BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB II LANDASAN TEORI GROUND FAULT DETECTOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III METODA SIMULASI

A. SKEMA RANGKAIAN DAN INSTALASI. A.1. Blok Diagram Alarm - 3 -

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 4 MODUL IV ANALISA GANGGUAN

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK. PENGAMAN BEBAN LEBIH (Thermal Over Load Relay / TOLR)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISSA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL. Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah. Menggunakan ATmega16

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

PRAKTIKUM 1: SISTEM PENTANAHAN /GROUNDING -PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH

USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

MAX GUARD.

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. INTISARI... iv. ABSTRACT... v. MOTTO... vi. PERSEMBAHAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah

27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Input ADC Output ADC IN

BAB IV PENGUJIAN ALAT

RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM RELAY TEGANGAN LEBIH SISTEM 3 FASA MENGGUNAKAN RELAY TIPE BE4-27/59

4.3 Sistem Pengendalian Motor

BAB IV PENGUJIAN. b. GSM Modem sudah terhubung dengan Mikrokotroller melalui kabel serial. port PC sehingga dapat berkomunikasi dengan mikrokontroler

Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

RANCANG BANGUN SIMULATOR PROTEKSI ARUS HUBUNG SINGKAT FASA KE TANAH PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN RELAI TIPE MCGG

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV ANALISA GANGGUAN SWITCH GEAR 10.5 KV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bab 5. Pengujian Sistem

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian terhadap keseluruhan

DESAIN DAN INSTALASI TENAGA LISTRIK

BAB IV GROUND FAULT DETECTOR (GFD)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB III LANDASAN TEORI

DX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound

Dasar - Dasar Pemrograman PLC (Bagian 3) Lanjutan dari Bagian 2. B. Example Problem Lighting Control

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. didesain khusus dan diperuntukan bagi user untuk melakukan sterilisasi di

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Mekatronika Modul 10 Sensor / Transducer

Solar PV System Users Maintenance Guide

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

Transkripsi:

BAB I PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Fungsi Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.1.1 Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian fungsi relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 2. Mengetahui cara fungsi kontak relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 3. Mampu menganalisa hasil pengujian. 4.1.2 Sasaran 1. Melakukan pengujian kerja kontak relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 2. Menganalisa kerja relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 masih bekerja atau tidak 4.1.3 Peralatan Yang Digunakan 1. Power supply 3 fasa. 2. Relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 3. Trafo tegangan 3 fasa. 4. Kabel penghubung secukupnya. 35

36 4.1.4 Gambar Rangkaian Pengujian Gambar 4.1 Perancangan Fisik/Konstruksi Pengujian Fungsi Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.1.5 Langkah Percobaan 1. Persiapkan alat dan komponen yang akan digunakan. 2. Periksa dan pastikan alat yang akan digunakan benar sesuai kebutuhan. 3. Rangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian pengujian. 4. Hubungkan kabel dari L1, L2, L3, N, PE power supply ke 1U1, 11, 1W1, N, PE trafo tegangan yang sudah dirangkai sesuai dengan gambar rangkian di atas. Rangkai secara seri 2 Trafo tegangan sesuai gambar rangkian di atas. 5. Sambungkan output 2U1, 21, 2W1, dan N dari trafo tegangan posisi terakhir ke relay tegangan lebih L1, L2, L3, dan N. 6. Pastikan peralatan dan wiring terpasang dengan benar.

37 7. Periksa dan uji power supply dan relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 8. Lakukan pengujian untuk uji kontak relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dengan mengatur oltage Set di pengaturan yang ada pada relay BE4-27/59 di daerah yang tertulis over pada relay. Atur dengan cara memutar tombol dan setting relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari set 100%, 105%, 110%, dan 115%. 9. Beri dan atur tegangan dari power supply kepada relay. Lihat tegangan masuk ke relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dengan menggunakan voltmeter di tegangan L1-L2. Amati dan tentukan tegangan pada saat lampu indikator pada relay daerah overvoltage menyala. 10. Di saat bersamaan gunakan parameter buzzer pada AO meter yang dihubungkan ke setiap kontak output overvoltage untuk mengetahui kontak berfungsi atau tidak. 11. Lakukan poin 9 hingga 10 pada setiap oltage Set 100%, 105%, 110%, dan 115%. 12. Catat hasil pengujian pada tabel. 4.1.6 Tabel Hasil Pengujian 1. Pengujian pada Set 100% output Normally Open Normally Close Indikator 350 0,7 0,11 0,01 0,04 OFF 360 0,004 0,04 0,25 0,03 ON 370 0,004 0,2 0,6 0,14 ON 380 0,004 0,19 0,4 0,15 ON 390 0,04 0,004 0,52 0,14 ON Keterangan Tabel 4.1 Pengujian Fungsi Relay Pada set 100%

