BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE POLAMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI BRATAN II No. 170 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

QUICK ON. Disusun Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses pembelajaran dalam kelas menggunakan model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya,

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung: CV Wacana Prima, 2007), hlm 4.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : OKTIK VIKA SARI A

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI COOPERATIVE TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mempunyai sifat kolaboratif antara guru bidang studi matematika di MTs Negeri Surakarta II dan peneliti dalam upaya peningkatan tanggung jawab belajar matematika siswa melalui strategi Discovery Learning. Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatan kualitatif dengan desain PTK. Menurut (Sutama, 2010: 95) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Menurut Sutama (2010: 18) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki karakteristik secara garis besar yaitu: mengkaji permasalahan secara situasional dan kontekstual, adanya tindakan, adanya evaluasi terhadap tindakan, pengkajian terhadap tindakan, adanya refleksi, adanya kerjasama. Sedangkan tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Sutama (2010: 17) adalah untuk mengadakan perbaikan atau peningkatan mutu praktik pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaborasi antara guru matematika dan peneliti. Penelitian ini ditandai dengan adanya perbaikan secara terus menerus sehingga tercapainya sasaran dari penelitian. Perbaikan tersebut dilakukan pada setiap siklus yang dirancang oleh peneliti dan guru matematika. Ciri PTK adalah adanya perbaikan secara terus menerus sehingga kepuasan peneliti sebagai tolak ukur berhasilnya siklus-siklus tersebut. 18

19 B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Surakarta II yang beralamatkan di Jl. Transito, Suronalan, Pajang, Laweyan Telp. (0271) 719671 Surakarta. Peneliti mengadakan penelitian di MTs Negeri Surakarta II dengan pertimbangan bahwa sekolah ini belum dilakukan penelitian dengan judul yang sama. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada semester genap tahun 2014/2015. Adapun rincian waktu penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Bulan Pelaksanaan Tahun 2014/2015 Jadwal Kegiatan Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Perencanaan Pelaksanaan Analisis Data Pelaporan C. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru MTs Negeri Surakarta II. Subyek yang menerima tindakan adalah siswa kelas VIIC MTs Negeri Surakarta II yang berjumlah 40 siswa(20 laki-laki dan 20 perempuan), sedangkan subyek pemberi tindakan adalah guru matematika kelas VIIC yaitu Ibu Iin Mukhoromah, S.Pd selaku guru yang mengampu pelajaran matematika untuk kelas VII yang bekerja sama dengan peneliti sebagai Observer.

20 Obyek penelitian yaitu masalah tanggung jawab belajar matematika. Indikator dari masalah tanggung jawab belajar matematika siswa yaitu melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh, menepati janji, dan mau menerima akibat dari perbuatannya. Dari beberapa indikator tanggung jawab belajar matematika tersebut peneliti ingin mencapai untuk setiap indikator tanggung jawab belajar matematika setelah penelitian berakhir menghasilkan peningkatan sebanyak 50 % siswa yang mampu mencapai indikator tanggung jawab belajar matematika. Penelitian ini menggunakan 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. D. Data dan Sumber Data Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi mengenai keterampilan pemecahan masalah pada siswa dan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Discovery Learning di kelas. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi: 1. Informan atau nara sumber, yaitu guru dan siswa. 2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran matematika dan aktivitas lain yang berkaitan. 3. Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan buku penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Pokok a. Metode Observasi Menurut Arikunto (dalam Sutama, 2011: 99) dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Observasi digunakan untuk mengetahui adanya perubahan tingkah laku tindakan belajar siswa yaitu peningkatan tanggung jawab belajar matematika melalui strategi Discovery Learning. Observasi tindak mengajar ditulis sesuai rencana pembelajaran,

21 observasi tindak belajar yang berkaitan dengan tanggung jawab belajar matematika siswa dalam pembelajaran. 2. Metode Bantu a. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul pada saat kegiatan pembelajaran matematika berlangsung. Catatan lapangan penelitian ini berupa catatan yang ditulis oleh peneliti dan dibantu oleh guru yang mengampu pembelajaran matematika di kelas VIIC Mts Negeri Surakarta II. b. Dokumentasi Menurut Sutama (2010: 35), dokumentasi berupa dokumendokumen baik berupa primer maupun sekunder yang menunjang proses pembelajaran di kelas. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa RPP pada kegiatan pembelajaran melalui strategi Discovery Learning, agenda, daftar nilai maupun daftar nama siswa, dan foto proses tindakan penelitian. c. Metode Tes Menurut Sutama (2010: 35), tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang peningkatan tanggung jawab belajar matematika siswa kelas VIIC MTs Negeri Surakarta II. Metode tes dibuat oleh peneliti dan telah dikoreksi terlebih dahulu oleh guru matematika kelas VIIC MTs Negeri Surakarta II dengan berpedoman pada materi yang telah diajarkan oleh guru dan juga berpedoman pada buku paket yang digunakan guru selama proses pembelajaran. Metode tes digunakan peneliti agar mengetahui kemampuan siswa bertanggung jawab dalam setiap proses pembelajaran berlangsung.

