu X1 (minat mahasiswa terhadap profesi Guru) dan X2 (minat mahasiswa terhadap profesi Arsitek). Pada pengujian validitas angket ujicoba ini, penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 13. Dari hasil analisis, maka didapat : 56

57 Angket X1 (minat mahasiswa terhadap profesi Guru) : Dari ke 34 item yang diujicobakan, 3 item tidak valid yaitu : item no 1,3,dan 4. Ketiga item ini direvisi untuk selanjutnya dilakukan pengambilan data kembali sehingga didapatkan data yang valid. X2 (minat mahasiswa terhadap profesi Arsitek) : Dari ke 34 item yang diujicobakan, 1 item tidak valid yaitu item no 4. Item ini direvisi untuk selanjutnya dilakukan pengambilan data kembali sehingga didapatkan data yang valid. Tabel 4.1 Pernyataan yang Tidak Valid Variabel X1 No. Pernyataan Alternatif 1. Saya dapat menyampaikan Direvisi ide/gagasan kepada orang lain. 3. Berdasarkan pengalaman yang saya dapatkan dengan mengikuti himpunan atau organisasi lain di Direvisi luar kampus menambah kemampuan saya untuk dapat berbicara di depan banyak orang 4. Di himpunan atau organisasi lain Direvisi di luar kampus saya sering mendapat kesempatan untuk menyampaikan materi kepada mahasiswa lain (sumber : Lampiran Hasil Pengujian Validitas)

58 Tabel 4.2 Pernyataan yang Tidak Valid Variabel X2 No. Pernyataan Alternatif 4. Di himpunan atau organisasi lain Direvisi di luar kampus saya sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan dunia arsitektur (sumber : Lampiran Hasil Pengujian Validitas) b. Uji Reliabilitas Angket Ujicoba Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan atau keajegan alat dalam mengukur apa yang diukur. Uji reliabilitas angket ujicoba dilakukan pada dua variabel yaitu X1 (minat mahasiswa terhadap profesi Guru) dan X2 (minat mahasiswa terhadap profesi Arsitek). Pada pengujian realibilitas angket ujicoba, penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 13. Dari hasil analisis, maka didapat : Angket ujicoba variabel X1, memiliki Cronhbach s alpha sebesar 0,737. Berdasarkan pedoman penafsiran indeks korelasi menurut Arikunto (1993: 167), tingkat reliabilitas angket ujicoba X1 (minat mahasiswa terhadap profesi Guru) sebesar 0,737, itu termasuk kategori tinggi karena berada pada rentang korelasi 0,600-0,799. Angket ujicoba variabel X2, memiliki Cronhbach s alpha sebesar 0,739. Berdasarkan pedoman penafsiran indeks korelasi menurut Arikunto (1993: 167), tingkat reliabilitas angket ujicoba X2 (minat mahasiswa terhadap profesi Arsitek) sebesar 0,739, itu termasuk kategori tinggi karena berada pada rentang korelasi 0,600-0,799.

59 2. Deskripsi Penelitian Pengolahan data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Verifikasi data penelitian dilakukan dengan memeriksa lembar jawaban yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen. Memberikan nilai pada setiap jawaban untuk setiap item dari seluruh pernyataan yang meliputi angket untuk mengungkap data minat mahasiswa terhadap profesi Guru dan minat mahasiswa terhadap profesi Arsitek yang masing-masing berjumlah 34 item pernyataan yang merupakan skala sikap dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Pemberian skor diberi dengan rentang antara satu sampai empat. Mentabulasi nilai angket dan dokumentasi untuk memperoleh skor mentah. Menentukan rumus-rumus untuk uji asumsi yaitu uji normalitas dan persentase masing-masing variabel 3. Hasil Pengolahan Data a. Uji Validitas Angket Penelitian Pengujian validitas pada penelitian dilakukan pada dua sub-variabel yaitu X1 (minat mahasiswa terhadap profesi Guru) dan X2 (minat mahasiswa terhadap profesi Arsitek). Penyebaran angket penelitian dilakukan pada tanggal 13 sampai 15 februari 2009. Uji validitas bertujuan untuk menguji valid tidaknya item instrumen penelitian. Tingkat validitas item angket uji coba ini ditentukan dengan