38 2. Pengujian pada Set 105% output Normally Open Normally Close Indikator 370 0,22 0,22 0,004 0,004 OFF 380 0,26 0,26 0,004 0,004 OFF 390 0,004 0,004 0,37 0,08 ON 400 0,004 0,004 0,5 0,9 ON 410 0,004 0,06 0,6 0,18 ON Tabel 4.2 Pengujian Fungsi Relay Pada set 105% 3. Pengujian pada Set 110% output Normally Open Normally Close Indikator 400 0,004 0,004 0,004 0,004 OFF 410 0,004 0,086 0,65 0,17 ON 420 0,004 0,004 0,75 0,12 ON 430 0,004 0,004 0,80 0,15 ON 440 0,004 0,88 0,60 0,19 ON Tabel 4.3 Pengujian Fungsi Relay Pada set 110% 4. Pengujian pada Set 115% output Normally Open Normally Close Indikator 410 0,15 0,1 0,16 0,004 OFF 420 0,004 0,004 0,7 0,09 ON 430 0,12 0,14 0,1 0,004 ON 440 0,004 0,16 0,004 0,1 ON 450 0,16 0,004 0,09 0,7 ON Keterangan Keterangan Keterangan Tabel 4.4 Pengujian fungsi relay pada set 115%

39 4.1.7 Analisa Pengujian Berdasarkan hasil pengujian dan data- data dari hasil pengujian yang menunjukan bahwa fungsi relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 ini masih berfungsi. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel pengujian, pada kolom indikator relay menunjukan kondisi kontak pada saat relay trip mengalami perubahan dari NO menjadi NC dan begitu pula sebaliknya. 4.2 Pengujian Cara Kerja Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.2.1 Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian cara kerja relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 2. Menghubungkan relay pada sebuah jaringan 3 fasa dan mengamati kerja relay terhadap kondisi tegangan lebih untuk setting relay yang berbeda. 3. Mampu menganalisa hasil pengujian. 4.2.2 Sasaran 1. Melakukan pengujian cara kerja relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 terhadap kondisi tegangan lebih. 2. Menganalisa perilaku relay tegangan lebih terhadap kondisi tegangan lebih. 4.2.3 Peralatan yang Digunakan 1. Power supply 3 fasa. 2. Trafo Tegangan 3 fasa. 3. Relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 4. Simulator CB. 5. Kabel penghubung secukupnya.

40 4.2.4 Gambar Rangkaian Pengujian Gambar 4.2 Perancangan Fisik/Konstruksi Pengujian Kerja Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.2.5 Langkah Percobaan 1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Periksa dan pastikan alat yang akan digunakan benar sesuai kebutuhan. 3. Rangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian pengujian. 4. Hubungkan output L1, L2, L3 power supply ke L1, L2, L3 simulator CB. 5. Hubungkan masing-masing tiga output 3A, N, dan PE simulator CB ke 1U1, 11, 1W1, N, dan PE trafo tegangan yang sudah dirangkai sesuai gambar rangkian dan dihubung seri dengan trafo yang sama. 6. Atur rangkian di trafo tegangan masing-masing di posisi 5%.

41 7. Hubungkan keluaran trafo tegangan 2U1, 21, 2W1, dan N yang berada di posisi terakhir ke relay tegangan lebih L1, L2, L3, dan N. 8. Hubungkan output relay overvoltage 21-22/25-26 (Normally Close) ke relay pada simulator CB. 9. Pastikan peralatan dan wiring terpasang dengan benar. 10. Periksa dan uji power supply, relay tegangan lebih tipe BE4-27/59, dan simulator CB. 11. Atur oltage Set di pengaturan yang ada pada relay BE4-27/59 di daerah yang tertulis over pada relay. Atur dengan cara memutar tombol dan setting relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari set 100%, 105%, 110%, dan 115%. 12. Beri dan atur tegangan dari power supply kepada relay. Lihat tegangan masuk ke relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dengan menggunakan voltmeter di tegangan L1-L2. Amati dan tentukan tegangan pada saat simulator CB trip. 13. Lakukan poin 11 hingga poin 12 pada set masing-masing 100%, 105%, 110%, dan 115%. 14. Amati perilaku relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 terhadap simulator CB. 15. Catat hasil pengujian pada tabel. 4.2.6 Tabel Hasil Pengujian 1. Pengujian pada Set 100% output Normally Close Indikator Simulator CB Normally Open 350 0,7 0,11 0,01 0,04 OFF 360 0,004 0,04 0,25 0,03 ON 370 0,004 0,2 0,6 0,14 ON 380 0,004 0,19 0,4 0,15 OFF TRIP 390 0,04 0,004 0,52 0,14 OFF TRIP Tabel 4.5 Pengujian Kerja Relay Pada Set 100%

