DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

10 REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN KUPANG

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumberdaya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2009 TENTANG

Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa

Paparan Walikota Bengkulu

BAB VIII KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. (1). Potensi sumberdaya di kawasan pesisir Taman Konservasi Laut Olele.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

Kawasan Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Investasi cerdas untuk perlindungan keanekaragaman hayati laut dan membangun perikanan Indonesia. Wawan Ridwan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

REVITALISASI KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

KESIMPULAN DAN SARAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

KAWASAN LUMBUNG IKAN NASIONAL MALUKU AKAN DI KEMBANGAKAN

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 1 PENGUATAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN TANGKAP (PUMP-PT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN

VIII. KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE BERKELANJUTAN Analisis Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan Indonesia, telah menjadi

Visi Indonesia Pembangun- an Manusiaa Ekonomi. Infrastruktur. Kelautan. Transportasi dan Konektivitas. Pertanian. Pariwisata. dan.

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tata Ruang dan Konflik Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Laut

PENDAHULUAN Latar Belakang

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peningkatan kapasitas Pertumbuhan ekonomi Kelestarian lingkungan Perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN. pantai mencapai km dengan luas wilayah laut sebesar 7,7 juta km 2

Kelompok Ekowisata DA KKAYU AKKAL MARATUA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS UNTUK EKOSISTEM TERPADU RIMBA ASISTEN DEPUTI KAJIAN KEBIJAKAN WILAYAH DAN SEKTOR KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

LAPORAN TEKNIS JUDUL PENELITIAN EVALUASI DAMPAK INDUSTRIALISASI PERIKANAN PADA KAWASAN MINAPOLITAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Pemantapan Sistem Penyuluhan Perikanan Menunjang lndustrialisasi Kelautan dan Perikanan: Isu dan Permasalahannya serta Saran Pemecahannya 1

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir merupakan suatu wilayah peralihan antara daratan dan

DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT

X. ANALISIS KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANGKA TENGAH

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

I. PENDAHULUAN. negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat

Transkripsi:

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN JUDUL REKOMENDASI Strategi Optimalisasi Unsur Unsur Positif Lokal untuk Mendukung Penerapan Prinsip Prinsip Blue Economy di Wilayah Coral Triangle SASARAN REKOMENDASI Kebijakan yang Terkait dengan Prioritas Nasional LATAR BELAKANG Indonesia merupakan bagian dari segi tiga terumbu karang (Coral Traingle), wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (megadiversity country). Ekosistem terumbu karang tersebut memberikan manfaat ganda diantaranya untuk perlindungan pantai dari gelombang badai, sumber makanan dan habitat biota, bahan genetik untuk obat, hamparan pantai karang dan pasir, serta surga bawah air untuk menyelam bagi jutaan wisatawan.salah satu upaya untuk menjaga dan melindungi kawasan segitiga karang dunia tersebut dibuat inisiatif perlindungan terumbu karang yang disebut Coral Triangle Inisiative (CTI). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai salah satu pemangku kepentingan CTI telah menetapkan strategi industrialisasi kelautan dan perikanan yang mendorong perubahan sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan nilai tambah, produktivitas dan skala produksi sumberdaya kelautan dan perikanan. Strategi ini dimantapkan dengan pengembangan konsep Blue Economy (selanjutnya disingkat menjadi BE) dalam kerangka kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan. Konsep ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien dan tidak merusak lingkungan, namun mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 1