60 rumus koefisien r xy dengan menggunakan teknik dari Pearson yang lebih dikenal dengan Product Moment. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi selanjutnya diuji dengan menggunakan uji t dari hasil perhitungan ditentukan bahwa jika harga t hitung > t dengan taraf kepercayaan 95% dan dk = n-2 maka butir soal adalah signifikan tabel atau valid dan jika sebaliknya adalah tidak valid. Pada perhitungan uji validitas ini, penulis menggunakan bantuan software SPSS Versi 13. Dari hasil analisis maka didapat : Dari hasil perhitungan uji validitas variabel X1 diperoleh 34 item pernyataan valid pada tingkat kepercayaan 95%, sebagai contoh untuk item nomor satu, diperoleh nilai validitas r xy = 0,35. Selanjutnya hasil tersebut diuji dengan menggunakan t student, diperoleh t = 2,33 > t =1.68 dengan hitung tabel demikian dapat disimpulkan bahwa item nomor satu adalah valid pada taraf signifikasi 95% dan 99% begitu juga dengan item lainnya. (Lampiran) Dari hasil perhitungan uji validitas variabel X2 diperoleh 34 item pernyataan valid pada tingkat kepercayaan 95%, sebagai contoh untuk item nomor satu, diperoleh nilai validitas r = 0,61. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa xy item nomor satu adalah valid. Selanjutnya hasil tersebut diuji dengan menggunakan t student, diperoleh t = 4,84 > t =1.68 dengan hitung tabel demikian dapat disimpulkan bahwa item nomor satu adalah valid pada taraf signifikasi 95% dan 99% begitu juga dengan item lainnya. (Lampiran)

61 b. Uji Reliabilitas Angket Penelitian Uji reliabilitas dilakukan pada dua variabel yaitu X1 (minat mahasiswa terhadap profesi Guru) dan X2 (minat mahasiswa terhadap profesi Arsitek) dengan menggunakan rumus alpha r. Pada perhitungan uji reliabilitas angket ini, 11 penulis menggunakan bantuan software SPSS Versi 13. Dari hasil analisis maka didapat : Dari hasil perhitungan uji reliabilitas variabel X1 34 item pernyataan yang reliabel pada taraf kepercayaan 95% dan memiliki Cronhbach s alpha sebesar 0,741. Sebagai contoh item nomor satu diperoleh nilai reliabilitas r = 0,737. 11 Dapat disimpulkan bahwa item nomor satu dan item lainnya adalah reliabel dengan interpretasi tinggi. Untuk nilai reliabilitas angket keseluruhan adalah 0,904 dimana nilai tersebut termasuk kategori sangat tinggi. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas variabel X2 34 item pernyataan reliabel pada taraf kepercayaan 95% dan memiliki Cronhbach s alpha sebesar 0,740. Sebagai contoh item nomor satu diperoleh nilai reliabilitas r = 0,733. Dapat 11 disimpulkan bahwa item nomor satu adalah reliabel dengan interpretasi tinggi. Untuk nilai reliabilitas angket keseluruhan adalah 0,902 dimana nilai tersebut termasuk kategori sangat tinggi. 4. Analisis Data a. Deskripsi Data Setelah instrumen penelitian dikumpul dari responden dalam bentuk angket yang disebar kepada sampel penelitian. Kemudian hasilnya diberi skor untuk setiap item dan seluruh responden serta dihitung jumlah skornya untuk setiap