22 F. Validitas Data Peneliti dalam mendapatkan data secara valid menggunakan teknik trianggulasi. Menurut Sutama (2010: 101) trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan maupun sebagai membandingkan dan mengecek balik beberapa informasi yang telah diperoleh. Observasi secara terus menerus dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut Moleong (2009: 330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi sumber, yaitu membandingkan derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Triangulasi metode, yaitu membandingkan suatu informasi atau data dengan cara yang berbeda. G. Teknis Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode alur. Menurut Sutama (2010: 100) Metode alur ada tiga langkah, yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan verifikasi data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Reduksi data dilakukan dengan mengolah data mentah menjadi sebuah informasi yang bermakna. Tujuannya adalah untuk mempermudah dalam memahami suatu data. Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian data. Pada penyajian data, alur penting yang kedua dari kegiatan analisis. Peneliti menyusun data yang relevan sehingga menjadi sebuah informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna. Melalui penyajian data tersebut maka dapat tersusun hubungan yang mudah dipahami kemudian dapat ditarik kesimpulan. Langkah yang terakhir adalah verifikasi data. Verifikasi data merupakan pemaknaan terhadap data yang telah terkumpul. Verifikasi data dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan. Dengan demikian, analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak tindakan dilaksanakan.

23 H. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara langsung berdasarkan permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas. Peneliti bekerja sama dengan guru matematika untuk memperoleh hasil yang maksimal melalui prosedur yang efektif dan efisien.sedangkan untuk siklus penelitian tindakandapat dilihat pada bagan 3.1 dibawah ini. Dialog awal Tindakan I Observasi dan Monitoring Perencanaan Evaluasi dan Refleksi Pengertian dan pemahaman Perencanaan Terevisi Tindakan II Observasi dan Monitoring Evaluasi dan Refleksi Pengertian dan pemahaman Seterusnya sesuai dengan alokasi waktu tahapan tindakan yang direncanakan Gambar 3.1 Siklus Pelaksanaan Penelitian (Sutama, 2011: 96)

24 1. Dialog Awal Dialog awal merupakan tahap pertemuan antara peneliti dan guru matematika kelas VIIC dan kepala sekolah MTs Negeri Surakarta II bersama-sama untuk melakukan pengenalan, penyatuan ide dan membahas masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar yang dialami guru di dalam kelas dan langkah-langkah yang akan digunakan dalam upaya peningkatan tanggung jawab belajar matematika siswa serta mendiskusikan maksud dan tujuan penelitian.dialog awal dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2015 di MTs Negeri Surakarta II. Peneliti memberikan surat izin observasi kepada bapak kepala sekolah MTs Negeri Surakarta II sekaligus melakukan observasi. Waktu observasi dilaksanakan pada pukul 09.40-11.00 WIB. Dari hasil yang telah didiskusikan ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang dialami oleh guru di dalam kelas. Masalah yang terjadi diantaranya adalah kurangnya tanggung jawab belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika. Pada kegiatan dialog awal, peneliti dan guru matematika membicarakan alternatif pembelajaran yang akan dipraktikkan dan dikembangkan. Diperoleh kesepakatan untuk meningkatkan tanggung jawab belajar matematika melalui strategi Discovery Learning. Dialog awal juga digunakan untuk mengetahui fakta-fakta sebagai kelengkapan data yang dibutuhkan oleh peneliti. 2. Perencanaan Tindakan Kelas Perencanaan tindakan ini mengacu pada observasi awal antara peneliti dengan guru matematika. Hasil dari dialog awal yang telah diputuskan dan disepakati antara peneliti dengan guru matematika diharapkan dapat membawa kesadaran pentingnya peningkatan tanggung jawab belajar matematika di MTs Negeri Surakarta II. Peneliti bersama guru matematika kelas VIIC menyusun langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam pembelajaran matematika kedepannya. Perencanaan tindakan saat dialog awal bersama guru