Konsep BE hadir sebagai koreksi atas gagalnya ekonomi konvensional yang tidak inklusif kepada masyarakat dan merusak lingkungan. Terdapat lima prinsip yang diajukan dalam konsep BE yaitu efisiensi kekayaan alam (natural resources efficiency), produksi tanpa limbah (zero waste), pelibatan masyarakat (social inclusiveness), pertumbuhan ekonomi (Development economic) dan penerapan inovasi serta adaptasi (Open-ended innovation and adaptation). BE sampai saat ini masih merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia yang ke depan akan dijadikan referensi untuk mempercepat industrialisasi pembangunan. Konsep ini merupakan pendekatan secara komprehensif untuk mendorong pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan kerangka pikir seperti cara kerja ekosistem. Di dalam implementasinya BE tidak hanya berkutat di masalah lingkungan, melainkan bagaimana mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan kegiatan ekonomi secara berkelanjutan. Konsepsi tersebut berpegang teguh pada inovasi dan kreativitas untuk mengolah limbah menjadi bahan baku sebuah produk (zero-waste). Upaya untuk mengoptimalkan penerapan konsep BE di sektor kelautan dan perikanan, tidak terlepas dari pemahaman terhadap unsur unsur BE yang ada di masyarakat kelautan dan perikanan. Unsur unsur BE merupakan komponen atau elemen kehidupan yang sejalan dengan prinsip-prinsip BEyang bisa digali dari berbagai hal seperti praktek, tradisi, pemahaman dan lain-lain di setiap lokasi penelitian. Unsur unsur tersebut dapat bersifat positif maupun negatif dalam rangka penerapan prinsip BE. Identifikasi unsur unsur BE menjadi penting karena dimaksudkan untuk merumuskan konsep BE yang utuh agar tidak terjadi kebingungan di tingkat pelaksana dan mengurangi ketergantungan pada pemerintah pusat. Identifikasi unsur unsur BE dapat difokuskan kepada setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat pesisir berbasis wilayah pada lokasi kabupaten yang akan diimplementasikan konsep BE. 2

OPSI REKOMENDASI Opsi rekomendasi untuk penerapan prinsip prinsip BE yang dapat diberikan adalah : 1. Penguatan Kapasita Sumber Daya Manusia (SDM). 2. Peningkatan Akses Teknologi dan Pasar. DASAR PERTIMBANGAN Dasar pertimbangan dari opsi rekomendasi kebijakan yang dihasilkan adalah menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KKP Tahun 2013 bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan telah menetapkan minapolitan, Industrialisasi, dan Blue Economy sebagai pilar dasar paradigma pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2013-2014 dalam. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan faktor kawasan, modernisasi dan lingkungan, dengan pendekatan KKP incorporated. Oleh karena itu rekomendasi kebijakan ini mendukung upaya persiapan pelaksanaan pengembangan industrialisasi dengan pendekatan Blue Economy tahun 2014 secara penuh. KKP, pemerintah daerah dan stakeholders bersinergi untuk mengembangkan produk bernilai tambah yang menerapkan prinsip-prinsip ekonomi biru, mampu meningkatkan mutu produk dan melakukan inovasi teknologi dalam proses produksi dengan menerapkan zero waste, diversifikasi, dan hemat energi. Unsur-unsur BE yang tergali dari praktek yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam setiap kegiatan ekonomidi lokasi penelitian diidentifikasi berdasarkan pada prinsip-prinsip BE yaitu: (i) efisiensi sumberdaya, (ii) minimalisasi limbah, (iii) pelibatan masyarakat, (iv) pertumbuhan ekonomi, dan (v) inovasi teknologi dan adaptasi. Dari hasil penelitian secara umum tergambar bahwa unsur-unsur BE yang tergali ada yang bersifat positif dan ada yang negatif dalam mendorong penerapan BE di tingkat lokal. Hasil penelitian di Kabupaten Raja Ampat, Klungkung, Lombok Timur dan Banggai Kepulauan menunjukan identifikasi unsur unsur BE pada masyarakat perikanan terdapat pada sektor perikanan dan non perikanan. Pada 3

usaha sektor perikanan, unsur unsur BE dapat diidentifikasi dari perikanan tangkap laut, budidaya dan pengolahan. Pada Sektor non perikanan unsur unsur BE berasal dari aktivitas ekonomi kreatif, pariwisata, pertanian dan peternakan. Dari hasil penelitian BBPSEKP mengenai implementasi BE di wilayah CT telah berhasil mengidentifikasi adanya unsur-unsur lokal yang bersifat positif dan negatif untuk setiap prinsip-prinsip BE. Prinsip efisiensi sumberdaya di dalam kegiatan produktif masyarakat dapat berkembang melalui proses inovasi yang terjadi di antara masyarakat kelautan dan perikanan namun masih terkendala oleh budaya yang ada di masing masing lokasi yang tidak mendorong masyarakat untuk mengadopsi hal yang bersumber dari luar. Unsur positif dari prinsip efisiensi sumberdaya adalah adanya upaya pemanfaatan sumberdaya lokal meskipun masih menggunakan teknologi sederhan, yang negatif adalah adanya praktek pemanfaatan yang membuat kerusakan lingkungan. Pada prinsip minimalisasi limbah dapat dilakukan dengan peningkatan kapasitas SDM dalam penguasaan teknologi dan pemahaman keberlanjutannya.selain itu juga dilakukan dalam upaya memberikan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Unsur positif dari prinsip minimalisasi limbah adalah minimnya limbah dari satu hasil kegiatan produksi, unsur negatifnya adalah belum adanya pemanfaatan limbah menjadi bahan baku untuk kegiatan produksi lainnya. Pada prinsip pelibatan masyarakat, hasil penelitian memperlihatkan bahwa jenis usaha kecil cenderung lebih banyak menyerap te naga kerja.pada prinsip pertumbuhan ekonomi, pada masing masing lokasi masih terkendala sarana prasarana yang kurang memadai untuk pengembangan ekonomi. Unsur positif dari prinsip pelibatan masyarakat adalah kegiatan usaha perikanan sudah melibatkan banyak orang terutama yang terikat kekerabatan, unsur negatifnya adalah kapasitas SDM yang masih rendah. Prinsip pertumbuhan ekonomi dalam kontek lokal adalah tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan ekonomi kreatif dan adanya alternatif mata 4