62 variabel dan selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk mengetahui minat mahasiswa JPTA FPTK UPI pada dunia kerja antara profesi Guru dan Arsitek. Tabel 4.3 Deskripsi Data X1 Tskor (X1) X2 T skor (X2) N 42 42 42 42 Mean 84.71 50.00 106.60 50.00 Std. Error of Mean 1.54 1.54 1.55 1.54 Median 86.5 51.79305 105 48.4125 Mode 87 52.2951 101 44.4319 Std. Deviation 9.96 10.00 10.05 10.00 Variance 99.18 100.00 100.98 100.00 Range 41 41.1682 48 47.7669 Minimum 59 24.1802 82 25.5242 Maximum 100 65.3484 130 73.2911 Sum 3558 2100.00 4477 2100.00 b. Uji Normalitas (sumber : Perhitungan Statistik) Pengujian ini merupakan salah satu syarat sebagai pengujian awal terhadap data penelitian untuk menguji hipotesis statistik selanjutnya, untuk menguji normalitas dari data variabel X1 dan variabel X2, penulis menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Programme for Social Scient) versi 13. Pengujian yang dilakukan adalah dengan perbandingan kurtosis dan skewness. Hal ini dibuktikan dengan mengukur perbandingan skewness dengan Std. Erornya serta perbandingan Kurtosis dengan standar errornya. Data yang berdistribusi normal, adalah data yang memiliki harga perbandingan skewness dan kurtosis antara jangkauan -2 sampai +2.

63 Dari hasil perhitungan dengan SPSS versi 13 untuk uji normalitas didapat : Variabel X1 Tabel 4.4 Perbandingan Normalitas Variabel X1 Hasil perbandingan skewness dengan standar error skewnes Hasil perbandingan kurtosis dengan standar error kurtosis -2.10833607 0.342026566 (sumber : Lampiran Perhitungan Uji Normalitas) Sesuai dengan data yang ada di tabel bahwa perbandingan di atas, maka dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa variabel X1 tidak berdistribusi normal karena nilai skewnwss dan kurtosis tidak berada pada range -2 sampai 2. Variabel X2 Tabel 4.5 Perbandingan Normalitas Variabel X2 Hasil perbandingan skewness dengan standar error skewnes Hasil perbandingan kurtosis dengan standar error kurtosis 0.398101994 0.295889161 (sumber : Lampiran Perhitungan Uji Normalitas) Sesuai dengan data yang ada di tabel bahwa perbandingan di atas, maka dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa variabel X2 berdistribusi normal karena nilai skewness dan kurtosis berada pada range -2 sampai 2.

64 B. Gambaran Umum Penelitian 1. Hasil Penelitian a. Minat Mahasiswa terhadap Profesi Guru Data yang terkumpul dari variabel X1 adalah berupa skor item pernyataan. Dari data tersebut maka dapat diketahui persentase skor dari masing-masing indikator. Tabel 4.6 Perhitungan Persentase Indikator Variabel X1 No. Indikator X1 N % Keterangan 1. Pembawaan 228 336 67,86 Tinggi 2. Lingkungan 514 840 61,19 Tinggi 3. Pengetahuan tentang profesi 1639 2520 65,04 Tinggi Guru 4. Cita-cita 811 1344 60,34 Tinggi 5. Keyakinan diri dalam 366 672 54,46 Cukup menentukan profesi yang akan dijalani (sumber : Lampiran Perhitungan Gambaran Umum) PERSENTASE V 54.46% IV 60.34% III II 65.04% 61.19% PERSENTASE I 67.86% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% Gambar 4.1 Diagram Persentase Komponen Indikator Minat Variabel X1 (sumber : Perhitungan Statistik)