42 2. Pengujian pada Set 105% Normally Open output Normally Close Indikator 370 0,22 0,22 0,004 0,004 OFF 380 0,26 0,26 0,004 0,004 OFF 390 0,004 0,004 0,37 0,08 ON Simulator CB 400 0,004 0,004 0,5 0,9 OFF TRIP 410 0,004 0,06 0,6 0,18 OFF TRIP Tabel 4.6 Pengujian kerja relay pada Set 105% 3. Pengujian pada Set 110% Normally Open output Normally Close Indikator 400 0,004 0,004 0,004 0,004 OFF 410 0,004 0,086 0,65 0,17 ON Simulator CB 420 0,004 0,004 0,75 0,12 OFF TRIP 430 0,004 0,004 0,80 0,15 OFF TRIP 440 0,004 0,88 0,60 0,19 OFF TRIP Tabel 4.7 Pengujian kerja relay pada Set 110% 4. Pengujian pada Set 115% output Normally Open Normally Close Indikator Simulator CB 410 0,15 0,1 0,16 0,004 OFF 420 0,004 0,004 0,7 0,9 ON 430 0,12 0,14 0,1 0,004 ON 440 0,004 0,16 0,004 0,1 OFF TRIP 450 0,16 0,004 0,09 0,7 OFF TRIP Tabel 4.8 Pengujian kerja relay pada Set 115%

43 4.2.7 Analisa Pengujian Berdasarkan hasil pengujian dan data- data dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ketika tegangan naik dan saat mendekati setting yang sudah ditentukan, relay sebelumnya memberikan tanda pada lampu indikator yang ada pada relay. Dan saat tegangan mencapai atau melebihi setting yang sudah ditentukan, relay tegangan lebih akan mengindikasikan tegangan lebih, dan relay langsung memberikan sinyal gangguan pada simulator CB untuk membuka sehingga gangguan tegangan lebih terputus di CB dan tidak mengalir ke beban sehingga beban aman dari gangguan tegangan lebih. 4.3 Pengujian Karakteristik Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.3.1 Tujuan 1. Melaksanakan praktikum pengujian karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 2. Mengetahui karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari hasil pengujian yang dilaksanakan. 3. Mampu menganalisa hasil pengujian. 4.3.2 Sasaran 1. Melakukan pengujian karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 2. Menganalisa karakteristik relay tegangan lebih dari hasil pengujian. 4.3.3 Peralatan yang Digunakan 1. Power supply 3 fasa. 2. Trafo Tegangan 3 fasa. 3. Relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 4. Simulator CB. 5. Kabel penghubung secukupnya. 6. Stopwatch

44 4.3.4 Gambar Rangkaian Pengujian Gambar 4.3 Perancangan Fisik/Konstruksi Pengujian Karakteristik Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 4.3.5 Langkah Percobaan 1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Periksa dan pastikan alat yang akan digunakan benar sesuai kebutuhan. 3. Rangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian pengujian. 4. Hubungkan output L1, L2, L3 power supply ke L1, L2, L3 simulator CB. 5. Hubungkan masing-masing tiga output 3A, N, dan PE simulator CB ke 1U1, 11, 1W1, N, dan PE trafo tegangan yang sudah dirangkai sesuai gambar rangkian dan dihubung seri dengan trafo yang sama. 6. Atur rangkian di trafo tegangan masing-masing di posisi 5%.