pencaharian sebagai sumber pendapatan. Unsur positif dari prinsip pertumbuhan ekonomi adalah perlunya kreativitas dan perencanaan yang baik, unsur negatifnya adalah keterbatasan kapasitas produksi dan juga akses pasar. Pada prinsip inovasi teknologi dan adaptasi, di konteks masyarakat lokal timbul karena adanya pemikiran yang kreatif dan sederhana melalui bahan bahan yang tersedia secara lokal. Unsur positif dari prinsip inovasi dan adaptasi adalah sudah termanfaatkannya saluran komunikasi untuk meningkatkan kapasitas produksi, unsur negatifnya adalah keterbatasan inovasi lokal. Unsur positif dan negatif berdasarkan prinsip-prinsip BE disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Unsur unsur positif dan negatif pada masyarakat berdasarkan prinsip Blue Economy di lokasi penelitian Prinsip Unsur unsur Blue Economy pada masyarakat Prinsip BE Unsur unsur Positif Unsur Unsur Negatif Efisiensi Sumberdaya Minimalisasi limbah Pelibatan masyarakat - Adanya upaya untuk mengoptimalkan keberadaan bahan bahan lokal untuk aktivitas ekonomi produktif - Mudahnya untuk mengakses kepada sumberdaya lokal - Adanya dukungan penerapan aturan adat untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam. - Adanya upaya penghematan biaya operasional usaha - Penggunaan teknologi sederhana dalam menjaga keberlanjutan sumberdaya - Adanya kemauan dan kebiasaan masyarakat untuk berusaha tidak menyisakan limbah dalam kegiatan produksi - Minimnya limbah yang dihasilkan dari kegiatan penangkapan ikan - Terdapat upaya untuk meningkatkan nilai tambah apabila ada usaha yang menghasilkan limbah - Pelibatan masyarakat dapat dilakukan secara efektif melalui - Kecenderungan untuk menggunakan cara atau alat tangkap yang berlebih, yang dikaitkan untuk tujuan pemenuhan kebutuhan seharihari. - Adanya pemanfaatan sumber energi terbarukan dari biogas yang belum optimal. - Pemanfaatan masih terbatas pada material dasar. - Pemanfatan limbah masih dalam skala tradisional - Belum ada pemanfaatan limbah untuk proses yang lebih maju yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan - Ada sumber limbah yang berasal dari kegiatan produksi - Keterlibatan tenaga kerja tergantung pada jenis usaha 5