65 Berdasarkan diagram interpretasi skor diatas, masing-masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Pembawaan Pembawaan disini merupakan bakat atau kemampuan dasar yang dimiliki setiap mahasiswa pada bidang pendidikan. Dari tabel di atas, persentase komponen pembawaan adalah 67,86% dan termasuk pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki bakat atau kemampuan dasar yang tinggi untuk berprofesi sebagai Guru. 2) Lingkungan Lingkungan disini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam menentukan minat yang ada di lingkungan sekitarnya. Dari tabel di atas, persentase komponen lingkungan adalah 61,19% dan termasuk dalam kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk berprofesi sebagai Guru cukup. 3) Pengetahuan tentang profesi Guru Pengetahuan tentang profesi guru disini menunjukkan sejauh mana mahasiswa mengetahui bagaimana profesi Guru. Pengetahuan ini dapat dimiliki mahasiswa dari perkuliahan di kampus dan pengalaman selama mengikuti Program Latihan Profesi (PLP). Dari tabel di atas, persentase komponen pengetahuan tentang profesi Guru adalah 65,04% dan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa akan profesi Guru tinggi.

66 4) Cita-cita Cita-cita disini merupakan keinginan atau harapan yang akan didapatkan mahasiswa dengan berprofesi sebagai Guru. Dari tabel di atas, persentase komponen cita-cita adalah 60,34% dan termasuk dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan atau harapan mahasiswa dengan berprofesi sebagai Guru tinggi. 5) Keyakinan diri dalam menentukan profesi yang akan dijalani Keyakinan diri dalam menentukan profesi disini merupakan keyakinan diri mahasiswa untuk berprofesi sebagai Guru. Dari tabel di atas, persentase komponen ini adalah 54,46% dan termasuk dalam kategori cukup. Meskipun dari ke empat komponen di atas menujukkan kecenderungan minat yang tinggi terhadap profesi Guru, namun secara umum keyakinan mahasiswa untuk berprofesi sebagai Guru berada dalam kategori cukup. b. Minat Mahasiswa terhadap Profesi Arsitek Data yang terkumpul dari variabel X2 adalah berupa skor item pernyataan. Dari data tersebut maka dapat diketahui persentase skor dari masing-masing indikator.

67 Tabel 4.7 Perhitungan Persentase Indikator Variabel X2 No. Indikator X1 N % Keterangan 1. Pembawaan 274 336 81,55 Sangat Tinggi 2. Lingkungan 623 840 74,17 Tinggi 3. Pengetahuan tentang profesi 2597 3360 77,29 Tinggi Arsitek 4. Cita-cita 555 672 82,59 Sangat Tinggi 5. Keyakinan diri dalam 428 504 84,92 Sangat Tinggi menentukan profesi yang akan dijalani (sumber : Lampiran Perhitungan Gambaran Umum) PERSENTASE V IV 82.59% 84.92% III II 74.17% 77.29% PERSENTASE I 81.55% 65.00% 70.00% 75.00% 80.00% 85.00% 90.00% Gambar 4.2 Diagram Persentase Komponen Indikator Minat Variabel X2 (sumber : Perhitungan Statistik) Berdasarkan diagram interpretasi skor diatas, masing-masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Pembawaan Pembawaan disini merupakan bakat atau kemampuan dasar yang dimiliki setiap mahasiswa pada bidang seni arsitektur. Dari tabel di atas, persentase komponen pembawaan adalah 81,55% dan termasuk pada kategori sangat

68 tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki bakat atau kemampuan dasar yang sangat tinggi untuk berprofesi sebagai Arsitek. 2) Lingkungan Lingkungan disini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam menentukan minat yang ada di lingkungan sekitarnya. Dari tabel di atas, persentase komponen lingkungan adalah 75,30% dan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk berprofesi sebagai Arsitek tinggi. 3) Pengetahuan tentang profesi Arsitek Pengetahuan tentang profesi guru disini menunjukkan sejauh mana mahasiswa mengetahui bagaimana profesi Arsitek. Pengetahuan ini dapat dimiliki mahasiswa dari perkuliahan di kampus dan pengalaman selama mengikuti Praktek Industri (PI). Dari tabel di atas, persentase komponen pengetahuan tentang profesi Arsitek adalah 77,29% dan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa akan profesi Arsitek tinggi. 4) Cita-cita Cita-cita disini merupakan keinginan atau harapan yang akan didapatkan mahasiswa dengan berprofesi sebagai Arsitek. Dari tabel di atas, persentase komponen cita-cita adalah 82,59% dan termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan atau harapan mahasiswa dengan berprofesi sebagai Arsitek sangat tinggi.