25 matematika kelas VIIC yaitu pada tanggal 16-17 April 2015 dan 23-24 April 2015. Langkah-langkah persiapan yang dilakukan untuk mengadakan tindakan terdiri dari: a. Memperbaiki kompetensi material guru dalam bidang matematika. Setiap guru pasti mempunyai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran, maka lebih baik jika guru mengajukan suatu masalah kemudian peneliti memberi bantuan mencari solusi masalah tersebut. b. Identifikasi masalah dan penyebabnya Berdasarkan hasil pengamatan kelas yang dilakukan oleh guru matematika selama ini, sebagian besar siswa kelas VIIC di MTs Negeri Surakarta II memiliki tanggung jawab belajar matematika yang cukup rendah. Peneliti akan mengidentifikasi permasalahan siswa melalui diskusi antara peneliti dan guru matematika kelas VIIC, sehingga akan diketahui masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran matematika. Peningkatan tanggung jawab belajar matematika juga akan lebih terarah jika kegiatan yang dilakukan oleh guru matematika menggambarkan keadaan nyata yang dihadapi siswa. Penelitian ini lebih menekankan pada permasalahan tanggung jawab belajar matematika. c. Perencanaan Solusi Masalah Tindakan dikembangkan berdasarkan akar penyebab masalah. Peneliti dan guru matematika kelas VIICMTs Negeri Surakarta II berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah dengan menentukan strategi dan model pembelajaran yang tepat. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tanggung jawab belajar matematika adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran Discovery Learning. 3. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan menerapkan strategi Discovery Learning pada materi rotasi dan dilatasi yang dilaksanakan

26 selama 2 minggu dan terbagi menjadi 2 siklus. Peneliti bersama guru matematika melaksanakan tindakan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. Rencana tindakan bersifat sementara, fleksibel dan siap diubah sesuai dengan keadaan yang ada sebagai upaya perbaikan. Observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran dan mengumpulkan informasi yang terjadi selama proses pembelajaran baik yang terjadi pada guru, siswa maupun situasi kelas. Observasi juga dilakukan oleh peneliti dengan mengamatihasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan guru matematika dengan berbekalpedoman observasi. Pada waktu observasi dilakukan, observer mengamati proses pembelajaran dan merumuskan data mengenai masalah yang dihadapi siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dan monitoring dilakukan sebanyak empat kali yaitu pada tanggal 16-17 April 2015 dan 23-24 April 2015. 4. Refleksi dan Evaluasi Menurut Sutama (2010: 98) refleksi adalah merenungkan dan mengingat kembali suatu tindakan seperti yang telah dicatat oleh observer. Apa yang telah dihasilkam atau yang belum dihasilkan dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang akan dilakukan. Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara keseluruhan terhadap tindakan yang telah dilakukan berdasarkan datayang telah terkumpul. Dalam penelitian ini, kegiatan refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Kegiatan refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran matematika oleh peneliti dan guru matematika. Hasil refleksi dapat digunakan untuk menetapkan lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Evaluasi penelitian dilakukan jika tahapan refleksi telah terlaksana. Tujuan diadakannya tahapan evaluasi yaitu untuk mengkaji

27 hasil perencanaan, observasi, dan refleksi pada setiap pelaksanaan penelitian. Evaluasi hasil penelitian dilakukan untuk mengkaji hasil pelaksanaan, observasi, dan refleksi sebagai upaya untuk menentukan seberapa besar tingkat keberhasilan dalam pencapaian tindakan. Setelah dilakukan refleksi dan evaluasi, langkah selanjutnya adalah penyimpulan. Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisir dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna (Sutama, 2010: 99). Hasil dari penelitian tersebut berupa peningkatan keterampilan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika. I. Indikator Capaian Penelitian Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan tanggung jawab belajar matematika siswa kelas VIIC MTs Negeri Surakarta II, disajikan pada tabel sebagai berikut. Tabel 3.2 Indikator Kinerja No Indikator yang diamati Kondisi Awal Kondisi Akhir 1 Menyelesaikan dan melaksanakan 40,00 % 77,50 % tugas dengan sungguh-sungguh (16siswa) (31Siswa) 2 Menepati janji 27,50 % 70,00 % (11siswa) (28siswa) 4 Menerima akibat dari perbuatannya 32,50 % (13 siswa) 72,50 % (29 siswa)