Prinsip Prinsip BE Pertumbuhan ekonomi Inovasi dan adaptasi Unsur unsur Blue Economy pada masyarakat Unsur unsur Positif Unsur Unsur Negatif yang ditekuni sehingga tidak semua jenis usaha masyarakat lokal dapat terlibat karena tergantung dari kapasitas masing masing individu mekanisme prinsip kekerabatan - Keterlibatan banyak tenaga kerja dengan mengedapankan musyawarah bersama - Keterlibatan banyak tenaga kerja termasuk perempuan dan anak-anak - Adanya pembelajaran yang diperoleh dari keterlibatan dalam industri wisata - Terjadi kecenderungan peningkatan ekonomi melalui alternatif mata pencaharian - Sudah terjadi penumbuhan ekonomi masyarakat melalui pemikiran yang kreatif dan terencana - Sudah memanfaatkan saluran komunikasi seperti internet sebagai sarana komunikasi dan pemasaran yang efektif - Kreatif memanfaatkan sumberdaya lokal melalui inovasi yang sederhana Sumber: Data Primer Penelitian, 2013 - Penumbuhan ekonomi sangat terkendala karena rendahnya permintaan produk olahan - Penumbuhan ekonomi sangat terkendala karena penguasaan teknologi yang terbatas - Keterbatasan kapasitas produksi - Inovasi yang dilakukan masih belum beranekaragam yang dimanfaatkan masyarakat lokal Rekomendasi kebijakan diarahkan untuk mengoptimalkan unsur-unsur positif lokal dari setiap prinsip BE, dan meminimalisir unsur-unsur negatif yang memfokuskan pada pengembangan inovasi yang tidak hanya mampu memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, tetapi memanfaatkan limbah sebuah proses produksi menjadi barang atau jasa. STRATEGI IMPLEMENTASI Opsi rekomendasi sebagai langkah implementasi optimalisasi unsur-unsur positif lokal dalam mendukung penerapan prinsip-prinsip BE yang dapat dihasilkan dari rumusan rekomendasi kebijakan ini adalah sebagai berikut: 6

Opsi 1 : Penguatan Kapasitas Sumberdaya Manusia Pemerintah dan pemerintah daerah perlu melakukan upaya meningkatkan pengetahuan SDM lokal terkait pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya lokal. Generasi muda diberikan pemahaman terhadap isu kebanggaan sebagai negara maritime sehingga memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Untuk itu; a. Pemerintah menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang memberikan muatan lokal tentang sumberdaya kelautan dan perikanan lokal. b. Pemerintah membantu anak-anak pesisir terutama dari nelayan yang kurang mampu untuk masuk ke sekolah berbasis kelautan. c. Pemerintah giat memfasilitasi kegiatan yang berkaitan dengan penguatan kapasitas SDM di bidang pendidikan, sosial/budaya, dan perkekonomian dengan mengupayakan keberhasilan program secara terpadu. d. Penyelenggaraan kegiatan/program dan aktivitas di bidang sosial kemasyarakatan dan budaya masyarakat. e. Pemerintah mengajak perusahaan atau lembaga lain untuk bersama sama melakukan kegiatan penguatan kapasitas SDM melalui pemanfaatan dana CSR sehingga dapat memberikan peluang sebanyak mungkin melibatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan. Opsi 2: Peningkatan Akses Teknologi dan Pasar Penguasaan IPTEK dan pasar oleh SDM merupakan hal yang sangat mendasar dalam pembangunan di bidang kelautan. Oleh karena itu pemerintah perlu membuka dan mengatur sistem akses pengetahuan/informasi dan fisik tentang teknologi pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan menurut berbagai jenis kegiatan usaha sesuai konteks lokal kepada masyarakat. Pemerintah dan membuka akses antar wilayah dan/atau antar daerah melalui penyediaan infrastrukt ur perhubungan serta sarana dan prasarananya. Pemerintah dan pemerintah daerah 7

serta stakeholder berkepentingan mengintroduksikan teknologi kelautan dan perikanan melalui berbagai program untuk disebarkan kepada masyarakat yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik lokal dengan tetap mengedepankan peningkatan efisiensi dan daya saing. PRAKIRAAN DAMPAK REKOMENDASI Melaui optimalisasi unsur-unsur positif lokal dalam implementasi prinsipprinsip BE dalam setiap kegiatan usaha perikanan yang dilakukan oleh masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usahanya. Selanjutnya, pelaku usaha yang berkembang secara ekonomi akan mampu memberikan multiplier effect yang akan menggerakkan sektor lainnya juga sehingga dapat berperan dalam peningkatan PDB daerah setempat dan peningkatan penyerapan tenaga kerja. PENUTUP Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar untuk dikembangkan. Melalui optimalisasi unsur-unsur positif lokal dalam menerapkan prinbsip-prinsip Blue Economy diharapkan keinginan KKP untuk menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai pondasi dan sumber ketahanan pangan Indonesia dapat tercapai. PENYUSUN REKOMENDASI: Nama: Rizki Aprilian Wijaya dan Siti Hajar Suryawati No Hp: 085693558475 Email: rizkiaprilian@yahoo.co.id 8