69 5) Keyakinan diri dalam menentukan profesi yang akan dijalani Keyakinan diri dalam menentukan profesi disini merupakan keyakinan diri mahasiswa untuk berprofesi sebagai Arsitek. Dari tabel di atas, persentase komponen ini adalah 84,92% dan termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan minat mahasiswa yang sangat tinggi pada profesi Arsitek. c. Persentase Total Variabel X1 dan X2 Berdasarkan hasil persentase variabel X1 (minat mahasiswa terhadap profesi Guru) dan variabel X2 (minat mahasiswa terhadap profesi Arsitek) maka dapat dihitung perbandingan persentase minat mahasiswa pada dunia kerja antara profesi Guru dan Arsitek. X1 X2 Tabel 4.8 Perbandingan Persentase Variabel X1 dan X2 Variabel X1 N % 3558 5712 62,29 4477 5712 78,38 (sumber : Perhitungan Statistik) PERSENTASE 80.00% 62.29% 78.38% 60.00% 40.00% 20.00% X1 X2 0.00% X1 X2 Gambar. 4.3 Perbandingan Persentase Variabel X1 dan X2 (sumber : Perhitungan Statistik)

70 Dari perhitungan perbandingan persentase dua variabel di atas, variabel X1 (minat mahasiswa terhadap profesi Guru) adalah 62,29% dan variabel X2 (minat mahasiswa terhadap profesi Arsitek) adalah 78,38%. 2. Pembahasan Pembahasan hasil penelitian dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran, mencari kejelasan dan pemahaman atas hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. Pembahasan hasil penelitian merupakan suatu kajian terhadap hasil temuan yang ada hubungannya dengan jawaban pertanyaan penelitian. Setelah melalui perhitungan uji statistik, maka dapat diketahui bagaimana minat mahasiswa pada dunia kerja antara profesi Guru dan Arsitek. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa JPTA FPTK-UPI pada dunia kerja antara profesi Guru dan Arsitek berada pada kategori tinggi. Namun secara persentase lebih besar pada profesi Arsitek. Hal ini terjadi karena dipengaruhi banyak faktor, yaitu faktor internal atau yang berasal dari dalam diri mahasiswa dan faktor eksternal atau yang berasal dari luar diri mahasiswa yang meliputi faktor lingkungan dan faktor sosial. Alasan yang sangat mendasar mengenai minat adalah ketertarikan mahasiswa terhadap bidang yang disenanginya yang sesuai dengan kemampuan dan cita-citanya. Setelah menjalani proses perkuliahan, mahasiswa akan mulai memikirkan masa depan dan berusaha untuk mewujudkannya sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Sebagaimana telah dikemukakan di bab pendahuluan bahwa mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur diberikan mata kuliah pendidikan dan keahlian

71 profesi arsitek maka mahasiswa memiliki kesempatan untuk mempelajari bidang pendidikan dan bidang arsitektur. Berdasarkan pengamatan di lapangan, orientasi utama mahasiswa pada proses perkuliahan adalah untuk menjadi seorang arsitek. Hal ini disebabkan karena pada awalnya banyak calon mahasiswa yang tidak mengetahui apa itu Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan minat, tidak sedikit mahasiswa yang berminat untuk berprofesi sebagai guru. Bila dihubungkan dengan Misi Jurusan Pedidikan Teknik Arsitektur yaitu untuk menyiapkan tenaga profesional bidang Pendidikan Teknik Arsitektur, bidang Perencanaan dan Perancangan serta Rekayasa Teknik Arsitektur yang berdaya saing global maka mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih profesi yang akan dijalaninya. Jadi tidak masalah akan menjalani profesi sebagai guru maupun arsitek karena pada umumnya setiap mahasiswa mampu untuk menjalani profesi tersebut.