45 7. Hubungkan keluaran trafo tegangan 2U1, 21, 2W1, dan N yang berada di posisi terakhir ke relay tegangan lebih L1, L2, L3, dan N. 8. Hubungkan output relay overvoltage 21-22/25-26 (Normally Close) ke relay pada simulator CB. 9. Pastikan peralatan dan wiring terpasang dengan benar. 10. Periksa dan uji power supply, relay tegangan lebih tipe BE4-27/59, dan simulator CB. 11. Atur oltage Set di pengaturan yang ada pada relay BE4-27/59 di daerah yang tertulis over pada relay. Atur dengan cara memutar tombol dan setting relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari set 100%, 105%, 110%, dan 115%. Atur di tombol sebelah kanan pengaturan Set dari settingan reset 1%, 5%, 10%, dan 15% pada setiap masing-masing Set. 12. Beri dan atur tegangan dari power supply kepada relay. Tentukan dan atur tegangan dari power supply, di tegangan berapa saja yang akan diujikan pada setiap set (dari tegangan pickup masingmasing set interval 5 volt). 13. Lihat tegangan masuk ke relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dengan menggunakan voltmeter di tegangan L1-L2. 14. Amati dan tentukan tegangan pada saat awal simulator CB trip. 15. Siapkan Stopwatch. Lalu nyalakan kembali simulator CB, lalu hitung waktu, di mulai saat CB mulai dinyalakan kembali hingga CB trip kembali. 16. Lakukan poin 11 hingga poin 15 pada set masing-masing 100%, 105%, 110%, dan 115%. Dengan di masing-masing Set di uji pula setting dari 1%, 5%, 10%, dan 15%. 17. Lakukan pengujian karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/59 dari set 100%, 105%, 110%, dan 115% juga dari reset 1%, 5%, 10%, dan 15%. 18. Catat hasil pengujian pada tabel.

46 4.3.6 Tabel Hasil Pengujian 1. Pengujian pada Set 100% 1% 5% t Uji (detik) 10% 15% 380 2.2 2.1 1.97 1.88 385 2 1.89 1.78 1.68 390 1.85 1.68 1.56 1.47 395 1.66 1.5 1.4 1.3 400 1.47 1.38 1.31 1.22 Tabel 4.9 Pengujian Karakteristik Relay Pada Set 100% 2. Pengujian pada Set 105% 1% 5% t Uji (detik) 10% 15% 399 3 2.87 2.66 2.57 404 2.28 2.13 2 1.89 409 2 1.9 1.8 1.71 414 1.75 1.68 1.62 1.57 419 1.68 1.6 1.58 1.49 Tabel 4.10 Pengujian Karakteristik Relay Pada Set 105% 3. Pengujian pada Set 110% 1% 5% t Uji (detik) 10% 15% 418 3.2 3.1 2.81 2.68 423 2.5 2.34 2.21 2 428 2.08 1.98 1.83 1.78 433 1.84 1.73 1.63 1.55 438 1.61 1.53 1.47 1.4 Tabel 4.11 Pengujian Karakteristik Relay Pada Set 110%

47 4. Pengujian pada Set 115% 1% 5% t Uji (detik) 10% 15% 437 3.63 3.44 3.1 2.79 442 2.57 2.46 2.22 2 447 2.16 2 1.88 1.77 452 1.95 1.86 1.76 1.66 455 1.75 1.6 1.53 1.44 Tabel 4.12 Pengujian Karakteristik Relay Pada Set 115% 4.3.7 Kurva Karakteristik Relay Tegangan Lebih Tipe BE4-27/59 Berikut hasil pengujian kurva karakteristik relay tegangan lebih tipe BE4-27/59. 4 Kurva Karakteristik Set 100% t uji (detik) 2 RESET 1% RESET 5% RESET 10% RESET 15% 1 380 385 390 395 400 Uji (olt) Gambar 4.4 Kurva Pengujian Untuk Karakteristik Pada Set 100%

48 3.5 Kurva Karakteristik Set 105% t Uji (detik) 3 2.5 2 1.5 1 0.5 RESET 1% RESET 5% RESET 10% RESET 15% 0 399 404 409 414 419 Uji (volt) Gambar 4.5 Kurva Pengujian Untuk Karakteristik Pada Set 105% 3.5 Kurva Karakteristik Pada Set 110% t Uji (detik) 3 2.5 2 1.5 1 0.5 RESET 1% RESET 5% RESET 10% RESET 15% 0 418 423 428 433 438 Uji (olt) Gambar 4.6 Kurva Pengujian Untuk Karakteristik Pada Set 110%

49 4 Kurva Karakteristik Pada Set 115% t Uji (detik) 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 RESET 1% RESET 5% RESET 10% RESET 15% 0 437 442 447 452 455 Uji (olt) Gambar 4.7 Kurva Pengujian Untuk Karakteristik Pada Set 115% 4.3.8 Analisa Pengujian Berdasarkan hasil pengujian dan data- data dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ketika tegangan naik mencapai atau melebihi setting yang sudah ditentukan, relay tegangan lebih akan mengindikasikan tegangan lebih dengan lebih cepat, dan relay langsung memberikan sinyal gangguan pada simulator CB untuk membuka sehingga gangguan tegangan lebih terputus di CB dan tidak mengalir ke beban sehingga beban aman dari gangguan tegangan lebih. Dan apabila setingan reset semakin besar, maka semakin cepat juga CB akan memutuskan tegangan.